Anda di halaman 1dari 20

SEKOLAH TINGI AGAMA No : 03/STD.

PEND/II/2020
ISLAM DARUL HIKMAH
BANGKALAN

Tanggal : 12 Pebruari 2020

NAMA STANDAR
Revisi : -
Standar Proses Pembelajaran
Halaman : 1 - 19

NAMA STANDAR
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN
SEKOLAH TINGI AGAMA ISLAM DARUL HIKMAH BANGKALAN
Penangggungjawab
Proses Tanda Tanggal
Nama Jabatan
Tangan

12 Pebruari
2020
Perumusan Juhari, SAg, MEI Ketua Tim

12 Pebruari
Wakil Ketua 2020
Pemeriksaan Mufaizin, MPdI
1/2/3

12 Pebruari
2020
Persetujuan Imamul Muttaqin, MH Ketua Senat

12 Pebruari
2020
Penetapan H. Bustomi Arisandhi, MH Ketua

12 Pebruari
2020
Pengendalian Juhari, SAg, MEI Ka. LPM

A. VISI DAN MISI


1. Visi
Menjadi Perguruan Tinggi Islam yang mampu mencetak lulusan unggul,
profesional, berakhlaqul karimah, memahami ilmu agama khas
pesantren, dan Tekhnologi terkini
2. Misi
1. Melaksanakan kegiatan perkuliahan yang berorientasi Teknologi
Informasi terkini
2. Memberikan bimbingan yang optimal kepada mahasiswa dalam rangka
pengembangan ilmu Agama Islam, akhlaqul karimah, intelektualitas
dan integritas keilmuannya
3. Mengintensifkan kegiatan penelitian dan pengembangan keilmuan para
civitas akademika.
4. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada msyarakat dengan cara
terprogram, terukur, dan berbasis kemanfaatan umat.
5. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait guna
memaksimalkan tridarma perguruan tinggi.
6. Mengajarkan ilmu agama khas pesantren kepada mahasiswa
7. Membekali mahasiswa dengan ilmu tekhnologi terapan yang diperlukan
untuk memaksimalkan potensi mahasiswa di masa depan

B. TUJUAN
1. Mengefisiensi proses perkuliahan dengan memanfaatkan kecanggihan
tekhnologi informasi terkini.
2. Memaksimalkan potensi mahasiswa disemua bidang untuk
mewujudkan output sarjana yang multi talenta dan bertaqwa kepada
Tuhan YME.
3. Menciptakan suasana akademik yang kondusif dan ideal.
4. Memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat melalui kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.
5. Memaksimalkan hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait
dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.
6. Menciptakan sarjana yang berpengetahuan agama khas pesantren
7. Menciptakan sarjana yang berpengetahuan teknologi informasi terkini

C. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi


2. Permendikbud Nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
3. Permendikbud Nomor 754 Tahun 2021 tentang Indikator kinerja utama PTN dan
LLDIKTI.
4. Renstra STAI Darul Hikmah Tahun 2018
5. Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 5 tahun 2019 tentang
Instrumen Akreditasi Program Studi
6. Matriks Penilaian Laporan Evaluasi Diri dan Laporan Kinerja Program Studi

A. DEFINISI ISTILAH
1. Standar Proses Pembelajaran merupakan kriteria minimum yang harus dipenuhi
dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar guna memperoleh Capaian
Pembelajaran Lulusan (CPL).
2. Standar proses pembelajaran mencakup:
a. karakteristik proses pembelajaran;
b. perencanaan proses pembelajaran;
c. pelaksanaan proses pembelajaran;
d. beban belajar mahasiswa.
3. Proses pembelajaran adalah kegiatan belajar mengajar yang sedang berjalan
secara berkelanjutan, diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik;
pendidik memberikan keteladanan; setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya
proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
4. Proses perubahan yang dialami mahasiswa dalam pembelajaran:
a. Ranah kognitif (learning to know): kemampuan yang berkenaan dengan
pengetahuan, penalaran, atau pikiran;
b. Ranah afektif (learning to be): kemampuan yang mengutamakan perasaan,
emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda berdasarkan penalaran;
c. Ranah psikomotorik (learning to do): kemampuan yang mengutamakan
keterampilan jasmani;
d. Ranah kooperatif (learning to live together) : kemampuan untuk
bekerjasama.
5. Karakteristik proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam huruf c terdiri
atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif,
kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
a. Interaktif, bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih dengan
mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen.
b. Holistik, bahwa proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang
komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan
lokal maupun nasional.
c. Integratif, bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan
secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan
antardisiplin dan multidisiplin.
d. Saintifik, bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta
lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu
pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.
e. Kontekstual, bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan
masalah dalam ranah keahliannya.
f. Tematik, bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi
dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.
g. Efektif, bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna
dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun
waktu yang optimum.
h. Kolaboratif, bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar
untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
i. Berpusat pada mahasiswa, bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih
melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas,
kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan
kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.
6. Perencanaan proses pembelajaran disusun dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPS) untuk setiap matakuliah yang sekurang-kurangnya memuat
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar
7. Rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain ditetapkan dan
dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok
keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program
studi.
8. Jadwal Kuliah adalah daftar yang berisi informasi tentang hari, waktu
perkuliahan, mata kuliah, kode mata kuliah, ruang kuliah, dan dosen
pengampunya.
9. Pembimbingan akademik adalah pembimbingan yang dilakukan oleh dosen
pembimbing akademik kepada mahasiswa berkaitan dengan permasalahan
akademik dan nonakademik.
10. Setiap perkuliahan dapat menggunakan satu atau gabungan metode pembelajaran
meliputi:
a. kuliah;
b. responsi dan tutorial;
c. seminar;
d. praktikum, praktik studio, praktik bengkel,
e. praktik lapangan, praktik kerja;
f. penelitian, perancangan, atau pengembangan;
g. pelatihan militer;
h. pertukaran pelajar;
i. magang;
j. wirausaha; dan/atau
k. bentuk lain pengabdian kepada masyarakat.
11. Bentuk pembelajaran berupa penelitian, perancangan, atau
pengembangan, merupakan kegiatan mahasiswa di bawah bimbingan dosen
dalam rangka pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, pengalaman
otentik, serta meningkatkan kesejahteran masyarakat dan daya saing bangsa.
12. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi, atau tutorial, terdiri
atas:
a. kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester;
b. kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per
semester;
c. kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester.
13. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang
sejenis, terdiri atas:
a. kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester;
b. kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester.
14. 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik studio, praktik
bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau
proses pembelajaran lain yang sejenis, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu
per semester.
15. Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul, atau bentuk lain ditetapkan
sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran.
16. Beban belajar adalah jumlah sks yang dimesti ditempuh oleh mahasiswa pada
program studi tertentu sesuai jenjang pendidikan dalam rangka memenuhi
capaian pembelajaran yang sesuai batas waktu yang disediakan

