Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL


KESEHATAN PROVINSI DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN
PUSKESMAS PABUARAN TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian Integral dari pembanguan
nasional dalam rangka mewujudkan Vii,misi presiden dan Implementasi Nawa Cita
ke lima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia,untuk menwujudkan
derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,diselenggarakatan upaya
Kesehatan perorangan dan upaya Kesehatan masyarakat,dengan pendekatan
Promotif,preventif tanpa mengesampingkan kuratif dan rehabilitative secara
terpadu,menyeluruh dan berkesinambungan. Dalam konsep pembangunan
nasional,kementerian Kesehatan bertantanggung jawab melaksanakan program
Indonesia sehat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat
agar terwujud derajat Kesehatan masyarakat yang optimal.
Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
anatara Pemerintah Pusat dan Daerah mengamanatakan DAK sebagai salah satu
sumber pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasai diantaranya
untuk meningkatkan pembangunan Kesehatan guna pelayanan Kesehatan yang
merata, terjangkau dan berkualitas,begitu pula Undang-undang Nomor 23 tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana dituangkan dalam pasal 298 ayat 7
menyebutkan belanja DAK diperioritaskan untuk membiayai kegiatan fisik dan dapat
digunakan untuk kegiatan non fisik,
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan Kesehatan tingkat pertama yang
menyelengkarakan pelayanan Kesehatan perorangan dan pelayanan Kesehatan
masyarakat,bertanggung jawab pada wilayah kerjanya. Dalam era JKN,fungsi
puskesmas seolah bergeser menjadi upaya Kesehatan perorangan(UKP).
Dalam upaya mendorong dan lebih mengaktifkan Kembali fingsi UKM
puskesmas, terutama dalam kegiatan luar Gedung,serta agar dapat menjangkau
pelayanan secara merata dan berkesinambungan,dibutuhkan biaya oprasional,dan
dukungan pembiayaan lainnya. Dana Bantuan Oprasional Kesehatan merupakan
salah satu sumber pendanaan untuk menunjang oprasional pelayanan di
puskesmas.

1. Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 tahun 2019 tentang Petunjuk
Tekhnis Penggunaan Dana Alokasi Khusus non fisik bidang Kesehatan
2. Peraturan Meteri Kesehtan Nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Tekhnis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehtan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Menejemen
Puskesmas.
Tujuan:
a. Tujuan Umum:
Meningkatkan Akses mutu Pelayanan Kesehatan Masyarakat terutama Promotif
dan Preventif di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran.
b. Tujuan Khusus :
1. Mendukung upaya Kesehatan yang bersifat promotive dan preventif terutama
diluar Gedung Puskesmas
2. Menyelenggarakan fungsi menejemen Puskesmas
3. Menyelenggarakan pemberdayaan masyarakat di wilyah kerja Puskesmas.
2. Gambaran Umum

2.1 Hasil kinerja pelayanan kesehatan

1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial


Tabel 1.
Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
EsensialPuskemas Pabuarantahun 2022
HASIL
N TINGKAT
KOMPONEN UKM ESSENSIAL CAKUPAN KETERANGAN
O KINERJA
(%)
1 Upaya Promosi Kesehatan 93,57 Baik Baik ≥ 91
2 Upaya Kesehatan Lingkungan 81,3 Cukup Cukup ≥81-90
3 Upaya Kesehatan Ibu-Anak & KB 93,77 Baik Kurang ≤ 81
4 Upaya Pelayanan Gizi 84,47 Cukup
Upaya Pencegahan &
5 82,4 Cukup
Pengendalian Penyakit (P2)
Rata-rata Kinerja 87,1 Cukup

Cakupan nilai rata-rata UKM Esensial adalah 87,1 dengan kategori cukup,
dimana cakupan tertinggi dicapai oleh Upaya KesehatanIbu-Anak & KB
dengan nilai rata-rata 93,77 %, sedangkan terendah adalah Upaya
Pencegahan penyakit dengan nilai rata-rata 82,4 %

2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


Tabel 2.
Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
PengembanganPuskemas Pabuarantahun 2022

