Anda di halaman 1dari 10

Pola Distribusi Perdagangan Komoditas Strategis di Provinsi Sumatera Barat

No. 05/01/13/Th XXIV, 4 Januari 2021

BERITA
RESMI
STATISTIK PROVINSI SUMATERA BARAT

POLA DISTRIBUSI PERDAGANGAN


KOMODITAS STRATEGIS
DI PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2019

• Pola utama distribusi perdagangan di Provinsi Sumatera

P ola utama
distribusi cabai
Barat tahun 2019:
1. Beras: Produsen → Pedagang Eceran → Konsumen
Akhir.
2. Cabai merah: Petani → Pedagang Pengepul →
Pedagang Eceran → Konsumen Akhir.
merah, bawang 3. Bawang merah: Petani → Pedagang Pengepul →
Pedagang Eceran → Konsumen Akhir.
merah dan daging 4. Daging ayam ras: Produsen → Pedagang Grosir →
Pedagang Eceran → Konsumen Akhir.
ayam ras tahun • Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) total beras
2019 memiliki di Provinsi Sumatera Barat tahun 2019 sebesar 12,99
persen; cabai merah 49,98 persen; bawang merah 41,06
jumlah rantai utama persen; dan daging ayam ras 34,95 persen.
• Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) total beras
sama seperti tahun nasional tahun 2019 sebesar 22,34 persen; cabai merah
61,31 persen; bawang merah 38,01 persen; dan daging
sebelumnya. ayam ras 25,53 persen.

Pola Distribusi Perdagangan Komoditas Strategis di Provinsi Sumatera Barat 1


Survei pola distribusi perdagangan beberapa komoditas (Poldis) 2020 merupakan survei
yang bertujuan untuk mendapatkan pola distribusi perdagangan dan margin perdagangan dan
pengangkutan (MPP) total dari produsen sampai dengan konsumen akhir pada suatu wilayah.
Data yang dikumpulkan merupakan data tahun 2019. Secara nasional survei poldis ini mencakup
seluruh provinsi, dengan responden produsen dan pedagang yang tersebar di 343 kabupaten/
kota potensi komoditas terpilih di 34 provinsi. Di Provinsi Sumatera Barat, sebanyak dua belas
kabupaten/kota terpilih sebagai sampel survei poldis, yaitu Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten
Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Lima
Puluh Kota, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Dharmasraya, Kota Padang, Kota Padang
Panjang, Kota Bukittinggi, dan Kota Payakumbuh.
Komoditas strategis dalam Survei Poldis dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut:
komoditas yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, komoditas yang memiliki peran besar
dalam pembentukan inflasi, dan komoditas yang mempunyai kontribusi cukup besar dalam
pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB). Komoditas yang terpilih adalah beras, cabai merah,
bawang merah, dan daging ayam ras.

1. Komoditas Beras
Distribusi perdagangan komoditas beras dari produsen sampai ke konsumen akhir di Provinsi
Sumatera Barat melibatkan beberapa pelaku perdagangan yaitu pedagang grosir, pedagang
pengepul, dan swalayan/supermarket/pedagang eceran. Sementara itu, pelaku perdagangan
yang terlibat dalam pola utama terdiri dari distributor dan pedagang eceran. Gambar 1 merupakan
pola utama distribusi perdagangan untuk komoditas beras di Provinsi Sumatera Barat.
Gambar 1
Pola Utama Distribusi Perdagangan Beras Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019

Pedagang Konsumen Akhir


Eceran

Pola utama distribusi perdagangan Pedagang Pedagang


beras di Provinsi Sumatera Barat tahun 2019 memiliki Konsumen
Pengepul Eceran
jumlah rantai sebanyak 2 rantai. Berbeda dengan pola utama tahun sebelumnya, yakni 3 rantai.
Perbandingan pola utama distribusi perdagangan beras di Provinsi Sumatera Barat tahun 2017-
2019 sebagai berikut:
Tahun 2019: Produsen → Pedagang Eceran → Konsumen Akhir.
Tahun 2018: Produsen → Pedagang Grosir → Pedagang Eceran → Konsumen Akhir.
Pedagang Pedagang Konsumen

