Anda di halaman 1dari 100

KELAS X SEMESTER 2

TAHUN 2022-2023

SOSIOLOGI

By: Putri Astini, S.Pd


Kompetensi Dasar
3.3 Mengaitkan realitas sosial dengan menggunakan
konsep-konsep dasar Sosiologi untuk mengenali berbagai
gejala sosial di masyarakat

3.4 Memahami berbagai metode penelitian sosial yang


sederhana untuk mengenali gejala sosial di masyarakat
3.3 Mengaitkan realitas sosial dengan
menggunakan konsep-konsep dasar
Sosiologi untuk mengenali berbagai
gejala sosial di masyarakat.
RAGAM GEJALA SOSIAL
DALAM MASYARAKAT
• Gejala sosial merupakan peristiwa yang terjadi dalam
masyarakat baik secara individu maupun masyarakat.
• Dalam materi Ragam Gejala Sosial Dalam Masyarakat, kita
akan membahas perbedaan sosial (struktur sosial),
diferensiasi dan stratifikasi sosial, multidimensi identitas
dalam individu dan kelompok, heterogenitas dalam
masyarakat, nilai dan norma sosial, sosialisasi dan
pembentukan kepribadian, penyimpangan dan pengendalian
sosial.
1. Struktur sosial
MATERI 2. Diferensiasi sosial
3. Stratifikasi sosial
4. Masyarakat multikultural
5. Nilai sosial
6. Norma sosial
7. Sosialisasi
8. Pembentukan kepribadian
9. Penyimpangan sosial
10.Pengendalian sosial
3.3.1 Memahami konsep perbedaan
sosial, individu dan antar kelompok

• Dalam kehidupan masyarakat tentunya memiliki perbedaan


sosial. Perbedaan sosial tersebut tidak berdiri sendiri.
Artinya, dalam suatu masyarakat perbedaan tersebut dapat
dikategorikan ke dalam perbedaan sosial secara horizontal
(diferensiasi sosial) dan secara vertikal (stratifikasi sosial).
Pengelompokan masyarakat tidak terlepas dari status dan
peranan sosial individu dan kelompok di masyarakat.
TUGAS 1
• Mengapa struktur sosial
perdesaan berbeda dengan
struktur sosial masyarakat
perkotaan? Jelaskan dan
beri contoh!
STRUKTUR SOSIAL
• Soerjono Soekanto: hubungan timbal-balik antara
posisi-posisi sosial dan antara peranan-peranan sosial.

>>> Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara


unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah
sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok
sosial, dan lapisan-lapisan sosial.
Menurut Nasikun, struktur sosial dapat dilihat secara
horizontal dan vertikal.
STRUKTUR SOSIAL

• Dalam struktur sosial dikenal 2 konsep


penting, yaitu status dan peran.
• Fungsi: sebagai pengawas sosial (Mayor
Polak)
• Peter M.Blau membagi bentuk struktur
sosial manjadi 2 tipe:
1. Intersected social structure
2. Consolidated social structure
Interseksi: adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan
suatu kelompok sosial dari berbagai agama, suku, jenis
kelamin, kelas sosial, dalam suatu masyarakat majemuk.
Konsolidasi adalah penguatan
masing-masing kelompok
STRUKTUR SOSIAL

Diferensiasi Sosial Stratifikasi Sosial

1. Definisi
2. Karakteristik
1. Definisi
3. Penyebab
2. Penyebab
4. Kriteria
3. Kriteria
5. Sifat
6. Fungsi
7. Wujud
DIFERENSIASI SOSIAL

A. Definisi
>>> Diferensiasi sosial adalah
pengelompokkan masyarakat
secara horizontal/mendatar/sejajar.
B. Penyebab Diferensiasi Sosial

• bentuk wilayah Indonesia yang berupa


kepulauan
• letak yang strategis
• perbedaan dalam menyerap unsur-unsur
budaya asing (teknologi)
• perbedaan sistem religi yang dianut
masyarakat
• persebaran ras.
Ciri Diferensiasi
Sosial

