A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian Integral dari pembanguan
nasional dalam rangka mewujudkan Vii,misi presiden dan Implementasi Nawa Cita
ke lima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia,untuk menwujudkan
derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,diselenggarakatan upaya
Kesehatan perorangan dan upaya Kesehatan masyarakat,dengan pendekatan
Promotif,preventif tanpa mengesampingkan kuratif dan rehabilitative secara
terpadu,menyeluruh dan berkesinambungan. Dalam konsep pembangunan
nasional,kementerian Kesehatan bertantanggung jawab melaksanakan program
Indonesia sehat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat
agar terwujud derajat Kesehatan masyarakat yang optimal.
Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
anatara Pemerintah Pusat dan Daerah mengamanatakan DAK sebagai salah satu
sumber pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasai diantaranya
untuk meningkatkan pembangunan Kesehatan guna pelayanan Kesehatan yang
merata, terjangkau dan berkualitas,begitu pula Undang-undang Nomor 23 tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana dituangkan dalam pasal 298 ayat 7
menyebutkan belanja DAK diperioritaskan untuk membiayai kegiatan fisik dan dapat
digunakan untuk kegiatan non fisik,
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan Kesehatan tingkat pertama yang
menyelengkarakan pelayanan Kesehatan perorangan dan pelayanan Kesehatan
masyarakat,bertanggung jawab pada wilayah kerjanya. Dalam era JKN,fungsi
puskesmas seolah bergeser menjadi upaya Kesehatan perorangan(UKP).
Dalam upaya mendorong dan lebih mengaktifkan Kembali fingsi UKM
puskesmas, terutama dalam kegiatan luar Gedung,serta agar dapat menjangkau
pelayanan secara merata dan berkesinambungan,dibutuhkan biaya oprasional,dan
dukungan pembiayaan lainnya. Dana Bantuan Oprasional Kesehatan merupakan
salah satu sumber pendanaan untuk menunjang oprasional pelayanan di
puskesmas.
1. Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 tahun 2019 tentang Petunjuk
Tekhnis Penggunaan Dana Alokasi Khusus non fisik bidang Kesehatan
2. Peraturan Meteri Kesehtan Nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Tekhnis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehtan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Menejemen
Puskesmas.
Tujuan:
a. Tujuan Umum:
Meningkatkan Akses mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat terutama Promotif
dan Preventif di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran.
b. Tujuan Khusus :
1. Mendukung upaya Kesehatan yang bersifat promotive dan preventif terutama
diluar Gedung Puskesmas
2. Menyelenggarakan fungsi menejemen Puskesmas
3. Menyelenggarakan pemberdayaan masyarakat di wilyah kerja Puskesmas.
2. Gambaran Umum
Cakupan nilai rata-rata UKM Esensial adalah 87,1 dengan kategori cukup,
dimana cakupan tertinggi dicapai oleh Upaya KesehatanIbu-Anak & KB
dengan nilai rata-rata 93,77 %, sedangkan terendah adalah Upaya
Pencegahan penyakit dengan nilai rata-rata 82,4 %
Jadi hasil Kinerja Manajemen Puskesmas Pabuaran tahun 2022 adalah :8,70
(Kategori Baik).
Dengan melihat tabel diatas hasil Kinerja Mutu Puskemas Pabuaran tahun 2022
adalah 8,7% (Kategori baik), dimana program yang mencapai nilai rata-rata baik
adalah sumber daya (jumlah tenaga, ruang pelayanan, dan perlatan
puskesmas,sasaran keselamatan pasien), sedangkan program dengan capaian
Kurang adalah Indeks Kepuasan Masyarakat dengan cakupan nilai 7,9 %
(kategori kurang) dan PPI Cukup dengan nilai 8,4%
2.3 Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2019 dengan Tahun 2022
91.52
93.77
KIA/KB 85.2 Gizi
89
86.42 84.47
34.67
66.7
81.3 72.6
Kesling P2P/PTM
92.04
92.2
P2M
Kemudian dapat kita jabarkan lagi ke dalam pencapaian kinerja per program seperti
dijelaskan dalam grafik-grafik berikut.