NO KOMPONEN UKM HASIL TINGKAT KETERANGAN


PENGEMBANGAN CAKUPAN KINERJA
(%)
1. Upaya Keperawatan Kesh. 89 Cukup Baik ≥ 91
Masyarakat (Perkesmas)
2. Upaya Kesehatan Gigi Masy. 39,2 Kurang Cukup ≥ 81-90
(UKGM)
3. Upaya Kesehatan Tradisional 55,9 Kurang Kurang≤ 81

4. Upaya Kesehatan Olahraga 100 Baik

5. Upaya Kesehatan Lansia 38,8 Kurang

6. Upaya Kesehatan Kerja 100 Baik

7. Upaya Kesehatan Sekolah 100 Baik

Rata-rata Kinerja 74,7 Kurang


Cakupan nilai rata-rata UKM Pengembangan adalah 74,7 (kategori
kurang),dimana cakupan tertinggi dicapai oleh Upaya Kesehatan Olah
Raga,UKK dan Upaya Kesehatan Sekolah dengan masing-masing nilai rata-rata
100, sedangkan terendah adalah Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut dengan nilai
rata-rata 39,2% (kategori kurang).

2.2 Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen

Tabel 3.Pencapaian Kinerja Manajemen Puskesmas Pabuaran Tahun 2022


KOMPONEN MANAJEMEN CAKUPAN TINGKAT
NO. KETERANGAN
PUSKESMAS KEGIATAN KINERJA
1. Manajemen Umum 9,5 Baik Baik ≥ 8,5
Manajemen Pemberdayaan Cukup ≥ 5,5–
2. 7,5 Cukup
Masyarakat 8,4
3. ManajemenPeralatan 9,5 Baik Kurang ≤ 5,5
4. ManajemenSarana Prasarana 9,4 Baik
5. Manajemen Keuangan 8,33 Cukup
Manajemen Sumber Daya
6. 8,8 Baik
Manusia
Manajemen Pelayanan
7.
Kefarmasian
Manajemen Data dan
8. 9,38 Baik
Informasi
Manajemen Program UKM
9. 8,6 Baik
esensial
Manajemen Program UKM
10. 75,11 Cukup
Pengemb.
11. Manajemen Program UKP  41,99 Kurang
12. Manajemen Mutu 8,69 Baik
Rata-rata 8,82 Baik

Jadi hasil Kinerja Manajemen Puskesmas Pabuaran tahun 2022 adalah :8,70
(Kategori Baik).

3. Hasil Kinerja Mutu


Tabel4. Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Puskemas Pabuaran Tahun 2022

N Nilai rata- Tingkat


JENIS KEGIATAN
o rata Kinerja
1. Indeks Kepuasan Masyarakat 7,9 Kurang
2. Survei Kepuasan Pasien 7,9 Kurang
Standar jumlahdan kualitas tenaga di
3. 8,8 Baik
Puskesmas
4.. Standar ruang pelayanan Puskesmas 9,5 Baik
5. Standar peralatan kesehatan di Puskesmas 94 Baik
6. Sasaran keselamatan pasien 8,9 Baik
7. PPI 8,4 Cukup
Rata-rata nilai 8,7 Baik

Dengan melihat tabel diatas hasil Kinerja Mutu Puskemas Pabuaran tahun 2022
adalah 8,7% (Kategori baik), dimana program yang mencapai nilai rata-rata baik
adalah sumber daya (jumlah tenaga, ruang pelayanan, dan perlatan
puskesmas,sasaran keselamatan pasien), sedangkan program dengan capaian
Kurang adalah Indeks Kepuasan Masyarakat dengan cakupan nilai 7,9 %
(kategori kurang) dan PPI Cukup dengan nilai 8,4%
2.3 Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2019 dengan Tahun 2022

1. Hasil Kinerja Kegiatan (UKM Esensialdan UKM Pengembangan) Puskemas


Pabuarantahun 2019 dan tahun 2022

CAKUPAN PROGRAM UKM ESENSIAL


2019 2020
Promkes

91.52
93.77
KIA/KB 85.2 Gizi
89
86.42 84.47
34.67
66.7
81.3 72.6
Kesling P2P/PTM
92.04
92.2
P2M

Dari grafik diatas tiga Upaya Pelayanan mengalami Kenaikan (Promkes,KIA/KB,P2M


Kesling dan P2P/PTM) Promkes dari 85,2% menjadi 91,52 %,Kesling dari 66,7%
menjadi 81,4 %,P2M dari 92,04 % menjadi 92,2 % dan P2P/PTM dari 34,69% menjadi
72,6% di tahun 2022 sementara yang mengalami Penurunan nilai kinerja yakni Gizi di
tahun 2019 89 % dan Turun menjadi (84,47 %) di tahun 2022.

