Anda di halaman 1dari 7

Indonesian Research Journal on Education: Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 2 No 2 Tahun 2022

IRJE: JURNAL ILMU


Analisis Kesulitan Belajar PENDIDIKAN
Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD
Research & Learning in Education
https://irje.org/index.php/irje

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA


PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD
Afiliasi : Universitas PGRI Palembang1,2, 3
Pitri Weni Lestari (1), Farizal Imansyah(2), Arief Kuswidyanarko(3)
Cp: Pitriweni@gmail.com1

First Received: (14 Januari 2022) Final Proof Received: (18 Februari 2022)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktorpenyebab kesulitan belajar dan upaya
dalam mengatasi kesulitan belajar padamata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SD yang
berjumlah 13 siswa . Metode yang digunakan penelitiadalah metode deskriptif kualitatif. Sumber
data dalam penelitian ini adalah jawaban tes perbuatan, analisis kegiatan pembelajaran, hasil
wawancara pembelajaran dan hasil observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan simpulan atau verifikasi data. Hasil pelitian
ini adalah lambat dalam membaca siswa masih mengeja huruf dan kesulitan dalam menulis dalam
ejaan, tanda baca, suku kata, penggunaan kalimat dan huruf capital. Terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan siswa kesulitan belajar kurang memahami materi yang disampaikan guru, lambat
dalam membaca, masih sering mengunakan bahasa daerah dan upaya yang dilakukan dalam
mengatasi kesulitan belajar memberikan bimbingan dan arahan khusus kepada siswa yang
mengalami kesulitan belajar pada saat jam istirahat dan memberikan bimbingan kepada orang tua
untuk membantu anak nya membaca saat dirumah.
Kata kunci: Analisis Kesulitan Belajar, Bahasa Indonesia, Sekolah Dasar.

ABSTRACK
Analysis of Students' Learning Difficulties in Indonesian Language Subjects in Class V Elementary
School. This study aims to describe the factors thatcause learning difficulties and efforts to
overcome learning difficulties in Indonesianlanguage subjects in fifth grade elementary school.
The method used by theresearcher is a qualitative descriptive method. The sources of data in this
study werethe answers to the action test, the analysis of learning activities, the results oflearning
interviews and the results of observations. The data analysis techniqueused is data collection, data
reduction, data presentation and conclusions or dataverification. The result of this research is that
students are slow in reading and stillhave difficulty in writing in spelling, punctuation, syllables,
sentence use and capitalletters. There are several factors that cause students to have learning
difficulties, donot understand the material presented by the teacher, are slow in reading, still often
use local languages and the efforts made to overcome learning difficulties providespecial
guidance and direction to students who have learning difficulties duringbreaks and provide
guidance to parents to help their children read at home.
Keywords: Analysis of Learning Difficulties, Indonesian Language, Elementary School.

Copyright © 2022 Pitri Weni Lestari, Farizal Imansyah, Arief Kuswidyanarko


Corresponding Author:
Email Adress: Pitriweni@gmail.com (Palembang, Sumatra Selatan – Indonesia)