• Ciri fisik, seperti warna kulit, bentuk mata, rambut,


hidung.
• Ciri sosial, seperti beda pekerjaan yang menimbulkan
pola perilaku berbeda.
• Ciri budaya, seperti bentuk kesenian, arsitektur,
pakaian adat, agama, dsb.
• Ras
• Agama
• Profesi
c. Kriteria
• Klan
• Etnis
• Jenis kelamin dan
gender
Wujud Diferensiasi Sosial
• Diferensiasi Berdasarkan Ras
• Pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri-ciri fisiknya. Klasifikasi ras menurut
A.L Kroeber:
1. Mongoloid, sub ras Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia,
Filipina, dan penduduk asli Taiwan)
2. Caucasoid, orang-orang Eropa
3. Negroid, sub ras Melanesia (Papua, Melanesia)
4. Ras-ras khusus
 Bushman (Gurun Kalahari-Afrika Selatan)
 Veddoid (Pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan)
 Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia)
 Ainu (di pulau Karafuto dan Hokaido Jepang)
• Diferensiasi Berdasarkan Etnis/suku bangsa
• Pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri-ciri
budaya. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa adalah
suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran
akan kesatuan kebudayaan, sedangkan kesadaran dan
identitas sering dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
Contoh beberapa suku bangsa di Indonesia adalah:
Suku Jawa, Suku Sunda, Suku Batak, Suku Minang,
dan lain–lain.
• Diferensiasi Berdasarkan Klan
• Klan merupakan kesatuan keturunan (genealogis), kesatuan
kepercayaan (religio magis) dan kesatuan adat (tradisi). Klan
dibedakan menjadi:
1) Bilateral, mengakui garis keturunan ayah dan ibu misal
dalam suku Jawa dan Sunda
2) Unilateral, menggunakan garis keturunan ayah (patrilineal)
atau garis keturunan ibu (matrilineal). Klan patrilineal
terdapat dalam masyarakat Batak, Minahasa. Klan
matrilineal terdapat dalam masyarakat Minangkabau, Ngada.
• Diferensiasi Berdasarkan Agama
Menurut Durkheim agama adalah kepercayaan dan praktik yang berhubungan
dengan hal-hal yang suci. Agama berisi hal-hal berikut ini:
• Sesuatu yang sakral
• Sekumpulan kepercayaan yang sakral
• Ritual-ritual
Masing-masing agama memiliki perbedaan-perbedaan seperti:
• Konsep Keimanan, keyakinan manusia tentang Tuhan dan ajaran dari agama
• Kitab Suci, pedoman dalam beribadah contoh: Al-Quran, Injil, Weda dan
Tripitaka.
• Sistem Peribadatan dan upacara keagamaan
• Hukum-Hukum yang berlaku dalam kehidupan
• Diferensiasi Berdasarkan Jenis Kelamin dan Gender
• Jenis kelamin merupakan pembagian manusia yang
ditentukan secara biologis yaitu laki-laki dan
perempuan. Sedangkan gender adalah sifat yang
melekat pada laki-laki dan perempuan yang terbentuk
secara sosial dan kultural. Misalnya, perempuan itu
secara umum lemah lembut, emosional dan keibuan.
Sementara itu, laki-laki dianggap memiliki sifat rasional,
jantan dan perkasa.
RAS
STRATIFIKASI SOSIAL

A. Definisi:
Adalah
pengelompokkan
masyarakat secara
vertikal/bertingkat/hier
arki
B. Karakteristik

• Perbedaan kemampuan
• Perbedaan gaya hidup
• Perbedaan hak dan akses dalam
pemanfaatan sumber daya
C. Penyebab

Ada sesuatu yang dihargai,


dapat berupa kepandaian,
kekayaan, kekuasaan, profesi
Distribusi hak istimewa yang
tidak merata
• Pengetahuan
• Kekayaan
D. Kriteria • Kekuasaan
• Kehormatan
E. sifat

 Terbuka
 Tertutup
 Campuran
• Menurut Soerjono Soekanto:
1) Stratifikasi tertutup
• Anggota dari setiap strata bawah sulit mengadakan
mobilitas vertikal, terdapat dalam masyarakat yang
menerapkan sistem kasta, feodal, apartheid/rasial.
2) Stratifikasi terbuka
• Setiap anggota strata bebas melakukan mobilitas sosial,
baik vertikal maupun horizontal, terdapat dalam
masyarakat yang menerapkan sistem industrialisasi,
demokrasi.
3) Stratifikasi campuran
STRATIFIKASI SOSIAL
TERBUKA
STRATIFIKASI SOSIAL TERTUTUP
STRATIFIKASI SOSIAL CAMPURAN
F. Fungsi

• Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif


• Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang
diciptakan masyarakat yang menyangkut prestise dan
penghargaan
• Penentu lambang-lambang atau kedudukan
• Tingkat mudah-sukarnya bertukar kedudukan
• Alat solidaritas di antara individu-individu atau
kelompok
G. Wujud

1. Kriteria ekonomi
2. Kriteria sosial
3. Kriteria politik
4. Berdasarkan sistem pertanian di Jawa
5. Stratifikasi masa penjajahan Belanda
6. Stratifikasi masa penjajahan Jepang
1. Kriteria Ekonomi

• Kriteria ekonomi berkaitan


dengan pekerjaan,
kepemilikan harta, dan
pendapatan
2. Kriteria Sosial
Berdasarkan kasta Berdasarkan sistem feodal
3. Kriteria Politik
Tipe Demokratis Tipe Oligarkhi
Sistem Pertanian di
Jawa
Masa Penjajahan Belanda
Masa Penjajahan Jepang
Stratifikasi sosial

Menurut Karl Marx:


• Golongan kapitalis/borjuis
• Golongan menengah
• Golongan proletar
STRATIFIKASI SOSIAL

• Berdasarkan ekonomi (Aris Toteles)


• Golongan sangat kaya
• Golongan kaya
• Golongan miskin
Konsekuensi Stratifikasi Sosial

 Pakaian
 Rumah dan perabot
 Bahasa dan gaya bicara
 Makanan
 Gelar, pangkat atau jabatan
 Hobi dan kegemaran
TUGAS 2

1. Dalam masyarakat, terdapat dua macam heterogenitas


yaitu berdasarkan profesi dan jenis kelamin. Menurut anda,
mengapa bisa terjadi heterogenitas dalam hal profesi atau
pekerjaan?
2. Apa yang dimaksud dengan struktur sosial horizontal dan
struktur sosial vertikal? Jelaskan!
Struktur sosial Pada
Masyarakat Majemuk
Interseksi Konsolidasi

Interseksi adalah persilangan yang


terjadi dalam suatu kelompok Konsolidasi atau tumpang tindih
yang memiliki perbedaan, tetapi adalah penguatan masing-masing
ada kesamaan di tengah-tengah kelompok, berdampak adanya
perbedaan tersebut sehingga persaingan atau konflik
mudah terbentuk integrasi
Pengaruh Struktur Sosial
Diferensiasi Sosial Stratifikasi Sosial

• Cara berpakaian
• Primordialisme
• Tempat tinggal
• Etnosentrisme
• Cara berbicara
• Fanatisme
• Pendidikan
• Mutual akulturasi
• Kesehatan
• Sektarian/politik aliran
• Kegemaran rekreasi
B. Multidimensi Identitas Dalam Diri Subjek
Individual Maupun Kelompok

Multidimensi identitas dalam subjek individu maupun kelompok muncul


karena adanya pandangan yang beragam dari anggota masyarakat. Hal
ini disebabkan karena faktor:
1. Cara pandang yang berbeda terhadap status dan peran
2. Ukuran yang selalu berubah tidak sebanding dengan kemampuan
seseorang penyandang identitas (tuntutan masyarakat terhadap
kemampuan yang menyandang status)
3. Budaya masyarakat yang beragam dalam memandang identitas
seseorang. Budaya tercermin dalam masyarakat matrilineal,
patrilineal dan unilateral.
>>> status atau kedudukan di masyarakat pasti ada kewajiban dan
tanggung jawab yang harus dilaksanakan.
C. Heterogenitas Dalam Kehidupan
Masyarakat

Dalam kehidupan masyarakat, terdapat dua macam heterogenitas,


yaitu:
1. Heterogenitas berdasarkan pekerjaan
2. Heterogenitas berdasarkan jenis kelamin

>>> heterogenitas di atas, dapat kita masukkan ke dalam hubungan


horizontal atau diferensiasi karena keduanya memiliki fungsi
(peran) di dalam masyarakat
D. Penghargaan Atau Penghormatan
Terhadap Keanekaragaman Atau
Heterogenitas Sosial

Masyarakat Indonesia terdiri dari barbagai suku bangsa,


ras, kelompok mayoritas, kelompok minoritas, dan
sebagainya.
Untuk dapat menghargai dan menghormati
keanekaragaman atau heterogenitas sosial kita harus
mempelajari, memahami, dan menerapkan konsep
masyarakat multikultural.
MASYARAKAT
MULTIKULTURAL

Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas


beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan
yang berbeda-beda.
Multi berarti plural, banyak atau beragam. Dan kultural yang
berarti kultur atau budaya
PENYEBAB MULTIKULTURAL

