Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

"BESARAN DAN SATUAN"

DISUSUN OLEH : NAZWA VIONIK LORIAN

KELAS : X MIPA 5

SMA NEGERI 1 GARAWANGI

Jl. Raya Garawangi No. 34, karamat wangi, kec. Garawangi kab. Kuningan.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan keludirat Allah SWT. Atas berkat rahmat, nikmat dan hidayah-Nya penulis
mampu menyelesaikan makalah ini. Shalawat salam seoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
saw, beserta segenap keluarga, sahabat serta pengikutnya yang setia.

Makalah yang penulis beri judul "Besaran dan Satuan" dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas
fisika. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan
bagi para pembaca.

Dalam penulisannya, penulis mengalami beberapa kendala. Namun, beruntung ada pihak yang bersedia
membantu kelancaran penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada
segenap pihak yang telah membantu penulis.

Penulis sadar bahwa makalah ini masih memiliki kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis
memohon maaf atas kekurangan tersebut. Penulis juga senantiasa membuka tangan untuk menerima
kritik dan saran yang membangun agar kelak penulis bisa berkarya lebih lagi.

Harapan penulis, semoga karya kecil ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Semoga pula makalah ini dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
Latar Belakang

Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep
hidup harmonis dengan alam. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi
dewasa ini dipicu oleh temuan di bidang fisika material melalui penemuan piranti mikroelektronika yang
mampu memuat banyak informasi dengan ukuran sangat kecil. Sebagai ilmu yang mempelajari
fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk hidup selaras
berdasarkan hukum alam. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta pengurangan dampak
bencana alam tidak akan berjalan secara optimal tanpa pemahaman yang baik tentang fisika.

Fisika (bahasa Yunani: (physikos), “alamiah”, dan (physis), “alam”) adalah sains atau ilmu tentang alam
dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup
ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang
yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel)
hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.

Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruangdan waktu. Fisikawan
mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yangsangat beragam, mulai dari partikel
submikroskopis yang membentuk segalamateri (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta
sebagai satu kesatuan kosmos.Sejarah fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan
Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa.
Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya
membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun juga, melalui
teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi
pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas antara pemikiran purba dan lahirnya fisika
klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai berlangsungnya era baru yaitu era
fisika modern. Di era ini ilmuwan tidak melihat adanya penyempurnaan di bidang ilmu pengetahuan,
pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan tanpa henti, dari luasnya galaksi, sifat alami dari
kondisi vakum sampai lingkungan subatomik. (Genda, 2001).
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang
ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering
disebut sebagai “ilmu paling mendasar”, karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan
lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah
ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul
yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika,
dan elektromagnetika.

Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis,
dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam
bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian
dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan
dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang
beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur
matematis bagi teori-teori fisika.

Pada jenjang pendidikan SMA, fisika dipandang penting untuk diajarkan sebagai mata pelajaran
tersendiri dengan beberapa pertimbangan.

Pertama, selain memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, mata pelajaran Fisika dimaksudkan
sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir yang berguna untuk memecahkan masalah
di dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua, mata pelajaran Fisika perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu membekali peserta
didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki
jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi.

Pembelajaran Fisika dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,
bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup.

SEJARAH BESARAN DAN SATUAN

Kita semua tentu sudah tahu bahwa mobil Formula 1 bergerak jauh

lebih cepat daripada kuda. Tetapi berapa kali lebih cepatkah? Kita tidak dapat
menjawab sebelum mendapat informasi kecepatan mobil Formula 1 dan

kecepatan lari kuda. Jika diinformasikan bahwa kecepatan mobil F1 adalah

250 km/jam dan kecepatan lari kuda adalah 50 km/jam kita langsung dapat

menjawab bahwa mobil Formula 1 bergerak lima kali lebih cepat daripada

kuda.

Pada Asian Games ke-16 di Guanzhou, lifter China Li Ping memecahkan

dua rekor dunia angkat besi putri 53 kg, yaitu rekor snatch dan rekor total

angkatan. Ia memecahkah rekor snatch lifter Korea Utara, Ri Song Hui, yang

dibuat tahun 2002. Ia juga memecahkan rekor angkatan total yang dibuat lifter

China lainnya Qiu Hongxia, yang diciptakan tahun 2006. Bagaimana kita bisa

tahu bahwa Li Ping telah menciptakan rekor dunia baru? Jawabannya adalah

karena beban yang berhasil diangkat para atlit tersebut dicatat nilainya. Rekor

dunia snatch yang dibuat Ri Song Hui adalah 102 kg. Ketika Li Ping berhasil

mengangkat snatch 103 kg maka kita langsung mengatakan bahwa Li Ping

menciptakan rekor dunia baru untuk snatch. Rekor dunia angkatan total yang

dibuat Qiu Hongxia adalah 226 kg. Dan ketika Li Ping berhasil melakukan

angkatan total 230 kg maka kita langsung sepakat bahwa Li Ping telah

menciptakan rekor dunia baru.