443 | Indonesian Research Journal on Education, Vol. 2, (2), (2022) e-ISSN: 2775 – 8672
p-ISSN: 2775 – 9482
Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan
dan kepribadian individu melalui proses atau kegiatan tertentu (pengajaran, bimbingan atau
latihan) serta interaksi individu dengan lingkungannya untuk mencapai manusia seutuhnya
(insan kamil). Usaha yang dimaksud adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan
secara sadar dan terencana, sedangkan kemampuan berarti kemampuan dasar atau potensi.
Asumsinya setiap manusia mempunyai potensi untuk dididik dan dapat mendidik.
Pendidikan juga adalah suatu proses yang di dalamnya terdapat berbagai komponen yang
saling memengaruhi dan ketergantungan seperti hal suatu sistem (Arifin,2016:39).
Kesulitan belajar adalah gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar
yang mencakup pemahaman dan penggunakan bahasa ujaran dan tulisan. Gangguan tersebut
terlihat dalam bentuk kesulitan dalam bentuk kesulitan dalam mendengarkan, berpikir,
berbicara, membaca, menulis, mengeja dan berhitung. Batasan tersebut di dalamnya
gangguan perseptual, kerusakan otak, disfungsi minimal otak, disleksia dan afasia
perkembangan. Batasan tersebut tidak mencakup anak-anak yang memiliki problema belajar
yang penyebab utamanya berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan, pendengaran
atau motorik, hambatan karena cacat mental, karena cacat mental karena gangguan
emosianal atau karena kemiskinan lingkungan, budaya dan ekonomi (Marlina, 2019:45).
Bahasa Indonesia merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua mata
pelajaran. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya
dan budaya orang lain. Siswa di harapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia yang
baik untuk mengemukakan gagasan atau perasaan dan berpartisipasi dalam masyarakat.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun
tulis serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia
(Anisatun, 2018:32).
Pada hakikatnya, keterampilan berbahasa di SD terdiri dari empat kompenen yaitu
menyimak, membaca, menulis dan berbicara. Keempat berbahasa tersebut penting untuk
dikuasai oleh anak sekolah dasar. Karena berbahasa tersebut berpengaruh terhadap
suksesnya jenjang pendidik selanjutnya. Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan
pertama. Keterampilan berbahasa diperoleh melalui suatu hubungan urutan yang teratur:
mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak, kemudian berbicara, sesudah itu kita
belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki
sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan kesatuan (Anisatun,
2018:30).
Berdasarkan wawancara salah satu guru kelas V SDN 147 Palembang terlihat masih
terdapat banyak siswa yang tidak mengalami kesulitan belajar pada pembelajaran bahasa
Indonesia. Pelaksanaan pembelajaran hanya terfokus untuk membaca dan menulis materi
yang disampaikan. Hal ini terbukti bahwa dari 13 siswa, dimana ada 5 siswa sudah
memahami, sedangkan 7 siswa belum bisa memahami materi tersebut. Hal ini terindikasi
dari permasalahan sebagai berikut : a) Pelaksanaan pembelajaran yang ada dikelas cenderung
banyak menulis dan membaca. b) kurangnya perhatian siswa saat guru menjelaskan materi
yang diberikan guru. c) sulitnya memahami penjelaskan yang diberikan gurunya.
Seperti halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Anzar dan Mardhatiila (2017)
dengan judul “Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di
Kelas V SD Negeri 20 “hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data bahwa kesulitan siswa
dalam memahami materi bahasa Indonesia dipicu beberapa hal terutama pada kemampuan
guru yang kurang optimal dalam menyajikan pembelajaran dengan kurang menguasai bahan
belajar, tidak menggunakan metode dan media yang tepat dan kurang mampu mengelola
kelas dan tidak tersedianya buku pegangan atau buku paket bagi siswa.
Menurut Marlina (2019:28)kesulitan belajar disebut dengan (learning disabilities,
learning difficulties, disfungsi minimal otak, brain damage), yaitu anak yang memiliki
inteligensi normal atau bahkan superior, tetapi sulit belajar dalam satu atau beberapa bidang
444 | Indonesian Research Journal on Education, Vol. 2, (2), (2022) e-ISSN: 2775 – 8672
p-ISSN: 2775 – 9482
Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD

tertentu dan mungkin unggul dalam bidang lain. Kesulitan belajar merupakan terjemahan
yang kurang tepat dari learning disabilities, tetapi lebih disukai karena istilah tersebut
prospektif. Pada hakikatnya suatu bahasa kalau tidak dikaitkan dengan status dan nilai-
nilai sosial oleh pemakainya, bahasa tersebut hanya mempunyai satu fungsi yang paling
dasar yaitu fungsi sebagai alat komunikasi lisan maupun komunikasi tertulis. Dalam
kenyataannya, bahasa tidak dapat dilepaskan dari kegiatan hidup masyarakat, yang
didalamnya sebenarnya tidak terlepas dari masalah status dan nilai-nilai sosial. Bahasa selalu
mengikuti dan memwarnai kehidupan manusia sehari-hari, baik manusia sebagai anggota
suku maupun sebagai anggota suatu negara (Karyanti, 2015:102-103).

