1
A. Momentum ( P ) Contoh 3.
Momentum yaitu perkalian antara massa dan Benda massanya 2 kg sedang bergerak dengan
kecepatan. dalam artian setiap benda yang kecepatan tertentu sehingga momentum yang
sedang bergerak selalu memiliki momentum, dimiliki benda sebesar 45 kgm/s, tentukan
untuk lebih jelasnya perhatikan penurunan kecepatan benda tersebut.
besaran momentum di bawah. Diketahui.
m v1 v2 m = 2 kg
P = 45 kg m/s
Gambar di atas menunjukan sebuah benda Jawab.
bermassa m yang sedang bergerak dengan P = m v
kacapatan awal v1, sehingga pada suatu saat 45 = 2 v
kecepatannya menjadi v2, besar momentum yang 45
v =
dimiliki benda yaitu : 2
P v ( = sebanding ) v = 12,5 m/s
P = mv Perubahan momentum ( P )
Berdasarkan gerakan suatu benda, dimana
Keterangan gerakannya diperlihatkan oleh gambar di atas,
P = Momentum ……….. kg m/s maka, dapat ditentukan besarnya perubahan
m = Massa benda ………kg momentum yang dimiliki benda, sedangkan
v = Kecepatan besarnya perubahan momentum dapat dilihat
berdasarkan penurunan persamaan di bawah.
Contoh 1
Benda massanya 4 kg bergerak dengan kecepa Momentum awal ( P 1 )
tan 12 m/s, tentukan besar momentum yang Karena kecepatan awal yang dimilki benda v 1
dimiliki benda itu. maka besar momentum awalnya.
Diketahui. P1 = m v 1
m = 4 kg
v = 12 m/s Momentum akhir ( P 2 )
Jawab Sedangkan kecepatan akhir benda v 2, maka
P = mv besar momentumnya
= 4 . 12 P2 = m v2
= 48 kg m/s
Maka besar perubahan momentum ( P ) yaitu
Contoh 2. selisih antara momentum akhir dengan
Kecepatan bis diperkirakan 72 km/jam, maka momentum awal
tentukan momentum yang dimiliki bis itu jika P = P2 – P1
massa bis 8 ton. P = m v2 – m v1
Dketahui.
m = 8 ton = 8000 kg P = m ( v2 – v1 )
v = 72 km/jam = 20 m/s
Jawab Keterangan
P = mv v 1 = kecepatan awal …….. m/s
= 8.000 . 20 v 2 = kecepatan akhir ……….m/s
= 160.000 kg m/s
Maka besar perubahan momentum yaitu Dari kedua persamaan di atas dapat di tulis
P = m ( v2 – v 1 ) I = F. t
= 5 ( 11 – 5 ) I = m(v2 – v 1 )
= 5.5 F. t = m ( v 2 – v 1 )
= 25 kg m /s
F. t = m ( v2 – v 1 )
b. Benda berbalik arah
v1 v2
Contoh 5.
Karena benda berbalik arah maka, Bola tenis massanya 150 g dilemparkan kearah
v 2 = – 11 m/s ( negatif ) dinding dengan kecepatan 20 m/s, akibat menga
v 1 = 6 m/s lami pentulan bola berbalik arah dengan
Besar perubahan momentum benda, kecepatan 10 m/s, tentukan perubahan
P = m ( v2 – v 1 ) momentum bola.
= 5 ( – 11 – 6 )
= 5 . – 17 v1 v2
= – 85 kg m/
c. Arah gerak tegak lurus dengan arah semula. Diketahui.
m = 150 = 0,15 kg
v2 v1 = 20 m/s
v1 v2 = – 10 m/s
Jawab
Karena arah gerak terakhir tegak lurus P = m ( v2 – v 1 )
v 2 = 0 (walaupun kecepatan akhir 11 m/s) = 0,15 ( – 10 – 20 )
v 1 = 6 m/s = 0,15 . – 30
Besar perubahan momentum = – 4,5 kg m/s .
P = m ( v2 – v 1 )
= 5(0 – 6)
= – 30 kg m/
20
Contoh 8
Bola basket dilemparkan dengan kecepatan 15
0 80 t ( ms ) m/s ke arah ring, dan ternyata bola menumbuk
Jika menemukan soal seperti ini maka besarnya papan ring sehingga memantul kembali dengan
impuls gaya yaitu luas grafik . kecepatan 10 m/s berbalik arah, jika bola
I = F t atau luas grafik menyentuh papan selama 2 ms, tentukan gaya
= ( 20 + 30 ) .½ 80 10 – 3 yang dialami bola akibat membentur papan
= 50. 0,04 (massa bola = 800 g )
= 2 N s. Diketahui.
v 1 = 15 m/s
Sedangkan impuls lainnya yaitu v 2 = – 10 m/s
I = m(v2 – v1 ) domana v1 = 0 m = 800 g
= 0,5 ( v 2 – 0 ) = 0,8 kg
= 0,5 v 2 t = 2 ms = 0,002 s
Jawab
Besarnya kecepatan akhir dari benda yaitu F. t = m ( v 2 – v 1 )
0,5 v 2 = 2 F. 0,002 = 0,8 ( – 10 – 15 )
2 F = 400 ( – 25 )
v2 =
0,5 = – 10000 N
= 4 m/s
C. Hukum kekekalan momentum .
Contoh 7. Jumlah momentum sebelum dan sesudah tumbu -
Andi dan Nana sedang main tenis lapangan kan selalu tetap ( sama), lihat ilustrasi dari
dimana massa bola 200 g, Andi memukul bola gerak dua buah benda.
sehingga bola bergerak dengan kecepatan 60 Keadaan awal sebelum tumbukan
m/s bergerak ke arah Nana, dengan spontan m1 m2
Nana memukul bola itu sehingga bola berbalik v1 v2
arah dengan kecepatan 80 m/s, jika bola
mengenai raket 4 ms, tentukan gaya yang Besar momentum kedua bola sebelum tumbukan
diberikan Nana terhadap bola. Bola 1 Bola 2
Diketahui. P1 = m1 v1 P2 = m2 v 2
m = 200 g = 0,2 kg
v 1 = 60 m/s Keadaan setelah bertumbukan
v 2 = – 80 m/s v’1 v’ 2
t = 4 ms
= 0,004 s ( ms = mili sekon ) Besar momentum kedua bola setelah tumbukan
Bola 1 Bola 2
P1’ = m 1 v’1 P2’ = m 2 v’2
vP
800 E. Jenis tumbukan.
150 Jika suatu benda bertumbukan dengan benda
= 5,33 m lain, maka kemungkinan benda akan bertumbukan
secara :
b. Waktu yang diperlukan sampai ke ujung ( t ) 1. Tumbukan lenting ( elastis ) sempurna
mP P Koefisien restitusinya
t e = 1
v0 ( mP m0 )
2. Tmbukan lenting ( elastis ) sebagian.
100. 8 Koefisien restitusinya
t
2 (100 50 ) 0 < e < 1
800 Harga koefisien restitusi untuk tumbukan
t jenis ini di dalam soal diketahui
300
8 3. Tumbukan tidak lenting ( tidak elastis )
t s Koefisien restitusinya
3
e = 0
bidang licin vB
Diketahui. B
mP = 100 gram = 0,1 kg
k = 200 N/m Diketahui.
m B = 3,9 kg e = 0,6
v P = 300 m/s = ½
e = 0 ( tidak elastis ) m Bola = 3 kg
Cari kecepatan balok dengan persamaan m Balok = 2 kg
mA v A ( 1 e ) Jawab.
vB ' ganti vB’ dengan vP
mA mB Cari kecepatan bola saat akan menumbuk balok
m v (1 e ) vA 2g R
vP P P
mP mB vA 2. 10. 0,8
0,1. 300. ( 1 0 )
vP vA 16
0,1 3,9
vA = 4 m/s
30 Cari kecepatan balok setelah ditumbuk bola
vP
4 mA v A ( 1 e )
vP = 7,5 m/s vB '
mA mB
3. 4 ( 1 0, 6 )
Cari regangan pegas setelah terkena peluru vB '
dengan hukum kekekalan energi 32
Ep = E k 3. 4. 1, 6
vB '
½ kx2 = ½ mv2 5
kx 2 = mv 2 v B = 3,84 m/s
x2 = mv2/k
m Cari jarak jarak yang ditempuh oleh balok
x v sampai balok berhenti bergerak.
k
Dimana massa total yaitu m = 3,9 + 0,1 = 4 kg Sepanjang gerakan balok mendapat gaya
gesekan, seperti diperlihatkan oleh gambar.
