Anda di halaman 1dari 68

4.2.

PROFIL WILAYAH KECAMATAN PERBATASAN DI KABUPATEN TTU


4.2.1. Kecamatan Biboki Anleu
A. Letak geografis dan Administrasi
Secara geografis Kecamatan Biboki Anleu terletak pada 9º25” Lintang Selatan dan
124º40” Bujur timur. Luas wilayah daratan Kecamatan Biboki Anleu adalah 206,40 Km2 atau
7,73% dari luas daerah Kabupaten TTU. Dari luas yang ada tersebar 8 Desa dan 1
Kelurahan di antaranya: Desa Nifutasi, Desa Ponu, Desa Oemanu, Desa Tuamese, Desa
Maukabatan, Desa Sifaniha, Desa Nonotbatan dan Desa Motadik. Secara administrasi batas
wilayah Kecamatan Biboki Anleu adalah sebagai berikut:
 Sebelah Utara dengan Selat Ombai
 Sebelah Selatan dengan Kecamatan Biboki Moenleu
 Sebelah Barat dengan Kabupaten Belu dan Kecamatan Biboki Feotleu
 Sebelah Timur dengan Kecamatan Biboki Moenleu.
Kecamatan Biboki Anleu merupakan wilayah pemekaran berdasarkan Perda
Kabupaten TTU No. 11 Tahun 2000.

B. Pola Penggunaan Lahan


Total penggunaan lahan di wilayah Kecamatan Biboki Anleu adalah 17.850 ha.
Penggunaan lahan yang ada terdiri dari berbagai jenis penggunaannya mulai dari
perkampungan, sawah,tegalan sampai dengan penggunaan lahan jenis rawa-rawa
dan tanah kritis. Jenis penggunaan lahan terluas adalah semak,alang-alang dan
padang rumput yaitu seluas 4.668 ha sedangkan penggunaan lahan terkecil adalah
kolam/empang yaitu 2 ha.

C. Kependudukan
 Jumlah dan Kepadatan penduduk
Jumlah dan kepadatan penduduk di Kecamatan Biboki Anleu sangat bervariasi.
Jumlah penduduk Kecamatan Biboki Anleu hingga tahun 2012 sebanyak 15.698
jiwa dengan rata-rata kepadatan 76 jiwa/km 2. Jumlah penduduk terbanyak di
wilayah Kecamatan Biboki Anleu adalah Desa Ponu yaitu sebanyak 5.628 jiwa
dengan kepadatan 103 jiwa/km2 sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat
pada Desa Sifaniha yaitu sebanyak 927 jiwa dengan kepadatan 36 jiwa/km2 .

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV - 1
 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin penduduk di Kecamatan Biboki Anleu terbanyak
adalah penduduk berjenis kelamin laki-laki yang berjumlah 7.989 jiwa sedangkan
jumlah penduduk perempuan berjumlah 7.709 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki
terbanyak terdapat di Desa Ponu yaitu 2.805 jiwa sedangkan terendah di Desa
Oemanu yaitu sebanyak 420 jiwa begitu juga dengan jumlah penduduk
perempuan terbanyak dan terendah juga terdapat di Desa Ponu dan Desa
Oemanu yang masing-masing berjumlah 2.823 jiwa dan 425 jiwa.
 Jumlah Penduduk Menurut Agama
Penduduk yang ada di kecamatan Biboki Anleu rata-rata menganut tiga agama
yaitu Katolik, Protestan dan Islam dengan jumlah penduduk terbanyak adalah
penduduk yang menganut agama Katolik sebanyak 14.265 jiwa sedangkan
penduduk yang beragama Protestan sebanyak 1.379 jiwa dan penduduk yang
beragama Islam sebanyak 54 jiwa. Penduduk yang menganut agama Katolik
tersebar di semua wilayah Kecamatan sedangkan penduduk yang beragama
Protestan hanya tersebar di 8 Desa selain Desa Sifaniha sedangkan penduduk
yang beragama Islam hanya terdapat di tiga Desa yaitu Desa Ponu, Desa
Kotafon dan Desa Motadik.
 Jumlah Penduduk Menurut Umur
Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Kecamatan Biboki Anleu
terbanyak adalah penduduk pada kelompok umur 0-10 tahun yaitu sebanyak
3.975 jiwa yang terbagi atas penduduk laki-laki sebanyak 2.086 jiwa dan
perempuan sebanyak 1.889 jiwa. Sedangkan penduduk pada kelompok umur 70
ke atas merupakan jumlah paling sedikit yaitu 567 jiwa yang terbagi dalam
penduduk laki-laki sebanyak 320 jiwa dan perempuan sebanyak 247 jiwa.

D. Kondisi Fasilitas
 Fasilitas kesehatan
Sarana kesehatan merupakan salah satu sarana yang penting dan harus ada
dalam suatu fungsi wilayah. Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Biboki
Anleu terdiri dari puskesmas, puskesmas pembantu,polindes dan posyandu.
Jenis fasilitas kesehatan puskesmas sebanyak 1 unit yang terdapat di Desa
Ponu. Dengan jumlah tersebut maka untuk wilayah Kecamatan Biboki Anleu
hanya terlayani oleh 1 unit puskesmas. Untuk jenis fasilitas PUSTU juga hanya

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV - 2
terdapat 1 unit yang berada di Desa Nonotbatan. Sedangkan jumlah fasilitas
kesehatan polindes berjumlah 8 unit dan sudah tersebar di semua Desa yang
ada di Kecamatan Biboki Anleu kecuali Desa Ponu. Untuk fasilitas kesehatan
posyandu berjumlah 29 unit dan sudah tersebar di semua Desa yang ada di
Kecamatan Biboki Anleu.

Fasilitas Kesehatan Puskesmas Fasilitas Kesehatan Posyandu


Kec. Biboki Anleu Kec. Biboki Anleu

 Fasilitas Pendidikan
Jenis fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Biboki anleu terdiri dari fasilitas
pendidikan TK,SD,SLTP dan SLTA. Jumlah
fasilitas pendidikanTK di Kecamatan Biboki
Anleu hanya 1 unit yang terletak di Desa
Ponu. Jumlah fasilits pendidikan SD
sebanyak 15 unit sedangkan jumlah fasilitas
pendidikan SLTP sebanyak 4 unit dan
fasilitas pendidikan tingkat SLTA sebanyak
Fasilitas Pendidikan SMAN
2 unit. Desa yang memiliki semua jenis
Kec. Biboki Anleu
fasilitas pendidikan adalah Desa Ponu. Hal
ini karena Desa Ponu merupakan ibukota Kecamatan Biboki Anleu.

 Fasilitas Peribadatan

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV - 3
Jumlah fasilitas peribadatan yang
ada di Kecamatan Biboki Anleu
adalah 17 unit yang terbagi atas
12 unit merupakan fasilitas
peribadatan katolik yaitu Gereja
dan Kapela yang hamper
tersebar di seluruh Desa kecuali
Desa Oemanu yang tidak
Fasilitas Peribadatan Gereja
Katolik di Kec. Biboki Anleu terdapat fasilitas peribadatan
Katolik sedangkan 5 unit
merupakan fasilitas peribadatan Protestan. Untuk fasilitas peribadatan Protestan
hanya terdapat di 4 Desa yaitu Desa Ponu, Tuamese, Maukabatan dan Desa
Nonotbatan. Jenis fasilitas peribadatan Mesjid tidak terdapat di Kecamatan
Biboki Anleu padahal penduduk di wilayah ini ada yang beragama Islam.
 Fasilitas Perdagangan
Fasilitas perdagangan yang ada di Kecamatan Biboki Anleu terdiri dari pasar dan
kios. Jumlah pasar yang ada sebanyak 4 unit yang terdiri dari 1 pasar parmanen
yang terletak di Desa Ponu dan 4 pasar non parmanen yang terdapat di Desa
Nifutasi, Tuamese, maukabatan dan Desa Nonotbatan. Pasar yang ada di
Kecamatan Biboki Anleu merupakan Pasar Tradisional parmanen dan non
parmanen. Sedangkan jumlah fasilitas perdagangan berupa kios sebanyak 393
unit yang merupakan kios milik perorangan yang tersebar di semua Desa yang
ada Kecamatan Biboki Anleu.

Pasar Tradisional di Fasilitas Perdagangan Toko


Kec. Biboki Anleu Kec. Biboki Anleu

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV - 4
E. Kondisi Infrastruktur
Bina Marga
 Jalan
Jalan Negara yang ada di Kecamatan Biboki Anleu memiliki panjang ruas 23 km.
Lebar jalan Negara yang ada 5 m, dengan kondisi baik dan perkerasan aspal
baik. Namun ada di beberapa lokasi terdapat peningkatan kualitas jalan. Hal ini
perlu dilakukan mengingat jalan Negara yang ada mengubungkan antara
Kabupaten TTU-Kabupaten Belu-Motain dan Negara Timor Leste. Jenis
perkerasan jalan yang ada di Kecamatan Biboki Anleu juga ada dengan
perkerasan aspal sedang dan buruk selain itu ada juga jalan dengan perkerasan
tanah. Rata-rata kondisi jalan dengan perkerasan tanah dalam keadaan buruk
dan jalan tersebut merupakan jalan lokal.

Kondisi dan Perkerasan


Jalan di Kec. Biboki Anleu

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV - 5
 Jembatan
Jembatan yang ada di Kecamatan Biboki Anleu lebih banyak terdapat pada ruas
jalan Negara. Jenis konstruksi jembatan yang ada adalah beton dengan panjang
yang berbeda-beda. Terdapat satu buah jembatan yang melintasi sungai Ponu
dengan konstruksi beton/baja, memiliki kondisi baik, panjang jembatan 117,5m
dan lebar jembatan 6m. Selain jembatan yang menghubungkan sungai Ponu
juga terdapat jembatan dan juga deuker yang menghubungkan sungai-sungai
kecil dan juga irigasi. Rata-rata panjang jembatan tersebut antara 2m – 25m
dengan konstruksi jembatan berupa beton.

Jenis dan Kondisi Jembatan


Kec. Biboki Anleu

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV - 6
Cipta Karya
 Air Bersih
Sumber air bersih di Kecamatan Biboki Anleu berasal dari sumber mata air yang
terdapat di Desa Sifaniha dan Desa Nifutasi. Debit air yang di hasilkan adalah <5
liter/detik. Selain itu masyarakat juga memenuhi kebutuhan air bersih dari sumur
gali dan sumur bor. Kedalaman sumur yang ada di Kecamatan Biboki Anleu rata-
rata 5m – 8m. masyarakat juga menggunakan air irigasi untuk keperluan sehari-
hari seperti mencuci dan juga mandi. Untuk air permukaan di Kecamatan Biboki
Anleu terdapat satu sungai yaitu sungai Ponu yang memiliki panjang 40 km.
Debit air yang di hasilkan antara 5-300 liter/detik.

Sumber Air Bersih


Kec. Biboki Anleu

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV - 7
 Persampahan
Pengolahan sampah oleh masyarakat yang ada di
Kecamatan Biboki anleu dilakukan dengan cara sampah
yang ada di kumpulkan di halaman rumah masing-
masing lalu di bakar. Hal ini karena di Kecamatan Biboki
Anleu sendiri tidak terdapat TPS maupun TPA.
 Permukiman
Jenis rumah parmanen yang ada merupakan rumah dengan bahan tembok, seng
dan lantai keramik sedangkan jenis rumah semi parmanen merupakan rumah
dengan bahan dinding setengah tembok, atap seng dan lantai semen dan jenis
rumah non parmanen merupakan rumah dengan bahan dinding bebak, atap
alang-alang dan lantai tanah.
Jenis rumah yang ada di Kecamatan Biboki Anleu terdiri dari rumah parmanen,
semi parmanen dan non parmanen.

Jenis Bangunan Rumah


Sumber Daya Air Kec. Biboki Anleu
 Embung
Salah satu tampungan air yang ada di
Kecamatan Biboki Anleu berupa
embung. Kata embung menurut
beberapa orang dapat di artikan suatu
tendon air atau waduk kecil di lahan
pertanian yang bertujuan untuk
menampung kelebihan air hujan dan
menggunakannya pada saat musim kemarau untuk berbagai keperluan baik
dibidang pertanian maupun rumah tangga. Tampungan air yang ada tersebut
digunakan untuk kebutuhan air baku, irigasi dan lain-lain.
Pemanfaatan air pada musim kemarau perlu juga memperhatikan luasan lahan
dengan ketersediaan air yang ada didalam embung untuk mengairi sawah

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV - 8
dengan memperhatikan kebutuhan air misal untuk padi 200 mm per bulan dan 1
liter/detik/ha. Disamping itu perlu juga diperhatikan jika embung juga untuk
persediaan minuman ternak. Embung bias dibangun secara individu atau
berkelompok, tergantung keperluan dan luas areal tanaman yang akan diairi.
Untuk keperluan individu dengan luas tanaman misalnya 0,5 hektar, embung
yang diperlukan adalah panjang 10m, lebar 5m dan kedalaman 2,5m – 3m.
Embung yang ada di Kecamatan Biboki Anleu lebih di gunakan untuk minuman
ternak.
 Irigasi
Infrastruktur yang juga ada di Kecamatan Biboki Anleu adalah irigasi. Daerah
irigasi (DI) dengan luas daerah layanan yang terbesar 750 ha adalah DI. Jenis
irigasi yang ada di Kecamatan Biboki Anleu adalah irigasi teknis dan Irigasi Non
Teknis. Luas sawah yang yang ada di Keamatan Biboki Anleu adalah 2.775 ha
namun yang diairi oleh irigasi teknis hanya seluas 451 ha dan sisanya diairi oleh
irigasi non teknis yaitu seluas 2.328 ha. Adapun sawah yang ada di Kecamatan
Biboki Anleu yang di airi oleh air yang berasal dari sumur bor dan sawah tadah
hujan.

Jenis Irigasi Teknis Jenis Irigasi Non Teknis


Kec. Biboki Anleu Kec. Biboki Anleu

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV - 9
Jaringan Energi dan Telekomunikasi
 Jaringan Listrik
Sistem jaringan energi listrik yang di gunakan oleh masyarakat di Kecamatan
Biboki Anleu berasal dari Pembangkit tenaga listrik PT. PLN sub ranting Wini di
Kecamatan Insana Utara. Namun ada pula wilayah kecamatan yang belum
terdapat jaringan listrik sehingga masyarakat masih menggunakan sumber
penerangan berupa lampu sumbu.

Travo Listrik di Contoh Rumah Yang Belum Terpasang


Kec. Biboki Anleu Listrik PLN Kec. Biboki Anleu
 J
aringan Telekomunikasi
Sarana telekomunikasi dalam upaya
peningkatan perekonomian daerah
merupakan sarana yang sangat dibutuhkan
dalam upaya memperpendek jarak
komunikasi dan efisiensi waktu. Di Kecamatan
Biboki Anleu tidak terdapat jaringan telepon
PT. Telkom sehingga untuk jaringan
telekomunikasi masyarakat mengakses BTS Telkomsel di
Kec. Biboki Anleu
melalui jaringan seluler (HP). Untuk
Kecamatan Biboki Anleu hanya terdapat jaringan Telkomsel.