METODE
Menurut Handani (2020:54) penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahlan
untuk memberikan gejala-gejala, fakta- fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan
akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. dalam penelitian deskriptif
cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan dan menguji hipotesis.
Menurut Rahmadi (2011:80) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung. Pengamatan secara langsung berarti peneliti langsung
melakukan pengamatan terhadap objek penelitiannya ditempat dan waktu terjadinya
peristiwa, sementara tidak langsung dilakukan melalui perentara alat tertentu seperti rekaman
video, film, rangkaian slide dan rangkaian poto. Menurut Noor (2011:139) angket adalah
suatu teknik pengumpulan data dengan memberi atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada
responden dengan harapan memberikan respons atau daftar pertanyaan tersebut. Daftar
pertanyaan bersifat terbuka, yaitu jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya oleh peneliti
dan dapat bersifat yaitu alternatif jawaba telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Adapun
instrumen daftar pertanyaan dapat berupa pertanyaan (berupa isian yang akan diisi oleh
respon), cheklist (berupa pilihan dengan cara memberi tanda pada kolom yang disediakan)
dan skala.
Menurut Noor (2011:138) wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulaan
data yang di lakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi
dapat diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk di jawab pada kesempatan lain. Wawancara
merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang
diperoleh sebelumnya. Menurut Hardani (2020:164) Reduksi data adalah bagian dari
analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuat yang tidak perlu dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga simpulan- simpulan akhirnya
dapat ditarik dan di verifikasi. Dengan reduksi data, data kualitatif dapat disederhanakan dan
ditransformasikan dalam aneka macam cara melalui ringkasan atau uraian singkat,
menggolongkan dalam satu pola yang lebih luas da sebagainya.
Hardani (2020:168) Setelah data berhasil direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data atau penyajian data. Dalam penelitian kualitatif proses penyajian data
dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sebagainya. Tetapi yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teks yan
bersifat naratif.
Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Hubesman
(Sidik & Choiri, 2019:84) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-
bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan pengumpulam data, maka kesimpulan yang
dikemukankan merupakan kesimpulan yang kredibel.

445 | Indonesian Research Journal on Education, Vol. 2, (2), (2022) e-ISSN: 2775 – 8672
p-ISSN: 2775 – 9482
Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kesulitan
belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Wawacara ini juga bertujuan untuk
mengetahui faktor dan upaya apa saja yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan
belajar Bahasa Indonesia tidak terulang lagi. Berikut hasil wawancara yang dilakukan
peneliti dengan guru kelas V.
Tabel 4.1 Hasil Wawancara Guru
No Variabel Penelitian Indikator Bentuk Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1. Jenis kesulitan 1. Kesulitan Bagaimana Sudah semua siswa
belajar bahasa memahami pemahaman siswa mengikutin dan
Indonesia konsep dalam pembelajaran memahami tetapi dalam
bahasa Indonesia ? membaca ada beberapa
siswa yang belum bisa
membaca.
2. Kesulitan Bagaimana Semua siswa kelas V
dalam keterampilan siswa dalam keterampilan
keterampilan dalam menulis? menulis ada beberapa
kesalahan yang di
lakukan siswa yaitu
dalam ejaan, tanda baca,
suku kata, penggunaan
kalimat dan huruf
kapital.
2. Faktor penyebab 1. Sikap dalam Bagaimana sikap siswa Sikap siswa dalam
kesulitan belajar belajar dalam pembelajaran pembelajaran sangat
bahasa Indonesia bahasa Indonesia ? senang dan berantusias
seperti puisi dan pantun.
2. Minat dan Bagaimana minat dan Minat dan motivasi ya
motivasi motivasi belajar ada seperti mengikutin
belajar siswa? kegiatan mendengarkan
dan memceritakan
dongeng.
3. Cara guru Model pembelajaran Model yang digunakan
mengajar apa yang digunakan yaitu model demostrasi.
bapak/ibu guru dalam
mengajar?
4. Penggunaa Media apa yang Media yang digunakan
n media digunaka bapak/ib yaitu media papan tulis
pembelajar dalam? dan buku.
an
5. Lingkungan Bagaimana Siswa masih
lingkungan tempat menggunakan berbicara
tinggal siswa dalam bahasa daerah mereka
mendukung karena lingkungan
pembelajaran bahasa tempat mereka masih
Indonesia? menggunakan bahasa
daerah.
3 Upaya mengatasi 1. Pengadaan Bagaiman upaya yang Upaya yang dilakukan
belajar remidial dilakukan bapak/ibu yaitu memberikan
untuk mengatasi bimbingan kepada
kesulitan belajar siswa yang tidak bisa
bahasa Indonesia? membaca dan menulis
saat jam istirahat.
Dari Tabel di atas, dapat diketahui bahwa dalam kesulitan belajar Bahasa Indonesia
kelas V SD Siswa masih banyak yang belum bisa membaca dan menulis, seperti mereka
446 | Indonesian Research Journal on Education, Vol. 2, (2), (2022) e-ISSN: 2775 – 8672
p-ISSN: 2775 – 9482
Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD

saat disuruh membaca mereka masih mengeja kata, belum seluruh siswa paham dengan
mengunaan ejaan, tanda baca, suku kata, penggunaan kalim at dan huruf capital. Faktor
penyebab terjadinya kesulitan belajar Bahasa Indonesia karena belajar daring sehingga
mereka ku ang dalam membaca dan menulis ini penyebab terjadinya mereka susah
membaca dan menulis, guru masih mengunakan model demonsrasi, media yang digunakan
hanya papan tulis saja dan faktor lingkungan mereka juga jadi penyebab karena mereka
masih menggunakan bahasa daerah mereka. Untuk mengatasi hal ini, guru melakukan upaya
dengan membimbing siswa berlatih membaca dan menulis saat jam istirahat.
Hasil observasi kegiatan belajar siswa di kelas dapat dilihat pada data di atas, bahwa
kegiatan belajar Bahasa Indonesia siswa di kelas V SD Negeri 147 Palembang dapat dilihat
bahwa guru mengajar sudah sesuai dengan RPP, mulai dari kegiatan pembuka, kegiatan inti
dan kegiatan dan kegiatan penutup tetapi ada aspek yang tidak sesuai dengan pedoman
sesuai lembar observasi. Pada kegiatan pembuka guru sudah sesuai dengan aspek-aspek yang
ada dilembar observasi seperti mempersiapkan siswa untuk belajar, memotivasi siswa untuk
mengikutin pelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Ada kegiatan inti, aspek-aspek yang diamati juga sudah sesuai dengan aspek- aspek
yang tidak sesuai yaitu guru tidak menyiapkan alat dan bahan untuk proses pembelajaran
sehingga dapat menyebabkan siswa tidak tertarik dan siswa mudah bosan dalam mengikutin
pelajaran sehingga siswa tida aktip dalam pembelajaran dan aspek selanjutnya guru tidak
meminta kepada semua untuk meperhatikan apa yang disampaikan guru sehingga siswa tidak
aktip dalam bertanya. Berdasarkan pemaparan data yang meliputi observasi dan wawancara.
Maka peneliti mendapatkan beberapa temuan terkait faktor penyebab terjadinya kesulitan
belajar bahasa Indonesia yang dipaparkan secara singkat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3 Temuan Penyebab Kesulitan Belajar Bahasa Indonesia
Suka/tidak suka
No Subjek Bahasa Indonesia Keadaan Siswa
1 S1 Suka 1. Memperhatikan guru saat guru menjelaskan materi yang
disampaikan.
2. Menyukai pelajaran bahasa Indonesia.
2 S2 Suka 1. Kurang memahami materi yang disampaikan guru.
2. Lambat dalam membaca masih suka mengeja.
3 S3 Suka 1. Lambat dalam membaca.
2. Motivasi dan semangat belajar rendah.
4 S4 Suka 1. Masih sering menggunakan bahasa daerah.
2. Tidak memperhatikan guru menjelaskan materi.
5 S5 Suka 1. Suka memperhatikan guru saat menjelaskan materi.
2. Suka menjawab soal yang diberikan guru.
6 S6 Suka 1. Kurang perhatian dari orang tua karena orang tua nya
sibuk bekerja.
2. Kurang dalam membaca dan menulis.
7 S7 Suka 1. Sulit dalam menulis.
2. Lambat dalam menger jakan tugas.
8 S8 Suka 1. Bertanggung jawab dengan tugas.
2. Tampil berani dalam mengerjakan soal yang dibuat guru
terutama pantun.
9 S9 Suka 1. Susah dalam membaca.
2. Suka bermain saat guru menjelaskan materi.
3. Kurang teliti.
10 S10 Suka 1. Tampil berani saat mengerjakan soal.
2. Suka memperhatikan guru saat guru menjelaskan.
11 S11 Suka 1. Kurang percaya diri dan mudah menyerah saat menjawab
pertanyaan guru.
2. Lambat dalam membaca karena faktor sekolah daring
12 S12 Suka 1. Suka malu saat tampil di kelas kurang percaya diri.
2. kurang bisa membaca.
13 S13 Suka 1. Tidak fokus saat guru menjelaskan materi.
2. Suka bermain di dalam kelas.

