Anda di halaman 1dari 22

UNDANG-UNDANG KELUARGA MAHASISWA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


NOMOR 2 TAHUN 2022
TENTANG
PENYUSUNAN PROGRAM KERJA DAN PEMAKAIAN ANGGARAN
LEMBAGA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SEMARANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SENAT MAHASISWA
KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Menimbang : a. Bahwa demi terwujudnya kesejahteraan
mahasiswa yang mengakar, Lembaga
keluarga mahasiswa perlu melaksanakan
program kerja;
b. Bahwa untuk menselaraskan dan
mengatur kehidupan Lembaga keluarga
mahasiswa dalam melaksanakan program
kerja, perlu dibuat peraturan yang
mengatur jalannya program kerja dan
pemakaian anggaran Lembaga keluarga
mahasiswa;dan
c. Bahwa berdasarkan huruf a dan huruf b,
maka perlu membentuk undang-undang
tentang penyusunan program kerja dan
pemakaian anggaran;
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga
Keluarga Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Semarang.
2. Undang-Undang Keluarga Mahasiswa
Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Tata
Pembentukan Undang-Undang.
-2-

Dengan Persetujuan Bersama:


SENAT MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SEMARANG dan PRESIDEN MAHASISWA
KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : UNDANG-UNDANG KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TENTANG PENYUSUNAN PROGRAM KERJA
DAN PEMAKAIAN ANGGARAN LEMBAGA
KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SEMARANG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:
1. Universitas Muhammadiyah Semarang yang selanjutnya
disebut Unimus adalah instansi yang menaungi lembaga di
Keluarga Mahasiswa Unimus.
2. Mahasiswa Unimus adalah peserta didik yang terdaftar dan
belajar di Universitas Muhammadiyah Semarang.
3. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Keluarga
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang yang
selanjutnya disebut AD/ART KM Unimus adalah konstitusi
tertinggi yang ada di KM Unimus.
4. Keluarga Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang
yang selanjutnya disebut KM Unimus adalah nama miniatur
negara pemerintahan mahasiswa yang ada di Universitas
Muhammadiyah Semarang.
-3-

5. Senat Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas


Muhammadiyah Semarang yang selanjutnya disebut Sema
KM Unimus adalah lembaga tinggi legislatif dan yudikatif
yang ada di KM Unimus.
6. Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Semarang yang selanjutnya
disebut BEM KM Unimus adalah lembaga tinggi eksekutif
yang ada di KM Unimus.
7. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya
disebut BEM-F adalah lembaga eksekutif di tingkat fakultas.
8. Himpunan Mahasiswa Jurusan yang selanjutnya disebut
HMJ adalah lembaga eksekutif yang ada di tingkat jurusan
atau program studi.
9. Lembaga di KM Unimus adalah seluruh lembaga organisasi
di Unimus yang mempunyai tujuan jelas dalam bidang
masing – masing.
10. Program Kerja yang selanjutnya disebut Proker adalah
kegiatan Lembaga mahasiswa yang mempunyai tujuan dan
arah gerak yang jelas yang dibuat dan diselenggarakan oleh
Lembaga KM.
11. Rancangan Anggaran Belanja yang selanjutnya disebut RAB
adalah rencana pengajuan anggaran yang mencakup nama,
harga, jumlah, dan frekuensi pembelian.
12. Pagu Anggaran adalah batas maksimal dalam nominal
pengajuan RAB Kegiatan.
13. Bagi Anggaran Organisasi Mahasiswa Unimus yang
selanjutnya disebut Banggar Ormawa Unimus adalah sarana
mahasiswa untuk membagi dan menetapkan anggaran bagi
seluruh Organisasi mahasiswa Unimus.
-4-