•Pengaruh budaya asing


•Letak geografis Indonesia diantara dua benua dan
dua samudera
•Wilayah Indonesia yang berupa kepulauan
•Iklim dan struktur tanah
CIRI-CIRI MASYARAKAT MAJEMUK
MENURUT PIERRE EL VAN DE BERGHE

• Masyarakat tersegmentasi dalam kelompok-kelompok


yang memiliki budaya berbeda
• Sulit terjadi konsensus/kesepakatan terhadap nilai
• Sering terjadi konflik
• Integrasi terjadi karena paksaan
• Ada dominasi politik
3 dasar acuan untuk pendidikan multikultural,
yaitu:
1. Pengakuan terhadap identitas budaya lain
2. Adat kebiasaan dan tradisi dalam masyarakat
merupakan tali pengikat kesatuan perilaku
masyarakat
3. Kemajuan oleh kelompok dilihat sebagai
sumbangan yang besar bagi kelompok yang
luas, seperti negara
3 tahap pemecahan masalah menurut Bales,
yaitu:
1. Tahap orientasi: anggota kelompok saling bertanya dan
memberi informasi sehingga terhindar dari pemahaman atau
pengertian yang keliru antarpihak yang berkepentingan
2. Tahap evaluasi: anggota kelompok membahas informasi dan
saling bertukar pendapat
3. Tahap kontrol: tiap anggota kelompok menyarankan untuk
mencari jalan keluar dalam mencapai suatu kesimpulan
akhir
Faktor yang Mempengaruhi Perlunya
Masyarakat Multikultural
Pendorong Multikultural: Penghambat Multikultural:

 Menganggap budaya sendiri yang paling baik


• HAM  Pertentangan antara budaya barat dan timur
• Globalisme  Pluralisme budaya dianggap sebagai sesuatu yang
eksotis/menarik perhatian
• Demokratisasi  Pandangan yang paternalistis
 Mencari apa yang disebut indigenous culture, yaitu
mencari sesuatu yang dianggap asli
 Pandangan negatif penduduk asli terhadap orang asing
yang dapat berbicara mengenai kebudayaan penduduk
asli
Manfaat Masyarakat
Multikultural:

• Hubungan yang harmonis, dapat digali kearifan budaya yang dimiliki oleh
setiap budaya
• Memunculkan rasa penghargaan terhadap budaya lain sehingga muncul
sikap toleransi
• Menjadi benteng pertahanan terhadap ancaman yang timbul
• Menjadi alat untuk membina dunia yang aman dan sejahtera
• Dengan saling mengenal dan menghargai budaya lain, akan tercipta
kehidupan yang penuh toleransi sehingga tercipta masyarakat yang
aman dan sejahtera
TUGAS 3

1. Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang
tersusun secara bertingkat. Perwuudannya dalam masyarakat dikenal sebagai kelas atas, kelas
menengah, dan kelas bawah. Selain itu, ada pula perbedaan stratifikasi antara masyarakat
tradidonal dan masyarakat perkotaan. Jelaskan perbedaan tersebut!
2. Masyarakat multikultural tidak hanya menciptakan sisi positif. Tiap warga juga harus bersiap
menghadapi konflik antarmasyarakat yang kapan saja bisa terjadi di Indonesia. Tuliskan peran
yang dapat anda lakukan untuk meminimalisasi konflik antarmasyarakat
3. Keanekaragaman dan kemajemukan masyarakat Indonesia tidak terjadi begitu saja, melainkan
juga didorong oleh beberapa faktor. Tuliskan faktor-faktor yang melatarbelakangi keberagaman di
Indonesia!
4. Masyarakat yang memiliki beragam kebudayaan menjadi keunikan tersendiri bagi sebuah negara.
Sebagai seorang siswa, manfaat apakah yang bisa anda dapatkan dari adanya masyarakat
multicultural?
5. Jelaskan hubungan antara prasangka dan stereotip. Jelaskan pula sikap yang menurut anda
penting dikembangkan untuk menghindari prasangka dan stereotip!
E. Nilai Dan Norma Sosial

Nilai Sosial Norma Sosial

1. Definisi
1. Definisi
2. Ciri
2. Ciri
3. Syarat
3. Fungsi
4. Fungsi
4. jenis
5. Tingkatan norma
6. Jenis
1. NILAI SOSIAL
A. DEFINISI B. CIRI