PROMOSI KESEHATAN
100 2019 2020
100 100
100 100 100 100
93.4 87.5 80
88 86.4406779661017 89
76 80 71.4285714285714
71
57
4.87557135601828
4
Cakupan program promosi kesehatan seperti digambarkan pada grafik diatas dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS nilai kinerja kegiatan tahun 2019 sebesar
88,5%, dan meningkat di tahun 2022 mencapai 93,4%.
b. KIP/K tercapai dari 4,4% di tahun 2019 menjadi 5% ditahun 2022
c. Nilai kinerja UKBM belum mencapai targetdi tahun 2019 yaitu 72,27 akan tertapi
terjadi peningkatan kinerja di tahun menjadi 86 %.
d. Pengembangan Kemitraan tahun 2019 dan tahun 2022 sama-sama mencapai nilai
100.
e. Penyuluhan Kelompok tahun 2019 89% dan mengalami penurunan kinerja di tahun
2022 menjadi 87,5%.
f. Pengembangan Desa Siaga tahun 2019 (57,18%), sedangkan tahun 2022 tercapai
100.
g. KIE tahun 2019 dan tahun2022 masih sama yaitu diangka 80%..
h. Kegiatan Advokasi tahun 2019 dan tahun 2022 sama-sama tercapai 100.
KESEHATAN LINGKUNGAN
97.4 100.0
100.0 88.5 89.4 90.2
83.9 86.0 84.0
90.0
80.0
70.0
60.0
50.0
36.1
40.0 28.6
30.0
20.0
10.0
0.0
SAB JAGA SPAL TTU STBM
2019 2020
Cakupan program kesehatan lingkungan sesuai grafik diatas dapat diuraikan bahwa :
a. Kinerja kegiatan penyehatan air tahun 2019 mencapai nilai 88,5 mengalami
kenaikan menjadi 89,4% di tahun 2022.
b. Jamban Keluaga mencapai nilai 83,9% tahun 2019 dan 86,0% tahun 2022.
c. SPAL tercapai target 97,4% pada tahun 2019 tetapi tahun 2022 menurun menjadi
84%.
d. Kegiatan pembinaan TTU mengalami peningkatan 36,13% ditahun 2019 menjadi
90,2 % di tahun 2022.
e. Kegiatan STBM mencapai nilai 28,6% tahun 2019, sedangkan tahun 2022mengalami
peningkatan kinerja mencapai 100 % dengan adanya program ODF di 4 desa.
114.26117.2 112.4
96.46100.4 101.3 99.9 99.4
85.95 90.8
78.2 71.54
59.51 60.74
52.0
2019 2020
GIZI
120
104.87 100 100 100
100 99.4 100.0 95.9
88.06 83.44 91.7
80.9 85.0
80 80.0 77.2
71.2 62.87
60 59.3 54.93
40
20
0
IL IF D
T.
A K S S K RI
M US IM VI KE D/ N/ U
AT
BU KL IL UR
E UM
B EM
FE I ZI D.