14. Rapat Tengah Periode yang selanjutnya disebut RTP adalah


evaluasi setengah periode kepengurusan.
15. Musyawarah Besar yang selanjutnya disebut Mubes adalah
Evaluasi selama satu periode kepengurusan.
BAB II
LANDASAN DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Landasan
Pasal 2
Landasan dari Proker Lembaga KM Unimus adalah:
a. Pancasila;
b. Catur Dharma PTM;
c. Pedoman Perguruan Tinggi Muhammadiyah No.2 tahun 2012;
dan
d. Buku Pedoman Organisasi Unimus.
Bagian Kedua
Fungsi
Pasal 3
Fungsi dari Proker Lembaga KM Unimus adalah:
a. Wadah pemberdayaan potensi dan penyaluran aspirasi
mahasiswa;
b. Wadah pengembangan dan pembinaan kepribadian mahasiswa
agar memiliki integritas;
c. Wadah pengembangan dan peningkatan sikap kritis
mahasiswa sebagai agen sosial kontrol;
d. Wadah pengembangan dan peningkatan Kerjasama,
komunikasi dan persaudaraan antar sesama mahasiswa;
e. Wadah pengembangan dan peningkatan profesionalitas
tentang wawawasan pengetahuan;
-5-

f. Wadah pengembangan dan peningkatan usaha-usaha yang


sesuai dengan Catur Dharma Perguruan Tinggi
Muhammadiyah;
g. Membela kepentingan mahasiswa dan masyarakat luas;
h. Wadah penyaluran aspirasi terhadap dinamika internal
maupun eksternal kampus unimus sebagai bentuk Gerakan
mahasiswa; dan
i. Wadah Pendidikan politik bagi mahasiswa Unimus.
BAB III
PROGRAM KERJA
Bagian Kesatu
Jenis Program Kerja
Pasal 4
Program Kerja dari Lembaga KM dapat berbentuk :
a. Seminar/webinar;
b. Talkshow;
c. Pelatihan;
d. Workshop;
e. Diskusi Ilmiah;
f. Pengabdian Masyarakat;
g. Perlombaan;
h. Perayaan; dan
i. study banding.
Bagian Kedua
Penjelas
Paragraf 1
Seminar/webinar
Pasal 5
-6-

Seminar/webinar merupakan kegiatan mahasiswa berbentuk


pertemuan guna membahas suatu masalah di bawah pimpinan
ahli seperti dosen, guru besar, pakar, peneliti, dan sejenisnya.
Paragraf 2
Talkshow
Pasal 6
Talkshow merupakan bentuk rangkaian acara interaktif berupa
dialog menghadirkan seorang tokoh yang memiliki status
sosial dan peran sosial dan memiliki pengaruh besar.
Paragraf 3
Pelatihan
Pasal 7
Pelatihan merupakan kegiatan berupa pertemuan berkala guna
melatih dan mengembangkan suatu keterampilan dan
pengetahuan disertai dengan praktik dan output yang jelas serta
membahas tentang isu, kajian, dan keilmuan.
Paragraf 4
Workshop
Pasal 8
Workshop merupakan kegiatan berupa penyampaian materi
disertai dengan praktiknya dengan output yang jelas dan dipandu
oleh pakar dengan keahlian tertentu.
Paragraf 5
Diskusi Ilmiah
Pasal 9
Diskusi ilmiah merupakan kegiatan guna membentuk beberapa
kelompok guna membahas terkait masalah, isu, kajian serta
bidang ilmu serta dipandu oleh pemantik yang berkompeten.
Paragraf 6
Pengabdian Masyarakat
-7-

Pasal 10
Pengabdian Masyarakat merupakan pengabdian yang terjun
kemasyarakat secara langsung guna menghasilkan suatu
perubahan bagi masyarakat tersebut.
Paragraf 7
Perlombaan
Pasal 11
Perlombaan merupakan suatu bentuk kegitan mahasiswa yang
bertujuan untuk implementasi dari keilmuan atau minat dan
bakat dari Lembaga dan berbentuk kejuaraan serta terdapat
pemenang.
Paragraf 8
Perayaan
Pasal 12
Perayaan merupakan suatu bentuk kegiatan mahasiswa yang
bertujuan untuk merayakan dan peringatan hari besar.
Paragraf 9
Studi Banding
Pasal 13
Kegiatan pertukaran informasi, pengembangan pola fikir, daya
nalar, dan kreatifitas mahasiswa yang diharap bermanfaat untuk
mahasiswa dan Lembaga baik dari internal maupun eksternal
kampus.
BAB IV
BIDANG MATERI
Bagian Kesatu
Pokok Materi
Pasal 14
Program kerja suatu Lembaga mahasiswa haruslah mempunyai
tujuan, maksud dan luaran kegiatan yang jelas sesuai dengan visi
-8-

