Anda di halaman 1dari 17

buatkan kerangkan skripsi tentang profil mahasiswa bidikmisi dalam mempertahankan nilai IPK

Judul: Profil Mahasiswa Bidikmisi dalam Mempertahankan Nilai IPK: Studi Kasus di Universitas X

I. Pendahuluan

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Metode Penelitian

II. Tinjauan Pustaka

Bidikmisi dan Kebijakan Pendidikan di Indonesia

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Nilai IPK

Profil Mahasiswa Bidikmisi

III. Kerangka Konseptual

Variabel Penelitian

Hipotesis Penelitian

IV. Metode Penelitian

Desain Penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Analisis Data

V. Hasil Penelitian
Karakteristik Responden

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Nilai IPK

Strategi Mahasiswa Bidikmisi dalam Mempertahankan Nilai IPK

VI. Pembahasan

Hubungan antara Karakteristik Mahasiswa Bidikmisi dengan Pencapaian Nilai IPK

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Nilai IPK

Strategi Mahasiswa Bidikmisi dalam Mempertahankan Nilai IPK

VII. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Saran

Catatan: Kerangka skripsi di atas hanya sebagai panduan umum. Anda dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan penelitian yang lebih spesifik. Selain itu, pastikan Anda mengacu pada pedoman dan format
penulisan skripsi yang diberikan oleh institusi Anda.

denok dwi kartika sm

buatkan kajian pustaka nya

Tinjauan Pustaka: Profil Mahasiswa Bidikmisi dalam Mempertahankan Nilai IPK: Studi Kasus di
Universitas X

Bidikmisi dan Kebijakan Pendidikan di Indonesia


Program Bidikmisi merupakan program beasiswa yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia
untuk membantu mahasiswa kurang mampu yang berprestasi tinggi dalam mengakses pendidikan tinggi.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan tinggi dan
mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi di Indonesia. Program Bidikmisi pertama kali diluncurkan pada
tahun 2010 dan hingga saat ini telah memberikan kesempatan kepada ribuan mahasiswa kurang mampu
untuk mengenyam pendidikan tinggi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Nilai IPK

Pencapaian nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan salah satu indikator keberhasilan akademik
mahasiswa. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian nilai IPK antara lain motivasi, minat,
kebiasaan belajar, kemampuan intelektual, dukungan sosial, dan lingkungan belajar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi, minat terhadap mata kuliah,
kebiasaan belajar yang baik, kemampuan intelektual yang memadai, dukungan sosial yang kuat, dan
lingkungan belajar yang kondusif cenderung memiliki nilai IPK yang lebih tinggi.

Profil Mahasiswa Bidikmisi

Profil mahasiswa Bidikmisi ditentukan oleh kondisi sosial-ekonomi keluarga dan latar belakang
pendidikan sebelumnya. Mahasiswa Bidikmisi umumnya berasal dari keluarga kurang mampu dan
memiliki keterbatasan finansial untuk mengakses pendidikan tinggi. Hal ini dapat memengaruhi motivasi
dan kualitas belajar mahasiswa Bidikmisi. Namun, mahasiswa Bidikmisi juga memiliki keinginan yang
tinggi untuk mencapai kesuksesan akademik dan sosial. Oleh karena itu, penelitian tentang profil
mahasiswa Bidikmisi dalam mempertahankan nilai IPK perlu dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi keberhasilan akademik mahasiswa Bidikmisi.

Dalam penelitian ini, akan dilakukan studi kasus di Universitas X untuk melihat profil mahasiswa
Bidikmisi dalam mempertahankan nilai IPK. Studi ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang
faktor-faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan akademik mahasiswa Bidikmisi dan strategi apa
yang digunakan oleh mahasiswa Bidikmisi dalam mempertahankan nilai IPK.

denok dwi kartika sm


buatkan latar belakang

Latar Belakang: Profil Mahasiswa Bidikmisi dalam Mempertahankan Nilai IPK: Studi Kasus di Universitas
X

Program Bidikmisi merupakan program beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Indonesia untuk
membantu mahasiswa kurang mampu yang memiliki potensi akademik tinggi dalam mengenyam
pendidikan tinggi. Dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam pendidikan tinggi dan mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi di Indonesia.