R
AS B GI
TT
2019 2020
P2 P
120
100
80
60
40
20
0
E
OA IA D RU SI SIS IL
HI
V A
AR ON DB PA SA IA M
S/ ST
DI LR . I R U U
M TB UN A /B PM
K
NEU IM FIL TISB
P TI
E FA
H
UKM PENGEMBANGAN
120
100
80
60
40
20
0
UKS KESGIMUL HATRA KESORGA LANSIA UKK
2019 2020
Pencapaian kinerja UKM pengembangan yang belum mencapai nilai 100 tahun 2022 adalah
Kesgimul 43,4%, Kesehatan Jiwa 65%, Lasia 51,37%, Hatra 55,9%, . sementara Upaya
Kesehatan Sekolah 100 %,Kesorga ( 100%.dan UKK,100% dilain pihak Upaya Perkesmas
(00 %)Hal ini dikarenakan pada program Perkesmas termasuk indikator yang diukur adalah
kunjungan rumah dalam survey KS (PIS-PK) dimana 7 desa di wilayah kerja puskesmas
Pabuaran baru 4 desa yang baru di survey KS sementara 3 desa yang lainnya masih belum
mencapai 80 % dilakukan pendataan PIS-PK. Kesehatan Jiwa belum semua ODGJ berat
dikunjungi karena pelaksana program yang rangkap tugas, demikian pula dengan Kesehatan
Lansia.Sedangkan program Kesehatan Indera karena memang kasus yang rendah.Pada
program Kesehatan Kerja frekuensi kunjungan (upaya promotif dan preventif) ke
perusahaan/UMKM masih 1 kali. Adapun pencapaian upaya kesehatan pengembangan
digambarkan pada grafik di bawah ini :
LANSIA HATRA
KESORGA
UKP 2019-2020
120
100
100
89 87
79 77
80 73
60
46.7
37.7 40.7
40 34.6
20
0
YAN. RANAP RAJAL GADAR FARMASI LABORATORIUM
UKP 2019-2020
YAN. RANAP
100
46.7
LABORATORIUM 87 5034.6 40.7 RAJAL
37.7
77
0
79
73
89 100
FARMASI GADAR
2019 2020
MENEJEMEN PUSKESMAS
10
8
6
4
2
0
Y I
UM SD
M
GA
N
AS AS OG UT
U
M N M M PR M
U
UA R. FO
R
EN
-
KE BE IN M
M
PE N
DA
TA
DA
Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian baik (>8,5), diantaranya Menejemen Umum (
9,5%), Data dan Informasi (9,38%) MUTU (8,688%) dan SDM (8,8%) tetapi masih terdapa
tnilai kategori cukup yaitu Pemberdayaan masyarakat (7,8%) Keuangan 8,33 dan UKM
Pengembangan PemberdayaanMasyarakat (7,5%) dikarenakan adanya Pandemi Covid-
19 yang mendunia di tahun 2022 dari bulan Maret s/d. saat sekarang angka kematian
akibat Virus Corona masih tinggi secara umum di Indonesia namun khususnya di
Kabupaten Sukabumi kasus kematian terbilang masih rendah.
dikarenakan masih ada program yang belum membuat rencana usulan kegiatan, analisa
hasil kegiatan dan tindaklanjut analisa kegiatan.
MENEJEMEN 2020
UMUM
9.5
10
8.69
MUTU SDM
5 8.8
MEN-PROG
9.57 8.33 KEUANGAN
7.5
9.38
DATA DAN INFORMASI PEMBER.MASY
Terdapat perbedaan variabel pengukuran kinerja mutu tahun 2019 dengan 2022, dimana
tahun 2019 kinerja mutu diukur dengan 6 variabel, sedangkan tahun 2022 diukur 7
variabel(IKM, kepuasan pasien, SDM, standar ruang pelayanan, standar peralatan,
sasaran keselamatan pasien, serta PPI). Tahun 2022 sebagian besar variabel bernilai
baik, kecuali variabel IKM masih bernilai kurang (7,9 %) dan PPI bernilai Cukup ( 8,4 % )
dikarenakan adaynya Pandemi Covid-19 yang mendunia di tahun 2022 dari bulan Maret
s/d. saat sekarang angka kematian akibat Virus Corona masih tinggi secara umum di
Indonesia namun khususnya di Kabupaten Sukabumi kasus kematian terbilang masih
rendah.
MUTU 2020
PPI
8.4
10
KEPUASAN PELANGGAN 7.9 IKM
5 7.9
0 8.9
8.8
SDM SASARAN KESELAMATN
9.4
RUANG PELAYANAN 9.5 PERALATAN
B. PENERIMA MANFAAT
Menggambarkan siapa penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader
posyandu, tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain.
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima
1 Pertemuan dan Pembinaan STBM menuju desa ODF di 7 210 Manfaat
1 Orang
(tujuh) desa masing -masing 30 org (petugas
Kesling,1 Kepala
Puskesmas,7Kepala
Desa 1
org.Camat ,20
org.Kader
Kesehatan dan
Tokoh Masyarakat
H.MUDRIKAH,SKM.MM
NIP.196901141995031002