i
Lampiran
Keputusan Setjen Depkes
Nomor : HK.00.SJ.SK.VIII.1057
Tanggal : 6 Oktober 2006
Pengarah
Pelaksana
ii
Anggota :
1. Dr. Edi Suranto, MPH
Setditjen. Bina Kesehatan Masyarakat
2. Dr. Imran Agus Nur Ali
Dit. Bina Kesehatan Komunitas
3. Dr. Wuwuh Utaminingtyas, M.Kes
Dit. Bina Pelayanan Medik Dasar
4. Drg. Yosephine Lebang, M.Kes
Dit. Bina Pelayanan Medik Spesialistik
5. Dading, SKM, M.Epid
Dit. Penyehatan Lingkungan
6. Marjunet, SKM, M.Kes
Dit. Sepim dan Kesehatan Matra
7. Drs. M. Nur Ginting, Apt, M.Kes
Dit. Bina Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan
8. Heri Radison
Setditjen. Bina Kefarmasian dan Alkes
9. Drg. Astuti, MARS
Biro Kepegawaian
10. Drg. Yeni Mulyawati, MS
Biro Kepegawaian
11. Dr. Rochman Arif, M.Kes
Pusat Penanggulangan Krisis
12. Yus Rizal, DCN, M.Epid
Pusat Penanggulangan Krisis
Sekretaris Jenderal
Departemen Kesehatan
iii
TIM PENYUSUN
PENYUSUN
dr. Rustam S. Pakaya. MPH
drg. Els Mangundap, MM
dr. Lucky Tjahjono, M. Kes
Mudjiharto, SKM, MM
drg. Indah Marwati, MM
dr. Imran Agus Nur Ali, Sp. KO
dr. Wuwuh Utaminingtyas, M.Kes
drg. Yosephine Lebang, M. Kes
Dading Setiawan, SKM, M. Epid
Hary Purwanto, SKM, M. Epid
drs. M. Nur Ginting, Apt, M.Kes
Heri Radison, SKM
drg. Astuti, MARS
Ir. Tatang Sahibul Falah, MSc
dr. Diding Sawaludin, Sp. KJ, M. Kes
dr. Rochman Arif, M. Kes
Yus Rizal, DCN, M. Epid
WHO
dr. Vijay Nath Kyaw Win
TIM PAKAR
Prof. Dr. dr. Aryono D. Pusponegoro, Sp.BD
Prof. Dr. dr. Idrus A. Paturusi, Sp.BO, FICS
Dr. dr. IB Tjakra Wibawa Manuaba, Sp.B, Onc, MPH
Prof. Dr. dr. Eddy Rahardjo, Sp.An, KIC
dr. Hendro Wartatmo, Sp.B
dr. Tri Wahyu, Sp. BTKV
dr. Agung Prayitno Sutiyoso, Sp.OT, MARS, MM
dr. Faisal Baraas, Sp.JP (K)
dr. Indrijono Tantoro, MPH
PENYUNTING
dr. Eva Roswati
Siti Khadijah, Apt
Palupi Widyastuti, SKM
iv
SA M BUTA N
M ENTERI KESEHA TA N REPUBL I K
I NDONESI A
Puj i syukur kam i Panj at kan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa kar ena at as karunia-
Nya kit a dapat m eny elesaikan penyusunan Buku Pedom an Teknis
Penanggulangan Krisis Kesehat an akibat Bencana yang m en gacu kepada st andar
int ernasional ( Technical Guidelines of Healt h Crisis Responses on Disast er) .
Kit a ket ahui ber sam a, I ndonesia m erupakan wilayah yang rawan t erhadap
bencana, baik bencana alam m aupun karena ulah m anusia hingga k edarurat an
kom pleks. Sem ua hal t ersebut j ika t erj adi akan m enim bulkan krisis k esehat an
ant ara lain t im bulnya korban m assal, konsent rasi m assa/ pengungsian, m asalah
pangan dan gizi, m asalah ket ersediaan air bersih, m asalah sanit asi lingkungan,
t er ganggunya pengawasan vekt or, penyakit m enular, lum puhnya pelayanan
kesehat an, m asalah Post Traum at ic St ress, k elangkaan t enaga kesehat an dan
diskoor dinasi. Hal ini t ent unya akan m engganggu j alannya pem bangunan
khususnya pem bangunan kesehat an.
