Anda di halaman 1dari 24

OPERASI

BOR PANAS BUMI


ESTIMASI BIAYA PADA PEMBORAN PANAS BUMI

Disusun Oleh :
1.Mahendra Adi Pratama (113140072)
2.Wisnu Eko Nurcahyo (113140079)
3.Febwifaqil Khaqi Wikhda Almi (113140093)
4.Vincensius Ramot G R (113140096)
5. Endras Herdad Jaya (113140099)
6.Iqbal Wicaksana (113140115)
7.Daniel Christomean Armandita (113140127)
8.Alfiza Danistya Suseno (113141001)
9.Felik Ferdyanto (113141003)
10.Bagus Yosan Setiawan (113141004)
Kelas : B (Rabu, 07.30)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemboran adalah kegiatan membuat lubang vertikal ke dalam tanah yang


dalam keadaan tertentu dapat juga dilakukan secara miring (Sudarno,
1980). Pemboran miring ini disebut juga pemboran berarah (directional
drilling). Industri pertambangan dalam kegiatannya tidak terlepas dari
kegiatan pemboran.

Pemboran merupakan salah satu kegiatan vital yang biaya pelaksanaannya


tidak murah dalam industri perminyakan. Oleh sebab itu pelaksanaannya
perlu perencanaan yang matang sesuai peruntukannya apakah untuk
keperluan eksplorasi, pembuatan lubang isian bahan peledak, konstruksi
ventilasi dalam tambang bawah tanah, maupun untuk penirisan tambang.

Pemboran sebagai suatu proses membutuhkan peralatan. Peralatan serta


perlengkapan pemboran tidak persis sama antara metode pemboran yang
satu dengan yang lain. Peralatan pemboran dapat dibagi atas lima sistem
berdasarkan fungsi kerjanya, yakni sistem daya (power system), sistem
angkat (hoisting system), sistem putar (rotating system), sistem sirkulasi
(circulating system), dan sistem pencegah semburan liar (BOP system).
Masing-masing sistem memiliki fungsi dan jenis peralatan masing-masing,
namun membentuk satu kesatuan kerja pemboran.

B. Identifikasi Masalah

Bagi mahasiswa teknik perminyakan, calon engineer minyak, penting


mengenal dan memahami fungsi kerja peralatan pemboran serta bagian-
bagiannya. Serta dapat mengestimasi (memprakirakan biaya pemboran )
.Seperti telah disebutkan dalam latar belakang, aktivitas penambangan tidak
terlepas dari kegiatan pemboran. Kegiatan pemboran adalah kegiatan vital
dalam industri perminyakan. Memahami masing-masing jenis dan fungsi
peralatan pemboran menjadi penting demi menciptakan lulusan yang siap
bekerja.

C. Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan penulis, maka


selanjutnya masalah yang akan dibahas terbatas mengenai komponen
peralatan dalam pemboran serta bagian-bagiannya.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diajukan dalam bentuk


pertanyaan (questions) sebagai berikut:

1. Apa yang diperlukan dalam suatu pemboran panas bumi ?


2. Estimasi biaya apa saja yang dibutuhkan , berapa
besarannya ?
3. Berapa besar horse power yang dibutuhkan dalam suatu rig
dan bagaimana perhitungannya ?

E. Tujuan Penulisan

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi Tugas Mata


Kuliah Teknik Pemboran Panas Bumi dengan dosen pengampu Ir.MT.
Herianto ,Dr. Drs. Ph. D. di samping dalam upaya pembelajaran dan
pengenalan mengenai rancangan biaya suatu pemboran panas bumi .
F. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai


berikut:

1. Manfaat Praktis

Bagi penulis, seluruh rangkaian kegiatan penyusunan makalah diharapkan


dapat memantapkan pemahaman mengenai komponen peralatan pemboran.