dan misi serta arah gerak dari masing-masing Lembaga dan juga
jenis dari lembaganya.
Pasal 15
Materi yang menjadi pokok dalam pelaksanaan program kerja
ialah mempunyai jenis:
a. Keilmuan;
b. Minat dan bakat;
c. Pengkaderan;
d. Pergerakan;
e. Pengabdian Masyarakat; dan
f. Penelitian dan pengembangan.
Pasal 16
Lembaga dapat menyelenggarakan pokok materi program kerja
dengan aturan sebagai berikut:
a. BEM KM dapat melaksanakan program kerja berjenis
Pengabdian Masyarakat, Pengkaderan dan pergerakan;
b. BEM F dapat melaksanakan program kerja yang berjenis
Keilmuan, Minat dan bakat, Pengkaderan, Prgerakan, dan
pengabdian Masyarakat;
c. HMJ dapat melaksanakan program kerja yang berjenis
Keilmuan, Pengkaderan, Pergerakan, Pengabdian Masyarakat,
Penelitian dan pengembangan; dan
d. UKM dapat melaksanakan program kerja yang berjenis
pengkaderan, minat dan bakat.
Bagian Kedua
Pembagian Lingkup Materi
Paragraf 1
Keilmuan
Pasal 17
-9-

(1) Keilmuan merupakan suatu kegiatan yang membahas dan


mengembangkan terkait bidang ilmu dari lembaga.
(2) Program kerja yang bersifat keilmuan sebagaimana dimaksud
ayat (1) haruslah mengacu pada bidang dari program studi
ataupun fakultas asal dari Lembaga.
(3) Jenis program kerja sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat
dilaksanakan dengan bentuk :
a. Seminar;
b. Talkshow;
c. Workshop;
d. Diskusi Ilmiah;
e. Perlombaan sesuai bidang keilmuan; dan
f. Studi banding.
(4) Perlombaan, Seminar, talkshow sebagaimana dimaksud ayat
(3) dapat laksanakan dilingkup Universitas, regional, nasional,
dan internasional.
(5) Pendanaan kegiatan diluar lingkup sebagaimana dimaksud
ayat (4) dapat menggunakan dana internal, Program studi,
dan/atau Fakultas tanpa melibatkan dana Universitas.
Paragraf 2
Minat dan Bakat
Pasal 18
(1) Minat dan bakat merupakan suatu kegiatan yang membahas
dan mengembangkan terkait minat dan bakat dari lembaga.
(2) Program kerja yang bersifat minat dan bakat sebagaimana
dimaksud ayat (1) haruslah mengacu pada bidang dari
Lembaga.
(3) Jenis program kerja sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat
dilaksanakan dengan bentuk:
a. Lomba sesuai bidang; dan
-10-

b. Pelatihan.
(4) Bentuk Program Kerja sebagaimana dimaksud ayat (3) dapat
dilaksanakan dalam lingkup internal, Fakultas, Universitas,
Regional, Nasional, dan Internasional.
(5) Lingkup Internal sebagaimana dimaksud ayat (4) dapat
dilaksanakan di internal UKM.
(6) Pendanaan kegiatan diluar lingkup sebagaimana dimaksud
ayat (4) dapat menggunakan dana internal, Program studi,
dan/atau Fakultas tanpa melibatkan dana Universitas.
Pasal 19
HMJ tidak dapat melaksanakan program kerja yang bersifat minat
dan bakat seperti desain grafis, cabang olahraga, kesenian dalam
bentuk pelatihan ataupun lomba dengan pengajuan dana kepada
universitas.
Pasal 20
Pelaksanaan program kerja yang bersifat minat dan bakat HMJ
akan dibebankan kepada BEM F.
Paragraf 3
Pengkaderan
Pasal 21
(1) Pengkaderan merupakan sarana untuk mengembangakan
hardskill dan Softskill serta kemampuan dalam berorganisasi
Lembaga.
(2) Program kerja yang bersifat Pengkaderan sebagaimana
dimaksud ayat (1) haruslah mengacu pada bentuk dan bidang
dari Lembaga.
(3) Jenis program kerja sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat
dilaksanakan dengan bentuk:
a. Pelatihan;
b. Workshop; dan
-11-

