34817-Article Text-82632-1-10-20191015
34817-Article Text-82632-1-10-20191015
19
Hafida Akuwati Putri / Eduarts: Journal of Visual Arts 5 (1) (2016)
20
Hafida Akuwati Putri / Eduarts: Journal of Visual Arts 5 (1) (2016)
21
Hafida Akuwati Putri / Eduarts: Journal of Visual Arts 5 (1) (2016)
22
Hafida Akuwati Putri / Eduarts: Journal of Visual Arts 5 (1) (2016)
c. Analisis Karya
Pada karya ini, pola yang membentuk objek
kucing berupa garis warna putih. Objek induk
kucing diletakkan ditengah bidang kayu dengan
bentuk tubuh yang melengkung ke bawah, a. Spesifikasi Karya
kemudian ketiga anak kucing diletakkan di atas Judul : Dewi
punggung induk kucing yang melengkung. Ekor Media : Batik pada kayu angsana
kucing menjuntai keatas mengisi ruang kosomg Ukuran :Variabel
mengikuti irama lekukan kayu sehingga terlihat Tahun : 2016
proporsi antara objek dan bidang kayu. Bukit yang
berderetan, menyeimbangkan kedua ujung bidang b. Deskripsi Karya
23
Hafida Akuwati Putri / Eduarts: Journal of Visual Arts 5 (1) (2016)
24
Hafida Akuwati Putri / Eduarts: Journal of Visual Arts 5 (1) (2016)
cokelat dan kuning, terdapat warna indigosol perutnya digambarkan empat bentuk kepala kucing
lainnya seperti biru dan hijau. Pada bagian pohon tampak samping dan pada panel yang keempat
berwarna merah di gradasikan dengan warna hitam digambarkan kucing betina bersama empat ekor
yang dihasilkan dari naptol dan terdapat isen cecek anaknya yang sedang berebut susu induknya.
renteng yang disusun membentuk pola seperti Induk kucing digambarkan sedang duduk dengan
bunga. Warna pohon yang gelap dipadukan dengan ekor melengkung ke atas, dan empat ekor anak
daun dan bunga yang berwarna cerah serta warna kucing yang seluruhnya menghadap ke tubuh
latar yang memunculkan warna asli serat kayu induknya.
sehingga terjalin keserasian secara keseluruhan.
Karya yang berjudul “Pemanjat” c. Analisis Karya
merupakan gambaran salah satu perilaku kucing Pada karya ini terdiri dari empat gambar
yaitu memanjat pohon. Meskipun kucing bukan berbeda yang disusun menjadi satu kesatuan karya.
hewan yang berada di pepohonan, tapi kucing Objek kucing yang ditampilkan pada masing-
adalah pemanjat yang baik. Kucing selalu masing panel memiliki bentuk yang tidak
mengasah kuku-kukunya di pohon kemudian proporsional, meskipun begitu karakteristik kucing
memanjat untuk melihat keadaan sekitar daerah tetap melekat pada objek tersebut. Secara
jelajah. Kucing akan membawa anak-anaknya ke keseluruhan, objek disusun dari pola berupa garis-
tempat yang lebih tinggi karena dianggap lebih garis lengkung berwarna putih, kemudian garis
aman. Induk kucing juga akan mengajarkan putih dikelilingi isen carat atau garis tebal yang
kepada anak-anaknya untuk memanjat dengan berwarna hitam. Pada setiap objek dipenuhi
mengajak anak-anaknya bermain di sekitar pohon. dengan isen-isen berwarna cerah, isen-isen tersebut
mengibaratkan corak dari seekor kucing, sehingga
6. Karya Batik 6 keempat gambar kucing betina pada karya ini
diberikan isen yang sama agar terjalin kesatuan
antara keempat gambar tersebut dan terlihat bahwa
karya tersebut merupakan sebuah rangkaian cerita.
Warna yang digunakan secara menyeluruh
didominasi warna merah muda yang dihasilkan
dari warna indigosol dengan takaran 5 gram yang
dilarutkan dengan 40 ml air panas sehingga warna
a. Spesifikasi Karya merah muda terlihat sangat tipis dan lembut.
Judul : Betina Warna-warna lain seperti biru, kuning, merah dan
Media : Batik pada kayu albesia hijau digunakan pada isen-isen namun tidak
Ukuran : 24 cm x 60 cm (4 panel) mendominasi. Warna merah juga terdapat pada
Tahun : 2015 bagian tertentu yang dihasilkan dari naptol ASBO
10 gram dan warna merah B 10 gram, kemudian
b. Deskripsi Karya terdapat warna hitam yang dihasilkan dari ASBO
Karya yang berjudul “Betina” terdiri dari dan biru B dengan perbandingan 1:1.
empat gambar yang disusun menjadi suatu Karya yang berjudul “Betina” adalah
rangkaian sebuah siklus kehidupan kucing betina. gambaran dari siklus kehidupan kucing betina.
