Oleh:
Kelompok V (C)
Ahmad (L011191108)
Sri Amelia Arfayani (L011191134)
Anella Hasri Patta (L011191135)
Valentino Cesar Pageno (L011191061)
Muh. Firdaus (L011191142)
A. Latar Belakang
Kuda laut, Hippocampus barbouri merupakan salah satu jenis kuda laut
yang terdapat di perairan Indonesia. Selain dimanfaatkan sebagai ikan hias
akuarium, kuda laut juga digunakan sebagai bahan baku obat-obatan. Kuda laut,
Hippocampus barbouri merupakan salah satu dari sembilan jenis kuda laut yang
terdapat di perairan Indonesia (Lourie et al. 2001). Selain dimanfaatkan sebagai
ikan hias akuarium, kuda laut juga digunakan sebagai bahan baku obat-obatan.
Hal ini menyebabkan kuda laut mempunyai nilai ekonomis tinggi di dalam
maupun di luar negeri, sehingga mendorong terjadinya penangkapan intensif di
alam. Kuda laut tersebar pada daerah tropis maupun sub tropis, pada umumnya
hidup di perairan dangkal dengan habitat padang lamun (segrass), karang (coral
reef), rumput laut (sea weed) dan mangrove. Di perairan Indonesia telah
diketahui ada sembilan jenis kuda laut. Komoditas ini dimanfaatkan baik sebagai
ikan hias maupun sebagai bahan baku industri obat- obatan tradisional. Kuda
laut dikenal dengan nama Hippocampus, yang berarti kuda yang bergerigi dan
sesuai dengan bentuk morfologinya yang unik dan aneh. Tubuh bersegmen dan
mempunyai satu sirip punggung, insang membuka sangat kecil yang dilengkapi
sepasang siripdada (pectoralfin), satu sirip dubur (analfin) yang sangat kecil, sirip
perut dan sirip ekor tidak ada.
Kuda laut (Hipocampus spp) merupakan komoditas yang kian diburu
hingga mengancam kelestariannya. Sebagai salah satu biota yang memiliki nilai
jual namun terancam punah, diperlukan suatu terobosan yang tepat sehingga
biota tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif
peningkatan pendapatan tanpa mengesampingkan segi pelestariannya.
Berkaitan dengan upaya pelestarian Kuda Laut agar populasinya dapat bertahan
di alam, kegegiatan budidaya diperlukan untuk menghasil anakan guna ditebar
pada habitatnya di alam.
Teknologi budidaya dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif
kegiatan untuk mengembangkan kuda laut. Tehnik pematangan induk,
pembenihan dan pemberian pakan yang tepat pada fase larva hingga dewasa
merupakan faktor utama yang perlu diamati sehingga diperoleh faktor penentu
dalam mengembangkan kuda laut sebagai salah satu komoditi yang dapat
diproduksi serta dimanfaatkan secara berkesnambungan. Sehubungan dengan
hal tersebut, kajian tentang sebaran, potensi dan habitat diperlukan agar dalam
penebaran hasil budidaya nanti kelestarian Kuda Laut dapat dipertahankan.
II. TEKNIK REHABILITASI KUDA LAUT
Kuda laut merupakan salah satu sumber hayati laut yang memiliki nilai
komersial dan telah banyak diperdagangkan terutama sebagai bahan
baku obat obatan tradisonal, ikan hias dan juga souvenir. Hal ini
menyebabkan kuda laut mempunyai nilai ekonomis yang tinggi di pasaran
domestik maupun di luar negeri. Semakin meningkatnya kebutuhan akan
kuda laut, berdampak pada eksploitasi besar besaran sehingga
menyebabkan terjadinya degradasi habitat dan bahkan menyebabkan
kepunahan pada beberapa spesies yang memiliki nilai ekonomi dan nilai
hayati yang tinggi (Syafiuddin,2010).
kuda laut jantan mempunyai kantung pengeraman yang terletak dibawah perut
(Burton dan Maurice, 1983).