Mengatur perkembangan
dan organisasi sel dalam
satu jaringan
Mengontrol
Mempertahankan
Pertumbuhan dan
Homeostasis
pembelahan sel
Melakukan koordinasi
fungsi antar sel dan
jaringan
Komunikasi
Listrik/Sinapsis
Komunikasi yang cepat dengan hitungan
milidetik.
Informasi berbentuk potensial aksi
Terjadi pada sel saraf yang spesifik, sel saraf
menghasilkan sinyal kimia Neurotransmiter.
Neurotransmiter akan berdifusi ke sel target
(sel saraf) melalui ruangan sempit (sinapsis)
untuk meneruskan rangsangan meneruskan
rangsangan antara sel saraf dengan sel otot.
Celah Sinapsnya sempit : Gap Junction
hubungan langsung antar sel
Komunikasi Kimiawi
Waktu lebih lambat tetapi efek lebih lama.
Mensekresi zat kimia tertentu (Ligan)
3 zat kimia yang biasa dipakai sel untuk berkomunikasi
dengan sel targetnya :
Neuromodulator : Parakrin dan autokrin, disekresi oleh sel saraf.
Sitokin : Peptida pengatur yang biasanya bekerja pada sel dekat
dengan tempat disekresinya
Eikosanoid : Parakrin Golongan Lipid
Bentuk Komunikasi Pada Sel
Berdasarkan Letak / Jenis Sel Target
Ada 4 macam komunikasi sel:
• Komunikasi langsung.
• Sinyal Parakrin
• Sinyal Endokrin
• Sinyal Sinaptik
Komunikasi Kontak Langsung
• Asetilkolin
• Berperan pada pengendalian sistem motorik
Neuron dopaminergik
• Dopamin
• Berperan pada gerakan dan kerja obat antipsikotik
• Nor adrenalin
• Berperan pada regulasi TD dan kerja obat antidepresan
Neuron adrenergik
• Adrenalin
• Berperan = nor adrenergik
Neurotransmiter
Neuron gabaergik
Neuron serotoninergik
• Serotonin
• Tidak banyak terdapat di CNS
• Serotonin dibentuk dari asam amino triptofan
Second Massenger
Second messenger adalah zat kimia
intraseluler dimana kadarnya berubah
tergantung dari sinyal primer (hormon =
ligan = first messenger).
Fungsinya untuk merelay atau
meneruskan sinyal eksternal yang tidak
mampu menembus membran sel.
Jenis-Jenis Second Massenger
2. Reseptor Tirosin-Kinase
– Reseptor membran yang memiliki bagian protein di sisi
tirosin kinase)
sitoplasmik yang berperan sbg enzim (
– Fungsi: mengkatalisis transfer gugus fosfat (fosforilasi) dari
ATP ke asam amino tirosin pd protein substrat
– Tahapan proses transduksi sinyal yang terjadi:
• Pengikatan ligan menyebabkan 2 polipeptida reseptor
membentuk dimer
• Dengan menggunakan gugus fosfat dari ATP, daerah
tirosin kinase setiap polipeptida memfosforilasi tirosin
dimer merupakan substrat
pada peptida lain (
sekaligus enzim
) → protein reseptor teraktivasi
• Aktivasi reseptor menyebabkan reseptor dapat
berikatan dengan protein intraseluler dan
mengaktifkannya melalui fosforilasi
– Contoh: faktor pertumbuhan, yg merangsang sel untuk
Macam-macam Reseptor Sinyal
3. Reseptor Saluran Ion
– Protein membran berupa ion-channel
protein yang membuka ketika berikatan
dengan ligan dan menutup ketika ligan
terlepas dari reseptor
– Pengikatan ligan menyebabkan terbukanya
saluran ion sehingga ion-ion dari cairan
ekstraseluler dapat masuk ke dalam
sitosol sel target
– Perubahan konsentrasi menyebabkan
perubahan potensial elektrik membran
plasma
– Contoh:
• Pada sel saraf: Saluran ion Na+ dan K+ • Padasel otot: pengikatan asetilkolin
pada sel saraf terbuka ketika hormon Mengakibatkan masuknya ion 2+ dan
asetilkolin berikatan dengan menghasilkan kontraksi otot Ca
Macam-macam Reseptor Sinyal
4. Reseptor Intraseluler
– Berupa reseptor yg terletak di
sitoplasma atau nukleus sel target.
– Sinyal kimiawi masuk ke dalam
sel melewati membran plasma
– Molekul sinyal berukuran cukup
kecil shg bisa melewati fosfolipid
membran atau molekul sinyal berupa
lipid shg terlarut dalam membran.
– Contoh:
• Hormon steroid dan hormon
tiroid (lipid), mis: testosteron
• Molekul gas oksida nitrat (NO)
BEBERAPA KELAINAN AKIBAT ADANYA GANGGUAN DALAM
TRANSDUKSI SINYAL PADA SEL
Akibat adanya mutasi pada gen reseptor androgen (RA) reseptor androgen tidak
berfungsi jaringan yang menjadi target hormon androgen (testis) tidak berfungsi
hipogonadism
2. Disgenesis ovarium
Akibat adanya mutasi pada reseptor FSH (Folicle Stimulating Hormone) reseptor
FSH inaktif ovarium tidak berkembang baik
TERIMAKASIH