Anda di halaman 1dari 3

X.

9 (12)

MERPATI
KIPAS
Inspirasi:
Hikayat Bunga
Kemuning
***
Pada zaman dahulu, di sebuah gubuk yang tenang dan sunyi hiduplah sebuah keluarga
kecil dan sederhana. Sang ayah adalah seorang tua yang bekerja menjual kayu bakar untuk
menghidupi ke-3 putri nya. Ke-3 putrinya sangat cantik dan memiliki bakat yang luar
biasa. Putri yang pertama bernama Raviella, ia sangat baik dan handal dalam bernyanyi,
setiap lagu dinyanyikannya dengan suara yang indah dan merdu. Putri yang kedua bernama
Belia, ia sangat suka menggambar dan melukis pemandangan yang ia dapatkan di berbagai
tempat, seperti hutan rindang, ataupun air terjun. Dan putri yang terakhir bernama
Davinia, ia sangat handal dalam menari tari kipas, tetapi dia terkadang tidak percaya diri,
sehingga ia hanya menari dalam diam. Mereka tidak pernah merasakan sosok ibu karena
telah meninggal ketika melahirkan Davinia. Hal itu menyebabkan mereka sangat manja
dan sering tidak akur satu sama lain. Berbeda dengan Davinia ia adalah seorang yang
ramah dan baik hati.

Suatu hari sang ayah mendapatkan panggilan untuk membawakan seratus kayu bakar
yang akan dibeli oleh saudagar kaya di Kota besar. Maka dari itu, sang ayah harus
bergegas pergi kesana. Sebelum pergi ia bertanya pada ke-3 putrinya, “Ke-3 putriku yang
tersayang apa yang kalian inginkan saat ayah pergi?”. ”Aku ingin kalung emas dan piano
klasik sehingga dapat menemani aku bernyanyi,” pinta Raviella. Tidak ingin kalah, Belia
juga mengungkapkan keinginannya, “Ayah, aku juga ingin alat lukis yang berkualitas dan 10
jenis patung agar aku tidak perlu keluar untuk melukis”. Sedangkan Davinia hanya
berpesan agar ayahnya dapat kembali dengan selamat.

Setelah sang ayah pulang dari Kota besar, ia menemukan putri-putrinya sedang
berkumpul dan berbincang seperti biasa di tepi sungai, sedangkan Davinia tengah melatih
gerakan tarinya di bawah pepohonan. Saat ia sedang berlatih sendiri, sang ayah
menghampirinya dan memberikan hadiah kecil berupa gelang kristal yang sangat cantik.
Ia terkejut dan tentunya merasa senang karena ayahnya telah kembali dengan selamat.
Setelah itu, ia beranjak pergi ke dalam gubuk untuk menyimpan pemberian ayahnya
tersebut. Sementara ke-2 saudaranya menyambut ayahnya dan langsung bertanya, “Ayah,
dimana barang yang kami minta?”. Setelah menerima pemberian ayahnya, mereka saling
menyombongkannya satu sama lain.

Pada esok harinya, Raviella melihat Davinia mengenakan gelang kristal pemberian
ayahnya. Ia merasa iri karena ingin memilikinya. Akhirnya ia menghasut Belia dan
bersepakat mengambil gelang itu. Saat Davinia sedang memetik stroberi di kebun buah
dekat danau, tanpa sepengetahuannya Raviella dan Belia mendorongnya ke danau hingga ia
meninggal karena tenggelam.

1
Setelah melakukan perbuatan tersebut, ke-2 saudaranya merasa takut jika apa yang
merekan lakukan akan diketahui oleh sang ayah. Sehingga mereka memutuskan untuk
mengubur Davinia di tanah kosong belakang gubuk bersama gelang kristalnya.

Di tempat lain, sang ayah berusaha mencari putrinya tersebut. Ketika bertanya kepada 2
putrinya yang lain tidak ada satupun yang berani menjawab. Sehingga sang ayah meminta
bantuan kepada warga sekitar untuk mencari putrinya itu. Namun, sang ayah tidak kunjung
menemukan putrinya tersebut sehingga ia merasa kesepian.

Suatu hari, sang ayah menemukan seekor merpati yang terbang dengan sayapnya dan
ekornya yang begitu indah mendarat di dekat kuburan Davinia. Akhirnya merpati itu diberi
nama “Merpati Kipas” karena mengingatkan akan Davinia yang selalu mempelajari tari kipas.

***

Anda mungkin juga menyukai