447 | Indonesian Research Journal on Education, Vol. 2, (2), (2022) e-ISSN: 2775 – 8672
p-ISSN: 2775 – 9482
Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulan bahwa faktor penyebab terjadinya
kesulitan belajar Bahasa Indonesia yaitu kurangnya memperhatikan guru saat menjelaskan,
kurang memahami materi yang disampaikan, lambat dalam membaca, motivasi belajarnya
rendah, masih menggunakan bahasa daerah, kuranh perhatian dari orangtua, kurang dalam
menulis, suka bermain saat guru menjelaskan materi, kurang percaya diri dan tidak fokus.
Berdasarkan hasil analisis data di atas, peneliti mengetahui hasil atau jawaban dari rumusan
masalah yang telah dibuat sebelumnya yaitu mengenai bagaimana kesulitan belajar Bahasa
Indonesia siswa kelas V SD. Uji coba instrumen wawancara dilakukan di SD Negeri 147
Palembang. Melakukan kegiatan Uji coba skala kecil kepada guru dan siswa untuk
mengetahui kelayakan instrumen yang dibuat. Berdasarkan hasil uji coba dapat peneliti
simpulkan bahwa hasil respon siswa terhadap angket siswa yang telah diberikan mereka
menjawab dengan antusial dan menjawab semua pertanyaan dengan baik. Hasil instumen
wawancara guru mampu mrnjawab dengan baik Bagian ini menunjukkan hasil penelitian dan
pembahasan yang dihubungkan dengan teori dan peneliti relavan.Hasil penelitian ini
mengenai Kesulitan Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 147 Palembang.
Analisis data dari hasil observasi wawancara dan angket, setelah itu dilakukan analisis
kesulitan belajar Bahasa Indonesia, maka diperoleh sebagai berikut:
Kesulitan Belajar Bahasa Indonesia
Berdasarkan hasil analisa penelitian dari observasi dan wawancara, peneliti
menemukan kesulitan belajar Bahasa Indonesia pada siswa banyak yang mengalami
kesulitan belajar seperti lambat dalam membaca siswa masih mengeja huruf dan kesulitan
dalam menulis dalam ejaan, tanda baca, suku kata, penggunaan kalimat dan huruf kapital.
Faktor-faktor Kesulitan Belajar Bahasa Indonesia
Berdasarkan hasil data yang telah ditemukan, dapat diketahui bahwa faktor-faktor
kesulitan Belajar Bahasa Indonesia yang dialami siswa sebagian besar disebabkan kurang
memahami materi yang disampaikan guru, lambat dalam membaca, masih sering
mengunakan bahasa daerah, kurang percaya diri, mudah menyerah saat menjawab
pertanyaan guru dan Kurang perhatian dari orang tua karena orang tua nya sibuk bekerja.
Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Bahasa Indonesia
Berdasarkan hasil wawancara upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan
belajar Bahasa Indonesia yang dialami oleh siswa sebagai berikut :
1. Upaya mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa dalam membaca yaitu guru
memberikan bimbingan dan arahan khusus kepada siswa yang mengalami kesulitan
belajar pada saat jam istirahat dan memberikan bimbingan kepada orang tua untuk
membantu anak nya membaca saat dirumah.
2. Upaya mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa dalam menulis yaitu guru
memberikan bimbingan dan latihan menulis saat jam istirahat dan memberikan motivasi
siswa dalam menulis, sehingga untuk membangkitkan semangatnya siswa dalam menulis.