2. Manfaat Akademis

Bagi civitas akademika Universitas Negeri UPN Yogyakarta, khususnya di


Teknik Perminyakan tercinta, makalah ini diharapkan dapat menjadi
dokumen yang berguna untuk dijadikan referensi bacaan maupun acuan
pembelajaran.
Bab II
COST FOR GEOTHERMAL WELL

Tabel-I
Ukuran Casing dan Bit Size pada Setiap Kedalaman, Durasi dan
Perhitungan ROP
Criteria Inputs Depth (m) Duration ROP
From To Days (m/day)
Membor Lubang 26" 0 60 1 60
20" casing dan cementing 0 58.5 2 -
Membor Lubang 17-1/2" 60 300 4 75
13-3/8" casing dan cementing 0 298.5 4.1 -
Membor Lubang 12-1/4" 300 1,200 10 120
9-5/8" casing dan cementing 0 1,198. 5 -
Membor Lubang 8-1/2" 1,200 5
3,000 32 93.8
7" casing 1,174.5 3,000 2
Completion tests 2
Breaking Tubulus/Rig release 1
TOTAL 63.1
 Drilling Consumables
Tabel-II
Cost of Bit Used
Unit Total
Rock bits Life (m) No. cost cost
(USD) (USD)

26" 180 1 30,000 30,000


17-1/2" 300 1 25,000 25,000
12-1/4" 350 3 15,000 45,000
8-1/2" 400 5 8,000 40,000
Stabilizers add 30% to bit cost 42,000
TOTAL 182,000

Tabel-III
Cost of Drilling Mud
Hole Total Cost
Hole Mud Tota
Depth Capacit Exces volum mud per
volum tank l
y s e weigh tonn
Fro To Hol e s cost
(L) (%) w. (L) (L) t(Ton) e
(USD) (USD)
m (m e excess
26" hole 0
(m) )60 342.5
(l/m 20550 100 41,10 100,00 9.9 800 8,000
17-1/2" 60 300 155.2
) 46560 100 0 0 13.5 800 10,900
hole 12- 300 1,20 76.04 91248 0 93,12 100,00 0.0 800 0
1/4" hole 1,20 0 36.61 10983 0 0 0 0.0 800 0
TOTAL
8-1/2" hole 0 3,00 0 0 0 18,90
0 0 0 0
Tabel-IV
Cost Calculation for Drilling Detergent
Fro Usage No.
To Total Unit Total
m (L/day of
(m) usage cost cost
Drilling 26" hole 0
(m) 60 ) 420 0 0
drum 500 0
Drilling 17-1/2" 60 300 420 1680 s 8 500 4,000
hole
Drilling 12-1/4" 300 1,200 420 4200 20 500 10,000
hole
Drilling 8-1/2" hole 1,20 3,000 420 13440 64 500 32,000
TOTAL 0 1932 92 500 46,00
0 0
1 Drums = 210 Liter.
Tabel-V
Cost Calculation for Neat Cement
Dept Capacit Exces Total Neat Cost/tonne Total
h y s vol. cement s (USD) cost
26" x 20" 60
(m) 139.
(l/m) 120
(%) 18,454
/L) 24.35
(Tonne) 250 6,100
(USD)
Backfill 25 8
139. 50 5,243 6.92 250 1,800
Plug job 10 8
342. 20 4,110 5.42 250 1,400
17-1/2" × 13-3/8" 300 5
64.5 120 42,570 56.16 250 14,10
Backfill 100 64.5 20 7,740 10.21 250 0
2,600
Plug job 30 155. 20 5,587 7.37 250 1,900
12-1/4" × 9-5/8" 1,20 2
29.1 80 62,856 82.92 250 20,80
Backfill 0
600 29.1 0 17,460 23.03 250 0
5,800
Plug job 100 76.0 120 16,729 22.07 250 5,600
TOTAL 4 180,748 193.3 60,10
5 0

Tabel-VI
Cost of Cement Additives

Cement w. Total Unit Total


%
additives weight cost cost
Water BWOC
0.5 163 0.82 12,000 9,900
(Tonne) (Tonne) (USD) (USD)
loss 0.3 0.49 8,000 4,000
TOTAL
Retarder 13,900
Tabel-VII
Cost of diesel and lubricating oil

Tot.
Volume/da Unit Total
volum
y (L) cost cost
e (L)
Diesel 5000 31550 (USD)
1.5 (USD)
473,300
Lubricating - 0 - 23,700
TOTAL
Oil - 497,000