Prasarana Transportasi
 Terminal
Di Kecamatan Biboki Anleu
terdapat 1 terminal yang
terletak di Kelurahan Ponu.
Keberadaan terminal ini belum
berfungsi secara maksimal
karena penggunaan fasilitas ini
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
10
Kondisi Terminal di
Kec. Biboki Anleu
lebih banyak hanya pada hari pasar saja karena lokasi pasar yang berdekatan
dengan terminal. Untuk hari-hari biasa terminal yang ada tidak di fungsikan.
Kondisi terminal yang ada adalah parmanen.

4.2.2. Kecamatan Biboki Moenleu


A. Letak Administrasi
Wilayah Kecamatan Biboki Moenleu memiliki luas wilayah 85,78 Km2 atau 3,21%
dari luas daerah Kabupaten TTU. Kecamatan Biboki Moenleu terbagi atas 7 Desa yaitu
Desa Tunbes, Desa Luniup, Desa Matabesi, Desa Kaubele, Desa Oepuah, Desa Oepuah
Utara dan Desa Oepuah Selatan. Dengan batas-batas wilayah Kecamatan Biboki Moenleu
adalah sebagai berikut:
 Sebelah utara dengan Selat Ombai dan Kecamatan Biboki Anleu
 Sebelah selatan dengan Keamatan Insana tengah dan Kecamatan Biboki
Selatan
 Sebelah Timur dengan Kecamatan Biboki Selatan dan Kecamatan Biboki Feotleu
 Sebelah Barat dengan Kecamatan Insana Tengah dan Kecamatan Insana Utara.
Kecamatan Biboki Moenleu merupakan Kecamatan pemekaran berdasarkan Perda
Kab. TTU No.8 Tahun 2007. Desa di Kecamatan Biboki Moenleu yang terluas adalah Desa
Oepuah yaitu 1.876 ha sedangkan Desa terkecil adalah Desa Matabesi yaitu 455 ha.

B. Pola penggunaan Lahan


Penggunaan lahan yang ada di Kecamatan Biboki Moenleu terdiri dari
perkampungan, sawah, tegalan, ladang, kolam/empang, hutan belukar, hutan rakyat,
tambak, semak alang-alang & padang rumput, rawa-rawa & tanah kritis. Penggunaan lahan
terluas adalah berupa semak,alang-alang & padang rumput seluas 4.800 ha sedangkan
penggunaan lahan paling kecil adalah jenis penggunaan lahan berupa kolam/empang yaitu
seluas 6 ha.

C. Kependudukan
Jumlah penduduk di Kecamatan Biboki Moenleu adalah 7.375 jiwa dengan
kepadatan rata-rata 86 jiwa/km2. Berdasarkan jenis kelamin penduduk yang ada di
Kecamatan Biboki Moenleu terbanyak adalah penduduk dengan jenis kelamin laki-laki yaitu
sebanyak 3.706 jiwa sedangkan penduduk dengan jenis kelamin perempuan berjumlah
3.669 jiwa.
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
11
Berdasarkan agama yang di anut, penduduk di Kecamatan Biboki Moenleu
menganut 3 jenis agama yaitu agama Katolik, Protestan dan Islam dengan jumlah penduduk
yang beragama Katolik sebanyak 8.946 jiwa sedangkan penduduk yang beragama
Protestan sebanyak 94 jiwa dan penduduk yang beragama Islam sebanyak 6 jiwa.

D. Kondisi Fasilitas
Fasilitas Kesehatan yang ada di kecamatan Biboki moenleu terdiri dari puskesmas,
PUSTU, puskesmas keliling dan posyandu. Banyaknya fasilitas kesehatan Puskesmas yang
ada di Kecamatan Biboki Moenleu sebanyak 1 unit, Pustu sebanyak 2 unit, puskesmas
keliling sebanyak 1 unit dan posyandu sebanyak 12 unit.
Fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan biboki moenleu sudah memadai.
Fasilitas pendidikan yang ada berupa fasilitas pendidikan SD sebanyak 6 unit, fasilittas
pendidikan SLTP sebanyak 2 unit, fasilitas pendidikan sebanyak SMA sebanyak 1 unit.
Jumlah fasilitas peribadatan yang ada di Kecamatan Biboki Moenleu sebanyak 8 unit
yang terdiri dari 6 unit merupakan tempat peribadatan Katolik berupa Gereja dan 2 unit
merupakan tempat peribadatan Protestan berupa Gereja Protestan.
Sedangkan fasilitas perdagangan yang ada di Kecamatan Biboki Moenleu sebanyak
9 unit merupakan jenis fasilitas perdagangan besar, pedagang kecil/eceran sebanyak 8 unit
dan rumah makan sebanyak 1 unit. Di Kecamatan Biboki Moenleu terdapat 1 unit pasar
tradisional yang biasanya kegiatannya berlangsung pada hari sabtu setiap minggunya.
Bangunan pasar yang ada terdiri dari bangunan parmanen dan non parmanen.

Fasilitas Kesehatan di Fasilitas Pendidikan di


Kec. Biboki Moenleu Kec. Biboki Moenleu

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
12
Fasilitas Peribadatan di Fasilitas Perdagangan di
Kec. Biboki Moenleu Kec. Biboki Moenleu
E. Kondisi Infrastruktur
Bina Marga
 Jalan
Jalan Negara yang ada di Kecamatan Biboki Moenleu memiliki panjang ruas 12,5
km. Lebar jalan Negara yang ada 5 m, dengan kondisi baik dan perkerasan aspal

baik. Namun ada di


beberapa
lokasi terdapat
peningkatan
kualitas jalan
yang sumber Kondisi dan Perkerasan Jalan pendanaan berasal dari
di Kec. Biboki Moenleu
APBN. Hal ini perlu dilakukan mengingat
jalan Negara yang ada mengubungkan antara Kabupaten TTU-Kabupaten Belu-
Motain dan Negara Timor Leste (Distric Oecusi). Pada lokasi peningkatan
kualitas jalan juga dilakukan pengerjaan saluran drainase yang rata-rata memiliki
kedalaman 1 m dan lebar 1-1,5 m dan pelebaran badan jalan. Jenis perkerasan
jalan yang ada di Kecamatan Biboki Moenleu juga ada dengan perkerasan aspal
sedang dan buruk selain itu ada juga jalan dengan perkerasan tanah dan rabat
beton.

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
13
 Jembatan
Jenis jembatan yang ada di Kecamatan Biboki Moenleu terdiri dari jembatan
yang menghubungkan sungai besar, sungai kecil dan juga irigasi yang ada.
Jembatan besar yang melintasi sungai Kaubele memiliki panjang jembatan
102,5m dengan konstruksi beton dan dalam kondisi baik. Selain itu jembatan
kecil yang ada di Kecamatan Biboki moenleu memiliki panjang rata-rata 5-15m
dengan konstruksi beton dan dalam kondisi baik. Di Kecamatan Biboki Anleu
terdapat ruas jalan lokal yang melintasi sungai namun karena belum adanya
infrastruktur berupa jembatan sehingga untuk akses masyarakat harus melintasi
sungai yang ada. Selain itu terdapat juga jembatan yang dalam kondisi rusak.

Jenis dan Kondisi Jembatan


di Kec. Biboki Moenleu

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
14
Cipta Karya
 Air Bersih
Sumber air bersih di Kecamatan Biboki Moenleu berasal dari sungai yang ada di
Moenleu baik sungai besar maupun sungai kecil. Selain itu sumber air bersih lain
yang di manfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
adalah air sumur dan air irigasi. Rata-rata kedalam sumur di Kecamatan Biboki
Moenleu antara 5m – 10m. Di beberapa Desa untuk kebutuhan air bersih berasal
dari sumber mata air namun letak mata air tidak pada wilayah Kecamatan Biboki
Moenleu sehingga untuk mengalirkan air ke Desa dengan menggunakan pipa
dan di tampung pada bak-bak penampungan yang ada dengan debit air yang
ada <5 liter/detik. Untuk air permukaan di Kecamatan Biboki moenleu terdapat
satu sungai besar yaitu sungai kaubele yang memiliki panjang 40 km. Debit air
yang di hasilkan antara 5-300 liter/detik.

Sumber Air Bersih di Kec.


Biboki Moenleu

 Persampahan
Pembuangan dan pengolahan sampah oleh
masyarakat yang ada di Kecamatan Biboki
Moenleu di lakukan dengan di kumpulkan di
halaman rumah masing-masing lalu di bakar. Hal
ini dilakukan karena di Kecamatan Biboki moenleu
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
15
tidak terdapat TPS maupun TPA. Jenis sampah yang di hasilkan kebanyakan
berupa daun pepohonan yang tumbuh di halaman rumah dan juga plastik dan
bahan kardus yang tidak terpakai lagi.

 Permukiman
Jenis rumah yang ada di Kecamatan Biboki Moenleu terdiri dari rumah
parmanen, semi parmanen dan non parmanen dengan kondisi baik, sedang dan
buruk. Jenis rumah parmanen dan semi parmanen kebanyakan berada di
wilayah yang memiliki ciri-ciri kekotaan sedangkan jenis rumah non parmanen
lebih banyak terdapat di Desa pedalaman.

Jenis Rumah Parmanen di Jenis Rumah Semi Parmanen


Kec. Biboki Moenleu di Kec. Biboki Moenleu

Jenis Rumah Non Parmanen di


Kec. Biboki Moenleu

Sumber Daya Air


 Embung
Salah satu tampungan air yang ada di
Kecamatan Biboki Moenleu berupa embung. Kata embung menurut beberapa
orang dapat di artikan suatu tendon air atau waduk kecil di lahan pertanian yang
bertujuan untuk menampung kelebihan air hujan dan menggunakannya pada
saat musim kemarau untuk berbagai keperluan baik dibidang pertanian maupun
rumah tangga. Tampungan air yang ada tersebut digunakan untuk kebutuhan air
baku, irigasi dan lain-lain.
Pemanfaatan air pada musim kemarau perlu juga memperhatikan luasan lahan
dengan ketersediaan air yang ada didalam embung untuk mengairi sawah
dengan memperhatikan kebutuhan air misal untuk padi 200 mm per bulan dan 1
liter/detik/ha. Disamping itu perlu juga diperhatikan jika embung juga untuk
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
16
persediaan minuman ternak. Embung bias dibangun secara individu atau
berkelompok, tergantung kepperluan dan luas areal tanaman yang akan diairi.
Untuk keperluan individu dengan luas tanaman misalnya 0,5 hektar, embung
yang diperlukan adalah panjang 10m, lebar 5m dan kedalaman 2,5m – 3m.
Kebanyakan embung yang ada di Kecamatan Biboki Moenleu di manfaatkan
untuk minuman ternak namun ada juga yang di gunakan oleh masyarakat untuk
keperluan mandi dan mencuci. Adapun embung yang pernah dibangun namun
sekarang dalam keadaan kering dan rusak. Hal ini di sebabkan karena dinding
penahan air pecah sehingga air tidak bias tertampung dalam embung tersebut.

 Irigasi

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
17
Infrastruktur yang juga ada di Kecamatan Biboki
Moenleu adalah irigasi. Daerah irigasi (DI) dengan luas
daerah layanan yang terbesar 750 ha adalah DI. Jenis
irigasi yang ada di Kecamatan Biboki Moenleu adalah
irigasi teknis. Air irigasi yang ada di Kecamatan Biboki
Moenleu berasal dari air sungai kaubele yang merupakan pintu air utama irigasi
yang ada di Kecamatan Biboki Moenleu. Luas sawah
yang yang ada di Keamatan Biboki Moenleu adalah
673 ha dan semuanya diairi oleh irigasi teknis namun
pada musim panas irigasi yang ada kekurangan air
sehingga tidak semua sawah yang ada dapat di airi.
Walaupun di airi maka di berlakukan sistem buka Irigasi Teknis di Kec. Biboki
tutup. Moenleu

Jaringan Energi dan Telekomunikasi


 Jaringan Listrik
Sistem jaringan energi listrik yang di gunakan oleh masyarakat di Kecamatan
Biboki Anleu berasal dari Pembangkit tenaga listrik PT. PLN sub ranting Wini di
Kecamatan Insana Utara. Selain itu terdapat juga pembangkit listrik tenaga surya
yang di gunakan oleh masyarakat khususnya di wilayah Desa yang belum
terakses jaringan listrik PLN. Masyarakat yang menggunakan PLTS diwajibkan
untuk membayar Rp.35.000,00 per bulannya sehingga bagi masyarakat yang
sudah memasang PLTS namun tidak mampu untuk membayar maka akan di
cabut oleh pihak yang berwajib. Penggunaan listrik PLTS tidak begitu maksimal
karena daya yang di hasilkan sangat kecil sehingga kebanyakan hanya
digunakan untuk penerangan saja dan biasanya hanya dapat digunakan sekitar 5
– 6 jam per hari. Sedangkan bagi masyarakat yang belum mampu untuk
memasang listrik PLN maupun PLTS terpaksa harus menggunakan lampu
sumbu sebagai sumber penerangan.

Travo Listrik PLN di Kec. PLTS Yang Digunakan di


Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT,
Biboki Moenleu Kab.
Kec. Kupang
Biboki dan Kab. TTU
Moenleu IV -
18
 Jaringan Telekomunikasi
Sarana telekomunikasi dalam upaya peningkatan perekonomian daerah
merupakan sarana yang sangat dibutuhkan dalam upaya memperpendek jarak
komunikasi dan efisiensi waktu. Di Kecamatan Biboki Moenleu tidak terdapat
jaringan telepon PT. Telkom dan juga BTS sehingga di wilayah Kecamatan
Biboki Moenleu masyarakat tidak bisa menggunakan sarana telekomunikasi baik
telepon maupun telepon seluler. Masyarakat sangat kesusahan dalam
berkomunikasi jarak jauh sehingga bila ada keperluan untuk berkomunikasi maka
masyarakat harus ke lokasi yang bisa terdeteksi sinyal dan biasanya masyarakat
harus keluar dari wilayah Kecamatan Biboki Moenleu.

4.2.3. Kecamatan Insana Utara


A. Letak Administrai
Luas wilayah Kecamatan Insana utara adalah 53,84 Km 2 atau 20,02% dari luas
Kabupaten TTU. Kecamatan insane Utara terdiri dari 1 Kelurahan dan 4 Desa yaitu Desa
Hamusu Sainiup, Desa Fatumtasa, Desa Hamusu Oekolo, Desa Oesoko dan Kelurahan
Hamusu C. Dengan wilayah Desa/Kelurahan yang paling luas adalah Kelurahan Hamusu C
yang memiliki luas wilayah 13,34 Km2 sedangkan Desa/kelurahan yang memiliki luas
wilayah terkecil adalah Desa Fatumtasa yaitu dengan luas wilayah 7 Km2. Adapun Batas
wilayah Kecamatan Insana Utara adalah sebagai berikut:
 Sebelah Utara dengan Selat Ombai
 Sebelah Selatan dengan Kecamatan Miomaffo timur, Insana Fafinesu dan
Kecamatan Insana Tengah
 Sebelah Timur dengan Kecamatan Insana Tengah dan Kecamatan Biboki
Moenleu
 Sebelah Batar dengan Kecamatan Naibenu dan Republik Democratic Timor
leste.

