Pasal 10
Pengabdian Masyarakat merupakan pengabdian yang terjun
kemasyarakat secara langsung guna menghasilkan suatu
perubahan bagi masyarakat tersebut.
Paragraf 7
Perlombaan
Pasal 11
Perlombaan merupakan suatu bentuk kegitan mahasiswa yang
bertujuan untuk implementasi dari keilmuan atau minat dan
bakat dari Lembaga dan berbentuk kejuaraan serta terdapat
pemenang.
Paragraf 8
Perayaan
Pasal 12
Perayaan merupakan suatu bentuk kegiatan mahasiswa yang
bertujuan untuk merayakan dan peringatan hari besar.
Paragraf 9
Studi Banding
Pasal 13
Kegiatan pertukaran informasi, pengembangan pola fikir, daya
nalar, dan kreatifitas mahasiswa yang diharap bermanfaat untuk
mahasiswa dan Lembaga baik dari internal maupun eksternal
kampus.
BAB IV
BIDANG MATERI
Bagian Kesatu
Pokok Materi
Pasal 14
Program kerja suatu Lembaga mahasiswa haruslah mempunyai
tujuan, maksud dan luaran kegiatan yang jelas sesuai dengan visi
-8-
dan misi serta arah gerak dari masing-masing Lembaga dan juga
jenis dari lembaganya.
Pasal 15
Materi yang menjadi pokok dalam pelaksanaan program kerja
ialah mempunyai jenis:
a. Keilmuan;
b. Minat dan bakat;
c. Pengkaderan;
d. Pergerakan;
e. Pengabdian Masyarakat; dan
f. Penelitian dan pengembangan.
Pasal 16
Lembaga dapat menyelenggarakan pokok materi program kerja
dengan aturan sebagai berikut:
a. BEM KM dapat melaksanakan program kerja berjenis
Pengabdian Masyarakat, Pengkaderan dan pergerakan;
b. BEM F dapat melaksanakan program kerja yang berjenis
Keilmuan, Minat dan bakat, Pengkaderan, Prgerakan, dan
pengabdian Masyarakat;
c. HMJ dapat melaksanakan program kerja yang berjenis
Keilmuan, Pengkaderan, Pergerakan, Pengabdian Masyarakat,
Penelitian dan pengembangan; dan
d. UKM dapat melaksanakan program kerja yang berjenis
pengkaderan, minat dan bakat.
Bagian Kedua
Pembagian Lingkup Materi
Paragraf 1
Keilmuan
Pasal 17
-9-
b. Pelatihan.
(4) Bentuk Program Kerja sebagaimana dimaksud ayat (3) dapat
dilaksanakan dalam lingkup internal, Fakultas, Universitas,
Regional, Nasional, dan Internasional.
(5) Lingkup Internal sebagaimana dimaksud ayat (4) dapat
dilaksanakan di internal UKM.
(6) Pendanaan kegiatan diluar lingkup sebagaimana dimaksud
ayat (4) dapat menggunakan dana internal, Program studi,
dan/atau Fakultas tanpa melibatkan dana Universitas.
Pasal 19
HMJ tidak dapat melaksanakan program kerja yang bersifat minat
dan bakat seperti desain grafis, cabang olahraga, kesenian dalam
bentuk pelatihan ataupun lomba dengan pengajuan dana kepada
universitas.
Pasal 20
Pelaksanaan program kerja yang bersifat minat dan bakat HMJ
akan dibebankan kepada BEM F.
Paragraf 3
Pengkaderan
Pasal 21
(1) Pengkaderan merupakan sarana untuk mengembangakan
hardskill dan Softskill serta kemampuan dalam berorganisasi
Lembaga.
(2) Program kerja yang bersifat Pengkaderan sebagaimana
dimaksud ayat (1) haruslah mengacu pada bentuk dan bidang
dari Lembaga.
(3) Jenis program kerja sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat
dilaksanakan dengan bentuk:
a. Pelatihan;
b. Workshop; dan
-11-
c. Perayaan.
(4) Bentuk Program Kerja sebagaimana dimaksud ayat (3) dapat
dilaksanakan dalam lingkup internal, Program Studi, Fakultas,
Universitas, Regional, Nasional, dan Internasional.
(5) Lingkup Internal sebagaimana dimaksud ayat (4) dapat
dilaksanakan di internal UKM.
Paragraf 4
Pergerakan
Pasal 22
(1) Pergerakan merupakan sarana peningkatan sifat kritis
mahasiswa dalam menyikapi permasalahan dan melakukan
kajian terkait isu didalam kampus maupun diluar kampus.
(2) Program kerja yang bersifat pergerakan sebagaimana
dimaksud ayat (1) haruslah mengacu pada bidang atau arah
gerak dan bidang ilmu dari Lembaga.
(3) Jenis program kerja sebagaimana dimaksud ayat (2) dapat
dilaksanakan dengan bentuk:
a. Pelatihan; dan
b. Diskusi Ilmiah.