 Casing dan Wellhead


Tabel-VIII
Cost of Casing

Dept Lengt Unit Total


h h cost cost
20" casing 60
(m) 58.5
(m) 375
(USD) 22,000
(USD)
13-3/8" 54.5 lb/ft casing 300 298.5 150 44,800
13-3/8" 68 lb/ft casing, top two casings 24 24 195 4,700
9-5/8" 47 lb/ft casing 1,20 1198. 135 161,80
7" 26 lb/ft casing slotted 0
3,00 5
1,826 105 0
191,70
7" 26 lb/ft casing plain inside prod. 0
24 24 75 0
1,800
casing
TOTAL 426,80
0
Tabel-IX
Casing Accessories and Consumables

Unit Total
Numbe
cost cost
For 20" casing: r
(USD) (USD)
Casing shoe 1 900 900
Float collar 1 1800 1,800
Cement 1 200 200
plugs,
Casing dope
Top/bottom 1 150 150
For 13-3/8" casing:
Casing shoe 1 800 800
Float collar 1 1500 1,500
Cement 1 200 200
plugs,
Centralizer
Top/bottom 13 200 2,600
Casing dope 1 150 150
For 9-5/8" casing:
Casing shoe 1 700 700
Float collar 1 1300 1,300
Cement 1 150 150
plugs,
Centralizer
Top/bottom 43 150 6,450
Casing dope 1 150 150
For 7" casing:
Casing hanger 1 1200 12,000
Guide shoe 0 0
Casing dope 2 150 300
TOTAL 29,400

Tabel-X
Wellhead Equipment

Unit Total
Number/Set
cost cost
Master valve 10" Class 900 1s 45000
(USD) 45,000
(USD)
Casing head flange 1 10000 10,000
Adaptor flange 1 3000 3,000
2-1/16" Side valve, 5000psi 1 4500 4,500
Adaptor spool 2 8000 16,000
Ring gasket and bolts 3 350 1,050
TOTAL 79,600
PERHITUNGAN
Pre — spud costs = site preparation + Rig mobilisation + Rig move + Rig up
Pre — spud costs = Rig move + Rig up
Drilling costs = daily operating costs + cost of drilling materials + service costs
Cost of well = Pre — spud costs + drilling costs + completion costs
Completion costs = (daily charge x completion time ) + service cost
Tabel-XI
Cost of Geothermal Well
Unit Total
(USD)
Pre-spud costs
Drillsite preparation Fixed 400,000
Rig mobilisation and transport (1/5) One- 400,000
Sum off 800,000
Daily operating costs
Rig rental with crew Day rate 2,208,50
Rig rental with crew-standby Day rate 0
210,000
Air compressors, balanced drilling Day rate 16,000
Cementing equipment Day rate 24,000
Maintenance Engineering From 24,000
Drill stem inspection table
Fixed 300,000
Transportation and cranes Day rate 12,000
Directional drilling equipment rentals Day rate 157,800
Water Supply Day rate 126,200
Waste disposal, clean up and site
maintenance Day rate 12,620
Lodging, catering (camp and food) Day rate 151,500
Sum 3,242,70
Drilling consumables 0
Rock bits From 182,000
Drilling detergent table
From 46,000
Diesel & lubricating oil table
From 497,000
Cement table
From 60,100
Cement additives table
From 13,900
Drilling mud table
From 18,900
Sum table 817,900
Casing and wellhead
Casing From 426,800
Casing accessories and consumables table
From 29,400
Wellhead Equipment table
From 79,600
Sum table 535,800
Services
Drilling supervision From 24,000
Civil engineering table
From 6,000
Site geologist table
From 12,000
Geological services table
From 9,000
Reservoir engineering table
From 6,000
Planning and logistics table
From 12,000
Logging services table
Fixed 30,000
JUMLAH 99,000
TOTAL 5,495,40
TOTAL +10% CONTINGENCY 0
549,600
PROJECT TOTAL 6,045,00
0
Konstruksi Sumur

KEDALAMAN LITHOLOGI BATUAN HOLE


DIAGRAM
Conductor Casing
BS 26”
0-20 M Basaltic Andesite Mt. Cakra CS 20”
20-300 M
Basaltic Andesite Mt. Gandapura
Intermediate
BS 17 ½”
300-975
M CS 13 3/8”
Andesite Pasir Jawa

Production
BS 12 ¼”
975-1099 CS 9 5/8”
M Pyroclastic Mt. Sanggar

1099-
1100 M Liner
1100- BS 8 ½”
1400 M CS 7”