4 N
x 7,5
200 vB
2 1
x 7,5 fg s
10 2
W = mg
2
x 7,5
2. 10
2 F m. a
– f g = m. a
x 0, 75
– N = ma
2 m
2
v0
s
2 g
Tentukanlah :
a. Kecepatan balok α
b.. Tinggi balok
c… Sudut α vP = l00 m/s 0
h
/ x = ? /
W = mg
Fx 0
F 0 Fy 0
Fz 0
T1 = 3 T2 ………..1 A Ay
Sumbu y By B
Fy 0 60 600
T 1y + T 2 y – w = 0 Ax Bx
W = mg
½ 3 T1 + ½T2 – 50 = 0
= 3. 10
½ 3 T1 + ½T2 = 50 ( kalikan 2 ) = 30 N
3 T1 + T2 = 100 ……2 Cari harga vektor terhadap masing-masing
komponen sumbunya
Ganti T 1 yang ada pada persamaan 1
dengan T 1 = T 2 3
½ 3 A + B ½ 3 = 30
x
3 A + 3 B = 60 ………2
W
Ganti B dengan A
3 A + 3 B = 60 Uraikan gaya yang bekerja pada sistem itu
T 2y
3 A + 3 A = 60
T2 T1
2 3 A = 60 T 1y
3 A = 30
30 T2 x T 1x
A =
3 W
Sumbu x
= 10 3 N
Karena A = B, maka
Fx 0
B = A T 1x – T 2 x = 0
T 1x = T 2 x
= 10 3 N
T1 cos = T2 cos
Jadi jika sudut yang diapit kedua tali sama maka
T1 = T 2 cos /cos ………..
tegangan talinyapun akan sama .
Sumbu Y
Conyoh 3. Fy 0
Benda digantung seperti pada gambar di baw ah, T 1y + T 2 y – W = 0
tentukan teganngan tali penggantung benda itu. T1 sin + T2 sin = W ……….2
Gantu T 1 masukan keparsamaan di bawah
T1 sin T2 sin W
T2 T1
cos
T2 sin T2 sin W
cos
cos cos
T2 sin T2 sin . W
m cos cos
Jawab. T2 cos sin T2 sin . cos W cos
Lukiskan vektor gaya yang bekerja pada sitem
T2 (cos sin sin .cos ) W cos
itu agar memudahkan kita dalam perhitungan,
untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di (cos .sin sin .cos ) sin ( )
bawah.
Contoh 7
4 kg W = 40 N
Tentukan gaya minimal yag diperlukan agar
W
sistem setimbang. T
x
Karena vektor tegangan tali membentuk sudut
T1 T2 x = T2 cos
maka vektor itu harus diuraikan menjadi dua
W
komponen,
Sumbu x. Sumbu y.
Y y
Fx 0 Fy 0 . T T Ty
T 2 x – T1 = 0 T2 y – W = 0
T 2 x = T1 T2 y = W x x
T2 cos = T1 T2 sin = W F Tx F
T1 = T2 cos W
W W
T1 cos T2
sin sin
W
T1
W T1 , ganti T 1 dengan F
sin tg
cos F
W
F
mg
tg tg
W W 3. 10 30
T1 T2 F F
tg sin tg 60 3
300
600 37 530
F 60 kg m1
Jawab. m3
Perhatikan uraian vektor pada sistem itu. m2
Y
Jawab
T1 300 Konstruksi gambar soal ini sama seperti pada
600 T2 contoh 1, 2,3, 4 dan 5
F 60 kg
Sama dangan W3
Jawab.
T1 T 1y T 2
T2 = W T2 y W1
= m. g 30 60 W2 W3
= 600 N
T 1x T2 x Untuk mencari nilai m1 dan m3 maka gunakan
Sumbu x F persamaan di bawah.
Fx 0 Mencari massa beban 1 (m1), gunakan persamaan
T 2 x – T 1x = 0
W cos
T1
T2 sin 60 = T 1 sin 30 sin ( )
T2 . ½ 3 = T1 ½ Ganti T 1 dengan W1 dan W dengan W2
W2 cos
T1 = 600 3 N …..1 W1
sin ( )
T1 = T2 3
m2 g cos
m1 g
Sumbu y. sin ( )
F y = 0
m1
m2 cos
T1 y + T2 y – F = 0 sin ( )
T1 cos 30 + T 2 cos 60 = F 10. cos 53
m1
½ 3 T1 + ½ T 2 = F sin (37 53 )
F = ½ 3 T1 + ½ T 2 3
10.
F = 3 . 600 3 + 600 m1 5
F = 3. 600 + 600 1
F = 2400 N m1 = 6 kg
m2 C. Momen gaya ( )
Mengapa suatu benda dapat bergerak translasi
Jawab atau dapat bergerak melingkar ?
Benda 1 diam karena ada gaya gesekan k e arah Penyebab dari gerak translasi yaitu gaya ( F )
kiri, ( sistem ini sama dengan pada contoh 6, 7 , sedangkan penyebab dari gerak rotasi yaitu
dan 8 ) momen gaya ( )
Gambarkan vektor gaya terlebih dahulu . Momen gaya yaitu perkalian antara gaya ( F )
N dengan lengan gaya (d )
530 Lihat gambar.
m1 T1 T2 F d
B
f T1 = f A d
W1 F
W = m2 g Besar momen gaya
Uraian vektor gaya yang bekerja pada sistem. = F . d.
T 2y T2
= F . d.
T1 = f T2 x
W2
Jawab. WA WB
Untuk soal no 1.
Karena jumlah momen gaya tidak nol Jawab
( 0 ), maka benda dalam keadaan tidak Ingat papan AB memiliki massa maka beratnya
setimbang rotasi artinya benda mengalami gerak harus diperhitungkan, dimana titik berat papan
melingkar berubah beraturan ( gmbb ), tetapi AB berada di tengah papan itu,
jika dilihat dari jumlah gaya maka jumlahnya Lukiskan vektor gaya pada sistem.
Nc
sama dengan nol ( F 0 ) ini berarti benda
2 m 1m
dalam keadaan setimbang setimbang translasi ( A C B
glb / diam ) 1m /
Akibat pengaruh gaya dan momen gaya, maka WA WAB WB
benda itu dalam keadaan berputar dan diam, Putar semua gaya di titik yang dikenai gaya dan
Contoh dari paduan gerak melingkar berubah tiap pemutaran harus menghasilkan satu
beraturan dan diam yaitu kipas angina yang akan komponen yang belum ada harganya, kita
berputar dari keadaan diam sampai ke misalkan semua gaya diputar di titik C. ( Nc
kecepatan tertentu. belum ada harga)
Untuk soal no 2 C 0
+ +
W B = 0
Karena jumlah gaya ( F 0 ) dan jumlah WA
– WA . 2
W AB
– W AB . 1 + W B . 1 = 0
momen gaya ( 0 ) tidak sama dengan no l – WA . 2 – 60 . 1 + 400. 1 = 0
,maka benda tidak dalam keadaan setimbang WA . 2 = 400 – 60
translasi dan rotasi , atau benda dikatakan WA . 2 = 340
bergerak berubah beraturan ( GLBB ) dan WA = 170 N ( W = m g )
bergerak melingkar berubah beraturan. mA = 17 kg
Contoh dari gerakan ini antara lain gerak an ban
sebuah motor yang bergerak dari keadaan diam Contoh 17.
sehingga sampai mencapai kecepatan tertentu, Batang AC panjangnya 2 m dikenai gaya seperti
maka jika dilihat dari keadaan diam ban motor pada gambar, tentukan besar dan arah gaya
berherak glbb dan bergerak gmbb. peniada agar batang setimbang angap batang
tidak bermassa.
F1 = 80 N
1m / 1 m /
A C
F 3 = 60 N
F 2 = 100 N
Jawab.
Gaya peniada yaitu gaya meniadakan susunan
gaya-gaya yang bekerja pada suatu sistem,
A x C A 1m B
F 3 = 60 N ½m / ½m
F 2 = 100 N F3 = 1 N
R F4 = 2 N
R = ? Jawab.
R = F1 – F2 – F 3 Mencari resultan gaya ( R )
= 80 – 100 – 60 R = F1 + F2 - F3 - F4
= – 80 N = 3+4–1–2
Dimisalkan titik tangkap resultan gaya ( R ) pada = 4 N ( ke atas )
jarak x dari titik A, dan jarak ini benar atau R
tidaknya bergantung pada hasil perhitungan F1 = 3 N F2 = 4 N
Gaya peniada ( F P ) A 1m B
Besar gaya peniada yaitu : ½m / ½m
FP = R F3 = 1 N x
= 80 N FP F4 = 2 N
Besar gaya peniada ( FP )
Karena arah resultan gaya ke bawah, mak a gaya FP = R
peniada arahnya ke atas dengan titik tangkap = 4 N ( ke bawah )
sama dengan titik tangkap resultan gaya yaitu x.