Pengepul Eceran

2 Pola Distribusi Perdagangan Komoditas Strategis di Provinsi Sumatera Barat


Pedagang Grosir Pedagang Konsume
R Eceran
Gambar 2
Pola Distribusi Perdagangan Beras di Provinsi Sumatera Barat
Sumatera Barat
DALAM PROVINSI WILAYAH PENJUALAN
KE LUAR PROVINSI
19,34%

68,45%

1,80% Pedagang 1,10% Kegiatan Usaha


Pengepul Lainnya
1,53% 22,94%

1,41%
33,72% RIAU
Pedagang Eceran
13,16% (91,45%)
0,94%
6,52% 87,74%

28,43% 3,39% 98,47%


Pedagang Grosir
7,50% 16,71% JAMBI
Rumah Tangga
(8,55%)

Supermarket / 100,00%
Swalayan

Keterangan:

= Pedagang Besar = Pedagang Eceran = Konsumen Akhir = Luar Provinsi/Luar Negeri

Tahun 2019 : Produsen → Pedagang Eceran → Konsumen Akhir


MPP: (12,99%) MPP total=12,99 MPPt:
Tahun 2018 : Produsen → Pedagang Grosir → Pedagang Eceran → Konsumen Akhir
MPP: (11,67%) (12,01%) MPP total=25,08
12,99%
Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) menggambarkan selisih antara nilai
(↓ 12,09%)
penjualan dengan nilai pembelian yang mengikutsertakan biaya pengangkutan. Sementara
itu, MPP total menggambarkan kenaikan harga dari produsen sampai ke konsumen akhir, yang
dihitung berdasarkan MPP pelaku perdagangan yang terlibat dalam pola utama.
Survei Poldis 2020 menunjukkan bahwa MPP total komoditas beras di Provinsi Sumatera
Barat adalah 12,99 persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kenaikan harga beras dari
tingkat produsen (penggilingan padi) sampai ke konsumen akhir sebesar 12,99 persen. MPP total
komoditas beras ini turun 12,09 poin jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Besar MPP total PP total komoditas beras di Provinsi Sumatera Barat tahun 2019 ini berada
di bawah MPP nasional yang mencapai 22,34 persen. Jika dibandingkan dengan provinsi lain,
MPP total beras tertinggi berada di Provinsi DKI Jakarta yaitu 37,67 persen dan terendah berada
di Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu 4,01 persen.

Pola Distribusi Perdagangan Komoditas Strategis di Provinsi Sumatera Barat 3


2. Komoditas Cabai Merah
Distribusi perdagangan komoditas cabai merah dari produsen sampai ke konsumen akhir di
Provinsi Sumatera Barat tahun 2019 melibatkan beberapa pelaku usaha distribusi, yaitu petani,
agen, pedagang grosir, pedagang pengepul, dan swalayan/supermarket/pedagang eceran.
Sementara itu, pelaku usahaPedagang
distribusi perdagangan yang terlibat dalam pola utama terdiri
Konsumen Akhir
dari pedagang pengepul dan Eceran
pedagang eceran. Gambar 3 merupakan pola utama distribusi
perdagangan untuk komoditas cabai merah di Provinsi Sumatera Barat.
Gambar 3
Pola Utama Distribusi Perdagangan Cabai Merah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019

Pedagang Pedagang Konsumen Akhir


Pengepul Eceran

Pola utama distribusi perdagangan cabai merah di Provinsi Sumatera Barat tahun 2019
memiliki jumlah rantai yang sama seperti pola utama tahun sebelumnya, yakni 3 rantai. Pola
utama distribusi perdagangan cabai merah di Provinsi Pedagang
Pedagang Sumatera Barat tahun 2019 sama dengan
Konsumen Akhir
tahun 2018 yaitu sebagai berikut:
Pengepul Eceran

Petani → Pedagang Pengepul → Pedagang Eceran → Konsumen Akhir.


