Dengan waktu yang sudah tengah malam, kami beristirahat dan tidur di bus.
Ya, di bus. karena pihak sekolah tidak merencanakan untuk kami bermalam di
penginapan. Jika ingin berganti pakaian, kami akan mampir ke toilet. Waktu
sudah menunjukkan pukul 05.00 shubuh, kami bergegas mandi walaupun
bergiliran dengan hanya diberi waktu 20 menit, dan kami juga di instruksikan
berpakaian rapi berseragam lengkap seperti saat di sekolah. Setelah selesai
berpakaian, kami sarapan. Sarapan untuk kami para murid sudah ditentukan
porsinya masing-masing dengan adil. Sedangkan untuk para guru, bisa memilih
sarapan mereka sendiri sampai ke lauknya. “Kenapa kami para siswa tidak
begitu! padahal kami juga bayar”. Itulah yang kubatinkan saat tau hal itu, tapi
tak apalah daripada tidak diberi makan sama sekali. Kemudian kami berangkat
ke kunjungan pertama yaitu berkunjung ke perusahaan industri yang paling
terkenal di Bandung, yaitu PT. C59 (Caladi Lima Sembilan). Perusahaan yang
bergerak di bidang clothing ini sudah berdiri sejak tahun 1980 dimana
perkembangannya semakin pesat hingga sekarang.
Kami di ajak berkeliling ke dalam perusahaan itu untuk melihat-lihat, dan
mereka juga memberikan pengetahuan serta mengajarkan beberapa dari kami
teknik-teknik tertentu seperti bagaimana cara menyablon, printing short,
menjahit, dan masih banyak lagi. Sungguh suatu ilmu yang sangat bermanfaat
bagi ku dan teman-temanku.
Tak terasa, waktu sudah siang. Saatnya kami beristirahat dan makan siang.
Kali ini, kami diberi makan nasi bungkus dengan tidak ada tempat persinggahan
alias kami hanya makan di dalam bus atau di luar bus, dan itupun di pinggir
jalan. Sopir bus hanya meminggirkan busnya di pinggir jalan sementara untuk
menepi dan memberi waktu untuk kami makan, bahkan aku makan di belakang
knalpot bus dengan asap-asapnya yang mengepul mengenai makananku.
Selesai makan, kami berangkat lagi seperti mengelilingi kota Bandung. Kami
juga melewati ITB, kampus paling populer di Bandung.
Tak terasa, 3 jam berlalu sejak kami mengantri sampai selesai ke rumah hantu.
Perasaan lega membuatku sedikit tenang karena akhirnya bisa keluar dari
rumah hantu ini. Beberapa menit berlalu, kami berempat masih menunggu
teman-teman yang lain. Siapa tau ada lagi di belakang kami yang belum keluar
dari sana. Hingga kami sadar, bahwa sebenarnya kamilah yang tertinggal
dengan rombongan yang lain. Alias kami ditinggalkan oleh siswa-siswi yang
lain, mereka sudah keluar dari Trans Studio Bandung ini. Kami yang tidak tahu
menahu jalan keluar Trans Studio Bandung yang sangat luas ini pun hanya bisa
panik, Ya Ampun! Bisa bisanya mereka meninggalkan kami. Kami benar-benar
panik bukan main. Bagaimana jika mereka benar-benar meninggalkan kami
pulang? Aku sungguh takut sekali.
"Pak Ahmad! Telpon yang lain dong pak! Cepet!" ucapku ke Pak Ahmad.
"Hp bapak kayaknya gak ada sinyal deh!" ucap Pak Ahmad dengan sedikit
panik.
"Pak! itu ada Security, Bapak coba tanyain dia!" ujarku kepada Pak Ahmad.
"Duh, Bapak malu, Bapak takut!" itulah jawaban Pak Ahmad yang membuatku
tidak suka.
“Astaga, hanya bertanya saja” pikirku, saat aku yang ingin maju untuk bertanya,
tiba-tiba Pak Ahmad bilang.
"Ya sudah, Bapak saja!" Kami pun cukup menyimak saja di belakang, begitu
selesai Pak Ahmad berbalik kearah kami.
"Bapak gak ngerti, beliau ngomong apa? hehe" jawab Pak Ahmad enteng
dengan cengirannya.
"Yahh Bapak!! Gimana dong ini?" kompak kami bertiga menyahut ujar Pak
Ahmad tadi.
Lalu, kita berempat tetap terus berlarian dengan tetap mengikuti petunjuk
“EXIT” itu. Sampai kami merasa aneh.
"Bener nih Ka! jalannya ini?" tanya Yuni padaku yang juga merasa aneh.
"Gak tau, kan kita cuma mengikuti petunjuk exit itu" jawabku setengah ragu.
"Coba deh jalan lagi, kita kayaknya bener aja, cuma ada dimana gitu" jawab
Ella.
sampai kami benar-benar keluar dan ternyata kami berada di lobby parkiran
mobil. Bukankah ini terlalu jauh! aku merasa semakin tersesat. Kami tetap
berjalan mengikuti arah yang ada, dan setelah kami sadar. Kami sudah tidak
berada di Trans Studio Bandung, melainkan di hotel yang tepat bersebelahan
dengannya.
Kami terus berjalan keluar sampai kami sudah di jalan raya, hingga kami
melihat di seberang samping kiri jalan ada yang meneriaki kami.
"Ika! Yuni! Ella! kalian kemana aja? dicariin gak ketemu-ketemu, Loh! ada Pak
Ahmad juga?" kata Bu Nafis.
"Tau gak? hilangnya kalian ini sampai disiarkan di pengumuman Trans Studio
Bandung. “Telah hilang 3 orang siswi SMK An-Najah Kayen gitu!" ucap
temanku yang lain.
"Hah? Masa!! duh malu banget kalau gitu!" ucapku sambil menutup wajahku
karena malu.
Saat itu juga bus rombongan kami datang, "Tuh! busnya udah datang! Yuk
masuk! untung busnya belum dateng loh! kalau udah dateng, kalian udah
ditinggal" Ucap salah satu temanku yang lain.
Begitu turun bus, aku langsung pergi ke toilet sekolah. Tentu saja melepaskan
hasrat buang air kecil yang dari tadi aku tahan. Sedangkan siswa- siswi yang
lain sudah mulai berhamburan di depan gerbang sekolah untuk menunggu
jemputan mereka masing-masing.