Titik tangkap gaya peniada ( x )
Titik tangkap gaya peniada ( x ) Putar semua gaya dengan titik B sebagai poros
Titik tangkap gaya peniada ( x ) dapat dicari putaran.
dengan cara memutar semua gaya kecuali
B = 0
resultan gaya, karena resultan gaya diganti o leh FP + F1 + F2 + F3 + F4 = 0
gaya peniada ( FP ), dimana poros putarannya – FP . x + F1 . 2 + F2. ½ + F3 . 1 + F4 . 0 = 0
yaitu di titik A, perhatikan uraian di bawah. -4x +3.2 + 4.½+1.1 = 0
A = 0 -4x + 6+ 2 + 1 = 0
F P + F1 + F 2 + 3 = 0 4x = 6 + 2 + 1
– FP . x + F1 . 0 + F 2. 1 + F 3 . 2 = 0 4x = 9
– 80 x + 0 + 100. 1 + 60.2 = 0 9
x =
– 80 x + 100. + 120 = 0 4
80 x = 100. + 120 x = 2,25 m
80 x = 220 Titik tangkap gaya peniada di sebelah kiri B
22 pada jarak 2,25 m di luar batang AB.
x =
8
= 2,75 m
Besar gaya peniada 80 N dengan arah ke atas
berada pada jarak 2,75 sebelah kanan titik A.
Ty
Diketahui. fg
= 2 m = 60 0
mB = 4 kg Tx NA
Jawab WB
Perhatikan aturan di bawah. W AB
1. Gambar sebuah garis AB disesuaikan dengan
keadaan posisi batang itu. 4. Putar gaya-gaya yang bekerja pada batang
Karena batang AB mendatar, maka garis AB dengan poros putaran titik A ( titik putar )
yang dibuatpun mendatar, A 0
A B
Gaya yang diputar hanya Ty dan WAB
sedangkan gaya fg, N A dan Tx tidak diputar
2. Lukiskan vektor gaya yang bekerja pada AB
karena lengan gaya untuk ketiga gaya tadi
fg T
nol ( titik tangkap ketiga gaya di A )
NA
A B A 0
WAB +
Ty W AB +
= 0 WB
fg T
NA
A B
WAB
W ABy + Ty + WB y = 0
Sumbu y,
WAB y . ½ AB – Ty . AB + WB y . AB = 0
Mencari resultan gaya terhadap sumbu y ( Ry )
WAB sin . ½AB – Tsin .AB + WB sin .AB = 0
( Resultan gaya terhadap sumbu y )
Tsin .AB = WAB sin .½AB + WB sin . AB
Ry = Ty – W ABy - WBy
Tsin . = WAB sin .½ + WB sin . = T sin 30 – WAB sin 60 – WB sin 60
Tsin . = ( ½ WAB + WB ) sin . = 250 3 . ½ - 100 . ½ 3 - 200. ½ 3
= 125 3 - 50 3 - 100 3
T sin = ( ½ WAB + WB ) sin
= - 25 3 N
Keterangan : Arah Ry ke sumbu y negatif
T = Tegangan tali ……………..N
= Sudut yang dibentuk antara tali dan Mencari resultan gaya ( R )
batang AB R Rx 2 Ry 2
WAB = Berat batang AB .... ..N
. = Sudut yang dibentuk antara batang AB R ( 25 3 ) 2 ( 525) 2
dan dinding . R 1875 275625
WB = Berat beban pada ujung batang………….N R 277500
R = 526,8 N
x0
m. x V .x
x0
m V
b. Sumbu Y ( y0 ) y0
V.y
m y m2 y2 ....mn yn
y0 1 1 atau
V
m1 m2 .......mn
z0
V .z
V
y0
m. y
m
c. Sumbu Z ( Z0 )
m1 z1 m2 z2 ....mn zn
z0
m1 m2 .......mn
Sumbu y ( y0 )
m1 y1 m2 y2 ....mn yn Contoh 29.
y0
m1 m2 .......mn Tentukan koordinat titik berat benda di bawah
2.3 3.4 5.2 jika panjang ab = 8 cm . bc = 6 cm dan de = 4 m
y0 Y a dc = 2 cm
235
4 cm
6 12 10
y0 d
10 b c
28 x
y0
10 e
y0 = 2,8 Jawab.
Maka koordinat ketiga benda ( 3,3 , 2,8 ) Titik berat benda berupa garis ada ditengah-
tengah benda itu. Sebelum mengerjakan so al ini
maka tiap benda bagi dua terlebih, maka titik
Contoh 28 potong benda itu merupakan titik beratnya,
Empat buah benda beratnya 2 N, 4 N, 5 N dan 9 kemudian hitung letak titik berat benda itu
N , dengan koordinat masing-masing ( 2, -2 ), terhadap masing-masing sumbu, .
( 1 , 3 ) , ( 3 , 4 ) dan ( -4 , 5 ) tentukan
koordinat titik berat keempat benda itu. Benda a - b = 8 cm
Jawab. Koordinat batang ab yaitu
Karena bendanya tiga dimensi ( berupa ruangan ) x1 = 4 cm ( letak titik berat ab terhadap y)
dengan berat W maka persamaan diubah y1 = ½ ab + ce = ½ . 8 + 2
menjadi, seperti di bawah. = 6 cm
Benda d – e = 4 cm
Koordinat d – e yaitu : 4
X3 = bc + 4 y3 = ½ de ( ce )
= 6 + 4 = ½.4 x
= 10 cm = 2 cm 0 4 6
Jawab.
Sumbu x Titik berat benda berupa bidang persegi ada di
tengah-tengah bidang itu atau ½ kali panjang
x0
l.x atau ½ kali lebar.
Untuk memudahkan perhitungan maka benda
l bidang di atas kita beri nama yaitu bidang A dan
8.4 6.7 4.10 bidang B, kemudian buat garis diagonal untuk
x0
8 6 4 tiap bidang, perpotongan garis diagonal itu
32 42 40 disebut titik berat bidang.
x0 Perhatikan gambar baru di bawah.
18
y
114
x0 8
18 cm.
x0 6,3 A
4
Sumbu y. B
x
y0
.y 0 4 6
Benda A.
8.6 6.2 4.2 AA = 8 x 4 = 32 cm2
y0
18 Koordinat bidang A yaitu
48 12 8 x1 = ½ . 4 = 2 cm
y0 Y1 = ½ . 8 = 4 cm
18
68
y0 Benda B .
18
AB = 2 . 4 = 8 cm2
y0 = 3,8 cm.
Koordinat bidang B
X2 = ½ ( 6 – 4 ) + 4
Maka koordinat titik berat benda 6,3 , 3,8.
= ½ . 2 + 4 = 5 cm
y2 = ½ . 4
= 2 cm
x0
A. x y0
A. y Y1 = ½ . 40
= 20 cm
A A
32 . 2 8.5 32.4 8.2 Bidang B
x0 y0
32 8 40 A = ½ . 40 . 30
64 40 128 16 = 600 cm2
x0 y0 1
40 40 y0 = t
104 144 3
x0 y0 1
40 40 Y2 = 30 + 40
x0 = 2,6 cm y0 = 3,6 cm 3
= 50 cm.
Koordinat titik berat bidang 2,6 , 3,6
Titik berat bidang terhadap alas segi empat.
y0
A. y
Contoh 31.
Lihat gambar bidang di bawah, tentukan titik
A
berat bidang terhadap alas persegi. A1 y1 A2 y2
y0
A1 A2
1600.20 600.50
30 cm y0
1600 600
32000 30000
y0
2200
40 cm 62000
y0
2200 x0 = 0
28,18
/ 40 cm /
Letak titik berat bidang terletak pada
Jawab.
ketinggian 28,18 cm dari alas bidang persegi.
Ingat cara kerja penyelesaian soal ini sama
dengan pada contoh 30.
y Contoh 32
Bangun dibawah tersusun atas selinder pejal dan
kerucut pejal dengan jari jari sama sebesar 2R,
30 cm
B z2 tentukan letak titik berat bangun itu terhadap
alas selinder,
z1 40 cm
B 2R
A
/ 40 cm / x
A
Karena ditanyakan titik berat terhadap alas
4R
persegi, maka kita hanya menghitung koordinat
titik berat bidang terhadap sumbu x atau y 0 .
Jawab. R
y0
V.y
V Jawab.
Volume selinder
V y1 V2 y2
y0 V1 = 16 R 3
V1 V2 Y1 = 2 R
8 9 Volume kerucut
16 R 3 . 2 R R3 . R
3 2 8
y0 V2 = R3
8 3
16 R R
3 3
3 Y2 = 4 R - ¼ 2R
32 R 12 R 4
4 = 3,5 R
y0
8
16 R3 R3 Titik berat bangun,
3
Karena bagian atas selinder dikeluarkan berupa
R ( 32 12 )
4
y0 kerucut maka volume kerucut harganya negative.
8
R3 (16 ) 8
16 R 3 . 2 R ( R 3 ).3,5 R
3 3
44 y0
y0 8
R(
8
) 16 R ( R 3 )
3
16 3
3 8
44 R 4 ( 32 . 3,5 )
y0 R( ) y0 3
16.3 8 8
R (16 )
3
3 3
48 8 3
2 3
3 R ( 3 .1,5 . )
4
36 y0 3 8
2
R (3 )
3
y0 R ( 3 ) 5
40
2 3
3 3 .1,5 .
y0 R( 3 8 )
36
R( ) 3
2
40 3
y0 = 0,9 R
1
4,5
y0 4 )
Titik berat selinder mula-mula 2R, setelah R(
92
bagian atas dilubangi berupa kerucut titik
3
beratnya menjadi 0,9 R, maka titik berat
selinder turun sejauh 1,1 R ke bawah.
