Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu : Dedi Muliana Irawan S.Sos,M.Si

Disusun Oleh :

1. Alif Alfin (2222010246)


2. Irma Sri Utami (2222010573)
3. Putri Fatin Nabilah (2222010576)
4. Putri Aisya Nur A (2222010575)
5. Abdurahman Alabazi (2222010269)
6. Jova Giovanny Adelia (2222010574)
7. Idam Kholid (2222010250)
8. Nurul Riyani Fd (2222010412)
9. Septian Prayogi (2222010998)
10. Alis Nurjanah (2222010905)
11. Lucky Ridwan (2222010746)
12. Shandy Kurniawan (2222010817)

PRODI ADMINISTRASI PUBLIK PJJ 1.I


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BAGASASI BANDUNG
Jl. Cukang Jati No.5, Samoja, Kec. Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat 40273
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Pengantar PKN , Konstitusi ,
Geopolitik dan geostrategi. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini
selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengampu matakuliah ini
yaitu bapak Dedi Muliana Irawan S.Sos,M.S.i , juga untuk lebih memperluas pengetahuan
para mahasiswa khususnya bagi kami.

Apabila didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan,


maupun dari isi, maka saya memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar
bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh saya untuk dapat menyempurnakan
makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.

Tasikmalaya, 20 Februari 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................1

Daftar Isi......................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................3

B. Rumusan Masalah..............................................................................4

C. Tujuan.................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengantar Mata Kuliah Pancasila.........................................................5


2. Konstitusi..............................................................................................10
3. Geopolitik dan Geostrategi...................................................................12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................16
B. Saran....................................................................................................17

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar negara yang berperan sebagai pandangan hidupdalam
berbangsa dan bernegara bagi warga negara Indonesia. Pancasila menjadi dasar dari
setiap perumusan-perumusan atau pembuatan hukum bagi UUD 1945 atau hukum
Indonesia yang lainnya. Oleh karena itu, sebagai warga neraga Indonesia harus
menjunjung tinggi dasar negara yaitu Pancasila dalam berkehidupan. Meskipun,
berbeda dalam hal agama, budaya, suku, bahasa danasal daerah, tetap harus
menjalankan nilai-nilai Pancasila yang bertujuan mempersatukan perbedaan itu
semua. Sebagai upaya pelestarian atau menjaga Pancasila agar tetap menjadi
pandangan hidup warga negara dilakukan Pendidikan Pancasila kepada para pelajar
untuk lebih mengetahui Pancasila yang sebenar-benarnya. Karena bisa sajadengan
seiringnya waktu jika tidak diajarkan akan terjadi perubahan atau penyalahgunaan
fungsi Pancasila itu sendiri. Atau bahkan bisa saja terlupakan karena pengaruh paham-
paham dari luar.

Konstitusi merupakan segala ketentuan dan aturan dasar mengenai


ketatanegaraan. Berdirinya sebuah negara tidak lepas dari adanya konstitusi yang
mendasarinya. Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut
Undang-Undang Dasar, dan dapat pula tidak tertulis. Konstitusi merupakan dasar dari
tatanan hukum sebuah negara, yang di dalamnya terdapat perlindungan terhadap Hak
Asasi Manusia (HAM) dan mengatur tentang distribusi kekuasaan (Distribution of
Power) dalam penyelenggaraan negara. Konstitusi biasanya juga disebut sebagai
hukum fundamental negara, sebab konstitusi ialah aturan dasar. Aturan dasar yang
nantinya akan menjadi acuan bagi lahirnya aturan-aturan hukum lain yang ada
dibawahnya.
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer
atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945 melalui
proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin
pembangunan dan diberi nama Ketahanan NasionalGeopolitik tidak terlepas dari
pembahasan mengenai masalah geografi dan politik. Geopolitik adalah suatu studi
yang mengkaji masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada
percaturan politik internasional. Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang
sempurna dalam segala hal.Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi
dari kawasan geografis yang mereka tempati. Hal yang paling utama dalam
mempengaruhi keadaan suatu negara adalah kawasan yang berada di sekitar negara itu
sendiri atau dengan kata lain negara yang berada di sekitar (negara tetangga) memiliki
pengaruh yang besar terhadap penyelenggaraan suatu negara.

