Anda di halaman 1dari 58

1.

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi


A. Pengertian dasar ekonomi
Istilah ekonomi pertama kali dikemukakan oleh Xenophon ( 340 – 355 SM)
dalam Bahasa Yunani yaitu oikonomia yang terdiri atas dua (2) perkataan oikos
dan nomos
Oikos = rumah tangga
Nomos = aturan / mengatur
Oikonomia : aturan rumah tangga / yang mengatur rumah tangga

Aristoteles mengemukakan istilah chermatisi ( 350 SM ) artinya aturan


pertukaran dalam perdagangan. Menurut Aristoteles timbulnya chermatisi
akibat adanya pengaturan konsumsi rumah tangga dalam oikonomia

B. Pengertian ilmu ekonomi


Ilmu ekonomi sebagai salah satu cabang ilmu social pertama kali ditemukan
oleh Adam Smith ( 1776 ) dan mengemukakan pengertian ilmu ekonomi
sebagai berikut
Ilmu ekonomi : ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam upaya
memenuhi kebutuhan guna mencapai kemakmuran / kepuasan

Pembagian ilmu ekonomi

Ekonomi Deskriptif

Ekonomi Terapan
Ilmu Ekonomi
Teori ekonomi makro

Teori Ekonomi
Teori ekonomi mikro
C. Inti masalah ekonomi
Kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan
jumlahnya terbatas . Inti masalah ekoomi menyebabkan terjadinya kelangkaan
( Scarcity ) sumber daya ekonomi
 Kelangkaan adalah suatu keadaan dimana sumber daya ( barang dan jasa
) yang tersedia tidak sebanding dengan yang dibutuhkan oleh manusia
 Kelangkan alat pemuas kebutuhan memaksa manusia untuk melakukan
tindakan alternatif / pilihan kebutuhan

Factor penyebab terjadinya kelangkaan


1. Keterbatasan sumber daya alam
2. Keterbatasan kemampuan manusia
3. Keserakahan manusia
4. Pertambahan jumlah penduduk
5. Terjadi bencana alam dan perang

D. Biaya Peluang
Pengertian
 Biaya peluang adalah biaya yang timbul akibat mengorbankan suatu
barang dan jasa untuk tujuan yang lain
 Terjadinya biaya peluang akibat adanya keterbatasan alat oemuas
kebutuhan yang dimiliki oleh manusia berupa barang dan jasa

E. Skala Prioritas dan Pengelolaan keuangan


Pengertian
 Skala prioritas kebutuhan adalah daftar urutan kebutuhan berdasarkan
tingkat kepentingannya
 Penyusunan daftar skala prioritas dengan cara mengurutkan kebutuhan
yang paling pokok hingga kebutuhan pelengkap

F. Kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan terhadap barang dan jasa yang dapat memberikan kepuasan
jasmani dan rohani dalam rangka mempertahankan hidup
Keinginan adalah segala sesuatu yang ingin dimiliki oleh manusia tetapi belum tentu
terpenuhi
Faktor penyebab kebutuhan manusia tidak terbatas
1. Sifat alami manusia
2. Tingkat pendapatan
3. Kemajuan tekonologi
4. Lingkungan atau tempat tinggal
5. Pengaruh budaya lain
6. Perdagangan Internasional

Jenis – jenis kebutuhan

Kebutuhan Primer

Menurut Intensitas
Kebutuhan Sekunder

Kebutuhan Tresier

Kebutuhan jasmani
Menurut sifatnya

Kebutuhan rohani

Kebutuhan
Kebutuhan sekarang
Menurut waktu
Kebutuhan pada masa
yang akan datang

Kebutuhan individu
Menurut subjek
Kebutuhan kolektif
( kelompok )
G. Alat pemuas / pemenuhan kebutuhan manusia
Alat Pemuas Kebutuhan manusia dibagi 2 :
1. Jasa , adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang tidak berwujud benda tetapi
berupa pelayanan
Contoh : Jasa guru , Dokter , transportasi
2. Barang adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang berwujud
Contoh : Pakaian , sepatu

Barang bebas

Menurut kelangkaan Barang ekonomis

Barang subtitusi
Menurut Fungsi

Barang Komplementer

Kebutuhan
Barang konsumsi
Menurut Tujuan
Penggunaan
Barang produksi / modal

Barang mentah
Menurut proses
produksinya
Barang setengah jadi

Barang jadi

Barang superior
Menurut kualitas

Barang inferior
H. Kegunaan barang ( utility )
1. kegunaan dasar ( elemen utility )
Adalah suatu barang akan lebih berguna jika ditambahkan zat – zat tertentu / zat kimia
Misalnya : makanan yang dikemas
2. Kegunaan bentuk ( form utility )
Adalah suatu barang akan lebih berguna jika dilakukan perubahan bentuk
Misalnya : papan menjadi perabot rumah tangga
3. Kegunaan tempat ( Place utility )
Adalah suatu barang akan lebih berguna jika dilakukan perubahan tempat
Misalnya : Pasir di pantai dan batu kapur di gunung akan memilki nilai ekonomis setelah
diangkut ke lokasi pembangunan Gedung d kota
4. Kegunaan waktu ( time utility )
Adalah suatu barang akan lebih berguna apabila digunakan pada waktu yang tepat
Misalnya : pakaian bayi yang berguna pada waktu bayi telah lahir / payung pada waktu
hujan
5. Kegunaan milik ( ownership utility )
Adalah suatu benda akan lebih berguna jika barang tersebut sudah dimiliki
Misalnya : barang elektronik , laptop ,dll

I. Metode ekonomi
Dalam menyelidiki peristiwa ekonomi menggunakan 2 metode :
1. Metode deduktif / analisis
Mempelajari hal hal yang bersifat umum kepada hal yang bersifat khusus
Misalnya : Pendapatan Nasional
2. Metode Induktif / empirls / pengalaman
Mempelajari hal hal yang bersifat khusus kepada hal yang bersifat umum
Teori ekonomi mikro dalam membahas peristiwa ekonomi menggunakan
metode induktif
Misalnya : Kenaikan harga , Kenaikan pendapatan
J. Hubungan dalam hukum ekonomi
a. Pengertian
Hukum ekonomi adalah hukum yang menggambarkan hubungan antara satu peristiwa
dengan peristiwa ekonomi yang lain

b. Hubungan dalam hukum ekonomi dibagi 2 yaitu :


Hubungan ekonomi causal ( sebab – akibat )
Adalah hubungan ekonomi yang menggambarkan satu peristiwa ekonomi
menyebakan terjadinya peristiwa ekonomi yang lain
Misalnya ; Kenaikan gaji PNS , kenaikan harga BBM
` Hubungan ekonomi fungsional ( saling mempengaruhi )
Adalah hubungan ekonomi yang meggambarkan satu peristiwa ekonomi
mempengaruhi peristiwa ekonomi yang lain
Misalnya : Kenaikan biaya produksi , kenaikan pemintaan
K. Perinsip dan motif ekonomi
Perinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil kecilnya dapat memperoleh
keuntungan sebesar – besarnya atau dengan pengorbanan tertentu dapat diperoleh hasil
maksimum
Dalam bertindak ekonomi setiap orang harus berpedoman kepada perinsip ekonomi sebab
dalam perinsip ekonomi dilakukan perhitungan perbandingan antara biaya dengan hasil
yang diperoleh
Ciri ciri orang yang melaksanakan perinsip ekonomi
a. Selalu bersikap hemat
b. Berpikir rasional dan ekonomis
c. Membandingkan antara biaya dengan hasil
d. Selalu menentukan skala prioritas
Motif ekonomi
Adalah alasan / sebab yang mendorong manusia melakukan kegiatan ekonomi
Motif ekonomi ada yang berasal dari dalam dan dari luar diri manusia itu sendiri
Macam – macam motif ekonomi
a. Motif untuk memenuhi kebutuhan e. motif untuk kegiatan sosial
b. Motif untuk mencari laba
c. Motif untuk memperoleh penghargaan
d. Motif untuk mendapatkan kekuasaan
2. Masalah Ekonomi Dalam Sistem Ekonomi
Timbulnya masalah ekonomi disebabkan oleh beberapa factor antara lain :
a. Kebutuhan manusia tidak terbatas
b. Kelangkaan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan
c. Sumber daya memiliki kegunaan alternative
Pembagian masalah pokok ekonomi
1. Masalah pokok ekonomi klasik
Dikemukakan oleh Adam Smith (1776) terdiri dari :
a. Masalah produksi
Memproduksi barang yang dibutuhkan oleh masyarakat
b. Masalah distribusi
Mengatur system penyaluran barang sehingga harga dapat stabil
c. Masalah konsumsi
Meggunakan barang sesuai kebutuhan sehingga dicapai kepuasan
dan kemakmuran
2. Masalah pokok ekonomi modern
Dikemukakan oleh Paul A.Samuelson ( 1973)
Terdiri dari ;
a. What : barang apa yang diproduksi
b. How : bagaimana cara memproduksinya { padat karya , padat modal }
c. For Whom : untuk siapa barang diproduksi
Padat karya : dalam kegiatan produksi lebih banyak menggunakan manusia
daripada mesin
Padat modal ; dalam kegiatan produksi lebih banyak menggunakan mesin
daripada manusia
A. Masalah Ekonomi pemerintah
Pemerintah sebagai penyelenggara negara menghadapai beberapa msalah
sbb ;
a. Masalah kemiskinan dan keterbelakangan
b. Masalah pengganguran
c. Masalah inflasi / kenaikkan harga
d. Masalah pertumbihan ekonomi
e. Masalah neraca pembayaran , dll
Kebijakan pemerintah dalam mengatasi masalah ekonomi
Untuk mengatasi masalah ekonomi pemerintah melakukan beberapa cara :
1. Meingkatkan kualitas sumber daya manusia
2. Meningkatkan investasi
3. Pembangunan bersifat padat karya
4. Penerapan kebijakan moneter dan fliskal
Sistem ekonomi
1. Pengertian
System ekonomi adalah suatu susunan dari unsur unsur ekonomi yang
saling berhubungan dan bekerja sama untuk meningkatkan kemakmuran
dan kesejahteraan rakyat
Unsur unsur ekonomi
1. Pemerintah
2. Lembaga politik ( DPR)
3. Lembaga ekonomi ( pengusaha)
4. Lembaga hokum
5. Lembaga social

