Jadi, fotografi adalah melukis dengan cahaya. Pada fotografi, kita akan merekam gambar dengan bantuan
cahaya ke dalam lembar film yang sangat peka.
Sejarah Fotografi Dunia
Setelah 1942
Genre Fotografi
▪ Disebut juga Kategori Fotografi atau cabang fotografi
▪ Jumlahnya sangat banyak dan terus berkembang
▪ Beberapa sumber menyebutkan beberapa saja
Fotografer.net
1. Abstrak Foto-foto objek yang mengutamakan keindahan komposisi, permainan bentuk dan warna, elemen-elemen grafis dan tekstur.
2. Arsitektur Foto-foto yang menampilkan kecantikan bangunan buatan manusia, seperti gedung dan jembatan.
3. Budaya Objek foto berupa tampilan budaya tradisional, kontemporer, dan modern, seperti tari-tarian, festival budaya tradisional dan tradisi lokal
4. Olah Digital Karya-karya yang merupakan hasil olah digital, kolase foto, dan teknik-teknik digital lain.
5. Fashion Foto-foto busana yang dirancang khusus dan dikenakan oleh model foto, bisa berupa foto di catwalk, studio, atau lokasi khusus, dan berbeda dengan kategori model
yang tidak menonjolkan unsur-unsur detail busana
6. Humor Foto-foto yang mengandung unsur humor
7. Interior Objek utama adalah interior ruangan, dan berbeda dengan kategori arsitektur yang lebih menonjolkan unsur eksterior
8. Jurnalistik Foto-foto yang dihasilkan oleh jurnalis foto dalam melakukan tugasnya, dan non-jurnalis foto yang merekam peristiwa-peristiwa
9. Komersial Foto-foto yang dibuat untuk kepentingan komersial
10. Landscape Objeknya adalah pemandangan alam yang unsur utamanya berupa unsur-unsur tak hidup seperti tanah, air, langit atau kombinasi ketiganya, dan berbeda dengan
kategori nature yang menonjolkan objek-objek berupa makhluk hidup
11. Lubang Jarum Foto-foto yang dibuat dengan kamera lubang jarum alias pinhole camera
12. Makro Foto-foto benda kecil yang ditampilkan dengan perbesaran 1:2 atau lebih
13. Manusia Bahasa kerennya adalah foto human interest, objek utamanya berupa manusia secara individual dan kelompok, yang utamanya ditujukan untuk menampilkan mood
dari objek foto
14. Model Foto-foto yang menampilkan model foto tanpa penekanan pada unsur fashion
15. Nature Segala fenoma alam, satwa liar hidup di habitat aslinya serta tumbuh-tumbuhan liar yang hidup di habitat alaminya. Kehadiran manusia dan ciptaannya tidak boleh
muncul dalam karya ini.
16. Olahraga Foto-foto event olahraga
17. Panggung Foto-foto pertunjukan di panggung, seperti konser musik, pentas showbiz, pertunjukan tari dan pentas teater
18. Pedesaan Foto-foto yang menampilkan kehidupan pedesaan, seperti interaksi masyarakat, suasana, dan dinamika kehidupan.
19. Perkotaan Foto-foto yang menampilkan kehidupan perkotaan, seperti interaksi masyarakat, suasana, dan dinamika kehidupan.
20. Pets Foto-foto binatang peliharaan
21. Potret Foto-foto dengan objek manusia dengan bergaya portrait yang menonjolkan personalita objek foto
22. Satwa Foto-foto hewan yang masih hidup di habitat alaminya atau habitat buatan manusia yang mirip aslinya.
23. Snapshot Foto-foto yang dihasilkan tanpa perencanaan, perlengkapan, atau teknik khusus, bisa berupa foto candid.
24. Still Life Foto-foto benda tidak bergerek yang diatur atau dibuat secara khusus untuk membentuk komposisi yang indah.
25. Stock Photo Foto-foto yang dibuat secara khusus untuk kepentingan Stock Photography yang lazimnya dipakai sebagai foto ilustrasi
26. Transportasi Segala jenis alat transportasi
27. Wisata Perasaan terhadap waktu dan tempat, citra sebuah daerah, penduduknya, atau suatu budaya dalam situasi alinya dan tidak ada batasan geografis harus ditunjukkan.
