Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISIS FARMASI INSTRUMENTAL


Dosen Pengampu : Azimatur Rahmi

Spektrofotometri UV VIS

Oleh : Izza Fildza


Zeni NIM :
220842013536

FAKULTAS ILMU
KESEHATAN S1 FARMASI
UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR
BUKITTINGGI 2023 / 2024
BAB I

PENDAHULUA

1.1 Latar Belakang


Seiring majunya perkembangan zaman ilmu pengetahuan saat ini dan bertambah
kompleksnya masalah khususnya pada dunia analisis farmasi maka telah didapat juga begitu
banyak cara untuk mengetahui jenis dan konsentrasi dari suatu zat, baik itu padatan maupun
cairan. Salah satu metode yang saat ini banyak digunakan dalam berbagai lembaga penelitian
dan universitas adalah metode spektrofotometri dan Flouresensi. Para kimiawan telah lama
menggunakan bantuan warna sebagai bantuan dalam mengenali zat-zat kimia.
Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu perluasan pemeriksaan visual yang dengan
studi lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat kimia dimana hasil
yang didapatkan memliki ketelitian yang lebih tinggi.

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan
untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitaf atau kualitatif yang
didasarkan pada interaksi materi dengan cahaya. Spektrofotometri ultraviolet-tampak
(visible), disebut juga dengan spektroskopi UV-Vis, merupakan salah satu teknik analisis
tersebut dan hampir semua laboratorium analisis farmasi mempunyai instrumen
spektrofotometer UV-Vis ini.

Spektrofotometri UV-Vis adalah pengukuran panjang gelombang dan intensitas sinar


ultraviolet dan cahaya tampak yang diabsorbsi oleh sampel. Sinar Tampak (UV-Vis) itu
sendiri adalah pengukuran energi cahaya oleh suatu sistem kimia pada panjang gelombang
tertentu. Sinar ultraviolet (UV) mempunyai panjang gelombang antara 200-400 nm, dan sinar
tampak (visible) mempunyai panjang gelombang 400-750 nm.Konsentrasi dari analit di
dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu
dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. (Dachriyanus, 2004)

BAB II

PEMBAHASA

N
A. Spektrofotometeri UV VIS

Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada


pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang
gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi
dengan detektor fototube.
Teknik spektrofotometri pada daerah ultra violet dan sinar tampak disebut
spektrofotometri UV-VIS. Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara
spektrofotometri UV dan Visible. Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat dengan
teknik spektrofotometer pada daerah ultra- violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan
guna mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam
bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang
diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut.

Dalam spektrofotometri modern, sinar yang datang pada sampel diubah panjang
gelombangnya secara kontinyu. Hasil percobaan diungkapkan dalam spektrum dengan
absisnya menyatakan panjang gelombang (atau bilangan gelombang atau frekuensi) sinar
datang dan ordinatnya menyatakan energi yang diserap sampel.

B. Kegunaan Spektrofotometri UV VIS


Spektrofotometri UV/VIS merupakan metode penting dengan ketelitian yang tinggi,
andal dan akurat. Dengan menggunakan spektroskopi UV/VIS, substansi tak dikenal dapat
diidentifikasi dan konsentrasi substansi yang dikenal dapat ditentukan. Pelarut untuk
spektroskopi UV harus memiliki sifat pelarut yang baik dan memancarkan sinar UV dalam
rentang UV yang luas. Selain itu spektroskopi UV/VIS juga digunakan untuk cairan
berwarna.
Adapun kegunaan lain dari spektrofotometer UV/VIS adalah dapat digunakan untuk
mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya secara relatif jika
energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak yang
sinambung dan monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan absorbsi
antara cuplikan dengan blanko atau pun pembanding.
C. Analisis Spektrofotometri UV VIS
Teknik spektrofotometri UV VIS dapat digunakan untuk analisa kualitatif dan
analisa kuantitatif.
1. Analisa Kualitatif

Penggunaan alat ini dalam analisis kualitatif sedikit terbatas sebab spektrum
sinar tampak atau sinar UV menghasilkan puncak-puncak serapan yang lebar
sehingga dapat disimpulkan bahwa spektrum yang dihasilkan kurang menunjukan
puncak-punca serapan. Namun, walaupun puncak yang dihasilkan bebentuk lebar,
puncak tersebut masih dapat digunakan untuk memperoleh keterangan ada atau
tidaknya gugus fungsional tertentu dalam suatu molekul organik.