Tujuan Sistem Ekonomi


Membantu pemecahan masalah pokok ekonomi yang dihadapi suatu negara
atau masyarakat
Misalnya : masalah produksi , konsumsi maupun distribusi
Faktor factor yang mempengaruhi system ekonomi
a) Factor internal , yang terdiri atas :
1. Idiologi
2. System politik
3. System pemerintahan
b) Factor external
1. Pengaruh perekonomian dunia
2. Pengaruh politik luar negeri
3. Pengaruh budaya luar negeri
Pembagian system ekonomi
a. Sistem ekonomi tradisional
b. System ekonomi liberal
c. System ekonomi sosialis
d. System ekonomi campuran
Sistem ekonomi tradisional
 Suatu system ekonomi dimana kegiatan ekonomi yang dilakukan terikat
pada kebiasaan / adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat . Dalam
system ekonomi tradisional perkembangan ekonomi sangat lambat
karena kebudayaan tidak sesuai dengan perkembangan
 Masyarakat tradisional terikat pada norma daripada undang – undang
Ciri ciri system ekonomi tradisional
1. Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
2. Hanya sedikit mengeluarkan modal
3. Pertukaran dilakukan dengan system barter ( barang dengan barang )
4. Belum mengenal pembagian kerja
5. Masih terikat dengan tradisi
6. Tanah merupakan tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran
Kelebihan system ekonomi tradisional
1. Mendorong hubungan kerja sama dan kerukunan sehingga terdapat
keselarasan antarindividu
2. Barang dihasilkan untuk kelangsungan hidup masyarakatnya sehingga
mengurangi pemborosan
3. Adat istiadat dan tradisi relative terjaga
4. Alam relative terjaga karena masyarakat cenderung menjaga kelestarian
alam sekitarnya
Kekurangan system ekonomi tradisional
1. Lebih rentan karena bergantung pada kondisi alam
2. Standar hidup masyarakatnya relative rendah
3. Teknologi yang digunakan sederhana dan tradisional
4. Cenderung menolak perubahan sehingga masyarakatnya kurang
berkembang
Sistem ekonomi liberal
 Sistem ekonomi liberal dapat juga disebut system ekonomi pasar / klasik
/ kapitalis dipelopori oleh Adam Smith ( 1776 )
 System ekonomi liberal adalah suatu system ekonomi dimana kegiatan
ekonomi dilakukan oleh masyarakat tanpa campur tangan pemerintah
 Dalam system ekonomi liberal / pasar , harga barang ditetapkan oleh
Mekanisme Pasar / kekuatan pasar ( pemintaan / penawaran )
 Pemintaan = pembeli Penawaran = penjual
 Indonesia menganut system ekonomi liberal pada tahun 1950 – 1959
akan tetapi pada tahun 1959 terjadi hiperinflasi
Ciri ciri system ekonomi pasar
1. Semua sumber produksi menjadi milik masyarakat
2. Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan
ekonomi
3. Masyarakat terbagi atas 2 golongan : golongan pemberi kerja dan
golongan pekerja
4. Setiap kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan
5. Kegiatan ekonomi selalu mempertimbangkan keadaan pasar
6. Modal memegang peranan penting dalam perekonomian
Keuntungan system ekonomi pasar
1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan
ekonomi
2. Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi
3. Timbul persaingan untuk maju
4. Menghasilkan barang barang bermutu tinggi
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi
Kelemahan system ekonomi pasar
1. Sulit untuk pemeratan pendapatan
2. Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja
sehingga yang makin kaya semakin kaya yang miskin cenderung tetap
miskin
3. Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi
sumber daya oleh individu
Sistem ekonomi sosialis
 System ekonomi sosialis dapat juga disebut system ekonomi komunis /
komando / etatisme / terpimpin yang dipelopori oleh Karl Marx ( 1834 )
 System ekonomi sosialis adalah suatu system ekonomi dimana kegiatan
ekonomi diatur atau direncanakan pemerintah pusat
 Indonesia menganut system ekonomi sosialis pada tahun 1960 – 1965
yang disebut system ekonomi terpimpin , akan tetapi pada tahun 1965
terjadi hiperinflasi
Ciri ciri system ekonomi sosialis
1. Semua alat dan sumber daya produksi dimiliki dan dikuasai oleh negara
sehingga hak milik perorangan hamper tidak ada
2. Pekerjaan yang tersedia dan siapa yang akan bekerja ditentukan oleh
pemerintah
3. Kebijakan perekonomian diatur oleh pemerintah
Kelebihan system ekonomi komando
1. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi , pengangguran , atau
berbeagai keburukan ekonomi lainnya
2. Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan
perencanaan , sehingga pasar barang dalam negeri berjalan lancer
3. Relative mudah melakukan distribusi pendapatan
4. Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan
oleh pemerintah
Kekurangan system ekonomi komando
1. Mematikan inisiatif penduduk untuk maju , sebab segala kegiatan
ekonomi diatur secara terpusat
2. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
3. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya

Etatisme = pendewaan negara


Sistem ekonomi campuran
 System ekonomi campuran dapat juga disebut dengan system demokrasi
ekonomi yang dipelopori oleh J.M Keynes ( 1936 )
 System ekonomi campuran adalah suatu system ekonomi dimana
pemerintah dan masyarakat sama-sama menjalankan kegiatan ekonomi
 System ekonomi campuran merupakan penggabungan dari system
ekonomi liberal dengan system ekonomi sosialis berdasarkan kebaikan
kebaikannya
 System ekonomi campuran pada umumnya dianut oleh negara negara
berkembang , misalnya : Indonesia
 1929 – 1932 merupakan krisis ekonomi dunia pertama
Ciri ciri system ekonomi campuran
1. Sebagian kegiatan ekonomi dilakukan oleh swasta ( masyarakat )
2. Sebagian interaksi ekonomi dilakukan melalui mekanisme pasar
3. Persaingan diperbolehkan tetapi diawasi oleh pemerintah
Kelebihan system ekonomi campuran
1. Terjamin kestabilan ekonomi
2. Pemerintah dapat lebih focus untuk menggerakan sector usaha mikro
kecil dan menengah ( UMKM )
3. Terdapat kebebasan berusaha sehingga mampu mendorong kreativitas
dan inisiatif
4. Terdapat pengakuan atas hak milik individu terhadap sumber produksi
meskipun ada pembatasan
Kekurangan system ekonomi campuran
1. Terdapat kesulitan untuk menentukan batas kegiatan ekonomi yang
seharusnya dilakukan pemerintah dan swasta
2. Terdapat kesulitan untuk menentukan batas sumber produksi yang
dapat dikuasai oleh pemerintah dan swasta
Sistem ekonomi Indonesia
Pada dasarnya system ekonomi Indonesia berasal dari system ekonomi
campuran yang disesuaikan dengan UUD’45 pasal 33
Dalam penjelasan pasal 33 ayat 1 menetapkan :
a. System perekonomian Indonesia adalah system demokrasi ekonomi di
Indonesia / system ekonomi Pancasila
b. Dasar perekonomian nasional adalah pasal 33 , 1 UUD 1945
c. Azas perekonomian nasional adalah azas kekeluargaan
d. Bangun usaha yang sesuai dengan perekonomian di Indonesia adalah
koperasi
Bangun usaha = mensejahterakan anggota
Badan usaha = mencari keuntungan sebesar – besarnya
Ciri ciri system ekonomi Indonesia
a. Pasal 33 ayat 1 , 2 , 3 ,4 UUD 1945
b. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945
c. Pasal 34 UUD 1945
d. Hak milik perorangan diakui tetapi tidak merugikan orang lain
e. Potensi , inisiatif , dan kreasi masyarakat dikembangkan
Ciri negative dalam perekonomian Indonesia
Dalam system perekonomian Indonesia menghindari 3 ciri – ciri negative :
a. System free light liberalism , karena dapat menimbulkan eksploitasi pada
manusia lain
b. System etatisme , karena negara bersifat dominan dan mematikan
potensi serta kreasi masyarakat
c. System monopoli , karena menimbulkan pemusatan kelompok pada satu
golongan / kelompok
Ketiga ciri negative diatas dihindari dalam perekonomian Indonesia akibat
peristiwa ekonomi pada tahun 1959 dan tahun 1965
3.
1. Pengertian
Kegiatan ekonomi adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia guna untuk
memenuhi kebutuhan
Menurut Adam Smith kegiatan ekonomi dibagi 3 yaitu :
a. Kegiatan ekonomi produksi
b. Kegiatan ekonomi konsumsi
c. Kegiatan ekonomi distribusi
Produksi adalah suatu kegiatan menghasilkan / menciptakan / atau menambah manfaat /
nilai suatu barang dan jasa

Tujuan produksi
Adalah menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan manusia sekaligus mencari
keuntungan

Tingkat produksi
1. Tingkat produksi primer ( bidang ekstraktif dan bidang agaris )
2. Tingkat produksi sekuder ( bidang industry )
3. Tingkat produksi tresier ( bidang perdagangan dan bidang jasa )

Bidang bidang produksi


a. Bidang ekstraktif
Adalah kegiatan produksi dengan cara mengambil hasil hasil yang disediakan di alam
Misalnya : pertambangan , berburu , dll
b. Bidang agaris
Adalah kegiatan produksi dengan cara mengolah dan mengelola tanah
Misalnya : pertanian ,perkebunan , peternakan , perikanan
c. Bidang industri
Adalah kegiatan produksi dengan cara mengolah bahan mentah hingga barang jadi
Misalnya : pakaian , sepatu , lemari
d. Bidang perdagangan
Adalah kegiatan produksi dengan cara menyalurkan barang dari produsen ke konsumen
e. Bidang jasa
Adalah kegiatan produksi dengan cara menyediakan jasa untuk kepentingan pihak lain
Misalnya : asuransi , perbankan , perhotelan , transportasi
4. Faktor produksi / sumber daya ekonomi
Factor produksi / sumber daya ekonomi pertama kali dikemukakan oleh J.B Say ( Jean
Baptisle Say ) yang terdiri dari :
a. Factor produksi alam Faktor produksi primer / asli
b. Factor produksi tenaga kerja
c. Factor produksi modal
d. Factor produksi skill Faktor produksi sekunder / turunan

Factor produksi asli / primer adalah factor produksi yang sudah tersedia dan dapat
melakukan kegiatan produksi
Factor produksi turunan / sekunder adalah factor produksi yag dibentuk oleh alam dan
tenaga kerja
Faktor produksi alam / sumber daya alam
Factor produksi alam adalah semua kekayaan yanga dapat digunakan dalam proses
produksi
Misalnya : sinar matahari , iklim , tanah , air ,udara , bahan tambang ,dll
 Sumber daya alam dibagi 2 yaitu :
a. Sumber daya biotik ( sumber daya alam yang dapat diperbarui )
Contoh ; hewan dan tumbuhan
b. Sumber daya abiotic ( sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui )
Contoh : sinar matahari , sinar matahari , iklim , tanah , air ,udara , bahan
tambang ,dll
 Faktor produksi tenaga kerja
Adalah semua kekuatan yang dimiliki oleh manusia baik jasmani maupun rohani yang
dapat digunakan dalam kegiatan produksi
 Menurut kualitas / keahlian dibagi 3 yaitu :
1. Tenaga kerja terdidik
2. Tenaga kerja terampil / terlataih
3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
 Menurut sifat nya tenaga kerja dibagi 2 yaitu :
1. Tenaga kerja jasmani
2. Tenaga kerja rohani
Factor prduksi modal
 Pengertian
Modal adalah sumber daya buatan manusia yang dapat digunakan membantu
memperlancar kegiatan produksi
Modal dapat berupa uang dan barang
Bentuk factor produksi modal
1. Menurut wujud
a. Modal konkret , modal yang dapat dilihat secara nyata
b. Modal abstrak , modal yang tidak dapat dilihat tetapi berperan penting dalam
perusahaan . Misalnya : surat izin , nama baik
2. Menurut sifat
a. Modal tetap , jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang
Misalnya : mesin mesin dan bangunan pabrik
b. Modal lancer , modal yang habis digunakan dalam satu kali dalam proses
produksi . Misalnya ;bahan-bahan baku
3. Menurut sumber
a. Modal sendiri , modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri .
Misalnya ; setoran modal dari pemilik
b. Modal asing , modal yang bersumber dari luar perusahaaan
Misalnya : pinjaman dari bank atau hasil penjualan obligasi
4. Menurut jenis
a. Modal uang
b. Modal barang
c. Modal property , modal dalam bentuk surat – surat berharga , misalnya :
saham , obligasi