3
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini permasalahan yang akan di bahas hanyalah mengenai
Pengantar mata kuliah pancasila, Konstitusi, Geopolitik dan Geolistik , tujuannya
adalah agar bisa menjadi titik fokus mahasiswa ketika membaca makalah ini dan
memahami tujuan dari penulisan makalah ini.
C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan menjadi bahan bacaan dan juga referensi
umum mengenai Pengantar mata kuliah pancasila, Konstitusi, Geopolitik dan
Geolistik, agar mahasiswa dapat mengambil manfaat baik dalam makalah ini.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengantar Mata Kuliah Pancasila


Membahas secara ilmiah dan memberikan bekal teoritik kepada mahasiswa dalam
membangun kesdaran berbangsa dan bernegara akan perlunya Pancasila sebagai dasar
negara serta pandangan hidup bangsa dan idiologi negara dalam menjawab tantangan
masa depan yang dihadapi bangsa Indonesia.

VISI DAN MISI PENDIDIKAN PANCASILA


 VISI Terwujudnya kepribadian sivitas akademika yang bersumber pada nilai-
nilai Pancasila.
 MISI
1. Mengembangkan potensi akademik peserta didik (misi psikopedagogis).
2. Menyiapkan peserta didik untuk hidup dan berkehidupan dalam masyarakat,
bangsa dan negara (misi psikososial).
3. Membangun budaya ber Pancasila sebagai salah satu determinan kehidupan
(misi sosiokultural).
4. Mengkaji dan mengembangkan pendidikan Pancasila sebagai system
pengetahuan terintegrasi atau disiplin ilmu sintetik (synthetic discipline),
sebagai misi akadimik.

Pendidikan Pancasila sebagai bagian dari pendidikan nasional mempunyai tujuan


mempersiapkan mahasiswa sebagai calon sarjana yang berkualitas, berdidikasi tinggi
dan bermartabat :
1. Menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
3. Memiliki kepribadian yang mantab, mandiri, bertanggung jawab sesuai hati
nurani
4. Mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan seni.
5. Mampu ikut mewujudkan kehidupan yang cerdas dan berkesejahteraan bagi
bangsanya.

Secara specific, tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi


adalah :
1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar Falsafah Negara dan Idiologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar


Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, dan
membimbing untuk dapat menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

5
3. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi
terhadap berbagai persoalan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara
melalui system pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD Negara
RI 1945.

4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai


ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa serta
penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan dan bermartabat
berlandaskan Panacasila untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal dan
eksternal masyarakat

Landasan Pendidikan Pancasila :


 Landasan Historis Pendidikan Pancasila
Proses sejarah pembentukan bangsa Indonesia (Prasejarah, kerajaan kuno kerajaan
Islam, Penjajahan, Perjuangan Kemerdekaan dst) Sejarah perumusan Pancasila
sebagai dasar negara (sejak sidang BPUPKI hingga sekarang)
 Landasan Kultural
Fakta budaya dabn falsafah hidup bangsa Indonesia yang merupakan suatu
pandangan hidup, tujujuan hidup sesame dalalm suatu negara, yang setiap bangsa
memiliki ciri khas tersendiri
 Landasan filosofis
Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia,
merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikannya dlam
setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Landasan Yuridis
Pembukaan UUD 45 alinea II (cita-cita bangsa Indonesia) dan alinea IV (tujuan &
aspirasi kemerdekaan)
UU no.2 thn 1989 tentang Sisdiknas jo uu no.20 thn 2003
PP No.60 thn 1999 tentang Dikti pasal 13
SK Ditjen Dikti No.265/DIKTI/Kep/2000 (penyempurnaan kurikullum)
SK Ditjen DIKTI No. 38/Kep/2002 tentang rambu-rambu pelaksanaan mata kuliah
pengembangan kepribadian.