(4) Bentuk Program Kerja sebagaimana dimaksud ayat (3) dapat
dilaksanakan dalam lingkup internal, Program Studi, Fakultas,
Universitas, Regional, Nasional, dan Internasional.
Paragraf 5
Pengabdian Masyarakat
Pasal 23
(1) Pengabdian Masyarakat merupakan pengabdian yang terjun
kemasyarakat secara langsung guna menghasilkan suatu
perubahan bagi masyarakat tersebut.
-12-
Pasal 47
(1) Dalam penyusunan Laporan Anggaran Belanja Laporan
Pertanggungjawaban program kerja menggunakan standar
Pagu Anggaran yang berlaku dan telah ditetapkan dan
disesuaikan dengan bukti pembayaran.
(2) Pagu Anggaran sebagaimana dimaksud ayat (1) akan diberikan
dan tetapkan oleh Sema KM dan berkoodinasi dengan bidang
kemahasiswaan Universitas.
Pasal 48
BEM KM bertanggungjawab dalam bagian kesesuaian
kesekretariatan, kesesuaian Anggaran serta kesesuaian program
kerja seluruh Lembaga KM berdasarkan hasil rapat kerja Lembaga
terkait yang telah di tetapkan serta mengacu pada proposal yang
telah disahkan.
Pasal 49
(1) Sema KM sesuai dengan fungsinya dapat melakukan
kontroling anggaran dari pemasukan hingga pengeluaran
anggaran.
(2) Kontroling sebagaimana dimaksud ayat (1) berpedoman kepada
Pagu Anggaran yang berlaku, Laporan hasil Bagi Anggaran
Ormawa Unimus, Proposal kegiatan program kerja terkait dan
bukti pembayaran dari kegiatan.
(3) Proposal pengajuan yang tidak sesuai sebagaimana dimaksud
ayat (2) dapat dikembalikan dan diberikan perbaikan oleh alat
kelengkapan Sema KM Unimus yang bertanggung jawab
mengenai anggaran.
Pasal 50
Laporan Pertanggungjawaban program kerja Lembaga yang telah
sesuai dapat disetujui oleh alat kelengkapan Sema KM yang
bertanggungjawab mengenai anggaran.
-19-
Pasal 51
Laporan Pertanggungjawaban yang telah disetujui oleh alat
kelengkapan Sema KM yang bertanggungjawab mengenai
anggaran dapat disahkan oleh ketua umum Sema KM untuk
selanjutnya dapat diberikan kepada Kemahasiswaan Universitas.
BAB VIII
PERTANGGUNGJAWABAN
Bagian Kesatu
Sema KM
Pasal 52
(1) Laporan pelaksanaan program kerja dari Sema KM dilaporkan
kepada mahasiswa dari masing-masing Konstituen.
(2) Laporan pelaksanaan program kerja sebagaimana dimaksud
ayat (1) dilaksanakan melalui Reses dewan Sema KM.
(3) Pelaksanaan Reses Dewan Sema KM sebagaimana dimaksud
ayat (2) akan di atur dalam ketetapan Sema KM.
Bagian Kedua
BEM KM
Pasal 53
(1) Laporan pelaksanaan Program Kerja dari BEM KM akan
dilaporkan kepada Sema KM.
(2) Laporan pelaksanaan Program Kerja sebagaimana dimaksud
ayat (1) dilaksanakan melalui Sidang Umum Sema KM.
(3) Pelaksanaan Sidang Umum sebagaimana dimaksud ayat (2)
akan diatur dalam ketetapan Sema KM.
Bagian Ketiga
BEM F
Pasal 54
(1) Laporan pelaksanaan program kerja dari BEM F akan di
laporkan kepada mahasiswa, Sema KM dan BEM KM.
-20-
Pasal 57
Lembaga KM dapat dikenakan Sanksi Apabila
a. Melanggarar AD/ART KM Unimus dan segala peraturan yang
berlaku; dan
b. Ditolaknya laporan pertanggungjawaban.
Bagian Kedua
Sanksi
Pasal 58
Sanksi akan diberlakukan sesuai dengan AD/ART KM Unimus.
Pasal 59
Sanksi yang belum tercantum akan diberikan dan ditetapkan oleh
Sema KM melalui Badan Konstitusi.
BAB X
PENUTUP
Pasal 60
Undang-undang ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Pasal 61
Agar setiap anggota KM Unimus mengetahuinya, memerintahkan
BEM KM untuk menyebar luaskan Undang- undang ini.
-22-
Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal 29 Mei 2022
Ketua Sema KM Unimus
Disahkan di Semarang
Pada tanggal 15 Juni 2022
Presiden Mahasiswa KM Unimus
Diundangka di Semarang
Pada tanggal 17 Juni 2022
Ketua Badan Legislasi
Alhafid Taufiqurrohman
NIM G2B019140