2. Analisa Kuantitatif

Penggunaan sinar UV dalam analisis kuantitatif memberikan beberapa


keuntungan, diantaranya ;

● Dapat digunakan secara luas


● Memiliki kepekaan tinggi
● Keselektifannya cukup baik dan terkadang tinggi
● Ketelitian tinggi
● Tidak rumit

Adapun langkah-langkah utama dalam analisis kuantitatif adalah ;

● Pembentukan warna ( untuk zat yang yang tak berwarna atau


warnanya kurang kuat ),
● Penentuan panjang gelombang maksimum,
● Pembuatan kurva kalibrasi,
● Pengukuran konsentrasi sampel.

D. PROSES ABSORPSI (PENYERAPAN) SINAR UV-VIS DAN SPEKTRA UV-VIS

Ketika cahaya dengan panjang berbagai panjang gelombang (cahaya


polikromatis) mengenai suatu zat, maka cahaya dengan panjang gelombang
tertentu
saja yang akan diserap. Di dalam suatu molekul yang memegang peranan penting
adalah elektron valensi dari setiap atom yang ada hingga terbentuk suatu materi.
Elektron-elektron yang dimiliki oleh suatu molekul dapat berpindah (eksitasi),
berputar (rotasi) dan bergetar (vibrasi) jika dikenai suatu energi.
Jika zat menyerap cahaya tampak dan UV maka akan terjadi perpindahan
elektron dari keadaan dasar menuju ke keadaan tereksitasi. Perpindahan elektron ini
disebut transisi elektronik . Apabila cahaya yang diserap adalah cahaya inframerah
maka elektron yang ada dalam atom atau elektron ikatan pada suatu molekul dapat
hanya akan bergetar (vibrasi). Sedangkan gerakan berputar elektron terjadi pada
energi yang lebih rendah lagi misalnya pada gelombang radio.
Atas dasar inilah spektrofotometri dirancang untuk mengukur konsentrasi
suatu suatu yang ada dalam suatu sampel. Dimana zat yang ada dalam sel sampel
disinari dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Ketika cahaya
mengenai sampel sebagian akan diserap, sebagian akan dihamburkan dan sebagian
lagi akan diteruskan. Pada spektrofotometri, cahaya datang atau cahaya masuk atau
cahaya yang mengenai permukaan zat dan cahaya setelah melewati zat tidak dapat
diukur, yang dapat diukur adalah I t/I0 atau I0/It (perbandingan cahaya datang dengan
cahaya setelah melewati materi (sampel)). Proses penyerapan cahaya oleh suatu zat
dapat digambarkan sebagai berikut:

Dari gambar terlihat bahwa zat sebelum melewati sel sampel lebih terang atau lebih
banyak di banding cahaya setelah melewati sel sampel.
Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang
hamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau
Hukum Beer, berbunyi:
“ jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau
ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan
tebal larutan”.