Tujuan Pendidikan Pancasila


Tujuan Nasional bangsa Indonesia
* Melindungi segenap bangsa indinesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
* Memajukan kesejahteraan umum
* Mencerdaskan kehidupan bangsa
* Ikut melaksanakan ketertiban dunia (Pembukaan UUD 45 alinea ke IV

Tujuan pendidikan Nasional


* Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
* Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
* Berakhlak mulia
* Sehat , berilmu, cakap, kreatif, mandiri
* Menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
6

Pengertian Pancaila Oleh Beberapa Tokoh


Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila yang berarti sendi,
atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting baik. Dengan demikian Pancasila
atau aturan tentang tingkah laku yang penting baik.
Ir. Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun sekian abad
lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja
falsafah negara, tetapi lebih luas lagi
Notonegoro
Pancasila adalalh dasar falsafah negara Indonesia berdasarkan pengertian in dapat
disimpulkan pancasila pada hakekaatnya merupakan dasar falsafaj dan ideology negara
yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai pemersatu,
lambang

Kedudukan Dan Fungsi Pancasila Sebagai:


1. Pancasila sebagai Dasar Negara artinya :
Pancasila menjadi dasar dan pedoman dalam mengatur pemerintahan atau
penyelenggaraan negara
Pancasila sebagai Dasar Negara
kata kuncinya: Mengatur

2. Pancasila sebagai Pandangan Hidup (way of life/Pedoman Hidup) adalah :


kristalisasi pengalaman-pengalaman hidup yang telah membentuk sikap, watak,
prilaku, tata nilai, moral, etika serta sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau
aktivitas hidup dan kehidupan di segala bidang
Pancasila sebagai Pandangan Hidup
kata kunci nya: Petunjuk

3. Pancasila sebagai ideology Bangsa adalah : Pancasila berperan sebagai pedoman


sekaligus sebagai Landasan manusia dalam Berprilaku guna mencapai tujuan
dan cita-cita bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
kata kuncinya : Landasan Berprilaku

4. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa adalah : Panacasila berperan sebagai Nyawa,


sumber, pandangan hidup, Ideologi Bangsa, bahkan ciri khusus bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Jiwa Bangsa
kata kuncinya : Nyawa

5. Pancasila sebagai Sumber dari segala sumber hukum adalah : Segala peraturan
Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan Pancasila
atau tidak bertentangan dengan Pancasila
Pancasila sebagai Sumber Hukum
kata kuncinya : Perundang-undangan

7
6. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa artinya : Pancaila lahir bersama dengan
lahirnya Bangsa Indonesia dimana Pancasila memiliki Ciri Khas yang hanya
dimiliki oleh Indonesia
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa
kata kuncinya : Ciri Khas

7. Pancasila sebagai Cita-cita bangsa adalah : Pancasila dijadikan sebagai Cita-cita


dan Tujuan yang hendak di capai bangsa Indonesia, yaitu suatu masyarakat yang
pancasilais
Pancasila sebagai Cita-cita Bangsa
kata kuncinya : Cita-cita/Tujuan

8.  Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa adalah : Pancasila digali dari sosial
budaya bangsa Indonesia sendiri, Disepakati oleh seluruh rakyat Indonesia
sebagai milik bangsa yang harus diamalkan serta dilestarikan
Pancasila sebagai Perjanjian Luhur
kata kuncinya: Digali/Disepakati

9. Pancasila sebagai Falsafah hidup bangsa adalah : Pancasila merupakan sarana


yang ampuh serta diyakini paling benar, adil, bijaksana dan tepat bagi bangsa
Indonesia untuk Mempersatuka Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Falsafah Hidup
kata kuncinya: Mempersatukan

10. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan adalah Nilai-nilai pancasila secara


normative menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek
Pembangunan Nasional
Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
kata kuncinya : Pembangunan

11. Pancasila sebagai Sumber Nilai adalah :


Seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara menggunakan
Pancasila sebagai dasar moral (norma) dan tolok ukur tentang Baik Buruk dan
Benar Salahnya sikap, perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Sumber Nilai
kata kuncinya : Baik/Buruk, Benar/Salah

Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Ideologi: Suatu Gagasan yang sedalam-dalamnya dan merupakan pemikiran
filsafat yang menjadi sebuah pedoman dalam menentukan apa berdasarkan pemikiran
yang akan dilakukan.
Jadi Ideologi merupakan seperangkat nilai yang menyeluruh dan mendalam yang
dimliki dan depegang oleh sesseorang, masyarakat maupun bangsa sebagai pandangan
hidup dalam menentukan atau mengetahui apa yang menjadi tujuannya dan bagaimana
cara mereka bersikap dan bertingkah laku.

8
Dalam konteks negara ideology dapat merupakan suatu cita-cita, pandangan
hidup dan nilai dasar yang dijadikan pedoman bagi seluruh rakyat untuk hidup dan
bagaimana menyelenggarakan sebuah Negara. Sekarang kita memasuki Nilai-nilai
Pancasila sebagai idiologi
Jadi kita tidak hanya bisa menghapal ke lima dari pancasila tersebut tapi harus
menjiwai dan mencerminkan nilai-nilai yg terkandung di dalammnya :
 Masyarakat yg beriman dan bertaqwa kepada Tuhan serta bertoleransi
 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
 Masyarakat yang bersatu dlam suasana perbedaan
 Berkedaulatan rakyat dengan mengutamakan musyawarah
 Masyarakat yang berkeadilan

Pancasila juga merupakan ideology terbuka maksudnya : ideology yg dapat


berimnteraksi dengan perkembangan zaman dengan adanya dinamaika internal Pancasila
bukan ideology yg tertutup tetapiu yg bersifat dinamis
 
Sifat pancasila itu memberi peluang kepada penganutnya untuk mengembangkan
pemikiran-pemikiran baru yang relevan dan sesuai dengan perkembangan dari masa ke
masa. Sehingga pancasila tetap actual, selalu berkembang dan dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangan masyarakatnya

Tapi dengan tidak merubah dengan teks pancasila nya itu akan menjadi penjabaran
tentang nilai-nilai pancasila yang dapat mengikuti perkembangan zaman
Penjabaran inilah yang bisa kita kenal dengan penjabaran dari UUD 1945
 
Sedang ciri khas untuk sebuah ideology terbuka ialah nilai-nilai dan cita-citanya tidak
dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral maupun
budaya masyarakat sendiri

Ideology terbuka ada 3 :


a. Dimensi Realitas : ini bersumber dari kenyataan masyarakat itu sendiri
b. Dimensi Idealitas : harus mengandung cita-cita bangsa mau dibawa kemana bangsa
ini
c. Dimensi Fleksibilitas : berkembangnya pemikiran baru tanpa menghilangkan
hakikat yang terkandung yang ada dalalm ideiologi itu , ini menunjukan bangsa
yang demokrasi dan bangsa yang fleksibel tp tetap megang teguh nilai-nilai dasar
yang terkandung dalam Pancasila

Filsafat Pancasila
Filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat
segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya
Pembahasan pancasila secara filsafat adalah membahas makna pengertian yang
sedalam-dalamnya, termasuk memahami apa yang dibalik makna Pancasila dan
pengetehuan terhadap Pancasila sebagai satu kesatuan yang memiliki system pemikiran
rasional, sistematis, terdalam dan menyelurah

9
Pancasila dalam kajian filsafat dibagi menjadi 3 yakni :
a. Kajian Ontologi
Ontology adalah ilmu tentang äda” terkait denga äda”nya Pancasila atau hakikat
keberadaannya yang memberi jawaban terhadap pertanyaan äpa”
b. Kajian Epistemoligi
Epistemology adalah ilmu tentang “cara berada”, yang terkait dengan bagaimana
cara Pancasila berada, yang memberi jawaban terhadap pertanyaan “bagaimana”
c. Kajian aksiologis
Aksiologi adalah ilmu tentang penerapan, aplikasi, manfaat atau kegunaan, terkait
dengan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
memberi jawaban atas pertanyaan üntuk apa”

Tentang ontology Pancasila peneliti Notonagoro menyatakan adanya Pancasila


dalam tri prakara atau tiga hal. Tiga hal itu adalah : adat – budaya, religi, dan negara

 Prakara pertama adalah : Pancasila adat – budaya yaitu nilai-nilai Pancasila


yang ada, hidup dan berkembang, dalalm sosio – budaya bangsa
Indonesia.

 Pancasila religi yaitu nilai-nilai Pancasila yang terkandung, hidup dan


berkembang, dalam kepercayaan dan agama-agama di Indonesia.