Travis Pastrana menciptakan rekor dunia baru lompat jauh dengan mobil rely menggunakan mobil
Subaru. Ia memecahkan rekor sebelumnya

yang dibuat tahun 2006. Bagaimana kita bisa simpulkan bahwa Pastrana telah

menciptakan rekor dunia baru? Jawabannya karena jarak lompatan

sebelumnya dan jarak lompatan Pastrana diukur. Jauh rekor lompatan

sebelumnya adalah 171 kaki dan jauh lompatan Pastrana adalah 274 kaki.

Para peneliti di Helsinki University of Technology, Finlandia menciptakan

rekor dunia baru untuk pencapaian suhu terendah. Bagaimana kita bisa tahu
bahwa mereka berhasil membuat rekor dunia baru? Jawabanya karena nilai

suhu pada rekor sebelumnya dicatat. Berkat pengukuran nilai suhu yang

mereka capai, peneliti dari Finlandia mengetahui bahwa mereka telah

menciptakan rekor baru. Rekor sebelumnya untuk pencapaian suhu terendah

adalah 0,00000000028 K (280 piko Kelvin (pK)) yang dicapai tahun 1993. Dari

hasil percobaan tanpa kenal menyerah selama 9 tahun, para peneliti dari

Finlandia berhasil mendingikan logam rhodium hingga suhu 0,0000000001

(100 pK). Percobaan dilakukan melalui tiga tahap pendinginan. Tahap pertama

mendinginkan hingga 3 mili kelvin, tahap kedua mendinginkan hingga 50

mikro kelvin, dan tahap ketiga medinginkan hingga piko kelvin hingga tercapai

rekor dunia tersebut.

Kecepatan Formula 1 atau kuda, massa yang diangkat lifter, jauh

lompatan mobil Pastrana, dan suhu yang dicapai peneliti Finlandia adalah

contoh besaran Fisika. Besaran-besaran tersebut baru memiliki makna jika

nilainya diberikan. Dengan adanya nilai maka semua orang akan memiliki

kesimpulan yang sama. Sebagai contoh, dengan adanya nilai kecepatan mobil

Formula 1 sebesar 250 km/jam dan kecepatan kuda 50 km/jam maka semua

orang di dunia memiliki kesimpulan yang sama bahwa mobil Formula 1

bergerak lima kali lebih cepat dari kuda. Jika hanya disebutkan bahwa mobil

Formula 1 lebih cepat dari kuda maka orang yang berbeda akan memilih kesimpulan yang berbeda.
Apakah dua kali lebih cepat, tiga kali lebih cepat,

sepuluh kali lebih cepat, atau lainnya

Berdasarkan sejumlah pertemuan para ahli fisika seluruh dunia, akhirnya

ditetapkan tujuh besaran pokok dalam fisika. Tujuh besaran tersebut tampak

dalam Tabel 1.1

Tabel 1.1 Tujuh besaran pokok dalam fisika


1. Satuan Panjang (meter)

Meter pada awalnya ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang bumi
dan kutub utara hingga Khatulistiwa melalui Meridian Paris pada tahun 1791, dan pada tahun 1795
perancis menggunakan meter sebagai jarak resmi untuk panjang. Ketidakpastian dalam mengukur jarak
tersebut menyebabkan biro berat dan ukuran Internasional menetapkan satu meter adalah jarak antara
dua garis pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres Perancis tahun 1889.

Pada tahun 1960 hingga 1970, ketika laser di perkenalkan Konferensi umum tentang berat dan ukuran
ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,63 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-
merah atom krypton-86 dalam sebuah ruangan vakum. Pada tahun 1983, BIPM menentukan meter
sebagai jarak yang dilalui cahay melalui vakum pada 1/299.792.458 detik kecepatan cahaya ditetapkan
sebesar 299.792.458 meter per detik. Oleh karena itu kecepatan cahaya dalam vakum dimana saja
adalah sama. Devinisi ini adalah lebih universal dibandingkan jarak ukur lilit bumi atau panjang batang
logam tertentu.

Pada tahun 1120 raja Inggris yaitu Henry 1 secara pribadi menggunakan hitung dan jempolnya untuk
menetapkan standar satuan panjang, kemudian memutuskan bahwa standar panjang di negara itu akan
diberi nama yard (3 kaki) dan akan sama dengan jarak dari ujung hidung ke ujung lengan.