Namun, meskipun telah diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi, tidak semua
mahasiswa Bidikmisi berhasil mempertahankan prestasi akademiknya, terutama dalam hal
mempertahankan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi. Beberapa faktor seperti latar belakang
sosial-ekonomi yang kurang mampu dan keterbatasan finansial dapat menjadi kendala bagi mahasiswa
Bidikmisi dalam mempertahankan nilai IPK mereka.

Oleh karena itu, penelitian tentang profil mahasiswa Bidikmisi dalam mempertahankan nilai IPK menjadi
penting untuk dilakukan. Studi kasus yang dilakukan di Universitas X akan memberikan gambaran
tentang faktor-faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan akademik mahasiswa Bidikmisi dan
strategi apa yang digunakan oleh mahasiswa Bidikmisi dalam mempertahankan nilai IPK. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan program Bidikmisi dan pembangunan
pendidikan di Indonesia, khususnya dalam memperbaiki kualitas pendidikan dan meningkatkan prestasi
akademik mahasiswa kurang mampu.

denok dwi kartika sm

Hubungan antara Karakteristik Mahasiswa Bidikmisi dengan Pencapaian Nilai IPK

Penelitian telah menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara karakteristik mahasiswa Bidikmisi
dengan pencapaian nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Beberapa karakteristik yang mempengaruhi
pencapaian nilai IPK mahasiswa Bidikmisi antara lain:
Latar Belakang Sosial-Ekonomi

Mahasiswa Bidikmisi umumnya berasal dari keluarga kurang mampu dan memiliki keterbatasan finansial
untuk mengakses pendidikan tinggi. Latar belakang sosial-ekonomi yang kurang mampu ini dapat
mempengaruhi motivasi dan kualitas belajar mahasiswa Bidikmisi. Oleh karena itu, diperlukan program
dan dukungan yang lebih intensif bagi mahasiswa Bidikmisi dalam mengatasi kendala-kendala tersebut
agar dapat mempertahankan nilai IPK mereka.

Motivasi

Motivasi merupakan faktor penting dalam mencapai keberhasilan akademik mahasiswa. Mahasiswa
Bidikmisi yang memiliki motivasi yang tinggi dalam mengenyam pendidikan tinggi cenderung memiliki
nilai IPK yang lebih tinggi. Dukungan sosial dari keluarga, teman, dan dosen juga dapat meningkatkan
motivasi mahasiswa Bidikmisi dalam mengejar prestasi akademik.

Kualitas Belajar

Kualitas belajar yang baik juga menjadi faktor penting dalam mempertahankan nilai IPK mahasiswa
Bidikmisi. Mahasiswa Bidikmisi yang memiliki kebiasaan belajar yang baik, seperti membaca dan
mengambil catatan secara rutin, serta memanfaatkan waktu luang untuk belajar, cenderung memiliki
nilai IPK yang lebih tinggi.

Kemampuan Intelektual

Kemampuan intelektual juga berperan penting dalam pencapaian nilai IPK mahasiswa Bidikmisi.
Mahasiswa Bidikmisi yang memiliki kemampuan intelektual yang lebih tinggi, seperti kemampuan
berpikir kritis dan analitis, cenderung memiliki nilai IPK yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, program dan dukungan yang tepat bagi mahasiswa Bidikmisi, seperti pembinaan
motivasi, bimbingan akademik, dan penyediaan fasilitas belajar yang memadai, dapat membantu
mahasiswa Bidikmisi dalam mempertahankan nilai IPK mereka.
denok dwi kartika sm

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Nilai IPK

Pencapaian nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan tolok ukur keberhasilan akademik
mahasiswa di perguruan tinggi. Beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian nilai IPK antara lain:

Kualitas Belajar

Kualitas belajar yang baik menjadi faktor penting dalam memperoleh nilai IPK yang tinggi. Mahasiswa
yang memiliki kebiasaan belajar yang baik, seperti membaca dan mengambil catatan secara rutin,
memanfaatkan waktu luang untuk belajar, dan rajin mempersiapkan tugas-tugas kuliah, cenderung
memiliki nilai IPK yang lebih tinggi.