Gambar 4 Pedagang
Pedagang Grosir Konsumen Akhir
R Eceran
Pola Distribusi Perdagangan Cabai Merah di Provinsi Provinsi Sumatera Barat
P
Pola Distribusi Perdagangan Cabai Merah di Provinsi Sumatera Barat
A
WILAYAH PEMBELIAN WILAYAH PENJUALAN KE
DARI LUAR PROVINSI DALAM PROVINSI LUAR PROVINSI

SUMATERA 10,49% Kegiatan Usaha


UTARA (0,03%)
20,66% Agen Lainnya
15,55%

89,49%

JAMBI 0,54%
0,06%
(5,98%) 9,12% RIAU
75,06% (97,12%)
76,15% Pedagang Pedagang
Rumah Tangga
Pengepul 9,90% Eceran 16,75%
JAWA BARAT
(1,65%) 0,75% 60,99% 2,45%
0,04%

JAMBI
11,69%
0,04%
(2,88%)
JAWA TENGAH
(87,36%)
Pedagang Industri
Grosir Pengolahan

DI YOGYAKARTA
(4,98%) Pemerintah dan
0,27% Lembaga
Nirlaba

Keterangan:

= Pedagang Besar = Pedagang Eceran = Konsumen Akhir = Luar provinsi/luar negeri

Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP)


Tahun 2019 : Petani → Pedagang Pengepul → Pedagang Eceran → Konsumen Akhir
MPP: (6,87%) (40,34%) MPP total=49,98
MPPt: 49,98%
Tahun 2018 : Petani → Pedagang Pengepul → Pedagang Eceran → Konsumen Akhir (↓ 11,86%)
MPP: (31,79%) (22,80%) MPP total=61,84

4 Pola Distribusi Perdagangan Komoditas Strategis di Provinsi Sumatera Barat


Survei Poldis 2020 menunjukkan bahwa MPP Total komoditas cabai merah di Provinsi
Sumatera Barat adalah 49,98 persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kenaikan harga cabai
merah dari tingkat petani sampai ke konsumen akhir sebesar 49,98 persen. MPP total komoditas
cabai merah ini turun 11,86 poin jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Besar MPP total PP total komoditas cabai merah di Provinsi Sumatera Barat tahun 2019 ini
berada di bawah MPP nasional yang mencapai 61,31 persen. Jika dibandingkan dengan provinsi
lain, persentase MPP Total cabai merah tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu
98,69 persen dan terendah berada di Provinsi Bali, yaitu 16,53 persen.

3. Komoditas Bawang Merah


Distribusi perdagangan komoditas bawang merah dari produsen sampai ke konsumen di
Provinsi Sumatera Barat tahun 2019 melibatkan beberapa pelaku perdagangan yaitu agen,
pedagang grosir, pedagangPedagang
pengepul, swalayan/supermarket/pedagang
Konsumen Akhir eceran. Sementara
Eceran
itu, pelaku perdagangan yang terlibat dalam pola utama terdiri dari pedagang pengepul, dan
pedagang eceran. Gambar 5 merupakan pola utama distribusi perdagangan untuk komoditas
bawang merah di Provinsi Sumatera Barat tahun 2019.

Pedagang Gambar 5 Pedagang Konsumen Akhir


Pengepul Eceran
Pola Utama Distribusi Perdagangan Bawang Merah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019

Pedagang Pedagang Konsumen Akhir


Pengepul Eceran

Pola utama distribusi perdagangan


Pedagang Grosir bawang merahPedagang
di Provinsi Sumatera Barat tahun
Konsumen Akhir2019
R Eceran
memiliki
P
jumlah rantai yang sama seperti pola utama tahun sebelumnya, yakni 3 rantai. Pola
utamaA distribusi perdagangan bawang merah di Provinsi Sumatera Barat tahun 2019 sama
dengan tahun 2018 yaitu sebagai berikut:
Produsen → Pedagang Pengepul → Pedagang Eceran → Konsumen Akhir.