Meter asal kata dari Yunani yaitu metron yang berarti ukuran

2. Satuan waktu (detik)

Sebelum adanya pengukuran waktu modern seperti zaman sekarang, arloji dan stopwatch waktu diukur
menggunakan jam matahari dan jam pasir, waktu diukur abad, tahun, bulan, minggu, jam, menit, dan
sekon atau sekon. Sebelum tahun1967, satu sekon ditetapkan sama dengan(1/60) (1/60) (1/24) atau
dengan 1/86400 hari. Jadi 1 sekon adalah 1/86400 hari.

Akan tetapi dari kemudian hari diketahui bahwa waktu edar matahari rata-rata itu berubah dari tahun
ke tahun sehingga pada tahun 1967 ditetapkan waktu standar satu sekon adalah waktu yang diperlukan
oleh atom sesium-33 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali periode getaran radiasi dari
atom sesium.
3. Satuan Massa (kilogram)

Pada Satuan Internasional massa dinyatakan dalam satuan koligram. Didefinisikan sebagai massa sebuah
silinder platina-iridium tertentu disimppan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis.
Standar ini ditetapkan pada tahun 1887. Penggunaan bahan platinum-iridium sebagai standar satu
kilogram karena merupakan bahan yang stabil.

4. Satuan Temperatur (kelvin)

Skala kelvin adalah skala suhu dimana nol absolut di definisikan sebagai 0 K. Kelvin adalah salah satu dari
tujuh unit dasar SI. Satuan kelvin didefinisikan oleh dua fakta yaitu nol kelvindan nol absolut, dan satu
kelvin adalah pecahan 1/273,16 dari suhu termodinamika. Skala suhu celcius sekarang didefinisikan
kelvin.

Kelvin dinamakan berdasarkan mana seorang fisikawan dan insinyur Inggris William Thomso 1st Baron
Kelvin. Perkataan kelvin sebagai unit ditulis huruf kecil (k) kecuali dalam awal kalimat dan tidak pernah
di ikuti kata dan simbol derajat, berbeda dengan fahrenheit dan celcius. Ini karena kedua skala tersebut
adalah skala ukuran sementar kelvin adalah unit ukuran. Ketika kelvin diperkenalkan pada tahun 1954 di
Konverensi umum Ukuran dan Berat ke-10, Resolusi 3, CR 79 namanya adalah derajat kelvin dan ditulis
ᴼK, dan kata derajat dibuang pada tahu 1967.

Sejarah Temperatur Fahrenheit

Ada beberapa perdebatan mengenai bagaimana Fahrenheit memikirkan skala temperaturnya. Ada yang
menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 °F) dan 100 °F pada skala temperaturnya dengan
cara mencatat temperatur di luar terendah yang dapat ia ukur, dan temperatur badannya sendiri.
Temperatur di luar terendah ia jadikan titik nol yang ia ukur pada saat musim dingin tahun 1708
menjelang tahun 1709 di kampung halamannya, (-17.8 °C). Fahrenheit ingin menghindari suhu negatif di
mana skala Ole Rømer seringkali menunjuk temperatur negatif dalam penggunaan sehari-hari.

Fahrenheit memutuskan bahwa suhu tubuhnya sendiri adalah 100 °F (suhu tubuh normal adalah
mendekati 98.6 °F, berarti Fahrenheit saat itu sedang demam ketika bereksperimen atau
termometernya tidak akurat). Dia membagi skala normalnya menjadi 12 divisi, dan kemudian ke-12
divisi masing-masing dibagi lagi atas 8 sub-divisi. Pembagian ini menghasilkan skala 96 derajat.
Fahrenheit menyebut bahwa pada skalanya, titik beku air pada 32 °F, dan titik didih air pada 212 °F,
berbeda 180 derajat.

Ada pula yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 °F) pada skalanya sebagai suhu di
mana campuran sama rata antara es dan garam melebur dan 96 derajat sebagai temperatur darahnya
(dia pada awalnya menggunakan darah kuda untuk menandakan skalanya). Skalanya terdiri atas 12
divisi, tapi kemudian dia membagi masing-masing divisi menjadi 8 sub-divisi sama besar. Dan
menghasilkan 96 derajat. Dia kemudian menemukan bahwa air (tanpa campuran apa-apa) akan
membeku pada suhu 32 derajat dan mendidih pada suhu 212 derajat.
Yang ketiga adalah cerita yang paling dikenal, seperti yang digambarkan pada serial televisi fisika
populer The Mechanical Universe. Serial itu menyatakan bahwa Fahrenheit mengadopsi skala Romer di
mana air membeku pada suhu 7,5 derajat dan mengalikan setiap nilai dengan 4 untuk mengeliminasi
pecahan serta meningkatkan granularity dari skala tersebut (menghasilkan 30 dan 240 derajat).
Kemudian dia kembali menentukan skalanya di antara titik beku air dan temperatur normal tubuh
manusia (di mana ia mengambil 96 derajat); titik beku air ditentukan 32 derajat sehingga ada 64 interval
akan membagi dua. Sehingga ia bisa menandai garis derajat pada alatnya dengan membagi dua interval
tersebut dua kali.