Gambar pertama pada panel pertama terdiri dari Pada panel yang pertama digambarkan kucing
satu objek kucing betina dengan warna merah betina yang masih sendiri, seiring waktu berjalan
muda menggambarkan sisi feminin dengan hiasan kucing betina akan mengalami fase birahi untuk
isen-isen yang berwarna cerah. Kucing betina berkembang biak seperti pada panel yang kedua
digambarkan dengan lekukan-lekukan menonjol digambarkan perkawinan antara kucing betina dan
dengan leher yang panjang dan ekor yang panjang. kucing jantan setelah melewati fase birahi, pada
Pada panel ke dua terdapat dua objek kucing yang panel ketiga digambarkan kucing betina yang
menyatu sehingga dua ekor kucing digambarkan sedang mengandung. Pada panel yang terakir
hanya dengan empat kaki namun tetep memiliki digambarkan kucing betina bersama empat ekor
dua kepala dan dua ekor yang melengkung anaknya menandakan kucing betina sudah
membentuk hati. Kucing yang pertama berwarna melahirkan anaknya dan kucing betina tersebut
merah muda sama seperti objek kucing pada panel telah menjadi induk tunggal.
yang pertama, kucing yang kedua berwarna biru Dilihat dari siklus kehidupan seekor kucing
untuk menunjukkan karakter kucing jantan. Motif betina, ketika kucing betina mengandung dan
yang digunakan juga tidak jauh berbeda dengan melahirkan anaknya kucing betina akan menjadi
gambar pada panel yang pertama. induk tunggal, sementara kucing jantan akan pergi
Panel yang ketiga digambarkan kucing betina meninggalkan kucing betina bahkan dapat juga
yang sedang hamil dengan perut yang besar dan di memangsa anak-anaknya. Tidak seperti manusia
25
Hafida Akuwati Putri / Eduarts: Journal of Visual Arts 5 (1) (2016)
yang membesarkan dan merawat anak-anaknya dua kaki yang menghadap ke atas pada sisi sebelah
bersama-sama induk kucing akan berjuang sendiri kiri, namun masih terlihat kseimbangan dengan
untuk melindungi anak-anaknya dan memberi penempatan ekor kucing yang menjuntai ke atas
makan agar tetap bertahan hidup, hal tersebut dan melengkung dibagian ujungnya memenuhi
dilakukan induk kucing sendiri tanpa bantuan bidang kosong pada sisi sebelah kanan. Pola atau
kucing lain hingga anak-anaknya siap untuk hidup garis kontur menggunakan Isen carat atau satu
sendiri. garis tebal mengelilingi objek kucing. kaki dan
ekor kucing, ditambahkan garis-garis halus sebagai
7. Karya Batk 7 karakter bulu kucing, sedangkan pada tubuh
kucing dipenuhi berbagai isen-isen batik dan motif
kucing seperti anak kucing yang sedang menyusu.
Warna yang mendominasi pada karya tersebut
adalah kuning yang dihasilkan dari 7 gram
indigosol yang dilarutkan dengan 50 air panas.
Hampir seluruh tubuh kucing dipenuhi warna
kuning, bagian yang berwarna jingga, juga
sebelumya sudah diberi warna kuning, sebelum
diberi pembangkit warna ditambahkan warna
merah muda sehingga menghasilkan warna jingga,
begitu juga dengan warna cokelat, sebelumya
diberi warna kuning dan ditambahkan warna coklat
sebelum di beri pembangkit warna yang
menghasilkan warna cokelat yang cerah.
