Anda di halaman 1dari 5

AKTUALISASI NILAI ISLAM RAHMATAN LIL

ALAMIN PADA MASJID AL-AHDHAR

Disusun oleh :
Andi Rafidah Salimah - 19512202
Nisrina Nur Baiti - 19512228

Islam Rahmatan Lil Alamin


JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Abstrak
Seiring dengan berkembangnya Islam di Indonesia yang tidak luput dari pengaruh arsitektur
modern. Banyak bangunan-bangunan dengan fungsi spiritual maupun kemasyarakatan yang didesain
mengikuti perkembangan arsitektur bergaya modern. Seperti masjid, sekolah, perpustakaan, rumah
sakit dan bangunan dengan fungsi kemasyarakatan lainnya, mampu memberikan pengaruh dan
manfaat yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat sekitar. Hal ini merupakan contoh nyata dari
pengaruh ajaran Agama Islam yang membawa manfaat atau rahmat bagi umat dan alam sekitarnya.
Masjid merupakan bangunan paling erat hubungannya dengan kegiatan spiritual. Tidak hanya
sebagai fungsi spiritual saja, pada masa kini banyak masjid-masjid di Indonesia yang dikembangkan
sebagai pusat pemberdayaan dan pembinaan masyarakat.
Berdasarkan firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 18 yang berbunyi “Sesungguhnya orang
yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,
serta (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apapun) kecuali
kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Dalam ayat tersebut yang dimaksud dengan memakmurkan masjid tidak hanya sebatas melaksanakan
ibadah saja melainkan memiliki arti luas yaitu membangun, membersihkan, merawat, memelihara dan
melaksanakan aktivitas kebaikan yang dibenarkan oleh syariat Islam.
Seperti yang diketahui, Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin. Artinya, agama yang
memberikan rahmat bagi seluruh alam semesta dan seisinya. Oleh karena itu, sudah semestinya dalam
merancang para arsitek muslim senantiasa berusaha agar rancangannya bermakna, memberikan
manfaat bagi lingkungan dan manusia.
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengkaji nilai-nilai islam rahmatan lil alamin yang
teraktualisasikan pada bangunan masjid Al-Ahdhar yang bergaya arsitektur modern. Metode yang
digunakan adalah metode studi literatur dengan pendekatan deskriptif.
Deskripsi Bangunan
Masjid Al-Ahdhar berlokasi di Perumahan Green Park, Jati Melati, Kota Bekasi. Masjid ini didesain
oleh arsitek Nataneka dan didirikan pada tahun 2017. Masjid Al-Ahdhar memiliki luas tanah sekitar
1.800 meter persegi dengan luas bangunan 700 meter persegi. Adapun kapasitas masjid dua lantai ini
dapat memuat 450 jamaah. Dana pembangunan masjid ini berasal dari masyarakat di Perumahan
Green Park yang dikumpulkan dari tahun 2014 dan menghabiskan dana sebesar Rp 3,6 miliar.
Meskipun 30 persen warga perumahan merupakan non-Muslim mereka beranggapan baik dengan
adanya tempat ibadah bagi warga Muslim, sehingga toleransi tetap terjaga.

Tampak bangunan Masjid Al-Ahdhar


Sumber : instagram @nataneka.arsitek

Kegiatan-kegitan yang biasa diadakan di Masjid Al-Ahdhar meliputi :


● Menyelenggarakan Ibadah Sholat Fardhu
● Menyelenggarakan Sholat Jumat
● Menyelenggarakan Kegiatan Hari Besar Islam
● Menyelenggarakan Pengajian Rutin
● Pemberdayaan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf

Analisis

Sholat jum’at berjamaah di Masjid Al-Ahdhar Pelaksanaan proses pembagian daging qurban pada hari Idul Adha
Sumber : instagram @masjidalahdhar Sumber : Youtube Masjid Al-Ahdhar

Konsep masjid dengan tema arsitektur hijau yang diaplikasikan dengan material yang menyatu
dengan alam, selain itu bukaan yang lebar juga dapat menghadirkan suasana alam meskipun berada di
dalam bangunan. Dengan konsep ini maka orang didalamnya dapat merasakan keindahan alam sekitar
sehingga orang tersebut dapat merasa bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, sekaligus
memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Hal tersebut masuk dalam penerapan nilai
Islam Rahmatan Lil ‘Alamin yaitu syukur dan menjaga keseimbangan lingkungan.