• Konstruksi masyarakat sebagai hasil


interaksi masyarakat
• Disebarkan antar sesama (bukan
Nilai sosial adalah bawaan lahir)
konsepsi (pemikiran) • Terbentuk melalui proses belajar
abstrak dalam diri • Bagian dari usaha pemenuhan
kebutuhan
manusia mengenai apa
• Mempengaruhi perkembangan diri
yang dianggap baik dan seseorang
buruk. • Memiliki pengaruh yang berbeda antar
warga masyarakat
• Cenderung berkaitan satu sama lain
dan membentuk sistem nilai
C. FUNGSI

 Alat untuk menetapkan “harga” sosial dari suatu


kelompok
 Mengarahkan dalam berpikir dan bertingkah laku
 Penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-
peranan sosial
 Alat solidaritas masyarakat
 Alat pengawas atau control perilaku manusia dengan
daya tekan dan daya pengikat tertentu
D. JENIS

Prof. Dr. Notonegoro membagi nilai sosial menjadi:


1) Nilai material
2) Nilai vital
3) Nilai kerohanian, antara lain nilai kebenaran, keindahan,
kabaikan, religius/keagamaan
Berdasarkan cirinya:
• Nilai dominan
• Nilai mendarah daging (internalized value)
Berdasarkan wujudnya:
1. Nilai material: berwujud, contoh:
rumah, karya seni, gedung, dll
2. Nilai immaterial: tidak berwujud,
contoh: ideologi, gagasan/ide,
pemikiran, peraturan, sistem politik,
dll
2. NORMA SOSIAL
A. DEFINISI B. CIRI
Norma adalah aturan • Tertulis dan tidak tertulis
atau pedoman perilaku • Hasil kesepakatan
dalam suatu kelompok bersama
tertentu, yang berisi
petunjuk untuk hidup, • Bersifat mengikat semua
ada larangan dan warga
sanksi bagi para • Ada sanksi tegas
pelanggar aturan. • Bersifat menyesuaikan
dengan perubahan sosial
C. SYARAT D. FUNGSI

 Pedoman hidup
Harus diketahui oleh  Memberikan stabilitas dan
masyarakat keteraturan
Dipahami dan dimengerti
oleh masyarakat
 Mengikat warga masyarakat
Harus dihargai karena  Menciptakan kondisi dan
bermanfaat suasana tertib
Harus ditaati dan  Adanya sanksi tegas
dilaksanakan memberi efek jera
E. Tingkatan Norma

1. Usage/cara: norma yang paling lemah daya ikatnya, perbuatan yang


berkaitan dengan hubungan antarindividu dalam masyarakat. Sanksi:
cemoohan, ejekan, teguran. Contoh: bersendawa, berdecap ketika
makan, meludah dan membuang ingus di sembarang tempat.
2. Folkways/kebiasaan: perbuatan yang dilakukan berulang-ulang.
Contoh: mematuhi orangtua, menggunakan tangan kanan jika memberi
sesuatu, mengetuk pintu sebelum memasuki ruangan, memberi salam
ketika bertamu, membungkukkan badan ketika melewati orang yang
lebih tua.
3. mores/tata kelakuan: aturan yang mengandung unsur memaksa, melarang atas suatu
perbuatan. Sanksi berat seperti dipermalukan di muka umum. Contoh: larangan
melakukan kejahatan (mencuri, berjudi, mabuk, narkoba, dll).

4. Custom/adat istiadat: tata kelakuan yang kekal dan kuat integrasinya dengan pola
perilaku masyarakat, apabila dilanggar ada sanksinya. Sanksinya berupa sikap
penolakan dari masyarakat. Contoh: Di Lampung melarang perceraian, jika dilanggar
tidak hanya yang bersangkutan yang tercemar namanya tapi seluruh keluarga bahkan
seluruh sukunya. Biasanya orang yang melakukan pelanggaran tersebut akan
dikeluarkan dari masyarakat. Contoh lain di Aceh, mearang laki-laki dan perempuan
yang bukan suami istri atau keluarga berada dalam satu ruangan, yang melanggar akan
dihukum cambuk.