 Prakara ketiga, yaitu Pancasila negara, dalalm hal mana nilai-nilai Pancasila
telah diangkat.

2. Konstitusi
Konstitusi (disebut pula undang-undang dasar) adalah norma sistem politik dan
hukum bentukan pada pemerintahan negara—biasanya dikodifikasi sebagai dokumen
tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci, melainkan hanya
menjabarkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi peraturan-peraturan lainnya.
Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip
entitas politik dan hukum. Istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan
konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum
termasuk dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan
negara pada umumnya. Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada
warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang
mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.
Dalam bentukan organisasi konstitusi menjelaskan bentuk, struktur, aktivitas,
karakter, dan aturan dasar organisasi tersebut.

Jenis organisasi yang menggunakan konsep konstitusi termasuk:


o Organisasi pemerintahan (transbangsa, sebangsa atau daerah)
o Organisasi sukarela
o Persatuan dagang
o Partai politik
o Perdagangan bahan pokok.

10
Pengertian konstituen
Konstitusi pada umumnya bersifat kodifikasi yaitu sebuah dokumen yang berisi
aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan negara. Namun dalam
pengertian ini, konstitusi harus diartikan dalam artian tidak semuanya berupa dokumen
tertulis (formal). Menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus
diterjemahkan termasuk kesepakatan politik, negara, kekuasaan, pengambilan
keputusan, kebijakan dan distribusi maupun alokasi. Konstitusi bagi organisasi
pemerintahan negara yang dimaksud terdapat beragam bentuk dan kompleksitas
strukturnya, terdapat pula konstitusi politik atau hukum akan tetapi mengandung pula
arti konstitusi ekonomi.
Dewasa ini, istilah konstitusi sering di identikkan rudensi dalam ketatanegaraan
negara Inggris.
Konstituen adalah seorang yang aktif mengambil bagian dalam proses
menjalankan organisasi dan memberikan kuasa kepada orang lain untuk mewakilinya.
Konstituen di Indonesia sampai hari ini terdapat beberapa pendapat antara lain:
Pemilih di daerah pemilihan, pendukung partai poitik, pemberi mandat pihak yang
harus diberi tanggung jawab, masyarakat yang harus diwakili atau kelompok sasaran
yang harus dilayani oleh partai atau anggota parlemen (Konsolidasi Demokrasi, 2005).

Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI konstituen di artikan sebagai 'bagian dari
suatu negara yang lebih besar'. Demikian juga penjelasan arti kata "Konstituen" jika
diterjemakan dalam kamus Istilah Politik. 'anggota atau masyarakat pendukung partai'.
Konstituen bisa pegawai atau bawahan, konsumen, pemegang saham, mitra bisnia
dan warga negara. Dalam proses demokrasi, salah satu contoh konstituen adalah
pemilih dalam pemilu. Dengan memilih calon legislatif, kepala daerah dan presiden
maka pemilih sudah memberikan otoritasnya kepada orang lain.
Dengan penjabaran di atas kita bisa mengambil kesimpulan Konstituen adalah
kata lebih bersifat kepartaian dan bersifat personal bagi sikap politik kita dalam
memberikan otoritas kuasa dalam proses organisasi atau bernegara.

Adapun muatan konstitusi:


o Kaidah yang mengatur tentang pembatasan kekuasaan
o Pembagian tugas penyelenggaraan negara
o Deskripsi lembaga-lembaga negara
o Perlindungan HAM.

Dengan pemaparan diatas tujuan dibentuk konstitusi antara lain memberikan


pembatasan pengawasan pada kekuasaan sebagai penyelenggara organisasi negara
sehingga penguasa bisa mengetahui batas-batas kekuasaan mereka tentang apa yang
boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Hal ini ditujukan bahwa penguasa
menyadari bukan yang kuasa yang memiliki kekuasaan yang mutlak, dan tujuan yang
lainnya untuk memberikan jaminan hak-hak dasar bagi warga negara.
Dan berbicara tentang Konstitusi di Indonesia yang berlaku sebagai konstitusi
adalah undang-undang dasari 1945 adapun untuk materi dan tujuan undang-undang
dasar 1945 sebagai konstitusi pada umumnya sama dengan negara-negara lain tapi pada
fungsinya.