B. RASIONAL
Standar proses pembelajaran yang disusun dalam rangka mencapai kompetensi lulusan
sebagaimana telah ditetapkan. Standar prosespembelajaran direalisasikan melalui
pembelajaran yang disampaikan oleh dosen yang disebut dengan perkuliahan. Proses
pembelajaran yang dilakukan oleh dosen memiliki prinsip dan kriteria sebagaimana
distandarkan dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020.

C. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB


1. Ketua
2. Wakil Ketua / Wakil Ketua Bidang Akademik
3. Lembaga Penjaminan Mutu
4. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
5. Bagian Akademik
6. Ketua Program Studi
7. Dosen dan Tenaga Kependidikan

D. PERNYATAAN STANDAR, INDIKATOR, DAN STRATEGI PENCAPAIAN

Pernyataan Standar Indikator Strategi

1. Program studi merancang Program studi telah Membuat regulasi yang


karakteristik proses merancang karakteristik berorientasi pada
pembelajaran meliputi sifat proses pembelajaran perancangan karakteristik
interaktif, holistik, integratif, meliputi sifat interaktif, proses pembelajaran
saintifik, kontekstual, tematik, holistik, integratif, saintifik, meliputi sifat interaktif,
efektif, kolaboratif, dan kontekstual, tematik, efektif, holistik, integratif, saintifik,
berpusat pada mahasiswa, kolaboratif, dan berpusat kontekstual, tematik, efektif,
serta penanaman nilai islam, pada mahasiswa, serta kolaboratif, dan berpusat
sesuai dengan rumusan penanaman nilai islam, pada mahasiswa
capaian pembelajaran sesuai dengan rumusan
capaian pembelajaran

2. KPS wajib memastikan proses ● Dosen telah Membuat regulasi bagi dosen
Pembelajaran terdiri atas sifat melaksanakan proses untuk melaksanakan proses
interaktif, holistik, integratif, pembelajaran secara pembelajaran secara interaktif,
saintifik, kontekstual, tematik, interaktif, holistik, holistik, integratif, saintifik,
efektif, kolaboratif, dan integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif,
berpusat kontekstual, tematik, kolaboratif, dan berpusat
pada mahasiswa efektif, kolaboratif, dan pada mahasiswa
berpusat
pada mahasiswa
● Tersedianya dokumen
Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) pada
seluruh matakuliah
sebelum pelaksanaan

3. KPS wajib memastikan bahwa ● Dosen telah Membuat edaran tentang


proses interaksi dua arah mengumpulkan RPS pengumpulan RPS setiap
mahasiswa dan dosen dalam maksimal 7 hari sebelum awal semester
rangka mencapai capaian perkuliahan dimulai
pembelajaran lulusan ● Dosen telah menjelaskan
RPS dan kontrak kuliah
dengan mahasiswa yang
didalamnya sudah
memuat integrasi mata
kuliah dengan CPL

4. KPS wajib memastikan dosen Dosen telah melaksanakan Membuat RPS yang
melaksanakan proses proses Pembelajaran holistic bermuatan kearifan lokal
Pembelajaran holistic yang yang mendorong
mendorong terbentuknya terbentuknya pola pikir
pola pikir yang komprehensif yang komprehensif dan luas
dan luas dengan dengan menginternalisasi
menginternalisasi keunggulan keunggulan dan kearifan
dan kearifan local seperti
local seperti nilai-nilai
nilai-nilai budaya
kemaduraan dan
kemaduraan dan
kepesantrenan.
kepesantrenan maupun
nasional dalam setiap
semester

