Anda di halaman 1dari 18

MODUL PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK DAN INSTRUMEN

MODUL 3

SPEKTROFOTOMTERI UV-VIS

POLITEKNIK ATI PADANG 2022/2023


LEMBAR PENGESAHAN

Kelompok :1

Praktikum : Kimia Analitik dan Instrumen

Modul Percobaan : UV-VIS

Tanggal Praktikum : 14 Oktober 2022

Dosen Pembimbing : Addin Akbar S.Si MT dan Enny Nurmalasari S,Si, MT A


nalis/Asisten : Alvernia Putri Amd.T

No Nama Praktikan Buku Pokok


1 Harie Jaya Cahyadi 2013033
2 Apik Wira Kusuma 2113005
3 Febi Indrawati 2113010
4 Wildan Alfikri 2113027

Catatan Tanggal Paraf Dosen Pembimbing


LEMBAR PENUGASAN

Kelompok :1

Praktikum : Kimia Analitik dan Instrumen

Modul Percobaan : UV-VIS

Tanggal Praktikum : 14 Oktober 2022

Dosen Pembimbing : Addin Akbar S.Si MT dan Enny Nurmalasari S,Si, MT

Analis/Asisten : Alvernia Putri Amd.T

No Nama Praktikan Buku Pokok


1 Harie Jaya Cahyadi 2013033
2 Apik Wira Kusuma 2113005
3 Febi Indrawati 2113010
4 Wildan Alfikri 2113027

Pada praktikum ini kami mengidentifikasi :


 Membuat larutan CuSO4.5H20 100 ppm (100 ml)
 Membuat deret standar 0,10,20,30,40,50 ppm
 Menentukan gelombang maksimum dengan spektrofotometri UV-VIS
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang


digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan
peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer pada k
imiawan adalah lama menggunakan bantuan warna sebagai batuan dalam mengen
ali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai sesuatu perluasan peme
riksaan visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh
macam-macam zat kimia memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri sert
a kuantitatifnya dengan ketelitian lebih besar(E. Heftmann.2004).

Dengan semakin kompleksitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia de


ngan menggunakan metode fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektivitas f
ungsi polimer campuran pemodifikasi dan aditif digunakan untuk plastik dan plast
omer.Spektofotometri sangat berguna untuk menentukan kandungan senyawa apa
saja yang terdapat pada suatu prodak seperti contoh penentuak kadar Cu dalam air.
Pada praktikum kali ini kita akan menggunakan spektrofotometri uv-vis yaitu gab
ungan dari spektrofotometri UV dan visible.

1.2. TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum kali ini yaitu:


1. Untuk memahami prinsip dan cara kerja dari spektrofotometer uv-vis
2. Untuk menentukan panjang gelombang maksimal larutan CuSO4
3. Untuk menentukan kadar Cu di dalam air
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TEORI DASAR

Spektrofotometri merupakan suatu metode analisa yang di dasarkan pada p


engukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada pan
jang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi dif
aksi dengan detektor fototube. Dalam analisa cara spektrofotometri terdapat tiga d
aerah panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan, yaitu daerah UV (20
0-380 nm) ,daerah visible (380-700 nm),daerah inframerah (700-3000 nm).Prinsip
kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert - bener , bila cahaya monokro
matik (Lo) , melalui suatu media ( larutan ) , maka sebagian cahaya tersebut disera
p (La) , sebagian dipantulkan (Ir) dan sebagian lagi di pancarkan (It). Transmigras
i adalah perbandingan intensitas cahaya yang di transmisikan ketika melewati sam
pel (It) dengan intensitas cahaya mula - mula sebelum melewati sampe (Lo) . Pers
yaratan hukum Lambert - beer antara lain: Radiasi yang di gunakan harus monokr
omatik ,energi radiasi yang di absorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kim
ia ,sampel (larutan)yang mengabsorpsi harus homogen ,tidak terjadi flonresensi at
au phosphoresensi ,dan indeks refraksi tidak berpengaruh terhadap konsentrasi ,ja
di larutan encer(Kandpur, R S. 2006).