Factor produksi skill / keahlian


 Pengertian
Factor produksi skill adalah orang / pihak yang mengatur dan mengkombinasi factor
produksi secara efektif dan efisien dalam kegiatan ekonomi
Factor produksi skill dapat juga disebut wirausaha / kewirausahaan / pengusaha
Oleh sebab itu seorang wirausaha harus memiliki 3 macam keahlian yaitu ;
1. Managerial skill yaitu keahlian memimpin
2. Organizational skill yaitu keahlian mengorganisasi / membagi kerja
3. Technological skill yaitu keahlian menggunakan alat – alat teknologi
Segmentasi pasar ( penelitian pasar )
 Barang apa yang sudah ada dalam pasar
 Apakah pasar sudah ada subtitusi
 Harus punya kelebihan
 Daya beli konsumen
Cara peningkatan / perluasan jumlah dan hasil produksi
a. Ekstensifikasi ( penambahan )
Adalah meningkatan hasil produksi dengan cara menambah factor produksi
Mis : memperluas lahan , menambah modal
b. Intensifikasi ( pengolahan )
Adalah meningkatkan hasil produksi dengan cara mengolah factor produksi yang
tersedia
Mis : memilih bibit unggul , menumpuk tanah , melatih tenaga kerja
c. Disersifikasi ( Penganekaragaman )
Adalah meningkatkan hasil produksi dengan cara memperbanyak jenis hasil produksi
Contoh : pabrik kulit
d. Mekanisasi ( penggantian ) / rasionalisasi
Adalah meningkatkan hasil produksi dengan cara mengganti manusia dengan mesin
Alasan peningkatan jumlah dan hasil produksi
a. Pertambahan jumlah produksi
b. Bertambahnya kebutuhan manusia
c. Mengganti barang yang aus / rusak
d. Keinginan manusia meningkatkan kemakmuran
Hukum kenaikkan hasil yang makin menurun
Hukum kenaikkan hasil yang makin menurun ( The Law of diminishing Marginal Return /
LDR)
Dikemukakan oleh David Ricardo ,akibat dari pertambahan penduduk yang terlalu cepat ,
sedangkan luas tanah tetap sehingga terjadi hukum kenaikkan hasil yang makin menurun
diukur dari pembagian hasil kerja / hasil produksi
Menurut David Ricardo untuk menghentikan hukum LDR dilakukan intensifikasi
100 / 2 = 50 per orang
120 / 4 = 30 per orang
2 orang hasilnya 100 kaleng padi

4 orang hasilnya 120 kaleng padi

Biaya Produksi
Biaya adalah semua pengorbanan yang dilakukan untuk suatu proses produksi daan
dinyatakan dengan saluran uang menurut harga pasar yang berlaku
Biaya produksi dapat dihitung berdasarkan biaya total ( total cost ) dan biaya rata rata
( Average cost )
Jenis biaya menurut perhitungan total
1. Biaya tetap ( Fixed cost ( FC )
Adalah biaya yang harus dikeluarkan tanpa dipengaruhi besar kecilnya hasil produksi
Mis : sewa tanah , sewa gedung , penyusutan peralatan , bunga utang
2. Biaya variable ( variable cost ( VC )
Adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan besar kecilnya hasil produksi
Biaya variable dapat juga disebut biaya berubah – ubah
Mis : bahan baku , bahan penolong , bahan bakar , gaji karyawan
3. Biaya total ( total cost ( TC)
Adalah seluruh biaya tetap dan variable dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan
jasa
Besarnya biaya total dapat dirumuskan
TC = FC + VC FC = Fixed Cost
VC = Variable cost
Contoh perhitungan biaya total :
Dibeli bahan baku sebanyak 300 unit @Rp.500,- bahan penolong seharga Rp.50.000,- serta
membayar sewa tempat Rp.200.000,- sewa tanah Rp.100.000,- dan penyusutan peralatan
Rp.60.000,- Diminta = hitung biaya total
Fixed Cost ( FC )
Sewa tempat Rp.200.000
Sewa tanah Rp.100.000
Penyusutan Rp. 60.000 +
Total Rp.360.000,-
Variable Cost ( VC )
Bahan baku 300 @Rp.500 = Rp.150.000
Bahan penolong = Rp.50.000,- +
Total Rp.200.000,-
Jumlah biaya Rp.360.000,-
+ Rp.200.000,-
Rp.560.000,-
Tukang perabot memproduksi 200 unit meja dengan menyeluruh biaya biaya seperti :
10 lembar tripleks @ Rp.75.000,- Sewa Gudang @ Rp.600.000,-
Broti 40 batang @ Rp 60.000,- Penyusutan mesin @ Rp.100.000,-
Paku 5 kg @ Rp.5.000,- Bunga pinjaman @ Rp.75.000,-
Cat 10 kaleng @ Rp.80.000,- Gaji pekerja @ Rp.1.300.000
Diminta : a) hitung biaya total
b) hitung biaya per unit meja
Fix Cost
Sewa Gudang = Rp.600.000,-
Penyusutan mesin = Rp.100.000,-
Bunga = Rp.75.000,- +
Rp.775.000
Variable cost
Tripleks 90 x 75.000 = Rp.6.750.000
Broti 40 x 60.000 = Rp.2.400.000
Paku 5 x 5.000 = Rp. 25.000
Cat 10 x 80.000 = Rp. 800.000
Gaji = Rp.1.300.000 +
Rp.11.275.000
Biaya Total = Rp.12.050.000
B. Harga per unit
Harga per unit = biaya total / banyak benda = 12.050.000 / 200
= Rp.60.250

Notes : kalo decimal bulatkan menjadi 2 desimal


Jenis biaya menurut perhitungan rata-rata ( Average )
1. Biaya tetap rata rata ( Average Fix Cost / AFC )
Adalah biaya tetap yang dibebankan pada setiap unit hasil produksi
Untuk menghitung besarnya biaya tetap rata – rata dilakukan cara sbb :
AFC = TFC / Q TFC = Total fixed cost Q=Quantity / jumlah barang
2. Biaya variable rata rata ( Average Variable Cost / AVC )
Adalah rata rata perubahan biaya sesuai dengan besar kecilnya hasil produksi
Besar kecil biaya variable rata rata dapat dilakukan sbb :
AVC = TVC / Q TVC = Total Variable Cost Q= Quantity / jumlah barang
3. Biaya rata rata ( Average Cost / AC ) / rata rata biaya total ( Average Total
Cost/ATC)
Adalah biaya untuk tiap satuan hasil yang diperoleh
Untuk menghitung besarnya biaya rata rata dilakukan sebagai berikut :
AC = AFC + AVC AFC = Average fix Cost AVC = Average Variable Cost
Atau ATC = Average Total Cost Q = Quantity
ATC = Tc/Q
4. Biaya Marginal ( Marginal Cost / MC)
Adalah kenaikan dari biaya total / total cost yang diakibatkan satu unit produksi
Untuk menghitung biaya marginal dapat dilakukan sbb :
MC = ∆TC / ∆ Q TC = total cost ( biaya total ) ∆ = delta ( perubahan )
Q = Quantity ( jumlah barang )

Jumlah JB tetap JB Variabel TC AFC AVC AC / ATC MC


Produksi ( Q ) TFC TVC ( TFC + TVC ) ( TFC / Q ) ( TVC / Q ) ( AFC + AVC ) ( ∆TC /
0 Rp 1.500 0 Rp 1.500 0 0 0 0
1 Rp 1.500 Rp 750 Rp 2.250 Rp 1.500 Rp 750 Rp 2.250 Rp 750
2 Rp 1.500 Rp 1350 Rp 2.850 Rp 750 Rp 675 Rp 1.425 Rp 600
3 Rp 1.500 Rp 1850 Rp 3.350 Rp 500 Rp 616,67 Rp 1.116,67 Rp 500
4 Rp 1.500 Rp 2500 Rp 4.000 Rp 375 Rp 625 Rp 1.000 Rp 650
5 Rp 1.500 Rp 3500 Rp 5.000 Rp 300 Rp 700 Rp 1.000 Rp 1.0
6 Rp 1.500 Rp 4250 Rp 5.750 Rp 250 Rp 708,33 Rp 958,33 Rp 750
7 Rp 1.500 Rp 5100 Rp 6.600 Rp 214.28 Rp 728,57 Rp 942,86 Rp 850
8 Rp 1.500 Rp 5950 Rp 7.450 Rp 187,5 Rp 743,75 Rp 934,75 Rp 850
Contoh tabel macam macam biaya

Jumlah JB tetap JB Variabel TC AFC AVC AC / ATC MC


Produksi ( Q ) TFC TVC ( TFC + TVC ) ( TFC / Q ) ( TVC / Q ) ( AFC + AVC ) ( ∆TC / ∆ Q )
0 Rp 1.500 0 Rp 1.500 0 0 0 0
1 Rp 1.500 Rp 750 Rp 2.250 Rp 1.500 Rp 750 Rp 2.250 Rp 750
2 Rp 1.500 Rp 1350 Rp 2.850 Rp 750 Rp 675 Rp 1.425 Rp 600
3 Rp 1.500 Rp 1850 Rp 3.350 Rp 500 Rp 616,67 Rp 1.116,67 Rp 500
4 Rp 1.500 Rp 2500 Rp 4.000 Rp 375 Rp 625 Rp 1.000 Rp 650
5 Rp 1.500 Rp 3500 Rp 5.000 Rp 300 Rp 700 Rp 1.000 Rp 1.000
6 Rp 1.500 Rp 4250 Rp 5.750 Rp 250 Rp 708,33 Rp 958,33 Rp 750
7 Rp 1.500 Rp 5100 Rp 6.600 Rp 214.28 Rp 728,57 Rp 942,86 Rp 850
8 Rp 1.500 Rp 5950 Rp 7.450 Rp 187,5 Rp 743,75 Rp 934,75 Rp 850

Penerimaan ( Revenue )
Penerimaan ( revenue ) adalah sebuah pendapatan yang diterima oleh masyarakat yang
diperoleh dari berbagai sumber atau seluruh pendapatan yang diterima oleh pemilik factor
produksi
Factor produksi Balas jasa
Faktor produksi alam sewa
Factor produksi tenaga kerja gaji / upah
Factor produksi modal bunga
Factor produksi skill laba +
Pendapatan balas jasa produksi
Jenis – jenis penerimaan
1. Penerimaan total ( total revenue / TR )
Adalah hasil yang diterima oleh perusahaan dari penjualan barang / produk
Untuk menghitung besarnya penerimaan dapat dilakukan sbb :
TR = Q x P TR = total revenue P = harga barang
Q = jumlah barang
2. Penerimaan rata rata ( Average Revenue / AR )
Adalah penerimaan untuk tiap-tiap satuan produksi yang dijual
Untuk menghitung penerimaan rata rata dapat dilakukan sbb
AR = TR / Q AR = Average Revenue
AR = P Q = Jumlah barang
P = harga per satuan rata rata
3. Penerimaan batas ( Marginal Revenue / MR )
Adalah tambahan penerimaan total akibat penambahan barang yang dijual
Untuk menghitung besarnya penerimaan batas dapat dilakukan sbb :
MR = ∆ TR / ∆Q TR = Total revenue ∆ = delta ( perubahan )
Q = quantity
Contoh table penerimaan hasil penjualan barang