Kemudian dapat kita jabarkan lagi ke dalam pencapaian kinerja per program seperti
dijelaskan dalam grafik-grafik berikut.

PROMOSI KESEHATAN
100 2019 2020
100 100
100 100 100 100
93.4 87.5 80
88 86.4406779661017 89
76 80 71.4285714285714
71
57

4.87557135601828
4
Cakupan program promosi kesehatan seperti digambarkan pada grafik diatas dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS nilai kinerja kegiatan tahun 2019 sebesar
88,5%, dan meningkat di tahun 2022 mencapai 93,4%.
b. KIP/K tercapai dari 4,4% di tahun 2019 menjadi 5% ditahun 2022
c. Nilai kinerja UKBM belum mencapai targetdi tahun 2019 yaitu 72,27 akan tertapi
terjadi peningkatan kinerja di tahun menjadi 86 %.
d. Pengembangan Kemitraan tahun 2019 dan tahun 2022 sama-sama mencapai nilai
100.
e. Penyuluhan Kelompok tahun 2019 89% dan mengalami penurunan kinerja di tahun
2022 menjadi 87,5%.
f. Pengembangan Desa Siaga tahun 2019 (57,18%), sedangkan tahun 2022 tercapai
100.
g. KIE tahun 2019 dan tahun2022 masih sama yaitu diangka 80%..
h. Kegiatan Advokasi tahun 2019 dan tahun 2022 sama-sama tercapai 100.

KESEHATAN LINGKUNGAN
97.4 100.0
100.0 88.5 89.4 90.2
83.9 86.0 84.0
90.0
80.0
70.0
60.0
50.0
36.1
40.0 28.6
30.0
20.0
10.0
0.0
SAB JAGA SPAL TTU STBM

2019 2020

Cakupan program kesehatan lingkungan sesuai grafik diatas dapat diuraikan bahwa :
a. Kinerja kegiatan penyehatan air tahun 2019 mencapai nilai 88,5 mengalami
kenaikan menjadi 89,4% di tahun 2022.
b. Jamban Keluaga mencapai nilai 83,9% tahun 2019 dan 86,0% tahun 2022.
c. SPAL tercapai target 97,4% pada tahun 2019 tetapi tahun 2022 menurun menjadi
84%.
d. Kegiatan pembinaan TTU mengalami peningkatan 36,13% ditahun 2019 menjadi
90,2 % di tahun 2022.
e. Kegiatan STBM mencapai nilai 28,6% tahun 2019, sedangkan tahun 2022mengalami
peningkatan kinerja mencapai 100 % dengan adanya program ODF di 4 desa.

Selanjutnya cakupan program Kesehatan Ibu-Anak dan KB digambarkan dalam grafik


berikut :
KIA/KB
170.1

114.26117.2 112.4
96.46100.4 101.3 99.9 99.4
85.95 90.8
78.2 71.54
59.51 60.74
52.0

K4 BUFAS KES.BAYI LINAKES LINFASKES KOMPLIK.KEBID KESNAK KB

2019 2020

Dari grafik diatas menunjukkan bahwa :


a. Nilai kinerja kegiatan kesehatan ibu tahun 2019 tercapai 99,73, sedangkan tahun
2022 menurun menjadi 71,27 hal ini disebabkan karena pada tahun 2022 terjadi
Vandemi Covid-19 bahkan sampai saat sekarang..
b. Dilain pihak Kegiatan kesehatan bayi meningkat dari 114,26 tahun 2019 menjadi
117,5 di tahun 2022.
c. Kegiatan kesehatan balita-anak pra sekolah belum tercapai ditahun 2019 ada
diangka 71,54 dan bahkan di tahun 2022, terjadi kenaikan berada diangka nilai
90,8%demikian pula kegiatan kesehatan anak usia sekolah (AUS) dan remaja belum
mencapai target yaitu pada nilai kinerja 84,97 di tahun 2022 .
d. Kegiatan keluarga berencana belum mencapai 60,74 di tahun 2019, dan tahun 2022
mencapai 99,4%.