Reservoir (Feedzone)
Bab III
METODE PERHITUNGAN KAPASITAS RIG

Perhitungan kapasitas rig didasarkan atas tinggi atau berapa joint kapasitas
menaranya dan beban yang bekerja pada menara serta perhitungan tenaga pada
Prime Mover. Sementara perhitungan tenaga pada Prime Mover, didasarkan pada
tenaga yang diperlukan untuk fungsi angkat, putar, dan sirkulasi.
2.1. Beban pada Menara
Beban pada rig yang berpengaruh pada perhitungan kapasitas menara dapat dibagi
menjadi beberapa bagian, antara lain:
 Beban Vertikal
 Beban dari Block
 Tegangan Kabel Pemboran
 Beban Horizontal
Beban Total pada menara dihitung dengan persamaan:
Bt = Q + Tf + Td + Bhb
Dimana:
Bt = beban total pada menara, lbs
Q = Beban Vertikal, lbs
Tf = Tegangan pada fast line, lbs
Td = Tegangan pada dead line, lbs
Bhb = Beratan Hook Block, lbs
2.1.1. Beban Vertikal
Beban vertikal meliputi: berat drillstring, berat rangkaian casing, dan beratan block
group.
2.1.1.1 Berat Drillstring
Berat drillstring dapat dihitung dengan persamaan:
Q = QDP + QDC
Dimana:
QDP = berat seluruh DP yang digunakan, lbs
QDC = berat seluruh DC yang digunakan, lbs
Sedangkan berat drillstring didalam lumpur dapat dihitung dengan persamaan:
Qm = QA x (1-0,0015 ρm)
Dimana:
Qm = berat drillstring didalam lumpur, lbs
QA = berat drillstring di udara, lbs
ρm = berat jenis lumpur, ppg
(1-0,0015 ρm) = buoyancy factor, dimensionless
2.1.1.2. Berat Casing
Berat casing yang dipasang pada lubang bor untuk diperhitungkan pada beban rig.
Diambil dari berat casing yang terberat dan dihitung dengan persamaan:
Qc = NWc x Lc
Dimana:
Qc = berat casing terpasang, lbs
NWc = berat nominal casing terberat, lb/ft
Lc = panjang casing yang dipasang, ft
2.1.2. Berat Block Group
Block group adalah penghubung utama antara drawwork dengan pipa atau casing.
Peralatan ini memberikan keuntungan mekanis dalam membantu menaikkan susunan
pipa dan memperkecil gaya yang bekerja.
2.1.3. Tegangan Kabel Pemboran
Tegangan pada kabel pemboran terbagi dalam dua sisi, yaitu tegangan pada fast
line (Tf) dan dead line (Td). Dalam keadaan statis tegangan dan pada fast line (Tf)
dan tegangan pada dead line (Td) adalah sama, yang dihitung dengan persamaan:
𝐵ℎ𝑜𝑜𝑘
𝑇𝑓 =
𝜂(𝐸𝐵)𝑛
Dimana:
Tf = Tegangan pada fast line, lbs
Td = Tegangan pada dead line, lbs
Bhook = Beban pada hook, lbs
EB = effisiensi pada block, biasanya diambil 0,98
η = banyaknya line
2.1.4. Beban Horizontal
Beban yang bekerja pada menara ini adalah akibat dari berat stand yang bersandar
pada menara dan beban akibat pengaruh angin.
2.1.4.1. Berat stand yang bersandar pada menara
Gh = G x (L/2 h) sinα
Dimana:
Gh = Beban horizontal yang timbul akibat bersandarnya stand, ton
G = Jumlah berat seluruh stand, ton
L = Panjang rata-rata stand, meter
h = Tinggi racking platform, meter
α = Sudut antara stand dengan garis vertical, derajat
2.1.4.2. Beban akibat pengaruh angin
W = 0,004 x V2
Dimana:
W = Wind load, lb/ft2
V = Actual wind velocity, mph
Sehingga beban horizontal maksimum dapat dihitung dengan persamaan:
Bh max = Gh + Wh
Dimana: Bh max = Beban horizontal maksimum

2.2. Perhitungan Horse Power Pada Engine (Prime Mover)


Perhitungan daya yang diperlukan pada operasi pemboran, harus dipenuhi oleh
prime mover (engine), yaitu meliputi daya untuk angkat, putar, dan sirkulasi fluida
pemboran.

