Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan

Vol.5, No.2, Desember 2019


e-ISSN 2621 - 2676

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SEL HEWAN DAN
TUMBUHAN DI KELAS XI IPA SMA SWASTA ESA PRAKARSA

Dewi Rulia Br Sitepu

Dosen STKIP Budidaya Binjai


e-mail: dewiruliasitepu@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan – kesulitan yang dihadapi siswa dalam mempelajari materi
pokok Sel Hewan dan Tumbuhan di Kelas XI IPA SMA Swasta Esa Prakarsa. Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI IPA SMA Swasta Esa Prakarsa.. Objek dalam penelitian ini adalah hasil kesulitan siswa yang
dihadapi siswa dalam mempelajari materi pokok Sel Hewan dan Tumbuhan. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk memperoleh unformasi tentang suatu status gejala
pada saat penelitian dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes yang hasil berbentuk presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak siswa
yang masih kesulitan dalam berbagai jenis. Data menunjukkan bahwa jenis kesulitan yang paling dominan
adalah kesulitan operasi yaitu sebesar 81,3 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa di kelas XI IPA
SMA Swasta Esa Prakarsa masih sangat sulit dalam mempelajari materi pokok Sel Hewan dan Tumbuhan.

Kata kunci : Kesulitan belajar, sel hewan dan tumbuhan

I. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah
satu faktor yang sangat penting dalam Materi biologi yang ada sekarang ini
meningkatkan sumber daya manusia. Sejalan sangat sarat dengan istilah-istilah biologi yang
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia sebagian besar diambil dari bahasa latin sehingga
dituntut untuk meningkatkan mutu hilangnya konsep-konsep penting yang
pendidikannya. Berbicara tentang mutu sebenarnya belum dipahami oleh siswa.
pendidikan tentu tidak terlepas dari keberhasilan Ditambah lagi dengan kurang sesuainya strategi
siswa dalam belajar, hal ini dapat dilihat dari belajar yang digunakan pengajar sehingga siswa
prestasi belajar yang diperolehnya. Prestasi tidak mampu menuntaskan belajarnya.
belajar yang tinggi menunjukkan bahwa siswa Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar
berhasil dalam belajarnya sedangkan prestasi mengajar adalah hal yang sangat diharapkan,
belajar yang rendah menunjukkan bahwa siswa namun tidak jarang berbagai kendala yang terjadi
tidak berhasil dalam belajarnya. mengakibatkan siswa kurang mampu mencapai
115
Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan
Vol.5, No.2, Desember 2019
e-ISSN 2621 - 2676

hasil sebagaimana yang diharapkan. Dimana, Nasional dapat tercapai. Sistem pendidikan
berdasarkan informasi yang diperoleh dari nasional sebagai suatu organisasi dituntut untuk
survey pendahuluan yang dilakukan selalu dinamis dan fleksibel sehingga dapat
memperlihatkan satu kenyataan bahwa hasil mengikuti perubahan-perubahan dalam
belajar Biologi dalam mempelajari sub materi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
pokok Sel Hewan dan Tumbuhan masih banyak Dalam Sitepu (2017) menyatakan
dibawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan
(KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu salah satunya maka guru harus mampu membuat
sekitar 65%. Berkaitan dengan kondisi ini, perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan
diperkirakan siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran dan penilaian hasil belajar yang
mempelajari sub materi pokok tersebut. baik dan ini akan terwujud bila guru memenuhi
Adapun kendala-kendala yang dihadapi kualifikas seperti yang diinginkan Peraturan
siswa dalam memahami materi biologi yaitu sub Pemerintah No 19 tahun 2005 pada Standart
materi pokok sel hewan dan tumbuhan antara Nasional Pendidikan dan Permendiknas no 16
lain : (1) siswa kurang aktif untuk mencari Tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan
gambar-gambar dan penjelasan tambahan tentang Tenaga Kependidikan yang menyebutkan guru
sel hewan dan tumbuhan yang tidak ada di buku harus berpendidikan minimal Sarjana / Diploma
pegangan siswa, (2) rendahnya kemampuan IV dan mengajar mata pelajaran harus sesuai
siswa mengingat materi pelajaran yang telah dengan latar belakang pendidikannya atau
diajarkan dan (3) kurang tersedianya alat peraga spesialisnya.
sel hewan dan tumbuhan di sekolah. Setiap materi pelajaran tentu memiliki
Kita mengetahui bersama bahwa mutu tingkat kesukaran yang bervariasi (Sitepu, 2019).
pendidikan di Indonesia masih rendah. Hal ini Salah satu indikator kesulitan siswa dalam
dapat dilihat dari posisi mutu pendidikan negara belajar adalah ketidakmampuan anak untuk
kita saat ini yang berada pada urutan 102 dari menampakkan salah satu dari beberapa
107 negara. Dan untuk tingkat Asia dari 47 kemampuan akademik. Kemampuan ini
negara, posisi Indonesia ada di angka 41 menyangkut aspek kognitif, afektif dan
(Sjamsulbachri, 2007). Pemerintah telah psikomotor (Depdiknas, 2003). Oleh karena itu
melakukan berbagai cara dan usaha untuk diperlukan solusi yang tepat guna mengatasi
memperbaiki dan meningkatkan mutu kesulitan belajar yang berdampak pada
pendidikan. Hal ini bertujuan agar Pendidikan rendahnya prestasi belajar.
116
Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan
Vol.5, No.2, Desember 2019
e-ISSN 2621 - 2676