Bangunan masjid yang menyatu dengan landscape Kolam pantul sebagai rekayasa suhu dan pencahayaan
Sumber : https://simas.kemenag.go.id/index.php/profil/masjid/261029/ Sumber : Jurnal Pengaruh Bukaan Terhadap Pencahayaan Alami
Dan Penghawaan Alami Pada Masjid Al Ahdhar Bekasi

Bukaan lebar sebagai pencahayaan alami


Sumber : Jurnal Pengaruh Bukaan Terhadap Pencahayaan Alami Dan Penghawaan Alami Pada Masjid Al Ahdhar Bekasi

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan di masjid Al-Ahdhar pun menerapkan nilai islam
rahmatan lil alamin. Seperti kegiatan kajian rutin yang dapat menumbuhkan rasa persaudaraan sesama
muslim dengan silaturahmi, memperkaya pengetahuan mengenai agama yang mampu menambah
kecintaan terhadap Islam, dan mengkaji seputar pengetahuan umum yang dapat diajarkan kembali
kepada orang lain sehingga menjadi amalan jariyah berupa ilmu yang bermanfaat.
Kegiatan lain yang menerapkan nilai islam rahmatan lil alamin yaitu pemberdayaan zakat, infaq,
shodaqoh dan wakaf. Dengan menyalurkan dana zakat, infaq dan shodaqoh dari masyarakat ke
masyarakat lain yang kurang mampu sehingga dapat membentuk masyarakat yang damai dan
sejahtera. Selain itu ada kegiatan peringatan hari besar seperti idul adha dimana para masyarakat
sekitar bergotong royong mulai dari proses penyembelihan hingga proses pembagian daging qurban.
Kegiatan gotong royong yang merupakan nilai islam rahmatan lil alamin diterapkan masyarakat
setempat dengan wujud koordinasi kepanitiaan dan kerjasama dalam penyelenggaraan
kegiatan-kegiatan rutin. Kegiatan ini dapat juga meningkatkan kepedulian, rasa persaudaraan antar
sesama.
Toleransi sebagai nilai islam rahmatan lil alamin ditunjukkan oleh masyarakat sekitar masjid
Al-Ahdhar yang 70 persen muslim dan 30 persen merupakan masyarakat non muslim. Walaupun di
kawasan masjid merupakan mayoritas muslim, toleransi yang dijaga dapat dilihat dari bagaimana
masyarakat suka mengadakan perkumpulan antar tetangga baik itu muslim maupun non-muslim.
Kesimpulan

Nilai Islam Rahmatan Lil ‘Alamin yang teraktualisasi pada Masjid Al-Ahdhar :
1. Ramah lingkungan dimana menggunakan material yang tidak merusak alam melainkan menyatu
dengan alam.
2. Pengajian rutin sebagai bentuk silaturahmi masyarakat sekitar sekaligus majelis kajian ilmu agama
maupun ilmu pengetahuan.
3. Pemberdayaan zakat dan sumbangan dana (sedekah, infaq dan wakaf).
4. Toleransi antar umat beragama terjalin pada penghuni perumahan sekitar masjid.
5. Kebiasaan bergotong royong dan saling membantu antar sesama.

Saran
Menerapkan nilai-nilai Islam Rahmatan Lil Alamin pada konsep desain arsitektural yang secara
tidak langsung dapat menjadi sarana dakwah terhadap masyarakat luas. Selain itu menjadikan masjid
sebagai wadah aktivitas-aktivitas yang berperan penting dalam membentuk peradaban umat. Selain
yang dipaparkan di atas, masih banyak aktivitas lain yang dapat dilakukan untuk memakmurkan
masjid sebagai simbol peradaban. Contohnya kegiatan sosial ekonomi seperti koperasi masjid, dan
kegiatan apresiasi karya seni seperti pementasan dan perlombaan anak-anak. Dengan begitu hubungan
antar masyarakat menjadi lebih dekat dan tidak hanya mencakup orang dewasa saja tetapi juga mulai
dari usia anak-anak.

Daftar Pustaka

https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/18/02/11/p3z7ff396-alahdhar-masjid-modern-d
engan-konsep-hijau
https://simas.kemenag.go.id/index.php/profil/masjid/261029/
Christy Vidiyanti; Rodi S.; Febriansyah R., Pengaruh Bukaan terhadap Pencahayaan Alami, Volume 3
- Nomor 1 – Februari 2020

Anda mungkin juga menyukai