Anda di halaman 1dari 1

Pengetahuan tentang produk kecantikan sesuai ketentuan BPOM

Definisi kosmetik dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 220/MenKes/Per/X/1976


tanggal 6 september 1976 yang menyatakan bahwa kosmetika adalah bahan atau campuran
bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan, atau disemprotkan pada,
dimasukkan ke dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud
untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak
termasuk golongan obat (Wasitaatmadja, 1997).

Tujuan penggunaan kosmetika adalah untuk mempercantik diri. Dahulu bahan kosmetika
diramu secara tradisonal dari bahan-bahan alami yang terdapat di sekitarnya. Sehingga dikenal
masyarakat luas sebagai jamu seperti lulur, mangir, jamu godokan dan lain-lain.

Berdsarakan karakteristik produk, kosmetika adalah hasil pabrikan atau manufactur, oleh
karenanya konsumen tidak memiliki wewenang dalam proses produksinya, konsumen hanya
sebagai pengguna yang bergantung pada ketentuan pabrik mengenai harga, cara pemakaian serta
dimana mendapatkannya.

Oleh karenanya pemerintah melaui BPOM menata regulasi untuk perlindungan kepada
konsumen.dengan Peraturan Kepala BPOM no 39/2013 tetntang standar Pelayanan Publik di
lingkugan BPOM.

Ruang lingkup dalam Peraturan ini meliputi:

a. penyelenggaraan pelayananpublik

b. jaminan pelayanan;

c. jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan

d. pengelolaanpengaduan;

e. evaluasi kinerja

Nb : setelah selesai mencatat materi diatas waktu yg masih ada silahkan dipergunakan untuk
menyelesaikan makalah/proposal tentang jenis usaha milik kalian setelah itu untuk minggu ini ibu
minta 10 anak (siapa saja yg sudah selesai) mengirimkan via email supaya ibu bisa cek dulu…
terimakasih semangatt !!

Anda mungkin juga menyukai