E. Penyebab Kesalahan Sistematik Dalam Pengukuran Spektrofotometri UV VIS


● Serapan oleh pelarut
Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi matrik
selain komponen yang akan dianalisis.
● Serapan oleh kuvet
Kuvet yang biasa digunakan adalah dari bahan gelas atau kuarsa. Dibandingkan
dengan kuvet dari bahan gelas, kuvet kuarsa memberikan kualitas yang lebih baik,
namun tentu saja harganya jauh lebih mahal. Serapan oleh kuvet ini diatasi dengan
penggunaan jenis, ukuran, dan bahan kuvet yang sama untuk tempat blangko dan
sampel.
● Kesalahan fotometrik normal
Pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat
diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat
yang digunakan. (melalui pengenceran atau pemekatan) Sama seperti pHmeter, untuk
mengatasi kesalahan pada pemakaian spektrofotometer UV-VIS maka perlu
dilakukan kalibrasi. Kalibrasi dalam spektrofotometer UV-VIS dilakukan dengan
menggunakan blangko:

Setting nilai absorbansi =Setting

nilai transmitansi = 100%

Penentuan kalibrasi dilakukan dengan mengikuti prosedur sebagai berikut:

a. Dilakukan dengan larutan blangko (berisi pelarut murni yang digunakan dalam
sampel) dengan kuvet yang sama.
b. Setiap perubahan panjang gelombang diusahakan dilakukan proses kalibrasi.

c. Proses kalibrasi pada pengukuran dalam waktu yang lama untuk satu macam
panjang gelombang, dilakukan secara periodik selang waktu per 30 menit.

Dengan adanya proses kalibrasi pada spektrofotometer UV-VIS ini maka akan
membantu pemakai untuk memperoleh hasil yang akurat dan presisi.
F. Instrumen UV VIS
Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitans (T atau
%T) atau absorbans (A) sebagai fungsi dari panjang gelombang. Komponen alat
spektrofotometer terdiri dari sumber sinar, monokromator, sel, detektor dan rekorder (meter).

a. Sumber Sinar: Lampu Deuterium


Lampu ini terdiri dari dua elektroda yang dipatri pada tabung kaca tertutup
yang salah satu bagian dindingnya terbuat dari kwarsa dan diisi dengan gas hidrogen.
Bila terhadap kedua elektroda tersebut di tegangan listrik yang stabil maka antara
kedua elektroda tersebut akan terjadi awamuatan elektron. Elektron-elektron yang
dilepaskan oleh elektroda itu akan bertumbukan dengan gas H2 atau D2. Akibat dari
tumbukkan ini maka elektron-elektron gas itu akan tereksitasi ke tingkat energi
elektron yang lebih tinggi. Bila elektron yang tereksitasi itu kembali keadaan dasar,
maka elektron tersebut akan memancarkan cahaya yang membentuk spektrum
pancaran yang kontinu dengan panjang gelombang antara 180 – 350 nm

b. Monokromator
Pada monokromator ini, sinar polikromatis masuk melalui celah, setelah
melalui lensa berkas sinar dijadikan sinar yang sejajar dan selanjutnya masuk pada
prisma atau kisi difraksi. Pada prisma ini, sinar polikromatis akan diurai menjadi pita-
pita yang sempit beberapa panjang gelombang dengan sudut yang berbeda-beda,
selanjutnya difokuskan melalui lensa. Untuk mendapatkan suatu panjang gelombang
tertentu maka prisma harus diputar sehingga panjang gelombang yang dikehendaki
dapat difokuskan ke celah keluar.

c. Wadah sampel/ Kuvet


Ukuran cuvet bervariasi tergantung kebutuhan, untuk daerah sinar tampak
dan ultra lembayung digunakan diameter 1 cm, untuk infra merah antara 0,005 dan
1 mm. biasa. Bahan yang digunakan untuk cuvet, harus tidak menyerap sinar yang
digunakan, biasanya untuk uv dari kwarsa dan untuk sinar tampak dari gelas,
plastik. Sel yang digunakan untuk pengukuran blanko dan analit harus macthed,
artinya harus mempunyai sifat optik yang sama

