Anda di halaman 1dari 36

Eksplorasi Minyak

dan Gas Bumi


“Metode Gravity”
Apa itu minyak dan gas bumi ?

Gambar 1.0 Minyak Bumi


Potensi Minyak di Indonesia

Proven: 3,7 miliar barel


Potential: 4,3 miliar barel Production: 345 juta bbl/thn
TOTAL = 8.0 Milyar barel R/P: 23 tahun
Sumber: Dirjen Migas
Potensi Gas di Indonesia
Existing
Planned

Proven: 112,4 TSCF


Potensial: 57,6 TSCF
Total: 170TSCF New resources:
•CBM Production 8,443 BSCFD
Sumber: Dirjen Migas •Shale Gas R/P: 55 years
Konsep Dasar Gravitasi
Teori mengenai gravitasi dikemukakan oleh Sir Issac
Newton pada tahun (1642-1722) yang menjelaskan bahwa
gaya tarik-menarik antara dua buah partikel sebanding dengan
perkalian massa kedua partikel tersebut dan berbanding
terbalik kuadrat jarak antara pusat keduanya.

Gambar 1.2 Gaya tarik menarik antara dua buah benda

Gambar 1.1Sir Isaac Newton


Apa itu metode gravitasi ?

Gambar 1.3 Eksplorasi Minyak Bumi


Contoh!

Ilustrasi pengukuran gravity


Gravimeter
Untuk menunjang para geophysicist dalam eksplorasi
minyak dan gas bumi,diperlukan lah salah satu alat
nya yakni gravimeter. Selain gravimeter,alat lain yang
menunjang suatu eksplorasi diantaranya:

Gambar 1.4 Gravitimeter

Gambar 1.5 Altimeter

Gambar 1.6 GPS Gambar 1.7 Peta geologi


Tahapan Pemilihan Wilayah Prospek
ditemukannya Cadangan Minyak dan Gas

Survey
Tinjau
Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan adalah aktivitas yang berkaitan dengan
studi literatur dari hasil penelitian terdahulu mengenai daerah
yang akan diselidiki. Selain itu, dilakukan juga interpretasi foto
udara dan studi model mineralisasi yang diperkirakan berdasarkan
data geologi yang ada, penyiapan peta kerja dan peralatan,
membuat rencana percontohan, dan melakukan proses perizinan
dengan instansi terkait. Pada tahap ini, akan dicari antiklinal
karena reservoir minyak dan gas biasanya terdapat pada
antiklinal.
Survey Tinjau
Survey tinjau atau reconnaissance digunakan untuk
memperkecil daerah penelitian, dilakukan pengamatan
langsung terhadap endapan sungai aktif untuk
mengidentifikasi daerah-daerah anomali atau mineralisasi
yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut. Pada tahap ini
geologist sangat berperan aktif dalam memperkecil daerah
penelitian , geologist akan menguji batuan-batuan yang ada
untuk diteliti, sehingga lokasi reservoir minyak dan gas bisa
diperkirakan.
Prospeksi Umum
Dari daerah yang sudah dipersempit, akan
dilakukan metode gravitasi sehingga kepastian
lokasi reservoir minyak dan gas bisa
diperpirakan.
Tahapan Kegiatan
1. Penyiapan Peralatan (gravitymeter,GPS,altimeter) dan Fasilitas
2. Persiapan Administrasi
3. Koordinasi dengan Instansi Terkait
4. Pengumpulan Data Awal meliputi :
a. Hasil studi pemilihan wilayah
b. Peta sebaran batuan, peta topografi dan data aktivitas
gunung berapi dari instansi terkait.
Aplikasi Teknologi
Standar jarak antar titik metode gravity:
200 – 1000 m.
Contoh Sebaran Titik Amat
Gravitymeter

1.Thermo Start
Lampu indikator sebagai penunjuk bahwa alat telah siap digunakan pada suhu mencapai 55 o C
lampu akan menyala dan saat suhu berkurang maka lampu akan mati.
2.Knop Sentring (Level)
Berfungsi mengatur sifat datar (leveling) alat terhadap bumi. Knop ini dipergunakan dengan cara
memutarnya searah jarum jam atau berlawanan jarum jam.
3.Switch On – Off
Ungkai aktifasi alat. Berfungsi untuk mengaktifkan alat. Terdiri dari dua tungkai. Tungkai sebelah
kanan berfungsi menyalakan lampu yang terdapat pada alat dan tungkai sebalah kiri sebagai
tungkai aktifasi alat. Jika telah “On” maka alat sipa digunakan.
4.Pengunci
Pada posisi mengunci, maka pengunci diputar ke arah kanan . sedangkan untuk membukanya,
diputar ke arah kiri berlawanan dengan arah jarum jam hingga penuh.
5.Monitor Pembacaan
Layar yang berisikan data – data hasil pembacaan alat, berupa : temperatur alat, nilai pembacaan
standar alat dan arus pada alat.
Gravitymeter