2.2.1 Tenaga Untuk Fungsi Angkat


Perhitungan HP pada sistem angkat ditentukan dengan menghitung besarnya HP
yang diperlukan drawwork dan besarnya HP input yang harus diberikan prime
mover pada drawwork. HP yang diperlukan drawwork dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan:
𝑊 𝑥 𝑉ℎ
𝐻𝑃𝐷 =
33.000
Sedangkan besarnya HP input yang dibutuhkan prime mover dapat dihitung dengan
persamaan:
𝐻𝑃𝐷
𝐻𝑃𝑃 =
𝜂
Dimana:
HPD = HP drawwork
W = Beban hook, lb
Vh = kecepatan naik turunnya travelling block, ft/menit
HPP = HP prime mover
η = faktor efisiensi, % (berkisar 80%-90%)

2.2.2. Tenaga untuk Fungsi Putar


Peralatan fungsi putar dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: peralatan putar dan
rangkaian pipa bor.
Peralatan putar, terdiri dari:
 Meja putar
 Topdrive Motor
 Rotary slip
Sedangkan rangkaian pipa bor, secara umum terdiri dari:
 Swivel
 Topdrive
 Drill Pipe
 Drill Collar
 Pahat
Pada setiap tool joint dari pipa dapat bervibrasi seperti kawat biola yang bisa
dihitung dengan persamaan:
4.750.000 2
𝑅𝑃𝑀 = 2
(𝐷 + 𝑑 2 )1/2
𝐿
Tipe kedua adalah tipe kawat pendulum yang terjadi pada keseluruhan string dan
dihitung dengan persamaan:
258.000
𝑅𝑃𝑀 =
𝐿
Dimana:
RPM = RPM kritis
L = panjang satu pipa/rangkaian, (in atau ft)
D = diameter luar pipa, in
d = diameter dalam pipa, in
Besarnya putaran pada meja putar tidak boleh melebihi RPM kritis karena akan
menyebabkan putusnya drill string.
Torsi yang dapat memutar pahat pada pemboran dengan rotary drilling dibatasi
oleh : torsi maksimum yang dapat dilakukan oleh meja putar, kekuatan torsi pada
sambungan dan kekuatan torsi pada bagian pipa yang tipis. Berdasarkan API RP 7.6
torsi yang dapat ditanggung pipa pada kondisi tensile (tertarik) adalah :
1
0,096167𝑥𝐼 2 𝑇𝑒 2 2
𝑇= [𝑌 − 2 ]
𝑂𝐷 𝐴
𝜋
𝐼= [𝑂𝐷 4 − 𝐼𝐷4 ]
32
Dimana:
T = maksimum torsi pada kondisi tension, lb/ft
I = momen inertia polar, in4
OD = diameter luar pipa, in
ID = diameter dalam pipa, in
Y = minimum yield strength, psi
Te = beban tensile, lb
A = luas permukaan pipa, in2
Besarnya torsional dan tensile strength dapat dilihat pada Tabel (API) Premium
Pada perhitungan HP sistem putar yang dibutuhkan drawwork, dapat dihitung
dengan persamaan :
HP D = (T x N) / 5250
Sedangkan daya (horse power) input yang harus diberikan oleh prime mover
dihitung dengan persamaan:
HP P = (HPD) / η
Dimana :
T = torsi putar, ft-lb
N = kecepata putar, RPM
η = faktor efisiensi, % (berkisar 80%-90%)
2.2.3. Tenaga untuk Fungsi Sirkulasi
Pada operasi pemboran dibutuhkan sirkulasi fluida pemboran, guna mengimbangi
tekanan formasi, mengangkat cutting, pendingin rangkaian, menahan cutting saat
sirkulasi dihentikan, dan lain-lainnya. Peralatan sistem sirkulasi terdiri dari:
 Mud Pump
 Mud Pit
 Peralatan sirkulasi permukaan (flowline, stand pipe, swivel)
 Rangkaian pipa bor dan bit
 Conditioning Area (Shale shaker, Degasser, Desander, Desilter, Mud gas separator,
setling tank, dan reserve pit)
Untuk menghitung daya (horse power) pompa lumpur digunakan persamaan:
HPP = (ΔP x Q)/1714
Sedangkan untuk menghitung besarnya HP input dari prime mover digunakan
persamaan:
HPPM = (HPP)/η
Dimana :
ΔP = kehilangan tekanan sistem sirkulasi, psi
Q = debit pompa, gpm
η = faktor efisiensi, % (berkisar 80%-90%)
2.4. Evaluasi Tekanan Kerja Sistem PSL
Tekanan kerja BOP diperhitungkan dengan menggunakan parameter tekanan
didalam sumur dengan dikalikan faktor keamanan sebesar 1,25.
Tekanan BOP:
= (0,052 x γ x kedalaman total) x 1,25
PERHITUNGAN
1. Evaluasi Sistem Angkat
1.1. Perhitungan Beban Vertikal
1. Untuk Casing 20”/K-55/94#
Panjang = 65,6 ft
Berat = 65,6 x 94 = 6.166,4 lbs
γ = 8,33
Berat Buoyant = 6.166,4 x (1-0,0015 x 8,33) = 5.395,91 lbs