Penanganan krisis kesehat an akibat bencana m eru pakan t ugas dan t anggung
j awab Depart em en Kesehat an yang harus dilakukan dengan baik secara t erpadu
ber sam a pengelola program sek t or kesehat an m aupun sekt or di luar kesehat an.
Dengan adanya ot onom i di bidang kesehat an dim ana salah sat u fungsi
pem erint ah pusat adalah m em persiapkan st andar- st andar dan pedom an-
pedom an. Buku ini dapat dij adikan pet unj uk bagi pet ugas yang bekerj a dalam
penanganan bencana.
Saya m en yam but baik t er susunnya buku pedom an ini dan saya m engharapkan
agar buku ini dapat disosialisasikan dan digunakan sebagai acuan oleh seluruh
inst it usi kesehat an baik lokal m aupun int ernasional dalam penaganan krisis
kesehat an akibat bencana khususnya di I ndonesia.
Kepada sem ua pihak yang m em bant u t ersusunnya buku ini, saya ucapkan t erim a
kasih dan penghar gaan set inggi- t ingginya.
Selam at bek erj a!
i
Sa m b u t a n Per w a k i l a n WHO I n d on esi a
Aft er t h e devast at ing eart quake and t sunam i t hat hit Aceh and ot he neigh boring
count ries in 2004, t he need t o furt her st r engt hen t he Em ergency Prepar edness
and Response program m e for t he Minist ry of Healt h was evident . Toget h er wit h
t he MOH, WHO saw t hat gu delines for operat ions which out line procedur es and
m ore im port ant ly lines of com m and, cont rol, coor dinat ion, and com m unicat ion
was urgent need.
WHO provided n ecessar y t echnical and financial support t o t h e MOH t o dev elop
t he st andard operat ing procedur es for crisis. This current pu blicat ion is a first
st ep in put t ing t oget h er t he procedur es necessar y in pr eparing for and
addr essing em ergencies. The Technical Guidelines for Healt h Act ion in Crisis will
be useful for bot h nat ional and int ernat ional hum anit arian egen cies t o work m ore
effect ivel y and efficient ly base on st andar ds for t he peopl e affect ed. This
guidebook alseo ser ve as a st rong support ing pillar for t h e work of t he 9 Regional
Crisis Cent er s est ablished in 2006 by t h e MOH.
Since t h e eart hquak e and t sunam i of 26 Decem ber 2004 sev eral init iat ives t o
im prov e and coordinat e disast er and em er gency r esponse have been in place.
This has shown t he st rong com m it m ent owner ship of MOH in preparing and
responding t o crisis. Th ese Technical Guidelines is one of t h e k ey st eps in furt her
im proving prepar edness m easur es.
WHO, working in close cooperat ion wit h MOH and ot h er part ner agencies will
cont inue it s support t o furt h er updat e t h e guidelines and st r engt h en t he EPR
Program m e and disast er em ergency m anagem ent as a whole in various sect ors.
I would like t o t hank ev eryon e involved in m aking t his wor k possible. I ndeed,
t oget her we can achieve m or e for pr epar edn ess which is t he best invest m ent and
response for any em ergency .
D r. Ge org Pe t e rson
ii
KA TA PENGA NTA R
Negara Kesat uan Repu blik I ndonesia sering m engalam i bencana, baik bencana
alam ( nat ural disast er) m aupun bencana karena ulah m anusia ( m anm ade
disast er) . Kej adian ben cana biasanya diikut i dengan t im bulnya korban m anusia
m aupun kerugian hart a ben da. Adanya korban m anusia dapat m enim bulkan
kerawanan st at us k esehat an pada m asyarakat yang t erk ena bencana dan
m asyarakat yang berada di sekit ar daerah bencana.