a. Spesifikasi Karya Menyusui merupakan bentuk kasih sayang
Judul : Menyusui konkrit yang ditunjukkan induk kucing, menyusui
Media : Batik pada kayu albesia sangat penting untuk kelangsungan hidup seekor
Ukuran : 100cm x 90cm (9 panel) anak kucing. Ketika anak kucing baru saja
Tahun : 2016 dilahirkan, anak kucing hanya mengkonsumsi air
susu yang di hasilkan dari induk kucing hingga
b. Deskrpsi Karya berusia tiga bulan. Induk kucing harus
menghabiskan banyak waktu untuk menyusui
Karya yang berjudul “Menyusui terdiri dari
sebab hanya susu yang menjadi sumber utama bagi
satu objek kucing dengan kepala menghadap ke
anak-anak kucing, sementara induk kucing juga
samping dan tubuh berbentuk bundar dengan dua
harus mencari makan untuk dirinya sendiri dan
kaki belakang menghadap ke atas, Kaki depan
induk kucing tidak memiliki banyak waktu untuk
tidak digambar namun tubuh kucing yang
mencari makan sebab induk kucing tidak dapat
berbentuk bundar mengesankan kaki depan
terlalu lama meninggalkan anaknya yang
berfungsi sebagai tangan yang seolah sedang
dikhawatirkan dimangsa oleh kucing lain.
menimang. Ekornya panjang dan melengkung di
bagian ujung. Pada badan kucing terdapat tiga ekor
8. Karya Batik 8
anak kucing yang disamarkan dengan motif-motif
yang terdapat pada tubuh kucing. Posisi ketiga
anak kucing sedang meringkuk seperti bayi yang
sedang di timang dalam pelukan ibunya. Motif
guratan yang diibaratkan kelenjar susu terletak di
atas gambar anak kucing masing-masing. Tiga
anak kucing memiliki warna yang berbeda, anak
kucing yang berada paling atas berwarna jingga,
kemudian yang kedua berwarna biru dan anak
kucing yang paling bawah berwarna coklat.
c. Analisis Karya
Pada karya yang berjudul “Menyusui” media
yang digunakan adalah kayu yang disusun menjadi
bentuk segi empat dengan objek gambar kucing
menghadap ke samping dengan tubuh bulat yang
diletakkan secara simetris dan hanya digambarkan
26
Hafida Akuwati Putri / Eduarts: Journal of Visual Arts 5 (1) (2016)
c. Analisis Karya
a. Spesifikasi Karya
Pada karya ini dua objek kucing diletakkan
Judul : Hitam
berdampingan dengan ukuran induk kucing yang
Media : Batik pada kayu jati
lebih besar dari ukuran objek anak kucing.
UkUran : 60 cm x 75 cm
Peletakkan gambar sayuran di sebelah kanan yang
Tahun : 2016
menumpuk hingga menjualang ke atas untuk
menyeimbangkan ukuran gambar anak kucing
b. Deskripsi Karya
yang lebih kecil sehingga menghasilkan komposisi
yang seimbang. Warna dari kedua kucing tersebut Karya yang berjudul “Hitam” terdiri dari satu
adalah hitam yang dihasilkan dari 10 garam ASBO objek utama yaitu seekor kucing berwarna hitam.
dan 10 gram biru B yang dicelupkan secara Kucing digambarkan sedang mengendus dengan
berulang-ulang hingga mendapatkan warna hitam tubuh yang ramping dan posisi punggung
yang pekat, sebelum pemberian warna hitam, membungkuk sehingga kepalanya hampir
kedua objek kucing tersebut diberi hiasan berupa menyentuh tanah. Mata yang digambarkan tajam
isen-isen batik dengan warna yang berbeda-beda penuh kewaspadaan dan kuku-kuku yang tajam
pada setiap isen, agar timbul keserasian antara dua siap menerkam mangsa. Ekor yang belang
objek kucing tersebut, Isen-isen pada induk kucing melengkung ke atas dan terdapat isen-isen pada
dibuat senada dengan isen-isen pada anak kucing. bagian tubuh, kaki dan dahi, untuk menambah
Warna isen-isen dihasilkan dari warna indigosol karakter karya batik, pada ekor yang belang juga
dengan takaran cukup 5 gram setiap warna dan terdapat isen-isen berupa titik-titik/ cecek
dilarutkan 20 ml air panas pada setiap warna yang berwarna kuning. Selain objek utama juga terdapat
akan dicoletkan. Pada bagian latar terdapat warna objek pendukung berupa potongan ikan yang
kuning dan merah yang dihasilkan dari pewarna berserakan dan sisa duri ikan yang terletak di
naptol yaitu ASG dan merah B untuk warna telapak kaki kucing. Kuku tajam kucing hitam
kuning, sedangkan warna merah dihasilkan dari pada posisi mencengkeram sisa duri ikan.
ASBO dan merah R.