Q P TR ( P x Q ) AR ( TR / Q ) MR (∆TR / ∆Q )
1 Rp 500 Rp 500 Rp 500 Rp 500
2 Rp 480 Rp 960 Rp 480 Rp 460
3 Rp 460 Rp 1.380 Rp 460 Rp 420
4 Rp 440 Rp 1.760 Rp 440 Rp 380
5 Rp 420 Rp 2.100 Rp 420 Rp 340
6 Rp 400 Rp 2.400 Rp 400 Rp 300

Q P TR ( P x Q ) AR ( TR / Q ) MR (∆TR / ∆Q )
1 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000
2 Rp 4.600 Rp 9.200 Rp 4.600 Rp 4.200
4 Rp 3.700 Rp 14.800 Rp 3.700 Rp 2.800
5 Rp 3.150 Rp 15.750 Rp 3.150 Rp 950
7 Rp 2.400 Rp 16.800 Rp 2.400 Rp 525
10 Rp 1.150 Rp 11.500 Rp 1.150  Rp 1.766,67
12 Rp 450 Rp 5.400 Rp 450  Rp 3.050

Kegiatan ekonomi konsumsi


Konsumsi adalah suatu kegiatan mengurangi atau menghabiskan nilai guna barang dan jasa
secara berangsur – angsur maupun habis sekaligus
Dari pengertian diatas dapat diketahui barang konsumsi dibagi 2 yaitu :
1. Barang konsumsi sekali pakai
Adalah barang yang sekali pakai langsung habis
Contoh : makanan , minuman , bahan bakar , dll
2. Barang konsumsi secara berulang
Adalah barang yang dapat dipakai secara berulang - ulang
Contoh : pakaian , sepatu , TV , radio , dll
Ciri ciri barang konsumsi
1. Barang yang diperoleh melalui pengorbanan
2. Digunakan memenuhi kebutuhan
3. Dapat digunakan secara berangsur angsur maupun habis sekaligus
Tujuan konsumsi
Adalah untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kepuasan
Factor factor yang mempengaruhi konsumsi
1. Tingkat pendapatan 5. Sikap dan gaya hidup
2. Harga barang 6. Lingkungan / tempat tinggal
3. Selera konsumen 7. Adat istiadat / agama / kebudayaan
4. Jumlah anggota keluarga

Kegiatan ekonomi distribusi

 Pengertian
Distribusi adalah suatu kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen
Distributor adalah prang / pihak yang melakukan kegiatan distributisi
Mis : pedagang , transportasi , dll

 Sistem Distribusi
Pada umumnya system distribusi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1. Saluran distribusi langsung
Adalah penyaluran barang langsung dari produsen ke konsumen
Misalnya : penjual makanan siap saji , petani di desa , dll
2. Saluran distribusi tidak langsung / Panjang
Adalah penyaluran barang dari produsen ke konsumen melalui perantara dagang
Misalnya : sepatu , pakaian , barang elektronik , dll
Produsen Konsumen
Produsen distributor / agen Pedagang besar
Promosi / iklan Pedagang menengah / grosir
Pedagang kecil / pengencer
Semakin banyak saluran yang dilalui oleh suatu
barang maka harga yang dibayar konsumen
semakin mahal
Konsumen

Faktor factor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi


1. Sifat barang 4. Transportasi / pengangkutan
2. Luas pasar / penyebaran barang 5. Biaya pengangkutan
3. Modal yang tersedia 6. Jumlah penjualan
Fungsi Distribusi
Distribusi dalam melakukan kegiatannya tidak boleh mengubah sifat dan bentuk barang
tetapi hanya menjalankan fungsi distribusi sebagai berikut :
1. Pembelian 5. Penyimpanan
2. Penyortiran 6. Pembiayaan
3. Pengangkutan 7. Periklanan
4. Pembungkusan 8. Penjualan
Badan perantara dagang
1. Pedagang 4. Makelar Balas jasa makelar berupa Provisi / Kurtasi
2. Agen 5. Eksportir
3. Komisioner 6. Importir
Pelaku – pelaku ekonomi
Dalam suatu perekonomian kelompok pelaku ekonomi terdiri dari :
1. Rumah Tangga Konsumsi ( RT.K )
2. Rumah Tangga Produksi ( RT.P )
3. Rumah Tangga Negara ( RT.N)
4. Rumah Tangga Luar negeri ( RT.LN )

1. Rumah Tangga Konsumsi


Rumah Tangga = keluarga
Keluarga terdiri dari ayah , ibu , anak
RT. Konsumsi adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan ekonomi dalam rangka
memenuhi kebutuhan . Misalnya : petani , pegawai , pengusaha , dll
Peranan RT.Konsumsi dalam perekonomian
1. Sebagai pemilik factor produksi
2. Sebagai penerima balas jasa factor produksi
Perusahaan
3. Sebagai konsumen / pemakai barang dan jasa
4. Membayar pajak kepada negara Jasa Industri dagang

nyediakan jasa
Balas jasa factor produksi adalah pendapatan
Pendapatan / income = Konsumsi , tabungan
2. Rumah tangga produksi
RT.Produksi adalah kelompok masyarakat dimana kegiatannya menghasilkan /
memproduksi barang dan jasa
RT.Produksi dapat juga disebut perusahaan , karena kegiatannya menghasilkan barang dan
jasa
Peranan rumah tangga produksi dalam perekonomian
1. Sebagai penghasil dan penyalur barang dan jasa
2. Sebagai pemakai / pengguna factor produksi
3. Sebagai pengguna barang modal
4. Sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan
5. Membayar pajak kepada negara
Hubungan antara RT.K dengan RT.P dalam kegiatan ekonomi
Penjualan barang / jasa
Penerimaan Hasil Penjualan Barang
Penerimaan Pengeluaran

RT.P RT.K
Biaya Pendapatan

Pembayaran jasa produksi ( sewa , upah , bunga , laba )


Penjualan Faktor Produksi
Pasar output ( pasar – pasar factor produksi )
Pasar input ( pasar barang dan jasa )
4. Keseimbangan & Struktur Pasar
a) Permintaan

Permintaan adalah jumlah barang yang akan dibeli oleh si pembeli pada waktu dan tempat
tertentu dalam berbagai tingkat harga
Dalam pasar pemintaan dapat juga disebut pembeli
 Jenis – jenis permintaan
a) Menurut daya beli , dibagi 3 yaitu :
1. Permintaan absolut , adalah keinginan terhadap suatu barang tetapi tidak diikuti
kemampuan membayar
2. Permintaan potensial , adalah keinginan terhadap suatu barang diikuti dengan
kemampuan membayar tetapi belum dilaksanakan
3. Permintaan efektif , adalah keinginan membeli barang disertai kemampuan
membayar dan dilaksanakan
 Dalam kegiatan perekonomian yang terpenting adalah permintaan efektif karena
dapat mendorong perkembangan ekonomi
b) Menurut subjeknya
1. Permintaan individu , adalah keinginan terhadap suatu barang yang diperlukan oleh
secara perorangan Misalnya : alat kecantikkan , alat medis
2. Permintaan kolektif , adalah keinginan terhadap suatu barang yang diperlukan orang
banyak Misalnya : jalan raya , listrik , pasar ,dll

Hukum Permintaan
Berbunyi : Jika harga naik maka jumlah barang yang diminta berkurang dan jika harga turun
maka jumlah barang yang diminta bertambah
Hukum permintaan tidak berlaku mutlak , tetapi hanya berlaku dalam kegiatan Cateris
Paribus ( keadaan lain tetap ) Hukum permintaan tidak berlaku untuk kebutuhan primer
Adapun syarat – syarat Cateris Paribus adalah :
1. Pendapatan konsumen tetap
2. Selera konsumen tetap ( kebutuhan )
3. Jumlah penduduk tetap
4. Tidak ditemukan sumber produksi baru
Faktor – factor yang mempengaruhi permintaan
1. Pendapatan konsumen
2. Selera konsumen
3. Harga barang subtitusi
4. Harga barang yang bersangkutan
5. Intensitas kebutuhan
6. Jumlah konsumen
7. Prakiraan perubahan harga

Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah garis / titik yang menghubungkan antara barang dengan jumlah
barang yang diminta
Kurva permintaan selalu bergerak dari kiri atas ke kanan bawah yang berarti semakin
rendah harga barang maka jumlah yang diminta semakin banyak
Contoh Tabel Permintaan barang “ A “
Kurva Permintaan
Harga / Price ( P ) Jumlah Barang ( Q )
Rp1,000
Rp 900 1
Rp900
Rp 800 2
Rp800
Rp 750 4
Rp700
Rp 700 6
Rp600
Rp 600 9
Rp 500 13 Rp500

Rp 450 16 Rp400

Rp 400 19 Rp300

Rp 300 23 Rp200

Rp 200 26 Rp100

Rp 100 30 Rp0
1 2 4 6 9 13 16 19 23 26 30

Penawaran ( supply /s )
Penawaran adalah jumlah barang yang akan ditawarkan / dijual oleh si penjual pada waktu
dan tempat tertentu dalam berbagai tingkat harga
Dalam pasar penawaran dapat juga disebut penjual

Hukum Penawaran
Berbunyi : Jiika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan meningkat dan jika harga
turun , maka jumlah barang yang ditawarkan berkurang
Hukum penawaran sama dengan hukum permintaan harga belaku dalam keadaan Cateris
Paribus ( keadaan lain tetap)
Faktor – factor yang mempengaruhi penawaran
1. Biaya Produksi
2. Ketersediaan sumber produksi
3. Kemajuan teknologi
4. Harga barang yang bersangkutan
5. Harga barang subtitusi
6. Jumlah perusahaan
7. Ekspetasi / harapan perusahaan
Kurva Penawaran
Kurva Penawaran adalah garis / titik yang menghubungkan antara harga dengan jumlah
barang yang ditawarkan
Kurva penawaran selalu bergerak dari kanan atas ke kiri bawah yang berarti semakin rendah
harga barang maka jumlah yang ditawarkan / dijual makin sedikit
Tabel penawaran barang “ X “

Harga / Price ( P) Jumlah barang ( Q)


Rp 800 20 Kurva Penawaran
Rp900
Rp 750 17
Rp800
Rp 700 14
Rp700
Rp 600 11
Rp600
Rp 500 8 Rp500
Rp 450 6 Rp400
Rp 400 4 Rp300
Rp 300 2 Rp200

Rp 200 1 Rp100
Rp0
Rp 100 0 0 5 10 15 20 25

Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan adalah harga yang merupakan kesepakatan antara penjual dan
pembeli . Harga keseimbangan terbentuk dalam pasar melalui proses tawar menawar
antara penjual dengan pembeli

Pengukuran harga keseimbangan


Untuk mengukur terbentuknya harga keseimbangan dapat dilakukan dengan 3 pendekatan /
cara yaitu :
a) Pendekatan tabel
Adalah pada tingkat harga tertentu terjadi keseimbangan dalam tabel
b) Pendekatan Kurva
Adalah pada tingkat harga tertentu terjadi berpotong kurva permintaan dengan kurva
penawaran
c) Pendekatan matematika
Adalah pengukuran harga keseimbangan dilakukan melalui perhitungan fungsi permintaan
dan fungsi penawaran