5. KPS wajib memastikan dosen ● Dosen telah me PS membuat panduan yang


melaksanakan proses melaksanakan proses berorientasi pada
Pembelajaran terintegrasi Pembelajaran yang Pembelajaran yang
untuk memenuhi capaian menggunakan menggunakan pendekatan
Pembelajaran lulusan secara pendekatan antardisiplin antardisiplin kelimuan
keseluruhan dalam satu kelimuan
kesatuan program melalui ● Dosen telah
pendekatan antardisiplin dan melaksanakan proses
multidisiplin dalam setiap pembelajaran
semester multidisiplin dengan
melibatkan minimal 2
disiplin akademik
● Dosen telah
melaksanakan proses
pembelajaran
transdisiplin yang
melibatkan pemangku
kepentingan lain diluar
kademisi

6. KPS wajib memastikan ● Dosen telah Membuat panduan terkait


penelitian dan PKM yang mengintegrasikan hasil
dilaksanakan dosen dan penelitian dan PkM
mahasiswa terintegrasi dalam pembelajaran
dengan pembelajaran ● Lebih dari 30 persen
Penelitian dan PKM
dosen terintegrasi
dengan pembelajaran

7. KPS wajib memastikan bahwa Proses pembelajaran telah Membuat panduan terkait
proses Pembelajaran yang dituangkan dalam pedoman
mengutamakan pendekatan akademik yang memuat
ilmiah sehingga tercipta system nilai, norma dan
lingkungan akademik yang kaidah ilmu pengetahuan
berdasarkan sistem nilai, serta menjunjung tinggi
norma, dan kaidah ilmu nilai-nilai agama dan
pengetahuan serta kebangsaan
menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan kebangsaan

8. KPS wajib memastikan bahwa Proses pembelajaran telah Membuat panduan terkait
proses Pembelajaran yang dituangkan dalam pedoman
disesuaikan dengan tuntutan akademik yang memuat
kemampuan menyelesaikan tuntutan kemampuan
masalah dalam ranah menyelesaikan masalah
keahliannya dalam kerangka dalam ranah keahliannya
CPL dalam kerangka CPL

9. KPS wajib memastikan ● KPS memiliki peraturan Membuat panduan terkait


seluruh dosen melaksanakan akademik yang mengacu
proses pembelajaran pada kurikulum;
disesuaikan dengan ● KPS memiliki pedoman
karakteristik keilmuan dan kurikulum MBKM
dikaitkan dengan
permasalahan nyata melalui
pendekatan transdisiplin
melalui MBKM

10. KPS wajib memastikan ● Dosen memiliki RPS Membuat panduan terkait
seluruh dosen melaksanakan disesuaikan dengan
proses pembelajaran secara karakteristik keilmuan
berhasil-guna dengan dan dikaitkan dengan
mementingkan internalisasi permasalahan nyata
materi secara baik dan benar melalui pendekatan
dalam kurun waktu yang
transdisiplin melalui
optimum selama minimal 15
MBKM.
kali pertemuan
● Dosen melaksanakan
proses pembelajaran
dengan mementingkan
internalisasi materi
secara baik dan benar
dalam kurun waktu yang
optimum minimal 15 kali
pertemuan

11. Dosen wajib memenuhi Terwujud proses Menyediakan panduan


pembelajaran yang memenuhi Pembelajaran bersama yang terkait
karakteristik kolaboratif melibatkan interaksi antar
untuk menghasilkan individu pembelajar
kapitalisasi sikap,
pengetahuan, dan
keterampilan.

12. Dosen wajib memenuhi Terwujud proses Menyediakan panduan


pembelajaran yang memenuhi Pembelajaran yang terkait
karakteristik berpusat pada mengutamakan
mahasiswa untuk pengembangan kreativitas,
menghasilkan sikap kapasitas, kepribadian, dan
kemendarian mahasiswa kebutuhan mahasiswa, serta
mengembangkan
kemandirian dalam mencari
dan menemukan
pengetahuan.

13. Program Studi wajib memiliki ● Ketersediaan RPS Menyediakan panduan


Rencana Pembelajaran seluruh mata kuliah terkait
Semester (RPS) atau istilah ● 100% setiap dosen sudah
lain untuk setiap mata kuliah menyusun RPS
yang disusun dan maksimal H-7 sebelum
dikembangkan oleh Dosen perkuliahan dimulai
secara mandiri atau bersama
dalam suatu kelompok yang
sesuai dengan bidang
keilmuan masing-masing
dosen