2. Untuk Casing 13 3/8”/K-55/54,50#


Panjang = 3198,975 ft
Berat = 3198,975 x 54,5 = 174.344,1375 lbs
γ = 1,08 = 9 ppg
Berat Buoyant = 174.344,1375 x (1-0,0015 x 9) = 171.990, 4916 lbs

3. Untuk Casing 9 5/8”/K-55/40#

Panjang K-55/40# = 3605,819 ft


Berat = 3605,819 x 40 = 144.232,76 lbs
γ = 1,13 = 9,4 ppg
Berat Buoyant = 144.232,76 x (1-0,0015 x 9,4) = 142.199,0781 lbs

4. Untuk Blind Liner 7”/C-95/26#


Panjang = 167,331 ft
Berat = 167,331 x 26 = 4350,606 lbs
γ = 9,6 ppg
Berat Buoyant = 4350,606 x (1-0,0015 x 9,6) = 4.287,957274 lbs
5. Untuk Slotted Liner 7”/C-95/29#
Panjang = 820,25 ft
Berat = 820,25 x 29 = 23787,25 lbs
γ = 9,6 ppg
Berat Buoyant = 23787,25 x (1-0,0015 x 9,6) = 23.444,7136 lbs
Berat Total Casing
= 5.395,91 + 171.990, 4916 + 142.199,0781 + 4.287,957274 + 23.444,7136
= 347.312,1506 lbs
Untuk rangkaian Drill Collar
WOB = 22.050 lbs
WOB = 80% WDC
WDC = 22.050/0,8 = 27.562,5 lbs
Kedalaman Maksimum = 1.200 m = 3.937,2 ft
DC : 6 1/4 “ OD; 2 13/16” ID; 83 lb/ft
Panjang DC = 27.562,5/83 = 332 ft
Untuk rangkaian Drill Pipe
Panjang Drill Pipe = 3.937,2 – 332 = 3605,2 ft
DP : 4 ½” OD; 3,826” ID; 16,60 lb/ft
Berat DP = 3605,2 16,60 = 59.846,32 lbs
Berat total rangkaian drillstring = 27.562,5 + 59.846,32 = 87.408,82 lbs
Berat rangkaian akibat gaya buoyancy diperhitungkan:
87.408,82 lbs x (1-0,0015 x 9,6) = 86.150,13299 lbs
Dari beratan diatas antara berat rangkaian drillstring dan berat rangkaian casing,
dipilih yang terbesar dan ditentukan sebagai beban pada hook (hookload). Beban
travelling block dapat diestimasi dengan kapasitasnya pada tabel berikut:
Estimasi Berat Block Group
Travelling Block Capacity, tons Assembly Weight, lbs
100 6.000
150 9.000
250 12.000
350 19.000
500 28.000
650 35.000
750 48.000