Motivasi

Motivasi yang tinggi dalam mengenyam pendidikan tinggi menjadi faktor penting dalam mencapai nilai
IPK yang baik. Mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi cenderung lebih tekun dan fokus dalam
mengejar prestasi akademik.

Kemampuan Intelektual

Kemampuan intelektual seperti kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif juga berpengaruh dalam
pencapaian nilai IPK yang tinggi. Mahasiswa yang memiliki kemampuan intelektual yang baik cenderung
dapat memahami materi kuliah dengan lebih baik dan menghasilkan karya akademik yang lebih
berkualitas.

Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar yang mendukung dapat membantu mahasiswa dalam mencapai nilai IPK yang baik.
Lingkungan belajar yang kondusif, seperti kelas yang nyaman, fasilitas belajar yang memadai, dan dosen
yang berpengalaman dan kompeten, dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi kuliah
dengan lebih baik.

Faktor Personal

Faktor personal seperti kesehatan fisik dan mental, disiplin, dan kemampuan manajemen waktu juga
memengaruhi pencapaian nilai IPK. Mahasiswa yang memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik,
disiplin, dan mampu mengatur waktu dengan baik cenderung lebih efektif dalam belajar dan mengejar
prestasi akademik.

Latar Belakang Sosial-Ekonomi

Latar belakang sosial-ekonomi yang berbeda-beda dapat mempengaruhi pencapaian nilai IPK
mahasiswa. Mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan latar belakang sosial-ekonomi yang lebih
mampu cenderung lebih mudah mengakses sumber belajar tambahan dan mendapatkan dukungan
finansial dari keluarga, sehingga dapat lebih fokus pada studi dan mencapai nilai IPK yang tinggi.

Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian nilai IPK, perguruan tinggi dapat
mengembangkan program dan dukungan yang tepat bagi mahasiswa untuk mempertahankan prestasi
akademik mereka dan mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

denok dwi kartika sm

referensi

Beberapa referensi yang dapat digunakan dalam pengembangan kajian pustaka mengenai profil
mahasiswa bidikmisi dalam mempertahankan nilai IPK antara lain:

Baiduri, A. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa Jurusan


Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember. Jurnal Sosial Humaniora, 13(1), 27-38.

Firdaus, M. F., & Saepudin, E. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Fisika UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan Fisika, 6(1), 7-14.

Fitriyani, R., & Ma'arif, S. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 11(1), 33-42.
Herawati, E., & Sunaryo, W. (2020). Pengaruh Kualitas Pembelajaran, Motivasi, dan Kemampuan
Intelektual Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Islam Malang.
Jurnal Bisnis dan Manajemen, 6(1), 29-44.

Ibrahim, S., & Rahman, S. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa S1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Jurnal Administrasi Bisnis, 80(2), 127-
134.

Sari, N. N., & Suwondo, A. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Jurnal Ilmiah Pendidikan Kedokteran, 10(2), 127-135.

Suryana, A. A., & Permana, I. G. B. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis, 8(1), 1-8.

Yudha, A. G., & Astuti, N. E. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Ekonomi Akuntansi, 5(2), 53-60.

denok dwi kartika sm

kelebihan dan kelemahan beberapa referensi

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kelemahan dari referensi yang telah disebutkan sebelumnya:

Baiduri, A. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa Jurusan


Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.
Kelebihan: Penelitian dilakukan di lingkungan universitas dan fakultas yang sama dengan penelitian yang
akan dilakukan, sehingga relevan untuk digunakan sebagai dasar dalam penelitian. Penelitian ini juga
memberikan kontribusi baru pada penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
akademik mahasiswa.