4,5.4 1
y0 R( 4 )
11
Contoh 34 3
Tentukan letak titik berat bangun ruang di 17
bawah terhadap sumbu x, dimana bangun itu y0 R( 4 )
tersusun atas selinder dan setengah bola pejal 11
barjari-jari sama sebesar R 3
17 x 3
y0 = R( )
4 x 11
y0 = 1,16 R
3R
y0 positif berarti berada di atas sumbu x
x
Jawab.
Mosalkan seliner kita sebut benda A dan
setengah bola disebut benda B..
Volume benda A Titik berat
V1 = A. t Y1 = ½ t
V1 = R . 3R
2
= ½ . 3R
= 3 R3 = 1,5 R
3. Kesetimbangan indeferen .
Jika gaya ( gangguan ) dikenakan pada suatu
benda dan kemudian gaya itu dihilangkan maka
Keterangan gambar . benda membentuk kesetimbangan baru di
a. Gambar A menunjukan ayunan dalam keadaan tempat lain dengan didak ditandai dengan turun
stabil ( diam ), atau naiknya koordinat titik berat .
b. Kemudian beban diberi gangguan dengan Contoh dari kesetimbangan ini yaitu ketika
cara diayunan ( gambar B ) sebuah bola yang menggelinding di atas lantai
c. Pada waktu tertentu ayunan kembali keke- datar, dimana koordinat titik berat bola jika
dudukan semula . diukur dari permukaan lantai koordinatnya
d. Jika dilihat dari keadaan semula maka titik sebesar R, dan jika berhenti di di tempat lain
berat ( koordinat titik berat benda ) maka koordinat titik berat bola tetap sebesar R
kembali tidak mengalami perubahan, keadaan
ini benda dikatakan dalam keadaan F A B
setimbang stabil .
F h
o x
h o
R R
A B
NC WA Bola B.
Bola A maupun bola B, secara tidak langsung
02 NB sama-sama menekan lantai, maka berlaku :
N KA y
NC
WB N KA x x
02 NB
N KA WA
N KAy
WB
Sumbu x.
Mencari besar gaya normal di titik B ( N B )
Fx = 0
NB - N Ka x = 0
NB = N Ka x
NB = 20 2 , cos 45
NB = 20 2 . ½ 2
NB = 20 . 2 . ½
NB = 20 N
2. Lihat gambar tentukan tegangan tali T 1 dan T 2 7. Lihat gambar, tentukan tegangan tali dan k o efi-
jika massa beban 4 kg. sien gesekan antara bidang jika M = 8 kg
53 0 A 60 0
T2
T1
M = 4 kg M
3. Tentukan, massa benda dan T 2 jika T 1 sebesar
10 N. 8. Lihat gambar,tentukan tegangan tali masing-
60 0 masing, jika massa beban 6 kg.
T2
T1
4. Lihat gambar, tentukan tegangan tali pengikat = 30 0
benda jika massa benda 4 kg. = 60 0
37 53
300
5. Tentukan tegangan tali T 1 dan T 2 jika massa be 600
ban 2 kg
600 W
8 kg
2 kg
m1 m2
15 cm W
40 N . A 8 kg
12. Tentukan gaya yang bekerja pada penumpu jik a 17. Lihat gambar , jika batang AB massanya 2 kg,
massa AB diabaikan. maka tentukan :
A 20 cm C 30 cm B a. Tegangan tali
b. Gaya gesekan di A
c. Gaya normal di A
53
2 kg l0 kg A B
600 8 kg
A mAB = 10 kg
14. Perhatikan gambar di bawah, jika batang AB
dianggap massanya diabaikan, tentukan besar 19. Jika massa batang AB l0 kg dan beban bermasa
tegangan tali T 1 dan T 2 6 kg, tentukan :
a. Tegangan tali 370 B
T1 T2 b. Gaya engsel di A
1m/ 1m/ 2m
A B
8N 530
10 N /////////A ///////////
15. Lihat gambar ,tentukan besar, arah dan titik
tangkap gaya peniada ( Fp ). 20. Seorang memikul dua beban 5 kg dan 8 kg di
a. 20N mana panjang pikulan 1,5 m, tentukan harus
15 N dimana pundak orang itu agar pikulan setim-
bang ( pikulan rata ) jika dihitung dari beban 5
1m 1m 2m kg .
21. Orang massanya 50 kg, berjalan pada papan yg
8N l0 N ditumpu di C dan D, jika massa papan 20 kg
sampai dimanakah orang itu berjalan sebelum
b. 30N l0 N papan tergelincir dihitung dari E
5N
1m 1m 1m 1m D/ 1m E
A B C
2m
15 N 12 N
530 b
0 //////////////B ///// 4R 2R
23. Lihat gambar, tentukan titik berat benda di
bawah, y
2m R
6m b.
600 2m
8m 2R
2m
0 x
3R
24. Lihat gambar, tentukan koordinat titik berat
benda di bawah. R
y R
A C B AB = 2 m 27. Jika ketiga massa bola sama sebesar 4 kg dan
AC = 1 m jari-jarinya 10 cm, tentukan besar gaya normal
F CD = 3 m yang bekerja pada titik A , B, C dan D
DE = 4 m
D E FG = 6 m 1
FE = 2 m
x A 2 3 B
0 G
C D
25 Lihat gambar, tentukan koordinat titik berat 28, Beban A dan B massanya 4 kg dan 2 kg, jika
benda bidang pada tiap gambar. massa katrol 2 kg dan jari-jarinya 3 cm
a. y tentukan percepatan linier beban dan per-
6 cepatan anguler katrol.
x
0 2 6 A B
e. 1
3 g x sin
B 5. Kayu massanya 6 kg panjangnya 8 m ditumpu
kan pada tembok seperti gambar, jika AC = 2 m
tentuka gaya normal pada tembok… N A
Pilih jawaban yang dianggap paling benar. a. 12,5
1. Benda beratnya W diikat dengan tali,jika tega- b. 50 C
ngan tali 10 N, maka besar W ialah ……..N c. 25
a. 20 d. 20
60 0
b. 50 e. 40 3 B 600
200
F c. 3
3 6. Jika massa A dan B 6 kg dan 4 kg, dan sistem
d. 15 dalam keadaan setimbang maka tentukan k oefi-
W e. 5 sien gesekan antara benda A dan bidang.
2. Benda pejal berjari jari R dan massanya m, jik a a. 23 60
diputar pada porosnya tentukan momen inertia 2
benda itu…… b. 3
3 A
a. mR 2
c. 23 2
3
b. ½ mR 2 d. mR 2 2
8 d. 3 B
1 3 9
c. mR 2 e. mR 2 e. ½
3 5
7. Benda l0 kg diikat dengan tali seperti gambar
3. Lihat gambar, batang AB massal0 kg, beban di C
maka tentukan tegangan tali T 1……………. N
dan B masing masing 15 kg dan 35 kg dan jarak
a. 50
AC ¾ AB, tentukan tegangan tali pengikat AB
b. 25 T2 T1
……….. N
c. 100
a. 400/3
0
b… 50/3 T d. 50 3 = 60
c. 200 30 0 C B e… 50 2 10kg = 30 0
d. 800/3
A 8. Batang AB digantung seperti gambar, jika massa
e. 100 batang 2 kg dan massa benda di B 40 kg, maka
tegangan tali penggantung ……...N
a. 50
b. 25 T
c. 120
d. 60 30 0
e. 100 A B
/ 6m /
I. Pengertian Fluida
Fluida yaitu zat yang dapat mengalir atau Gaya kohesi.
disebut juga zat alir, contoh dari fluida yaitu Yaitu gaya tarik menarik antara atom-atom
zat cair dan gas. /molekul-molekul / atau pertikel-partikel zat
Dalam pembahasannya fluida dibagi menjadi dua yang sejenis.
jenis yitu :
a. Fluida statik ( Fluida tidak bergerak ) Contoh gaya kohesi.
b. Fluida dinamik ( Fluida bergerak ) Yaitu minyak bumi dengan air, walaupun kedua
nya dicampur kemudian diaduk tetapi sautu saat
II. Fluida statik minyak tetap akan terpisah dari air, hal ini
Fluida static merupakan suatu fluida yang tidak terjadi karena gaya tarik menarik antara
bergerak atau diam. Banyak hal yang akan molekul-olekul minyak dengan minyak dan
dipelajari dari fluida statik terutama yang molekul air dengan molekul air lebih kuat
berhubungan dengan mamfaat atau kegunaan dibanding dengan gaya tarik menarik antara
fluida dalam kehidupan sehari-hari diantaranya : molekul minyak dengan air.