B. Pola Penggunaan Lahan


Penggunaan lahan di Kecamatan Insana Utara lebih banyak adalah jenis
penggunaan lahan berupa semak,alang-alang & padang rumput yaitu seluas 2.342 ha
sedangkan penggunaan lahan paling sedikt adalah jenis penggunaan lahan berupa tambak
yang memiliki luas 26 ha. Sedangkan lahan sisanya berupa perkampungan, sawah, tegalan,
ladang, perkebunan, hutan belukar, hutan rakyat, rawa-rawa & tanah kritis.
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
19
C. Kependudukan
Jumlah penduduk di Kecamatan Insana Utara sebanyak 9.112 jiwa dengan
kepadatan penduduk rata-rata 169 jiwa/km2. Berdasarkan jenis kelamin jumlah penduduk
laki-laki yang ada di Kecamatan Insana Utara sebanyak 4.569 jiwa sedangkan penduduk
dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 4.543 jiwa.
Penduduk yang ada di Kecamatan Insana Utara menganut 4 jenis agama yaitu
agama Katolik, Protestan, Islam dan Hindu dengan jumlah terbanyak penduduk yang
beragama Katolik yaitu 8.693 jiwa sedangkan penduduk yang beragama Protestan
berjumlah 240 jiwa, penduduk yang beragama Islam berjumlah 295 jiwa dan penduduk yang
beragama Hindu berjumlah 5 orang dan merupakan jumlah terkecil.
Berdasarkan tingkatan umur penduduk di Kecamatan Insana Utara terbanyak adalah
penduduk dengan umur 0 – 9 tahun yang berjumlah 2.306 jiwa sedangkan jumlah penduduk
terendah adalah penduduk pada tingkatan umur >70 tahun yang berjumlah 328 jiwa.

D. Kondisi Fasilitas
Jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Insana utara sebanyak 27 unit
yang terdiri dari failitas kesehatan Puskesmas sebanyak 1 unit yang terletak di Kelurahan
Hamusu C, PUSTU sebanyak 2 unit yang tersebar di dua Desa yaitu Desa hamusu Sainiup
dan Desa Fatumtasa, Posyandu sebanyak 2 unit yang tersebar di Desa Hamusu Oekolo dan
Desa Oesoko, Polindes sebanyak 3 unit yang tersebar di Desa Fatumtasa, Desa Hamusu
Oekolo dan Desa Oesoko sedangkan fasilitas Kesehatan posyandu berjumlah 19 unit yang
tersebar si seluruh Desa/kelurahan yang ada di Kecamatan insane Utara.
Fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Insana Utara adalah fasilitas pendidikan
TK yang berjumlah 1 unit, SD berjumlah 10 unit, SLTP berjumlah 4 Unit, fasilitas pendidikan
SLTA sebanyak 1 Unit dan fasilitas pendidikan SMKN sebanyak 1 unit. Failitas pendidikan
yang ada di Kecamatan Insana Utara lebih banyak terdapat di Kelurahan Hamusu C mulai
dari fasilitas pendidikan TK – SLTA dan SMKN.
Jenis fasilitas peribadatan yang ada di Kecamatan Insana utara terdiri dari Gereja
Katolik/Kapela, Gereja Protestan dan Mesjid dimana jumlah Gereja katolik/Kapela sebanyak
7 unit yang tersebar di Kelurahan Hamusu C sebanyak 1 unit Gereja dan 2 Kapela dan
empat Desa lainnya terdapat masing-masing 1 unit Kapela. Untuk fasilitas peribadatan
berupa Gereja Protestan dan Masjid masing-masing berjumlah 1 unit yang semuanya
terdapat di Kelurahan Hamusu C.
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
20
Fasilitas perdagangan yang ada di kecamatan Insana Utara adalah pasar sebanyak
2 unit yang tersebar di Desa Fatumtasa dan kelurahan Hamusu C, fasilitas perdagangan
berupa took sebanyak 2 unit yang hanya terdapat di kelurahan Hamusu C sedangkan
fasilitas perdagangan berupa kios sebanyak 131 unit yang tersebar di seluruh
Desa/kelurahan yang ada di kecamatan Insana Utara namun yang terbanyak terdapat di
Kelurahan Hamusu C yaitu sebanyak 88 unit serta terdapat pula 1 unit KUD yang berada di

Kelurahan Hamusu C.
E. Kondisi Infrastruktur
Bina Marga
 Jalan
Jalan Negara yang melintas di
Kecamatan Insana utara adalah 15 Km dengan lebar jalan 5m dengan
perkerasan aspal kondisi baik. Selain jalan dengan perkerasan aspal baik
terdapat juga jalan di Kecamatan Insara Utara dengan perkerasan aspal sedang
dan buruk dan juga perkerasan tanah dan rabat beton. Jalan dengan perkerasan
tanah dan rabat beton kebanyakan merupakan jalan lokal dan kondisi jalan rusak
sehingga bila pada musim hujan akses melalui jalan yang ada tidak lancar dan
sangat berbahaya bagi yang melintas terutama menggunakan kendaraan roda
dua.

Jenis dan Kondisi Jalan di


Kec. Insana Utara

 Jembatan
Jenis jembatan yang
ada di Kecamatan Insana Utara merupakan jembatan dengan konstruksi beton

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
21
dan juga deuker. Jembatan yang ada menghubungkan sungai kecil yang ada di
Kecamatan Insana Utara dan deuker yang ada menghubungkan saluran irigasi
yang melintasi jalan yang ada. Panjang jembatan yang ada memiliki panjang
antara 20m – 25m dan dalam kondisi baik namun ada jembatan yang konstruksi
baik namun jalan yang ada rusak dan juga ada jembatan yang dalam kondisi
rusak. Kerusakan jembatan yang ada di Kecamatan Insana Utara disebabkan
lebih banyak karena jembatan yang ada sudah di bangun dalam kurun waktu
yang lama dan belum pernah di renovasi maupun di perbaiki. Sedangkan deuker
yang ada memiliki panjang rata-rata 5m - 10m dan dalam kondisi baik.

Jenis dan Kondisi Jembatan


di Kec. Insana Utara

Cipta Karya
 Air Bersih
Sumber air bersih di Kecamatan Insana Utara berasal dari sumber mata air dan
di kelola oleh PDAM cabang Kecamatan Insana Utara untuk di distribusikan ke
masyarakat baik yang langsung ke rumah penduduk maupun di tampung dalam
bak penampungan yang kemudian di gunakan bersama oleh masyarakat sekitar.
Selain penggunaan air yang berasal dari PDAM, masyarakat juga menggunakan
sumur untuk mendapatkan kebutuhan akan air bersih. Rata-rata kedalaman
sumur yang ada di Kecamatan Insana Utara antara 4m – 7m. Debit air yang di
hasilkan adalah <5 liter/detik.

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
22

Mata Air di Kec. Insana Bak Penampungan Sumur di Kec. Insana


 Persampahan
Pengelolaan sampah di Kecamatan Insana Utara dilakukan dengan cara sampah
yang dihasilkan di kumpulkan di halaman rumah dan di bakar.
Hal ini karena di Kecamatan Insana Utara tidak terdapat
TPS maupun TPA. Kebanyakan sampah yang ada
berupa daun pepohonan dan juga sampah rumah
tangga seperti plastik, kertas, kardus dan lain-lain.

 Permukiman
Kondisi permukiman yang ada di
Kecamatan Insana Utara rata-rata baik.
Jenis rumah yang ada terdiri dari bangunan

rumah permanen, semi


parmanen dan non
parmanen. Letak rumah

Rumah Parmanen di Kec. Rumah Semi Parmanen di Rumah Non Parmanen di


Insana Utara Kec. Insana Utara Kec. Insana Utara

yang ada mengikuti ruas jalan yang ada.

Sumber Daya Air


 Embung
Salah satu tampungan air yang ada di Kecamatan
Insana Utara berupa embung. Kata embung
menurut beberapa orang dapat di artikan suatu
tendon air atau waduk kecil di lahan pertanian
yang bertujuan untuk menampung kelebihan air
hujan dan menggunakannya pada saat musim
kemarau untuk berbagai keperluan baik dibidang Embung di Kec. Insana Utara

pertanian maupun rumah tangga. Tampungan air


yang ada tersebut digunakan untuk kebutuhan air baku, irigasi dan lain-lain.

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
23
Pemanfaatan air pada musim kemarau perlu juga memperhatikan luasan lahan
dengan ketersediaan air yang ada didalam embung untuk mengairi sawah
dengan memperhatikan kebutuhan air misal untuk padi 200 mm per bulan dan 1
liter/detik/ha. Disamping itu perlu juga diperhatikan jika embung juga untuk
persediaan minuman ternak. Embung biasa dibangun secara individu atau
berkelompok, tergantung kepperluan dan luas areal tanaman yang akan diairi.
Untuk keperluan individu dengan luas tanaman misalnya 0,5 hektar, embung
yang diperlukan adalah panjang 10m, lebar 5m dan kedalaman 2,5m – 3m.
Jumlah embung yang ada di Kecamatan Insana Utara sebanyak 2 embung
namun embung yang ada tidak ada air tampungan karena kekeringan. Biasanya
air yang di tampung di embung yang ada lebih digunakan untuk minuman ternak.

 Irigasi
Infrastruktur yang juga ada di Kecamatan Insana Utara adalah irigasi. Daerah
irigasi (DI) dengan luas daerah layanan yang terbesar 750 ha adalah DI. Jenis
irigasi yang ada di Kecamatan Insana Utara adalah irigasi teknis dan irigasi non
teknis. Air irigasi yang ada di Kecamatan Insana Utara berasal dari air sungai
Kaubele. Luas sawah yang yang ada di Keamatan Insana Utara adalah 410 ha
namun yang di airi oleh irigasi teknis seluas 408 ha dan 2 ha di airi oleh irigasi
non teknis. Irigasi teknis yang ada memiliki lebar rata-rata 1m dengan kedalaman
rata-rata 0,5m – 2m dengan kondisi baik.

Jenis dan Kondisi Irigasi Teknis di Kec. Insana Utara


Jenis dan Kondisi Irigasi Non Teknis di Kec. Insana Utara

Jaringan Energi
dan Telekomunikasi
 Jaringan Listrik
Jaringan listrik di Kecamatan Insana Utara yang digunakan oleh masyarakat
sebagai sumber penerangan berasal dari sumber penerangan listrik PLN cabang
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
24
Wini. Sebagian besar masyarakat menggunakan sumber penerangan listrik PLN
namun di beberapa wilayah menggunakan menggunakan genset untuk sumber
penerangan. Masyarakat yang menggunakan sumber listrik ini biasanya
mengumpulkan uang untuk pembelian bahan bakar dan biaya pemeliharaan
genset sebesar Rp. 35.000,00/bulan. Sumber penerangan lain yang di gunakan
masyarakat di Kecamatan Insana Utara adalah berupa PLTS dan lampu sumbu.
Masyarakat yang menggunakan PLTS juga biasanya membayar uiran perbulan
sebesar Rp. 35.000,00 dan apabila tidak di bayar maka akan di cabut oleh pihak
yang berwajib dan masyarakat yang masih menggunakan lampu sumbu di
karenakan belum mampu karena keadaan ekonomi yang masih rendah.

Jaringan Telekomunikasi
Sarana telekomunikasi dalam upaya
peningkatan perekonomian daerah
merupakan sarana yang sangat
dibutuhkan dalam upaya memperpendek
jarak komunikasi dan efisiensi waktu. Di
Kecamatan Insana Utara tidak terdapat
BTS Telkomsel di Kec.
Insana Utara jaringan telepon PT. Telkom sehingga
untuk jaringan telekomunikasi
masyarakat mengakses melalui jaringan seluler (HP). Untuk Kecamatan Insana
Utara hanya terdapat jaringan Telkomsel yang di pancarkan oleh BTS yang ada.

Prasarana transportasi
 Pelabuhan
Di Kecamatan Insana Utara terdapat satu pelabuhan laut yaitu pelabuhan Wini
yang terletar di Ibukota Kecamatan Insana Utara yaitu Kelurahan Hamusu C.

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
25
Keberadaan pelabuhan tersebut merupakan gerbang ekspor dan impor berbagai
barang terutama ekspor ternak yaitu sapi.
Pada tahun 2012 terdapat 96 kali kunjungan kapal yang terdiri dari kapal
Nusantara banyaknya kunjungan sebanyak 57 kali, kapal Perintis sebanyak 10
kali kunjungan dan pelayaran rakyat sebanyak 29 kali kunjungan. Kunjungan
kapal-kapal tersebut terjadi pada bulan maret-desember.
Adapun jenis barang yang berasal dari pulau Jawa yang masuk melalui
pelabuhan Wini adalah semen, kayu dan kontener dan yang lebih banyak adalah
barang jenis kayu yang pada tahun 2012 volume bongkar barang jenis kayu ini
mencapai 5.272 ton pada bulan oktober. Sedangkan yang di muat dari
pelabuhan Wini kebanyakan adalah binatang seperti sapi,kuda,kambing dan
babi. Namun ada juga barang lain yang di muat di pelabuhan Wini seperti
mangan,kayu dan contener. Infrastruktur yang ada di pelabuhan Wini adalah
berupa jalan dan listrik yang semuanya di kelola oleh Kementrian Perhubungan.

Pelabuhan Wini di Kec. Infrastruktur Jalan Infrastruktur Listrik


Insana Utara Pelabuhan Wini Pelabuhan Wini

Sarana dan Prasarana Perbatasan


Pos Lintas Perbatasan RI-RDTL di Kabupaten TTU salah satu yang terdapat di
Kecamatan Insana Utara. Pos lintas batas Wini memiliki fasilitas kantor imigrasi, pos
PAMTAS, pos polisi dan asrama untuk anggota Satuan Tugas Perbatasan.
Dari jarak 200m sebelum sampai pada Pos Lintas Batas, jalan yang ada memiliki
lebar 8m dengan perkerasan aspal dan di lengkapi dengan lampu penerangan jalan
dan trotoar yang memiliki lebar 1m. Kondisi jalan dan trotoar yang ada adalah dalam
kondisi baik.

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
26
Sarana dan Prasarana Perbatasan (Pos Lintas Batas) di Kec. Insana Utara
4.2.4. Kecamatan Naibenu
A. Letak Geografif dan Administrasi
Secara geografis wilayah Kecamatan Naibenu terletak antara 124º49” Lintang
Selatan dan 9º26” Bujur Timur. Wilayah Kecamatan Naibenu memiliki luas wilayah
keseluruhan 88 Km2 atau 3,29% dari luas wilayah Kabupaten TTU. Kecamatan Naibenu
terdiri dari empat Desa yaitu Desa Sunsea, Desa Bakitolas, Desa Benus dan Desa
Manamas dimana Desa terluas adalah Desa Sunsea dengan luas wilayah Desa adalah 28
Km2 sedangkan Desa paling kecil adalah Desa Bakitolas yang memiliki luas Wilayah Desa
10 Km2. Untuk Desa Benus dan Manamas memiliki luas wilayah Desa masing-masing
memiliki luas wilayah Desa yang sama yaitu 25 Km2. Adapun batas-batas wilayah
kecamatan Naibenu sebagai berikut:
 Sebelah Utara dengan Republik Democratic Timor Leste dan Kecamatan Insana
utara
 Sebelah Selatan dengan Kecamatan Biboki Utara dan Kecamatan Miomaffo
Timur
 Sebelah Timur dengan Kecamatan Insana Utara
 Sebelah Barat dengan Republik Democratic Timor Leste

B. Pola penggunaan Lahan


Penggunaan lahan di Kecamatan Naibenu di dominasi oleh hutan belukar dengan
luas 3.360 Ha. Sedangkan penggunaan lahan paling sedikit adalah berupa sawah yang
hanya 15 Ha. Wilayah Kecamatan Naibenu merupakan wilayah pegunungan sehingga untuk
wilayah sawah tidak terlalu luas sehingga masyarakat lebih banyak memanfaatkan wilayah
yang ada untuk di jadikan sebagai tegalan dan perkebunan lahan kering.