5. Law/hukum: norma sosial yang paling mengikat, bersifat formal dan berlaku untuk
semua anggota masyarakat.
F. JENIS NORMA

1) Norma keagamaan: sifatnya mutlak, sumbernya berasal dari Tuhan. Sanksi: dosa
2) Norma kesopanan: bagaimana bertingkah laku yang wajar dalam masyarakat
3) Norma kesusilaan: bersumber dari hati nurani yang menghasilkan akhlak yang
baik. Sanksi: pengucilan, diusir, dijauhi, penjara.
4) Norma kelaziman: segala tindakan yang dianggap baik, patut, sopan, mengikuti
tata laksana yang ada. Sanksi: dianggap aneh, ditertawakan, diejek.
5) Norma hukum: aturan tertulis maupun tidak tertulis berisi perintah atau
larangan yang memaksa dan ada sanksi yang tegas. Sanksi: denda, penjara,
hukuman mati.
KETERATURAN SOSIAL

1. Order sosial: sistem aturan yang berlaku di masyarakat


2. Tertib sosial: dikatakan tertib jika terjadi keselarasan
antara tindakan dengan nilai dan norma yang berlaku.
3. Keajegan: kondisi tertib sosial yang dilakukan berulang
atau berlangsung terus menerus
4. Pola: mengikuti nilai dan norma yang ada di masyarakat
tidak sekedar dilakukan berulang, tetapi sudah menjadi
pola hidup.
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN
KEPRIBADIAN
KELAS X SEMESTER
2 TAHUN 2022-2023

SOSIOLOGI
By: Putri Astini, S.Pd
Kompetensi Dasar

3.3 Mengaitkan realitas sosial dengan menggunakan konsep-


konsep dasar Sosiologi untuk mengenali berbagai gejala sosial di
masyarakat

3.4 Memahami berbagai metode penelitian sosial yang


sederhana untuk mengenali gejala sosial di masyarakat
3.3 Mengaitkan realitas sosial dengan
menggunakan konsep-konsep dasar Sosiologi
untuk mengenali berbagai gejala sosial di
masyarakat.
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN
KEPRIBADIAN
A. DEFINISI B. TUJUAN

A. Definisi • Memberi keterampilan dan


pengetahuan
Sosialisasi adalah proses
belajar nilai dan norma • Mengembangkan
kemampuan berkomunikasi
• Mengembangkan
kemampuan mengendalikan
fungsi-fungsi organic
• Menanamkan nilai dan
kepercayaan pokok
C. Tahap Sosialisasi
G.H.Mead C.H Cooley

Terkenal dengan teori looking glass


1. Preparatory stage/tahap self.
persiapan Tahap:
2. Play stage/tahap meniru 1) Kita membayangkan bagaimana
3. Game stage/tahap siap kita di mata orang lain
bertindak 2) Kita membayangkan bagaimana
4. Generalized other/tahap orang lain menilai kita
penerimaan norma kolektif 3) Bagaimana perasaan kita sebagai
akibat dari penilaian tersebut
D. Tipe Sosialisasi

1. Tipe formal: melalui lembaga-lembaga yang


berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam
Negara, seperti pendidikan di sekolah dan
pendidikan militer
2. Tipe informal: dalam pergaulan yang bersifat
kekeluargaan, seperti antarteman, sahabat, dan
kelompok-kelompok sosial yang ada dalam
masyarakat
E. Pola Sosialisasi
1. Sosialisasi Represif 2. Sosialisasi Partisipatif

 Memberikan imbalan bagi perilaku


• Menghukum perilaku yang keliru baik
• Adanya hukuman dan imbalan  Hukuman dan imbalan bersifat
materiil simbolis
 Otonomi anak
• Kepatuhan anak kepada orangtua
 Interaksi sebagai komunikasi
• Perintah sebagai komunikasi  Komunikasi verbal
• Komunikasi non verbal  Sosialisasi berpusat pada anak
• Sosialisasi berpusat pada orangtua  Orangtua memperhatikan
keinginan anak
F. Agen Sosialisasi

• Agen primer/utama: keluarga


• Agen sekunder/lanjutan:
1. Sekolah
2. Teman sebaya
3. Media massa
4. Lingkungan kerja
Dalam agen sekunder proses yang dilakukan
berupa:
• Dalam agen sekunder, proses sosialisasi yang dilakukan dapat berupa:
a. Desosialisasi: proses pencabutan identitas lama seseorang untuk
masuk pada pola yang baru. Contoh:pencabutan identitas sebagai
siswa SMA karena akan masuk ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi
b. Resosialisasi: proses pembelajaran nilai, norma, sikap dan perilaku
yang baru dan ada yang bersifat longgar tapi ada yang bersifat kuat
yang bertentangan dengan kondisi awal kita. Contoh: saat memasuki
bangku kuliah banyak kebiasaan yang berbeda dibandingkan saat di
SMA, sehingga dituntut untuk merubah kebiasaan dan cara pandang.
F. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Sosialisasi

