Anda di halaman 1dari 4

ABORTUS SPONTAN

KOMPLIT

SOP
No. Dokumen 001/RISSA.SOP/PPK/III/2023
Nomor Revisi 0/0
Tgl. Terbit Februari 2023
Halaman Halaman 1 dari 4

KLINIK RISSA Dr. Evi Paulina


MEDIKA Simanjuntak

Abortus spontan komplit adalah pengeluaran seluruh hasil konsepsi


1. Pengertian dari kavum uteri sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, dan
sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau
anak kurang dari 500 gram
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
pasien dengan abortus spontan komplit
KEPUTUSAN KEPALA KLINIK RISSA MEDIKA NOMOR 002/
3. Kebijakan
RISSA.KL/SK/II/2023
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

Alat dan 1. Inspekulo


5. 2. Laboratorium sederhana untuk pemeriksan tes kehamilan .
Bahan
3. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah rutin.

6. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)

Keluhan
a. Perdarahan sedikit
b. Nyeri perut atau kram ringan c. Mulut rahim sudah tertutup
d. Pengeluaran seluruh hasil konsepsi

Faktor Risiko
1. Faktor Maternal
a. Penyakit infeksi
b. Kelainan hormonal, seperti hipotiroidisme c. Gangguan nutrisi
yang berat
d. Penyakit menahun dan kronis
e. Alkohol, merokok dan penggunaan obat-obatan f. Anomali
uterus dan serviks
g. Gangguan imunologis
h. Trauma fisik dan psikologis
2. Faktor Janin
Adanya kelainan genetik pada janin
3. Faktor ayah
Terjadinya kelainan sperma
ABORTUS SPONTAN
KOMPLIT

SOP
No. Dokumen 001/RISSA.SOP/PPK/III/2023
Nomor Revisi 0/0
Tgl. Terbit Februari 2023
Halaman Halaman 2 dari 4

KLINIK RISSA Dr. Evi Paulina


MEDIKA Simanjuntak

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)

Pemeriksaan Fisik
1. Penilaian tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu)
2. Penilaian tanda-tanda syok
3. Periksa konjungtiva untuk tanda anemia
4. Mencari ada tidaknya massa abdomen
5. Tanda-tanda akut abdomen dan defans musculer
6. Pemeriksaan ginekologi, ditemukan:
• Osteum uteri tertutup
• Perdarahan sedikit
• Ukuran uterus lebih kecil usia kehamilan

Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan USG.
2. Pemeriksaan tes kehamilan (BHCG): biasanya masih positif
sampai
7-10 hari setelah abortus.
3. Pemeriksaan darah perifer lengkap

Penegakan Diagnostik (Assessment)

Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaam penunjang.

Diagnosis Banding
Kehamilan ektopik, Mola hidatidosa, Missed abortion

Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada abortus ialah perdarahan,
infeksi, perforasi, syok

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Penatalaksanaan Umum

Pada keadaan abortus kondisi ibu bisa memburuk dan


menyebabkan komplikasi. Hal pertama yang harus dilakukan
adalah penilaian cepat terhadap tanda vital (nada, tekanan darah,
ABORTUS SPONTAN
KOMPLIT

SOP
No. Dokumen 001/RISSA.SOP/PPK/III/2023
Nomor Revisi 0/0
Tgl. Terbit Februari 2023
Halaman Halaman 3 dari 4

KLINIK RISSA Dr. Evi Paulina


MEDIKA Simanjuntak

pernasapan dan suhu). Pada kondisi di jumpai tanda sepsis atau


dugaan abortus dengan komplikasi, berikan antibiotika dengan
kombinasi:
1. Ampicilin 2 gr IV /IM kemudian 1 gr setiap 6 jam
2. Gentamicin 5 mg/KgBB setiap 24 jam
3. Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam
4. Segera melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan Sekunder /
RS

Penatalaksaan
Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderita
anemia perlu diberikan sulfas ferosus dan dianjurkan supaya
makanannya mengandung banyak protein, vitamin dan mineral.

Pencegahan
1. Pemeriksaan rutin antenatal
2. Makan makanan yang bergizi (sayuran, susu,ikan, daging,telur).
3. Menjaga kebersihan diri, terutama daerah kewanitaan dengan
tujuan mencegah infeksi yang bisa mengganggu proses implantasi
janin.
4. Hindari rokok, karena nikotin mempunyai efek vasoaktif
sehingga menghambat sirkulasi uteroplasenta.
5. Apabila terdapat anemia sedang berikan tablet Sulfas Ferosus
600 mg/hari selama 2 minggu,bila anemia berat maka berikan
transfusi darah.

Rencana Tindak Lanjut


1. Melakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional
2. Menganjurkan penggunaan kontrasepsi pasca keguguran
karena kesuburan dapat kembali kira-kira 14 hari setelah
keguguran. Untuk mencegah kehamilan, Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR) umumnya dapat dipasang secara aman setelah
aborsi spontan atau diinduksi. Kontraindikasi pemasangan AKDR
pasca keguguran antara lain adalah infeksi pelvik, abortus septik,
atau komplikasi serius lain dari abortus.
3. Follow up dilakukan setelah 2 minggu.

Kriteria Rujukan
Prognosis
Prognosis umumnya bonam.
ABORTUS SPONTAN
KOMPLIT

SOP
No. Dokumen 001/RISSA.SOP/PPK/III/2023
Nomor Revisi 0/0
Tgl. Terbit Februari 2023
Halaman Halaman 4 dari 4

KLINIK RISSA Dr. Evi Paulina


MEDIKA Simanjuntak

melakukan vital sign menegakan diagnose


Melakukan dan pemeriksaan fisik berdasarkan hasil pemeriksaan
anamnesis pada
pasien

7. Diagram Alir
menulis hasil Memberikan tata laksana pada
menulis diagnose anamnesa, pasien sesuai hasil pemeriksaan
pasien ke buku pemeriksaan dan
register. diagnose ke rekam
medic

Hal-hal yang
8. perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Poli Umum
10 Dokumen
. Terkait

Rekaman Tanggal mulai


11 No. Yang diubah Isi perubahan
Histori diberlakukan
.
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai