Spektrofotometri UV VIS
FAKULTAS ILMU
KESEHATAN S1 FARMASI
UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR
BUKITTINGGI 2023 / 2024
BAB I
PENDAHULUA
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan
untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitaf atau kualitatif yang
didasarkan pada interaksi materi dengan cahaya. Spektrofotometri ultraviolet-tampak
(visible), disebut juga dengan spektroskopi UV-Vis, merupakan salah satu teknik analisis
tersebut dan hampir semua laboratorium analisis farmasi mempunyai instrumen
spektrofotometer UV-Vis ini.
BAB II
PEMBAHASA
N
A. Spektrofotometeri UV VIS
Dalam spektrofotometri modern, sinar yang datang pada sampel diubah panjang
gelombangnya secara kontinyu. Hasil percobaan diungkapkan dalam spektrum dengan
absisnya menyatakan panjang gelombang (atau bilangan gelombang atau frekuensi) sinar
datang dan ordinatnya menyatakan energi yang diserap sampel.
Penggunaan alat ini dalam analisis kualitatif sedikit terbatas sebab spektrum
sinar tampak atau sinar UV menghasilkan puncak-puncak serapan yang lebar
sehingga dapat disimpulkan bahwa spektrum yang dihasilkan kurang menunjukan
puncak-punca serapan. Namun, walaupun puncak yang dihasilkan bebentuk lebar,
puncak tersebut masih dapat digunakan untuk memperoleh keterangan ada atau
tidaknya gugus fungsional tertentu dalam suatu molekul organik.
2. Analisa Kuantitatif
Dari gambar terlihat bahwa zat sebelum melewati sel sampel lebih terang atau lebih
banyak di banding cahaya setelah melewati sel sampel.
Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang
hamburkan diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau
Hukum Beer, berbunyi:
“ jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau
ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan
tebal larutan”.
a. Dilakukan dengan larutan blangko (berisi pelarut murni yang digunakan dalam
sampel) dengan kuvet yang sama.
b. Setiap perubahan panjang gelombang diusahakan dilakukan proses kalibrasi.
c. Proses kalibrasi pada pengukuran dalam waktu yang lama untuk satu macam
panjang gelombang, dilakukan secara periodik selang waktu per 30 menit.
Dengan adanya proses kalibrasi pada spektrofotometer UV-VIS ini maka akan
membantu pemakai untuk memperoleh hasil yang akurat dan presisi.
F. Instrumen UV VIS
Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitans (T atau
%T) atau absorbans (A) sebagai fungsi dari panjang gelombang. Komponen alat
spektrofotometer terdiri dari sumber sinar, monokromator, sel, detektor dan rekorder (meter).
b. Monokromator
Pada monokromator ini, sinar polikromatis masuk melalui celah, setelah
melalui lensa berkas sinar dijadikan sinar yang sejajar dan selanjutnya masuk pada
prisma atau kisi difraksi. Pada prisma ini, sinar polikromatis akan diurai menjadi pita-
pita yang sempit beberapa panjang gelombang dengan sudut yang berbeda-beda,
selanjutnya difokuskan melalui lensa. Untuk mendapatkan suatu panjang gelombang
tertentu maka prisma harus diputar sehingga panjang gelombang yang dikehendaki
dapat difokuskan ke celah keluar.
d. Detektor
Pada dasarnya detektor menyerap sinar yang jatuh padanya dan mengubah
energi itu menjadi suatu energi yang dapat diukur. Detektor harus menghasilkan
isyarat yang mempunyai hubungan kuantitatif dengan intensitas sinar. Noise suatu
detektor ialah isyarat latar belakang yang timbul dalam detektor bila tidak ada
intensitas sinar dari sampel yang sampai pada detektor. Tabung foton hampa terdiri
dari tabung gelas (dengan jendela kwarsa) yang dihampakan. Katoda berbentuk
setengah silinder yang dilapisi senyawa (oksida logam alkali tanah atau alkali tanah)
yang menghasilkan elektron yang terikat lemah. Kawat logam ditempatkan di
tengah silinder (anoda). Antara anoda dan katoda diberikan beda potensial (90 volt).
Sinar masuk melalui jendela kwarsa, jatuh pada permukaan katoda. Futon diserap
dan energinya akan dipindahkan ke elektron-elektron yang terikat lemah dalam
senyawa peka cahaya tersebut. Elektron-elektron ini akan pindah ke anoda hingga
di rangkaian timbul arus listrik. Besarnya arus listrik akan berbanding lurus dengan
intensitas sinar datang bila efisiensi pengumpulan elektron di anoda 100%.
Persyaratan untuk detektor sebagai berikut:
● Harus mampu menangkap dan merespons terhadap energi sinar yang kecil.
● Mempunyai kepekaan yang tinggi dengan noise yang kecil sehingga
mampu mendeteksi intensitas yang rendah.
● Waktu respons pendek.
● Stabil dalam jangka waktu yang lama.
● Memberikan isyarat elektronik yang dapat diperkuat dengan mudah.
● Isyarat yang dihasilkan berbanding lurus dengan intensitas sinar yang
mengenainya.
e. Read Out
Read Out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat
listrik yang berasa dari detektor.
BAB III
PENUTU
A. Kesimpulan