Pola Distribusi Perdagangan Komoditas Strategis di Provinsi Sumatera Barat 5


Gambar 6
Pola Distribusi Perdagangan Bawang Merah di Provinsi Sumatera Barat
Pola Distribusi Perdagangan Bawang Merah di Provinsi Sumatera Barat
WILAYAH PEMBELIAN WILAYAH PENJUALAN
DALAM PROVINSI
DARI LUAR PROVINSI KE LUAR PROVINSI

12,84%

78,58% 3,92%
Industri SUMATERA UTARA
Pengolahan (49,09%)
SUMATERA UTARA Pedagang
(91,20%) 13,36% Pengepul

RIAU
(37,94%)
JAWA TENGAH 0,01% 0,03% 3,36%
(5,75%) 17,21%
28,38%

3,85%
1,03%
JAMBI
Pedagang Grosir Pedagang Eceran 71,62% Rumah Tangga
(5,22%)
BENGKULU 18,01%
(2,71%)
4,12%
13,23%
3,92% Supermarket/ 5,68% BENGKULU
3,92% Swalayan (3,84%)
JAWA BARAT
37,76%
(0,32%)
Agen 86,64%
SUMATERA SELATAN
75,45%
(3,50%)
JAWA TIMUR 0,34% 11,17% 3,92%
(0,02%)
1,63%
Kegiatan Usaha Pemerintah dan
Lainnya Lembaga Nirlaba KALIMANTAN BARAT
(0,41%)

Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP)

Tahun 2019 Petani → Pedagang Pengepul → Pedagang eceran → Konsumen Akhir


MPPt: 41.06%
MPP (41.06% ) → 13.97 → 23.77 →

Survei Poldis 2020Petani


Tahun 2018 menunjukkan bahwa
→ Pedagang Pengepul MPP Eceran
→ Pedagang Total→komoditas
Konsumen Akhirbawang merah di Provinsi
( ↑ 23.6 )
MPP (17.46% ) → 7.63 → 9.13 →
Sumatera Barat tahun 2019 adalah 41,06 persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kenaikan
harga bawang merah dari tingkat produsen (petani) sampai ke konsumen akhir sebesar 41,06
persen. MPP total komoditas bawang merah di Provinsi Sumatera Barat tahun 2019 ini naik 23,60
poin jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Besar MPP total PP total komoditas bawang merah di Provinsi Sumatera Barat tahun 2019
ini berada di atas MPP nasional yang hanya mencapai 38,01 persen. Berdasarkan provinsi,
persentase MPP Total bawang merah tertinggi berada di Provinsi Papua Barat yaitu 134,78 persen
dan terendah berada di Provinsi Jambi yaitu 16,34 persen.

6 Pola Distribusi Perdagangan Komoditas Strategis di Provinsi Sumatera Barat


Pedagang Pedagang Konsumen Akhir
4. Komoditas Daging Ayam Pengepul
Ras Eceran

Distribusi perdagangan komoditas daging ayam ras dari produsen sampai ke konsumen di
Provinsi Sumatera Barat tahun 2019 melibatkan beberapa pelaku perdagangan yaitu pedagang
grosir, dan swalayan/supermarket/pedagang eceran. Sementara itu, tercatat pedagang grosir
dan pedagang eceran yang terlibat dalam pola utama distribusi perdagangan daging ayam ras
di Provinsi Sumatera Barat. Gambar 7 merupakan pola utama distribusi perdagangan untuk
Pedagang Pedagang Konsumen Akhir
komoditas daging ayam ras di Provinsi Sumatera Barat tahun 2019.
Pengepul Eceran

Gambar 7
Pola Utama Distribusi Perdagangan Daging Ayam Ras Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019

Pedagang Grosir Pedagang Konsumen Akhir


R Eceran
P

A
Pola utama distribusi perdagangan daging ayam ras di Provinsi Sumatera Barat tahun 2019
memiliki jumlah rantai yang sama seperti pola utama tahun sebelumnya, yakni 3 rantai. Pola
utama distribusi perdagangan daging ayam ras di Provinsi Sumatera Barat tahun 2019 sedikit
berbeda dengan tahun 2018 yaitu sebagai berikut:
Tahun 2019 : Produsen → Pedagang Grosir → Pedagang Eceran → Konsumen Akhir
Tahun 2018 : Produsen → Agen → Pedagang Eceran → Konsumen Akhir