14. Dosen yang menyusun RPS Seluruh RPS memuat: Menyediakan panduan
wajib memuat : terkait
a. Nama program studi, a. Nama program studi,
nama dan kode mata nama dan kode mata
kuliah, semester, sks, kuliah, semester, sks,
nama dan dosen nama dan dosen
pengampu. pengampu.
b. Capaian pembelajaran b. Capaian pembelajaran
lulusan yang dibebankan lulusan yang
pada mata kuliah. dibebankan pada
c. Kemampuan akhir yang mata kuliah.
direncanakan pada tiap c. Kemampuan akhir
tahap-tahap yang direncanakan
pembelajaran untuk pada tiap tahap-tahap
memenuhi capaian pembelajaran untuk
pembelajaran lulusan. memenuhi capaian
d. Bahan kajian yang terkait pembelajaran lulusan.
dengan kemampuan
yang akan dicapai.
15. Dosen harus menyusun ● Dosen mampu Menyediakan panduan
Rencana Pembelajaran menyusun Rencana terkait
Semester setiap awal semester Pembelajaran Semester
yang memuat: mengacu pada KKNI;
a. Metode pembelajaran ● Prodi melakukan
yang digunakan monitoring dan evaluasi
disesuaikan dengan proses pembelajaran
bahan kajian serta situasi yang berpedoman
dan kondisi pembelajaran; terhadap peraturan
b. Waktu yang disediakan akademik PT secara
dirinci secara jelas untuk berkala;
mencapai capaian ● Tingkat kepuasan pihak
pembelajaran disetiap berkepentingan terhadap
tahapan pembelajaran; proses pembelajaran
c. Penugasan terdiri dari yang diselenggarakan
tugas mandiri dan tugas Prodi meningkat.
terstrukur yang
dikerjakan selama satu
semester dan
dideskripsikan secara
jelas;
d. Kriteria, indikator, dan
bobot penilaian
dirumuskan secara logis
dan bersifat transparan;
e. Referensi yang digunakan
sesuai dengan bahan
kajian minimal 5 buku
baik dalam bentuk buku
maupun jurnal ilmiah
dalam satu mata kuliah.

16. Dosen dalam ● Dosen telah Menyediakan panduan


melaksanakan proses melaksanakan proses terkait
pembelajaran harus pembelajaran secara
dilaksanakan dalam bentuk tatap muka minimal 16
interaksi antara dosen, kali dalam satu semester
mahasiswa, dan sumber ● Dosen telah
belajar dalam lingkungan melaksanakan proses
belajar tertentu secara tatap pembelajaran dalam
muka minimal 16 kali per bentuk interaksi antara
semester dosen, mahasiswa dan
sumber belajar pada
setiap pembelajarannya
di setiap semester
● Dosen memiliki materi
pembelajaran minimal
dari 3 sumber belajar
yang disiapkan sebelum
melaksanakan
pembelajaran
17. Dosen dalam melaksanakan ● Program studi Menyediakan panduan
Proses pembelajaran di setiap memastikan bahwa terkait
mata kuliah harus sesuai proses pembelajaran
Rencana Pembelajaran semua mata kuliah
Semester (RPS) yang telah terlaksana sesuai dengan
disusun untuk setiap Rencana Pembelajaran
semester. Semester (RPS) yang
telah disusun untuk
setiap semester.
● Tersedianya Rencana
Pembelajaran Semester
(RPS) untuk setiap mata
kuliah yang telah
disusun oleh dosen

18. Setiap program studi ● Ketua program studi Menyediakan panduan


memastikan setiap mahasiswa menetapkan mahasiswa terkait
yang menempuh skripsi yang lulus skripsi adalah
melaksanaan sesuai dengan mahasiswa yang telah
panduan penulisan menempuh 8 semester
skripsi/tugas akhir dan dengan jumlah sks yang
standar nasional pendidikan
ditetapkan
(harus sesuai dengan standar
● Merevisi hasil ujian
penelitian)
skripsi dan
ditandatangani oleh
penguji.
● Telah mengikuti LDKM.
● Tidak mempunyai
tanggungan administrasi
kampus.

19. Ketua program studi ● Ketua program studi Kolaborasi kerjasama antara
memastikan setiap mahasiswa bekerja sama dengan PS dan BEM
yang melaksanakan BEM untuk kegiatan
pengabdian kepada pengabdian masyarakat
masyarakat seperti bakti ● Ketua program studi
sosial PPL, KKN sesuai mewajibkan mahasiswa
standar nasional pengabdian
untuk melaksanakan
dan masyarakat.
dan membuat laporan
kegiatan sesuai dengan
buku panduan PPL dan
KKN.

20. Setiap dosen wajib Kehadiran dosen dan Kolaborasi kerjasama antara
melakukan kegiatan mahasiswa minimal 16 kali PS dan BEM
kurikulum secara sistematis pertemuan dalam 1 semester
dan terstruktur melalui berdasarkan absensi dan
berbagai mata kuliah dan berita acara
beban belajara yang terukur
21. Metode pembelajaran Pelaksanaan perkuliahan Menyediakan buku
kegiatan kurikuler yang responsif, tutorial, seminar, panduang terkait
efektif sesuai dengan praktikum, praktik studio,
karakteristik mata kuliah praktek bengkel, praktek
lapangan.

22. Setiap mata kuliah dapat Setiap mata kuliah diajarkan Menyediakan buku panduang
menggunakan satu atau menggunakan satu atau terkait
gabungan dari beberapa gabungan dari beberapa
metode Pembelajaran metode Pembelajaran
sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dan diwadahi dalam
suatu bentuk Pembelajaran.