Spektrofotometri uv-vis merupakan gabungan antara spektrofotometri UV


dan vi sible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV
dan sumber cahaya visible . Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah mengg
unakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode ya
ng di lengkapi dengan monokromater . Kemudian metode ini dapat digunakan bai
k untuk sampel berwarna juga untuk sampel tak berwarna.

Berdasarkan sistem optiknya terdapat dua jenis spektrofotometer :

1. Spektrofotometer single beam (Berkas tunggal) pada spektrofotometer ini hany


a terdapat satu berkas sinar yang di lewatkan melalui kuvet.blanko ,larutan standar
dan contoh di periksa bergantian .
2.Spektrofotometer duoble be (Berkas ganda) Pada alat ini sinar dari sumber caha
ya di bagi menjadi 2 berkas oleh cermin yang berputar . Berkas yang pertama mel
alui kuvet berisi blanko ,berkas kedua melalui kuvet berisi standar atau contoh . B
lanko dan contoh di periksa secara bersamaan . Blanko berguna untuk menstabilka
n absorbsi akibat perubahan voltase atau Lo dari sumber cahay . Dengan adanya b
lanko dalam alat ,kita tidak lagi mengontrol titik nolnya pada waktu - waktu terten
tu .(Kandpur, R S. 2006).

Selain penjelasan di atas , beberapa pakar juga memberikan definisi menge


nai spektrofotometri ,di antaranya :

1. Spektrofotometri merupakan Spektrofotometri ultraviolet-visible mencampurka


n spekroskopi foto di sebuah uv-vis . Artinya analisis ini mencakup ruang lingkup
cahaya yang tampak dan dekat dengan UV serta inframerah .

Teknik atau metode ini sifatnya lebih komplementer ,khususnya untuk spe
ktroskopi fluoresensi yang merupakan bagian dari analisis Spektrofotometri . Met
ode analisis Spektrofotometri akan berkerja maksimal jika memperhatikan hal-hal
berikut:

A. Kesalahan yang mungkin terjadi akibat salah larutan bisa diatasi dengan blanko
atau ditambahkan larutan lain dengan kandungan berbeda. Pastikan penambahan l
arutan ini bukan termasuk zat pembentuk warna.

B. Menggunakan serapan dan bahan dari kuvet . Hal ini akan membuat analisis ya
ng di lakukan memberikan hasil maksimal ,karena kuvet di buat dari kaca ,sehing
ga memiliki zat kuarsa yang baik.

C.Menghindari kesalahan fotometrik normal ketika sedang proses pengukuran . B


aik saat absorbsnsinya tinggi maupun rendah .

2. Gelombang elektromagnetik lebih sering di sebut dengan istilah radiasi elektro


magnetik . REM sangat berkaitan dengan analisis spektrofotometri karena gelomb
ang ini berupa energi cahaya yang di sebar dengan gerak lurus.
REM (Gelombang Elektromagnetik)di wujudkan dalam beberapa bentuk yakni sin
ar x ,panas radiasi ,sinar yang terlihat ,sinar ultraviolet ,sehingga gelombang radio
atau mikro.Selain itu ,analisis ini juga tidak terlepas dari istilah spektrum uv-vis. S
pektrum ultraviolet-visible atau spektrum uv-vis terdiri atas interaksi molekul den
gan REM(Gelombang Elegtromagnetik ). REM memiliki sifat sebagai partikel sek
aligus gelombang. Jika bertindak sebagai gelombang ,REM ini harus di ketahui pa
rameternya berupa bilangan gelombang ,serapan,frekuensi,dan panjang gelomban
gnya .REM juga memiliki vektor magnit getar dan vektor listrik yang tegak lurus
dan sama. Prinsip spektrofotometri, prinsip dasar yang digunakan dalam metode a
nalisis spektrofotometri adalah hukum lambert-beer . Hukum ini menjelaskan jika
sinar monokromatik yang lewat di media tertentu, sebagian sinarnya akan terserap
dan lainnya dipantulkan. Selain itu, prinsip ini akan berjalan apabila :