c. Perayaan.
(4) Bentuk Program Kerja sebagaimana dimaksud ayat (3) dapat
dilaksanakan dalam lingkup internal, Program Studi, Fakultas,
Universitas, Regional, Nasional, dan Internasional.
(5) Lingkup Internal sebagaimana dimaksud ayat (4) dapat
dilaksanakan di internal UKM.
Paragraf 4
Pergerakan
Pasal 22
(1) Pergerakan merupakan sarana peningkatan sifat kritis
mahasiswa dalam menyikapi permasalahan dan melakukan
kajian terkait isu didalam kampus maupun diluar kampus.
(2) Program kerja yang bersifat pergerakan sebagaimana
dimaksud ayat (1) haruslah mengacu pada bidang atau arah
gerak dan bidang ilmu dari Lembaga.
(3) Jenis program kerja sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat
dilaksanakan dengan bentuk:
a. Pelatihan; dan
b. Diskusi Ilmiah.
(4) Bentuk Program Kerja sebagaimana dimaksud ayat (3) dapat
dilaksanakan dalam lingkup internal, Program Studi, Fakultas,
Universitas, Regional, Nasional, dan Internasional.
Paragraf 5
Pengabdian Masyarakat
Pasal 23
(1) Pengabdian Masyarakat merupakan pengabdian yang terjun
kemasyarakat secara langsung guna menghasilkan suatu
perubahan bagi masyarakat tersebut.
-12-

(2) Program kerja yang bersifat Pengabdian Masyarakat


sebagaimana dimaksud ayat (1) haruslah mengacu pada arah
gerak dan bidang ilmu dari Lembaga.
(3) Bentuk Pengabdian Masyarakat sebagaimana dimaksud ayat
(2) dapat terjun langsung kepada masyarakat dengan
mekanisme dikembalikan kepada Lembaga.
(4) Bentuk pengabdian masyarakat sebagaimana dimaksud ayat
(3) dapat diimplementasikan dengan pembuatan desa
dan/atau masyarakat binaan.
(5) Desa dan/atau masyarakat binaan sebagaimana dimaksud
ayat(4) dikoordinir oleh masing-masing BEM F dan/atau BEM
KM.
Pasal 24
Setiap fakultas termasuk dengan program studinya hanya dapat
mempunyai 1 (satu) desa dan/atau masyarakat binaan.
Paragraf 6
Penelitan dan Pengembangan
Pasal 25
(1) Penelitian dan pengembangan merupakan suatu bentuk
kegiatan mahasiswa yang bertujuan untuk meneliti atau
mengembangkan dari suatu ilmu, temuan, ciptaan, produk,
maupun prototype dari bidang ilmu masing-masing Lembaga.
(2) Program kerja yang bersifat penelitian dan pengembangan
sebagaimana dimaksud ayat (1) haruslah mengacu pada
bidang ilmu dari program studi Lembaga.
(3) Jenis program kerja yang dimaksud ayat (2) dapat
dilaksanakan dengan bentuk:
a. Seminar;
b. Pelatihan;
c. Workshop;
-13-

d. Diskusi Ilmiah; dan


e. Perlombaan sesuai bidang keilmuan.
(4) Perlombaan, Seminar, talkshow sebagaimana dimaksud ayat
(2) dapat dilaksanakan dilingkup Program studi, Fakultas,
Universitas, regional, nasional, dan internasional.
BAB V
TAHAPAN
Bagian Kesatu
Tahapan Penyusunan
Pasal 26
Tahap Penyusunan program kerja dapat dilakukan sebelum
pimpinan Lembaga terlantik.
Pasal 27
(1) Dalam draf program kerja sekurang-kurangnya terdapat :
a. Nama Program Kerja;
b. Deskripsi Program kerja;
c. Waktu Pelaksanaan;
d. Sasaran Kegiatan;
e. Output Kegiatan; dan
f. Estimasi Sumber Dana.
(2) Panduan draf program kerja sebagaimana dimaksud ayat (1)
akan diberikan oleh BEM KM.
Pasal 28
(1) Tahapan Penyusunan dari Program Kerja Lembaga Mahasiswa
harus melalui Rapat Kerja.
(2) Rapat Kerja sebagaimana yang dimaksud ayat (1) harus
melewati beberapa tahapan penyusunan, yaitu:
a. Penyusuanan Draf program kerja masing-masing
kementrian/departemen/divisi; dan
-14-