23. Bentuk Pembelajaran Pelaksanaan perkuliahan Menyediakan buku panduang


sebagaimana dimaksud pada berupa a. kuliah; b. responsi terkait
ayat (4) dapat berupa: a. dan tutorial; c. seminar; d.
kuliah; b. responsi dan praktikum, praktik studio,
tutorial; c. seminar; d. praktik bengkel, praktik
praktikum, praktik studio, lapangan, praktik kerja; e.
praktik bengkel, praktik Penelitian, perancangan,
lapangan, praktik kerja; e. atau pengembangan; f.
Penelitian, perancangan, atau pelatihan militer; g.
pengembangan; f. pelatihan pertukaran pelajar; h.
militer; g. pertukaran pelajar; magang; i. wirausaha;
h. magang; i. wirausaha; dan/atau j. bentuk lain
dan/atau j. bentuk lain Pengabdian kepada
Pengabdian kepada Masyarakat.
Masyarakat

24. Ketua wajib menyediakan Tersedianya pedoman Menyediakan pedoman


pedoman tertulis tentang tertulis tentang terkait
pembimbingan karya akhir pembimbingan karya akhir
dan dilakukan peninjauan
pada setiap awal tahun
akademik.

25. KPS harus mensosialisasikan Terlaksananya sosialisasi Menyediakan pedoman


pedoman tertulis tentang pedoman pembimbingan terkait
pembimbingan karya akhir karya akhir
pada setiap program studi.

26. Ketua Program Studi harus Terlaksananya proses Menyediakan pedoman


memastikan terlaksananya pembimbingan di tingkat terkait
proses pembimbingan karya jurusan/prodi sesuai
akhir sesuai pedoman pedoman
akademik pada setiap
semester.

27. LPM harus melakukan Terlaksananya evaluasi Menyediakan pedoman


evaluasi terkait terkait pembimbingan karya terkait
pembimbingan karya akhir di akhir di tingkat prodi
setiap program studi melalui
kegiatan Audit Internal Mutu
Akademik setiap tahun.

28. Ketua memutuskan Ketua menetapkan SK Menyediakan pedoman


diberlakukannya SK Kriteria tentang pemberlakuan terkait
Pengabdian kepada Kriteria Pengabdian kepada
Masyarakat sebelum Masyarakat untuk di
diberlakukannya Proses berlakukannya Proses
Pembelajaran berupa Pembelajaran Pengabdian
Pengabdian kepada kepada Masyarakat
Masyarakat

29. Dalam Kriteria Pengabdian Proses Pembelajaran Menyediakan pedoman


pada Masyarakat yang Pengabdian pada terkait
disusun oleh Wakil Ketua I Masyarakat hanya
Bidang akademik terdapat dilaksanakan bagi program
peraturan yang yang pendidikan diploma empat,
menjelaskan bahwa Proses program sarjana, program
Pembelajaran berupa profesi, dan program
Pengabdian kepada spesialis
Masyarakat baik dalam
bentuk yang sudah
ditetapkan/ dalam bentuk
lain hanya dilaksanakan bagi
program pendidikan diploma
empat, program sarjana,
program profesi, dan program
spesialis

30. Proses Pembelajaran berupa Proses Pembelajaran Menyediakan pedoman


Pengabdian kepada Pengabdian kepada terkait
Masyarakat harus tertuang Masyarakat tersusun dalam
dalam bentuk pedoman dan pedoman buku Kriteria
laporan hasil Pengabdian Pengabdian kepada
kepada Masyarakat Masyarakat dan hasilnya
tertuang dalam bentuk
laporan hasil pembelajaran
Pengabdian kepada
Masyarakat

31. Ka. Prodi menyusun Tersusunnya Pedoman Menyediakan pedoman


Pedoman Kriteria Pengabdian Kriteria Pengabdian kepada terkait
kepada Masyarakat yang Masyarakat untuk
didalamnya memuat MK bisa diberlakukannya Proses
diprogram oleh mahasiswa Pembelajaran Pengabdian
dalam bentuk Pengabdian kepada Masyarakat
kepada Masyarakat

32. Ka. Prodi wajib menyiapkan Ka. Prodi menetapkan SK Menyediakan pedoman
Dosen Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing terkait
(DPL) untuk melakukan Lapangan (DPL) yang
pembimbingan selama Proses ditugaskan dalam Proses
Pengabdian kepada Pengabdian kepada
Masyarakat Masyarakat

33. Dosen dapat Seluruh dosen dalam Menyediakan pedoman


melaksaksanakan proses program studi terkait
pembelajaran di dalam
program studi maupun di
luar program studi

34. Proses pembelajaran yang Seluruh dosen dan dalam Menyediakan pedoman
dilaksanakan di luar program program studi terkait
studi dapat berupa; a)
Pembelajaran dalam Program
Studi lain pada Perguruan
Tinggi yang sama; b)
Pembelajaran dalam Program
Studi yang sama pada
Perguruan Tinggi yang
berbeda; c) Pembelajaran
dalam Program Studi lain
pada Perguruan Tinggi yang
berbeda; d) Pembelajaran
pada lembaga non-Perguruan
Tinggi