GIZI
120
104.87 100 100 100
100 99.4 100.0 95.9
88.06 83.44 91.7
80.9 85.0
80 80.0 77.2
71.2 62.87
60 59.3 54.93

40

20

0
IL IF D
T.
A K S S K RI
M US IM VI KE D/ N/ U
AT
BU KL IL UR
E UM
B EM
FE I ZI D.
R
AS B GI
TT

2019 2020

Dari grafik diatas dapat diuraikan bahwa:


a. Nilai kinerja kegiatan pelayanan gizi masyarakat mengalami penurunan dimana tahun
2019 tercapai 98,9% turun menjadi 84,47% di tahun 2022.
b. Kegaitan penanggulangan gangguan gizi juga mengalami penurunan dari 100% di
tahun 2019 menjadi 91,7% di tahun 2022.
c. Kegiatan pemantauan status gizi terjadi perubahan dimana tahun 2019 mencapai
95,9% dan di tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 80 %.
Sedangkan uraian capaian upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit ditunjukkan
dalam grafik berikut :

P2 P
120
100
80
60
40
20
0
E
OA IA D RU SI SIS IL
HI
V A
AR ON DB PA SA IA M
S/ ST
DI LR . I R U U
M TB UN A /B PM
K
NEU IM FIL TISB
P TI
E FA
H

Dari grafik diatas dapat diuraikan :


a. Cakupan program yang mencapai target nilai 100 baik tahun 2019 maupun tahun
2022 adalah LROA.
b. Program diare ada peningkatan nilai kinerja dari tahun 2019 sebesar 87% menjadi
90,1% tahun 2022.
c. Program ISPA penemuan penderita pneumoni balita belum mencapai target baik di
tahun 2019 maupun tahun 2022 (hanya 0 %).
d. Program Kusta terjadi penurunan dimana tahun 2019 ( 0% ) dan di tahun 2022.
e. PMS dan HIV/AIDS tidak ada penurunan nilai kinerja dari 10% tahun 2019 menjadi
22,3% di tahun 2022.
f. Program DBD juga tidak terjadi penurunan nilai dari 22,9 % tahun 2019 menjadi
23,41% di tahun 2022.

UKM PENGEMBANGAN
120

100

80

60

40

20

0
UKS KESGIMUL HATRA KESORGA LANSIA UKK

2019 2020
Pencapaian kinerja UKM pengembangan yang belum mencapai nilai 100 tahun 2022 adalah
Kesgimul 43,4%, Kesehatan Jiwa 65%, Lasia 51,37%, Hatra 55,9%, . sementara Upaya
Kesehatan Sekolah 100 %,Kesorga ( 100%.dan UKK,100% dilain pihak Upaya Perkesmas
(00 %)Hal ini dikarenakan pada program Perkesmas termasuk indikator yang diukur adalah
kunjungan rumah dalam survey KS (PIS-PK) dimana 7 desa di wilayah kerja puskesmas
Pabuaran baru 4 desa yang baru di survey KS sementara 3 desa yang lainnya masih belum
mencapai 80 % dilakukan pendataan PIS-PK. Kesehatan Jiwa belum semua ODGJ berat
dikunjungi karena pelaksana program yang rangkap tugas, demikian pula dengan Kesehatan
Lansia.Sedangkan program Kesehatan Indera karena memang kasus yang rendah.Pada
program Kesehatan Kerja frekuensi kunjungan (upaya promotif dan preventif) ke
perusahaan/UMKM masih 1 kali. Adapun pencapaian upaya kesehatan pengembangan
digambarkan pada grafik di bawah ini :

