Anda di halaman 1dari 2

Saat diresmikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara periode 2004-2009, pada tanggal 20

Maret 2008, Taufiq Effendi, juga dilaksanakan deklarasi komunitas Cyber Mosque Generation Club
yang merupakan awal digunakannya teknologi digital oleh komunitas santri, pesantren, dan
masyarakat etnis asli Bangka Belitung.

Masjid yang dibangun dari dana hasil penukaran tanah masyarakat Tuatunu dengan Pemda Pangkal
Pinang tersebut memadukan arsitektur modern dan tradisional. Hal ini terlihat dari bentuk kubah
yang futuristik dengan tampilan setengah lingkaran berpola pipih namun dipadukan dengan atap
berbentuk limas yang menaungi pintu masuk masjid.

Dominasi warna putih di bagian dalam masjid melambangkan kesucian. Warna yang dihasilkan dari
keramik lantai dan dinding tersebut membuat masjid terasa sangat bersih dan nyaman.

Tepat di bagian belakang mimbar terdapat kaca patri hias beraneka warna bertuliskan lafaz Allah
Swt. dan Muhammad Saw., menciptakan visual yang cukup dramatis dalam ceramah- ceramah
keagamaan.

1. Masjid Pertama Yang Tidak Memiliki Bedug

Bedug merupakan salah satu komponen yang harus ada di sebuah masjid. Fungsi dari bedug ialah
sebagai tanda bahwa waktu sholat telah tiba. Selain itu juga menjadi satunya panggilan bagi umat
muslim supaya melaksakan kewajibannya. Tetapi ada sebuah masjid yang terletak di Pangkal Pinang
Bangka Belitung yang sama sekali tidak memiliki bedug. Hal ini membuat kesan masjid cukup aneh
kontroversial. Apalagi bedug menjadi komponen yang sangat berarti bagi semua umat muslim.
Walaupun cukup aneh, namun hal yang terjadi pada Masjid Raya Tua Tunu ini merupakan suatu
keistimewaan tersendiri bagi suatu masjid. Sebab dengan tidak adanya bedug bukan berarti masjid
telah menyalahi suatu aturan dan sedikit melenceng. Karena masjid ini telah dilengkapi dengan
bedug digital.

2. Bedug Digital Di Masjid Raya Tua Tunu

Di suatu masjid, waktu sholat digital telah menjadi hal yang sangat umum. Hampir sebagian besar
masjid pasti dilengkapi dengan waktu sholat digital. Waktu sholat digital ialah sebuah alarm khusus
dan menjadi pertanda bahwa waktu sholat telah tiba. Setelah alarm berbunyi, bedug dan adzan pun
dikumandangkan. Namun jika masjid dilengkapi dengan bedug digital menjadi hal yang cukup unik.
Contoh masjis yang menggunakan bedug digital yaitu masjid rata tua tunu ini. Bahkan masjid ini
didapuk sbagai masjid pertama dengan konsep bedug digital.

Bukan hanya dilengkapi dengan bedug digital saja, namun masjid ikut juga dilengkapi dengan waktu
sholat digital. Untuk pengeras suara satu masjid cukup tinggi dengan ukuran 3500 watt.

3. Masjid Dibangun Di Atas Tanah Wakaf

Keberadan dari Masjid Raya Tua Tunu ini merupakan hasil dari relawan. Dengan kata lain tanah yang
telah dijadikan sebagai masjid merupakan tanah wakaf. Arti dari tanah wakaf sendiri merupakan
tanah milik seseorang yang diibahkan untuk suatu kepentingan umum, seperti untuk membangun
sebuah masjid / musollah. Luas tanah dari bangunan masjid ini sangat luas, yaitu ± 10.000 m².
Sehingga halaman masjid dan bangunan masjid itu sendiri terlihat sangat megah dan luas. Masjid
Raya Tua Tunu ini mampu menampung jemaah hingga ±3000 orang. Bangunan Masjid Raya Tua
Tunu dirancang oleh Ir Hongky Listiade sangat kokoh dan mewah. Bahkan hingga saat ini belum ada
renovasi satu pun. Pada lantai dasar masjid mempunyai luas sebesar 784 m². Untuk luas dari lantai
atas ysuyu 490 m². Sedangkan untuk luas teras yaitu 520 m². Desain dari masjid juga sangat
sederhana, tetapi terkesan modern dan futuristik.

Anda mungkin juga menyukai