35. Ketua wajib membuat SK Ketua menetapkan SK Menyediakan pedoman


Perjanjian Kerja sebelum Perjanjian Kerjasama untuk terkait
diberlakukannya Proses diberlakukannya Proses
Pembelajaran di luar Program Pembelajaran di luar
Studi Program Studi

36. Proses Pembelajaran di luar Proses Pembelajaran di luar Menyediakan pedoman


Program Studi harus tertuang Program Studi sudah terkait
di dalam pedoman tertuang di dalam pedoman
Pembelajaran yang nantinya Pembelajaran
akan disusun oleh Waka I
Bidang Akademik

37. Ka. Prodi menyusun Tersusunnya kurikulum Menyediakan pedoman


kurikulum yang didalamnya untuk diberlakukannya terkait
memuat MK bisa diprogram Proses Pembelajaran di luar
oleh mahasiswa dalam bentuk Program Studi
Proses Pembelajaran di luar
Program Studi

38. Ka. Prodi wajib menyiapkan Menyediakan pedoman


pembimbing untuk terkait
melakukan pembimbingan
selama Proses Pembelajaran
di luar Program Studi

39. Ketua wajib memastikan Ketua menetapkan SK Menyediakan pedoman


diberlakukannya SK tentang tentang pemberlakuan
pemberlakuan Merdeka Merdeka Belajar Kampus terkait
Belajar Kampus Merdeka Merdeka (MBKM) untuk di
(MBKM) sebelum berlakukannya Proses
diberlakukannya Proses Pembelajaran di luar
Pembelajaran di luar Program Program Studi
Studi

40. Proses Pembelajaran di luar Proses Pembelajaran di luar Menyediakan pedoman


Program Studi harus tertuang Program Studi sudah terkait
di dalam pedoman Merdeka tertuang di dalam pedoman
Belajar Kampus Merdeka Merdeka Belajar Kampus
(MBKM) yang nantinya akan Merdeka (MBKM)
disusun oleh Warek I Bidang
Akademik

41. Ka. Prodi membuat Tersusunnya kurikulum Menyediakan pedoman


kurikulum berbasis Merdeka berbasis Merdeka Belajar terkait
Belajar Kampus Merdeka Kampus Merdeka (MBKM)
(MBKM) yang didalamnya untuk diberlakukannya
memuat MK bisa diprogram Proses Pembelajaran di luar
oleh mahasiswa dalam bentuk Program Studi
Proses Pembelajaran di luar
Program Studi

42. Ka. Prodi wajib menyiapkan Ka. Prodi menetapkan SK Menyediakan pedoman
pembimbing untuk Pembimbingan untuk dosen terkait
melakukan pembimbingan yang ditugaskan dalam
selama Proses Pembelajaran Proses Pembelajaran di luar
di luar Program Studi Program Studi

43. Dalam pedoman MBKM yang ● Proses Pembelajaran di Menyediakan pedoman


disusun oleh Wakil Ketua I luar Program Studi terkait
Bidang akademik terdapat hanya dilaksanakan bagi
peraturan yang yang program sarjana dan
menjelaskan bahwa Proses program sarjana terapan
Pembelajaran di luar Program di luar bidang kesehatan
Studi hanya dilaksanakan sudah tertuang di dalam
bagi program sarjana dan Pedoman MBKM
program sarjana terapan di ● Ka Prodi pada tahun
luar bidang kesehatan 2022 sudah
mengimplementasikan
kurikulum MBKM
khususnya tentang
Proses Pembelajaran di
luar Program Studi yang
hanya dilaksanakan bagi
program sarjana dan
program sarjana terapan
di luar bidang kesehatan
bagi mahasiswa baru

44. Ketua wajib menetapkan a. Pihak akademik telah


beban belajar mahasiswa menetapkan beban
dalam rangka memenuhi belajar mahasiswa
capaian pembelajaran yang sesuai dengan
sesuai batas waktu yang kebutuhan dalam
disediakan dengan minimal memenuhi capaian
144 sks pembelajaran minimal
144 sks, dengan rincian
sebagai berikut;
b. Bentuk pembelajaran
berupa penelitian,
perancangan, atau
pengembangan,
merupakan kegiatan
mahasiswa di bawah
bimbingan dosen dalam
rangka pengembangan
sikap, pengetahuan,
keterampilan,
pengalaman otentik,
serta meningkatkan
kesejahteran masyarakat
dan daya saing bangsa.
c. 1 (satu) sks pada
proses pembelajaran
berupa kuliah,
responsi, atau
tutorial, terdiri atas:
● kegiatan tatap muka
50 (lima puluh)
menit per minggu
per semester;
● kegiatan
penugasan
terstruktur 60
(enam puluh)
menit per
minggu
per semester;
● kegiatan mandiri 60
(enam puluh) menit
per minggu per
semester.
1. 1 (satu) sks pada
proses
pembelajaran
berupa seminar
atau bentuk lain
yang sejenis,
terdiri atas:
2. kegiatan tatap muka
100 (seratus) menit
per minggu per
semester;
3. kegiatan mandiri 70
(tujuh puluh) menit
per minggu per
semester.
d. 1 (satu) sks pada proses
pembelajaran berupa
praktikum, praktik
studio, praktik bengkel,
praktik lapangan,
penelitian, pengabdian
kepada masyarakat,
dan/atau proses
pembelajaran lain yang
sejenis, 170 (seratus
tujuh puluh) menit per
minggu per semester.