Gambar 8
Pola Distribusi Perdagangan Daging Ayam Ras di Provinsi Sumatera Barat
Pola Distribusi Perdagangan Daging Ayam Ras Sumatera Barat
DALAM PROVINSI

15,29%

0,18% 22,72%
0,78%
Kegiatan Usaha
Lainnya
63,62% Pedagang Grosir 52,84% Pedagang Eceran

4,11%
2,10%

95,14%
Rumah Tangga
24,26%

18,99%

Keterangan:
= Pedagang Besar = Pedagang Eceran = Konsumen Akhir

Pola Distribusi Perdagangan Komoditas Strategis di Provinsi Sumatera Barat 7


Hasil survei Poldis 2020 menunjukkan bahwa MPP total komoditas daging ayam ras
adalah 34,95 persen. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kenaikan harga daging ayam ras dari
produsen (rumah potong hewan/unggas) sampai ke konsumen akhir sebesar 34,95 persen. MPP
total komoditas daging ayam ras di Provinsi Sumatera Barat tahun 2019 ini naik 1,34 poin jika
dibandingkan tahun sebelumnya.
Besar MPP total PP total komoditas daging ayam ras di Provinsi Sumatera Barat tahun 2019
ini berada di atas MPP nasional yang hanya mencapai 25,53 persen. Jika ditinjau berdasarkan
provinsi, MPP total daging ayam ras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Utara yaitu 82,96
persen dan terendah berada di Provinsi Sumatera selatan yaitu 17,60 persen.

Tabel 1
Perbandingan Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) Total di Provinsi Sumatera Barat
Menurut Komoditas Tahun 2019 dan 2018

2019 2018
No Komoditas
MPP (%) Jumlah Rantai MPP (%) Jumlah Rantai
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Beras 12,99 2 25,08 3
2 Cabai Merah 49,98 3 61,84 3
3 Bawang Merah 41,06 3 17,46 3
4 Daging Ayam Ras 34,93 3 33,59 3

8 Pola Distribusi Perdagangan Komoditas Strategis di Provinsi Sumatera Barat


POLA DISTRIBUSI PERDAGANGAN
KOMODITAS STRATEGIS
DI PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2019
Berita Resmi Statistik No. 05/01/13/Th XXIV, 4 Januari 2021

Pola Utama
Distribusi
DAGING Perdagangan CABAI
AYAM RAS MERAH

Produsen

Produsen

Pedagang
Grosir Pedagang
BERAS Pengepul

Pedagang
Pedagang Eceran Pedagang
Eceran Eceran

KONSUMEN
AKHIR
BAWANG Produsen Pedagang Pedagang
MERAH Pengepul Eceran

49,98%
41,06%
Margin Perdagangan dan
34,95%
Pengangkutan (MPP)
Margin/Selisih dari Total Nilai Penjualan 12,99%
dengan Total Nilai Pembelian sebagai
Kompensasi kepada Pedagang yang PROVINSI SUMATERA BARAT
Menjadi Penyalur Komoditas
Beras Cabai Bawang Daging
Merah Merah Ayam
Ras

Pola Distribusi Perdagangan Komoditas Strategis di Provinsi Sumatera Barat 9


Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik


Provinsi Sumatera Barat Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh
Jl. Khatib Sulaiman No 48 Undang-Undang, hak cipta melekat pada Badan
Padang-Sumatera Barat 25135 Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan,
Kenda Paryatno, S.Si, M.E. mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
Statistisi Ahli Madya menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini
selaku Koordinator Fungsi Statistik Distribusi untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan
Telepon: (0751) 442158, 442159 Pusat Statistik.
E-mail: kenda@bps.go.id
Website : www.sumbar.bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai