a. Karakteristik ari ikan yan menghuninya (seperti sub populasi, umur, ukuran,
jangka waktu lama kehidupan dan tingkat pertumbuhan).
b. Jumlah individu ikan (seperti ukuran sub populasi, jumlah ikan yang datang
ke Hishing ground, jumlah gerombola ikan dan tigkat kepadatan individu
untuk setiap gerombolan)
c. Karakteristik Fishing ground (seperti : letak/posisinya, wilayahnya,
kedalaman airnya)
d. Waktu (seperti musim, lamanya tinggal).
Berdsarkan keadaan yang umumnya disukai oleh ikan dan hewan laut lainnya
yaitu :
Daerah yang keadaan factor fisikanya optimum yang menyebabkan spesies ikan
dapat beradaptasi karena fluktuasi yang terjadi di daerah tersebut relatif kecil.
Daerah Upwelling dari perairan yang dalam serta kaya akan nutrient yang
bergerak ke atas daerah euphotic yang banyak phitoplantonnya, dimana dari
hasil proses fotosintesisnya dapat dikonsumsi oleh hewan-hewan air.
Daerah yang merupakan pertemuan puncak upwelling yang merupakan
kombinasi thermoclin pada perairan yang dangkal dan kisaran temperatur
optimumnya bagi spesies ikan yang merupakan factor pembatas pada daarah
yang sempit.
Migrasi ikan pada waktu tertentu yang melalui massa air yang mempunyai
kisaran temperatur optimum sebagai hasil petemua dari 2 massa air yang
berbeda (sebagai contoh adalah daerah pertemuan arus Kuroshio dan oyashio)
Beberapa lokasi yang merupakan daearah yang baik untuk fishing ground karena
merupakan daerah yang spesifik bagi ikan guna menempelkan telur-telurnya
(seperti dekat rumput laut, bangunan-bangunan atau kapal karam yang ada
didasar laut).
Darah penangkapan ikan yang terbentuk karena pertemuan dua buah arus
sebagai akibat perbedaan massa air, misalnya di perairan sebeaah utara Jepang
terdapat arus Kuroshio dan arus Oyashio
Peristiwa pertemuan arus karna perbedaan massa air adalah sangat kompleks.
Ikan-ikan yang mengikutinya dan bergerak kea rah permukaan mengikuti
pergerakan organisme yang menjadi makanannya yang terbawa oleh arus.
Contohnya adalah daerah pertemuan antara arus kuroshio dan oyashio di pantai
Sauriku Jepang. Di sana merupakan fishing ground dari Bonito, dimana gerakan
ke utara Kurashio yang panas terhadang oleh arus yag datang dari utara yang
dingin dan terjadi penetrasi, sehingga sekitar isotherm 22 o C merupakan daerah
penangkapan Ikan yang baik. Juga yang terhadi di Pantai Sanriku Jepang, arus
oyashio bertemu dengan cabang dari arus kuroshio, sehingga merupakan fishing
ground ikan Saury yang berkerumun pada isotherm 16 oC sebagai akibat dari
bertemunya arus tersebut dengan arus panas yang datang dari selatan.