b. Pengesahan dari draf Program Kerja menjadi Program Kerja


dengan pemberian tanda tangan oleh pimpinan lembaga;
(3) Setelah di lakukan pengesahan oleh pimpinan Lembaga
sebagaimana dimaksud ayat (2) maka program kerja dapat
dimasukan dalam agenda sidang rapat kerja untuk di sahkan.
Bagian Kedua
Pengesahan
Pargraf 1
BEM KM
Pasal 29
Pengesahan Program kerja BEM KM dilaksanakan melalui Sidang
Umum I Sema KM.
Pasal 30
Pengirimaan program kerja yang telah ditanda tangani oleh
Presiden Mahasiswa dilaksanakan sekurang-kurangnya H+14 hari
setelah presiden mahasiswa terlantik.
Paragraf 2
UKM, BEM F dan HMJ
Pasal 31
(1) Pengesahan Program kerja HMJ, BEM F dan UKM selama satu
periode harus melalui sidang rapat kerja.
(2) Sidang Rapat kerja sebagaimana dimaksud ayat (1)
dilaksanakan melalui mekanisme persidangan.
(3) Mekanisme persidangan sebagaimana dimaksud ayat (2)
melalui mekanisme sidang Pleno.
(4) Sidang Pleno sebagaimana dimaksud ayat (3) disahkan melalui
penerbitan surat keputusan (SK).
(5) Surat keputusan sebagaimana dimaksud ayat (4) beserta
drafnya dipublikasi kepada mahasiswa dan dikirimkan kepada
BEM KM.
-15-

(6) Surat Keputusan sebagaimana dimaksud ayat (4) pada UKM


hanya dikirimkan kepada BEM KM.
Pasal 32
Pelaksanakan Rapat Kerja dan publikasi surat keputusan rapat
kerja beserta lampiran program kerja kepada mahasiswa serta
pengiriman kepada BEM KM dilakukan maksimal H+14 hari
setelah pelantikan pimpinan lembaga.
BAB VI
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Pelaksanaan
Pasal 33
Pelaksanaan proker Lembaga KM dilaksanakan dalam masa
periode KM.
Pasal 34
Dalam pelaksanaan program kerja Lembaga haruslah memberikan
pemberitahuan kepada BEM KM dan Sema KM berupa Proposal,
Surat Undangan, atau Surat pemberitahuan.
Bagian Kedua
Pengawasan
Pasal 35
Pengawasan pelaksanaan Program kerja dari Sema KM diawasi
oleh seluruh mahasiswa Unimus.
Pasal 36
Pengawasan pelaksanaan Program kerja dari BEM KM diawasi
oleh Sema KM.
Pasal 37
Pengawasaan Pelaksanaan Program kerja dari BEM F diawasi oleh
Sema KM dan BEM KM.
Pasal 38
-16-

Pengawasan pelaksanaan program kerja dari HMJ diawasi oleh


Sema KM, BEM KM dan BEM F.
Pasal 39
Pengawasan pelaksanaan program kerja dari UKM diawasi oleh
Sema KM dan berkoordinasi dengan BEM KM.
BAB VII
ANGGARAN KEGIATAN
Bagian Kesatu
Pengajuan Anggaran
Pasal 40
(1) Pengajuan Proposal Program kerja kepada kemahasiswaan
dilakukan maksimal selambat-lambatnya H-14 hari sebelum
dilaksanakannya program kerja.
(2) Pengajuan proposal sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan
pengesahan dengan memberikan tanda tangan dan cap resmi
dari Lembaga.
Pasal 41
(1) Dalam penyusunan Rancangan Anggaran Belanja proposal
program kerja menggunakan standar Pagu Anggaran yang
berlaku dan telah ditetapkan.
(2) Pagu Anggaran sebagaimana dimaksud ayat (1) akan diberikan
dan tetapkan oleh Sema KM dan berkoodinasi dengan bidang
kemahasiswaan Universitas.
Pasal 42
BEM KM bertanggungjawab dalam bagian kesesuaian
kesekretariatan, kesesuaian Anggaran serta kesesuaian program
kerja seluruh Lembaga KM berdasarkan hasil rapat kerja Lembaga
terkait yang telah di tetapkan.
Pasal 43
-17-

