Anda di halaman 1dari 3

PENGENALAN FISHING GROUNG

Daerah Penangkapan Ikan (Fishing Ground) adalah merupakan daerah


area dimana populasi dari suatu organisme dapat dimanfaatkan sebagai
penghasil perikanan, bahkan apabila memungkinkan “diburu” oleh para Fishing
Master yang berkerja di kapal-kapal penangkap ikan dengan menggunakan
peralatan penangkapan ikan yang dimilikinya.

Kondisi lingkungan ternyata dapat mempengaruhi daerah pennangkapan


ikan. Beberapa factor yang dapat mempengaruhi kondisi lingkungan diantaranya
adalah temperatur air, kadar garam (salinitas), PH, kecerahan (transparansi),
gerakan air, kedalaman perairan, tophografi dasar perairan, bentuk bangunan
yang ada di dasar perairan (bottom properties) kandungan oksigen terlarut erta
makanan.

Untuk mendapatkan Daerah Penangkapan Ikan ada beberapa hal yang


perlu dilacak keberadaannya yaitu tentang adanya distribusi massa air sebagai
akibat adanya daerah pertemuan arus laut. Distribusi massa air ini juga
membawa dan menyebarkan organisme hidup. Fluktuasi keadaan lingkungan
kenyataannya dapat mempengaruhi beberapa hal diantaranyya adalah
distrubusi, migrasi pertumbuhan dan reproduksi dari beberapa organisme air
termasuk ikan yang menghuninya.

Hewan-hewan laut termasuk ikan suka mendiami lingkungan dan


kadang-kadang tinggal di suatu tempat yang permanen, atau kadang-kadang
hanya lewat saja, dan kadang-kadang mendiami suatu tempat hanya untuk
jangka pendek sebelum meneruskan untuk bergerak lagi. Sewaktu hewan-
hewan itu ada di suatu tempat, maka hal ini memudahkan mereka untuk di
tangkap dengan menggunakan peralatan penangkapan ikan. Maka sejak saat itu
di daerah tersebut sudah disebut sebagai Daerah Penangkapan Ikan.

Daerah Penangkapan Ikan yang baik yaitu apabila mempunyai :

a. Karakteristik ari ikan yan menghuninya (seperti sub populasi, umur, ukuran,
jangka waktu lama kehidupan dan tingkat pertumbuhan).
b. Jumlah individu ikan (seperti ukuran sub populasi, jumlah ikan yang datang
ke Hishing ground, jumlah gerombola ikan dan tigkat kepadatan individu
untuk setiap gerombolan)
c. Karakteristik Fishing ground (seperti : letak/posisinya, wilayahnya,
kedalaman airnya)
d. Waktu (seperti musim, lamanya tinggal).

Berdsarkan keadaan yang umumnya disukai oleh ikan dan hewan laut lainnya
yaitu :

Daerah yang keadaan factor fisikanya optimum yang menyebabkan spesies ikan
dapat beradaptasi karena fluktuasi yang terjadi di daerah tersebut relatif kecil.

Daerah Upwelling dari perairan yang dalam serta kaya akan nutrient yang
bergerak ke atas daerah euphotic yang banyak phitoplantonnya, dimana dari
hasil proses fotosintesisnya dapat dikonsumsi oleh hewan-hewan air.
Daerah yang merupakan pertemuan puncak upwelling yang merupakan
kombinasi thermoclin pada perairan yang dangkal dan kisaran temperatur
optimumnya bagi spesies ikan yang merupakan factor pembatas pada daarah
yang sempit.

Migrasi ikan pada waktu tertentu yang melalui massa air yang mempunyai
kisaran temperatur optimum sebagai hasil petemua dari 2 massa air yang
berbeda (sebagai contoh adalah daerah pertemuan arus Kuroshio dan oyashio)

Daerah yang dekat dengan bangunan-bangunan yang di dasar laut (seperti


terumbu karang, daerah topographi yang mengahasilkan campuran antar lapisan
air atas dan lapisan air di bawahnya, dan organisme yang di bawanya merupakan
makanan ikan).

Beberapa lokasi yang merupakan daearah yang baik untuk fishing ground karena
merupakan daerah yang spesifik bagi ikan guna menempelkan telur-telurnya
(seperti dekat rumput laut, bangunan-bangunan atau kapal karam yang ada
didasar laut).