GRAPIK UKM PENGEMBANGAN


TAHUN 2019-2020
KESGIMUL
100
UKK UKS 2019
50
2020

LANSIA HATRA

KESORGA

2. Hasil kinerja Program UKP

UKP 2019-2020
120

100
100
89 87
79 77
80 73

60
46.7
37.7 40.7
40 34.6

20

0
YAN. RANAP RAJAL GADAR FARMASI LABORATORIUM

Dari grafik diatas dapat diuraikan :


a. Pelayanan non rawat inap (rawat jalan) terjadi Peningkatan nilai kinerja dari 37,7 %
tahun 2019 menjadi 40,7% di tahun 2022.
b. Nilai kinerja yang pada dasarnya mengalami peningkatan adalah pelayanan gawat
darurat, pelayanan farmasi, pelayanan laboratorium, pelayanan rawat inap.

UKP 2019-2020
YAN. RANAP
100

46.7
LABORATORIUM 87 5034.6 40.7 RAJAL
37.7
77
0

79
73
89 100
FARMASI GADAR

2019 2020

3. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas

MENEJEMEN PUSKESMAS
10
8
6
4
2
0
Y I
UM SD
M
GA
N
AS AS OG UT
U
M N M M PR M
U
UA R. FO
R
EN
-
KE BE IN M
M
PE N
DA
TA
DA

Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian baik (>8,5), diantaranya Menejemen Umum (
9,5%), Data dan Informasi (9,38%) MUTU (8,688%) dan SDM (8,8%) tetapi masih terdapa
tnilai kategori cukup yaitu Pemberdayaan masyarakat (7,8%) Keuangan 8,33 dan UKM
Pengembangan PemberdayaanMasyarakat (7,5%) dikarenakan adanya Pandemi Covid-
19 yang mendunia di tahun 2022 dari bulan Maret s/d. saat sekarang angka kematian
akibat Virus Corona masih tinggi secara umum di Indonesia namun khususnya di
Kabupaten Sukabumi kasus kematian terbilang masih rendah.
dikarenakan masih ada program yang belum membuat rencana usulan kegiatan, analisa
hasil kegiatan dan tindaklanjut analisa kegiatan.
MENEJEMEN 2020
UMUM
9.5
10
8.69
MUTU SDM
5 8.8

MEN-PROG
9.57 8.33 KEUANGAN

7.5

9.38
DATA DAN INFORMASI PEMBER.MASY

3. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan

Terdapat perbedaan variabel pengukuran kinerja mutu tahun 2019 dengan 2022, dimana
tahun 2019 kinerja mutu diukur dengan 6 variabel, sedangkan tahun 2022 diukur 7
variabel(IKM, kepuasan pasien, SDM, standar ruang pelayanan, standar peralatan,
sasaran keselamatan pasien, serta PPI). Tahun 2022 sebagian besar variabel bernilai
baik, kecuali variabel IKM masih bernilai kurang (7,9 %) dan PPI bernilai Cukup ( 8,4 % )
dikarenakan adaynya Pandemi Covid-19 yang mendunia di tahun 2022 dari bulan Maret
s/d. saat sekarang angka kematian akibat Virus Corona masih tinggi secara umum di
Indonesia namun khususnya di Kabupaten Sukabumi kasus kematian terbilang masih
rendah.

MUTU 2020
PPI
8.4
10
KEPUASAN PELANGGAN 7.9 IKM
5 7.9

0 8.9
8.8
SDM SASARAN KESELAMATN

9.4
RUANG PELAYANAN 9.5 PERALATAN

4. Hasil Kinerja Puskemas PabuaranTahun 2022

Tabel 6. Trend Pencapaian Kinerja Puskesmas Pabuaran


Pencapaian
No Jenis Kegiatan Trend
Tahun 2019 Tahun 2022
1. Cakupan Pelayanan Kesehatan 87,19 84,24 ↓
2. Manajemen Puskesmas 9,21 9,5
3. Mutu Pelayanan Kesehatan 90,13 92,44
A. RINCIAN KEGIATAN ( Sesuai RAB/POA)