1. Cahaya masuk yang mengenai sel sampel berwujud cahaya dengan gelomban
g monokromatis.
2. Serapan cahaya yang masuk tidak terpengaruh dengan larutan lain di sebuah
larutan .
3. Serapan bisa terjadi ketika volume luas kuvet sama .
4. Larutan harus jernih agar tidak terjadi hambatan cahaya berpartikel koloid da
n bisa di ukur dengan tepat .
5. Tingkat konsentrasi analit harus rendah .Hal ini akan mempengaruhi tingkat li
near grafik absorbsnsi .

Sedangkan rumus prinsip hukum lambert-beer adalah :

Hukum lambert-beer

A=-Loh T = -Log It/Lo= s,b,c

Keterangan :

A=Absorbansi sampel yang hendak di ukur

T=Transmitansi

It=Intensitas cahaya masuk


Lo=Intensitas cahaya masuk

S=Tingkat serapan molar

b=ketebalan kuvet

c=konsentrasi sampel yang di gunakan.


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 ALAT

Adapun alat yang akan di gunakan pada praktikum kali ini di antara lain:

1. Spektrofotometer uv-visible (shimadzu uv-1800) Berfungsi untuk mengid


entifikasi nilai absorbansi dari suatu sampel dengan menggunakan sinar ul
tra violet.

2. Labu ukur 100 ml dan 50ml, Labu ukur digunakan untuk mengukur bahan an
alisa, berfungsi mencampur bahan-bahan yang akan diteliti.

3. .Buret ukur 50 ml ,fungsinya untuk mengukur bahan analisa.

4. Corong,berfungsi untuk memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lain


serta sebagai tempat untuk proses ekstraksi.

5. .Kaca arloji berfungsi untuk,menimbang suatu bahan/zat.

6. .Gelas piala ,berfungsi untuk mengukur volume zat cair.

7. .Batang pengaduk berfungsi untuk,mengaduk suatu larutan,melakukan dekant


asi larutan,memecah emulsi pada proses ekstraksi hingga proses kristalisasi.

8. .Standar dan klem,berfungsi sebagai penyangga dari berbagai macam alat yan
g ada di laboratorium ,contoh:buret dan corong pisah yang akan di tahan men
ggunakan klem.

3.2 BAHAN

1. Cuso4.5H2o
2. NH4OH 1:1
3. Aquades
4. Larutan sampel
3.3 PROSEDUR KERJA

1. Pembuatan Larutan CuSO4 100 ppm Buatlah sebanyak 100 mL larutan CuSO
4 100 ppm dari larutan induk CuSO4 1600 Ppm

2. Pembuatan deret standar larutan CuSO4

 Masukkanlah larutan CuSO4 100 ppm dan larutan amoniak 1:1 ke dalam bur
et 50 mL

 Buatlah deret standar 0; 10; 20; 30; 40; dan 50 ppm sebanyak 50 mL dari lar
utanCuSO4 100 ppm

 Ke dalam masing-masing larutan tambahkan 5 mL larutan amoniak 1:1 dan e


ncerkan dengan aquades sampai tanda batas, dan homogenkan

3. Penentuan konsentrasi ion Cu dalam sampel

A. Penentuan panjang gelombang maksimum

 Dihidupkan alat spektrofotometer dan ditunggu sampai alat stabil

 Gunakanlah program Spektrum

 Tentukan nilai absorban larutan CuSO4 50 ppm pada range panjang gelomba
ng400 – 700 nm

 Tentukan nilai panjang gelombang maksimum larutan dengan mengikuti petu


njuk penggunaan alat
B. Penentuan konsentrasi deret standar dan sampel

 Gunakanlah program Photometrik dengan mengikuti petunjuk penggunaan al


at

 Tentukan nilai absorban larutan deret standar cuso4 dan larutan sampel pada
panjang gelombang maksimum .