STRUKTUR OSEANOGRAFI DARI DARAH PENANGKAPAN IKAN

Beberapa spesies dari hewan-hewan air terpengaruh oleh factor-


faktor lingkungan seperti factor fisikan dan ketersediaan makanan, yang
menyebabkan hewan-hewan air / ikan betah menghuninya. Di dunia ini ada
beberapa Daerah Penangkapan Ikan di Laut yang baik, yang beberapa
diantaranya dapat diklasfikasikan sebagai berikut :

Daerah Pertemuan dua arus

Darah penangkapan ikan yang terbentuk karena pertemuan dua buah arus
sebagai akibat perbedaan massa air, misalnya di perairan sebeaah utara Jepang
terdapat arus Kuroshio dan arus Oyashio

Daerah Penangkapan Ikan yang terbentuk karena mempunyai temperatur


optimum

Peristiwa pertemuan arus karna perbedaan massa air adalah sangat kompleks.
Ikan-ikan yang mengikutinya dan bergerak kea rah permukaan mengikuti
pergerakan organisme yang menjadi makanannya yang terbawa oleh arus.
Contohnya adalah daerah pertemuan antara arus kuroshio dan oyashio di pantai
Sauriku Jepang. Di sana merupakan fishing ground dari Bonito, dimana gerakan
ke utara Kurashio yang panas terhadang oleh arus yag datang dari utara yang
dingin dan terjadi penetrasi, sehingga sekitar isotherm 22 o C merupakan daerah
penangkapan Ikan yang baik. Juga yang terhadi di Pantai Sanriku Jepang, arus
oyashio bertemu dengan cabang dari arus kuroshio, sehingga merupakan fishing
ground ikan Saury yang berkerumun pada isotherm 16 oC sebagai akibat dari
bertemunya arus tersebut dengan arus panas yang datang dari selatan.

Daerah Penangkapan Ikan yang terbentuk karena adanya Arus Up welling


Beberapa bbentuk daerah daerah penangkapan ikan dimana beberapa
diantaranya adalah sebagai akibat dari upwelling yang kuat yang datangnya dari
Perairan Laut dalam menuju permukaan.

a. Sebab-sebab terjadinya Daerah Upwelling


Daerah ipwelling diakibatkan oleh beberapa hal yaitu :
1.) Bila angin yang bertiup kea rah lepas pantai (off shore wind) sangat
keras dan air permukaan terbawa, maka lapisan permukaan menjadi
turun, dan hal tersebut akan dikompensasikan denaganadanya
upwelling dari laut dalam yang dekat pantai.
2.) Bila ada terumbu karang atau tepi tebing, maka arus di bawah air
yang akan menghantamnya akan naik menjadi arus upwelling.
3.) Upwelling yang diakibatkan karena bertemunya 2 arus lalu naik dan
kemudian setelah ada permukaan arahnya berlawanan.
4.) Upwelling yang diakibatkan karena adanya arus bawah yang melewati
sisi bawah pulau atau batu karang besar tyang kemudian arus
tersebut naik ke arah atas
5.) Upwelling yang diakibatkan naiknya arus seperti yang terjadi pada
bentuk/formasi eddy (bentuk daerah divergence)
b. Karakteristik Daerah Upwelling
Daerah upwelling ada bermacam-macam ukuran dan kekuatannya, tetapi
umumnya memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.) Di daerah peairan lau alam yang kaya akan nutrient akan di bawa ke
atas ke lapisan permukaan, bercampur dengan pythoplankton dan
menghasilkan konsentrasi makanan
2.) Di daerah divergence dengan upwelling yang kuat, upwelling daru
perairan laut dalam yang mana temperaturnyarendah dan kaya akan
nutrient, bergerak menuju ke lapisan permukaan dan akan
menjadikan daerah sekitarnya menjadi lebih dingin dengan tingkat
kecerahan yang semakin berkurang
3.) Di daerah yang merupakan puncak dari upwelling, lapisan termocline
terangkat ke atas mendekati permukaan, dimana temperaturnya
sangat cocok bagi banyak ikan yang berenang dan berkumpul pada
area yang terbatas
4.) Di bawah ini beberapa daerah upwelling yang merupakan tujuan
daerah penangkapan ikan di dunia yaitu :
a.) Di Samudra Pasifik, yang merupakan daerah penangkapan ikan
Teri (anchovy) yaitu, Peru, Sardin di California dan Madidiahang
(Thunnus albacares) di Costa Rica.
b.) Di Samudra Atlantik, hyang merupakan daerah penangkapan ikan
Sardine dan juga ikan-ikan besar
c.) Di Samudra Hindia, yang merupakan daerah penangkapan ikan
ada di sepanjang pantai Somalia dan di Pantai Cochin di India.

Anda mungkin juga menyukai