6.Tabung Leveling
Berfungsi sebagai indikator leveling alat terhadap permukaan. Bagian ini menggunakan prinsip kerja dari
waterpas,
7.Teropong Pembacaan
Berfungsi sebagai teropong pembacan alat secara manual. Pembacaan dilakukan dengan membaca
benang halus hingga berada di tengah – tengah kolom pembacaan.
8.Pemutar Halus
Penggerak standar pembacaan alat yang ditunjukkan dengan angka, yang akan bergerak bersamaan
dengan pergerakan dari pemutar halus ini.
9.Jarum Leveling
Jarum penunjuk tingkat kedataran alat dengan permukaan yang akan bergerak sama dengan tabung
leveling.
10.Kolom Pembacaan Alat
Adalah nilai yang menunjukkan besarnya pembacaan pada alat yang didapati dari standar nilai alat.
11.Aki
Sebagai sumber energi untuk alat.
Pemrosesan dan Akuisisi Data
Koreksi Data
Koreksi Baca Alat Skala

Koreksi baca alat adalah koreksi yang


dilakukan apabila terjadi kesalahan dalam
pembacaaan alat gravitasi yang digunakan.
Rumus umum dalam pembacaan alat dapat
ditulis sebagai berikut:
Read (mGal) = ((Read (scale)-Interval) x Counter Reading) + Value in mGal
Koreksi Surut
Koreksi ini bertujuan untuk menghilangkan pengaruh gravitasi benda-
benda di luar bumi seperti bulan dan matahari yang berubah terhadap
lintang dan waktu. Untuk mendapatkan nilai pasang surut ini maka
harus diketahui perbedaan nilai gravitasi stasiun dari waktu ke waktu
terhadap base. Gravitasi terkoreksi tidal dapat ditulis sebagai berikut :

Dimana:
Koreksi Apungan
Koreksi apungan akibat adanya perbedaan pembacaan gravitasi dari
stasiun yang sama pada waktu yang berbeda. Hal ini disebabkan
karena adanya guncangan pada pegas alat gravimeter selama proses
transportasi dari suatu stasiun ke stasiun lainnya.

Dim
ana :
Koreksi Lintang
Koreksi ini dilakukan karena bentuk bumi yang bulat pepat pada daerah
ekuator dan juga karena rotasi bumi, sehingga menimbulkan perbedaan
nilai gravitasi karena pengaruh lintang yang ada di bumi. Secara umum
gravitasi terkoreksi lintang dapat ditulis sebagai berikut:

Dimana:
Koreksi Udara Bebas
Koreksi ini dilakukan untuk mengkompensasi ketinggian
antara titik pengamatan dan datum (mean sea level). Koreksi
ini dapat ditulis sebagai berikut :

Dimana:
Koreksi Bouger
Koreksi bouger dilakukan untuk mengkompensasi pengaruh massa batuan
yang terdapat di antara stasiun pengukuran dan (mean sea level).
Pengaruhnya diabaikan pada koreksi udara bebas. Koreksi ini dapat ditulis
sebagai berikut :
Koreksi Medan
Koreksi medan mengakomodir ketidakteraturan pada topografi sekitar
titik pengukuran. Pada saat pengukuran, elevasi topografi di sekitar titik
pengukuran, biasanya dalam radius dalam dan luar, diukur elevasinya.
Sehingga koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :
Contoh Akuisisi Data
Contoh studi kasus

Mencari cekungan migas baru di daerah blok Ambalat digunakan


metode gravitasi dengan tahapan:

Memperkirakan
Analisis Lokasi volume
cekungan

Respon Interpertasi
Validasi Anomali
Pemodelan pada Benuk Bola
Grav2DC
Interpretasi 3
Dimensi
LOKASI BLOK AMBALAT
Contoh software Grav2DC
Eksplorasi Parameter Fisik Cekungan
Migas di Perairan Blok Ambalat
Dengan Metode Gravitasi
Rekomendasi
Dalam melakukan eksplorasi minyak dan gas
kami rekomendasikan untuk menggunakan
metode gravitasi. Karena metode gravitasi
tidak mencemari dan tidak merusak juga
metoda ini tergolong pasif, dalam arti tidak
perlu ada energi yang dimasukkan ke dalam
tanah untuk mendapatkan data sebagaimana
umumnya pengukuran. Akan tetapi untuk
mendapatkan hasil yang tepat, kami memberi
saran agar bisa teliti dalam melakukan
eksplorasi dan juga bekerja sama dengan
ahli-ahli geologi
Pustaka

Musta’in,Mahmud.2012.”Eksplorasi Parameter
Fisik Cekungan Migas di Perairan”.Surabaya: FTK-
ITS.
GERKEN, J.C ARNAUD.1989.”FOUNDATION OF
EXPLORATION GEOPHYSICS”.Dwarsweg.Elsevier
science publisher
http://geoportaal.maaamet.ee/data/gravimeetrid.jpg

Anda mungkin juga menyukai