Proses terbentuknya harga keseimbangan


 Harga keseimbangan dalam pasar terbentuk melalui proses tawar menawar antara
penjual dengan pembeli
 Pada saat terbentuknya harga keseimbangan , penjual dan pembeli sama – sama
memperoleh manfaat ( keuntungan bagi penjual dan kepuasan bagi pembeli )
Tabel dan kurva harga keseimbangan
Tabel Permintaan dan penawaran barang “ X “

Harga / Price ( P ) Jumlah Permintaan ( Qd ) Jumlah Penawaran ( Qs )


Rp 900 1 25
Rp 800 2 23
Rp 700 4 19
Rp 650 6 16
Rp 600 8 14
Rp 500 11 11
Rp 450 13 8
Rp 400 17 5
Rp 350 20 3
Rp 300 23 2
Rp 200 26 1
Rp 100 30 0

Chart Title
Rp1,000
Rp900
Rp800
Rp700
Rp600
Rp500
Rp400
Rp300
Rp200
Rp100
Rp0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Permintaan Penawaran Column1


Lembaga Keuangan Negara
Lembaga keuangan negara dibentuk melalui UU no 21 tahun 2011 yang membentuk
Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) untuk mengatur dan mengawasi sector perbankan dan
sector keuangan lainnya

1. Otoritas Jasa Keuangan ( OJK )


Pengertian
Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) adalah Lembaga independent dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya bebas dari campur tangan pihak lain kecuali dia diatur dalam
undang-undang

Tujuan OJK
1. Agar keseluruhan kegiatan di sector jasa keuangan terselenggara secara teratur ,
adil , transparan , dan akuntabel
2. Agar keseluruhan kegiatan di sector jasa keuangan mampu mewujudkan system
keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil
3. Keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan mampu melindungi kepentingan
konsumen dan masyarakat

Fungsi , Tugas , dan Wewenang OJK


Fungsi
Otoritas Jasa Keuangan berfungsi untuk menyelenggarakan system pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sector jasa keuangan

Tugas OJK
1. Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di sector perbankan
2. Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di sector pasar modal
3. Mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di sector perasuransian , dana
pension , Lembaga pembiayaan , dan Lembaga jasa keuangan lainnya

Wewenang OJK ( sector perbankan )


1. Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank
2. Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank
3. Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank
4. Melakukan pemeriksaan bank
Likuiditas = kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban kewajiban tepat pada waktunya
Rentabilitas = kemampuan perusahaan untuk mencapai / mempertahankan laba dari
kegiatan usaha
Solvabilitas = kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban dari likuidasi
Likuidasi = penutupan / penghentian kegiatan bank karena tidak mampu memenuhi
memenuhi kewajiban – kewajibannya

2. Lembaga Jasa Keuangan Bank

Pengertian dasar bank


Bank berasal dari Bahasa italia yaitu banca / banco artinya bangku
Banco = bangku atau meja tempat pertukaran dan penyimpanan uang

Pengertian bank di Indonesia sesuai dengan UU yang berlaku UU no 21 tahun


2008 tentang perbankan Indonesia menetapkan beberapa hal :
1. Pengertian bank
Bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya

2. Azas , Fungsi , dan Tujuan perbankan Indonesia


 Azas perbankan Indonesia adalah azas demokrasi ekonomi dengan menggunakan
perinsip kehati-hatian
 Fungsi Perbankan Indonesia , sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat
 Tujuan perbankan Indonesia : menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam
rangka pemerataan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat
3. Jenis-jenis bank
 Menurut kepemilikkannya
1. Bank milik pemerintah
2. Bank milik swasta nasional
3. Bank milik swasta asing
4. Bank campuran
 Menurut penciptaan alat pembayaran
1. Bank primer , bank yang dapat menciptakan uang kartal dan uang giral
2. Bank sekunder , bank yang hanya sebagai perantara perkreditan serta tidak dapat
menciptakan alat pembayaran
 Menurut fungsinya , terdiri dari
1. Bank sentral
2. Bank umum
3. Bank Perkreditan Rakyat ( BPR )
4. Bank syariah
Skema jenis bank menurut fungsinya BNI

Bank Sentral / B.U Pemerintah BRI


BAPINDO
Bank Indonesia

BTN
BBD
Meger bank

B.Mandiri 1 Jan 2000


BDN
Bank Umum
BEI
BANK

B.U Swasta BU Swasta Nasional

BPR B.Mega B.BCA B.Kesawan B.Ekonomi

BU Swasta Asing

Standar Cartered
Citi Bank Hongkong bank
Bank Syariah bank

B.U Koperasi

Bank Bukopin

Notes :
Merger bank = penggabungan beberapa bank menjadi satu bank besar dengan maksud
memperbesar modal
Bapindo = Bank Pembangunan Indonesia
BBD = Bank Bumi Daya
BEI = Bank Eksport Import
BPR = Bank Pekreditan rakyat
Bank umum
Diatur dalam UU No.21/2011 , menetapkan :
1. Pengertian
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan perinsip
Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran
2. Tugas pokok bank umum
 Menghinpun dana dari masyarakat
 Memberikan jasa lalu lintas moneter
 Memberikan pinjaman kepada masyarakat dalam penyaluran pinjaman bank harus
Memperhatikan perinsip kehati-hatian dengan memperhatikan syarat 5 C , yaitu :
1. Character , yaitu menyangkut sifat dan kepribadian debitur ( peminjam )
2. Capacity , yaitu kemampuan , keterampilan dalam mengolah pinjaman
3. Capital , yaitu ketersediaan modal awal yang dimiliki debitur
4. Collateral , yaitu ketersediaan jaminan atas pinjaman
5. Condition , yaitu kemampuan menganalisa kondisi perekonomian di masa dating
Bentuk badan hukum bank umum / bentuk surat izin
1. Perseroan Terbatas ( PT )
2. Perusahaan Daerah ( PD )
3. Koperasi
BPR ( Bank Perkreditan Rakyat )
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional / berdasarkan perinsip Syariah
serta tidak memberikan jasa lalu lintas moneter
Tujuan BPR :
1. Membantu masyarakat golongan ekonomi memperoleh modal sekaligus menghindari
tindakan negative dari para renternir
2. Jasa pinjaman rentenir disebut juga : Riba , adalah balas jasa modal / pinjaman melebihi
ketentuan bank
Bank Syariah
Dibentuk berdasarkan UU no 21 / 2008 tentang perbankan Indonesia dan merupakan
pemisahan dari Bank Muamalat Indoensia ( BMI ) yang dibentuk melalui UU no 7/1992
Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan berdasarkan perinsip Syariah
Dalam melaksanakan kegiatannnya bank Syariah berdasarkan hukum hukum islam sehingga
disebut bernapaskan islam
Perinsip Syariah adalah perjanjian penetapan bunga / jasa modal berdasarkan keadaan bank
( keuntungan / kerugian bank )
Perbedaan bank umum dengan bank Syariah
Terletak pada penetapan bunga / jasa modal dimana bentuk umum bunga modal ditetapkan
berdasarkan Undang Undang Bank Indonesia sedangkan bank Syariah bunga modal
ditetapkan berdasarkan keadaan bank
Produk produk perbankan
1. Produk Kredit Pasif Bank
Kredit pasif bank adalah bank menerima simpanan dan membayar bunga tabungan /
simpanan kepada nasabah
Jenis jenis produk kreatif pasif
1. Tabungan = simpanan nasabah di bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat
2. Deposito ( Tabungan Berjangka ) = simpanan yang hanya dapat diambil / ditarik
dalam jangka waktu tertentu ( setelah jatuh tempo )
3. Sertifikat Deposito = surat tanda bukti simpanan deposito yang dapat
diperjualbelikan
4. Giro = simpanan / tabungan dari nasabah di bank yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran
5. Deposit on Call = jenis tabungan tetap yang dapat diambil setelah ada
pemberitahuan terlebih dahulu dari si penabung
6. Deposit automatic roll over = suatu jenis deposito yang jika uangnya tidak diambil
sampai dengan waktu jatuh tempo , deposito langsung diperpanjang dan bunganya
langsung dihitung secara otomatis
2. Produk kredit aktif bank
1. Kredit rekening koran = pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan jaminan
surat berharga
2. Kredit reinburse / kredit perdagangan = pinjaman yang diberikan kepada nasabah
untuk kepentingan import
3. Kredit asep / wessel = pinjaman yang diberikan kepada nasabah dalam bentuk
wessel dagang
4. Kredit documenter = pinjaman yang diberikan kepada nasabah dengan jaminan
dokumen pengiriman barang
5. KIK = kredit investasi kecil
6. KMKP = kredit modal kerja permanen
Produk kredit Lalu Lintas Moneter
Adalah produk produk perbankan yang tidak termasuk pada kredit aktif dan kredit pasif
bank
Sector jasa keuangan lain / Lembaga keuangan bukan bank ( LKBB )
Otoritas jasa keuangan selain mengawasi / mengatur sector perbankan juga melakukan
pengawasan terhadap sector jasa keuangan lainnya ( LKBB ) yang terdiri dari :
1. Pasar modal
2. Asuransi
3. Dana pension
4. Lembaga pembiayaan
5. Pengadaian
1. Pasar modal / bursa efek
Pasar modal = pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana jangka Panjang /
pinjaman jangka Panjang dalam bentuk efek
Jenis produk pasar modal
1. Saham adalah surat tanda bukti penyertaan / penamaan modal dalam perusahaan
Balas jasa saham = deviden
2. Obligasi adalah surat tanda bukti pinjaman perusahaan kepada pemilik modal balas
jasa
Obligasi disebut kupon
3. Right issue adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan & memberi hak
kepada pemegangnya membeli saham baru
Keuntungan investasi di pasar modal , terdiridari :
1. Deviden = pembagian keuntungan yang diperoleh pemegang saham
2. Capital gain = selisih antara harga beli dengan harga jual
Resiko / kerugian berinvestasi di pasar modal , terdiri dari
1. Capital loss adalah harga beli lebih rendah dari harga jual
2. Tidak mendapatkan deviden ( mengalami kerugian )
3. Saham didelist ( dikeluarkan ) dari bursa efek
4. Perusahaan bangkrut / dililuidasi
Asuransi
Adalah suatu perjanjian dengan pihak penanggung mengikatkan diri kepada pihak
tertanggung dengan menerima planning untuk penggantian kerusakkan , kehilangan karena
suatu peristiwa yang tidak tertentu

Fungsi Asuransi
1. Mengalihkan / membagi resiko yang mungkin terjadi atas hidup / harta benda
2. Mendorong pertumbuhan usaha
3. Mencegah kerugian melalui identifikasi berbagai resiko potensial
Dana pension
Adalah suatu badan usaha yang mengolah dana pension dengan tujuan memberikan
kesejahteraan kepada pegawai / karyawan yang pension
Fungsi dana pension adalah menyediakan dana / uang pertanggungan apabila peserta
kecelakaan ( cacat ) atau meninggal dunia
Peranan dana pension :
1. Penyediaan biaya hidup di hari tua
2. Sarana peningkatan ekonomi
3. Menambah motivasi kerja
Lembaga pembiayaan
Adalah suatu badan usaha yang melakukan pembiayaan dalam bentuk uang / barang dalam
melaksanakan kegiatannya Lembaga pembiayaan memperdomakan perinsip kehati hatian
yaitu syarat 5 C
Pengadaian
Adalah badan usaha yang memberi pinjaman kepada nasabah / masyarakt dengan jaminan
harta lancar , misalnya perhiasan , barang elektornik , dll
Peranan pengadaian
1. Membantu masyarakat memperoleh dana tunai secara cepat
2. Memajukan perekonomian masyarakat yang berskala kecil & UKM ( Usaha kecil dan
Menengah )
Bank Sentral , Sistem Pembayaran dan Alat pembayaran

1. Bank Sentral / Bank Indonesia


Diatur dalam UU no 23/2004 menetapkan hal hal sebagai berikut :
 Pengertian bank sentral
Bank sentral adalah Lembaga negara independent dan bebas dari campur tangan
pemerintah dan pihak lain
 Tujuan bank sentral
1. Mengatur , menjaga , dan memelihara kestabilan nilai rupiah
2. Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja
 Tugas pokok Bank Indonesia
1. Mengatur dan mengawasi bank
2. Mengatur dan menjaga system pembayaran
3. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
 Macam macam kebijakan moneter :
1. Politik diskanto = bunga
Adalah suatu kebijakan yang dilakukan bank Indonesia dengan cara menaikkan atau
menurunkan suku bunga tabungan dengan maksud mengendalikan jumlah uang yang
beredar
Pada masa inflasi suku bunga dinaikkan dan masa deflasi suku bunga diturunkan
2. Politik Pasar Terbuka
Adalah suatu kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara menjual atau membeli
surat surat berharga dengan maksud mengendalikan jumlah uang beredar , misalnya :SBJ ,
SUN , SBPU
SBI = Sertifikat Bank Indonesia SUN = Surat Utang Negara SBPU = Surat Berharga Pasar Uang
Pada masa inflasi menjual surat berharga dan pada masa deflasi membeli surat kembali
surat berharga
Kliring = Penyelesaian utang piutang antar bank
3. Politik Cadangan Kas Minimun / Politik Cash Ratio
Adalah suatu kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia dengan cara menetapkan cadangan
kas bank minimum bank umum
Pada masa inflasi cadangan kas dinaikkan dan pada masa deflasi cadangan kas minimum
diturunkan
4. Politik Kredit Selektif
Adalah suatu kebijakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia membatasi peredaran kredit
dengan cara menaikkan tingkat suku bunga pinjaman
Pada masa inflasi suku bunga pinjaman dinaikkan dan pada masa deflasi suku bunga
pinjaman diturunkan
Alat Pembayaran / uang
Pengertian uang
Uang adalah suatu benda yang dapat diterima oleh masyarakat sebagai alat pembayaran
yang syah dalam melaksanakan tukar menukar atau perdagangan
Sejarah Perkembangan Uang
1. Masa Barter
Pada masa barter alat tukar yang digunakan adalah barang , sedangkan dasar kegiatan
adalah kebutuhan
Adapun kelemahan system barter:
1. Sulit menemukan orang yang saling membutuhkan
2. Sulit menentukan perbandingan harga
3. Membatasi pilihan pembeli
4. Sulit menentukan pembayaran yang tertunda
5. Waktunya relative lama
2. Uang Barang
Akibat kelemahan system barter , diciptakan alat ukur dalam bentuk barang dan disebut
uang barang dengan menetapkan beberapa jenis barang dengan syarat : jumlahnya terbatas
, sulit diperoleh dan disukai orang . Misalnya perhiasan , garam , kulit buaya , gading gajah ,
kulit ular
Kelemahan uang barang :
1. Tidak mempunyai pecahan
2. Hanya berlaku pada daerah tertentu
3. Tidak tahan lama
4. Sulit dalam penyimpanan
3. Uang Logam
Pada abad ke - XV diciptakan alat tukar dalam bentuk logam yang disebut logam mulia yang
terdiri atas emas dan perak
Kelemahan uang logam :
1. Jumlahnya terbatas
2. Kadar kandungan emas berbeda beda
3. Tidak praktis dibawa
4. Uang Kertas
Uang kertas diciptakan sekitar abad ke – 19 dimana pada awal uang kertas merupakan surat
tanda bukti penyimpanan emas ( gold smith notes ) pada Lembaga penyimpanan
Surat tanda bukti penyimpanan emas tersebut digunakan sebagai alat tukar
Peredaran uang kertas didasari oleh kepercayaan masyarakat sehingga disebut uang
kepercayaan ( fiducier money )
5. Uang Giral
Uang diciptakan sekitar abad ke 21 yang merupakan saldo tagihan yang ada pada bank ,
misalnya : cek , giro , tabungan wesel , deposito , dll
Uang giral tidak merupakan alat bayar yang syah , tetapi hanya digunakan oleh pihak
tertentu untuk memperlancar pembayaran
 Jenis – jenis uang
1. Menurut Lembaga yang mengeluarkan :
 Uang kartal adalah alat pembayaran yang syah dan dapat diterima secara umum
Uang kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam
 Uang giral adalah saldo tagihan yang ada pada bank dan dapat ditukar menjadi uang
tunai
Uang giral dicetak dan dikeluarkan oleh bank umum
Terbentuknya uang giral pada saat nasabah / masyarakat menyetorkan uang kartal
pada bank , misalnya : tabungan , deposito , giro , dll
2. Menurut bahan pebuatan
 Uang logam
 Uang kertas
3. Menurut nilainya
 Uang bernilai penuh ( full bodret money )
Adalah uang dimana nilai nominalnya sama dengan nilai intrinsiknya , misalnya ;
uang logam
 Uang tidak bernilai penuh ( token money )
Adalah uang dimana nilai nominalnya lebih tinggi dari nilai intrinsiknya , misalnya :
uang kertas
 Syarat – syarat uang
1. Digemari / diterima secara umum
2. Nilainya stabil
3. Tidak mudah rusak / tahan lama
4. Mudah disimpan
5. Jumlahnya mencukupi kebutuhan
6. Terdiri dari berbagai satuan nominal
 Fungsi uang
 Fungsi primer / asli = fungsi yang melekat pada mata uang itu sendiri
 Fungsi sekunder / turunan = fungsi yang terbentuk dalam peredaran
 Fungsi uang :
1. Sebagai alat tukar Fungsi Asli / Primer
2. Sebagai alat ukur / satuan hitung
3. Sebagai alat pembayaran
Fungsi Sekunder /
4. Sebagai alat penimbun kekayaan
turunan
5. Sebagai alat pemindah kekayaan
Nilai uang
Nilai uang dibagi beberapa macam :
 Berdasarkan peredarannya
1. Nilai nominal = angka yang tertera pada mata uang itu sendiri
2. Nilai intrinsic = nilai bahan pembuatan uang
3. Nilai riil = kemampuan uang untuk ditukar dengan sejumlah barang
 Menurut penggunaan
1. Nilai internal uang = kemampuan mata uang dalam negeri ( Rp ) untuk ditukarkan
dengan sejumlah barang
2. Nilai eksternal uang = kemampuan mata uang dalam negeri ( Rp ) untuk ditukarkan
dengan mata uang asing
o Motif penyimpanan uang

Menurut JM.Keynes , seorang menyimpan uang tunai dipengaruhi beberapa motif :


1. Motif transaski yaitu keinginan menyimpan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan
sehari hari
2. Motif berjaga berjaga adalah keinginan menyimpan uang tunai untuk memenuhi
kebutuhan / keperluan yang tidak terduga
3. Motif spekulasi adalah keinginan menyimpan uang tunai untuk kegiatan spekulasi
Spekulasi adalah tindakan ekonomi yang bersifat untung – untungan

 Permintaan dan penawaran barang


Permintaan uang adalah kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai
Factor factor yang mempengaruhi permintaan uang tunai :
1. Besar kecilnya belanja negara
2. Cepat / lambatnya peredaran uang
3. Selera konsumen terhadap suatu barang
4. Tingkat kebutuhan
5. Motif masyarakat meyimpan uang tunai
Penawaran uang adalah jumlah uang beredar dalam suatu perekonomian / suatu negara
Factor factor yang mempengaruhi penawaran barang :
1. Tingkat pendapatan masyarakat
2. Tingkat rendahnya bunga bank
3. Tingkat harga barang
4. Struktur ekonomi
5. Kebijakan moneter

 Teori – teori uang


Teori Persediaan Kas
Dipelopori oleh Alfred Marshall , mengatakan “Tinggi rendahnya nilai uang dipengaruhi oleh
jumlah uang yang disimpan / ditabung untuk persediaan kas “
Teori Pendapatan
Dipelopori oleh J.M Keynes , mengatakan “ Jumlah uang yang beredar dapat mempengaruhi
kenaikkan harga sekalipun kenaikkan harga tidak selalu seimbang dengan jumlah uang yang
beredar
Teori Kuantitas uang ( Teori Persamaan Transaksi )
Dipelopori oleh Erving Fisher , mengatakan “ pada dasarnya jumlah uang yang beredar akan
menimbulkan perubahan yang sama dengan kenaikan harga barang pada umumnya “
Untuk mengetahui tingkat peredaran uang dan perbandingan perubahan harga , Erving
Fisher merumuskan teori persamaan transaksi :
M . V = P .T
M = money P = Price ( harga barang )
V = velocity ( kecepatan uang beredar ) T = Trade (jumlah barang yang diperdagangkan)
Contoh :
1. Jika diketahui M = 3.500 ; P=750 ; T = 240 , Dit : V …?
Jwb : M . V = P. T
3500 . v = 750 . 240
V = 51,43
2. Jika Diketahui M=2600 ; V=33 ; P=900 , Ditanya : T…?
Jwb : M . V = P. T
2600 . 33 = 900 . T
T = 95 , 3
3. Jika Diketahui M = 2000 ; V = 30 ; T = 50 , Ditanya : P…..?
Jwb : M .V =P.T
2000 . 30 = P .50
P = 1200

