Anda di halaman 1dari 1

Matahari yang begitu panas dan menyinari KOTA BALIKPAPAN.

Aku,Zidan,Abdul menaiki mobil


maxim menuju pelabuhan samyang, kami mendarat memakai truk barang karena ilegal(tidak
memiliki tiket) Alhasil kami selamat karena aku dan Abdul sembunyi dibelakang kursi penumpang
dengan mendesak dan sibiang kerok ini yaitu Zidan duduk dengan santai disamping supir terasa
disurga gitu,pas pemeriksaan tiket,aku khawatir karena tidak memiliki tiket untungnya sisupir
tersebut menyuap ke bapak tersebut.

Pada tanggal 26-AGUSTUS-2022 Alhamdulillah kami selamat sampai tujuan dipelabuhan Tanjung
Priok kota Surabaya.kami turun dengan antrian yang begitu banyak penumpang,pas udah sampai
depan pelabuhan ada nenek dan anak nya mengemis dengan berkata “nak kami belum makan
seharian” terus saya tidak tega gitu makanya saya mau menyumbangkan uang saya tetapi siabdul
menahan saya dengan berbisik “kamu saja membiarkan mereka tidak mau berusaha mencari kerja”
saya anggukan kepala saya dengan isyarat 1 jempol.

Kami menaiki lagi mobil maxim menuju kampus Darul Arqom,sizidan ini memiliki temannya
dikampus tersebut.kami taruh-taruh barang dan mandi karena selama dikapal belum mandi sama
sekali.

Keesokan harinya aku dan Abdul pergi ke tanjung plaza yang katanya besar dan mewah,pas udah
sampai memang apa yang dikatain orang itu benar sekali, memiliki 6 pintu dan gedung-
gedung,rencananya ke plaza yaitu menonton bioskop yang berjudul miracle no 7 tetapi tutup,aku
dan Zidan mencari-cari sampe lantai paling atas tetapi tetap juga tutup,menyedihkan sekali😭.

Lepas itu kami langsung keluar plaza, sebenarnya kami mau langsung ke kampus,tetapi siabdul mau
jalan-jalan keliling kota Surabaya,dia ingin ke alun alun nah...disitu kami bingung dimana alun alun
tersebut.untung aja ada goggke maps jadinya langsung jalan menuju lokasi dengan jalan kaki sekitar
15 menit dari buritan. Saya begitu senang dan gembira karena disitu kita bisa banyak mengenal
pahlawan tidak itu saja bahkan ada kafenya. Kami langsung foto-foto,sekitar setengah jam di alun
alun kami hijrah ke Tugu Suroboyo.sama juga sayang kami salah jalan seharusnya lewat pintu depan
lah..kami lewat pintu belakang,yahh udah... Kami mutar.langsung foto dan berkenalan dengan orang
disekitar situ.

“Ada saatnya kita harus bertindak,ada saatnya kita harus diam dan menunggu”

Anda mungkin juga menyukai