27
Hafida Akuwati Putri / Eduarts: Journal of Visual Arts 5 (1) (2016)
c. Analisis Karya
Pada karya yang berjudul “hitam” objek 10. Karya Batik 10
kucing tersusun dari garis-garis lengkung untuk
menunjukkan karakter kucing yang memiliki tubuh
lentur dan gesit. Tata letak dan ukuran objek
kucing dibuat memenuhi seluruh bidang agar
terkesan kucing tersebut tetap bisa bergerak bebas
meskipun di tempat yang sempit karena memiliki
tubuh yang lentur. Ekor kucing melengkung ke
atas untuk menyeimbangkan bagian bawah objek
kucing yang dipenuhi objek ikan yang berserakan.
Warna latar yang memanfaatkan warna serat
kayu yang berwarna terang terlihat kontras dengan
objek kucing yang berwarna hitam, namun masih a. Spesifikasi Karya
terlihat keserasian dengan penambahan warna
Judul : Penjaga di Waktu Malam
kuning dan hijau pada objek ikan berserakan
Media : Batik pada kayu jati
sebagai objek pendukung. Objek kucing juga
Ukiran : Variabel
ditambahkan unsur-unsur batik dengan isen-isen
Tahun : 2016
berbagai macam warna, isen-isen yang digunakan
b. Deskripsi Karya
antara lain sisik, cecek, dan grompol serta isen-
isen tambahan hasil kreasi baru. Isen carat juga Pada karya ini terdapat objek induk kucing
digunakan sebagai garis kontur yang mengelilingi yang sedang berdiri tegak di tengah dan matanya
objek kucing. Warna isen-isen menggunakan mengarah ke atas menatap langit yang gelap,
warna indigosol kuning, merah muda, ungu, hijau terdapat juga dua ekor anak kucing yang sedang
dan biru dengan menggunakan 5 gram setiap bersandar di kaki induknya dan sedang tertidur.
warnanya, akan menghsilkan komposisi warna Suasana yang digambarkan gelap langit yang
yang seimbang. Warna merah juga digunakan pada hitam hanya ada titik-titik cahaya di langit yang
beberapa isen, namun warna merah dihasilkan dari berwarna hitam.Induk kucing berwarna merah
10 gram naptol ASBO dan 10 gram garam warna muda terkesan cantik dengan motif yang bervariasi
merah B. Tubuh kucing yang bwerwarna hitam namun kecantikan tersebut tertutup warna hitam
juga menggunakan 10 gram naptol ASBO tetapi karena suasana malam yang gelap membias ke
dikombinasikan dengan garam warna biru B bulu-bulu kucing yang berwarna merah muda.
sebanyak 10 gram sehingga menghasilkan warna Pada karya yang berjudul “Penjaga di Waktu
hitam. Malam” terdapat objek pendukung berupa padang
Objek yang terdapat pada karya yang berjudul rumput kecil yang terbentuk dari warna hijau yang
“hitam” adalah seekor kucing betina, meskipun di beri isen cecek.
seekor kucing betina, di visualkan dengan tubuh
yang kekar dan garang.Matanya yang tajam dan
tidak bersahabat.Dalam karya ini penulis ingin c. Analisis Karya
bercerita tentang seekor kucing betina yang hidup Pada karya ini, objek kucing diletakkan
di pinggiran kota. Hitam hidup liar di jalanan, simetris dan objek kucing digambarkan dengan
hitam tidak memiliki tuan bahkan sangat tidak pendistorsian tubuh yang memanjang keatas
bersahabat dengan manusia. Tidak ada kemanjaan mengikuti bentuk kayu yang panjang sehingga
yang ditunjukkan oleh kucing hitam tersebut. perbandingan dengan bidang kayu menjadi
Tidak ada yang menyangka kucing garang proporsional. Pada karya ini warna-warna yang
bertubuh kekar itu adalah seekor kucing betina. digunakan mengesankan gelap sebagai pendukung
Kucing hitam tersebut pandai berburu dan mencuri suasana malam yang suram, untuk pencapaian
seperti yang digambarkan pada karya seekor kesan suram digunakan banyak warna hitam pada
kucing hitam yang sedang mengendus ikan hasil warna latar dan dibiaskan juga pada objek-objek
buruan. lain agar terjadi kesatuan antara latar dan objek-
objek lainnya. Pada objek kucing terdapat berbagai
isen hasil kreasi baru dengan menggunakan warna
indigosol merah muda, kuning, biru, dan hijau
dengan takaran 2 gram pada setiap warna.
Terdapat juga warna merah yang dihasilkan dari
naptol ASBO dan garam merah B, kemudian
warna hitam yang mendominasi diperlukan 10
gram ASBO dan 10 gram warna biru B.
28
Hafida Akuwati Putri / Eduarts: Journal of Visual Arts 5 (1) (2016)
29