Prestasi belajar yang rendah khususnya Instrumen yang digunakan dalam


biologi menunjukkan adanya kesulitan dalam penelitian ini adalah tes. Tes dalam penelitian ini
belajar biologi. Anak berkesulitan belajar membuat soal uraian sebanyak 5 butir yang
memperoleh prestasi belajar jauh dibawah berisi tentang materi pokok Sel Hewan dan
prestasi yang dimilikinya (Abdurrahman, 2005). Tumbuhan
Untuk memahami beberapa besar Analisis penilaian siswa dilakukan
tingkat kesulitan dan titik kesulitan siswa dalam dengan menghitung presentase siswa yang
belajar, maka dapat dilakukan dengan berbagai mengalami kesulitan setiap tahap dari soal yang
cara. Salah satunya adalah menganalisis hasil diberikan, digunakan rumus sebagai berikut:
evaluasi belajar siswa. Gambaran tingkat Menurut
kesulitan belajar akan dapat terlihat dari hasil
Sujdono (dalam Nisa’ 2011:32)
evaluasi belajar mereka. Berdasarkan hasil
Keterangan :
analisis tersebut pendidik dapat menentukan
P = presentase siswa yang mengalami
solusi terbaik bagi siswa hingga siswa mampu
kesulitan belajar
mencapai hasil belajar sesuai dengan yang
F = frekuensi siswa yang mengalami kesulitan
diharapkan.
belajar
N = banyaknya siswa
II. METODE PENELITIAN
Adapun presentase tingkat kesulitan
Jenis penelitian ini adalah penelitian
siswa dapat dikategorikan sebagai berikut:
deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk
0 % < P < 20 % tergolong sangat rendah
menganalisis kesulitan-kesulitan siswa dalam
20 % < P < 40 % tergolong rendah
mempelajari materi pokok Sel Hewan dan
40 % < P < 60 % tergolong cukup
Tumbuhan . Penelitian biasanya tidak diarahkan
60 % < P < 80 % tergolong tinggi
untuk menguji hipotesis, melainkan mencari
80 % < P < 100 % tergolong sangat tinggi
informasi yang dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
Tes yang diberikan pada siswa dapat
kelas XI IPA SMA Swasta Esa Prakarsa. Objek
menggambarkan data tentang kesulitan-kesulitan
dalam penelitian ini adalah hasil kesulitan siswa
mempelajari materi pokok Sel Hewan dan
yang dihadapi siswa dalam mempelajari materi
Tumbuhan. Selesai tes dilaksanakan maka
pokok Sel Hewan dan Tumbuhan
117
Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan
Vol.5, No.2, Desember 2019
e-ISSN 2621 - 2676

lembaran jawaban seluruh siswa tersebut


dikoreksi dalam suatu lembaran tabulasi yang Pembahasan Penelitian
sudah dipersiapkan ditandai pada langkah mana 1. Rata-rata kesulitan fakta siswa dalam
siswa menjawab benar atau melakukan kesalahan mempelajari materi pokok Sel Hewan
sebagaimana dalam rekapitulasi jawaban siswa dan Tumbuhan adalah 44,7 %.
di tes soal. 2. Rata-rata kesulitan konsep siswa dalam
Adapun kendala-kendala yang dihadapi mempelajari materi pokok Sel Hewan
siswa dalam memahami materi biologi yaitu sub dan Tumbuhan adalah 16 %.
materi pokok keanekaragaman hayati dan 3. Rata-rata kesulitan operasi siswa dalam
pelestariannya antara lain : (1) siswa kurang aktif mempelajari materi pokok Sel Hewan
untuk mencari gambar-gambar dan penjelasan dan Tumbuhan adalah 81,3 %.
tambahan tentang keanekaragaman hayati dan 4. Rata-rata kesulitan prinsip siswa dalam
pelestariannya yang tidak ada di buku pegangan mempelajari materi pokok Sel Hewan
siswa, (2) rendahnya kemampuan siswa dan Tumbuhan adalah 22 %.
mengingat materi pelajaran yang telah diajarkan
dan (3) kurang tersedianya alat peraga Yang artinya kesulitan siswa di kelas XI
keanekaragaman hayati dan pelestariannya di SMA Swasta Esa Prakarsa dalam mempelajari
sekolah. materi pokok Sel Hewan dan Tumbuhan
dominan terletak pada jenis kesulitan operasi
Setelah hasil akhir diperiksa, diperoleh yaitu sebesar 81,3 %.
persentasi jenis kesulitan yaitu kesulitan fakta
sebesar 44,7 %, kesulitan Konsep sebesar 16 %, Seiring perkembangan zaman, dunia
kesulitan Operasi sebesar 81,3 % dan kesulitan pendidikan juga memerlukan berbagai inovasi.
Prinsip sebesar 22 %. Untuk lebih lengkapnya, Hal itu penting dilakukan untuk kemajuan
dapat dilihat pada diagram berikut ini : kualitas pendidikan sesuai dengan yang