1. Tegangan permukaan
2. Kailaritas Besar tegangan permukaan ( )
3. Tekanan hidrostatika ( Ph ) Sebuah kawat panjangnya dan massanya m di
4. Gaya hidrostatika ( FA ) simpan di atas permukaan air maka jika
5. Hukum Pascal penyimpanan secara hati-hati kawat itu akan
6. Hukum Archimedes terarung, hal ini terjadi karena kawat mendapat
suatu gaya yang arahnya ke atas yaitu dari
1. Tegangan permukaan ( ) tegangan permukaan air. Perhatikan gambar di
Tegangan permukaan ( ) ialah besarnya bawah.
gaya permukaan suatu fluida tiap satu satuan F ( tegangan permukaan)
panjang.
Sedangkan gaya permukaan yaitu suatu gaya Permukaan
yang dimiliki oleh permukaan suatu fluida dimana Air F=W kawat
arahnya selalu melawan berat benda yang
mengenainya. Tegangan permukaan suatu fluida Karena kawat bermassa m dan panjangnya
itu terjadi tidak terlepas dari gaya antar maka gaya berat kawat sebesar F = mg
molekul atau atom-atom zat cair yaitu gaya Tegangan permukaan yaitu besarnya gaya tiap
Adhesi dan gaya Kohesi. Apakah gaya kohesi dan satuan panjang,maka jika ditulis dalam bentuk
adhesi itu ? persamaan akan di dapat seperti di bawah.
Gaya adhesi F mg
atau
Yaitu gaya tarik menarik antara partikel-
partikel atau atom-atom atau mo lekul- mo lekul
zat yang berbeda jenisnya. Keterangan
Contoh kejadian yang berhubungan dengan gaya = Panjang kawat …………….m
adhesi antara lain, saat kapur digoreskan pada F = m g .. gaya berat benda…………..NB
papan tulis maka akan terdapat berkas goresan = Tegangan permukaan fluida ………. N/m
kapur yang menempel di papan tulis, tinta Jika permukaan kawat yang terkena fluida dua
sepidol dapat menempel pada white board dan permukaan maka persamaan diganti menjadi :
cat dapat menempel pada kayu atau besi.
62 Teori dan Penyelesaian Soal Fisika
F
F mg
atau 2
2 2 3 10 5 .10
2. 0, 04
Contoh 1. 3 10 4
Jarum pentul massanya 5 mg, kemudian disimpan 0, 08
di atas permukaan suatu fluida, sehinga jarum = 0,00375
tidak tenggelam, jika panjang jarum 4 cm, = 3,75 10 -3 N/m
tentukanbesar tegangan permukaan fluida itu.
Diketahui.
Contoh 3.
= 4 cm = 0,04 m
Kawat dirancang seperti pada contoh 2 tetapi
F = mg
diberi beban sebesar 0,2 g, jika panjang k aw at
= 5 10 – 6 .10
AB 10 cm dan massanya 0,4 g tentukan besar
= 5 10 -5
tegangan fluida itu
Jawab.
F F permukaan
5 10 5 A B A B
0, 04 WAB
= 1,25 10 –3
N/m mB WB
Diketahui.
mAB = 0,4 g = 4 10 –4 kg
Contoh 2. mB = 0,3 g = 2 10 –4 kg
Suatu kawat dibentuk seperti gambar , kawat AB = 10 cm = 0,1 m
dibanding dengan gaya kohesi antar melokel air Kemudian ganti besaran volume pada persamaan
disekitarnya, sehingga air akan naik di dalam di atas
pipa naik setinggi y ( lihat gambar 1 ), jika cos = V g
kemudian pipa yang sama atau yang sejenis 2 r cos = hA g
dimasukan ke dalam wadah yang berisi air rak sa
2 r cos = h r2 g h = y
ini kebalikan dari gejala pertama dimana air
raksa tidak ada yang naik naik tetapi justru air 2 cos = yr
raksa itu di dalam pipa turun setinggi y, ini Maka ketinggian fluida yang naik atau turun
akibat dari gaya kohesi antara partikel air raksa pipa kapiler memenuhi persamaan l
lebih besar dari gaya adhesi antara pipa dan
molekul air raksa ( gambar 2 ). 2 cos
y
gr
Pipa pipa
Y Keterangan
air y Y = Ketinggian fluida pada pipa kapiler…….m
air
r = Jari-jari pipa kapiler ……………..m
= Massa jenis fluida ……………….kg/cm3
Gb.1 Gb. 2
= Sudut kontak antara permukaan fluida
dan pipa kapiler.
Dari data di atas disimpulkan bahwa.
= Tegangan permukaan fluida………… …N/m 2
1. Gejala turun atau naiknya fluida dalam pipa
kapiler disebut gejala kapilaritas.
2. Bentuk permukaan fluida pada pipa kapiler
Contoh 4.
bisa cekung atau cembung dan bentuk ini
Pipa kapiler jari-jarinya 2 mm kemudian
disebut meniscus.
dimasuk kan ke dalam fluida dengan tegangan
Untuk mnghitung nilai dari gejala kapilaritas
permukaan 3,5 10 -3 N/m dan massa jenis 0,8
maka perhatikan penurunan persamaan di bawah.
g/cm3 tentukan ketinggian fluida pada pipa itu
Dimisalkan berat zat cair yang naik pada pipa
jika sudut kontak 600 .
sebesar W dan gaya berat zat cair yang
Diketahui.
terangkat diimbangi oleh gaya adhesi yang
r = 2 mm = 2 10 – 3 m
berarah ke atas.
F
= 0,8 g/cm3 = 800 kg/m3
r = jari-jari pipa = 3,5 10 -3 N/m
Fluida y = 60 0
Jawab.
W 2 cos
y
Saat setimbang, maka. gr
F = W
2.3,5 10 3 cos 60
cos = m g y
800. 10. 2 103
Dimana = keliling pipa
= 2 r 2. 3,5. 10 3 .0,5
y
m = V 800. 10. 2 103
P = gh
Fh = ghA
Fh = ( Po + gh)A Contoh 16.
Perhatikan gambar di bawah, sebuah bejana
berhubungan dimana permukaannya C dan D
dengan luas yang sama, jika gaya yang bekerja
Contoh 14 pada permukaan C sebesar 40 N, tentukan gaya
Luas dasarnya bak mandi 400 cm2, kemudian bak yang bekerja pada permukaan besar ( D ) jika
diisi dengan air setinggi 80 cm, tentukan gaya luas permukaan C dan D masing masing 2 cm 2
hidrostatik pada dasar bak itu . dan 30 cm2 FD
Jawab.
A = 400 cm2 = 0,04 m2 FC
h = 80 cm = 0,8 m
= 1000 kg/m3
Besar gaya hidrostatik Diketahui.
Fh = g h A FC = 40 N
= 1000. 10. 0,8 0,04 AC = 2 cm2
= 320 N AD = 30 cm2
Jawab
Ingat hukum Pascal tekanan di semua
Contoh 15. permukaan sama besar, maka
Seekor ikan pari luas punggungnya diperkirak an PC = P D
2500 cm2 dan berada pada kedalaman 15 m di Dimana besar tekanan
bawah permukaan air laut ( Al = 1,2 g/cm3 ) P
F
tentukan gaya yang bekerja pada ikan. A
Diketahui. PC = P D
h = 15 m
A = 2500 cm2 = 0,25 m2 FC F
D
Al 3
= 1,2 g/cm = 1200 kg/m 3
AC AD
Jawab.
Besar gaya hidro static Jawab soal di atas.
Fh = g h A Diketahui.
= 1200 . 10 . 15 . 0,25 FC = 40 N
= 45000 N AC = 2 cm2
AD = 30 cm2
fluida
Contoh 17. h1 h2
Sebuah dongkrak hidrolik dengan perbandingan Air
luas penampang 1 : 12, akan digunakan untuk
mengangkat mobil yang massanya 8 ton,
tentukan gaya yang diberikan pada penampang Jawab
kecil agar mobil terangkat . Pada bejana ini berlaku hukum Pascal yaitu
F2 tekanan pada permukaan kiri sama dengan
tekanan pada permukaan kanan, maka
F1 2 PA = P B
1 1 g h1 A = 2 g h2 A
Diketahui
1 h1 = 2 h2
F2 = m g
= 8000 . 10
Jika zat cair yag ada pada bejana lebih dari dua
= 80000 N
jenis maka berlaku aturan
A1 : A2 = 1 : 12
Tekanan pada tabung kiri = tekanan pada
A2 = 12 A1
tebung kanan.
Jawab.
P kiri = P kanan
Besar gaya yang bekerja pada permukaan F1 =
Misalkan di kiri ada fluida A dan B dan di
?
kanan ada fluida C dan D, maka persamaan
F1 F
2 menjadi seperti di bawah,
A1 A2
F1 80000 A hA + B hB = C hC + DhD
A1 12 A1
80000
F1 Contoh 19.
12
Pipa U berisi air raksa ( = 13,6 g/cm3 ),
F1 = 666,7 N
minyak ( = 0,8 g/cm3 ) dan air , sehingga
permukaan air dan alkohol pada pipa sama,
tentukan ketinggian air dalam pipa U itu.
A B
minyak
h2 = 20 cm
h1
air h3
Hg
h1 air
Air Benda
T air
Air T=?
Contoh 27.