KESIMPULAN
1. Jenis kesulitan belajar Bahasa Indonesia yang dialami siswa SD Negeri 147 Palembang
antara lain lambat dalam membaca siswa masih mengeja huruf dan kesulitan dalam
menulis dalam ejaan, tanda baca, suku kata, penggunaan kalimat dan huruf kapital.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar Bahasa Indonesia yang dialami siswa
SD Negeri 147 Palembang antara lain kurang memahami materi yang disampaikan guru,
lambat dalam membaca, masih sering mengunakan bahasa daerah, kurang percaya diri,
mudah menyerah saat menjawab pertanyaan guru dan Kurang perhatian dari orang tua
karena orang tua nya sibuk bekerja.
3. Upaya dalam mengatasi kesulitan belajar Bahasa Indonesia yang dialami siswa SD Negeri
147 Palembang antara lain, mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa dalam
448 | Indonesian Research Journal on Education, Vol. 2, (2), (2022) e-ISSN: 2775 – 8672
p-ISSN: 2775 – 9482
Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD

membaca yaitu guru memberikan bimbingan dan arahan khusus kepada siswa yang
mengalami kesulitan belajar pada saat jam istirahat dan memberikan bimbingan kepada
orang tua untuk membantu anak nya membaca saat dirumah dan mengatasi kesulitan belajar
yang dialami siswa dalam menulis yaitu guru memberikan bimbingan dan latihan menulis
saat jam istirahat dan memberikan motivasi siswa dalam menulis, sehingga untuk
membangkitkan semangatnya siswa dalam menulis.

REFERENSI
Ahmad. (2016). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Gelora Aksara
Pratama
Anisatun, S. (2018). Model-Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD/MI. Yogyakarta:
Ar-ruzz Media
Anzar & Mardhatilla. (2017). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia Di Kelas V SD Negeri 20 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Tahun Ajaran
2015/2016. Bina Gogik, 04(01), 53-54.
Arifin, Z. (2016). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Asih. (2016). Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia.Bandung: CV Pustaka Setia
Hardani. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.
Karyanti T. ( 2015). Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia Dalam Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara. Culture, 02(01), 102-103.
Marlina. (2019). Asesmen Kesulitan Belajar. Jakarta Timur: Ar-ruzz Media
Maryani, I.(2018). Model Intervensi Gangguan Kesulitan Belajar. Yogyakarta: K-Media
Nani & Hendriana. ( 2019). Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia Di Kelas V SDN 12 Singkawang. Journal Of Education Review And Research,
02(01), 55-62.
Noor, J. (2017). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana
Putu, Dkk. (2015). Analisis Kesulitan-Kesulitan Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV
Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Di SD Piloting Se-Kabupaten Giayar. Ejurnal
PGSD Universitas Pendidikan Ganesya, 03(01). 1-12.
Rahmadi. (2011). Pengatar Metodologi Penelitian. Banjarmasing: Antasari Press
Sidik U, Dkk. (2019). Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan. Yogykarta: CV
Nata Karya
Sugiono.(2013).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta
Sugiono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Widiastuti. (2019). Karakteristik Dan Model Layanan Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan
Belajar. Jurnal Kajian Pendidikan Widya Accarya, 05(01), 1-11.
Winiari, Dkk. ( 2015). Analisis Kesulitan-Kesulitan Belajar Bahasa Indonesia Kelas V
Dalam Impelementasi Kurikulum 2013 Di SD Piloting Se-Kabupaten Gianyar. Ejurnal
PGSD Universitas Pendidikan Ganesya03(01). 1-12ju[o;

449 | Indonesian Research Journal on Education, Vol. 2, (2), (2022) e-ISSN: 2775 – 8672
p-ISSN: 2775 – 9482

Anda mungkin juga menyukai