Pengukurannya tidak semuanya akurat. Dengan menggunakan skala awalnya, titik beku dan titik didih
air yang sebenarnya akan berbeda dengan 32 °F dan 212 °F. Beberapa waktu setelah kematiannya,
diputuskan untuk kembali menandakan skalanya dengan 32 °F dan 212 °F sebagai titik beku dan titik
didih air murni yang benar. Perubahan ini memudahkan konversi dari Celsius ke Fahrenheit dan vice
versa dengan menggunakan rumus sederhana. Perubahan ini juga menjelaskan mengapa temperatur
tubuh pernah sekali ditentukan 96 atau 100 °F oleh Fahrenheit sekarang ditentukan 98,6 °F oleh banyak
pihak, walaupun nilai 98 °F akan lebih akurat.

Keempat, adalah cerita yang tidak begitu dikenal mengenai asal muasal skala Fahrenheit. Cerita
keempat menceritakan bahwa skala Fahrenheit ditentukan Fahrenheit sendiri yang menjadi anggota
organisasi persaudaraan (tidak ada bukti yang tentu). Dalam organisasi tersebut, ada 32 tingkat
penerangan, 32 menjadi yang tertinggi. Penggunaan kata degree (dalam bahasa Indonesia berarti:
derajat atau tingkatan) sendiri dikatakan diambil dari tingkatan dalam organisasi tersebut. Ini mungkin
suatu kebetulan, tapi tidak ada bukti yang menunjukkan kebenaran hal tersebut .

Versi kelima menceritakan bahwa Fahrenheit menentukan 0 derajat berdasarkan temperatur di mana
manusia akan mati beku karena kedinginan dan 100 derajat adalah temperatur di mana manusia akan
mati karena panas. Untuk alasan itu, 0 sampai 100 menunjukkan rentang di mana manusia bisa hidup.

5. Satuan Arus (Ampere)

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa
mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan
sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran
elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya.

Saat arus listrik mengalir lewat suatu kabel, maka bidang magnet akan berada di sekeliling kabel.
Ampere didefinisikan pada 1948 dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik.

1 ampere adalah arus listrik konstan dimana jika terdapat dua kabel dengan panjang tak terhingga
dengan circular cross section?? yang dapat diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1 meter pada ruang
hampa, akan menghasilkan gaya 2 x 107 newton per meter.
Arus adalah banyaknya muatan yang mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Arus listrik dapat diukur dalam satuan detikatau Ampere . Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-
hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere (μA) seperti di dalam jaringan tubuh
hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir . Dalam kebanyakan
sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus
yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum ohm.

Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam . Satuan internasional untuk arus listrik
adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila
dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 N/m di antara dua penghantar lurus sejajar,
dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa
udara.

6. Satuan Jumlah Zat (mole)

Mol adalah satuan dasar SI yang mengukur jumlah zat. Istilah mol pertama kali diciptakan oleh Wilhem
Ostwald dalam bahasa Jerman pada tahun 1893, walaupun sebelumnya telah terdapat konsep massa
equivalan seabad sebelumnya. Istilah mol diperkirakan berasal dari kata bahasa Jerman molekul. Nama
gram atom dan gram molekul juga pernah digunakan dengan artian yang sama dengan mol tetapi unutk
sekarang ini sudah tidak digunakan lagi.

Satuan mol didefinisikan sebagai jumlah zat suatu sistem yang mengandung entitas elemeter sebanyak
atom-atom yang berda pada 12 gram karbon-12.

Terdapat miskonsepsi yang umum bahwa mol didefinisikan menurut tetapan Avogadro (juga disebut
"bilangan Avogadro"). Namun kita tidak perlulah mengetahui jumlah atom ataupun molekul yang ada
dalam suatu zat untuk menggunakan satuan mol, dan sebenarnya pula pengukuran jumlah zat dilakukan
pertama kali sebelum adanya teori atom modern. Definisi mutakhir mol disepakati pada tahun 1960-an.
Sebelumnya, definisi mol didasarkan pada berat atom hidrogen, berat atom oksigen, dan massa atom
relativ oksigen-16. Keempat definisi ini memiliki tingkat perbedaan yang lebih kecil dari 1%.