Yang dibuat-buat, tidak termasuk dalam kategori ini.
28. Bawah Air Foto-foto yang diambil di bawah air
29. Pernikahan Foto-foto yang berkaitan dengan pernikahan
30. Lain-Lain Foto yang tidak termasuk dalam kategori di atas.
Perkembangan dan Macam Kamera
1. Obscura
Obscura berasal dari bahasa Latin yang artinya “ruang
gelap”.
Berbentuk seperti sebuah kotak dengan ruang gelap
atau kedap cahaya di dalamnya.
Kamera obscura dapat memantulkan cahaya melalui
dua buah lensa konveks, yang kemudian
menempatkan gambar pada film/kertas di titik fokus
pada lensa kamera.
Kemera Daguerreotypes dan Calotypes
▪ Dibuat pada tahun 1837 oleh Joseph Nicephore Niepce
(Perancis) dan Louis Daguerre.
Kamera
▪ Hampir 900 tahun setelah ditemukannya kamera Obscura. Daguerreotype
▪ Di dalam sebuah kotak kecil dengan lubang cahaya,
ditambahkan pelat tembaga dan perak yang ditambahkan
dengan uap yodium sehingga kamera generasi ini lebih sensitif
terhadap cahaya.
▪ Setelah dilakukan eksposur pada kamera, gambar kemudian
terbentuk melalui uap merkuri dan larutan natrium klorida.
▪ Henry Fox Talbot menyempurnakan proses terbentuknya Kamera
gambar, dan berhasil menjual Calotype pada sekitar tahun Calotype
1840-an.
Pelat Kering Collidion
▪ Mulai digunakan sejak tahun 1857, merupakan buah karya
dari Desire van Monckhoven.
▪ 14 tahun kemudian, kamera pelat kering ini dimodifikasi
oleh Richard Leach Maddox yang berhasil menciptakan
pelat basah yang kualitas dan kecepatan pengambilan
gambarnya lebih baik.
▪ Tahun 1878 ditemukan emulsi gelatin yang mampu
meningkatkan sensitivitas kamera, sehingga kamera bisa
mengambil gambar secara spontan.
Kodak dan Kamera Film
▪ George Eastman memulai produksi film kamera tahun 1885,
yang kemudian berkembang lagi menjadi seluloid pada tahun
1888-1889.
▪ Lebih canggih lagi dari sebelumnya, hanya terdiri dari satu buah
lensa fokus dan satu shutter speed.
▪ Akhir abad ke-19 Eastman telah berhasil membuat berbagai
model kamera film, termasuk kamera berbentuk kotak dan
kamera lipat.
35 mm
▪ Sejumlah produsen mulai menggunakan film 35mm antara 1905 dan
1913.
▪ Setelah Perang Dunia I, Oskar Barnack mencoba memasarkan
kamera 35mm pertama mereka antara 1923 dan 1924 disebut
sebagai Leica I.
▪ Tahun 1936, industri kamera Jepang yang mulai bermunculan dengan
Canon 35 mm, versi yang lebih baik dari prototipe Kwanon 1933.
▪ Kamera Jepang mulai menjadi populer di Barat setelah veteran Kamera Leica I
Perang Korea dan tentara yang ditempatkan di Jepang membawa
mereka kembali ke Amerika Serikat.
TLR (Twin Lens Refleks)
▪ Dikembangkan oleh Frankle & Heidecke Rolleiflex tahun 1928
dengan TLR medium-format.
▪ Rolleiflex mencapai popularitas yang luas sehingga desain format medium
TLR menjadi populer untuk kamera high-end dan low-end.
SLR (Single Lens Refleks)
▪ Dimulai 1933 dengan pengenalan Ihagee Exakta , SLR compact yang
menggunakan 127 roll film.
▪ Tiga tahun kemudian muncul SLR pertama yang menggunakan 135
film , Kine Exakta.
▪ Inovasi yang ada pada SLR adalah eye-level viewfinder, yang pertama
kali muncul di Hungarian Duflex pada tahun 1947 dan disempurnakan Contax S 1949 – pentaprism
pada tahun 1948 dengan Contax S. SLR pertama