Anda di halaman 1dari 30

Prof.Dr.

Endang Purwaningsih , MS, PA


Organisme harus mampu berkomunikasi  kebutuhan
yang esensiil
Sinyal dari luar sel  diubah menjadi respons di dalam
sel
Semua sel terus-menerus menerima informasi dari
lingkungan disekelilingnya, dan sel-sel itu harus dapat
merespon dengan tepat.
Sistem komunikasi suatu sel berperan teramat penting
dalam menentukan respon seluler yang akan dilakukan
oleh sel.

Seluruh peristiwa yang terangkum dalam dogma


biologi molekuler diawali oleh adanya aktifitas
komunikasi.
Untuk dapat menjalankan aktifitas komunikasi tersebut
sebuah sel (eukariotik) dilengkapi dengan berbagai jenis
reseptor yang terdapat di membran plasmanya
Reseptor ini biasanya merupakan bag. struktural dari
protein integral yang trdpt di sela-sela lemak lapis
ganda/ lipd bilayers. Reseptor secara spesifik akan
berikatan dengan ligan
Jenis resptor sesuai dengan jenis jaringan. Setiap zat
atau ligan memiliki reseptor khusus.

Reseptor ini bekerja dua pihak :


1. sebagai channel (terusan) ion jika sudah menerima ligan
channel  membuka sehingga ion ditransport masuk sel dan
2. sebagai pendorong terjadinya perubahan konformasi protein
pada membran plasma, sehingga terbentuk second messeger
yang akan meneruskan pesan kedalam sel.
Pd tingkat sel (uniseluler maupun multiseluler) 
sel harus berkomunikasi agar tetap bertahan.

Komunikasi baik intrasel maupun intersel dilakukan


melalui jejaring (network) komunikasi, dg tujuan utk
mengkoordinasi dan regulasi pertumbuhan,
diferensiasi, metabolisme sel dan ketahanan hidup
sel.
Sel berkomunikasi dengan melepas pembawa
pesan (messenger)
Jejaring (network) komunikasi terjd krn adanya
rangsangan/stimulus dr luar sel.
Stimulus berupa molekul sinyal yg akan dikenali
dan diterima oleh reseptor pd sel sasaran.
P.u.nya molekul sinyal adalah substansi kimia yg
dihasilkan oleh sel; namun bisa juga berupa
nutrisi, cahaya, dan efek mekanik dr luar sel.
Biasanya berupa molekul kecil, spt asam amino,
peptida dan protein.
Komunikasi antar sel diperlukan utk :
- mengatur pengembangan & pengorganisasian
sel utk mbtk jaringan
- mengawasi pertumbuhan dan pembelahan sel,
Sel-sel dpt berkomunikasi melalui 3 cara:

1. Dg mengadakan kontak langsung mll


molekul-molekul khusus pd membran sel yg
akan memberikan sinyal pd reseptor sel yg
menerima sinyal tsb
2. Dg melepaskan bahan-bahan kimia (mediator)
yg bertindak sbg sinyal utk dikirimkan ke sel-
sel lain yang berada jauh letaknya
3. Dg membentuk gap junction-2 shg trjd hub
sitoplasma dr kedua sel yg berkomunikasi tsb.
Sel berkomunikasi dengan kontak langsung, memiliki
cell junctions yang secara langsung menghubungkan
sitoplasma dengan sel sebelahnya
Plasma membranes

Gap junctions Plasmodesmata


between animal cells between plant cells

Cell junctions. Both animals and plants have cell junctions that allow molecu
to pass readily between adjacent cells without crossing plasma membra
Tahap-tahap pensinyalan/percakapan sel
1.Penerimaan : pendeteksian sinyal dr luar sel oleh
protein membran sel sebagai reseptor
2.Transduksi : pengikatan molekul sinyal mengubah
protein reseptor  mengawali proses transduksi
 memicu respons seluler spesifik
3.Respons : respons seluler aktif
Mis: stimulasi hormon LH pd sel luteal  produksi progesteron

EXTRACELLULAR Plasma membrane CYTOPLASM


FLUID Transduction
Reception. Response

Receptor
Activation
of cellular
response
Relay molecules in a signal transduction pathway

Signal
Ada 3 tipe sinyal interseluler, yi:
1. Parakrin  sel mengekskresi substansi yg
mempengaruhi sel sekitarnya
2. Sinaptik pensinyalan pd sel sel saraf dimana
sel saraf melepaskan molekul neurotransmiter
ke sinapsis.
3. Endokrin/hormonal  Sel di satu bagian
tubuh mengirimkan hormon mll aliran darah
utk mempengaruhi bagian/organ lain.