B. PENERIMA MANFAAT

Menggambarkan siapa penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader
posyandu, tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain.
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima
1 Pertemuan dan Pembinaan STBM menuju desa ODF di 7 210 Manfaat
1 Orang
(tujuh) desa masing -masing 30 org (petugas
Kesling,1 Kepala
Puskesmas,7Kepala
Desa 1
org.Camat ,20
org.Kader
Kesehatan dan
Tokoh Masyarakat

2 Pertemuan Kelas Bumil dan Kelas Ibu Balita di 59 880 1 orangBidan


Posyandu se Kecamatan Pabuaran Koordinator,1
org.bidan Desa 5
org Kader
Posyandu dan Ibu
Hamil maupun
Balita yang ada di
Posyandu
3 Program Penurunan angka Kematian Ibu dan Angka Kematian 820 Ibu Hamil ,Bayi dan
Bayi di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran Ibu bersalin

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Upaya Penurunan AKI-AKB
a. Pertemuan Kelas Bumil dan Dokumen 2 Ceramah,Tan 1. Persiapan
Kelas Ibu Balita di 59 Laporan ya Jawab Administrasi
Posyandu se Kecamatan 2. Pelaksanaan
Pabuaran Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(februari-
april)
4. Pembuatan
Laporan
Akhir
b. Program Penurunan angka Penanganan 1. Persiapan
Kematian Ibu dan Angka Persalinan di Administrasi
Fasilitas
Kematian Bayi di wilayah kerja 2. Pelaksanaan
Kesehatan
Puskesmas Pabuaran Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(februari-
april)
4. Pembuatan
Laporan Akhir

2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


a. Upaya percepatan 1. Penimbanga 1. Persiapan
n Bayi dan Administrasi
perbaikan gizi masyarakat
Balita di
melalui Program Posyandu,
2. Pelaksanaan
Pencegahan Stunting 2. Pelacakan Kegiatan
Balita Gizi 3. Waktu
Kurang dan Pelaksanaan
Gizi Buruk
3. Pelacakan (Jauari-
Ibu Hamil Des.2022)
K.1 4. Pembuatan
4. Kunjungan Laporan Akhir
Rumah
Bumil.K4
b.
3. Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
a.
b.
Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
4. Upaya deteksi dini, preventil dan respons penyakit
a.
b.
5. Penguatan Mutu dan Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah
(Penyiapan menuju standar BSL-2 dan akreditasi standar BSL-2)
a.
b.
6. Distribusi Obat, Vaksin Dan BMHP Dari lnstalasi Farmasi Provinsi
Ke lnstalasi Farmasi Kabupaten/Kota
a.
b.
7. Akselerasi Program lndonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarqa (PlS-PK)
a.
b.
8. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 19 (COVID-19)
a.
b.
D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
No Kegiatan BULAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
1 Pertemuan dan Pembinaan STBM menuju desa ODF √ √ √ √ √ √
di 7 (tujuh) desa masing -masing 30 org
2 Pertemuan Kelas Bumil dan Kelas Ibu Balita di 59 √ √ √ √
Posyandu se Kecamatan Pabuaran
3 Program Penurunan angka Kematian Ibu dan Angka √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kematian Bayi di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran
4 Upaya percepatan perbaikan gizi masyarakat melalui √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Program Pencegahan Stunting
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Provinsi sebesar
Rp.900.000.000,- (Sembilan Ratus Juta Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan
sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Upaya Penurunan AKI, AKB
2 Upaya Percepatan perbaikan gizi masyarakat

3 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

4 Upaya deteksi dini, preventil dan respons penyakit


Penguatan Mutu dan Akreditasi Laboratorium
5 Kesehatan Daerah (Penyiapan menuju standar BSL-2
dan akreditasi standar BSL-2)
Distribusi Obat, Vaksin Dan BMHP Dari lnstalasi
6
Farmasi Provinsi Ke lnstalasi Farmasi Kabupaten/Kota
Akselerasi Program lndonesia Sehat dengan
7
Pendekatan Keluarqa (PlS-PK)
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus
8
Disease 19 (COVID19)
Total 900.000.0000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala UPTD Puskesmas


Kec.Pabuaran

H.MUDRIKAH,SKM.MM
NIP.196901141995031002

Anda mungkin juga menyukai