45. Ketua menetapkan waktu Pihak akademik telah Menyediakan pedoman


proses pembelajaran efektif menetapkan hari efektif terkait
paling sedikit 16 dalam satu tahun melalui
pertemuan/tatap muka, kelender akademik, dengan
termasuk ujian tengah volume 16 tatap muka
semester dan ujian akhir
semester

46. Ketua wajib menyusun Pihak ketua/akademik telah Menyediakan pedoman


kelender akademik (selama 1 menetapkan dan terkait
tahun) mengesahkan kelender
akademik selama 1 tahun

47. Ketua Sekolah Tinggi dapat Sekolah Tinggi Memiliki Menyediakan pedoman
memfasilitasi pelaksanaan Kalender Akademik yang terkait
semester antara paling sedikit memasukkan jadwal
8 minggu dan paling banyak 9 semester antara
SKS untuk memenuhi capaian
pembelajaran yang telah
ditetapkan

48. Apabila semester antara Perguruan tinggi memiliki Menyediakan pedoman


diselenggarakan Ketua jadwal perkuliahan terkait
Program Studi harus semester antara dengan
menyelenggarakan semester paling sedikit 16 (enam
antara paling sedikit 16 (enam belas) kali pertemuan
belas) kali pertemuan termasuk ujian tengah
termasuk ujian tengah semester sementara dan
semester antara dan ujian ujian akhir semester antara
akhir semester antara

49. Setiap mahasiswa program ● KPS telah menetapkan Menyediakan pedoman


sarjana, program daftar mata kuliah terkait
terapan/sarjana terapan harus dalam tiap semester
menyelesaikan studi dengan ● KPS telah menetapkan
pencapaian minimal 144 SKS pembagian SKS tiap
dalam jangka waktu mata kuliah dalam tiap
maksimal 7 tahun semester
50. Setiap mahasiswa program ● KPS telah menetapkan Menyediakan pedoman
profesi harus menyelesaikan daftar mata kuliah terkait
studi dengan pencapaian dalam tiap semester
minimal 24 SKS dalam jangka ● KPS telah menetapkan
waktu maksimal 3 tahun pembagian SKS tiap
mata kuliah dalam tiap
semester

51. Setiap mahasiswa program ● KPS telah menetapkan Menyediakan pedoman


magister, program magister daftar mata kuliah terkait
terapan atau program dalam tiap semester
spesialis harus menyelesaikan ● KPS telah menetapkan
studi dengan pencapaian pembagian SKS tiap
minimal 36 SKS dalam jangka mata kuliah dalam tiap
waktu maksimal 4 tahun semester

52. Setiap mahasiswa program ● KPS telah menetapkan Menyediakan pedoman


doktor, program doktor daftar mata kuliah terkait
terapan atau program dalam tiap semester
subspesialis harus ● KPS telah menetapkan
menyelesaikan studi dengan pembagian SKS tiap
pencapaian minimal 42 SKS mata kuliah dalam tiap
dalam jangka waktu semester
maksimal 7 tahun

53. KPS Wajib memfasilitasi ● KPS membuat kebijakan Menyediakan pedoman


pemenuhan dan beban yang tentang terkait
belajar bagi mahasiswa pemenuhan dan beban
disesuaikan kurikulum yang belajar bagi mahasiswa
berlaku dengan cara; baik di dalam program
a. mengikuti seluruh proses studi di dalam
Pembelajaran dalam perguruan tinggi
Program Studi pada maupun pembelajaran
Perguruan Tinggi sesuai diluar program studi di
masa dan beban belajar; dalam perguruan tinggi
atau maupun di luar
b. mengikuti proses perguruan tinggi.
Pembelajaran di dalam ● 100 % mahasiswa
Program Studi untuk mengikuti seluruh
memenuhi sebagian masa proses Pembelajaran
dan beban belajar dan dalam Program Studi
sisanya mengikuti proses pada Perguruan Tinggi
Pembelajaran di luar sesuai masa dan beban
Program Studi belajar;
● 20% mengikuti proses
Pembelajaran di luar
Program Studi

54. Perguruan Tinggi wajib KPS memberikan Menyediakan pedoman


memfasilitasi pelaksanaan mendorong skill dosen terkait
pemenuhan masa dan beban dalam rangka penguatan
belajar dalam proses pembelajaran
Pembelajaran
55. KPS harus memfasilitasi KPS telah memfasilitasi Menyediakan pedoman
pemenuhan masa dan beban pemenuhan masa dan beban terkait
belajar dalam proses belajar dalam proses
pembelajaran dengan cara: pembelajaran baik di dalam
a. paling sedikit 4 (empat) program studi, di luar
semester dan paling lama Program Studi pada
11 (sebelas) semester Perguruan Tinggi yang
merupakan Pembelajaran sama; Program Studi yang
di dalam Program Studi; berbeda di Perguruan Tinggi
b. 1 (satu) semester atau yang berbeda; dan/atau
setara dengan 20 (dua Pembelajaran di luar
puluh) sks merupakan Perguruan Tinggi.
Pembelajaran di luar
Program Studi pada
Perguruan Tinggi yang
sama; dan
c. paling lama 2 (dua)
semester atau setara
dengan 40 (empat puluh)
sks merupakan: 1.
Pembelajaran pada
Program Studi yang sama
di Perguruan Tinggi yang
berbeda; 2. Pembelajaran
pada Program Studi yang
berbeda di Perguruan
Tinggi yang berbeda;
dan/atau 3. Pembelajaran
di luar Perguruan Tinggi.