Badan Usaha Dalam Perekonomian Indonesia


4. Jika diketahui V = 30 , T = 80 , P = 40 ; Ditanya : M …?
Jwb : M . V = P .T M . 30 = 3200 M = 106,67
Pengertian
Badan usaha adalah kesatuan yudiris ekonomis yang bertujuan mencari laba
Misalnya : CV , PT , Fa , Yayasan
Perusahaan adalah kesatuan teknis dan tempat dengan menggabungkan factor produksi
yang bertujuan menghasilkan barang
Misalnya : restoran , salon , bengkel , dll
Setiap pendirian badan usaha harus diikuti pendirian perusahaan sebab perusahaan sebagai
sarana / alat badan usaha untuk mencapai tujuan
Jenis- Jenis Perusahaan
1. Menurut lapangan usahanya , dibagi 3
Perusahaan jasa
Perusahaan dagang
Perusahaan industry
2. Menurut bidang usahanya , dibagi 5
Perusahaan Ekstraktif = Perusahaan yang mengambil hasil yang disediakan di alam
Perusahaan Agaris = Perusahaan yang mengolah dan mengelola tanah
Perusahaan Industri = Perusahaan yang mengolah bahan mentah hingga ke barang jadi
Perusahaan Dagang = Perusahaan yang menyalurkan barang dari produsen ke konsumen
Perusahaan Jasa = Perusahaan yang menyediakan jasa untuk kepentingan pihak lain
Jenis Jenis Badan Usaha
1. Menurut kepemilikan modal , dibagi 3
Badan Usaha Milik Negara ( BUMN )
Badan Usaha Milik Swasta ( BUMS )
Badan Usaha Campuran
2. Menurut Kepemilikkan hak badan hukum , dibagi 7
Perusahaan Perseorangan ( PO ) -> UD ( Usaha Dagang ) -> PD ( Perusahaan Dagang ) , Toko
Persekutuan Firma ( Fa )
BUMS
Persekutuan Komanditer ( CV )
Perseroan Terbatas ( PT )
Koperasi
Yayasan
Perusahaan Negara ( BUMN / BUMD )
3. Menurut tanggung jawab pemilik , dibagi 5
Perusahaan Perseorangan ( PO )
Persekutuan Firma ( Fa )
Persekutuan Komanditer ( CV )
Perseroan Terbatas ( PT )
Koperasi
BUMN ( Badan Usaha Milik Negara )
BUMN = suatu badan usaha dimana modalnya sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh negara
Pembagian BUMN
Menurut UU no 9 tahun 1969 , BUMN terdiri dari
1. Perusahaan Jawatan ( PJ )
2. Perusahaan umum Negara ( Perum )
3. Perusahaan Perseroan ( Persero )
Akan tetapi sejak tahun 1991 , seluruh usaha Perjan diahlikan menjadi Perum
Misalnya : PJKA menjadi perumka
PJ Pengadaian menjadi Perum Pengadaian
Sejalan dengan perkembangan ekonomi maka melalui Inpres No . 5 /1998 diganti dengan
UU no 19 tahun 2003 , BUMN terdiri dari :
1. Perusahaan Perseroan ( Persero )
2. Perusahaan Umum ( Perum )
3. Perusahaan Daerah ( BUMD )

Perusahaan Perseroan ( Persero )


Perusahaan Perseroan adalah suatu perusahaan dimana modalnya sebagian atau
seluruhnya berasal dari kas negara dalam bentuk saham
Tujuan Persero adalah untuk mencari keuntungan / laba sebesar besarnya
Dalam Kepemilikkan modal , pemerintah harus memiliki saham minimal 51 % dan sisanya
( 49%) dapat dimiliki oleh masyarakat
Alasan mengapa pemerintah harus memiliki saham 51 % ?
Karena agar kebijakan perusahaan tetap ada pada pemerintah
Jenis jenis Perusahaan Persero :
1. PT .PLN
2. PT . Telkom
3. PT. KAI
4. PT . POS
5. PT . Pertamina
6. PT . Bank BNI

Perusahaan Umum ( Perum )


Pengertian
Perusahaan umum adalah suatu perusahaan dimana modalnya berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan
Tujuan Perum adalah untuk menyediakan kegunaan umum sekaligus menumpuk
keuntungan
Jenis – jenis usaha Perum
1. Perum Pengadaian
2. Perum Perumnas
3. Perum Damri
4. Perum Perhutani
5. Perum Peruri
Fungsi BUMN dalam perekonomian
1. Sebagai agen pembayaran
2. Untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat
3. Sebagai alat stabilitas harga
4. Untuk memperoleh keuntungan
Peranan BUMN dalam perekonomian
1. Sebagai pelaku kegiatan ekonomi
2. Sebagai pengatur dan pengawas kegiatan usaha
Tujuan BUMN adalah
1. Melayani kepentingan masyarakat umum
2. Mencegah praktek monopoli swasta
3. Sebagai sumber pendapatan negara
4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam

Badan Usaha Milik Swasta ( BUMS )


Pengertian
BUMS adalah suatu badan usaha dimana modalnya dimiliki oleh swasta ( kelompok dan
individu )
Tujuan BUMS
Adalah untuk mencari keuntungan keuntungan sebesar – besarnya
Jenis – jenis BUMS
1. Perusahaan Perseorangan ( Po )
2. Perusahaan Firma ( Fa )
3. Persekutuan komanditer ( CV )
4. Perseroan Terbatas ( PT )

Perusahaan Perseorangan
Pengertian
Perusahaan perseorangan adalah suatu perusahaan dimana modal dan kepemilikkan
berada pada satu orang , misal : toko usaha dagang , bengkel , dll

Persekutuan Firma
Pengertian
Perusahaan Firma adalah suatu perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih atas
nama Bersama
Cara Pendirian Firma
1. Membuat akte notaris
2. Didaftarkan pada departemen perindustrian dan perdagangan
3. Didaftarkan pada pemerintah daerah setempat
Keburukan utama dari usaha Firma adalah apabila salah satu anggota Tarik diri , maupun
meninggal dunia , maka Firma harus dibubarkan untuk menghindari tindakan negative dari
pihak lain
Alasan anggota mempunyai tanggung jawab yang tak terbatas karena tindakan salah
seorang anggota menjadi tanggung jawab anggota lainnya

Perusahaan Komanditer ( CV )
Pengertian
Perusahaan Komanditer adalah perusahaan yang didirikan dimana anggota terdiri dari
sekutu aktif dan sekutu pasif
Keanggotaan dalam CV terbagi 2 , yaitu :
1. Sekutu aktif ( sekutu Komplementer )
Adalah anggota selain menanamkan modal ikut serta menjalankan perusahaan
2. Sekutu pasif ( sekutu komanditer )
Adalah anggota yang hanya menanamkan modal dan bertanggung jawab sebesar modal
yang ditanamkan
Sekutu aktif mempunyai tanggung jawab tidak terbatas sebab maju mundurnya perusahaan
terletak pada kemampuan managemen sekutu aktif
Cara pendirian CV
1. Membuat akte notaris
2. Didaftarkan pada pemerintah daerah setempat
3. Didaftarkan pada pengadilan negeri setempat

Perseroan Terbatas ( PT )
Adalah suatu perusahaan yang didirikan dimana modalnya terdiri atas saham saham
Syarat Pendirian PT
1. Membuat akte notaris
2. Didaftarkan pada Menteri kehakiman melalui pengadilan negeri setempat
3. Dimuat dalam lembaran berita negara
4. Melampirkan neraca awal perseroan
Neraca awal Perseroan
- Modal yang ditempatkan / disetor - Modal Statuer / tetapan
( 20% dari modal statuer ) mis : 10,000 lembar saham
20% x 100,000,000 = Rp 20,000,000 @10,000 ………. Rp 100,000,000
- Modal kerja
20% dari modal ditempatkan
20% x 20,000,000 = Rp 4,000,000
- Modal Fortepolio Rp 76,000,000
Jumlah =Rp 100,000,000 Jumlah Rp 100,000,000
Apabila dalam massa 6 bulan sejak tanggal pengeluaran surat izin PT , Modal Fortepolio tidak
berubah menjadi modal ditempatkan / disetor , maka surat izin perseroan harus ditarik kembali
untuk menghindari tindakan negative dari pemilik / pendiri perseroan

 Modal Statuer = modal saham yang diterbitkan pada awal pendirian PT


 Modal ditempatkan / disetor = saham yang sudah terjual / yang telah ada pemiliknya
 Modal kerja = modal yang sudah dapat digunakan untuk kegiatan perusahaan
 Modal fortepolio = modal yang masih dalam bentuk saham dan belum ada
pemiliknya
Alat Pelengkapan organisasi PT
1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS )
Pemegang kekuasaan tertinggi dalam PT adalah RUPS yang berhak mengangkat dan
memberhentikan dewan direksi dan dewan komisaris
2. Dewan Direksi
Dipilih oleh RUPS yang bertugas memimpin dan mengawasi harta kekayaan perseroan
3. Dewan komisaris
Ditetapkan berdasarkan jumlah saham terbesar , yang bertugas mengawasi pimpinan dalam
menjalankan tugas
Jenis Jenis PT
1. PT terbuka / PT Umum , suatu perseroan dimana modalnya dapat diperjualbelikan
kepada masyarakat umum
2. PT Tertutup / PT keluarga , suatu perseroan dimana sahamnya hanya dapat dimiliki
oleh kelompok tertentu
3. PT Kosong , suatu perseroan dimana surat izinnya masih berlaku tetapi kegiatannya
telah berhenti karena bangkrut / failit
Ciri / kebaikkan PT
1. Pemegang kekuasaan tertinggi adalah RUPS
2. Modal diperoleh melalui penjualan saham
3. Mudah mengalihkan kepemilikkan saham
4. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab terbatas
5. Managemen ditetapkan berdasarkan keahlian
6. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin
Keburukan PT
1. Biaya operasi perseroan relative besar
2. Pendirian PT lebih sulit
3. Rahasia perusahaan kurang terjamin
4. Pajak perseroan relative besar
5. Sulit mengubah bidang usaha perseroan karena harus mengubah surat izin usaha

Bentuk kerja sama badan usaha lain / badan usaha campuran


1. Joint venture = kerja sama antara beberapa perusahaan yang didasari oleh perinsip
bagi hasil
2. Trust = peleburan beberapa perusahaan menjadi satu perusahaan dengan tujuan
menguasai pasar
3. Holding company = suatu badan usaha dimana sahamnya dikuasai oleh kelompok
tertentu dan pemilik saham terbesar menjadi pengambil kebijakan
4. Sindikat = kerja sama antara beberapa orang untuk melaksanakan suatu projek
khusus dibawah suatu perjanjian
5. Concern = penggabungan beberapa badan usaha dengan tujuan untuk memperbesar
modal
6. Kartel = kerja sama beberapa perusahaan sejenis dengan maksud untuk
meningkatkan hasil produksi
Macam macam Kartel
1. Kartel daerah = kerja sama perusahaan untuk menetapkan daerah pemasaran
2. Kartel produksi = kerja sama perusahaan dalam menetapkan volume produksi
3. Kartel kondisi / syarat = kerja sama perusahaan untuk menetapkan syarat
penjualan / penyerahan barang
4. Kartel harga = kerja sama perusahaan dalam menetapkan harga jual barang
5. Kartel laba = kerja sama perusahaan dalam menetapkan cara pembagian laba
Pengelolaan badan usaha
- Dalam pengelolaan badan usaha pemerintah , swasta , dan koperasi selain
memperdomani fungsi managemen juga dapat dipengaruhi factor factor lain
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai
- Adapun factor factor yang mempengaruhi pengelolaan badan usaha terdiri dari :