Metode yang paling umum untuk mengukur jumlah zat adalah dengan mengukur massanyadan
kemudian membagi nilai massanya dengan massa molar zat tersebut.Massa molar dapat dihitung
dengan mudah dari nilai tabulasi bobot atom dan tetapan massa molar (didefinisikan sebagai 1 g/mol).
Metode lainnya meliputi penggunaan volume molar ataupun pengukuran muatan listrik

7. Satuan Intensitas Cahaya (candela)


Bagai cahaya, maka perlu menunggu sampai 1909 untuk melihat awal unufikasi di tingkat Internasional,
ketika laboraturiun Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris memutuskan untuk mengadopsi lilin
internasional yang diwalili oleh lampu pilamen karbon. Jerman pada saat yang sama, tinggal dengan lilin
Hefner, ditetapkan oleh standar api, dan setara dengan sekitar 9/10 lilin Internasional. Tapi standar
dengan menggunakan lampu pijar dan akibatnya bergantung pada stabilitas mereka tidak akan pernah
memuaskan dan oleh karena itu, bisa hanya sementara. Disisi lain sifat hitam yang disediakan secara
teoritis sempurna, dan pada awal 1933, prinsip diadopsi bahwa unit fotometrik baru akan didasarkan
kepada emisi bercahaya hitam di suhu beku besi platina (2045 K).

Sebelum intensitas cahaya berdasarkan filamen api atau pijar digunakan di berbagai negara tahun 1948,
awal digantikannya lilin baru berdasarkan luminasi radiator hitam a pada suhu beku platinum. Modifikasi
ini telah disiapkan oleh Komisi internasional tentang Penerangan dan oleh CIPM sebelim 1937, dan telah
di umumkan oleh CIPM pada tahun 1946. Saaat ini diratifikasi pada tahun 1948 oleh CGPM 9 yang
mengadopsi nama internasional baru untuk unit ini yang candela pada tahu 1967 CGPM ke-13 memberi
perubahan dari definisi 1946.

Pada tahun 1979 karena kesulitan eksperimental dalam mewujudkan radiator Plank pada suhu tinggi
dan kemungkinan-kemungkinan baru yang ditawarkan oleh radiometri, yaitu pengukuran daya radiasi
optik, mengadopsi definisi baru candela.
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dapat dinyatakan dengan angka, dan memiliki satuan,
sedangkan satuan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran atau
pembanding dalam suatu pengukuran tertentu.

Besaran dan Satuan merupakan hal dasar yang perlu dipelajari agar dapat mengkaji ilmu fisika lebih
lanjut. Dalam pengukuran suatu besaran, satuan harus dicantumkan bersamaan dengan nilai atau angka
dari suatu besaran tersebut. Lalu apa itu Besaran dan Satuan? Dalam artikel ini akan dibahas terkait
pengertian besaran dan satuan, pengelompokannya, serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dapat dinyatakan dengan angka, dan memiliki satuan
[1]. Tiga syarat penting ini harus dipenuhi agar dapat disebut sebagai besaran. Jika tidak memenuhi
ketiga syarat tersebut, atau salah satunya tidak ada, maka tidak bisa disebut sebagai besaran. Misalnya
sesuatu tersebut bisa diukur dan dapat dinyatakan dengan angka, namun tidak memiliki satuan, maka
tidak bisa disebut sebagai besaran.Satuan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyatakan
hasil pengukuran atau pembanding dalam suatu pengukuran tertentu [1]. Satuan merupakan salah satu
syarat yang harus dimiliki oleh suatu besaran. Oleh karena itu, setiap besaran dalam fisika memiliki
satuan yang berbeda-beda. Untuk mengetahui besaran dan satuan kita dapat menggunakan alat ukur
yang sesuai dalam pengukuran suatu besaran. Misalnya kita ingin mengetahui besaran panjang dari
suatu buku. Kita dapat menggunakan alat ukur penggaris dan mengukur panjang buku tersebut sehingga
diperoleh angka dan satuan yang tertera pada penggaris yang digunakan.

Pengelompokan

Pengelompokan besaran berdasarkan satuannya terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu besaran pokok dan
besaran turunan.

1. Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah ditetapkan atau telah didefinisikan lebih
awal. Satuan dari besaran pokok disebut satuan pokok [2]. Besaran pokok terdiri dari 7 besaran seperti
yang tertera pada gambar 1.
2. Besaran turunan merupakan besaran yang satuannya dijabarkan dari satuan besaran pokok [2].
Besaran turunan juga dapat diartikan sebagai besaran yang memiliki dua atau lebih dari satuan besaran
pokok karena besaran ini diperoleh dari besaran pokok yang diturunkan. Beberapa besaran turunan dan
satuannya ditunjukkan pada gambar 2.
Pemberian simbol besaran dan satuan pada gambar 1 dan 2 merupakan hasil konvensi internasional
yang telah disepakati. Penggunaan simbol selain yang tertera pada gambar 1 dan 2 tetap diperbolehkan
selama definisinya konsisten dengan sebuah simbol dan satuan yang digunakan [3].

Dalam pengukuran suatu besaran fisika, biasanya kita menjumpai hasil besaran yang sangat besar dan
besaran yang sangat kecil. Hasil pengukuran besaran juga dapat dinyatakan menggunakan notasi ilmiah
yang diletakkan sebelum penulisan satuan. Penggunaan notasi ilmiah dapat mempermudah penulisan
hasil besaran yang sangat besar ataupun yang sangat kecil. Notasi ilmiah ini dilambangkan dengan
menggunakan pangkat dari 10, seperti yang tertera dibawah ini.

3.560.000.000 m = 3,56 x 109 m

0,000000492 s = 4,92 x 10-7 s


Notasi ilmiah dalam komputer kadang menggunakan pernyataan yang lebih singkat, yaitu 3,56 E+9 dan
4,92 E-7, dimana E adalah “eksponen dari 10”. Selain menggunakan notasi ilmiah, hasil pengukuran
besaran juga dapat ditambahkan awalan-awalan seperti yang ditunjukkan pada gambar 3. Dimana
awalan tersebut melambangkan kelipatan tertentu dari 10 yang digunakan sebagai faktor perkalian.
Berikut penggunaan awalan untuk menyatakan besaran waktu dan daya listrik [4]

1,27 x 109 watt = 1,27 gigawatt = 1,27 GW

2,35 x 10-9 s = 2,35 nanosekon = 2,35 ns


Pengelompokan satuan berdasarkan jenisnya terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu satuan baku dan satuan
tak baku.

1. Satuan Baku
Satuan Baku adalah satuan yang mempunyai standar khusus sehingga hasil pengukuran yang diperoleh
oleh semua orang akan bernilai sama atau seragam. Satuan standar dalam fisika dapat dinyatakan
dengan dua cara sistem satuan, yaitu

 Satuan mks (meter, kilogram, dan sekon) atau dikenal sebagai sistem metrik.
 Satuan cgs (centimeter, gram, dan sekon) atau dikenal sebagai sistem gaussian.

Pemilihan sistem yang akan digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran tidak ada keharusan, namun
sistem mks paling banyak digunakan secara luas. Selain itu, sistem MKS juga digunakan dalam Sistem
Internasional (SI). Dimana sistem MKS menyatakan besaran pokok panjang dengan satuan meter (m),
massa dengan kilogram (kg), dan waktu dengan sekon (s).

Adapun sistem CGS adalah system yang biasa kita pakai di Indonesia. Besaran pokok pada sistem CGS
dinyatakan dengan satuan yang lebih rendah dari MKS. Dimana sistem CGS menyatakan besaran
panjang dengan satuan centimenter (cm), massa dengan satuan gram (g) dan waktu dalam satuan sekon
(detik).

Sistem satuan lainnya adalah sistem satuan British yang popular digunakan beberapa negara seperti di
Amerika Serikat, Inggris, Myanmar, dan Liberia. Pada satuan British, besaran panjang dinyatakan dalam
feet (ft), gaya dalam pound, massa dalam slug, dan waktu dalam sekon (s). Berikut adalah konversi
satuan sistem MKS, CGS, dan British [3].

 1 kg (mks) = 1000 gr (cgs) = 1/14,59 slug (British).


 1 m (mks) = 100 cm (cgs) = 3,281 ft (British).

2. Satuan Tak Baku

Satuan tak baku merupakan satuan yang tidak ada standar resminya. Artinya hasil pengukuran suatu
besaran yang dilakukan oleh satu orang bisa saja berbeda dengan yang dilakukan orang lain. Beberapa
satuan tak baku yaitu jengkal, depa, kaki, hasta, dan lain-lain [5].

Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari

Penggunaan besaran dan satuan banyak kita jumpai di kehidupan sehari-hari, dimana dalam pengukuran
suatu besaran harus dicantumkan satuan yang sesuai dari besaran tersebut. Penggunaan besaran yang
paling banyak kita temui adalah besaran pokok seperti besaran panjang, massa, waktu, temperatur dan
arus listrik. Contoh penggunaan besaran pokok misalnya saat kita sekolah ataupun mengerjakan tugas,
kita menggunakan penggaris sebagai alat ukur untuk menentukan besaran panjang. Selain itu, kita juga
bisa menggunakan alat ukur termometer untuk menetukan besaran suhu (temperature) tubuh kita.
Kemudian, contoh penggunaan besaran turunan misalnya kita menggunakan alat ukur pipet tetes atau
gelas ukur untuk menentukan suatu volume cairan, dan masih banyak lagi contoh besaran yang kita
jumpai di kehidupan sehari-hari.

Contoh penggunaan satuan dalam kehidupan sehari-hari juga banyak kita jumpai, baik berupa satuan
baku maupun tak baku. Misalnya untuk satuan baku, kita sering menggunakannya untuk menyebut
satuan besaran massa, seperti “Saya ingin membeli beras 1 kilogram (kg)”. Kemudian, untuk satuan tak
baku sering digunakan juga untuk menentukan besaran panjang, seperti “Tongkat ini berukuran 3,5
jengkal tangan Putra, namun setelah diukur dengan Putri berukuran 4 jengkal”. Berdasarkan
penggunaan satuan tak baku ini kita dapat mengetahui bahwa hasil pengukuran tongkat yang diukur
oleh Putra dan Putri memiliki nilai yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa satuan tak baku tidak bisa
memberikan nilai pengukuran yang sama/seragam. Oleh karena itu, untuk mendapatkan pengukuran
yang sama/seragam, penggunaan satuan baku lebih banyak dan sering digunkana dalam kehidupan
sehari-hari.

Agar lebih memahami penjelasan terkait besaran dan satuan, teman-teman bisa menyimak salah satu
video Besaran dan Satuan berikut

Alasan memilih besaran dan satuan

Tujuan praktikum Fisika Dasar dengan materi Besaran, Satuan dan Pengukuran Dasar yaitu:

1. Mampu memahami dan menggunakan istilah besaran dan satuan secara benar.

2. Mampu menggunakan beberapa alat ukur dasar dengan benar.

3. Menentukan ketidakpastian pada hasil pengukuran dan hasil percobaan.

Alat dan bahan

Alat yang digunakan pada praktikum adalah

 Mistar plastik (30 cm),


 Amperemeter,
 Busur derajat,
 Soil tester.
 Jangka Sorong,
 Timbangan Pegas,
 Timbangan Buah,
 Termometer Ruang,
 Termometer Zat,
 Altimeter.

Bahan

 Balok,
 Pipa,
 Batu

Cara kerja

Cara Kerja yang digunakan dalam praktikum fisika dasar dengan materi Besaran, Satuan dan Pengukuran
Dasar adalah sebagai berikut:

Menyiapkan peralatan ukur yang akan di gunakan dalam kegiatan ini.

Mencari tahu kegunaan dari masing-masing alat ukur tersebut, dan ketahui pula besaran dan
satuanyang digunakan alat tersebut.

Mempelajari cara penggunaan alat ukur tersebut dan ketahui pula nilai satuan terkecil (NST) yang
sedang digunakan.

Menggunakan alat tersebut sesuai kegunaannya untuk mengukur benda-benda atau kejadian-kejadian
yang ada di dalam sekitar tempat anda berada.

Melakukan pengukuran secara berulang (ada pengulangan) untuk mendapat hasil pengukuran yang
mendekati kebenaran (rata-rata).

Mencatat semua hasil pengukuran dan pengamatan anda seperti pada tabel yang ada di bawah ini.

Hasil pengamatan
Hasil Pengamatan Alat Ukur Besaran, Satuan dan Hasil Pengukuran.
Pembahasan

Ada beberapa alat ukur besaran dan satuan yang diantaranya adalah Mistar Plastik, Jangka Sorong,
Timbangan Pegas, Timbang Buah, Termometer Ruang, Termometer Zat, Altimeter, Hidrometer,
Aperemeter, Busur Derajat dan Soil Tester. Dalam Praktikum Fisika Dasar ini, Mistar Plastik dan Jangka
Sorong memiliki besaran dan satuan yang sama, Mistar Plastik memiliki NST 1 mm sedangkan Jangka
Sorong memiliki NST 0,02 mm. Mistar Plastik digunakan untuk mengukur Panjang Balok, hasil dari 3 kali
pengukuran 0,2 mm, 0,2 mm dan 0,3 mm dengan nilai rata-rata 0,2 mm sedangkan Jangka Sorong
digunakan untuk mengukur diameter Pipa dengan hasil dari 3 kali pengukuran 3,3 mm, 3,2 mm dan 3,3
mm maka nilai rata-ratanya 3,2 mm. Timbangan adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa
suatu benda. Timbang Pegas dan Timbangan Buah memiliki besaran yang sama yaitu massa. Timbang
Pegas dalam praktikum ini digunakan untuk mengukur berat batu. Hasil dari 3 kali pengukuran memiliki
nilai yang sama yaitu 0,2 gram maka rata-ratanya 0,2 gram. sedangkan Timbangan Buah, digunakan
untuk mengukur massa batu. Hasil dari 3 kali pengukuran memiliki nilai yang berbeda 138 gram, 139
gram dan 138 gram maka nilai rata-ratanya adalah 138,33 gram. Termometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur suhu (temperatur) suhu. disini termometer yang digunakan adalah
termometer ruang dan termometer zat memiliki besaran, satuan dan NST yang sama. Termometer
Ruang untuk mengukur suhu ruang, dari 3 kali pengukuran memiliki nilai yang sama yaitu 33 ̊ C, maka
rata-ratanya 33 ̊ C. Termometer Zat untuk mengukur suhu zat, dari 3 kali pengukuran memiliki nilai yang
berbeda yaitu 31 ̊ C, 31,2 ̊ C dan 31,5 ̊ C, maka rata-ratanya 31 ̊ C. Altimeter adalah sebuah alat untuk
mengukur ketinggian suatu titik dari permukaan laut. Biasanya alat ini digunakan untuk keperluan
navigasi dalam penerbangan, pendakian, dan kegiatan yang berhubungan dengan ketinggian. Altimeter
disini digunakan untuk mengukur ketinggian tempat, hasil dari 3 kali pengukuran mendapatkan nilai
yang berbeda yaitu 120 m, 160 m dan 170 m, maka nilai rata-ratanya adalah 150 m. Hidrometer adalah
alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis (atau kepadatan relatif) dari cairan yaitu rasio densitas
cairan kepadatan air. Hidrometer disini digunakan untuk mengukur kelembapan udara dengan satuan
dan NST %. Hasil dari 3 kali pengukuran dengan nilai yang berbeda yaitu 86%, 85% dan 84%, maka rata-
ratanya adalah 85%. Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus dan tegangan
listrik pada baterai, dengan satuan dan besaran ampere. Hasil dari 3 kali pengukuran adalah 3 ampere,
maka nilai rata-ratanya adalah 3 ampere. Busur Derajat adalah alat yang digunakan untuk mengukur
sudut balok, dengan besaran dan satuan derajat ̊ . Hasil dari 3 kali pengukuran adalah 90 ̊ , maka rata-
ratanya 90 ̊ . Soil Tester adalah alat yang digunakan untuk mengukur pH dan kelembapan tanah, dengan
nilai NST 0,05. Hasil dari 3 kali pengukuran adalah 5,76, 5,75 dan 5,75, maka rata-ratanya adalah 5,75.
Kesimpulan

Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan
dari besaran lain. Ada tujuh besaran pokok dalam sistem Satuan Internasional yaitu Panjang, Massa,
Waktu, Suhu, Kuat Arus, Jumlah molekul, Intensitas Cahaya. Panjang adalah dimensi suatu benda yang
menyatakan jarak antar ujung. Panjang dapat dibagi menjadi tinggi, yaitu jarak vertikal, serta lebar, yaitu
jarak dari satu sisi ke sisi yang lain, diukur pada sudut tegak lurus terhadap panjang benda. Massa adalah
sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan untuk mengukur banyaknya materi
yang terdapat dalam suatu benda. Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh
rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala
waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama
berlangsungnya suatu kejadian. Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi
suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang
dimiliki oleh suatu benda. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu.
Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.

Alat ukur adalah sebuah benda atau alat bisa buatan atau alami yang digunakan untuk mengambil data
kuantitatif dari berbagai benda seperti panjang, suhu, waktu, massa, berat, dan sebagainya. Data
kuantitatif ini kemudian jadi hal yang sangat penting untuk dilibatkan dalam perhitungan dengan
berbagai tujuan.

Suatu pengukuran selalu disertai oleh ketidakpastian dikarenakan ada Beberapa penyebab antara lain
adanya Nilai Satuan Terkecil (NST), kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan pegas, kesalahan
paralaks, fluktuasi parameter pengukuran, dan lingkungan yang mempengaruhi hasil pengukuran, dan
karena hal-hal seperti ini pengukuran mengalami gangguan. Dengan demikian sangat sulit untuk
mendapatkan nilai sebenarnya suatu besaran melalui pengukuran. Oleh sebab itu, setiap pengukuran
harus dilaporkan dengan ketidakpastiannya. Ketidakpastian dibedakan menjadi dua, yaitu ketidakpastian
mutlak dan relatif. Masing masing ketidakpastian dapat digunakan dalam pengukuran tunggal dan
berualang.

Anda mungkin juga menyukai