C. Kependudukan
Jumlah penduduk Kecamatan Naibenu pada tahun 2012 berjumlah 5.204 jiwa
dengan kepadatan penduduk rata-rata 59 jiwa/km2. Berdasarkan jenis kelamin penduduk di
Kecamatan Naibenu terbanyak adalah penduduk berjenis kelamin perempuan dengan
jumlah 2.743 jiwa sedangkan penduduk berjenis kelamin laki-laki berjumlah 2.461 jiwa.
Penduduk di Kecamatan Naibenu menganut dua agama yaitu agama Katolik dan
Protestan. Namun yang lebih mendominasi adalah penduduk yang beragama Katolik
dengan jumlah penduduk yang beragama Katolik sebanyak 5.197 jiwa sedangkan penduduk
yang beragama Protestan hanya berjumlah 7 jiwa.
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
27
Berdasarkan tingkatan umur, penduduk di Kecamatan Naibenu lebih banyak adalah
penduduk yang berumur 0-9 tahun yang berjumlah 1.315 jiwa. Sedangkan penduduk paling
sedikit adalah penduduk pada tingkatan umur >70 tahun yang berjumlah 185 jiwa.

D. Kondisi Fasilitas
Jenis fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Naibenu terdiri dari 1 unit failitas
kesehatan berupa Puskesmas yang terletak di Desa Manamas, 1 unit PUSTU yang berada
di Desa Sunsea, fasilitas kesehatan Poskesdes sebanyak 1 unit yang terletak di Desa
Manamas, balai pengobatan sebanyak 1 unit yang juga terletak di Desa Manamas, polindes
sebanyak 3 unit yang tersebar di 3 desa yaitu Desa Sunsea, Desa Bakitolas dan Desa
Benus sedangkan fasilitas kesehatan Posyandu berjumlah 12 unit yang tersebar di semua
Desa yang ada di Kecamatan Naibenu.
Jumlah fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan sebanyak 9 unit yang terdiri dari
6 unit SD, 2 unit SLTP dan 1 unit SLTA. Untuk fasilitas pendidikan SD di Desa Sunsea dan
Desa Bakitolas terdapat masing-masing 2 unit sedangkan di Desa Benus dan Desa
Manamas masing-masing terdapat 1 unit SD. Sedangkan untuk fasilitas pendidikan SLTP
hanya terdapat di Desa bakitolas dan Ddesa Manamas yang masing-masing berjumlah 1
unit dan untuk fasilitas pendidikan SLTA hanya terdapat di Desa Manamas sebanyak 1 unit.
Fasilitas peribadatan yang ada di Kecamatan Naibenu sebanyak 5 unit fasilitas
peribadatan yang terdiri dari 2 unit Gereja katolik yang terletak di Desa Bakitolas dan Desa
Manamas juga terdapat 3 Kapela Katolik yang semuanya terletak di Desa Sunsea.
Jenis fasilitas perdagangan yang ada di Kecamatan Naibenu terdiri dari pasar dan
kios. Dimana untuk jenis fasilitas pasar terdapat 2 unit yang terletak di Desa Sunsea dan
Desa Manamas. Fasilitas pasar tradisional yang ada di Kecamatan Naibenu merupakan
pasar parmanen dan dalam kondisi baik sedangkan fasilitas pendagangan berupa kios
sebanyak 25 unit yang tersebar di seluruh Desa yang ada di Kecamatan Naibenu.

Fasilitas Pendidikan di Fasilitas Peribadatan di Fasilitas Perdagangan


PUSTU di Kec. Naibenu
Kec. Naibenu Kec. Naibenu (Pasar) di Kec. Naibenu

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
28
E. Kondisi Infrastruktur
Bina Marga
 Jalan
Jalan Kabupaten yang ada di Kecamatan Naibenu memiliki panjang 19 Km
dengan lebar jalan 5 m. kondisi jalan kabupaten yang ada umumnya dalam
kondisi baik namun di terdapat peningkatan kualitas jalan Amol – Manamas yang
sumber pendanaan berasal dari APBN. Peningkatan kualitas jalan ini berupa
perbaikan aspal jalan, pelebaran bahu jalan dan pembuatan saluran drainase
yang memiliki kedalaman 1m – 1,5 m dan lebar 80cm. perkerasan jalan nasional
yang ada dengan perkerasan aspal. Selain jalan aspal di Kecamatan Naibenu
juga terdapat jalan dengan perkerasan rabat beton dan juga tanah. Umumnya
jalan tersebut merupakan jalan bantuan program PNPM dan juga PPIP. Kondisi
jalan rabat beton umumnya dalam kondisi sedang sedangkan jalan dengan
perkerasan tanah umumnya dalam kondisi rusak.

Jenis dan Kondisi Jalan di


Kec. Naibenu

 Jembatan
Jembatan besar dengan konstruksi beton/baja yang ada di Kecamatan Naibenu
memiliki panjang jembatan 35 m dan lebar 6 m. Kondisi jembatan dalam keadaan
baik. Selain jembatan dengan konstruksi beton/baja terdapat juga jembatan-
jembatan kecil sebagai penghubung sungai-sungai kecil yang ada di Kecamatan
Naibenu yang rata-rata memiliki panjang 5 m – 40 m dan lebar jembatan antara 5
m – 7 m. Konstruksi dari jembatan tersebut berupa beton dan ada yang dalam

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
29
kondisi baik maupun rusak. Namun rata-rata kondisi jembatan yang ada dalam
keadaan rusak.

Jembatan Kondisi Baik di Jembatan Kondisi Rusak di


Kec. Naibenu Kec. Naibenu

Cipta karya
 Air bersih
Pemenuhan kebutuhan penduduk akan air bersih di Kecamatan Naibenu terdiri
dari pemanfaatan air bersih dari sumur gali dan mata air. Kebanyakan
masyarakat menggunakan air dari sumber mata air yang kemudian di salurkan
melalui pipa menuju ke tempat penampungan berupa bak untuk selanjutnya di
gunakan oleh masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan akan air bersih.
Kedalam sumur yang ada di Kecamatan Naibenu rata-rata <7 m. Sedangkan di
Kecamatan Naibenu sendiri terdapat 5 mata air yang tersebar di wilayah
kecamatan Naibenu dengan debit yang di hasilkan <5 liter/detik.

Sumber Air di Kec. Bak Penampungan Air SUmur Galian di Kec.


Naibenu di Kec. Naibenu Naibenu
 Pe
r sa
mpahan
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
30
Umumnya pengolahan sampah oleh masyarakat di Kecamatan Naibenu
dilakukan dengan cara dikumpulkan di halaman rumah lalu di bakar. Hal ini
karena di Kecamatan naibenu sendiri tidak terdapat TPS maupun TPA.

 Permukiman
Kondisi permukiman di Kecamatan Naibenu rata-rata baik, Jenis rumah yang ada
terdiri dari bangunan rumah parmanen, semi parmanen dan non parmanen.
Kebanyakan rumah yang ada di Kecamatan Naibenu merupakan jenis rumah
semi parmanen.

Jenis Rumah Parmanen di Jenis Rumah Semi Jenis Rumah Non


Kec. Naibenu Parmanen di Kec. Naibenu Parmanen di Kec. Naibenu

Sumber Daya Air


 Embung
Salah satu tampungan air yang ada di Kecamatan Naibenu berupa embung. Kata
embung menurut beberapa orang dapat di artikan suatu tendon air atau waduk
kecil di lahan pertanian yang bertujuan untuk menampung kelebihan air hujan
dan menggunakannya pada saat musim kemarau untuk berbagai keperluan baik
dibidang pertanian maupun rumah tangga. Tampungan air yang ada tersebut
digunakan untuk kebutuhan air baku, irigasi dan lain-lain.
Embung biasa dibangun secara individu atau berkelompok, tergantung keperluan
dan luas areal tanaman yang akan diairi. Untuk keperluan individu dengan luas
tanaman misalnya 0,5 hektar, embung yang diperlukan adalah panjang 10m,
lebar 5m dan kedalaman 2,5m – 3m. Jumlah embung yang ada di Kecamatan
Naibenu sebanyak 3 embung. Kondisi embung yang ada dalam keadaan baik
namun ada embung yang tidak ada air tampungan karena kekeringan. Embung
yang ada di kecamatan Naibenu lebih digunakan untuk minuman ternak karena
letaknya yang jauh dari permukiman penduduk dan kebutuhan masyarakat akan
air sudah terpenuhi oleh sumber mata air yang ada.

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
31
Jaringan Energi dan Komunikasi
 Jaringan Listrik
Sumber penerangan yang ada di Kecamatan Naibenu terdiri dari sumber
penerangan yang berasal dari PLTS, genset dan lampu sumbu. Masyarakat yang
menggunakan sumber penerangan dari PLTS biasanya membayar biaya sebesar
Rp. 37.500,00 per bulannya dan apa bila ada masyarakat yang tidak membayar
biaya tersebut maka akan di cabut oleh pihak yang berwajib. Sedangkan
masyarakat yang menggunakan sumber penrangan yang berasal dari Genset
setiap bulannya wajib membayar biaya sebesar Rp. 35.000,00 untuk biaya
pemeliharaan dan juga pembelian bahan bakan untuk Genset yang digunakan.
Biasanya Genset hanya di nyalakan untuk menghasilkan listrik hanya pada jam
18.00 – 23.00 setiap harinya. Sedangkan masyarakat yang menggunakan
sumber penerangan berupa lampu sumbu di setiap Desa ada namun hanya bagi
masyarakat yang belum mampu untuk memasang jaringan listrik baik PLN
maupun PLTS.

PLTS Yang Digunakan di Rumah Genset di Kec.


Kec. Naibenu Naibenu

 Jaringan Telekomunikasi
Sarana telekomunikasi dalam upaya peningkatan
perekonomian daerah merupakan sarana yang sangat
dibutuhkan dalam upaya memperpendek jarak
komunikasi dan efisiensi waktu. Di Kecamatan
Naibenu tidak terdapat jaringan telepon PT. Telkom
sehingga untuk jaringan telekomunikasi masyarakat PUSYANTIP di Kec.
Naibenu
mengakses melalui jaringan seluler (HP) yang
dikelola swasta yaitu dengan jenis pusat layanan

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
32
jaringan telkomsel. Namun hingga sekarang sudah tidak beroperasi lagi. Untuk
Kecamatan Naibenu tidak terdapat jaringan Telkomsel dan lainnya.

Sarana Perbatasan
Di Kecamatan Naibenu sarana perbatasan yang
ada berupa Pos Polisi dan satuan Brimob.
Selain itu juga terdapat asrama bagi aparat
Brimob yang menjaga di pos tersebut.

4.2.5. Kecamatan Bikomi Utara


A. Letak Geografis dan Administrasi
Secara geografis Kecamatan Bikomi Utara terletak antara 9º2’12” - 9º27’36” Lintang
Selatan dan 124º4’12” - 124º4’ Bujur Timur. Luas wilayah Kecamatan Bikomi Utara adalah
70,70 Km 2 atau 2,65 % dari luas wilayah Kabupaten TTU. Kecamatan Bikomi Utara terbagi
atas 9 Desa yaitu Desa Faennake, Baas, Haumeni, Napan, Tes, Sainoni, Banain A, Banain
B dan Desa Banain C dengan wilayah Desa terluas adalah Desa Banain C seluas 16 Km 2
sedangkan Desa paling kecil adalah Desa Faennaek dengan luas Desa 4,17 Km 2.
Ketinggian wilayah kecamatan Bikomi Utara rata-rata berada antara 500 – 700 m diatas
permukaan laut. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Bikomi Utara adalah sebagai
berikut:
 Sebelah Utara dengan Kecamatan Naibenu dan Republik Democratic Timor
Leste
 Sebelah Selatan dengan Kecamatan Bikomi Tengah
 Sebelah Timut dengan Kecamatan Miomaffo Timur
 Sebelah Barat Dengan Republik Democratic Timor Leste

B. Pola Penggunaan Lahan


Penggunaan lahan yang ada di Kecamatan Bikomi Utara terluas adalah penggunaan
lahan berupa hutan belukar seluas 2.549 ha sedangkan penggunaan lahan palinng sedikit
adalah jenis penggunaan lahan berupa sawah seluas 45 ha. Selain itu penggunaan lahan
yang lainnya di Kecamatan Bikomi Utara berupa perkampungan, tegalan, lading,
perkebunan, hutan rakyat dan semak,alang-alang dan padang rumput.
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
33
C. Kependudukan
Jumlah penduduk Kecamatan Bikomi Utara hingga tahun 2012 berjumlah 5.723 jiwa
dengan kepadatan penduduk rata-rata 81 jiwa/km2. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk di
Kecamatan Bikomi Utara terbanyak adalah penduduk dengan jenis kelamin perempuan
yang berjumlah 2.926 jiwa sedangkan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2.797 jiwa.
Penduduk di Kecamatan Bikomi Utara menganut dua agama yaitu agama Katolik
dan Protestan. Namun kebanyakan masyarakat beragama Katolik dengan jumlah 5.783 jiwa
sedangkan masyarakat yang beragama Protestan hanya sebanyak 10 jiwa.
Berdasarkan tingkatan umur, penduduk di Kecamatan Bikomi Utara terbanyak
adalah penduduk pada tingkatan umur 0 – 9 tahun yang berjumlah 1.447 jiwa sedangkan
penduduk paling sedikit adalah penduduk pada tingkatan umur >70 tahun yang berjumlah
206 jiwa.

D. Kondisi Fasilitas
Jumlah fasilitas kesehatan di Kecamatan Bikomi Utara sebanyak 25 unit yang terdiri
atas fasilitas kesehatan berupa Puskesmas sebanyak 1 unit yang terletak di Desa Napan,
PUSTU sebanyak 2 unit yang terletak di Desa Haumeni dan Desa Sainoni, Polindes
sebanyak 7 unit yang tersebar di Desa Faennake, Baas, Tes, Bannain A, Bannain B dan
Desa Bannain C, Poskesdes sebanyak 1 unit yang terletak di Desa Napan dan fasilitas
kesehatan Posyandu yang berjumlah 14 unit yang tersebar di semua Desa yang ada di
Kecamatan Bikomi Utara.
Fasilitas Pendidikan yang ada di Kecamatan Bikomi Utara terdiri dari fasilitas
pendidikan SD, SLTP dan SLTA. Jumlah fasilitas pendidikan SD berjumlah 8 unit, fasilitas
pendidikan SLTP sebanyak 3 unit dan fasilitas pendidikan SLTA sebanyak 1 unit.
Jenis fasilitas peribadatan yang ada di Kecamatan Bikomi Utara hanya berupa
Gereja Katolik dan Kapela Katolik. Untuk Gereja Katolik yang ada berjumlah 1 unit yang
terletak di Desa Haumeni sedangkan Kapela Katolik berjumlah 6 unit yang terletak di Desa
Faennaek sebanyak 1 unit, Desa Napan sebanyak 1 unit, Desa Tes sebanyak 1 unit, Desa
Sainoni sebanyak 2 unit dan Desa Bannain B sebanyak 1 unit.
Fasilitas perdagangan yang ada di Kecamatan Bikomi Utara hanya berupa pedagang
kecil/kios yang berjumlah 62 unit. Jenis fasilitas ini tersebar di semua Desa yang ada di
Kecamatan Bikomi Utara.