Faktor intern Factor eksternal


Sarana Kondisi / situasi
Prasarana Kebutuhan konsumen
Sumber daya manusia ( tenaga kerja ) Adat istiadat
Modal / dana Peraturan pemerintah
Fungsi Badan Usaha
1. Fungsi managemen , meliputi perencanaan , pengorganisasian , pelaksanaan , dan
pengawasan
2. Fungsi komersial , badan usaha bertujuan mencari laba dengan menyediakan barang
dan jasa
3. Fungsi pertumbuhan ekonomi , sebagai mitra pemerintah dalam pengembangan
perekonomian
4. Fungsi social , sebagai penyedia lapangan kerja dan perbaikkan kualitas lingkungan
hidup
Factor yang mempengaruhi pemilikkan kedudukan / letak badan usaha
1. Factor alam = pemilihan letak badan usaha dipengaruhi ketersediaan bahan baku
2. Factor historis = pemilihan letak badan usaha dipengaruhi oleh sejarah masa lampau
3. Faktor undang undang = pemilihan letak badan usaha berdasarkan peraturan
pemerintah
4. Factor ekonomi = pemilihan letak badan usaha berdasarkan perbandingan biaya
dengan hasil
Koperasi
Koperasi Indonesia
Asal kata dan pengertian koperasi Indonesia
Koperasi berasal dari Bahasa inggris yaitu cooperation yang terdiri dari dua perkataan , yaitu
Co = Bersama , operation = bekerja sama ; cooperation = bekerja sama
Pengertian koperasi di Indonesia
Pengertian koperasi di Indonesia disesuaikan dengan undang undang koperasi yang berlaku
yaitu : UU no 25 / 1992 , tentang perekonomian
Koperasi adalah suatu badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan perinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasaran atas kekeluargaan
Tujuan dan azas koperasi Indonesia
Tujuan koperasi = meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya
Azas koperasi Indonesia = azas kekeluargaan
Landasan landasan koperasi Indonesia
1. Landasan idiil : Pancasila
2. Landasan structural : UUD 1945 pasal 33 ayat 1
3. Landasan mental : setia kawan dan kesadaran pribadi
4. Landasan operasional : a. UU no 25 tahun 1992
B^ anggaran dasar dam anggaran rumah tangga
Perinsip koperasi Indonesia
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa masing masing
anggota
4. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal
5. Kemandirian

Fungsi dan peranan koperasi


1. Mengembangkan dan membangun potensi dan kemampuan ekonomi negara
2. Berperan aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan perekonomian nasional
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
Perangkat organisasi koperasi
- Menurut UU no 25 tahun 1992 , tentang perkoperasian Indonesia , perangkat
organisasi koperasi terdiri dari :
1. Rapat anggota
2. Pengurus
3. Pengawas
Struktur Organisasi Koperasi
1. Rapat Anggota
Dalam tata kehidupan koperasi pemegang kuasa tertinggi adalah Rapat Anggota yang
berhak memilih,mengangkat dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas. Rapat anggota
koperasi diselenggarakan maksimal dua kali setahun dan minimal satu kali setahun yang
disebut Rapat Anggota Tahunan ( RAT).
Wewenang rapat anggota
a. Menetapkan anggaran dasar koperasi
b. Memilih,mengangkat dan memberhentikan pengurus dan pengawas
c. Menetapkan kebijakan umum pengurus
d. Menetapkan rencana kerja,rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
e. Mengesahkan lapoaran keuangan dan laporan pertanggung jawaban pengurus
2. Pengurus
Pengurus dipilih dari kalangan anggota melalui rapat anggota untuk memimpin dan
mengelola Koperasi.
Koperasi yang baru dibentuk pengurus dapat dipilih dari luar anggota dengan ketentuan
jumlahnya tidak lebih 1/3 dari jumlah pengurus dalam jangka waktu tertentu.
Tugas-tugas Pengurus
1. Mengelola koperasi dan usahanya
2. Memimpin organisasi koperasi
3. Mengajukan rancangan rencana kerja serta anggaran belanja koperasi
4. Menyelenggarakan rapat anggota koperasi
5. Mengajukan laporan keuangan dan laporan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas
6. Menyelenggarakan buku daftar anggota
Wewenang Pengurus
1. Mewakili koperasi didalam dan keluar pengadilan
2. Memutuskan penerimaan,penolakan dan pemberhentian anggota
3. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan manfaat koperasi.
3. Pengawas
Dipilih dari kalangan anggota melalui rapat anggota untuk mengawasi pengurus dalam
melaksanakan kegiatannya. Jumlah anggota pengawas harus ganjil dan penggantian
dilakukan dengan sistem estafet
.
Tugas Pengawas
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan koperasi
2. Membuat laporan tertulis terhadap hasil pengawasan.
Wewenang Pengawas
1. Memeriksa segala catatan yang ada pada koperasi
2. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan serta merahasiakan hasil pengawasan.
g. Permodalan Koperasi
Sumber modal koperasi dibagi : 2
1.Modal sendiri(dari dalam),terdiri dari :
a. Simpanan pokok
b. Simpanan wajib
c. Dana cadangan
d. Hibah
Hibah adalah pemberian pihak lain berupa uang dan barang yang tidak mengikat.
2. Modal pinjaman(dari luar),terdiri dari :
a. Pinjaman dari anggota koperasi
b. Pinjaman dari koperasi lain
c. Pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lain
d. Penerbitan obligasi dan saham
e. Sumber-sumber lain yang syah.
Jenis simpanan dalam koperasi
1. Simpanan pokok
adalah simpanan yang hanya satu kali dibayar pada saat masuk menjadi anggota dengan
jumlah yang sama besarnya.
2. Simpanan wajib
adalah simpanan yang dibayar beberapa kali dengan jumlah yang tidak tetap.
3. Simpanan sukarela
adalah simpanan yang diterima dari anggota dan bukan anggota dengan jumlah yang
tidak tetap.

h. Jenis-jenis koperasi
1. Menurut asalnya/usaha pokoknya :
a. Koperasi konsumsi
b. Koperasi produksi
c. Koperasi kredit
2. Menurut jumlah unit usahanya :
a. Koperasi single purpose
b. Koperasi multi purpose
3. Menurut lapangan usahanya :
a. Koperasi pertanian
b. Koperasi nelayan
c. Koperasi jasa
d. Koperasi industri,dll.
4. Menurut tingkatannya :
a. Koperasi primer
b. Koperasi sekunder

B. KOPERASI SEKOLAH
a.Pengertian
Koperasi sekolah adalah suatu koperasi dimana anggotanya terdiri dari siswa/siswi sekolah
yang bersangkutan.
Anggota koperasi sekolah adalah siswa/siswi yang masih terdaftar pada sekolah yang
bersangkutan
b.Landasan hukum pendirian koperasi sekolah
Dasar hukum pendirian koperasi sekolah adalah SK no : 275/KPTS/Mentranskop/1972.
Selanjutnya dituangkan surat keputusan bersama yaitu SK no : 638/SKPTS/Men/1974.
Kemudian pengelolaan koperasi sekolah dibawah naungan Departemen Pendidikan.

c.Tujuan Koperasi Sekolah


1. Mendidik,menanamkan kesadaran hidup bergotong royong dan setia kawan anatara
siswa
2. Memupuk rasa cinta terhadap sekolah.
3. Mengembangkan dan mepertinggi mutu pengetahuan tentang koperasi.
4. Melatih siswa hidup hemat dan menabung.
5. Mengembangkan jiwa wirausaha para siswa
d. Perangkat Organisasi Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah sebagai salah satu kegiatan Ekstra kurikuler disekolah menetapkan
perangkat organisasi sebagai berikut :
1. Rapat Anggota
2. Pengurus
3. Pengawas
4. Badan Pembina dan Penasehat.
e. Permodalan Koperasi Sekolah
Sumber modal koperasi sekolah dibagi 2
1.Modal sendiri,terdiri dari :
a. Simpanan pokok c. Dana cadangan
b. Simpanan wajib d. Hibah
2. Modal pinjaman,terdiri dari :
a. Pinjaman dari anggota
b. Pinjaman dari bank
c. Bantuan dari pemerintah
d. Pinjaman dari pihak lain yang tidak mengikat
f. Usaha Koperasi Sekolah
Usaha-usaha yang dapat dikelola dalam Koperasi sekolah terdiri dari :
1. Usaha toko
2. Usaha kafetaria/kantin
3. Usaha pelayanan jasa
4. Usaha simpan pinjam.
C. SISA HASIL USAHA(SHU) KOPERASI
Pengertian
Sisa Hasil Usaha adalah pendapatan koperasi yang dalam satu tahun buku setelah dikurangi
biaya-biaya.
SHU koperasi akan dialokasikan pada beberapa bagian seperti : jasa modal,jasa
anggota,jasa – pengurus,dana cadangan,dll.
Pembagian SHU kepada anggota dibagi menjadi dua(2) bagian,yaitu
a. Jasa modal adalah bagian SHU yang diberikan kepada anggota menurut besarnya
simpanan.
Untuk menghitung besarnya jasa modal dilakukan cara sbb :
SHU Jasa Modal = Jasa Modal X Jlh simp.anggota
Jlh.Modal

b. Jasa anggota adalah bagian SHU untuk diberikan kepada anggota menurut jasa yang
diberikan anggota kepada koperasi.
Jasa anggota koperasi terdiri dari :
1.Jasa anggota dalam Koperasi Konsumsi
Untuk menghitung jasa anggota dapat dilakukan cara sbb :
SHU jasa pemb./ = Jlh pemb anggota X Jasa anggota
anggota Jlh penjualan

Contoh :
Data-data Koperasi PRIMA UTAMA thn 2016,sbb :
Modal Koperasi,…… Rp 150.000.000;
Penjualan Koperasi,… Rp 250.000.000;
SHU Koperasi,… Rp 30.000.000;
Ibu Nunung sebagai anggota koperasi memiliki :
Simpanan pokok,.. Rp 1.000.000;
Simpanan wajib,… Rp 2.000.000;
Belanja Ibu Nunung,.. Rp 1.500.000;
Dalam Anggaran Dasar(AD) ditetapkan :
Jasa Modal = 20 %
Jasa Anggota = 30 %
Diminta : Hitunglah SHU yang diterima Ibu Nunung.
Jawab : Jasa modal = 20 % X Rp 30.000.000; = Rp 6.000.000;
Jasa anggota = 30 % X Rp 30.000.000; = Rp 9.000.000;
SHU jasa modal = Rp 3.000.000; X Rp 6.000.000;
Rp 150.000.000;
= Rp 120.000
SHU jasa Anggota = Rp 1.500.000; X Rp 9.000.000;
Rp 250.000.000;
= Rp 54.000;
Total SHU Ibu Nunung = Rp 120.000; + Rp 54.000;
= Rp 174.000;
2. Jasa anggota dalam Koperasi Kredit
Untuk menghitung jasa modal /simpanan anggota dapat dilakukan sbb :
SHU jasa simp. = Jasa pinjaman X Jlh.pinj.anggota
anggota Total pinj.anggota

Contoh :
Koperasi SINAR HIDUP,mempunyai data-data sbb :
Modal anggota,…….. Rp 30.000.000;
Pinjaman anggota,… Rp 20.000.000;
SHU koperasi,……. Rp 8.000.000;
Dalam Anggaran Dasar(AD) ditetapkan :
Jasa modal = 40 %
Jasa anggota = 30 %
Pak Karto sebagai anggota koperasi memilki :
Simpanan = Rp 1.500.000;
Pinjaman = Rp 1.000.000;
Diminta : Hitunglah SHU yang diperoleh Pak Karto.
Jawab :
Jasa modal = 40 % X Rp 8.000.000; = Rp 3.200.000;
Jasa anggota = 30 % X Rp 8.000.000; = Rp 2.400.000;
SHU jasa modal = Rp 3.200.000; X Rp 1.500.000;
Rp 30.000.000;
= Rp 160.000;
SHU jasa simp. = Rp 2.400.000; X Rp 1.000.000;
anggota Rp 20.000.000;
= Rp 120.000;
Total SHU Pak Karto = Rp 160.000; + Rp 120.000;
= Rp 280.000;

Anda mungkin juga menyukai