Anda di halaman 1dari 3

Aigis

43 bahasa
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Lihat riwayat
 Pantau
Perkakas
 sembunyikan
Tindakan

 Pindahkan
 KPC
 UP
 RPP
 Tag
 Terakhir
Umum

 Pranala balik
 Perubahan terkait
 Halaman istimewa
 Pranala permanen
 Informasi halaman
 Kutip halaman ini
 Butir di Wikidata
 Pranala menurut ID
 Sunting pranala interwiki
Cetak/ekspor

 Buat buku
 Unduh versi PDF
 Versi cetak
Dalam proyek lain

 Wikimedia Commons
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Aleksander memakai Aigis, mosaik dari abad pertama SM, Museum Arkeologi Nasional Naples.

Aigis (/[invalid input: 'icon']ˈiːdʒ[invalid input: 'ɨ']s/) adalah jubah atau


mantel yang dipakai pada masa kuno untuk menunjukkan perlindungan yang
diberikan oleh otoritas keagamaan yang tinggi atau oleh pemegang perisai
perlindungan yang mencirikan hal yang sama, misalnya pakaian yang mengandung
perisai. Kadang-kadang pakaian dan perisainya disatukan, dengan versi perisai
yang lebih kecil muncul pada pakaian. Aigis muncul dari perisai pelindung yang
diasosiasikan dengan figur keagamaan ketika dihubungan dalam mitos dan gambar.
Pemakaian Aigis dan isinya memperlihatkan dukungan, perlindungan, atau otoritas
dari kekuatan yang lebih tinggi, misalnya dewa. Nama Aigis sudah meluas ke
banyak entitas lainnya, dan konsep perisai pelindung dapat ditemukan dalam
berbagai mitologi, sedangkan bentuknya bervariasi dalam sejumlah sumber.

Mitologi Yunani[sunting | sunting sumber]


Dalam mitologi Yunani, Aegis (bahasa Yunani: Αιγίς), seperti diceritakan
dalam Iliad, adalah perisai milik dewi Athena atau dewa Zeus, yang,
berdasarkan Homeros, dibuat oleh Hefaistos:[1]


...dan di antara mereka ada Athena yang bermata cemerlang, memegang Aigis mulia
yang abadi dan tak menua; Seratus untaian emas murni menggantung dan berkibar dari
perisai itu, masing-masing ditenun dengan kuat, dan masing-masing senilai seratus
lembu. ”
— Homero, Iliad 2.446-9

Perisai Aigis pada patung Athena di München.

Virgilus menceritakan bahwa para Kiklops di bengkel Hefaistos yang "dengan


sibuknya mengkilapkan perisai yang dipakai oleh Athena ketika sedang marah--itu
adalah benda yang menakutkan dengan permukaan dari emas seperti sisik ular, dan
perisai itu menghubungkan ular dan Gorgon di dada sang dewi,
sebagai kepala buntung yang memutar matanya."[2] Perisai itu dihiasi dengan untaian
emas dan memiliki Gorgoneion (kepala Medusa) di bagian tengahnya. Beberapa
pelukis vas Attika mengambil tradisi Arkais bahwa untaian itu pada awalnya adalah
ular. Ketika lahir, Athena sudah membawa Aigis.
Ketika para dewa Olimpus menggoyangkan Aigis, Gunung Ida ditutupi awan, petir-
petir mengguncang dan orang-orang diselumuti ketakutan. "Zeus yang membawa
Aigis", seperti disebutkan dalam Iliad, kadang disebutkan meminjamkan perisai itu
pada Athena. Dalam Iliad ketika Zeus mengirim Apollo untuk
membangkitkan Hektor yang terluka, Apollo memgang Aigis dan berpacu
menyerang pasukan Akhaia, mendorong mereka ke kapal-kapal mereka di pantai.
Berdasarkan Mythology: Timeless Tales of Gods and Heroes oleh Edith hamilton,
[3]
 Aigis adalah pelindung dada milik Zeus yang "mengerikan untuk dilihat."

Anda mungkin juga menyukai