1000% dikemukakan oleh Soejadi dalam Sitepu (2019)


800% bahwa “Kegiatan pembelajaran IPA di jenjang
600%
Ea persekolahan merupakan suatu kegiatan yang
400% st
200% harus dikaji terus menerus dan jika perlu
0% diperbaharui agar dapat sesuai dengan
Fakta Konsep Operasi Prinsip
kemampuan murid serta tuntutan lingkungan.
118
Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan
Vol.5, No.2, Desember 2019
e-ISSN 2621 - 2676

Arikunto, S., 2003, Dasar-Dasar Evaluasi


Pendidikan, Penerbit Bina Aksara Bandung.
IV. KESIMPULAN
Depdiknas, 2003, Kurikulum 2004 SMA. Pedoman
Adapun kesimpulan dari penelitian ini Khusus Pengembangan Silabus dan
adalah analisis kesulitan siswa dalam penilaian. Mata pelajaran Biologi. Jakarta.
Depdiknas.
mempelajari materi pokok Sel Hewan dan
Hamalik, 2004, Metode Belajar Dan Kesulitan
Tumbuhan
Kesulitan Belajar, Tarsito, Bandung.
Siswa kesulitan fakta dalam mempelajari
materi pokok Sel Hewan dan Tumbuhan pada Purwanto, M.N., 2004, Psikologi Pendidikan,
kriteria cukup sulit. Penerbit Remaja Rosda Karya, Bandung.

a. Siswa kesulitan konsep dalam Sitepu, DRB. 2017. Analisis Kesulitan Guru IPA
mempelajari materi pokok Sel Hewan Terpadu dalam Mengajar Materi Biologi di
SMP Negeri Kota Binjai T.P. 2010/2011.
dan Tumbuhan pada kriteria rendah. Prosiding Seminar Nasional Dies Natalis
b. Siswa kesulitan operasi dalam ke-27, STKIP Budidaya Binjai.

mempelajari materi pokok Sel Hewan Sitepu, DRB. 2019. Penerapan Model Quantum
dan Tumbuhan pada kriteria sangat tinggi Teaching Pada Pembelajaran Biologi
Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia
atau sangat sulit. Di Kelas XI IPA SMA Swasta Esa
c. Siswa kesulitan prinsip dalam Prakarsa. Prosiding Seminar Nasional
Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan.
mempelajari materi pokok Sel Hewan
dan Tumbuhan pada kriteria rendah. Sitepu, DRB. 2019. Perbandingan Hasil Belajar
Siswa Dengan Menggunakan Media
Audiovisual Dan Tanpa Media
Yang artinya kesulitan siswa di kelas XI Audiovisual Pada Materi Struktur Dan
Fungsi Sel Sebagai Unit Terkecil
IPA SMA Swasta Esa Prakarsa dalam Kehidupan Di Kelas XI SMA Swasta Esa
menyelesaikan soal fungsi komposisi dominan Prakarsa T.A 2018/2019. J. Serunai Ilmu
Pendidikan Vol.5. No.1, STKIP Budidaya,
terletak pada jenis kesulitan operasi yaitu sebesar Binjai.
81,3 %.
Sjamsulbachri, H.A., 2007, Profesionalisme Guru
Sebuah Harapan:
DAFTAR RUJUKAN http/www.geocities.com/guruvalah/artikel-
pendidikan/html
Abdurrahman, M. 2005, Pendidikan Bagi Anak
Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta,
Slemeto, 2003, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang
Jakarta.
Mempengaruhinya, PT. Rhineka Cipta, Jakarta.
Ahmadi, A., 2005, Psikologi Umum, PT Rineka
Cipta, Jakarta
119
Jurnal Serunai Ilmu Pendidikan
Vol.5, No.2, Desember 2019
e-ISSN 2621 - 2676

Sudjana, 1993, Metode Statistika, Jilid 2, Tarsito,


Bandung.
Sukmadinata, N.S., 2004, Landasan Psikologi Proses
Pendidikan, Penerbit Remaja Rosda Karya,
Bandung..
Syah, M., (2003), Psikologi Belajar, Penerbit Raja
Grafindo Persada, Jakarta.

Tim Dosen Belajar dan Pembelajaran Unimed, 2004,


Belajar dan Pembelajaran, FMIPA UNIMED,
Medan.

Tim Dosen Metode Penelitian Unimed, 2006, Metode


Penelitian, FMIPA UNIMED Medan.

120

Anda mungkin juga menyukai