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
34
E. Kondisi Infrastruktur
Bina Marga
 Jalan
Jalan Negara yang ada di Kecamatan Bikomi Utara sepanjang 12 Km yang
melintas sepanjang Desa Faenake, Desa Sainoni, Desa Tes dan Desa Napan.
Jalan Negara yang ada memiliki perkerasan aspal dan dalam kondisi baik namun
di beberapa titik terdapat jalan rusak akibat longsor dan sampai sekarang belum
ada penanganan untuk perbaikan. Lebar jalan Negara yang ada adalah 8 m.
Sedangkan jalan Kabupaten yang ada di Kecamatan Bikomi Utara memiliki
panjang ruas jalan 6 Km dan memiliki lebar jalan 6 m. Kondisi jalan Kabupaten
yang ada adalah baik. Sepanjang jalan Kabupaten yang ada terdapat kegiatan
peningkatan kualitas jalan yang bersumber dari dana APBN. Dalam kegiatan ini
selain di lakukan perbaikan jalan juga dilakukan pembangunan drainase yang
memiliki kedalamam 1 m -1,5 m dan lebar rata-rata 1 m dan juga dilakukan
pelebaran bahu jalan. Perkerasan jalan kabupaten yang ada adalah aspal dan
dalam kondisi baik. Jalan Kabupaten yang ada di Kecamatan Bikomi Utara
meintasi bebrapa Desa di antaranya Desa Amol, Desa Fatusene, Desa Sainoni
dan Desa banain C. Selain jalan dengan perkerasan aspal di Kecamatan Bikomi
Utara juga terdapat jalan dengan perkerasan aspal namun dalam kondisi buruk
selain itu jalan dengan perkerasan rabat beton dan juga tanah yang kebanyakan
dibangun oleh PNPM dan PPIP. Rata-rata jalan dengan perkerasan tanah dalam
kondisi rusak sedangkan jalan dengan perkerasan rabat beton dalam kondisi
sedang dan baik.

 Jembatan

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
35 Jenis Perkerasan dan kondisi jalan di
Kec. Bikomi Utara
Jembatan yang ada di Kecamatan Bikomi Utara terdiri dari jembatan kecil yang
menghubungkan sungai-sungai kecil yang ada. Panjang jembatan yang ada rata-
rata memiliki panjang 20 m dan lebar 5 m. Jenis konstruksi dari jembatan yang
ada berupa konstruksi beton. Selain Jembatan terdapat juga Deuker yang lebih
banyak mengubungkan saluran drainase yang ada. Panjang deuker yang ada
rata-rata 1m – 1,5m dengan lebar rata-rata 4m – 5m.

Kondisi Jembatan di Kondisi Deuker di Kec.


Kec. Bikomi Utara Bikomi Utara

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
36
Cipta Karya
 Air Bersih
Pemenuhan kebutuhan penduduk akan air bersih di Kecamatan Bikomi Utara
terdiri dari pemanfaatan air bersih dari sumur gali dan mata air. Kebanyakan
masyarakat menggunakan air dari mata air yang ada untuk pemenuhan
kebutuhan akan air bersih. Selain itu ada juga yang menggunakan air embung
untuk kebutuhan lain seperti mandi dan mencuci.
Kedalam sumur yang ada di Kecamatan Bikomi Utara rata-rata 8 m - 12 m.
Sedangkan di Kecamatan Bikomi Utara sendiri terdapat 6 mata air dengan debit
yang di hasilkan <5 liter/detik. Namun di saat musim panas ada mata air yang
hampir kekeringan dan walaupun tidak sampai kering tetapi debit air yang di
hasilkan sangat sedikit sehingga untuk mendapatkan air bersih harus menunggu
berjam-jam.

Mata Air di Kec. Bikomi Sumur Galian di Kec. Mata Air yang hampir
Utara Bikomi Utara Kering di Kec. Bikomi Utara


Persampahan
Pengolahan sampah yang ada di Kecamatan Bikomi Utara baik yang dihasilkan
oleh manusia maupun daun pepohonan biasanya di kumpulkan di halaman
rumah kemudian di bakar sendiri karena di Kecamatan Bikomi Utara tidak
terdapat TPS maupun TPA.

 Permukiman
Kondisi permukiman di Kecamatan BikomI Utara umumnya baik. Bangunan
rumah yang ada kebanyakan di bangun mengikuti ruas jalan yang ada. Jenis
rumah yang ada di Kecamatan Bikomi Utara terdiri dari rumah parmanen dan
semi parmanen. Jenis rumah non parmanen jarang di temukan di Kecamatan
Bikomi Utara.

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
37
Rumah Parmanen di Kec. Rumah Semi Parmanen di
Bikomi Utara Kec. Bikomi Utara

Smber Daya Air


 Embung
Salah satu tampungan air yang ada di Kecamatan
Bikomi Utara berupa embung. Kata embung
menurut beberapa orang dapat di artikan suatu
tendon air atau waduk kecil di lahan pertanian yang
bertujuan untuk menampung kelebihan air hujan
dan menggunakannya pada saat musim kemarau
untuk berbagai keperluan baik dibidang pertanian
maupun rumah tangga. Tampungan air yang ada
tersebut digunakan untuk kebutuhan air baku,
irigasi dan lain-lain.
Embung-embung yang ada di Kecamatan Bikomi Embung di Kec. Bikomi
Utara
Utara berjumlah 8 unit yang tersebar di wilayah
Kecamatan Bikomi Utara. Embung yang ada
selain di gunakan untuk minuman ternak ada juga yang menggunakan air
embung yang ada untuk keperluan masyarakat seperti mandi dan juga mencuci.

Jaringan Energi dan Komunikasi


 Jaringan Listrik
Sumber penerangan yang digunakan oleh
masyarakat yang ada di Kecamatan Bikomi Utara
terdiri dari sumber penerangan PLN dan lampu
sumbu. Rata-rata jaringan listrik PLN sudah ada di
semua wilayah Desa di Kecamatan Bikomi Utara.
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
38 Travo Listrik PLN di Kec.
Bikomi Utara
Namun masih banyak masyarakat yang belum bias untuk memasang listrik PLN
akibat kondisi ekonomi yang masih rendah sehingga untuk sumber penerangan
mereka menggunakan lampu sumbu.

 Jaringan Telekomunikasi
Sarana telekomunikasi dalam upaya peningkatan perekonomian daerah
merupakan sarana yang sangat dibutuhkan dalam upaya memperpendek jarak
komunikasi dan efisiensi waktu. Di Kecamatan Bikomi Utara tidak terdapat
jaringan telepon PT. Telkom. Di Kecamatan Bikomi Utara terdapat 2 buah BTS
jenis Telkomsel yang memancarkan sinyal ke seluruh wilayah Kecamatan Bikomi
Utara selain itu di tempat-tempat tertentu di Kecamatan Bikomi Utara juga
tertangkap sinyal dari
Republic Democratic
Timor Leste. Selain 2 BTS
Telkomsel terdapat juga 1
buah BTS Repeater yang
di gunakan untuk berkomunkasi antar Pos perbatasan.

BTS Telkomsel di Kec. BTS Repeater di Kec.


Bikomi Utara Bikomi Utara

Sarana dan Prasarana


Perbatasan
Pos Lintas Batas RI-DRTL yang ada di Kecamatan Bikomi Utara berada di Desa
napan. Fasilitas perbatasan yang ada di sana cukup lengkap karena terdapat Pos
PAMTAS, Pos Polisi, Kantor Imigrasi, Karantina, Kantor Bea Cukai dan Pasar
Tradisional. Kondisi jalan yang ada dalam keadaan baik dengan perkerasan aspal
yang memiliki lebar jalan 8 m.

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
39
4.2.6. Kecamatan Bikomi Tengah
A. Letak Administrasi
Wilayah Kecamatan Bikomi Tengan memiliki luas wilayah seluas 61,50 Km 2 atau
2,30 % dari luas wilayah Kabupaten TTU yang terbagi dalam 8 Desa di di antaranya Desa
Nimasi, Desa Kuanek, Desa Oelbonak, Desa Buk, Desa Oenino, Desa Oenenu, Desa
Oenenu Utara dan Desa Oenenu Selatan. Wilayah Desa terluas adalah Desa Buk dengan
luas wilayah 29 Km2 sedangkan Desa paling kecil adalah Desa Oenenu, Desa Oenenu
Utara dan Desa Oenenu Selatan yang memiliki luas Desa yang sama yaitu 1,50 Km 2.
Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Bikomi Tengah sebagai berikut:
 Sebelah Utara dengan Kecamatan Miomaffo Timur dan Kecamatan Bikomi Utara
 Sebelah Selatan dengan Kecamatan Musi dan Kecamatan Bikomi Selatan
 Sebelah Timur dengan Kecamatan Kota Kefamenanu
 Sebelah Barat dengan Republik Democratic Timor Leste dan Kecamatan Bikomi
Utara

B. Pola Penggunaan Lahan


Penggunaan lahan terluas di Kecamatan Bikomi Tengah adalah di dominasi oleh
penggunaan lahan berupa hutan belukar seluas 1.902 ha. Sedangkan penggunaan lahan
paling sedikit adalah jenis penggunaan lahan berupa perkampungan yang hanya seluas 149
ha. Jenis penggunaan lahan lain yang ada di Kecamatan Bikomi Tengah antara lain:
tegalan, lading, perkebunan, hutan rakyat dan semak alang-alang dan padang rumput.

C. Kependudukan
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
40
Jumlah penduduk Kecamatan Bikomi Tengah hingga tahun 2012 sebanyak 6.866
jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 112 jiwa/km 2. Berdasarkan jenis kelamin
penduduk yang ada di Kecamatan Bikomi Tengah antara penduduk laki-laki dan perempuan
tidak memiliki perbandingan jumlah yang terlalu besar dimana jumlah penduduk berjenis
kelamin laki-laki sebanyak 3.412 jiwa sedangkan jumlah penduduk berjenis kelamin
perempuan sebanyak 3.454 jiwa.
Penduduk yang ada di Kecamatan Bikomi Tengah menganut 2 agama yaitu agama
Katolik dan Protestan. Namun penduduk di Kecamatan Bikomi tengah mayoritas beragama
Katolik dengan jumlah penduduk yang beragama Katolik sebanyak 6.407 jiwa dan penduduk
yang beragama Protestan sebanyak 459 jiwa.
Apabila di lihat berdasarkan tingkatan umur, penduduk yang ada di Kecamatan
Bikomi Tengah terbanyak adalah penduduk pada tingkatan umur 0 – 9 tahun yang
berjumlah 1.737 jiwa sedangkan penduduk paling sedikit adalah penduduk pada tingkatan
umur >70 tahun yang berjumlah 246 jiwa.

D. Kondisi Fasilitas
Falilitas Kesehatan yang ada di Kecamatan Bikomi Tengah terdiri dari fasilitas
kesehatan berupa Puskesmas, Polindes dan Posyandu. Jumlah keseluruhan fasilitas
kesehatann yang ada adalah sebanyak 23 unit nanum yang terbanyak adalah fasilitas
kesehatan berupa posyandu sebanyak 17 unit yang tersebar di semua Desa yang ada di
Kecamatan Bikomi Tengah. Sedangkan jumlah Puskesmas hanya 1 unit yang terletak di
Desa Nimasi.
Jenis fasilitas pendidikan yang ada di kecamatan Bikomi Tengah hanya berupa
fasilitas pendidikan SD, SLTP dan SLTA. Jumlah fasilitas pendidikan SD sebanyak 9 unit,
fasilitas pendidikan SLTP dan SLTA hanya ada 1 unit dan semuanya terletak di Desa
Oenenu.
Jumlah fasilitas peribadatan di Kecamatan Bikomi Tengah sebanyak 10 unit yang
terdiri dari 8 unit merupakan Kapela Katolik dan 2 unit merupakan Gereja Protestan. Hampi
di semua Desa yang ada di Kecamatan Bikomi Tengah sudah terdapat Kapela Katolik hanya
satu Desa saja yang belum memiliki Kapela katolik yaitu di Desa Oenenu Utara. Sedangkan
fasilitas Gereja Protestan hanya terdapat di Desa Buk dan Desa Oenino.

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
41
Fasilitas Kesehatan di Fasilitas Pendidikan di Fasilitas Peribadatan di Fasilitas Perdagangan di
Kec. Bikomi Tengah Kec. Bikomi Tengah Kec. Bikomi Tengah Kec. Bikomi Tengah
E. Kondisi Infrastruktur
Bina Marga
 Jalan
Kondisi jalan yang ada di Kecamatan Bikomi Tengah rata-rata dalam keadaan
rusak, perkerasan jalan yang ada kebanyakan berupa perkerasan tanah. Adapun
jalan di Kecamatan Bikomi Tengan dengan
perkerasan aspal sedang dengan panjang jalan 4
Km dan memiliki lebar jalan 4 m. Kondisi jalan
yang ada dalam keadaan sedang. Artinya terdapat
jalan baik dan ada pula yang dalam keadaan
rusak. Untuk jalan tanah yang ada rata-rata
memiliki lebar jalan 4 m - 8 m. kondisi jalan tanah
rata-rata dalam kondisi rusak. Selain itu terdapat
juga jalan dengan perkerasan rabat beton dan
tanah yang di bangun PNPM dan PPIP.

Jenis Perkerasan dan Kondisi


Jalan di Kec. Bikomi Tengah

 Jembatan
Jembatan yang ada di Kecamatan Bikomi Tengah terdiri dari jembatan
penghubung sungai kecil dan deuker. Jembatan kecil yang ada memiliki panjang
jembatan rata-rata 10m – 15m dengan lebar jembatan rata-rata 5m – 8m. Jenis
konstruksi yang digunakan adalah beton. Kondisi jembatan yang ada rata-rata
dalam kondisi baik namun ada juga jembatan yang dalam kondisi rusak ringan.
Sedangkan deuker yang ada rata-rata memiliki panjang 2m – 4m. Jenis
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
42
konstruksi dari deuker-deuker yang ada di kecamatan Bikomi Tengah adalah
beton dan rata-rata dalam kondisi baik namun ada juga yang dalam kondisi
rusak. Deuker yang ada di buat lebih banyak untuk menghubungkan saluran-
saluran air yang ada di ruas jalan dan deuker yang ada di Kecamatan Bikomi
tengah ada yang bangun oleh PNPM dan PPIP da nada juga yang di bangun
oleh Pemerintah. Di Kecamatan Bikomi Tengah terdapat jalan yang melintasi
sungai namun karena belum adanya infrastruktur berupa jembatan sehingga
untuk melintasi jalan yang ada harus menyeberangi sungai yang dilalui. Kondisi
ini apabila tidak ada tindak lanjut untuk pembuatan jembatan maka akses pada
ruas jalan tersebut akan terputus terutama pada musim hujan dan terjadi banjir.

Kondisi Jembatan di Kec. Kondisi Deuker di Kec.


Bikomi Tengah Bikomi Tengah

Ruas Jalan Yang Melintasi Sungai


Namun Belum Ada Jembatan

CIpta Karya
 Air Bersih
Pemenuhan kebutuhan masyarakat di Kecamatan Bikomi Utara akan air bersih
bersumber dari sumur gali, mata air, embung dan PDAM. Rata-rata kedalaman
sumur yang ada di kecamatan Bikomi Utara antara 15m – 22m. Sumur yang ada
merupakan swadaya masyarakat sendiri dan di gunakan bersama-sama namun
pada musim panas volume air sumur berkurang bahkan hampir kekeringan.
Jumlah mata air yang ada di Kecamatan Bikomi Tengah sebanyak 2 sumber
dengan debit yang dihasilkan <2 liter/detik. Mata air yang ada juga di pakai
bersama-sama oleh masyarakat sekitar mata air.
Penggunaan air embung oleh masyarakat dengan cara di alirkan melalui pipa
dan di masukan kedalam bak penampungan. Biasanya air embung tersebut di
gunakan untuk menyiram tanaman berupa sayur-sayuran dan juga ada yang
menggunakan air tersebut untuk mandi dan mencuci.

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
43
Sebagian kecil Wilayah kecamatan Bikomi Tengah sudah mendapatkan
sambungan pipa PDAM yang airnya berasal dari sumber air Gunung Mutis.
Penggunaan air PDAM ada yang langsung di rumah penduduk yang memasang
meteran sendiri namun ada juga yang masih menggunakan bak penampungan
yang kemudian digunakan bersama-sama oleh masyarakat sekitar.

Sumur Galian Swadaya Mata Air Buk di Kec. Air Bersih Yang Air Bersih PDAM Yang
Masyarakat Bikomi Tengah Bersumber Dari Embung Bersumber Dari Mutis

 Persampahan
Proses pengolahan sampah yang berupa daun pepohonan dan sampah rumah
tangga yang di hasilkan oleh masyarakat di Kecamatan Bikomi Tengah rata-rata
sampah yang ada di kumpulkan di halaman rumah lalu di bakar. Hal ini dilakukan
karena di kecamatan Bikomi Tengah tidak terdapat TPS maupun TPA.

 Pemukiman
Kondisi permukiman di Kecamatan Bikomi Tengah umumnya baik. Letak
bangunan rumah yang ada selalu mengikuti ruas jalan yang ada. Jenis rumah
yang ada di kecamatan Bikomi Tengah terdiri dari rumah parmanen, semi
parmanen dan non parmanen. Namun kebanyak rumah yang ada merupakan
rumah parmanen dan semi parmanen.

Rumah Parmanen di Kec. Rumah Semi Parmanen Rumah Non Parmanen di


Bikomi Tengah di Kec. Bikomi Tengah Kec. Bikomi Tengah

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
44
Sumber Daya Air
 Embung
Salah satu tampungan air yang ada di Kecamatan Bikomi Tengah berupa
embung. Kata embung menurut beberapa orang dapat di artikan suatu tendon air
atau waduk kecil di lahan pertanian yang bertujuan untuk menampung kelebihan
air hujan dan menggunakannya pada saat musim kemarau untuk berbagai
keperluan baik dibidang pertanian maupun rumah tangga. Tampungan air yang
ada tersebut digunakan untuk kebutuhan air
baku, irigasi dan lain-lain. Embung- embung yang
ada di Kecamatan Bikomi Tengah berjumlah 7 unit.
Embung yang ada di Kecamatan Bikomi tengah
selain di gunakan untuk minuman ternak, ada juga
masyarakat yang menggunakannya untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci
bahkan untuk mandi. Selain itu ada juga yang
digunakan untuk menyiram tanaman berupa sayur-
sayuran.

Embung di Kec. Bikomi


Tengah

Jaringan Listrik dan Telekomunikasi


 Jaringan Listrik
Sumber penerangan yang digunakan masyarakat di
Kecamatan Bikomi Tengah adalah sumber
penerangan PLN, PLTS dan lampu sumbu. Bagi
masyarakat yang menggunakan sumber penerangan
PLTS biasanya harus membayar biaya sebesar Rp.
35.000,00 per bulannya dan apabila tidak di bayar
Travo Listrik PLN di Kec.
maka akan di cabut oleh pihak berwajib yang pada Bikomi Tengah
akhirnya sumber penerangan yang mereka gunakan
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
45
adalah lampu sumbu. Sedangkan masyarakat yang masih menggunakan sumber
penerangan berupa lampu sumbu dikarenakan keadaan ekonomi yang masih
rendah sehingga belum mampu untuk memasang listrik baik PLN maupun PLTS.
Masyarakat yang menggunakan sumber penerangan PLN lebih banyak di
wilayah Desa yang memang akses jaringan listrik sudah menjangkau ke wilayah
Desa tersebut.

 Jaringan Telekomunikasi
Wilayah Kecamatan Bikomi Tengah tidak terdapat jaringan telekomunikasi PT.
Telkom sehingga untuk jaringan telekomunikasi masyarakat mengakses melalui
jaringan seluler (HP). Untuk wilayah Kecamatan Bikomi Tengah terdapat sinyal
Telkomsel dan Indosat namun untuk kedua jaringan ini tidak mencakup seluruh
wilayah Kecamatan. Ada wilayah Kecamatan yang hanya terdapat sinyal
Telkomsel saja namun ada juga wilayah Kecamatan yang tidak terdapat kedua
jaringan ini. Untuk Jaringan Indosat yang ada di wilayah Kecamatan Bikomi
Tengah berasal dari BTS yang ada di Kecamatan Kota Kefamenanu.

BTS Telkomsel di Kec.


Bikomi Tengah

4.2.7. Kecamatan Bikomi Nilulat


A. Letak Administrasi
Wilayah Kecamatan Bikomi Nilulat memiliki luas wilayah 82 Km 2 atau 3,07% dari luas
wilayah Kabupaten TTU. Kecamatan Bikomi Nilulat terdiri dari 6 Desa di antaranya Desa
Nilulat, Desa Tubu, Desa Haumeni Ana, Desa Sunkaen, Desa Nainaban dan Desa Inbate.
Desa di Kecamatan Biboki Nilulat terluas adalah Desa Nainaban dengan luas wilayah Desa
25 Km2 sedangkan wilayah Desa paling kecil adalah desa Sunkaen dengan luas wilayah 9
Km2. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Biboki Nilulat sebagai berikut:
 Sebelah Utara dengan Republik Democratic Timor Leste dan Kecamatan Bikomi
Tengah
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
46
 Sebelah Selatan dengan Kecamatan Miomaffo Barat dan Kecamatan Musi
 Sebelah Timur dengan Kecamatan Bikomi Tengah
 Sebelah Barat dengan Kecamatan Miomaffo Barat dan Republik Democratic
Timor Leste

B. Pola Penggunaan Lahan


Penggunaan lahan di Kecamatan Bikomi Nilulat terluas digunakan sebagai lahan
Perkebunan dengan luasan 2.689 Ha. Sedangkan penggunaan lahan paling kecil adalah
penggunaan lahan berupa hutan rakyat seluas 44 Ha.

C. Kependudukan
Jumlah penduduk Kecamatan Bikomi Nilulat sebanyak 4.381 jiwa dengan kepadatan
penduduk rata-rata 53 jiwa/km 2. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk yang ada di
Kecamatan Bikomi Nilulat antara penduduk laki-laki dan perempuan tidak besar perbedaan
jumlahnya dimana jumlah penduduk laki-laki yang ada sebanyak 2.183 jiwa sedangkan
jumlah penduduk perempuan sebanyak 2.198 jiwa.
Penduduk yang ada di Kecamatan Bikomi Nilulat kebanyak beragama Katolik
dengan jumlah 4.169 jiwa. Selain itu ada juga penduduk yang beragama Protestan yang
berjumlah 212 jiwa.
Berdasarkan tingkatan umur penduduk yang ada di Kecamatan Bikomi Nilulat
terbanyak adalah penduduk pada tingkatan umur 0 – 9 tahun sebanyak 1.108 jiwa
sedangkan penduduk paling sedikit adalah penduduk pada ringkatan umur >70 tahun
sebanyak 159 jiwa.

D. Kondisi Fasilitas
Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Bikomi Nilulat terdiri dari Puskesmas,
Polindes, Poskesdes dan posyandu. Puskesmas di kecamatan Bikomi Nilulat hanya
berjumlah 1 unit yang terletak di Desa Inbate. Fasilitas Kesehatan PUSTU juga berjumlah 1
unit dan terletak di Desa Nilulat. Jumlah Polindes yang ada di Kecamatan Bikomi Nilulat
sebanyak 3 unit dan posyandu sebanyak 2 unit. Sedangkan fasilitas kesehatan posyandu
berjumlah 10 unit dan sudah tersebar di seluruh Desa di Kecmatan Bikomi Nilulat.

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
47
Jumlah fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Bikomi Nilulat sebanyak 10 unit
yang terdiri dari fasilitas pendidikan SD sebanyak 7 unit, fasilitas pendidikan SLTP sebanyak
2 unit dan fasilitas pendidikan SLTA sebanyak 1 unit. Fasilitas pendidikan SD sudah
tersebar di semua Desa di Kecamatan Bikomi Nilulat namun fasilitas pendidikan SLTP
hanya terdapat di desa Haumeni ana dan Desa Inbate sedangkan fasilitas pendidikan SLTA
hanya terdapat di Desa Sunkaen.
Fasilitas peribadatan yang ada di Kecamatan berupa
Kapela Katolik dan Gereja Protestan. Jumlah Kapela Katolik
yang ada di Kecamatan Bikomi Nilulat sebanyak 7 unit yang
sudah tersebar di semua Desa yang ada di Kecamatan Bikomi
Nilulat sedangkan Gereja Protestan berjumlah 3 unit yang
tersebar di Desa Nilulat, Desa Haumeni ana dan Desa Inbate.
Jumlah fasilitas perdagangan yang ada di Kecamatan Bikomi Nilulat sebanyak 61
unit berupa pedagang kecil atau eceran dan terdapat a unit pasar yang terletak di Desa
Haumeni Ana. Pasar yang ada di Desa Haumeni Ana merupakan pasar mingguan yang
biasa beroperasi pada hari Sabtu.
Kondisi pasar non parmanen.

Fasilitas Kesehatan di Fasilitas Pendidikan di Fasilitas Peribadatan di


Kec. Bikomi Nilulat Kec. Bikomi Nilulat Kec. Bikomi Nilulat

E. Kondisi Infrastruktur
Bina Marga
 Jalan
Kondisi jalan yang ada di Kecamatan Bikomi Nilulat kebanyak dalam kondisi
rusak. Namun ada juga jalan dengan kondisi baik namun dengan perkerasan
aspal sedang. Selain itu terdapat juga jalan dengan perkerasan tanah dan rabat
beton. Rata-rata jalan dengan perkerasan tanah dan rabat beton di bangun oleh
PNPM dan PPIP. Kondisi jalan dengan perkerasan tanah rata-rata dalam kondisi
rusak. Lebar jalan yang ada rata-rata 4m – 5m.

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
48
Jenis Perkerasan dan Kondisi Jalan di
Kec. Bikomi Nilulat

 Jembatan
Kondisi jembatan yang ada di Kecamatan
Bikomi Nilulat rata- rata dalam keadaan baik
dengan konstruksi beton dan memiliki panjang jembatan rata-rata antara 10 m –
12 m. Selain jembatan terdapat juga deuker yang kebanyakan di bangun oleh
PNPN dan PPIP dengan Panjang deuker rata-rata 2m – 2,5m. Jembatan yang
ada kebanyakan menghubungkan jalan yang melintasi sungai-sungai kecil yang
ada di Kecamatan Bikomi Nilulat. Namun di beberapa ruas jalan yang melintasi
sungai belum terdapat jembatan.

Ruas Jalan Yang Belum Ada Infrastruktur


Jembatan di Kec. Bikomi Nilulat

Cipta Karya
 Air Bersih
Pemenuhan kebutuhan air oleh masyarakat yang
ada di kecamatan Bikomi tengah berasal dari
sumber mata air yang ada. Selain itu bantuan
pemerintah berupa tengki penampungan air juga
menjadi salah satu sember air yang biasa di
gunakan masyarakat dalam pemenuhan
Air Bersih Dari Mata Air di Kec.
kebutuhan akan air bersih. Debit air yang di Bikomi Nilulat
hasilkan dari sumber mata air <5 liter/detik. Selain

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
49
mata air, sumber air bersih di Kecamatan Bikomi Nilulat berasal dari sumur
galian.

Sumber Daya Air


 Embung
Salah satu tampungan air yang ada di
Kecamatan Bikomi Nilulat berupa
embung. Kata embung menurut
beberapa orang dapat di artikan suatu
tendon air atau waduk kecil di lahan
pertanian yang bertujuan untuk
Embung di Kec. Bikomi Nilulat
Yang Baru di Bangun menampung kelebihan air hujan dan
menggunakannya pada saat musim
kemarau untuk berbagai keperluan baik dibidang pertanian maupun rumah
tangga. Tampungan air yang ada tersebut digunakan untuk kebutuhan air baku,
irigasi dan lain-lain. Embung-embung yang ada di Kecamatan Bikomi Nilulat
berjumlah 7 unit.

 Irigasi
Jaringan irigasi yang ada di kecamatan
Bikomi Nilulat berupa jaringan irigasi
semi teknis. Dimana lebar irigasi yang
ada 0,5 m dan kedalaman irigasi 0,8 m
dan perkerasan beton.

Embung di Kec. Bikomi Nilulat


Yang Baru di Bangun

Jaringan Listrik dan Telekomunikasi


 Jaringan Listrik
Rata-rata sumber penerangan yang ada di Kecamatan Bikomi Nilulat adalah
sumber penerangan PLN. Jaringan listrik PLN sudah menjangkau semua Desa
yang ada di Kecamatan Bikomi Nilulat.

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
50
 Jaringan Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi yang berasal
dari PT. Telkom belum terakses di
Kecamatan Bikomi Nilulat sehingga
untuk penggunaan jaringan
telekomunikasi digunakan sinyal BTS
yang berada di Desa terdekat dengan
BTS Telkomsel Terdekat Dengan wilayah Kecamatan Bikomi Nilulat.
Kec. Bikomi Nilulat
Sinyal yang ada di Kecamatan Bikomi
Nilulat adalah sinyal Telkomsel
namun tidak semua wilayah Kecamatan Bikomi Nilulat terdapat sinyal tersebut.

Sarana dan Prasarana Perbatasan


Di Wilayah Kecamatan Bikomi Nilulat terdapat 3 pos PAMTAS yang terletak di Desa
Haumeni Ana, Desa Inbate dan Desa Tubu. Jenis sarana yang ada di Pos
Perbatasan Haumeni Ana terdiri dari Pos PAMTAS, Kantor Imigrasi dan Asrama bagi
para aparatur yang menjaga pos tersebut. Sedangkan sarana perbatasan yang ada
di Desa Tubu dan Desa Inbate hanya terdapat Pos PAMTAS dan asrama bagi para
aparatur penjaga pos.

