0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan1 halaman
Lala menghadapi ujian seminar proposal skripsinya di depan dosen dan merasa gugup. Fariz mendampingi dan menenangkan Lala serta memberi semangat berdasarkan pengalamannya sendiri. Setelah 90 menit ujian berlalu, Lala dan Fariz menunggu hasilnya sambil terus saling menyemangati dengan senyuman.
Lala menghadapi ujian seminar proposal skripsinya di depan dosen dan merasa gugup. Fariz mendampingi dan menenangkan Lala serta memberi semangat berdasarkan pengalamannya sendiri. Setelah 90 menit ujian berlalu, Lala dan Fariz menunggu hasilnya sambil terus saling menyemangati dengan senyuman.
Lala menghadapi ujian seminar proposal skripsinya di depan dosen dan merasa gugup. Fariz mendampingi dan menenangkan Lala serta memberi semangat berdasarkan pengalamannya sendiri. Setelah 90 menit ujian berlalu, Lala dan Fariz menunggu hasilnya sambil terus saling menyemangati dengan senyuman.
Pagi ini Fariz menemani Lala ke kampus untuk menyaksikan ujian
seminarnya. Sebenarnya Lala gugup sekali karena nanti akan
berhadapan dengan dosen-dosen untuk mempresentasikan proposal yang telah ia tulis. Tetapi Fariz terus menyemangati dan menenangkannya agar tidak gugup. Setidak-tidaknya Fariz sudah pernah melewati fase ini jadi dia tahu yang sedang Lala rasakan sekarang.
Detik yang ditunggu akhirnya datang juga, Lala memasuki ruangan
dengan perasaan berdebar-debar tetapi Lala mencoba mengendalikan kegugupannya dengan berdoa.
Tanpa terasa 90 menit berlalu, ujian seminar selesai. Sementara
menunggu keputusan dari para dosen, Lala keluar dari ruangan seminar menemui teman-teman dan menemui Fariz. Fariz terus menyemangatinya dan mengacungkan jari jempolnya dengan melemparkan senyuman. Lala pun membalas senyuman Fariz.