11
Fungsi UUD 1945 sebagai Konstitusi:
 Penentu atau pembatas kekuasaan
 Pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara
 Pengatur hubungan kekuasaan antara organ negara dengan warga negara
 Pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara
 Penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang sah kepada
organ negara
 Fungsi simbolik yaitu sebagai sarana pemersatu
 Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control)
 Fungsi sebagai sarana perekayasa dan pembaharuan masyarakat (social
engineering atau social reform).

Sekalipun konstitusi hukum dasar tertinggi bukan berarti hukum konstitusi kekal
dan abadi seperti kitab suci karena konstitusi bisa mengalami perubahan pembaharuan
bahkan pergantian, perubahan konstitusi bisa dengan amandemen maupun
pembaharuan konstitusi amandemen pun hanya perubahan pasal-pasal tertentu tanpa
merubah konstitusi sedang perubahan konstitusi merupakan perubahan konstitusi dari
yang lama ke konstitusi yang baru .
Perubahan Konstitusi Negara Republik Indonesia :
* UUD (18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949)
* Konstitusi RIS (27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950)
* UUDS (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
* UUD 1945 (5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999
* UUD NKRI 1945 Amandememasi s/d sekarang

3. Geopolitik dan Geostrategi


A. Geopolitik
Geopolitik, dari bahasa Yunani Γη (bumi) dan Πολιτική (politik), secara luas
merujuk pada hubungan antara politik dan teritori dalam skala lokal atau internasional.
Geopolitik mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan, dan pemakaian kekuatan
politik terhadap suatu wilayah. Secara spesifik, geopolitik merupakan metode analisis
kebijakan luar negeri yang berupaya memahami, menjelaskan, dan memperkirakan
perilaku politik internasional dalam variabel geografi. Variabel geografi tersebut
umumnya mengarah pada: lokasi geografis negara atau negara yang dipertanyakan,
ukuran negara yang terlibat, iklim wilayah tempat negara tersebut berada, topografi
wilayah, demografi, sumber daya alam, dan perkembangan teknologi. Secara
tradisional, istilah ini lebih digunakan pada dampak geografi terhadap politik, namun
pemakaiannya telah berubah dalam satu abad terakhir untuk mencakup konotasi yang
lebih luas.
Geopolitik secara tradisional menunjukkan hubungan antara kekuatan politik dan
ruang geografis. Dalam artian konkret, geopolitik sering dilihat sebagai pemikiran yang
mempelajari prasyarat strategis berdasarkan kepentingan relatif kekuatan daratan dan
laut dalam sejarah dunia. Tradisi geopolitik secara konsisten mempelajari korelasi
kekuatan geopolitik dalam politik dunia, identifikasi wilayah inti internasional, dan
hubungan antara kemampuan laut dan darat.
Secara akademik, studi geopolitik mencakup analisis geografi, sejarah, dan ilmu
sosial dengan mengacu pada politik ruang dan pola-polanya dalam berbagai skala.

12
Geopolitik memiliki cakupan multidisipliner, dan meliputi segala aspek ilmu
sosial dengan penekanan tertentu terhadap geografi politik, hubungan internasional,
aspek teritorial ilmu politik, dan hukum internasional. Selain itu, studi geopolitik
meliputi studi hubungan bersama antara kepentingan aktor politik internasional,
kepentingan yang terfokus pada wilayah, ruang, elemen geografis, hubungan yang
menciptakan sistem geopolitik.
Istilah Geopolitik pertama kali digunakan oleh Rudolf Kjeellen, seorang ahli
politik dari swedia pada tahun 1905, sebagai cabang dari geografi politik, geopolitik
focus pada perkembangan dan kebutuhan akan ruang bagi suatu negara.
Pengertian Geopolitik dari kata geo dan politik. “Geo” berarti bumi dan “Politik”
berasal dari bahasa Yunani potiteia berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan
teia berarti urusan.
Geopolitik diartikan sebagai system politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau
territorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
berdampak langsung kepada system politik suatu negara.

Komponen Geopolitik :
1. Kondisi Geografis
Kondisi suatu alam yang terjadi di permukaan bumi kondisi geografi dpt dilihat dari
berbagai aspek meliputi letak, jenis tanah, flora fauna, sdm, iklim cuaca dsb.
2. Politik dan Strategis
Politik merupakan pembentukan kekuasaan dalam membentuk negara dlam bentuk
strategi, perencanaan kepentingan untuk negara.
3. Keterkaitan antara geografi dan politik
Politik memandang kondisi geografi pada suatu negara sangat berpengaruh, jadi
politik suatu negara berbeda-beda tentu politik yang dipergunakan juga berbeda-
beda, jadi politik suatu negara tergantung geografis dari negara tersebut.
4. Unsur Kebijaksanaan:
 Geopolitik sangat berperan penting dalam suatu negara
 Untuk menentukan posisi suatu negara di mata international
 Untuk menentukan bentuk dan pola international dan domestic
 Dapat penyelesaian dalam sengketa dengan wilayah-wilayah tetangga.

Geopolitik Indonesia
Pandangan Geopolitik Bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai
Ketuhanan dan Kemanusiaan tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945. Bangsa
Indonesia menolak segla bentuk penjajahan. Bangsa Indonesia juga menolak paham
ekspansionisme dan adu kekuatan yang berkembang di Barat. Bangsa Indonesia juga
menolak paham rasilisme, karena semua manusia mempunyai martabat yang sama, dan
semua bangsa memiliki hak dn kewajiban yang sama berdasarkan nila-nilai Ketuhanan
dan Kemanusiaan yang universal.

13
B. Geostrategic
Pengertian Geostrategic
Geostrategic berasal dari kata “Geo” dan “Strategi”. Geografi merujuk pada
ruang hidup nasional wadah atau tempat hidupnya bangsa dan negara Indonesia.
Strategi diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa
untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang maupun damai.
Dengan demikian, Geostrategic adalah perumusan strategi nasional dengan
memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi delalm memanfaatkan konstelasi
geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan sarana-srana untuk
mencapai tujuan.
Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Indonesia
Merupakan suatu kondisi negera di dunia dimana mengandung kekuatan baik yang
datang dari dalam maupun dari luar yang meliputi :
 Gagasan ketahanan nasional oleh Lemhanas (lembaga pertahanan nasional)
tahun 1963 an dan tahun 1969-an.
 Gagasan Tannas oleh Sekolah komando angkatan darat (Seskoad) tahun 1960-
an. Tannas adalah pertahanan wilayah seluruh rakyat.
 Gagasan Tannas berdasar SK Menhankam/Pangab No.SKEP/1382/1974.
Ketahanan Nasional
 Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997

Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional


Ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari
oleh Pancasila sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konsturusional
dalam paradigm pembangunan nasional.
Ketahanan Nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu
dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan
pola kerja dalalm menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter-regional (wilayah),
inter-sektoral maupun multi disiplin.

Sifat – sifat Ketahanan Nasional:


o Manunggal
o Mawas
o Kewibawaan
o Berubah menurut waktu
o Tidak membenarkan adanya adu kekuasaan atau adu kekuatan
o Percaya pada diri sendiri (self Confidence)
o Tidak tergantung pada pihak lain

Konsep Dasar Ketahanan


1. Model Astagatra :
Merupakan konsep hubungan antar budaya yang memanfaatkan semua kekayaan
alam
2. Model Morgenthau :
Ini bersifat deskriptif kualitatif diturunkan berdasarkan analisis atas tata kehidupan
nasional secara makro sehingga ketahanan masyarakat bangsa menuju sebagai
kekuatan bangsa

14
3. Model AT Mahan :
Merupakan kekuatan nasional yang meliputi geografi , letak dan luas wilayah,
wakat dari bangsa tsb.
4. Model Cline :
Melihat suatu negara dari luar yang dapat disaksikan oleh negara lain.

Hubungan antara Geopolitik dan Geostrategi


Secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam satu dotkrin nasional
yang disebut Wawasan Nusantara dan politik liar negeri bebas aktif.
Sedangkan geostrategic Indonesia diwujudkan melalui konsep ketahanan nasional
yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideology, politik, ekonomi, sosial budaya
pertahanan keamanan.

Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia


Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta lingkungannya
menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandangan
atau visi bangsa dalam menuju tuannya.
Namun tidak semua bangsa memiliki wawasan nasional. Inggris adalah salah satu
contoh bangsa yang memiliki wawasan nasional yang berbunyi ”Britain rules the
waves”. Ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya.
Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu wawasan nusantara.
Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesia yang
terdiri dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup
(lebensraum) yang satu atau utuh.
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangun
atas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan kepada
konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilakan konsepsi wawasan
Nusantara.
Jadi, wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.

Pengertian Wawasan Nusantara Secara etimologis


Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal
dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan
indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang dan cara melihat.
Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan
kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Jadi Nusantara adalah
kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia, dan
dua samudra, yaitu samudra Hindia dan Pasifik.
Berdasarkan pengertian modern, kata “nusantara” digunakan sebagai pengganti
nama Indonesia.

Wawasan Nusantara sebagai Visi Bangsa.


Visi adalah keadaan atau rumusan umum mengenai keadaan yang dinginkan.
Wawasan nasional merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa
depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep wawasan Nusantara adalah menjadi
bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengantar Mata Kuliah Pancasila Membahas secara ilmiah dan memberikan bekal
teoritik kepada mahasiswa dalam membangun kesdaran berbangsa dan bernegara akan
perlunya Pancasila sebagai dasar negara serta pandangan hidup bangsa dan idiologi
negara dalam menjawab tantangan masa depan yang dihadapi bangsa Indonesia.

Visi Dan Misi Pendidikan Pancasila


Terwujudnya kepribadian sivitas akademika yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila
Misi
1. Mengembangkan potensi akademik peserta didik (misi psikopedagogis).
2. Menyiapkan peserta didik untuk hidup dan berkehidupan dalam masyarakat, bangsa
dan negara (misi psikososial).
3. Membangun budaya ber Pancasila sebagai salah satu determinan kehidupan (misi
sosiokultural).
4. Mengkaji dan mengembangkan pendidikan Pancasila sebagai system pengetahuan
terintegrasi atau disiplin ilmu sintetik (synthetic discipline), sebagai misi akadimik.

Konstitusi (disebut pula undang-undang dasar) adalah norma sistem politik dan
hukum bentukan pada pemerintahan negara—biasanya dikodifikasi sebagai dokumen
tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci, melainkan hanya
menjabarkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi peraturan-peraturan lainnya.
Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas
politik dan hukum. Istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi
nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk
dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara
pada umumnya.
Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga
masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang
mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.
Dalam bentukan organisasi konstitusi menjelaskan bentuk, struktur, aktivitas,
karakter, dan aturan dasar organisasi tersebut.
Jenis organisasi yang menggunakan konsep konstitusi termasuk:
 Organisasi pemerintahan (transbangsa, sebangsa atau daerah)
 Organisasi sukarela
 Persatuan dagang
 Partai politik
 Perdagangan bahan pokok.

16
Geopolitik pertama kali digunakan oleh Rudolf Kjeellen, seorang ahli politik dari
swedia pada tahun 1905, sebagai cabang dari geografi politik, geopolitik focus pada
perkembangan dan kebutuhan akan ruang bagi suatu negara.
Pengertian Geopolitik dari kata geo dan politik. “Geo” berarti bumi dan
“Politik” berasal dari bahasa Yunani potiteia berarti kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri dan teia berarti urusan.

Geostrategic berasal dari kata “Geo” dan “Strategi”. Geografi merujuk pada
ruang hidup nasional wadah atau tempat hidupnya bangsa dan negara Indonesia.
Strategi diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa
untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang maupun damai.
Geostrategic adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan
kondisi dan konstelasi geografi delalm memanfaatkan konstelasi geografi negara
Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan sarana-srana untuk mencapai tujuan.

B. Saran
Setiap makalahtentunya memiliki kekurangan dan kesalahan di dalamnya. Untuk
itu penulis sangat mengharapkan agar mendapatkan masukan serta kritikan dari para
pembaca agar penulis dapat membuat karya tulis yang lain dengan lebih baik lagi.

17

Anda mungkin juga menyukai