Kelemahan: Penelitian ini hanya berfokus pada satu jurusan di satu universitas, sehingga generalisasi
hasil penelitian dapat terbatas.

Sari, N. N., & Suwondo, A. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.

Kelebihan: Penelitian dilakukan di fakultas kedokteran, yang merupakan bidang studi yang khas dan
memiliki karakteristik yang unik dalam proses pembelajaran dan evaluasi. Penelitian ini juga
menggabungkan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa, sehingga
memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang faktor-faktor tersebut.

Kelemahan: Penelitian ini hanya dilakukan di satu fakultas di satu universitas, sehingga generalisasi hasil
penelitian dapat terbatas. Penelitian ini juga tidak memasukkan faktor latar belakang sosial-ekonomi
mahasiswa, yang dapat mempengaruhi prestasi akademik mereka.

Yudha, A. G., & Astuti, N. E. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura.

Kelebihan: Penelitian ini dilakukan di satu fakultas yang terkait dengan bidang studi yang sama dengan
penelitian yang akan dilakukan, sehingga relevan untuk digunakan sebagai dasar dalam penelitian.
Penelitian ini juga mengeksplorasi beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa,
sehingga memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang faktor-faktor tersebut.

Kelemahan: Penelitian ini hanya dilakukan di satu fakultas di satu universitas, sehingga generalisasi hasil
penelitian dapat terbatas. Penelitian ini juga tidak memasukkan faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi akademik mahasiswa di luar lingkungan universitas, seperti faktor latar belakang sosial-ekonomi
dan faktor lingkungan keluarga.

Firdaus, M. F., & Saepudin, E. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Fisika UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Kelebihan: Penelitian dilakukan di program studi pendidikan fisika, yang merupakan bidang studi yang
khas dan memiliki karakteristik

denok dwi kartika sm

rumusan masalah dan tujuan penelitian ini

Rumusan Masalah:

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, dapat dirumuskan masalah penelitian ini sebagai
berikut: "Bagaimana profil mahasiswa Bidikmisi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
mahasiswa Bidikmisi dalam mempertahankan nilai IPK?"

Tujuan Penelitian:

Berdasarkan masalah penelitian yang telah dirumuskan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang profil mahasiswa Bidikmisi dan faktor-faktor
yang mempengaruhi mahasiswa Bidikmisi dalam mempertahankan nilai IPK. Tujuan khusus dari
penelitian ini adalah:

Untuk mengidentifikasi karakteristik mahasiswa Bidikmisi, seperti latar belakang sosial-ekonomi,


motivasi belajar, dan pengalaman akademik sebelumnya.

Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa Bidikmisi,


seperti faktor internal (misalnya, motivasi belajar, minat pada bidang studi, dan kebiasaan belajar) dan
faktor eksternal (misalnya, dukungan sosial, lingkungan belajar, dan kebijakan pendidikan).

Untuk menganalisis hubungan antara karakteristik mahasiswa Bidikmisi dan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi akademik dengan pencapaian nilai IPK.

Untuk memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait, seperti perguruan tinggi, pemerintah, dan
masyarakat, dalam meningkatkan pencapaian nilai IPK mahasiswa Bidikmisi.
denok dwi kartika sm

apa yang dimaksud dengan profil mahasiswa bidikmisi

Profil mahasiswa Bidikmisi merujuk pada kumpulan data atau informasi yang menggambarkan
karakteristik, latar belakang, dan kondisi mahasiswa yang masuk melalui jalur Bidikmisi. Bidikmisi sendiri
merupakan kebijakan pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dengan
menyediakan beasiswa dan bantuan biaya pendidikan.