56. KPS mewajibkan 1 sks bentuk KPS telah menetapkan


pembelajaran berupa kuliah, kriteria minimal 1 sks
responsi / tutorial yaitu 50 bentuk pembelajaran berupa
menit kegiatan proses belajar, kuliah, responsi / tutorial
60 menit penugasan yaitu 50 menit kegiatan
terstruktur dan 60 menit proses bljr, 60 menit
kegiatan mandiri. penugasan terstruktur dan
60 menit kegiatan mandiri.

57. KPS mewajibkan 1 sks bentuk


pembelajaran berupa seminar
KPS telah menetapkan
yaitu 100 menit kegiatan
kriteria minimal 1 sks
proses belajar dan 70 menit
bentuk pembelajaran
kegiatan mandiri.
pembelajaran berupa
seminar yaitu 100 menit
kegiatan proses belajar dan
70 menit kegiatan mandiri.

58. 1 sks sama dengan 170 menit ● Kegiatan proses


perminggu persemester pembelajaran
dalam proses pembelajaran dilengkapi dengan
berupa praktikum, atau buku refrensi dan
pengembangan, pelatihan bahan ajar
militer, pertukaran pelajar, (modul/penuntun)
magang, wirausaha dan atau ● Instrument penilaian
pengabdian masyarakat, ketuntasan yang
dibuat oleh prodi utuk
menentukan
ketuntasan
pembelajaran
praktikum, atau
pengembangan,
pelatihan militer,
pertukaran pelajar,
magang, wirausaha
dan atau pengabdian
masyarakat.

59. Ketua harus menetapkan ● Ketua program studi


standart tentang Mahasiswa tentang menetapkan
berprestasi akademik tinggi standart tentang
sebagaimana dimaksud pada Mahasiswa berprestasi
ayat (1) merupakan akademik tinggi
mahasiswa yang mempunyai sebagaimana dimaksud
Indeks Prestasi Semester (IPS) pada ayat (1) merupakan
lebih besar dari 3,00 (tiga mahasiswa yang
koma nol nol) dan memenuhi mempunyai Indeks
etika akademik. Prestasi Semester (IPS)
lebih besar dari 3,00 (tiga
koma nol nol) dan
memenuhi etika
akademik.
● Terdapat buku pedoman
akademik yang memuat
standart diatas

60. Ketua harus menetapkan Ketua program studi harus


standart tentang Mahasiswa menetapkan standart
berprestasi akademik tinggi tentang Mahasiswa
sebagaimana dimaksud pada berprestasi akademik tinggi
ayat (1) merupakan sebagaimana dimaksud
mahasiswa yang mempunyai pada ayat (1) merupakan
Indeks Prestasi Semester (IPS) mahasiswa yang
lebih besar dari 3,50 (tiga mempunyai Indeks Prestasi
koma lima nol) dan Semester (IPS) lebih besar
memenuhi etika akademik. dari 3,50 (tiga koma lima
nol) dan memenuhi etika
akademik.

61. Ketua harus menetapkan Mahasiswa berprestasi


standart minimal tentang akademik tinggi
Mahasiswa berprestasi sebagaimana dimaksud
akademik tinggi sebagaimana pada ayat (2) merupakan
dimaksud pada ayat (2) mahasiswa yang
merupakan mahasiswa yang mempunyai Indeks Prestasi
mempunyai Indeks Prestasi Semester (IPS) lebih besar
Semester (IPS) lebih besar dari dari 3,50 (tiga koma lima
3,50 (tiga koma lima nol) dan nol) dan memenuhi etika
memenuhi etika akademik. akademik.

E. REFERENSI
Anonymous. 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Anonymous. 2012. Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Anonymous. 2014. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Perguruan Tinggi dan Penyelenggaraan Perguruan Tinggi
Anonymous. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun
2014 tentang Kerjasama Perguruan Tinggi
Anonymous. 2019. Peraturan Badan akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 5
Tahun 2019 tentang Instrumen Akreditasi Program Studi.
Anonymous. 2015. Rencana Strategis ..................Nama PT tahun .......
Anonymous. 2015. Peraturan Yayasan tentang Statuta ..............Tahun ......
Anonymous. 2015. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
Anonymous. 2018. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2018 tentang Prosedur Pendirian
Perguruan Tinggi Swasta, Pembukaan Program Studi, dan Kerja Sama Joint
Program pada Perguruan Tinggi Swasta.
Anonymous. 2020. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai