Seolah olah² Allah berkata : "aku menunda jodoh mu , agar kau membahagiakan
orang tua mu dulu, perbaiki dulu hubungan mu denganku, dengan orangtuamu, agar nanti kau
bahagia bersama pasangan mu, aku tidak mau kau kelak akan melalaikan ku saat kau sudah
mendapatkan apa yg selalu kau mohon kala itu, istiqomah kan dulu kedekatan mu kepada ku,
perbaiki dulu hubungan mu dengan ku,maka akan ku segerakan apa yg kau mau.
Ini berat... tapi demi mengejar cintanya Allah aku rela, pergi meninggalkanmu. Rasa
ini mulai tumbuh dengan tidak benar. Tidak benar, karena waktuku dengan Allah telah kusia-
siakan hanya untuk mengingatmu, menunggu kabarmu, hingga aku harus kehilangan Allah.
Maaf... jika kau merasa aku sudah berubah. Aku harus pulang.. pulang kejalan yang benar.
Pulang kepada Allah, sebagaimana aku yang dulu. Meski tak pernah ada rasa yang terucap
diantara kita, tapi semestapun tau bahwa kita saling memendam rasa. Teruntuk A, Terus
memperbaiki diri ya. Kita harus saling berbenah. Kita tidak boleh terus menyimpan rasa
tanpa ikatan. Tidak ada cinta sebelum akad, karena semuanya adalah semu. Kalau seandainya
kita berjodoh, aku yakin Allah akan mempertemukan kita lagi, dengan cara paling istimewa
yang tak dapat diterka bumi dan alam semesta. Karena aku tidak ingin kita saling menjemput
jodoh dengan cara yang tidak diridhoi oleh Allah. Jika suatu saat, bukan aku jodohmu.
Kuharap Allah memberikan kamu jodoh yang lebih baik dariku, dan semoga Allah
memberkahi hubungan kalian. Dan jika bukan kamu jodohku, kuharap kamu jangan berlarut
dalam kesedihan. Selamat tinggal, kamu, dan rasa yang sedang bermekaran diantara kita. Aku
pamit, ya.. Assalamu'alaikum.
Ps: Kalau suatu saat kamu menemukan tulisan ini, semoga kamu mengerti alasanku.
Semoga kamu tidak bersedih lagi karena kehilanganku, begitupun aku.
Dari P untuk A