3.4 SKEMA KERJA

Adapun skema kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

  Ketika ada sumber sinar berupa cahaya uv-vis (monokromatik) diteruskan melalu


i suatu media (larutan bewarna) yang merupakan suatu sampel, maka Sebagian ca
haya tersebut ada yang diserap, dipantulkan dan ada yang diteruskan
LEMBAR DATA PENGAMATAN

Kelompok :1

Praktikum : Kimia Analitik dan Instrumen

Modul Percobaan : UV-VIS

Tanggal Praktikum : 14 Oktober 2022

Dosen Pembimbing : Addin Akbar S.Si MT dan Enny Nurmalasari S,Si, MT

Analis/Asisten : Alvernia Putri Amd.T

Berikut beberapa data pengamatan yang diperoleh pada percobaan spektrofotometer uv-vis
sebagai berikut:

1) Panjang Gelombang Maximum


 613,4 nm
2) Absorbansi pada Deret Standar

ABSORBANSI
KONSENTRASI
DIPEROLEH
0 ppm 0,003 abs
10 ppm 0,015 abs
30 ppm 0,020 abs
40 ppm 0,031 abs
50 ppm 0,038 abs

3) Absirbansi pada sampel

ABSORBANSI
KONSENTRASI
SAMPEL 1 0,008 abs
SAMPEL 2 :0,010abs
SAMPEL 3: 0,013abs
SAMPEL 4 0,007abs
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

Dari pengujian kali ini di peroleh beberapa hasil sebagai berikut:


Grafik 4.1 Kurva deret standar yang diperoleh

Tabel 4.1 konsentrasi sampel yang diperoleh berdasarkan kurva standar


SAMPEL ABS KONSENTRASI
SAMPEL 1 0,008 5.5 ppm
SAMPEL 2 0,010 8.83ppm
SAMPEL 3 0,013 13.83ppm
SAMPEL 4 0,007 3.83ppm

4.2 PEMBAHASAN

Dari table dapat dilihat konsentrasi sampel akan sebanding dengan nilai ab
sorbansi yang diperoleh dari pengukuran menggunakan spekrofotometer uv-vis.
Ketika nilai abs didapat kecil maka konsentrasi sampel pada larutan tersebut berju
mlah kecil dan begitu juga sebaliknya. Dari table sampel yang nilai absorbansinya
terbesar yaitu sampel 3 dengan absorbansi 0,013 abs yang menunjukkan volume C
uSO4 100ppm terbanyak pada saat dilarutkan dengan aquadest.

Dan pada table konstenrasi CuSO4 standar menunjukkan semakin rendah


pengenceran maka kandungan CuSO4 pada larutan standar semakin banyak ,dapat
dilihat pada standar 50ppm merupakan merupakan pengenceran terkecil dari CuS
O4 100ppm dengan volumennya 25 ml CuSO4.5H2OUntuk memperoleh konsentra
si CuSO4 pada sampel dapat diperoleh dari persamaan fungsi deret standar yang d
iperoleh yaitu Y =0,0006x+0,0047, dimana y adalah absorbansi yang diperoleh da
n x merupakan konsentrasi Cu dalam larutan. Nilai R diperoleh 0,9527.koefisien
korelasi ini menunjukkan tingakat akurasi yang cukup pada proses pengukuran ab
sorbansi larutan standar karena memenuhu kriteria penerimaan yaitu 0,95.Prinsip
kerja dari spektroskopi UV-Vis adalah Ketika ada sumber sinar berupa cahaya uv-
vis (monokromatik) diteruskan melalui suatu media (larutan bewarna) yang merup
akan suatu sampel, maka Sebagian cahaya tersebut ada yang diserap, dipantulkan
dan ada yang diteruskan.Larutan standar berfungsi untuk mendapatkan kurva
linear yang akan digunakan untuk menentukan konsentrasi pada sampel.Untuk
menentukan kontrasi satndar ,menggunakan rumus Vencer.Nencer =
Vpekat.Npekat. Nilai konsentrasi sampel yang diperoleh sesuai berdasarkan
absorbansi sampel yang besar akan menghasilkan konsentrasi yang lebih besar
yaitu 5.5 ppm untuk sampel 1,8.83 untuk sampel 2,13.83ppm untuk sampel 3 dan
3.83 untuk sampel 4.
BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum percobaan instrumen spektrofotometer uv-vis didapat


kan kesimpulan bahwa Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya di
lewatkan titik kesimpulan percobaan ini yaitu:Panjang gelombang maksimum Cu
SO4 adalah 613.4 nanometer. Diperoleh konsentrasi cu pada sampel yaitu5.5 ppm
untuk sampel 1,8.83 untuk sampel 2,13.83ppm untuk sampel 3 dan 3.83 untuk
sampel 4.Prinsip kerja dari spektroskopi UV-Vis adalah Ketika ada sumber sinar b
erupa cahaya uv-vis (monokromatik) diteruskan melalui suatu media (larutan bew
arna) yang merupakan suatu sampel, maka Sebagian cahaya tersebut ada yang dis
erap, dipantulkan dan ada yang diteruskan.Larutan standar berfungsi untuk
mendapatkan kurva linear yang akan digunakan untuk menentukan konsentrasi
pada sampel.

5.2 SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum ini yaitu:

1. Selalu berhati-hati dalam bekerja supaya alat instrumen tidak mengalami k


erusakan.
2. Selalu teliti dalam melakukan percobaan supaya anda dapatkan hasil yang
memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA

Kandpur, R S. 2006. Hand book of analytical instrumental second edition. Tac g


raw hill education (india) private limited : New York,Chicago, sanffranci
sc cakhens,london,madrid,mexico city, milan,new dehli,singapore,Sidney,f
unanto, 158 N,: 978007060.

E. Heftmann.2004, chroma to graphy : fundament fals and applications of chroma


te graphy and related diffential migration methodispart A : fundamentals a
nd techniques. Elsevier.

Situmorang, manihar,2010. Kimia Analitik lanjut dan intrumentasi. Universitas N


egeri Medan.Medan ISBN : 978.979.16240.2.2 Harmita (2006). Kimia An
alitik. Gelombang Elektromagnetik.

S.Kroll,Ira, 2012. Analytical che mistry.Intench, Croatia

Mastouska, K. and lethotay, S.J. 2003. Practical apperoaches to fast gas chromat
ography mass spectrometry, J. Chromatography A,1000,153

Underwood A.L dan R.A, Day, JR. 2001 Analisis Kimia Kuantitatif Edisi keenam
Erlangga.Jakarta

Ameera dan Iqbal.2011. textbook of Analitical chemistry. New belth Tllakwasan.


LAMPIRAN PERHITUNGAN

KONSENTRASI SAMPEL 1
Y =0,0006x+0,0047
0,008 =0,0006x+0,0047
0,008 – 0,0047 = 0,0006x
0,0033/0,0006=x
5.5=x
KONSENTRASI SAMPEL 2
Y =0,0006x+0,0047
0,010 =0,0006x+0,0047
0,010-0,0047 = 0,0006X
0,0053/0,0006=x
8.83=x
KONSENTRASI SAMPEL 3
Y =0,0006x+0,0047
0,013 =0,0006x+0,0047
0,013-0,0047=0,0006x
0,0083/0,0006=x
13.83=x
KONSENTRASI SAMPEL 4
Y =0,0006x+0,0047
0,007 =0,0006x+0,0047
0,007-0,0047 = 0,0006x
0,0023/0,0006=x
3.83=x

Anda mungkin juga menyukai