d. Detektor

Pada dasarnya detektor menyerap sinar yang jatuh padanya dan mengubah
energi itu menjadi suatu energi yang dapat diukur. Detektor harus menghasilkan
isyarat yang mempunyai hubungan kuantitatif dengan intensitas sinar. Noise suatu
detektor ialah isyarat latar belakang yang timbul dalam detektor bila tidak ada
intensitas sinar dari sampel yang sampai pada detektor. Tabung foton hampa terdiri
dari tabung gelas (dengan jendela kwarsa) yang dihampakan. Katoda berbentuk
setengah silinder yang dilapisi senyawa (oksida logam alkali tanah atau alkali tanah)
yang menghasilkan elektron yang terikat lemah. Kawat logam ditempatkan di
tengah silinder (anoda). Antara anoda dan katoda diberikan beda potensial (90 volt).
Sinar masuk melalui jendela kwarsa, jatuh pada permukaan katoda. Futon diserap
dan energinya akan dipindahkan ke elektron-elektron yang terikat lemah dalam
senyawa peka cahaya tersebut. Elektron-elektron ini akan pindah ke anoda hingga
di rangkaian timbul arus listrik. Besarnya arus listrik akan berbanding lurus dengan
intensitas sinar datang bila efisiensi pengumpulan elektron di anoda 100%.
Persyaratan untuk detektor sebagai berikut:

● Harus mampu menangkap dan merespons terhadap energi sinar yang kecil.
● Mempunyai kepekaan yang tinggi dengan noise yang kecil sehingga
mampu mendeteksi intensitas yang rendah.
● Waktu respons pendek.
● Stabil dalam jangka waktu yang lama.
● Memberikan isyarat elektronik yang dapat diperkuat dengan mudah.
● Isyarat yang dihasilkan berbanding lurus dengan intensitas sinar yang
mengenainya.
e. Read Out
Read Out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat
listrik yang berasa dari detektor.

G. Kelebihan dan Kekurangan Spektrofotometri UV VIS

Kelebihan spektrofotometri UV VIS adalah:

● Panjang gelombang mulai dari sinar putih dapat terdeteksi


● Caranya sederhana
● Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangat

kecil Kekurangan spektrofotometri UV VIS diantaranya:

● Absorbansi dipengaruhi oleh pH larutan,suhu dan adanya zat peganggu serta


kebersihan kuvet
● Hanya dapat dipakai pada daerah ultraviolet dengan panjang gelombang >185
nm
● Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron valensi
dengan energi eksitasi yang redah
● Sinar yang dipakai harus monokromatis,

BAB III

PENUTU

A. Kesimpulan

Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa


1. Spektrofotometri UV VIS adalah alat yang digunakan untuk mengatur
transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari
panjang gelombang serta untuk pengukuran didaerah ultraviolet dan daerah
tampak
2. Prinsip spektrofotometri mengacu pada hukum lambert beer. Apabila cahaya
monokromatis mealui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut
akan diserap, sebagian lagi akan dipancarkan dan sbagiannya kan dipantulkan
3. Bagian-bagian spektrofotometri UV VIS anatara lain adalah:
4. Cara kerja spektrofotometri UV VIS yaitu cahaya yang berasal dari lampu
duoterium maupun wolfarm yang bersifat polikromatisditeruskan melalui
lensa menuju monokromator dan filter cahaya padafotometer. Monokromator
kemudian akan mengubah cahaya polikromatis menjadi monokromatis
5. Hal- hal yang diperhatikan dalam spektrofotometri uv vis antara lain:
pembentukan molekul, waktu operasional, pemilihan panjang gelombang,
pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan.
6. Kelebihan spektrofotometri UV Vis yaitu: panjang gelombang dari sinar putih
dapat lebih terdeteksi, acaranya sederhana, dapat menganalisa larutan dengan
konsentrasi yang sangat kecil
7. Kekurangan spektrofotometri uv vis yaitu: absorbsi dipengaruhi oleh pH
larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan kebesihan dari kuvet. Hanya
dapat dipakai pada daerah ultraviolet yang panjang gelombangnya .185 nm.
Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron valensi
dengan energi eksitasi rendah.

Anda mungkin juga menyukai