Pos PAMTAS Haumeni Kantor Imigrasi Haumeni


Ana Kec. Bikomi Nilulat Ana Kec. Bikomi Nilulat

4.2.8. Kecamatan Miomaffo Barat


A. Letak Administrasi
Luas wilayah Kecamatan Miomaffo Barat adalah 199,63 Km 2 yang terbagi dalam 12
Desa dan Desa yang terluas adalah Desa Eban yang luas wilayahnya 39 Km 2 sedangkan
wilayah Desa paling kecil adalah Desa Lemon yang luas wilayahnya 4,10 Km2. Adapun
batas-batas wilayah Kecamatan Miomaffo Barat adalah sebagai berikut:
 Sebelah Utara dengan Kecamatan Bikomi Nilulat dan Republik Demogratic Timor
Leste
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
51
 Sebelah Selatan dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan
 Sebelah Timur dengan Kecamatan Noemuti, Kecamatan Miomaffo Tengah dan
Kecamatan Musi
 Sebelah Barat dengan Kecamatan Musi

B. Pola Penggunaan Lahan


Penggunaan lahan di Kecamatan Miomaffo Barat terbanyak adalah penggunaan
lahan berupa semak,alang-alang, dan padang rumput seluas 6.976 ha sedangkan
penggunaan lahan terkecil berupa perkampungan seluas 397 ha. Adapun penggunaan
lahan lainya berupa sawah seluas 1.020 ha, tegalan seluas 2.284 ha, ladang seluas 2.883
ha, perkebunan seluas 1.825 ha, hutan belukar seluas 4.740 ha, hutan rakyat seluas 2.859
ha dan rawa-rawa dan tanah kritis seluas 679 ha.

C. Kependudukan
Jumlah penduduk Kecamatan Miomaffo Barat sebanyak 15.191 jiwa dengan
kepadatan penduduk rata-rata 76 jiwa/km2. Penduduk di Kecamatan Miomaffo Barat
berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah penduduk berjenis kelamin perempuan
sebanyak 7.817 jiwa sedangkan penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak 7.347 jiwa.
Berdasarkan Agama yang di anut, penduduk yang ada di Kecamatan Miomaffo Barat
menganut 4 agama yaitu Katolik, Protestan, Islam dan Hindu. Penduduk terbanyak adalah
penduduk yang beragama Katolik yang berjumlah 10.998 jiwa, penduduk yang beragama
protestan berjumlah 1.260 jiwa sedangkan penduduk yang beragama Islam sebanyak 99
jiwa dan penduduk yang beragama Hindu sebanyak 7 jiwa.
Berdasarkan tingkatan umur, Penduduk yang ada di Kecamatan Miomaffo Barat
terbanyak adalah penduduk pada tingkatan umur 0 – 9 tahun sebanyak 3.841 jiwa
sedangkan penduduk paling sedikit adalah penduduk pada tingkatan umur >70 tahun yang
berjumlah 544 jiwa.

D. Kondisi Fasilitas
Jenis fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Miomaffo Barat terdiri dari
Puskesmas, PUSTU, Balai pengobatan, Polindes dan Posyandu. Jumlah fasilitas kesehatan
Puskesmas sebanyak 1 unit yang terletak di Desa Eban, jumlah fasilitas PUSTU sebanyak 4
unit, balai pengobatan sebanyak 1 unit, polindes sebanyak 1 unit dan fasilitas kesehatan
posyandu sebanyak 26 unit.
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
52
Jumlah fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Miomaffo Barat terdiri dari
fasilitas pendidikan TK, SD, SLTP, SLTA dan SMK. Jumlah fasilitas pendidikan TK
sebanyak 3 unit, SD sebanyak 19 unit, SLTP sebanyak 4 unit, SLTA dan SMK masing-
masing berjumlah 1 unit.
Jenis fasilitas Peribadatan yang ada di Kecamatan Miomaffo Barat terdiri dari Gereja
Katolik/Kapela Katolik yang berjumlah 9 unit, Gereja protestan sebanyak 6 unit dan Masjid
sebanyak 1 unit yang terletak di Desa Eban.
Fasilitas perdagangan yang ada di Kecamatan Miomaffo Barat terdiri dari pasar yang
berjumlah 4 unit dimana jumlah pasar parmanen sebanyak 2 unit dan pasar non parmanen
sebanyak 2 unit. Fasilitas perdagangan took sebanyak 3 unit, kios sebanyak 17 unit dan
rumah makan sebanyak 3 unit.

E. Kondisi Infrastruktur
Bina Marga
 Jalan
Panjang jalan provinsi yang ada di Kecamatan Miomaffo barat adalah 21 Km
dengan lebar jalan 5m - 6m dengan perkerasan aspal dan tanah. Kondisi jalan
Provinsi yang ada di kecamatan Miomaffo Barat adalah sedang artinya terdapat
ruas jalan yang baik dan adapula yang dalam kondisi rusak. Infrastruktur jalan
yang ada di Kecamatan Miomaffo Barat kebanyakan adalah jalan dengan
perkerasan tanah dan dalam kondisi rusak. Adapun jalan dengan perkerasan
aspal namun kebanyanya dalam kondisi rusak. Rata-rata lebar jalan yang ada
antara 4 m – 6 m. Di Kecamatan Miomaffo Barat juga terdapat jalan yang di
bangun oleh PNPM dan PPIP. Kebanyak adalah jalan lokal dalam permukiman
penduduk. Jalan-jalan tersebut dengan perkerasan tanah dan juga rabat beton
dengan lebar jalan rata-rata 4 m.

Jenis Perkerasan dan Kondisi Jalan di


Kec. Miomaffo Barat

 Jembatan
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
53
Jenis jembatan yang ada berupa jembatan kecil yang menghubungkan sungai-
sungai kecil yang ada di Kecamatan Miomaffo Barat. Panjang jembatan rata-rata
10 m – 20 m dengan konstriksi beton. Selain jembatan terdapat juga deuker
dimana keberadaan deuker tersebut menghubungkan antar jalan yang di lalui
oleh saluran irigasi dengan panjang deuker yang ada rata-rata 3 m dan lebar
antara 4 m – 6 m. Jenis konstruksi dari deuker yang ada berupa beton.

Cipta Karya
 Air Bersih
Pemenuhan kebutuhan air bersih di Kecamatan Miomaffo barat berasal dari
PDAM. Selain itu juga berasal dari mata air yang ada. Jumlah mata air yang ada
di Kecamatan Miomaffo Barat sebanyak 7 buah dengan debit yang di hasilkan
antara <5 liter/detik. Sumber mata air mutis merupakan sumber air terbesar yang
ada di Kecamatan Miomaffo Barat bahkan untuk Kabupaten TTU. Sumber air
Mutis juga merupakan pemasok air bersih untuk wilayah Kabupaten TTU
khususnya Kecamatan Kota Kefamenanu.

Sumber Daya Air


 Embung
Salah satu tampungan air yang ada di Kecamatan Miomaffo Barat berupa
embung. Kata embung menurut beberapa orang dapat di artikan suatu tendon air
atau waduk kecil di lahan pertanian yang bertujuan untuk menampung kelebihan
air hujan dan menggunakannya pada saat musim kemarau untuk berbagai
keperluan baik dibidang pertanian maupun rumah tangga. Tampungan air yang
ada tersebut digunakan untuk kebutuhan air baku, irigasi dan lain-lain. Embung-
embung yang ada di Kecamatan Miomaffo barat sebanyak 3 unit.

 Irigasi
Jenis jaringan irigasi yang ada di Kecamatan Miomaffo Barat terdiri dari irigasi
teknis dan irigasi non teknis.

Jaringan Listrik dan Telekomunikasi


 Jaringan Listrik

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
54
Rata-rata sumber penerangan yang ada di
Kecamatan Miomaffo barat adalah sumber
penerangan PLN. Jaringan listrik PLN
sudah menjangkau semua Desa yang ada
di Kecamatan Miomaffo Barat.

 Jaringan Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi yang berasal dari PT. Telkom belum terakses di
Kecamatan Miomaffo Barat sehingga untuk penggunaan jaringan telekomunikasi
digunakan sinyal BTS yang ada di wilayah Kecamatan Miomaffo Barat. Sinyal
yang ada di Kecamatan Miomaffo Barat adalah sinyal Telkomsel dan Indosat
(Im3).

Sarana dan Prasarana Perbatasan


Di Wilayah Kecamatan Miomaffo Barat terdapat 1 buah pos perbatasan yang terletak
di Desa Manusani. Jenis sarana yang ada di Pos Perbatasan Manusasi terdiri dari
Pos PAMTAS dan Asrama bagi para aparatur yang menjaga pos tersebut. Kondisi
jalan menuju ke pos PAMTAS Manusasi dalam kondisi rusak dengan perkerasan
jalan berupa perkerasan tanah. Lebar jalan yang ada ± 6 m.

4.2.9. Kecamatan Mutis


A. Letak Administrasi
Luas wilayah Kecamatan Mutis adalah 90,50 Km2 atau 3,38% dari luas wilayah
kabupaten TTU. Wilayah Kecamatan Mutis terdiri dari 4 Desa yaitu Desa Tasinifu, Desa
Naekake A, Desa Naekake B dan Desa Noelelo dengan wilayah Desa terluas adalah Desa
Tasinifu seluas 50 Km2 sedangkan wilayah Desa paling kecil adalah Desa Noelelo dengan
luas wilayah 9,50 Km2. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Mutis sebagai berikut:
 Sebelah Utara dengan Republik Democratic Timor Leste
 Sebelah Selatan dengan Kecamatan Miomaffo Barat dan Kabupaten TTS
 Sebelah Timur dengan Republik Democratic Timor Leste
 Sebelah Barat dengan Kabupaten Kupang

B. Pola Penggunaan Lahan

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
55
Penggunaan lahan di kecamatan Mutis terluas merupakan penggunaan lahan
berupa tegalan dengan luas 3.336 ha sedangkan penggunaan lahan paling sedikit adalah
penggunaan lahan berupa lahan perkebunan dengan luas 127 ha.

C. Kependudukan
Jumlah penduduk Kecamatan Mutis sebanyak 6.741 jiwa dengan kepadatan
penduduk rata-rata 74 jiwa/km2. Berdasarkan jenis kelamin, antara penduduk laki-laki dan
perempuan tidak memiliki perbedaan jumlah yang besar dimana jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 3.376 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 3.365 jiwa.
Jumlah penduduk di Kecamatan Mutis berdasarkan agama lebih banyak penduduk
beragama Katolik dengan jumlah 6.704 jiwa. Terdapat pula penduduk yang beragama
Protestan dan Islam dimana jumlah penduduk yang beragama Protestan sebanyak 35 jiwa,
penduduk beragama Islam berjumlah 2 jiwa.

D. Kondisi Fasilitas
Fasilitas kesehatan yang ada di kecamatan Mutis terdiri dari Puskesmas, PUSTU,
Polindes dan Posyandu dimana jumlah fasilitas Posyandu sebanyak 1 unit yang terletak di
Desa Tasinifu, jumlah fasilitas PUSTU sebanyak 2 unit yang terletak di Desa Naekake A dan
Desa Noelelo, Fasilitas Polindes berjumlah 1 unit yang terletak di Desa Naekake B dan
jumlah fasilitas Posyandu berjumlah 20 unit yang tersebar di semua Desa yang ada di
kecamatan Mutis.
Jumlah fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Mutis terdiri dari fasilitas
pendidikan SD, SLTP dan SLTA dimana jumlah fasilitas pendidikan SD sebanyak 10 unit,
fasilitas pendidikan SLTP sebanyak 3 unti dan fasilitas pendidikan SLTA sebanyak 1 unit.
Fasilitas peribadatan yang ada di Kecamatan Mutis terdiri dari Gereja Katolik/Kapela
dan Gereja Protestan. Diamana jumlah fasilitas Gereja Katolik/Kapela sebanya 7 unit dan
fasilitas Gereja Protestan sebanyak 1 unit.

Puskesmas di Kecamatan Fasilitas Pendidikan di Fasilitas Peribadatan di


Mutis Kecamatan Mutis Kecamatan Mutis
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
56
E. Kondisi Infrastruktur
Bina Marga
 Jalan
Panjang jalan provinsi yang ada di Kecamatan Mutis ± 25,50 Km dengan
perkerasan jalan aspal dan perkerasan tanah. Untuk jalan perkerasan aspal rata-
rata dalam kondisi rusak begitu juga jalan dengan perkerasan tanah dalam
kondisi rusak pula. Lebar jalan Provinsi yang ada antara 4 m – 6 m. selain jalan
tersebut terdapat juga jalan yang di bangun oleh PNPM dan kebanyak adalah
jalan lokal dengan perkerasan jalan berupa rabat beton dan tanah. Lebar jalan
tersebut antara 4 m -5 m dan dalan kondisi sedang.

Jenis Perkerasan dan


Kondisi Jalan di Kec. Mutis

Cita Karya
 Air Bersih
Pemenuhan kebutuhan akan air bersih oleh masyarakat di Kecamatan Mutis
berasal dari PDAM dan mata air yang ada di Kecamatan Mutis. Selain itu ada
juga yang menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari misalnya untuk
mandi dan mencuci. Sumber air PDAM berasal dari sumber air Gunung Mutis. Di
kecamatan Mutis sendiri terdapat 2 sumber mata air dengan debit yang
dihasilkan < 5 liter/detik. Selain menggunakan air PDAM dan mata air yang ada,
masyarakat juga mamanfaatkan air sungai yang ada di Kecamatan Mutis untuk
kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan juga mandi.

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
57
Jaringan Pipa PDAM di Sungai di Kecamatan
Kecamatan Mutis Mutis

 Persampahan
Pengolahan sampah di Kecamatan Mutis di lakukan oleh masyarakat dengan
cara di kumpulkan lalu di bakar. Hal ini dilakukan karena di Kecamatan Mutis
tidak terdapat TPS maupun TPA. Jenis sampah yang dihasilkan seperti
plastic,kertas dan juga daun pepohonan.

 Permukiman
Permukiman yang ada di Kecamatan Mutis umumnya sudah baik. Jenis rumah
yang ada terdiri dari rumah parmanen, semi parmanen dan non parmanen
namun kebanyakan jenis rumah yang ada adalah rumah semi parmanen. Letak
rumah yang ada di Kecamatan Mutis rata-rata mengikuti ruas jalan yang ada.

Rumah Parmanen di Rumah Semi Parmanen


Kecamatan Mutis di Kecamatan Mutis

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
58
Sumber Daya Air
 Embung
Jumlah embung yang ada di Kecamatan Mutis sebanyak 2 unit yang terletak di
Desa Naekake B.

Jaringan Listrik dan Telekomunikasi


 Jaringan Listrik
Pembangkit listrik yang ada di Kecamatan
Mutis yang di gunakan oleh masyarakat
sebagai sumber penerangan adalah PLTS.
Hal ini karena jaringan listrik PLN belum
terakses ke Kecamatan Mutis.