Sebongkah es dengan massa jenis 0,85 g/cm 3
dan volumenya diperkirakan 200 cm3, kemudian Contoh 29.
es dimasukan ke dalam air tentukan volume es Benda berupa balokan dimasukan k e dalam dua
yang berada di dalam air. lapisan fluida yaitu minyak dan air, balok
Diketahui. berada di dalam air 50 bagian dan 20 bagian
Vt = 200 cm3 lagi ada dalam minyak ( M = 0,8 g/cm3)
es = 0,85 g/cm3 = 850 kg/m3 sebanyak, tentukan massa jenis balok itu.
Jawab. Diketahui.
Vx Air = 50 % = 0,5 bagian balok
B = Vx % F
VxMinyak = 20 % = 0,2 bagian minyak
Es = Vx % Air
M = 0,8 g/cm 3
air
850 = Vx . 1000
Air = 1 g/cm3
Vx = 850 / 1000
Vx = 0,85 % Jawab.
Vx = 0,85 x 200 Karena fluidanya lebih dari satu maka persa
= 170 cm3 maan di atas dapat diubah menjadi…
Contoh 33.
Balon udara dirancang dengan jari jari 1 m,
massa jenis udara di dalam dan diluar rata-rata
0,5 g/cm3 dan 0,7 g/cm3 sedangkan massa balon W Rakit
50 kg tentukan beban maksimum yang dapat WBeban
terangkat agar balon dapat naik .
Jawab Pada saat itu berlaku
Udara dalam = 0,7 g/cm3 = 700 kg/m3 F = 0
FA - WBeban - W Rakit = 0
Udara luar = 0,5 g/cm3 = 500 kg/m3
WBeban + W Rakit = FA
m Balon = 50 kg
m Rakit . g + mbeban g = F g V
R = 1 m
Jawab.
m Rakit + m beban = F V
Volume balon
4 m Rakit + m beban = F VRakit
VBalon R3
3
4 Masukan nilai nilai pada soal di atas
VBalon 3,14 .13 VBalon 1,05 m3 m Rakit + m beban = F VRakit
3
80 + m Beban = 1000 , 24 . 0,2
Gunakan persamaan
80 + m Beban = 4800
mo + m ban + m beban = F VBan
m Beban = 4800 - 80
Karena tidak ada orangnya maka m0 = nol
= 4720 kg
m balon + m beban = F VBan
50 + m beban = ( 800 – 500 ) 1,05 Contoh 35.
m Beban = 200 . 1,05 - 50 Berat benda di udara 40 N, kemudian ditimbang
= 210 - 50 di dalam air beratnya menjadi 35 N, jika benda
= 160 kg ini ditimbang di suatu fluida ternyata beratnya
Supaya balon dapat naik maka beban yang harus menjadi 38 N, tentukan massa jenis fluida itu.
dibawa < 160 kg. Diketahui.
Fu = 40 N
FAir = 35 N
FFluida = 38 N
Jawab.
Gunakan rumus cepat B FA = F Fu
Lihat penimbangan benda dengan neraca pegas
FA B
lantai
C
Diketahui
A
h = 45 cm = 0,45 m
WAB
= 1000 kg/m3
k = 100 N/m
WA
A = 25 cm2 = 25 10 –4 m2
Jawab.
Karena batang setimbang, maka putar
Cari terlebih dahulu gaya hidrostatik yang
semua gaya di titik tangkap gaya
bekerja pada pengisap, gunakan persamaan di
Archimedes ( FA )
bawah,
= 0
Fh = g h A
- WA . ¼ AB cos + WAB . ¼ AB cos -
= 1000 . 10 . 0,45 . 25 10 –4 T . AB cos = 0
= 11,25 N - WA . ¼ AB cos + WAB . ¼ AB cos =
T . AB cos
Gaya hidrostatik di atas besarnya sama dengan T .AB cos = WA .¼ABcos + WAB . ¼ AB
gaya pegas penahan pengisap, ini berarti, T .AB = - WA .¼AB + WAB . ¼ AB
F = Fh T = WAB . ¼ - WA .¼
katrol
Gaya Archimedes.
27. Massa aluminium 40 g dicelupkan kedalam air
ternyata mendapat gaya ke atas sebesar 6400 39. Berat benda saat di timbang di udara 30 N,
dyne tentu kan massa jenis aluminium itu. kemudian ditimbang di dalam air beratnya 25 N,
28. Tentukan berat benda di dalam air jika volume jika ditimbang di dalam suatu fluida beratnya
benda 500 cm3 dan massa jenis 4 g/cm3 hanya 28 N, tentukan berapakah massa jenis
fluida itu.
/ s /
Contoh 6. h1 h2
Perbandingan jari jari penampang sebuah pipa
kira-kira 1 : 4, jika pipa itu dialiri air tanah
tentukan kecepatan aliran air pada penampang
besar jik kecepatan aliran air pada penampang Pada saat air mengalir melewati pipa itu maka
kecil 8 m/s memerlukan usaha untuk mengalirkan air dari
Diketahui. ujung pipa A ke ujung B, dimana besarnya
R1 : R2 = 1 : 4 R2 = 4 R1
W = Ep + Ek atau
v1 = 8 m/s W = Ep + Ek
v2 = ? F S = ( Ep2 - Ep1 ) + ( Ek 2 - Ek 1 )
Jawab.
v 1 R 12 = v 2 R 2 2 Karena F = P A, tetapi karena ujung A dan ujung
8 R12 = v 2 ( 4R1 ) 2 B bertekanan P1 dan P2 maka perbedaan tek anan
8 R12 = v 2 16R1 2 antara ujung A dan B sebesar P, jadi
v 2 = ½ m/s F = P A
F S = ( Ep2 - Ep1 ) + ( Ek 2 - Ek 1 )
P A S = ( Ep2 - Ep1 ) + ( Ek 2 - Ek 1 )
Contoh 7
Karena A S = V ( volume air yang mengalir )
Kecepatan aliran bensin pada pipa berdiamater P V = ( Ep2 - Ep1 ) + ( Ek 2 - Ek 1 )
8 cm sebesar 5 m/s, tentukan berapakah ( P1 – P2 ) V = mgh2 – mgh1 + ½ mv22 - ½m v12
kecepatan aliran bensin itu pada pipa dengan ( P1 – P2 ) V = mg ( h2 – h1 ) + ½ m ( v22 - v12 )
diameter 6 cm ( P1 – P2 ) V = Vg( h2 – h1 ) + ½ V ( v22 - v12 )
Diketahui.
( P1 – P2 ) g( h2 – h1 ) + ½ ( v22 - v12 )
=
D2 = 8 cm R2 = 4 cm
P1 – P2 = g h2 – g h1 + ½ v22 - ½ v12
D1 = 6 cm R1 = 3 cm
v2 = 5 m/s P1 + g h1 + ½ v12 = P2 + g h2 + ½ v22
v1 = ?
Jawab.
v 1 R 12 = v 2 R 2 2
v 1 32 = v 2 4 2
P1 v?
h2
86 Teori dan Penyelesaian Soal Fisika
Jawab. Contoh 10.
a. Waktu saat air jatuh. Bak plasik disimpan di atas meja pada
Untuk menentukan waktu jatuh, gunakan ketinggian 120 cm, pada pinggir dasar bak
persamaan jatuh bebas y = ½ g t 2 diberi bocoran kecil kemudian bak itu diisi air
y = h dimana h = h2 setinggi 45 cm, jika bocoran itu dibuka
h = ½ g t2 tentukan jarak jatuh air yang pertama kali
2h = g t2 dihitung dari kaki meja.
Diketahui.
h1 = 45 cm
2h
t h2 = 120 cm h1
g
= 1,2 m v
Keterangan h2
h = h2 = Tinggi lubang terhadap dasar drum x=?
atau tanah
t = Waktu saat fluida jatuh dari lubang Jawab.
Jawab soal Kecepatan air Waktu jatuh
h2 = 40 cm
v 2h
= 0,4 m 2 g h1 t
g
2. 1, 2
2h v 2.10.0, 45 t
t 10
g
v 9 t 0, 24
2. 0, 4
t v = 3 m/s t 0, 2 6 s
10
t 0, 08
Jarak jatuh air ( x )
t = 0,2 2 s Gunakan persamaan gerak lurus beraturan
x =v t
b. Kecepatan air saat keluar ( v ) = 3 . 0, 2 6
v 2 g ( h2 h1 ) = 0,6 6 m
v 2.10 ( 1, 2 0, 4 )
v 2 . 10. 0,8
Contoh 11.
v 16 Drum tingginya 1m diisi air penuh, pada keting-
v = 4 m/s gian 20 cm dari dasar drum ada lubang kecil
dengan jari-jari 3 cm, tentukan :
a. Debit air yang keluar
b. Volume air yang keluar selama 1 menit.