1.2. Perhitungan Beban Horizontal


Menghitung besarnya beban akibat pengaruh angin (wind load)
Dari data lapangan diperoleh kecepatan angin M sebesar 12,40 mph, sehingga
besarnya unit wind load dapat dihitung dengan persamaan:
p = 0,004 V2
= 0,004 (12,40)2 = 0,62 lb/ft2
Dimana, p = besarnya unit wind load, lb/ft2
Besarnya beban angin pada pipa (W2) dengan luas wind load area (WA) sebesar 353
ft2 dan unit wind load (p) sebesar 0,62 lb/ft2, dapat diperoleh dengan persamaan:
W2 = p x wind load area
= 0,62 x 353 = 217,11 lbs
Beban horizontal yang diakibatkan karena adanya drillstring yang bersandar pada
pipe setback (W1) dapat dihitung. Untuk panjang drillstring (Lds) sepanjang 7.620 ft
dan berat nominal (Wds) sebesar 16,6 lb/ft diperoleh:
W1 = Lds x Wds x sin 2,5o
= 7.620 x 16,6 x sin 2,5o = 5.517,5 lbs
Dari table spesifikasi rig menurut API diperoleh data sebagai berikut:
 Ukuran setback (a) = 67’-6”
 Tinggi Fingerboard (b) = 59 ft
Dari beban akibat pipa yang bersandar (W1) sebesar 5.517,5 lbs serta beban akibat
pengaruh angin (W2) sebesar 217,11 lbs dan ukuran setback (a) sebesar 67,5 ft, serta
tinggi fingerboard sebesar 59 ft, maka dapat diperoleh:
0,5𝑎
Beban Kombinasi Total = W1 + W2 ( )
𝑏
0,5𝑥67,5
= 5.517,5 + 217,11 ( )
59
= 3.280,39 lbs
1.3. Tegangan Pada Kabel Pemboran
Perhitungan tegangan pada Fast Line dengan persamaan:
𝑊 347.312,1506
𝑇𝑓 = 𝑛
= = 42.506,87915 𝑙𝑏𝑠
𝑛(𝐸𝑏) 10 𝑥 (0,98)10
Sedangkan perhitungan Tegangan Dead Line (Td) pada kondisi statis sama
besarnya dengan Tegangan pada Fast Line.
Td = 42.506,87915 lbs
1.4. Perhitungan Beban Total Pada Menara
Beban Total = Beban Hook + Berat Travelling Block + Teg. Fast Line + Teg. Dead
Line
= 347.312,1506 + 12.000 + 42.506,87915 +42.506,87915
= 444.325,9089 lbs
Dari besarnya beban total pada menara, dikalikan dengan besarnya faktor
keamanan, dalam hal ini besarnya adalah 1,25 sehingga diperoleh besarnya beban
total menara : 444.325,9089lbs x 1,25 = 555.407,3861 lbs.
1.5. Perhitungan Horse Power Pada Sistem Angkat
Besarnya horse power drawwork yang dibutuhkan untuk mengangkat beban
dihitung dengan persamaan:
 Hookload = 347.312,1506 lbs
 Kecepatan Pengangkatan 1 stand = 60 ft/min
η = 0,85
𝑊 𝑥 𝑉ℎ 1
𝐻𝑃 = 𝑥
33.000 𝜂
347.312,1506 𝑥 60 1
= 𝑥 0,85 = 742,913 𝐻𝑃
33.000

Besarnya HP yang dibutuhkan pada drawwork dengan faktor keamanan sebesar


1,25 adalah HPD = 742,913 HP x 1,25 = 928,642 HP
Sedanglan besarnya horsepower input yang dibutuhkan dari prime mover dihitung
dengan persamaan
 HP pada drawwork = 928,642 HP
η = 0,85
𝐻𝑃𝐷 928,642
𝐻𝑃 = = = 1092,52 𝐻𝑃
𝜂 0,85
2. Evaluasi pada Sistem Putar
2.1. Penentuan RPM Kritis
1
4.760.000
𝑅𝑃𝑀 = (𝐷2 + 𝑑2 )2
𝐿2
1
4.760.000
= (4,52 + 3,8262 )2 = 165,28
3602

Perhitungan torsi pada rangkaian yang digunakan dapat dihitung dengan


persamaan:
0,5
0,096167 𝑥 𝐼 𝑃2
T = [𝑌𝑚2 − 𝐴2 ]
𝑂𝐷

Data-data drillstring :
 Drill pipe 4 ½” OD; 3,826” ID; 16,60#
 Beban total rangkaian : 86.150,13299 lbs
Besarnya tensile strength dapat kita peroleh dari Tabel Torsional and Tensil (API)
Premium. Diperoleh tensile strength sebesar: 260.100 lbs

Pertama, hitung luas permukaan pipa:


𝜋 𝜋
𝐴 = (𝐷2 − 𝑑 2 ) = (4,52 − 3,8262 ) = 4,4 𝑖𝑛2
4 4
Setelah diketahui luas permukaan pipa dicari besarnya minimum yield strength:
𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑙𝑒 𝑠𝑡𝑟𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ 260.100
𝑌𝑚 = = = 59,114 𝑝𝑠𝑖
𝐴 4,4
Kemudian menghitung momen inersia dengan persamaan:
𝜋 𝜋
𝐼= (𝐷4 − 𝑑 4 ) = (4,54 − 3,8264 ) = 19,22 𝑖𝑛4
32 32
Setelah itu menghitung besarnya torsi dengan persamaan:
0,5
0,096167 𝑥 𝐼 𝑃2
T = [𝑌𝑚2 − 𝐴2 ]
𝑂𝐷

0,096167 𝑥 19,22 (70.158,67)2 0,5


= [(59,114)2 − ]
4,5 4,42

= 23.381 lb-ft
2.2. Perhitungan Horse Power Pada Sistem Putar
Untuk besarnya daya pada drawwork yang dibutuhkan untuk memutar rotary table,
sebuah persamaan empiris telah dikembangkan untuk memperkirakan besarnya HP
yang diperlukan oleh drawwork.
HPr = F N
Dimana : F = dimensionless untuk torsi dengan nilai
 1,5 untuk lubang dangkal <10.000 ft
 1,75 untuk lubang menengah 10.000-15.000 ft
 2,0 untuk lubang dalam >15.000 ft
N = besarnya putaran, RPM
Maka,
HPr = 1,5 x 135 = 202,5 HP
Besarnya daya yang diperlukan oleh drawwork untuk memutar rotary table pada
sumur KMJ-10 adalah 202,5 HP. Kemudian dikalikan dengan faktot keamanan
sebesar 1,25 diperoleh = 202,5 HP x 1,25 = 253 HP
Besarnya Torsi diperoleh = 23.382 lb-ft
Besarnya putaran permenit = N = 135
Untuk besarnya HP dengan memperhitungkan faktor torsi dapat diperoleh dengan
persamaan:
𝑇𝑥𝑁 23.381𝑥135
𝐻𝑃 = = = 601 𝐻𝑃
5250 5250
3. Perhitungan Horse Power Pada Sistem Sirkulasi
Q = 270 GPM
P pompa total = 2143 psi
𝑞 𝑥 𝑝 270 𝑥 2143
𝐻𝑃 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = = = 337,5787 𝐻𝑃
1714 1714
𝐻𝑃 𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 337,5787
𝐻𝑃 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 = = = 397,151 𝐻𝑃
𝜂 0,85
4. Evaluasi Pada Sistem PSL
Data Sumur KMJ-10
γ = 9,6 ppg
Kedalaman pemboran 3937,2 ft
Tekanan kerja BOP:
Ph = 0,052 x γ x kedalaman total
Ph = 0,052 x 9,6 ppg x 3937,2 ft
= 1965,45024 psi
Memperhitungkan faktor keamanan sebesar 1,25 maka tekanan maksimum yang
mungkin terjadi adalah: 1965,45024 psi x 1,25 = 2456,8128 psi.
Pemilihan BOP Stack untuk Rig pada Sumur KMJ-10 adalah sebagai berikut:
 BOP Annular; Type GK; 6” x 5000 psi; Gal to close = 3,86; Gal to Open = 3,30
 BOP Ram; Type U/2; 6” x 5000 psi; Gal to close = 1,33; Gal to Open = 1,28
 Accumulator Unit kapasitas 160 Gallon, Working Pressure : 3.300 psi
Besarnya fluida yang diperlukan untuk mengaktifkan BOP
Gal to close Gal to open
BOP Annular 3,86 3,30
BOP Ram 1,33 x 2 1,28 x 2
Total 6,52 5,86
Sehingga total fluida yang diperlukan untuk bekerjanya BOP
= 2 x (6,52 +5,86) = 25 gallon
Dengan memperhitungkan faktor keamanan 1,25 maka diperoleh total fluida yang
diperlukan sebesar : 25 gallons x 1,25 = 31,25 gallons.

Anda mungkin juga menyukai