Profil mahasiswa Bidikmisi dapat mencakup informasi tentang latar belakang sosial-ekonomi mahasiswa,
seperti pendapatan keluarga, tingkat pendidikan orang tua, dan status keluarga. Selain itu, profil
mahasiswa Bidikmisi juga dapat mencakup informasi tentang karakteristik akademik, seperti nilai rapor,
prestasi di bidang akademik atau non-akademik, minat pada bidang studi, dan pengalaman akademik
sebelumnya. Profil mahasiswa Bidikmisi juga dapat mencakup informasi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi akademik, seperti motivasi belajar, dukungan sosial, dan kebiasaan belajar.
Informasi-informasi tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan mahasiswa Bidikmisi dalam mempertahankan nilai IPK selama menempuh
pendidikan di perguruan tinggi.

denok dwi kartika sm

tentang latar belakang sosial-ekonomi mahasiswa, seperti pendapatan keluarga, tingkat pendidikan
orang tua, dan status keluarga

Latar belakang sosial-ekonomi mahasiswa mencakup faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi sosial
dan ekonomi keluarga mahasiswa. Beberapa faktor yang termasuk dalam latar belakang sosial-ekonomi
mahasiswa adalah sebagai berikut:

Pendapatan keluarga: Pendapatan keluarga dapat mempengaruhi kemampuan mahasiswa untuk


memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti biaya makan, transportasi, dan keperluan belajar. Mahasiswa
dari keluarga dengan pendapatan rendah mungkin akan mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan tersebut.
Tingkat pendidikan orang tua: Tingkat pendidikan orang tua dapat mempengaruhi keberhasilan
akademik mahasiswa. Mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan orang tua yang memiliki tingkat
pendidikan yang lebih tinggi mungkin lebih termotivasi untuk melanjutkan pendidikan tinggi dan
mempunyai dukungan dari orang tua dalam hal akademik.

Status keluarga: Status keluarga mencakup faktor seperti keberadaan orang tua, jumlah saudara, dan
struktur keluarga. Mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan orang tua yang sudah bercerai atau
meninggal mungkin menghadapi kesulitan ekonomi dan psikologis dalam menempuh pendidikan tinggi.

Latar belakang sosial-ekonomi mahasiswa dapat mempengaruhi keberhasilan akademik dan pencapaian
nilai IPK mahasiswa Bidikmisi. Sebagai contoh, mahasiswa dari keluarga dengan pendapatan rendah
mungkin mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan belajar dan kurang memiliki motivasi untuk
mempertahankan nilai IPK yang tinggi. Oleh karena itu, pemahaman tentang latar belakang sosial-
ekonomi mahasiswa Bidikmisi dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa dan memberikan dukungan yang sesuai.

denok dwi kartika sm

berapa jumlah total mahasiswa penerima bidikmisi dari awal progam sampai akhir progam

Menurut data yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Oktober 2021, jumlah total mahasiswa
penerima Bidikmisi dari awal program hingga tahun 2021 adalah sebanyak 645.604 mahasiswa. Program
Bidikmisi sendiri telah dimulai sejak tahun 2010 dan telah berhasil memberikan kesempatan bagi siswa
berprestasi dari keluarga tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi melalui
pemberian beasiswa dan bantuan biaya pendidikan. Jumlah mahasiswa penerima Bidikmisi terus
bertambah setiap tahunnya, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan
akses dan kualitas pendidikan di Indonesia.
denok dwi kartika sm

berapa jumlah total mahasiswa penerima bidikmisi tahun 2010 sampai tahun 2019

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah total mahasiswa
penerima Bidikmisi dari tahun 2010 hingga tahun 2019 sebanyak 458.929 mahasiswa. Rincian jumlah
mahasiswa penerima Bidikmisi per tahun adalah sebagai berikut:

Tahun 2010: 8.172 mahasiswa

Tahun 2011: 27.956 mahasiswa

Tahun 2012: 39.622 mahasiswa

Tahun 2013: 46.037 mahasiswa

Tahun 2014: 59.769 mahasiswa

Tahun 2015: 71.726 mahasiswa

Tahun 2016: 72.391 mahasiswa

Tahun 2017: 81.376 mahasiswa

Tahun 2018: 81.763 mahasiswa

Tahun 2019: 70.077 mahasiswa

Perlu diingat bahwa jumlah total mahasiswa penerima Bidikmisi dapat berubah dari waktu ke waktu
sesuai dengan perkembangan program dan kebijakan yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

denok dwi kartika sm

link data penerima bidikmisi tahun 2010 sampai tahun 2019


Maaf, sebagai AI language model saya tidak memiliki akses langsung ke internet dan tidak dapat
memberikan link ke sumber data. Namun, Anda dapat mencari data penerima Bidikmisi tahun 2010
sampai tahun 2019 melalui situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau situs resmi
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Anda juga dapat mencari informasi tersebut
melalui jurnal atau artikel yang membahas program Bidikmisi atau topik terkait pendidikan tinggi di
Indonesia.

denok dwi kartika sm

bagaimana cara memperoleh data valid dari penelitian ini

Untuk memperoleh data yang valid dari penelitian ini, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara
lain:

Pengambilan sampel yang representatif: Pastikan bahwa sampel yang diambil mewakili populasi
mahasiswa Bidikmisi secara keseluruhan dengan cara melakukan random sampling atau stratified
random sampling.

Instrumen penelitian yang reliabel: Gunakan instrumen penelitian yang telah teruji dan dapat
diandalkan untuk mengukur variabel-variabel yang diteliti. Validitas dan reliabilitas instrumen tersebut
perlu diuji sebelum digunakan.

Pengumpulan data secara akurat: Pastikan data yang dikumpulkan di lapangan akurat dan valid dengan
melakukan pengamatan langsung, wawancara, kuesioner, atau sumber data lain yang terpercaya.

Analisis data yang tepat: Gunakan teknik analisis data yang sesuai dengan jenis data dan tujuan
penelitian untuk mendapatkan hasil yang valid dan dapat dipercaya.
Validasi hasil penelitian: Lakukan validasi hasil penelitian dengan mengonfirmasi temuan penelitian
dengan narasumber atau pakar yang relevan dan membandingkan hasil penelitian dengan penelitian
sebelumnya untuk memastikan kesesuaian temuan.

Dengan melakukan hal-hal di atas, diharapkan data yang diperoleh dari penelitian ini dapat lebih valid
dan dapat dipertanggungjawabkan.

denok dwi kartika sm

fenomena bidikmisi

Bidikmisi merupakan program beasiswa dari pemerintah Indonesia yang ditujukan bagi siswa-siswa
berprestasi dari keluarga tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, serta membantu
meningkatkan kemampuan SDM Indonesia dalam rangka mendukung pembangunan nasional.

Sejak diperkenalkan pada tahun 2010, program Bidikmisi telah memberikan banyak manfaat bagi
masyarakat Indonesia, terutama bagi keluarga-keluarga yang tidak mampu untuk membiayai pendidikan
anak-anak mereka. Program ini telah berhasil meningkatkan jumlah mahasiswa dari keluarga kurang
mampu yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, sehingga memberikan kesempatan yang
sama bagi semua orang untuk mendapatkan pendidikan tinggi yang berkualitas.

Namun, seperti program-program beasiswa lainnya, program Bidikmisi juga menghadapi beberapa
tantangan dan fenomena. Beberapa di antaranya adalah:

Tingkat persaingan yang tinggi: Karena jumlah pendaftar Bidikmisi yang sangat banyak, tingkat
persaingan untuk mendapatkan beasiswa ini sangat tinggi. Hal ini memunculkan fenomena di mana
banyak calon mahasiswa Bidikmisi yang sangat mempersiapkan diri dengan belajar secara intensif dan
berkompetisi untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi agar dapat memenuhi persyaratan untuk
mendapatkan beasiswa.
Tuntutan akademik yang tinggi: Meskipun program Bidikmisi memberikan banyak manfaat bagi para
penerima beasiswa, namun tuntutan akademik yang tinggi menjadi sebuah fenomena yang harus
dihadapi oleh para mahasiswa Bidikmisi. Hal ini dikarenakan beasiswa ini hanya diberikan kepada
mahasiswa yang memiliki prestasi akademik yang baik, sehingga para mahasiswa Bidikmisi harus bekerja
keras untuk mempertahankan prestasi akademiknya agar tidak kehilangan beasiswa tersebut.