1. Kesiapan atau kematangan pribadi seseorang


2. Lingkungan atau sarana sosialisasi: interaksi, cinta,
bahasa
3. Cara sosialisasi (partisipatif atau represif)
TUGAS

• Kerjakan LKS Hal 25-28 bagian A dan B


• Dikumpulkan
KEPRIBADIAN

A. Definisi
Menurut Roucek dan Warren: adalah
organisasi faktor-faktor biologis,
psikologis, dan sosiologis yang
mendasari perilaku seseorang.
B. Unsur-Unsur Dalam
Kepribadian

Unsur yang mempengaruhi


kepribadian:
1. Pengetahuan
2. Perasaan
3. Dorongan naluri
c. Unsur Pembentuk Kepribadian
Unsur pembentuk kepribadian menurut Sigmund Freud:
1. Id: sumber dari energi psikis. Id didorong oleh prinsip kesenangan
yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan dan
kebutuhan. Jika tidak terpenuhi akan merasa cemas. Contoh: jika
merasa lapar muncul dorongan untuk segera makan.
2. Ego: berkembang dari id, yaitu dorongan dari id dapat dinyatakan
dalam cara yang dapat diterima masyarakat. Ego bekerja untuk
merealisasikan dorongan id dengan cara yang realistis. Contoh:
ketika merasa lapar dan ada dorongan untuk makan, maka kita
makan makanan yang kita suka.
3. Superego: aspek kepribadian yang menampung standar moral,
batasan nilai seperti yang sudah disosialisasikan sejak kecil dari
agen primer dan agen sekunder, sehingga kita tahu mana yang
benar dan mana yang salah. Superego memberikan pedoman dalam
bertingkah laku.
D. Faktor-Faktor Pembentuk
Kepribadian

1. Warisan biologis (Heredity)


2. Warisan lingkungan alam (natural environment):
perbedaan iklim, topografi, dan SDA
3. Warisan sosial (social heritage)
4. Pengalaman kelompok manusia (group experience)
5. Pengalaman unik (unique experience)
E. Keterkaitan Kepribadian dan
Kebudayaan
• Kepribadian dan kebudayaan merupakan dua hal yang saling terkait dan saling
mempengaruhi. Soerjono Soekanto melihat keterkaitan antara kepribadian dan kebudayaan
tersebut. Soerjono Soekanto menggunakan konsep “kebudayaan khusus atau sub culture”.
Menurutnya ada tipe kebudayaan khusus yang mempengaruhi kepribadian, yaitu:
1. Kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan, contoh: jiwa pedagang identik dengan
orang Minangkabau, melaut ciri orang Bugis.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda.
3. Kebudayaan khusus kelas sosial
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
5. Kebudayaan khusus berdasarkan profesi
TUGAS
1. Sosialisasi sangat penting bagi manusia. Hal ini dikarenakan sosialisasi
diperlukan untuk mengantisipasi agar perbedaan setiap individu tidak
menimbulkan pertentangan. Salah satu media atau agen yang
mendukung proses sosialisasi adalah keluarga. Bagaimana proses
sosialisasi yang terjadi di lingkungan keluarga?
2. Di lingkungan masyarakat pasti kamu melakukan interaksi dengan
orang lain. Interaksi tersebut dilakukan secara langsung dan tidak
langsung. Bagaimana proses interaksi sosial yang kamu lakukan di
lingkungan sekolah?
KELAS X SEMESTER
2 TAHUN 2022-2023

SOSIOLOGI
By: Putri Astini, S.Pd
Kompetensi Dasar

3.3 Mengaitkan realitas sosial dengan menggunakan konsep-


konsep dasar Sosiologi untuk mengenali berbagai gejala sosial di
masyarakat

3.4 Memahami berbagai metode penelitian sosial yang


sederhana untuk mengenali gejala sosial di masyarakat
3.3 Mengaitkan realitas sosial dengan menggunakan
konsep-konsep dasar Sosiologi untuk mengenali
berbagai gejala sosial di masyarakat.
PENYIMPANGAN
SOSIAL
A. Definisi
Adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
di masyarakat.