Diketahui.
h1 = 1 m
h 2 = 20 cm = 0,2 m
R = 3 cm = 0,03 m
h1
h2
2 A1 v2
( A12 A2 2 )
2 2
1 v A
P ( v2 2 2 2 2 )
2
2. g h. A1
2 A1 v2 keluarkan A1
( A1 A2 )
2 2
2
1 A
P v2 2 ( 1 22 )
2 A1 2. g h.
v2 A 1
( A 1 A2 )
2 2
2 2 v 1 = 2,32 m/s
1 1
v12 A12 v12 A2 2 g h A2 2 ( ' )
2 2
1 1 3. Gaya angkat pesawat.
v12 A12 v12 A2 2 g h A2 2 ( ' ) Sayap pesawat terbang ketebalannya diran
2 2
v1 ( A1 A2 2 ) 2 g h A2 2 ( ' )
2 2 cang tidak sama, tujuannya tiada lain untuk
menciptakan keadaan udara yang mengalir di
2 g h A2 ( ' )
2
v1
2
atas sayap dan di bawah sayap berbeda sehingga
( A12 A2 2 ) menimbulkan perbedaan tekanan antara permu
kaan sayap bawah dan sayap atas, lihat ilustrasi
2gh ( ' ) nya. Aliran udara
v1 A2 v2 Atas
( A12 A2 2 )
Bawah v 1 aliran udara
Keterangan
' = Massa jenis air raksa atau fluida lain Pada saat sebuah pesawat sedang terbang mak a
F = Massa jenis flida yang dialirkan aliran udara terbelah oleh sayap pesawat
menjadi dua bagian ke bawah sayap dan k e atas
Contoh 16 sayap pesawat, akibat dari konstruksi sayap itu
Lihat gambar gb. 3, air melalui pipa venturi maka kecepatan udara di atas sayap lebih besar
untuk dicari kecepatan alirannya, luas dari kecepatan udara di bawah sayap sehingga
penampang besar 100 cm2 dan luas penampang tekanan di bawah sayap pesawat lebih besar
kecil 10 cm2 jika pebedaan ketinggian air raksa disbanding dengan tekanan di atas sayap akibat
( ' = 13,6 g/cm3 ) sebesar 2 cm , tentukan adanya perbedaan tekanan maka pesawat
kecepatan aliran air itu. terangkat ke atas dan dapat membawa beban
Diketahui. sesuai dengan kemampuan pesawat itu, dimana
A1 = 80 cm2 = 8 10 -3 m2 perhitungannya menggunakan hukum Bernoulli.
A2 = 10 cm2 = 10 -3 m2
3
' = 13,6 g/cm = 13600 kg/m
3 P1 + g h1 + ½ v12 = P2 + g h2 + ½ v22
F = 1000 kg/m3
B
Air Bensin Oli
Jawabannya yang cepat keluar tentu saja yaitu
Keterangan bensin, mengapa ? ( Buktikan sendiri ), hal ini
Saat udara di semprotkan/dialirkan di atas tidak terlepas dari sifat-sifat fluida antara lain
lubang pipa ( C ) maka udara di sekitar itu kekentalan ( viskositas ) dan sifat ini bekerja
bergerak dengan kecepatan tinggi dan meng- pula pada gas.
akibatkan perbedaan tekanan antara ruang B Sedangkan kekentalan fluida itu diakibatkan
dan C , tekanan di C lebih kecil disbanding oleh adanya gaya gesekan antar lapisan fluida
tekanan di B, maka cairan obat nyamuk akan yang berdekatan ketika bergerak melintasi satu
terdorong ke atas lewat pipa kecil dan terbaw a sama lain. Bayangkan saja lapisan fluida itu
udara untuk bergerak. seperti tumpukan tikar, jadi kalau kita
b. Helem pengaman. mengambil salah satu tikar dari tumpukannya
Mengapa helm yang tertutup ( helm standar) secara perlahan dan dengan arah mendatar,
dibuat melengkung di depan mulut dan maka akan lebih sulit dibanding dengan
hidung ? mengambil salah satu tikar dengan cara
Jawab sendiri mengangkat.
c. Semprotan minyak wangi.
Supaya minyak spalding yang ada di dalam Bayangan lapisan 0lie
botol keluar maka kita cukup dengan Lapisan bergerak
F
menekan tutupnya saja mengapa ? Fluida gradient
Jawabannya sama dengan semprotan obat v kecepatan
nyamuk.
d. Pada saat akan memasuki jalan tol selalu ada Lapisan diam
tulisan “ Kendaraan roda dua tidak boleh
masuk/lewat“ padahal orang yang membuat
Kecepatan perubahan tegangan luncur
rambu-rambu lalu lintas itu mungkin tidak
mengerti fisika, mengapa yah ? Yaitu perbandingan kecepatan aliran fluida ( v )
e. Apa pendapat anda tentang tendangan dengan ketebalan fluida ( ) ditulis v/
pisang dari seorang pemain bola ?
Jawab.
Jika tinggi kedua fluida pada wadah sama dan
ukuran kelereng sama, maka kecepatan gerak an
hanya bergantung pada kekentalan fluida
F
maka besar kecepatan
vA
F
v
A
Kecepatan gerakan berbanding terbalik dengan
viskositas, jadi yang cepat sampai yaitu kelereng
yang bergerak di dalam air.
80 cm minyak keluar
80 cm lubang
45 cm
20 cm
20 cm
x= 4m
A v1 v2 a. 0,4
B b. 2 d. 10
a. 0,067 c. 5 e. 15
b. 0,034 d. 0,03 19. Soal sama sepeti pada nomor 19. tentukan tinggi
c. 0,015 e. 2,12 air dalam tangki………………..m
a. 10
b. 5 d. 20
c. 40 e. 4
15. Air mengalir pada sebuah pipa dengan luas 20. Pada percobaan hokum Stokes, gaya yang dialami
penampang 5 cm2 dan kecepatan alirannya 4 m/s sebuah kelereng yang bergerak di dalam fluida
tentukan volume air yang tertampung pada bak sebesar F, jika fluida itu diganti dengan
selama 80 detik ………………………..m3 kekentalan 2 kali semula maka gaya yang dialami
a. 160 kelereng menjadi.. ..
b. 100 d. 0,08 a. F
c. 0,16 e. 0.04 b. 2F d. ½ F
16. Tangki memiliki lubang tepat di dasar pinggirnya c. 3 F e. ¼ F
kemudian tangki diisi air setinggi 80 cm dan 21. Pipa pitot digunakan untuk menentukan kece -
tangki itu disimpan pada sebuah tembok yang patan aliran air , seperyi gambar.
tingginya 45 cm, tentukan waktu jatuh air yang B
pertama kali …………s A v1 v2 F
a. 3 D
b. 0,3 d. 4 C 8 cm
c. 1,2 e. 0,4 Air raksa
17. Sebuah pesawat kecil dapat terbang akibat
kece- patan di atas dan di bawah sayap pesaw at
h
A vA
h
B vB
a. 1 : 1
b. 1 : 2 d. 2 : 2
c. 2 : 1 e. 2 : 2
24. Pipa digunakan untuk mengalirkan air ke dalam
sebuah bak dengan volume 600 cm3 dan terisi
penuh setelah 40 detik jika kecepatan aliran 2
m/s, tentukan luas penampang itu ………………m2
a. 0,75
b. 0,0075 d. 13,3
c. 7,5 e. 12
Perubahan momentum ( M ).
1. Tekanan Gas ( P ) ( Ingat notasi momentum kita ganti dengan M )
Jika suatu gas berada di dalam ruangan, Perubahan momentum yaitu selisih antara
maka gas akan menempati ruangan itu secara momentum akhir dengan momentum awal yang
merata, tetapi karena partikel gas yang berada dialami partikel, dimana besarnya yaitu :
pada ruangan itu senantiasa bergerak maka M = M2 – M1
jelaslah bahwa partikel tersebut pasti selalu = - m vx - m v x
mengalami tumbukan antara partikel ataupun = - 2 m vx
dengan dinding ruangan dimana partikel gas itu
berada, sehingga mengakibatkan adanya tekanan Tanda negatif berarti gaya yang dialami partikel
yang dialami dinding ruangan tersebut, untuk saat menumbuk dinding berlawanan dengan arah
mempermudah perhitungan besarnya tekanan
100 Teori dan Penyelesaian Soal Fisika
gerak partikel itu, maka persamaan di atas
v 2 vx v y vz
2 2 2
v 2 3 vx
2
Waktu yang diperlukan partikel untuk bergerak
bolak-balik sepanjang lintasan yaitu : 1 2
vx
2
v
x = v t 3
2 = vxt Masukan ke persamaan tekanan terhadap sumbu
2 x, tetapi karena tekanan yang diberikan gas ke
t segala arah sama besar maka Px = Py = Pz = P
vx
2
m vx
Px , maka Px = P
Luas daerah pada dinding ruangan yang V
tertumbuk oleh partikel-partikel gas taro h saja 2
m vx
seluas A, dan anggaplah partikel-partikel itu P ,
memberikan tekanan terhadap dinding sebesar V
Px. Adapun besarnya tekanan pada dinding yaitu 1 2
Kemudian ganti v x nya dengan vx
2
v
besarnya perubahan momentum yang dikerjak an 3
partikel terhadap dinding yang dikenainya tiap 1
satu satuan luas tiap satuan waktu, jadi jika m . .v2
P 3
ditulis dalam persamaan akan didapat seperti di
V
bawah.
