Anda di halaman 1dari 4

Judul Indikiator Porsi makanan yang tidak dihabiskan pasien

Dasar Pemikiran
Dimensi Mutu Efektifitas Efektifitas dan Efisiens
Tujuan Tergambarnya efektifitas dan efisien pelayanan unit gizi
Definisi operasional Sisa Makanan adalah porsi makanan tersisa yang tidak dimakan oleh
pasien ( ≥ 25 % dari porsi makan pasien ). Jenis diet pasien yang
dimonitor berdasarkan profil indikator mutu gizi adalah pasien yang
mendapat diet/makan biasa & makan lunak. Diet lunak adalah makanan
yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan dan dicerna sesuai
dengan kebutuhan gizi dan keadaan penyakit. Diet/makan biasa adalah
makanan yang dirancang sama dengan makanan sehari-hari yang
beraneka ragam, bervariasi dengan bentuk , tekstur dan aroma yang
normal yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi dan keadaan penyakit
pasien.
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah kumulatif kumulatif sisa makanan makanan dari pasien yang tidak
dihabiskan yang di survey dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang di survey dalam satu bulan dikalikan dikalikan
dengan jumlah frekuensi pemberian makannya
Target < 20%
Kriteria Inklusi Pasien perawatan yang mendapat diet makan biasa dan makan lunak
(makan siang).
Ekslusi Pasien yang dipuasakan oleh DPJP terkait t therapi dan pasien dengan diet
formula khusus (cair dan saring)
Formula Jumlah porsi makan yang tidak dihabiskan ≥ 25 x 100% Jumlah pasien
Metode Pengumpulan Survey
Data
Sumber Data Hasil Survey
Instrument Pengambilan Formulir
Data
Populasi/Sampel Populasi
Periode Pengumpulan Satu bulan
Data
Periode Analisis Dan 3 bulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Diagram batang dan diagram garis
Penanggungjawab Kepala Unit Gizi/Kepala Keperawatan rawat inap
1. Porsi Makanan Yang Tidak Dihabiskan Pasien
2. Ketepatan Penulisan Resep Obat dan Kelengkapan Bukti Depo Obat

Judul Indikiator Ketepatan penulisan resep obat dan kelengkapan bukti depo obat.
Dasar Pemikiran Undang-undang mengenai kefarmasian di rumah sakit
Dimensi Mutu Mutu dan keselamatan pasien
Tujuan Terwujudnya pelayanan obat kepada pasien yang efektif dan efisien serta
mencegah adanya kekeliruan pemberian obat ke pasien.
Definisi operasional Resep adalah permintaan tertulis kepada apoteker dari dokter agar
memberikan obat kepada pasien berdasarkan peraturan perudang
undangan yang berlaku.
Jenis Indikator Proses dan outcome
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah kejadian kesalahan penulisan resep obat
Denominator Jumlah keseluruhan resep obat yang beredar di rumah sakit
Target 0%
Kriteria Inklusi Kejadian kesalahan penulisan resep obat di rumah sakit
Ekslusi -
Formula Jumlah kejadian kesalahan penulisan resep obat x 100%
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber Data Lembar resep di farmasi
Instrument Pengambilan Formulir kejadian kesalahan pembacaan resep obat
Data
Populasi/Sampel Total populasi
Periode Pengumpulan Bulanan
Data
Periode Analisis Dan Triwulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Tabel dan run chart
Penanggungjawab Kepala instalasi farmasi
3. Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Pada Pasien

Judul Indikiator Ketepatan waktu pemberian makanan pada pasien

Dasar Pemikiran KEPMENKES RI 129/MENKES/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan


Minimal Rumah Sakits
Dimensi Mutu Tepat waktu, Efektifitas, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya efektifitas pelayanan instalasi gizi
Definisi operasional Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien adalah ketepatan
penyediaan makanan pada pasien sesuai waktu yang telah ditentukan.
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah pasien yang disurvei yang menerima makanan tepat waktu dalam
satu bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvei
Target >90%
Kriteria Inklusi Pasien yang mendapatkan makanan
Ekslusi Pasien yang tidak mendapatkan makanan
Formula
Metode Pengumpulan Survey
Data
Sumber Data Hasil survey
Instrument Pengambilan Lembar format ketepatan waktu pemberian makanan pada pasien
Data
Populasi/Sampel Slovin dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling
Periode Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis Dan 3 bulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Tabel dan Run Chart
Penanggungjawab Kepala instalasi

4. Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Foto Thoraks Kurang dari 3 Jam

Judul Indikiator Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Foto Thoraks Kurang dari 3 Jam

Dasar Pemikiran KEPMENKES NO.129/MENKES/SK/II/2008 TENTANG STANDAR


PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT
Dimensi Mutu Responsif
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi
Definisi operasional Waktu yang dibutuhkan/diperlukan mulai pasien masuk ke ruang
radiologi sampai hasil radiologi dibaca dan diserahkan kepada  pasien
atau pihak terkait (dibaca ≤ 3 jam)
Jenis Indikator Proses dan outcome
Satuan Pengukuran
Numerator Jumlah hasil pemeriksaan yang selesai di jumlah hasil pemeriksaan yang
selesai dibaca dan diserahkan dalam waktu ≤ 3 jam
Denominator Total keseluruhan pemeriksaan rontgen thorax
Target < 3jam
Kriteria Inklusi Semua permintaan foto rontgen thorax
Ekslusi -
Formula Jumlah hasil pemeriksaan yang selesai dibaca dan diserahkan dalam
waktu ≤ 3 jam X 100% Total keseluruhan pemeriksaan rontgen thorax
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber Data Buku ekspedisi
Instrument Pengambilan 1. Buku ekspedisi
Data 2. Form indikator mutu unit
Populasi/Sampel Seluruh PM thoraks rawat jalan dan UGD
Periode Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisis Dan 3 bulan
Pelaporan Data
Penyajian Data Tabel dan diagram
Penanggungjawab Pj unit radiologi

Anda mungkin juga menyukai