PLTS Sebagai Pembangkit


Listrik di Kecamatan Mutis

 Jaringan Telekomunikasi
Seperti halnya dengan jaringan listrik PLN, di Kecamatan Mutis juga belum ada
jaringan telekomunikasi yang berasal dari PT. Telkom sehingga untuk keperluas
komunikasi masyarakat menggunakan HP dengan jaringan BTS. Namun
kebanyakan tempat yang ada di Kecamatan Mutis tidak mendapatkan sinyal
seluler sehingga untuk mendapatkan jaringan maka masyarakat harus pergi ke
lokasi-lokasi yang ada sinyal terutama di daerah ketinggian. Jenis jaringan yang
ada di Kecamatan Mutis adalah jaringan Telkomsel namun di beberapa tempat
jaringan Timor Leste bias tertangkap.

Sarana Dan Prasarana Perbatasan


Sarana Perbatasan RI-RDTL yang ada di Kecamatan Mutis terdiri dari 2 Pos
PAMTAS yang ada di Aplal dan Oelbinose. Selain pos PAMTAS terdapat juga
asrama untuk para aparat penjaga pos perbatasan tersebut. Sumber pembangkit
listrik yang di gunakan untuk keperluan di pos tersebut adalah PLTS.

Pos PAMTAS Oelbinose di Pos PAMTAS APLAL di


Penyiapan Pengembangan Database
Kecamatan Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang
Mutis danMutis
Kecamatan Kab. TTU IV -
59
4.2.10. Kecamatan Kota Kefamenanu
A. Letak Administrasi
Luas wilayah Kecamatan Kota Kefamenanu adalah 74 Km2 atau 2,77 % dari luas
wilayah Kabupaten TTU. Kecamatan Kota Kefamenanu terbagi dalam 9 Kelurahan dimana
wilayah Kelurahan terluas adalah Kelurahan Tubuhue dan kelurahan Kefa Utara dengan
luas wilayah yang sama yaitu 12 Km2 sedangkan wilayah Kelurahan paling kecil adalah
Kelurahan Maubeli dengan luas wilayah 4 Km2. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan
Kota Kefamenanu adalah sebagai berikut:
 Sebelah Utara dengan Kecamatan Miomaffo Timur dan Kecamatan Insana Utara
 Sebelah Selatan dengan Kecamatan Bikomi Selatan
 Sebelah Timur dengan Kecamatan Insana barat
 Sebelah Barat dengan Kecamatan Bikomi Selatan dan Kecamatan Bikomi Tengah

B. Pola Penggunaan Lahan


Penggunaan lahan di Kecamatan Kota Kefamenanu terbesar adalah penggunaan
lahan berupa perkampungan dengan luas penggunaan lahan adalah 3.125 ha. Sedangkan
penggunaan lahan paling kecil adalah jenis penggunaan lahan berupa hutan belukar/lebat
sebesar 200 ha. Selain penggunaan lahan di atas jenis penggunaan lahan lainnya yang ada
di Kecamatan Kota Kefamenanu berupa sawah, tegalan, ladang, perkebunan,
kolam/empang, hutan rakyat dan semak.

C. Kependudukan
Jumlah penduduk Kecamatan Kota Kefamenanu adalah 39.190 jiwa dengan
kepadatan penduduk rata-rata 530 jiwa/km2. Berdasarkan jenis kelamin penduduk di
Kecamatan Kota Kefamenanu terbanyak adalah penduduk berjenis kelamin perempuan
dengan jumlah 19.701 jiwa sedangkan penduduk berjenis kelamin laki-laki berjumlah 19.689
jiwa.
Penduduk di Kecamatan Kota Kefamenanu menganut 5 agama yaitu Katolik,
Protestan, Islam, Hindu dan Budha namun mayoritas penduduk di Kecamatan Kota
kefamenanu adalah beragama Katolik dengan jumlah 28.558 jiwa. Jumlah penduduk untuk
masing-masing agama yang di anut adalah penduduk yang beragama Protestan berjumlah
7.332 jiwa, penduduk beragama Islam berjumlah 2.878 jiwa, penduduk beragama Hindu

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
60
berjumlah 174 jiwa dan penduduk beragama Budha berjumlah 18 jiwa yang merupakan
jumlah terendah.
Berdasarkan tingkatan umur, penduduk di Kecamatan Kota Kefamenanu terbanyak
adalah penduduk pada tingkatan umur 0 – 9 tahun yang berjumlah 9.917 jiwa sedangkan
jumlah penduduk terendah adalah penduduk pada tingkatan umur > 70 tahun yang
berjumlah 1.402 jiwa.

D. Kondisi Fasilitas
Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Kota Kefamenanu cukup memadai. Di
Kecamatan Kota Kefamenanu terdapat 1 buah RSUD yang terletak di Kelurahan Kefa
Tengah. Selain RSUD terdapat juga fasilitas kesehatan lainnya seperti Puskesmas, PUSTU,
Balai Pengobatan, Polindes, Posyandu dan Toko Obat/Apotik dengan jumlah fasilitas
terbanyak adalah fasilitas kesehatan Posyandu sebanyak 40 Unit yang tersebar di wilayah
Kecamatan Kota Kefamenanu.
Fasilitas Pendidikan yang ada di Kecamatana Kota Kefamenanu cukup memadai
mulai dari TK sampai Perguruan tinggi/Universitas. Fasilitas pendidikan terbanyak di
Kecamatan Kota Kefamenanu adalah SD yang berjumlah 24 unit sedangkan fasilitas
pendidikan paling sedikit adalah berupa Perguruan Tinggi/Universitas sebanyak 2 Unit.
Selain itu jumlah fasilitas pendidikan TK berjumlah 8 unit, fasilitas pendidikan SLTP dan
SLTA/SMK berjumlah masing-masing 10 unit dan 7 unit.
Jenis fasilitas Peribadatan yang ada di kecamatan Kota Kefamenanu terdiri dari
Gereja Katolik/kapela, Gereja Protestan, Masjid dan Pura. Jumlah Gereja Katolik/kapela di
Kecamatan Kota Kefamenanu sebanyak 8 unit, fasilitas peribadatan Gereja Protestan
sebanyak 10 unit, Majid sebanyak 3 unit dan Pura hanya 1 unit.
Fasilitas perdagangan dan jasa di Kecamatan Kota Kefamenanu berupa kios took
berjumlah 69 buah, kios berjumlah 275 buah, hotel/losmen berjumlah 10 buah dan restoran
berjumlah 4 buah. Di Kecamatan Kota Kefamenanu terdapat 2 buah pasar di mana terdiri
dari pasar parmanen dan non parmanen.

SMA Negeri 1 Gereja Katolik di Pasar Non Parmanen di


RSU Kota Kefamenanu
Kefamenanu Kefamenanu Kefamenanu
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
61
E. Kondisi Infrastruktur
Bina Marga
 Jalan
Umumnya jalan di Kecamatan Kota Kefamenanu sudah baik. Jalan Negara yang
ada di Kecamatan Kota Kefamenanu memiliki panjang ±17 Km dengan
perkerasan aspal dan dalam kondisi baik. Jalan Negara yang ada memiliki 2 jalur
dengan lebar setiap jalur ±6m. Namun tidak semua ruas jalan Negara berupa 2
jalur ada ruas jalan yang masih satu jalur yang memiliki lebar ±5m. Selain jalan
dengan perkerasan aspal baik, terdapat juga jalan di Kecamatan Kota
kefamenanu dengan perkerasan aspal namun dalam kondisi sedang dan rusak,
jalan dengan perkerasan tanah dan rabat beton.

Jenis Perkerasan dan kondisi Jalan di Kecamatan Kota


Kefamenanu

Jembatan
Jenis jempatan yang ada di Kecamatan Kota Kefamenanu terdiri dari jembatan
besar dimana jenis konstruksi yang di gunakan adalah rangka beton yang
menghubungkan ruas jalan yang melintasi sungai besar yang ada di Kecamatan
Kota Kefamenanu. Selain itu terdapat juga jembatan kecil yang menghubungkan
sungai-sungai kecil dengan konstruksi yang di gunakan yaitu beton. Selain
jembatan yang disebutkan di atas, terdapat juga deuker dimana deuker yang ada
lebih banyak menghubungkan saluran air yang memotong ruas jalan. Panjang
dengan konstruksi rangka beton yang ada di Kecamatan Kota Kefamenanu
memiliki panjang ± 40m dengan lebar 8m sedangkan jembatan dengan
konstruksi beton rata-rata memiliki panjang antara 15m – 20m dan lebar rata-rata
5m – 8m.
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
62
Kondisi dari jembatan yang ada di Kecamatan Kota Kefamenanu umumnya
dalam kondisi baik.

Jenis dan kondisi Jembatan di Kecamatan Kota


Kefamenanu

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
63
Cipta Karya
 Air Bersih
Sumber kebutuhan air bersih bagi masyarakat di
Kecamatan Kota Kefamenanu berasal dari PDAM, sumur galian, dan sungai.
Selain itu ada juga masyarakat yang membeli tengki yang kemudian di tampung
dalam bak penampungan sendiri untuk di gunakan dalam kebutuhan hidup
sehari-hari. Di Kecamatan Kota Kefamenanu walaupun sudah menggunakan
PDAM namun di beberapa wilayah masih saja kesulitan karena air PDAM yang
terkadang tidak mengalir sehingga masyarakat lebih banyak menggunakan air
sumur apabila air PDAM tidak lancar. Kedalam sumur galian yang ada di
Kecamatan Kota Kefamenanu bervariasi. Rata-rata kedalaman sumur yang ada
antara 10m – 20m bahkan ada yang kedalaman sumurnya >20m. penggunaan
air sungai oleh masyarakat lebih banyak hanya untuk mencuci dan juga
terkadang digunakan untuk mandi.

Jaringan Pipa PDAM Kec. Air Sungai Untuk Sumur Galian di Kec.
Kota Kefamenanu Kebutuhan Masyarakat Kota Kefamenanu

 Persampahan
Umumnya fasilitas persampahan di Kecamatan Kota Kefamenanu sudah cukup
memadai namun bila di lihat dari pengelolaannya belum begitu maksimal. Hal ini
bisa terlihat dari adanya TPS yang ada dan tersebar di wilayah Kecamatan Kota
Kefamenanu yang belum di fungsikan dengan baik. Terutama TPS yang ada di
pusat kegiatan seperti Pasar dan Terminal. Begitu banyak sampah yang masih
berserakan dimana-mana padahal TPS sudah di siapkan berupa kontainer
sampah dan bak penampungan sampah. Pembuangan sampah akhir di
Kecamatan Kota Kefamenanu sampai sekarang belum ada lokasi yang pasti
sehingga lokasi pembuangan masih pada lokasi-lokasi yang kosong terutama di

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
64
luar Kota Kefamenanu. Terdapat juga sampah yang sudah di tampung pada TPS
yang ada tidak di angkut dan di buang pada lokasi pembuangan akhir namun di
bakar.

Salah Satu Lokasi Sampah TPS Yang di


Pembuangan Akhir Bakar

Kontainer Sampah di Kontainer dan Bak


Pasar Sampah di Terminal

 Permukiman
Rata-rata pemukiman yang ada Di Kecamatan Kota Kefamenanu cukup baik.
Jenis rumah yang ada di Kecamatan Kota Kefamenanu terdiri dari rumah
parmanen, semi parmanen dan non parmanen namun kebanyakan jenis rumah
yang ada adalah jenis rumah parmanen.

Rumah Parmanen di Kec. Rumah Semi Parmanen


Kota Kefamenanu di Kec. Kota Kefamenanu

Sumber Daya Air


 Embung
Salah satu tampungan air yang ada di Kecamatan Kota Kefamenanu berupa
embung. Kata embung menurut beberapa orang dapat di artikan suatu tendon air
atau waduk kecil di lahan pertanian yang bertujuan untuk menampung kelebihan

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
65
air hujan dan menggunakannya pada saat musim kemarau untuk berbagai
keperluan baik dibidang pertanian maupun rumah tangga. Tampungan air yang
ada tersebut digunakan untuk kebutuhan air baku, irigasi dan lain-lain.
Embung yang ada di Kecamatan Kota Kefamenanu lebih banyak di gunakan
untuk minuman ternak namun ada juga yang di gunakan oleh masyarakat untuk
keperluan mencuci bahkan untuk mandi. Jumlah Embung yang ada di
Kecamatan Kota Kefamenanu sebanyak 14 unit.

Embung di Kec. Kota


Kefamenanu

 Irigasi
Irigasi teknis yang ada di Kecamatan Kota Kefamenanu merupakan irigasi
dengan pintu air utama berasal dari bendungan sungai. Lebar irigasi yang ada
±1,5m dengan kedalaman irigasi ±1m. konstruksi dari irigasi yang ada adalah
beton dan dalam kondisi baik.

Irigasi Teknis di Kec. Kota


Kefamenanu

Jaringan Listrik dan Telekomunikasi


 Jaringan Listrik
Sumber pembangkit listrik yang di gunakan di Kecamatan Kota Kefamenanu
adalah pembangkit listrik PLN. Rata-rata jaringan listrik PLN sudah menjangkau
semua wilayah di Kecamatan Kota Kefamenanu.
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
66
Pembangkit Listrik PLN
Ranting Kefamenanu

 Jaringan Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi di Kecamatan Kota Kefamenanu terdiri dari jaringan
telekomunikasi PT. Telkom dan jaringan telekomunikasi near kabel. Rata-rata
jaringan komunikasi PT. Telkom saat ini tidak terlalu banyak di gunakan oleh
masyarakat sejak jaringan sesuler sudah masuk ke wilayah Kecamatan Kota
Kefamenanu. Jaringan komunikasi PT. Telkom lebih banyak di gunakan pada
instansi pemerintahan maupun fasilitas pendidikan dan kesehatan. Sedangkan
masyarakat sendiri kebanyakan menggunakan alat telekomunikasi seluler.
Jaringan seluler yang ada di Kecamatan Kota Kefamenanu terdiri dari jaringan
Telkomsel dan Indosat (Im3) yang terakses dengan adanya BTS baik telkomsel
maupun indosat yang ada di Kecamatan Kota Kefamenanu. Namun masyarakat
lebih banyak menggunakan jaringan Telkomsel.

BTS PT. Telkom Jaringan Telepon PT. BTS Telkomsel di Kec.


Kefamenanu Telkom Kefamenanu Kota Kefamenanu

Sarana dan Prasarana Transportasi


Di Kecamatan Kota Kefamenanu sarana transportasi yang ada berupa terminal dan
halte angkutan kota. Terminal yang ada merupakan terminal AKDP yang melayani
angkutan antar kota dalam provinsi maupun angkutan pedesaan. Kondisi terminal
yang ada dalam keadaan baik namun pengelolaannya belum maksimal. Sarana
Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
67
pelengkap yang ada pada terminal tersebut berupa toilet umum dan TPS.
Sedangkan halte angkutan kota yang ada di Kecamatan Kota Kefamenanu lebih di
tempatkan pada lokasi yang berdekatan dengan fasilitas pendidik.

Terminal AKDP Halte Angkutan Kota di


Kefamenanu Kefamenanu

Penyiapan Pengembangan Database Pengelolaan KSN Perbatasan NTT, Kab. Kupang dan Kab. TTU IV -
68

Anda mungkin juga menyukai