TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
banyak ahli, dengan berbagai susunan kalimat dan definisi yang berbeda-
beda tetapi semua definisi tersebut memiliki kesamaan pada makna yang
berperan sebagai alat untuk mencapai hasil melalui proses yang dilakukan
organisasi.
b. Fungsi Manajemen
1. Perencanaan
langkahlangkah strategis guna mencapai visi dan misi yang ada. Melalui
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
Pengarahan merupakan proses untuk memberikan motivasi dan arahan
kepada karyawan untuk menjaga semangat kerja mereka dan juga dapat
c. Operation Management
(2017), yakni:
produk menentukan batas bawah biaya dan batas atas kualitas dan
2. Managing quality
Menentukan ekspektasi konsumen terhadap kualitas yang diberikan
4. Location strategy
5. Layout Strategy
8. Inventory management
9. Scheduling
kebutuhan konsumen.
10. Maintenance
dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau
suatu organisasi. Tanpa peran manusia meskipun berbagai fakor yang telah
dibutuhkan itu telah tersedia organisasi tidak akan bisa berjalan. Karena
karena itu organisasi sangat penting memberikan arahan yang positif demi
berskala kecil maupun besar, orang atau manusia merupakan unsur penting
dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Pada
(Manpower Planning) merupakan salah satu hal yang paling awal dan
kebutuhan karyawan, serta dalam hal perencanaan tentang tugas apa saja
berdampak pada investasi dan aset yang dimiliki perusahaan akan berkurang
apabila dikelola oleh sumber daya manusia yang rendah kualitasnya dan
sumber daya manusia tidak sekedar mencakup pada cara pengadaan sumber
daya manusia yang dapat bekerja secara efektif, efisien, produktif dan
berkualitas pada saat dibutuhkan, tetapi juga etika berperan besar dalam
3. Turnover Intention
organisasi.
1) Komitmen organisasi.
2) Kepuasan kerja
Orientasi individu yang berpengaruh terhadap peran dalam bekerja
dirasakan individu.
3) Kepercayaan organisasi
karyawannya.
ini.
4. Kepuasan Kerja
sendiri (internal) dan didukung oleh hal – hal yang dari luar dirinya
(eksternal), atas keadaan kerja, hasil kerja, dan kerja itu sendiri (Sinambela,
2016: 303).
karyawan tentang hal – hal yang menyenangkan atai tidak terhadap suatu
2018).
kondisi kerja yang menunjang, serta hubungan kerja yang terdiri dari
hubungan dengan rekan kerja, hubungan kerja dengan atasan, dan hubungan
individu antara lain adalah faktor demografik seperti umur, ras atau jenis
kelamin. Individual differences secara fungsional antara lain harga diri dan
menurut data yang dikumpulkan oleh Locke (dalam Landy, 1999) dari
terbagi dalam dua kategori, yaitu events and conditions serta agents.
bahwa pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual,
(2004) mengatakan bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas
Ada empat ukuran dalam teori ini. Pertama, orang yaitu individu
dengan rasio hasil model orang lain. Pengertian model dapat berupa
lainnya.
equity dan inequity atas suatu situasi diperoleh orang dengan cara
membandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor,
merasa puas apabila tidak ada perbedaan antara apa yang diinginkan
lebih besar daripada yang diinginkan, maka orang akan menjadi lebih
dengan apa yang dicapai. Dengan demikian, orang akan merasa puas
berikut :
a. Pekerjaan
yang memuaskan.
b. Upah
adil.
c. Promosi
d. Pengawas
e. Rekan kerja
Seseorang senantiasa berinteraksi dalam pelaksanaan pekerjaan.
5. Iklim Organisasi
bekerja. Iklim organisasi yang baik menjadi modal awal suatu organisasi
“Iklim organisasi sebagai suatu yang dapat diukur pada lingkungan kerja
nyaman.
pengalaman watak.
kemunduran organisasi.
organisasi.
5) Kondisi Lingkungan Kondisi lingkungan kerja sering disebut juga
sebagai suasana atau keadaan dalam kerja. Adapun yang dimaksud hal
ini yaitu mencakup keadaan fasilitas atau sarana yang ada, misalnya
ruangan untuk pimpinan, ruang rapat, lobi, ruang kerja pegawai, ruang
kerja.
1) Iklim terbuka
2) Iklim Tertutup
yang ada pada lingkungan kerja, maka akan membuat para pegawai
a. Pelaksanaan tugas.
b. Pencapaian hasil.
tim kerja.
informal didalamorganisasi.
karyawan.
organisasi.
diatas dapat diketahui bahwa ada 5 dimensi dan indikator dari iklim
B. Peneliti Terdahulu
D. Perumusan Hipotesis
Dari kerangka berpikir diatas maka dapat dijelaskan hipotesis sebagai berikut :
Penelitian yang dilakukan oleh Syafrizal (2011) menunjukkan hasil
sudah merasa puas atau mempunyai tingkat kepuasan kerja yang tinggi terhadap
suatu pekerjaan atau organisasi maka akan semakin rendah terjadinya turnover
intention atau keinginan keluar karyawan dari suatu organisasi begitu pula
sebaliknya.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H1: Semakin tinggi Kepuasan Kerja maka semakin rendah Turnover Intention
H2: Semakin Rendah Kepuasan Kerja maka semakin tinggi Turnover Intention
organisasi yang positif secara lansung akan memberikan dampak positif kepada
H3: Semakin baik Iklim Organisasi maka semakin rendah Turnover Intention
H4: Semakin buruk Iklim Organisasi maka semakin tinggi Turnover Intention
Hipotesis dalam penelitian ini dapat dilihat lebih jelas pada tabel
No Hipotesis Uraian
1. H1 Semakin tinggi Kepuasan Kerja maka semakin
rendah Turnover Intention
2. H2 Semakin Rendah Kepuasan Kerja maka semakin tinggi
Turnover Intention
3. H3 Semakin baik Iklim Organisasi maka semakin rendah
Turnover Intention
4. H4 Semakin buruk Iklim Organisasi maka semakin tinggi
Turnover Intention