(1) Sema KM sesuai dengan fungsinya dapat melakukan


kontroling anggaran dari pemasukan hingga pengeluaran
anggaran.
(2) Kontroling sebagaimana dimaksud ayat (1) berpedoman kepada
Pagu Anggaran yang berlaku serta Laporan hasil Bagi
Anggaran Ormawa Unimus.
(3) Proposal pengajuan yang tidak sesuai dengan Pagu Anggaran
dan Laporan Hasil Banggar Ormawa Unimus sebagaimana
dimaksud ayat (1) dapat dikembalikan dan diberikan
perbaikan oleh alat kelengkapan Sema KM Unimus yang
bertanggung jawab mengenai anggaran.
Pasal 44
Proposal program kerja Lembaga yang telah sesuai dengan Pagu
Anggaran dan Laporan Hasil Banggar Ormawa Unimus dapat
disetujui oleh alat kelengkapan Sema KM yang bertanggungjawab
mengenai anggaran.
Pasal 45
Proposal yang telah disetujui oleh alat kelengkapan Sema KM yang
bertanggungjawab mengenai anggaran dapat disahkan oleh ketua
umum Sema KM untuk selanjutnya dapat diberikan kepada
Kemahasiswaan Universitas.
Bagian Kedua
Pertanggungjawaban Anggaran
Pasal 46
(1) Pengajuan Laporan Pertanggungjawaban Program kerja kepada
kemahasiswaan dilakukan maksimal selambat-lambatnya
H+14 hari setelah dilaksanakannya program kerja.
(2) Pengajuan proposal sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan
pengesahan dengan memberikan tanda tangan dan cap resmi
dari Lembaga.
-18-

Pasal 47
(1) Dalam penyusunan Laporan Anggaran Belanja Laporan
Pertanggungjawaban program kerja menggunakan standar
Pagu Anggaran yang berlaku dan telah ditetapkan dan
disesuaikan dengan bukti pembayaran.
(2) Pagu Anggaran sebagaimana dimaksud ayat (1) akan diberikan
dan tetapkan oleh Sema KM dan berkoodinasi dengan bidang
kemahasiswaan Universitas.
Pasal 48
BEM KM bertanggungjawab dalam bagian kesesuaian
kesekretariatan, kesesuaian Anggaran serta kesesuaian program
kerja seluruh Lembaga KM berdasarkan hasil rapat kerja Lembaga
terkait yang telah di tetapkan serta mengacu pada proposal yang
telah disahkan.
Pasal 49
(1) Sema KM sesuai dengan fungsinya dapat melakukan
kontroling anggaran dari pemasukan hingga pengeluaran
anggaran.
(2) Kontroling sebagaimana dimaksud ayat (1) berpedoman kepada
Pagu Anggaran yang berlaku, Laporan hasil Bagi Anggaran
Ormawa Unimus, Proposal kegiatan program kerja terkait dan
bukti pembayaran dari kegiatan.
(3) Proposal pengajuan yang tidak sesuai sebagaimana dimaksud
ayat (2) dapat dikembalikan dan diberikan perbaikan oleh alat
kelengkapan Sema KM Unimus yang bertanggung jawab
mengenai anggaran.
Pasal 50
Laporan Pertanggungjawaban program kerja Lembaga yang telah
sesuai dapat disetujui oleh alat kelengkapan Sema KM yang
bertanggungjawab mengenai anggaran.
-19-

Pasal 51
Laporan Pertanggungjawaban yang telah disetujui oleh alat
kelengkapan Sema KM yang bertanggungjawab mengenai
anggaran dapat disahkan oleh ketua umum Sema KM untuk
selanjutnya dapat diberikan kepada Kemahasiswaan Universitas.
BAB VIII
PERTANGGUNGJAWABAN
Bagian Kesatu
Sema KM
Pasal 52
(1) Laporan pelaksanaan program kerja dari Sema KM dilaporkan
kepada mahasiswa dari masing-masing Konstituen.
(2) Laporan pelaksanaan program kerja sebagaimana dimaksud
ayat (1) dilaksanakan melalui Reses dewan Sema KM.
(3) Pelaksanaan Reses Dewan Sema KM sebagaimana dimaksud
ayat (2) akan di atur dalam ketetapan Sema KM.
Bagian Kedua
BEM KM
Pasal 53
(1) Laporan pelaksanaan Program Kerja dari BEM KM akan
dilaporkan kepada Sema KM.
(2) Laporan pelaksanaan Program Kerja sebagaimana dimaksud
ayat (1) dilaksanakan melalui Sidang Umum Sema KM.
(3) Pelaksanaan Sidang Umum sebagaimana dimaksud ayat (2)
akan diatur dalam ketetapan Sema KM.
Bagian Ketiga
BEM F
Pasal 54
(1) Laporan pelaksanaan program kerja dari BEM F akan di
laporkan kepada mahasiswa, Sema KM dan BEM KM.
-20-

(2) Laporan pelaksanaan Program Kerja sebagaimana dimaksud


ayat (1) dilaksanakan melalui RTP dan Mubes
(3) RTP sebagaimana dimaksud ayat (2) dilaksanakan pada
pertengahan periode Kepengurusan.
(4) Mubes sebagaimana dimaksud ayat (2) dilaksanalan pada
akhir periode kepengurusan.
Bagian Keempat
HMJ
Pasal 55
(1) Laporan pelaksanaan program kerja dari HMJ akan di
laporkan kepada mahasiswa, Sema KM, BEM KM dan BEM F.
(2) Laporan pelaksanaan Program Kerja sebagaimana dimaksud
ayat (1) dilaksanakan melalui RTP dan Mubes
(3) RTP sebagaimana dimaksud ayat (2) dilaksanakan pada
pertengahan periode Kepengurusan.
(4) Mubes sebagaimana dimaksud ayat (2) dilaksanalan pada
akhir periode kepengurusan.
Bagian Kelima
UKM
Pasal 56
(1) Laporan pelaksanaan program kerja dari UKM akan di
laporkan kepada Sema KM dan BEM KM.
(2) Laporan pelaksanaan Program Kerja sebagaimana dimaksud
ayat (1) dilaksanakan melalui Mubes
(3) Mubes sebagaimana dimaksud ayat (2) dilaksanalan pada
akhir periode kepengurusan.
BAB IX
PELANGGARAN DAN SANKSI
Bagian Kesatu
Pelanggaran
-21-

Pasal 57
Lembaga KM dapat dikenakan Sanksi Apabila
a. Melanggarar AD/ART KM Unimus dan segala peraturan yang
berlaku; dan
b. Ditolaknya laporan pertanggungjawaban.
Bagian Kedua
Sanksi
Pasal 58
Sanksi akan diberlakukan sesuai dengan AD/ART KM Unimus.
Pasal 59
Sanksi yang belum tercantum akan diberikan dan ditetapkan oleh
Sema KM melalui Badan Konstitusi.
BAB X
PENUTUP
Pasal 60
Undang-undang ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Pasal 61
Agar setiap anggota KM Unimus mengetahuinya, memerintahkan
BEM KM untuk menyebar luaskan Undang- undang ini.
-22-

Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal 29 Mei 2022
Ketua Sema KM Unimus

Muhammad Dzulkha Ikhsanul Fikri


NIM G2B018092

Disahkan di Semarang
Pada tanggal 15 Juni 2022
Presiden Mahasiswa KM Unimus

Akhmad Nur Ashegaf


NIM C2A018017

Diundangka di Semarang
Pada tanggal 17 Juni 2022
Ketua Badan Legislasi

Alhafid Taufiqurrohman
NIM G2B019140

Anda mungkin juga menyukai