B. Ciri
• Bisa didefinisikan
• Relatif/mutlak
• Ideal/nyata
• Norma penghindaran
• Diterima/ditolak
C. Penyebab

Sosialisasi yang tidak sempurna


Sosialisasi sub budaya yang menyimpang
D. Teori
1. Biologis
• Cesare Lambrosso (Italia): dikaitkan dengan bentuk tubuh
seseorang
• Nativisme: bawaan lahir/biologis
• William Sheldon:
a. Endomorph: sangat mudah tersinggung dan cenderung suka
menyendiri
b. Mesomorph: sifat kasar dan menuruti hawa nafsu/keinginan.
c. Ectomorph: menunjukkan kepasrahan, apabila mendapat
penghinaan yang luar biasa tekanan jiwanya akan meledak.
2. Psikologis
Contoh: psikopat, gila, klepto
3. Sosiologis:
a. Teori Labelling (Edwin Lemert): pemberian julukan/cap
b. Differential association (Edwin H Sutherland): pergaulan dengan
orang yang berperilaku menyimpang
c. Anomie (Emille Durkheim): tidak ada nilai dan norma yang bisa
dijadikan pegangan, akibatnya kekacauan
d. Teori penyimpangan struktur (R.K Merton): tidak ada kaitan
antara tujuan dan cara yang ditetapkan oleh struktur
5 Teori adaptasi sosial (R.K Merton):
1) Konformitas: tujuan dan cara
sesuai/sejalan
2) Inovasi: tujuan (+), cara (-)
3) Ritualism: tujuan (-), cara (+)
4) Retreatism: penarikan diri
5) Rebellion: pemberontakan
E. Jenis

1. Berdasarkan bobot sanksi: penyimpangan primer dan sekunder


2. Berdasarkan jumlah pelaku: penyimpangan individual dan
kelompok
3. Berdasarkan sifat: penyimpangan positif dan negatif
4. Penyimpangan situasional
5. Penyimpangan sistematis
F. Bentuk (Robert M.Z Lawang)
1. Tindakan Kriminal atau kejahatan
a. Kejahatan kerah putih (white collar crime): dilakukan oleh orang yang
terpandang atau berstatus tinggi
b. Kejahatan tanpa korban (crime without victim): tidak menimbulkan
penderitaan kepada korban secara langsung
c. Kejahatan terorganisir (organized crime): dilakukan secara terorganisir
dan berkesinambungan.
d. Kejahatan korporasi (corporate crime): dilakukan atas nama organisasi
formal dengan tujuan menaikkan keuntungan dan menekan kerugian
e. Kejahatan kerah biru (blue collar crime): dilakukan oleh orang
biasa/awam
f. Kejahatan transnasional (transnational crime): melibatkan pelaku
lintas Negara/jaringan internasional
F. Bentuk (Robert M.Z Lawang)

2. Penyimpangan seksual
3. Pemakaian narkoba dan minuman keras
4. Penyimpangan gaya hidup:
 Sikap arogan: kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya
seperti kekayaan, kekuasaan dan kepandaian
 Sikap eksentrik: perbuatan menyimpang dari biasanya, sehingga
dianggap aneh.
PENGENDALIAN SOSIAL

A. Definisi
Adalah suatu proses bertujuan untuk mengajak, membimbing, bahkan
memaksa masyarakat agar mematuhi nilai dan norma yang berlaku.

B. Fungsi
Mempertebal keyakinan masyarakat tentang kebaikan norma
Memberikan imbalan kepada warga yang menaati norma
Mengembangkan rasa malu
Mengembangkan rasa takut
Menciptakan sistem hukum
C. Jenis
1. Menurut sifat dan tujuan: preventif (mencegah), represif
(memulihkan), dan gabungan (mencegah sekaligus memulihkan)
2. Menurut resmi dan tidak: resmi dan tidak resmi
3. Cara pengendalian: persuasi (mengajak/membimbing), koersi
(paksaan/kekerasan), kompulsi (menciptakan situasi yang
memaksa individu untuk patuh pada aturan), pervasi
(peringatan secara berulang-ulang)
4. Pengendalian formal: hukuman fisik, lembaga pendidikan,
lembaga keagamaan
5. Pengendalian informal: desas-desus/gossip, pengucilan, celaan,
ejekan
D. Agen (Media) Pengendalian Sosial

1. Kepolisian
2. Pengadilan
3. Pemuka adat
4. Tokoh agama
5. Tokoh masyarakat
6. Sekolah
7. Keluarga

Anda mungkin juga menyukai