I
I. PARAKRIN:
sejumlah mediator (first messenger) yg dihasilkan sel
ttt memberi-kan sinyal khusus kpd sel sasaran yg
berada disekitarnya
Mediator yg termasuk parakrin  sitokin (contoh:
limfokin, kimokin, growth factor)
II. SINAPSIS DAN NEUROTRANSMITER :

* Sebuah neuron dlm menyampaikan sinyal yg


dipancarkan ke neuron lain (transmisi impuls)
terjadi dg perantaraan gap junction.
* Di samping itu juga trdpt komunikasi yg
memerlukan mediator yg trdpt dlm sinapsis.
* Sinapsis akan meneruskan impuls dr satu sel ke
sel yg lain  mrpkn hub sel saraf yg satu dg sel
saraf yg lain atau antar sel saraf dg sel otot atau sel
saraf dg sel kelenjar  disebut: neuromuscular
junction.
Sinyal sinaptik
Pensinyalan parakrin dan sinaptik 
merupakan pensinyalan jarak dekat
(local signaling)

* Pensinyalan endokrin  merupakan


pensinyalan jarak jauh (long distance
signaling)
Local signaling

Target cell
Electrical signal
along nerve cell
triggers release of
neurotransmitter

Neurotransmitter
Secretory
diffuses across
vesicle
synapse

Local regulator
diffuses through
extracellular fluid Target cell
is stimulated
(b) Synaptic signaling. A nerve cell releases
(a)Paracrine signaling. A secreting cell acts on neurotran-smitter molecules into a synapse,
nearby target cells by discharging molecules of a stimulating the
local regulator (a growth factor, for example) into target cell.
the extracellular fluid.
III. ENDOKRIN 

Merpkn mediator mll pembuluh darah


Mediator yg bekerja pada sistem endokrin disebut
hormon.
Setiap jenis sel endokrin dpt melepaskan berbagai jenis
hormon yg berbeda dan menunjuk-kan respon yg khas
pd sel sasarannya  tergntung pd jenis hormon dan
fungsi reseptor pd sel sasarannya
Reseptor hormon protein yg berada pd membran sel
sasaran berperan sbg transduser dg cara menga- tur
enzim atau pemukaan gerbang ion (ion channel)
Sinyal endokrin
Long-distance signaling

Endocrine cell Blood


vessel

Hormone travels
in bloodstream
(c) Hormonal signaling. Specialized to target cells
endocrine cells secrete hormones
into body fluids, often the blood.
Hormones may reach virtually all
body cells.
Target
cell
Sistem endokrin diperlukan utk mengatur aktivitas
berbagai jenis sel sasaran yg berbeda dg
menggunakan berbagai jenis mediator (hormon) 
diangkut dlm sirkulasi darah dg cara yg spesifik

Berdasarkan kelarutannya hormon dibedakan dlm:


hormon polipeptida/protein  yg larut dlm air
hormon steroid  tidak larut dlm air

Perbedaan kelarutan ini akan menentukan dalam


penyampaian sinyal kpd sel sasarannya
Hormon polipeptida tidak dpt menembus membran
 diperlukan reseptor khusus pd permukaan sel
Pd hormon protein trdpt 3 tipe reseptor
permukaan :
1. reseptor yg berhubungan dg ion channel
2. reseptor yg berikatan dg G-Protein
3. reseptor yg terkait enzim (berhubungan dg
tirosin kinase
G-protein-linked receptors

Signal-binding site

Segment that
interacts with
G proteins

G-protein-linked Activated Inctivate


Plasma Membrane Signal molecule
Receptor Receptor enzyme

GDP
G-protein GDP GTP
CYTOPLASM (inactive) Enzyme

Activated
enzyme

GTP
GDP
Pi

Cellular response
Figure 11.7
RESEPTOR ION CHANNEL
RESEPTOR TIROSIN KINASE
Penyampaian sinyal melalui second messenger :

Komunikasi sel yg menggnkan sinyal yg dibawa oleh


mediator (first messenger) yg bersifat hidrofilik tdk dpt
mencapai substansi genetik (DNA) shg mediator hanya bs
mencapai reseptor pd permukaan sel  shg belum mampu
merubah perilaku sel (metabolisme, pembelahan sel, dll) dr
sel sasaran

Utk mampu mengubah perilaku sel sasaran tsb, sinyal hrs


dpt mencapai DNA agar aktif.
Utk mampu mengaktivasi DNA diperlukan pembawa pesan
kedua (second messenger)
Penyampaian sinyal melalui second messenger :

Second messenger dapat membawa sinyal dr beberapa


reseptor
Contoh : reseptor hormon insulin, steroid, faktor
pertumbuhan, tiroksin dan growth hormon
Dalam signal tranduksi ikatan dengan ligand (first
messenger) pada beberapa reseptor membran dalam
waktu singkat dapat meningkatkan atau menurunkan
konsentrasi molekul kecil yang merupakan second
messenger.
Beberapa molekul misalnya cAMP ( siklik AMP), cGMP,
DAG (1,2- diasilgliserol) dan inositol trifosfat (IP3) 
berperan sebagai Second messenger.
Sinyal dilanjutkan mll serangkaian proses spt aktivasi
adenilat siklase  diperlukan protein G (GTP- binding
protein) yg mrpkn protein pengikat GTP (guanosine
triphosphate)
Protein G ini berada di permukaan dalam membran sel
yg t.d 3 sub unit α, β, dan σ.
Banyak reseptor membran yang berhubungan dengan
G protein  GPCR (G protein Coupled Receptor)
GPCR terdiri atas tujuh segmen /seven helix dimana
terminal N terdapat diluar membran dan terminal C
terdapat didalam sitosol.
Sejumlah GPCR merupakan reseptor hormon,
neurotransmiter, rodopsin dan ribuan reseptor pembau
pada hidung.
GPCR

Anda mungkin juga menyukai