M 1 m v2
PX = P
A. t 3 V
2 m vx
Px Jika di dalam ruangan ada N buah partikel gas,
2
A. maka persamaan menjadi seperti di bawah.
vx
m vx
Px 1 N m v2
P
A. 3 V
vx
2 Keterangan
m vx P = Tekanan gas ……………………….N/m2 ( Pa )
Px karena A = V ( volume )
A. 1 atm = 1,01 10 5 N/m2
Tekanan gas terhadap sumbu x menjadi. V = Volume gas …………………..m3
m vx
2 m = Massa partikel gas ………………… kg
Px N = Jumlah partikel gas
V
v 2 = Kecepatan rata-rata partikel
Karena kecepatan gerakan partikel terhadap
masing-masing sumbu secara acak sama besar
maka akan berlaku seperti di bawah.
v x = vy = vz
Dan menurut teorema Pythagoras , kuadrat dari
setiap vektor sama dengan jumlah dari kuadrat
komponen-komponennya, dan kecepatan rata-
ratanya kita rumuskan menjadi
v 2 vx v y vz
2 2 2
v1 v2 .....vN C. Suhu.
v 1. Suhu dan skalanya .
N
Panas dan dinginnya suatu benda dapat
b. Kecepatan akar kuadrat rata-rata dirasakan dengan menggunakan panca indra k ita
Yang dimaksud dengan kecepatan akar sehingga kita faham akan suhu, tetapi indra k ita
kuadrat rata-rata yaitu kecepatan rata-rata tidak bisa digunakan sebagai alat pengukuran
yang diambil dari akar dari kuadrat kecepatan, ilmiah .
dimana besarnya yaitu , Alat untuk mengukur suhu kita sebut termo -
meter sedangkan sifat yang diukur untuk
menyatakan suhu disebut termometrik, untuk
v1 v2 ....vN
2 2 2
vakr menentukan tinggi rendahnya suhu suatu benda
N maka diperlukan titik acuan baku untuk titik
lebur es diberi harga 0 0c dan dan titik didih air
diberi skala 100 0c.
Contoh 4.
Lima buah partikel gas helium 4 ( He-4 ) 2. Persamaan keadaan gas.
menempati ruangan dengan kecepatan masing Jika suatu gas menempati suatu ruangan
masing dalam m/s, 1 , 2 , 4 , 3 , 1,5, tentukan : maka gas itu akan menyebar ke seluruh ruangan
a. Kecepatan rata-rata untuk mengisi ruangan, sehingga volume gas akan
b. Kecepatan kuadrat rata-rata sama dengan volume ruangan itu sendiri,
Jawab. sedangkan besar tekanan gas ( P ) yang mengisi
a. Kecepatan rata-rata. ruangan itu berbanding terbalik dengan volume
v1 v2 .....vN gas ( V ), sehingga akan didapat persamaan di
v
N bawah.
1 2 4 3 1,5 1
v P
5 V
v
11,5
v 2,3 P V c ( tetap )
m/s
5 Persamaan ini dirumuskan oleh Robert Boyle
b. Kecepatar akar rata-rata dimana teorema ini didapat dari hasil experimen,
v1 v2 ....vN
2 2 2 Jika tekanan ruangan tetap, untuk gas yang
vakr telah tertentu banyaknya, maka besar volume
N gas bergantung pada suhunya , dimana besar
12 22 42 32 1,52 volume gas ditulis ,
vakr
5 V C ( 273 t )
P V = C ( 273 + t )
6. Proses gas.
P2
Perpindahan energi pada gas terjadi saat
gas itu mengalami perubahan proses dari satu
proses ke proses lainnya, adapun proses yang
P1
dialami gas yaitu :
a. Isobarik ( Isobar )
0 V (V)
b. Isokhorik ( Isovolum )
c. Isotermik ( Isotermis )
d. Adiabatik
cp 2,5
log x 1,3 = log 1, 2
cV
9 1,3 log x = 0,32
R log x = 0,32 / 1,3
2
log x = 0,246
7
R x = 10 0,246
2
x = 1,762
9
V2
7 = 1.762
V1
= 1,3
V2 = V1 x 1.762
= 420 x 1,762
Contoh 26 . = 740,03 cm3
Perhatikan grafik di bawah,tentukan besar
Contoh 28 ..
usaha luarnya .
Gas monoatomik menempati ruangan mengalami
P ( N/m2 )
proses seperti diperlihatkan oleh grafik,
tentukan besarnya energi dalam, jika jumlah mo l
4 105
gas 10-3 Mol, tentukan :
a. Energi dalam, usaha luar dan jumlah kalor
2 105
pada masing-masing proses.
b. Kerja pada seluruh proses
0 2 6 V ( cm3 )
P ( N/m2 )
Jawab.
Usaha gas sama dengan luasa grafik
A T A = 900 0K
W = Luas segitiga
TB = 400 0K
= ½ ( 4 – 2 ) 105 . ( 6 - 2 ) 10 -6
Adiabatik T C = 600 0K
= ½ . 2 . 4 0,1
= 0,4 J
B C
V
Contoh 27 0 V1 V2
Jawab.
Gas menempati ruangan dengan tekanan 2,5 atm
a. Untuk proses AC ( adiabatik ) ( monoatomik)
dan volumenya 420 cm3, jika kemudian tekanan
Cari terlebih dahulu kalor jenisnya.
nya berubah menjadi 1,2 atm pada proses
adiabatik, tentukan volume gas itu sekarang jik a
3
cV = R
konstanta Laplace 1,3 ( 1 atm = 10 5 N/m2 ) 2
Diketahui. 3
cV = 8310
V1 = 420 cm3 2
P1 = 2,5 atm = 2,5 10 5 N/m2 = 12465 J/Mol 0K
Mesin Kalor. P1
Paling mudah menghasilkan kalor dengan usaha P2 1
luar antara luar, contoh paling mudah yaitu pada 4 2
saat kedua telapak tangan kita digosokan- P4 3
gosokan, maka tangan akan merasakan adanya P3
panas, mengapa ? .
Dengan mudah kita dapat melakukan kerja untuk
menghasilkan kalor, tetapi bagaimana dengan 0 V1 V4 V2 V3 V
adanya kalor ? Mudahkah kita menghasilkan
kerja ? Keterangan grafik
Maka dengan dasar seperti ini ditemukan ide 1. Grafik 1 dan 3 yaitu proses isotermis
dasar pembuatan sebuah mesin kalor, yaitu 2. Grafik 2 dan 4 yaitu proses adiabatik
berdasarkan energi mekanik yang hanya dapat
diperoleh dari aliran energi panas (kalor) dari
suhu yang tinggi ke suhu yang rendah.
P3 W Contoh 30.
d Sebuah mesin kalor bekerja paada suhu dingin
P1 a 27 0c dan suhu tinggi 127 0c, tentukan efesiensi
mesin itu.
0 V2 V3 V1 V Diketahui.
T1 = 27 0c
Keterangan = 27 + 273
a. Gas dari titik a ke b mengalami kompresi = 300 0K
lewat proses adiabatik, kemudian melewati T2 = 127 0c
titik b-c dengan proses isobar sehingga = 127 + 273
terbentuk kalor ( Q ) = 400 0K
b. Dari titik c ke d gas mengalami pemuaian Jawab.
melalui proses adiabatik, kemudian melalui Guanakan persamaan
titik d – a pada proses ishokorik sehingga T2
(1 ) 100 %
gas mengalami pendinginan dan sejumlah T1
kalor dibuang
300
c. Proses ini berlangsung terus menerus selama (1 ) 100 %
mesin bekerja sehingga besarnya usaha yang
400
dihasilkan sama dengan luas grafik itu
400 300
( ) 100 %
Dan yang perlu diingat daya baker pada 400 400
mesin diesel lebih lambat dari mesin motor 100
( ) 100 %
bakar. 400
= 25 %
3. Siklus Rankine .
Siklus ini digunakan untuk mesin uap, dimana
siklus Rankine ini terdiri dari, dua proses Contoh 31.
isobar , satu proses isokhorik dan satu Mesin motor bekerja pada suhu 200 0K dan
proses adiabatik, perhatikan grafik proses 500 0K , jika mesin itu melakukan usaha luar
gas di bawah . sebesar 300 j tentukan :
P a. Daya guna mesin itu.
P2 b c b. Jumlah kalor yang diserap mesin
Q Diketahui.
T1 = 500 0K
W T2 = 200 0 K W = 300 J
P1 a d
Q V
0 V1 V2
(1
250
) 100 % Efesiensi mesin pada keadaan akhir ( 2 )
450 T2
450 250 2 1
( ) 100 % T1 '
450 T2
200 1 2
( ) 100 % T1 '
450
44, 4 % T2 T1 '(1 2 ) ……………..2
Q1 mendapat
Q usaha luar ( W )
Q2
Suhu rendah T2
Keterangan.