Anda di halaman 1dari 18

Fisika

Pendahuluan (Minggu 1)
OBJECTIVE
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat
memakai berbagai hukum fisika untuk memecahkan masalah
fisika sederhana serta menerapkannya pada berbagai kasus
dalam bidang Animasi
OVERVIEW
Materi perkuliahan selama 1 semester
• Besaran dan satuan
• Vektor
• Kinematika
• Dinamika
• Usaha dan energi
• Momentum
• Benda tegar
• Mekanika fluida
TUGAS / LATIHAN
Latihan akan disediakan setiap minggu menjawab 5 pertanyaan
seputar materi pada minggu yang telah disediakan.

1. Pengerjaan Latihan akan menjadi poin kehadiran pada minggu


tersebut. (Tidak mengerjakan dianggap tidak hadir).

2. Ketepatan dalam mejawab soal-soal Latihan akan menjadi nilai


softskill pada perkuliahan ini.

3.Deadline pengerjaan Latihan adalah setiap hari jumat pukul


23:59 setiap minggu perkuliahan.
PENILAIAN
1. Penilaian Perkuliahan berdasarkan hasil proyek PBL yang
dibuat pada semester ini, dengan meninjau aspek fisika dalam
proyek animasi dengan bobot 80%.

2. Penilaian softskill sebesar 20% dari kehadiran mahasiswa dan


ketepatan dalam mengerjakan 5 soal Latihan setiap minggunya
yang ada di dalam modul.
REFERENSI
1. Giancoli. D.C., Physics. Principles and Applications. 4th edition
, Prentice Hall, New Jersey.

2. Tipler, P.A. Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 1, Penerbit


Erlangga, Jakarta.

3. Haliday Resnick. Fisika,Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.


Mengenal Fisika
Tujuan: Mempelajari alam semesta

Alam semesta diciptakan dengan karateristik:


a. Derajat Keteraturan Tinggi
b. Derajat Kesimetrian Tinggi
c. Aturannya tetap (konsisten)

Dengan karakteristik inilah dimudahkan bagi manusia untuk


mempelajari alam semesta melalui fisika.
Metoda Ilmiah
Untuk mempelajari fisika, kita harus mampu berfikir ilmiah yaitu
dengan berfikir menggunakan metoda ilmiah. Tahapan metoda
ilmiah diantaranya adalah:

1. Membangkitkan pertanyaan atau masalah yang muncul dari


suatu fenomena alam yang terjadi.
(Contoh: Mengapai air sungai mengalir deras?)

2. Membuat tebakan cerdas, yaitu hipotesis ilmiah untuk


menjawab pertanyaan atau masalah yang muncul.
(Contoh: Air sungai mengalir mungkin karena ketinggianya
berbeda di titik A lebih tinggi daripada titik B. Kata mungkin
adalah sebuah tebakan yang belum teruji.)
Metoda Ilmiah
3. Memperkirakan konsekuensi yang dapat diamati jika hipotesis
tersebut benar. Konsekuensi tersebut haruslah tidak muncul
jika hipotesis yang dibuat tidak benar.
(Contoh: Air akan mengalir apabila ada perbedaan ketinggian.
Apabila ketingganya sama maka air akan tergenang saja tidak
mengalir deras)

4. Melakukan penelitian untuk melihat apakah konsekuensi yang


diperkirakan tersebut muncul.
(Contoh: melakukan eksperimen sederhana dengan menaruh
air pada media papan yang memiliki perbedaan ketinggian
pada tiap ujungnya, dan mencoba berbagai macam ketinggian
dan melihat konsekuensi/efek nya)
Metoda Ilmiah
5. Merumuskan aturan umum yang paling sederhana yang
mengorganisasikan tiga hal yaitu hipotesis, efek-efek yang
diprediksikan dan temuan eksperimen.
(Contoh: mencari formula untuk mengukur kecepatan aliran air
terhadap perbedaan ketinggian. Kemudian diujikan terbalik
pada pengukuran kecepatan air sungai untuk menentukan
pebedaan ketinggian dataran)

Kelima tahapan ini harus dilakukan dalam menyelesaikan


masalah ilmiah.
SEJARAH
PERKEMBANGAN FISIKA
Periode Pertama:
(Prasejarah – 1550)
- Pengumpulan fakta fisis → perumusan empirik
- Belum ada eksperimen yang sistematis

Periode Kedua:
(1550 – 1800)
- Penembangan metoda eksperimental yang sistematis

Periode Ketiga:
(1800 – 1890)
- Pengembangan Fisika Klasik

Periode Keempat:
(1890 – sekarang)
- Pengembangan Fisika Modern

Anda mungkin juga menyukai