Faktor psikologis: Terkadang, para mahasiswa Bidikmisi merasa tertekan dan cemas karena harus
mempertahankan prestasi akademiknya agar tidak kehilangan beasiswa. Fenomena ini sering terjadi
karena tekanan dari keluarga dan lingkungan yang mengharapkan prestasi akademik yang baik dari
mahasiswa Bidikmisi.

Dalam hal ini, pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan kualitas program Bidikmisi dan
mengurangi dampak negatif dari fenomena tersebut, seperti dengan memberikan pendampingan dan
bantuan psikologis kepada para mahasiswa Bidikmisi untuk membantu mereka mengatasi tekanan dan
stres akademik.

denok dwi kartika sm

fenomena bidikmisi di universitas bhinneka pgri tulungagung

Sama seperti di universitas lainnya di Indonesia, program Bidikmisi di Universitas Bhinneka PGRI
Tulungagung juga mengalami beberapa fenomena. Beberapa di antaranya adalah:

Peningkatan jumlah pendaftar: Sejak diperkenalkan pada tahun 2010, program Bidikmisi di Universitas
Bhinneka PGRI Tulungagung terus mengalami peningkatan jumlah pendaftar setiap tahunnya. Hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya pendidikan dan program beasiswa
Bidikmisi menjadi salah satu alternatif bagi mereka yang tidak mampu untuk membiayai pendidikan di
perguruan tinggi.
Persaingan yang ketat: Seiring dengan peningkatan jumlah pendaftar, persaingan untuk mendapatkan
beasiswa Bidikmisi juga semakin ketat. Hal ini memunculkan fenomena di mana para calon mahasiswa
Bidikmisi harus bersaing dengan calon mahasiswa lainnya yang juga memiliki prestasi akademik yang
baik dan memiliki kebutuhan finansial yang sama.

Tingkat kelulusan yang rendah: Meskipun program Bidikmisi memberikan kesempatan yang sama bagi
para mahasiswa dari keluarga tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, tingkat
kelulusan mahasiswa Bidikmisi di Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung masih tergolong rendah. Hal
ini dikarenakan beban akademik yang tinggi dan kurangnya pendampingan serta bantuan dari pihak
universitas.

Tuntutan prestasi akademik yang tinggi: Program Bidikmisi hanya diberikan kepada mahasiswa yang
memiliki prestasi akademik yang baik, sehingga para mahasiswa Bidikmisi di Universitas Bhinneka PGRI
Tulungagung harus bekerja keras untuk mempertahankan prestasi akademiknya agar tidak kehilangan
beasiswa tersebut. Hal ini memunculkan fenomena di mana para mahasiswa Bidikmisi dihadapkan pada
tuntutan prestasi akademik yang tinggi dan tekanan dari lingkungan sekitar.

Dalam hal ini, Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung berupaya untuk meningkatkan kualitas program
Bidikmisi dan mengurangi dampak negatif dari fenomena tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan
adalah dengan memberikan pendampingan dan bantuan psikologis kepada para mahasiswa Bidikmisi
untuk membantu mereka mengatasi tekanan dan stres akademik. Selain itu, universitas juga berupaya
untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengurangi tingkat kelulusan mahasiswa Bidikmisi yang
masih rendah dengan berbagai program dan kegiatan yang dapat mendukung kemampuan akademik
dan sosial para mahasiswa Bidikmisi.

Anda mungkin juga menyukai