Ber dasarkan pengalam an di I ndonesia, perm asalahan yang kerap t im bul dalam
penanganan bencana di lapangan adalah m asalah diskoordinasi, ket erlam bat an
t ranspor t asi dan dist ribusi, sert a k et idak siapan lokal dalam pem enuhan sarana
dan prasarana. Oleh karena it u, dalam rangka pengurangan dam pak risiko perlu
pe ngua t a n upa ya k e se ha t a n pada t ahap sebelum t erj adi ( pencegahan,
m it igasi dan kesiapsiagaan) .
Keberhasilan penanganan krisis kesehat an akibat bencana dit ent ukan oleh
m anaj em en penanganan bencana sert a k egiat an pokok sepert i penanganan
korban m assal, pelayanan kesehat an dasar di pen gungsian, pengawasan dan
pengendalian penyakit , air bersih dan sanit asi, penanganan gizi darurat ,
penanganan kesehat an j iwa, sert a pengelolaan logist ik dan per bekalan
kesehat an.
Pedom an Teknis Penanggulangan Krisis Kesehat an akibat Bencana ini diharapkan
ber m anfaat bagi pet ugas di j aj aran kesehat an, lem baga donor, LSM/ NGO
nasional dan int ernasional sert a pihak lain yang bekerj a/ ber kait an dalam
penanganan krisis kesehat an akibat bencana di I ndonesia sehingga m enj am in
keam anan dan keselam at an pet ugas dalam pelaksanaannya.
Unt uk it u, pedom an ini dirancang sedem ikian rupa sehingga m udah digunakan
sebagai acuan dalam t eknis pelayanan kesehat an pada pen anganan t anggap
darurat dan rehabilit asi sert a penanganan pengelolaan bant uan kesehat an, dat a
dan inform asi dalam penanganan krisis kesehat an akibat bencana.
Akhirnya k epada sem ua pihak dan inst ansi yang t er kait baik Pem erint ah m aupun
Nonpem erint ah, kam i sam paikan penghargaan dan t erim a kasih yang sebesar-
besarn ya at as peran sert anya sehingga buku ini dapat t er wuj ud.
Dem ikian, sem oga buku ini dapat berguna bagi kit a sem ua.
iii
UCA PA N TERI M A KA SI H
Dengan m em anj at kan puj i dan syukur k ehadirat Tuhan YME, kar ena berkat
rahm at dan anugerah- Nya buku Pedom an Teknis Penan ggulangan Krisis
Kesehat an akibat Bencana yang m engacu pada st andar int ernasional dapat
diselesaikan sesuai dengan yang dir encanakan, m eski dirasakan belum
sem purna.
Buku ini m erupakan kom pilasi dari pedom an- pedom an t ek nis dalam upaya
penanganan krisis kesehat an akibat bencana t erut am a pada t ahap t anggap
darurat dan rehabilit asi. Referensi ut am a buku ini adalah WHO- WPR Em ergency
Response Manual, Guidelines for WHO Repr esent at iv es and Count ry Offices in t h e
West ern Pacific Region, j uga pengalam an kit a di lapangan, t elah m em perkaya
subst ansi buku ini.
Sem oga Pedom an ini dapat m em berikan m anfaat yang besar khususnya bagi
para pelak sana dalam m enj alankan t ugas kem anusiaan.
iv
DA FTA R I SI
Sam but an Ment eri Kesehat an Republik I ndonesia i
Sam but an Perwakilan WHO I ndonesia ii
Kat a Pengant ar iii
Ucapan Terim a kasih iv
Daft ar I si v
BAB I PEND AHULUAN 1
A. Lat ar Belakang 1
B. Tuj uan 4
C. Sasaran 4
BAB I I MANAJEM EN PENANGANAN KRI SI S KESEHATAN 5
A. Kebijakan dalam Penanganan Krisis Kesehat an 5
B. Pengorganisasian 7
1. Tingkat Pusat 7
2. Daerah 12
3. Unit Pelaksana Teknis Depkes 14
C. Mekanism e Pengelolaan Bantuan 15
1. Obat dan Perbekalan Kesehat an 15
2. Sum ber Daya Manusia 24
2.1.Tim Reaksi Cepat 24
2.2.Tim RHA 25
2.3.Tim Bantuan Kesehat an 25
D. Pengelolaan Data dan I nform asi Penanganan Krisis 28
1. I nform asi pada Awal Terj adinya Bencana 29
1.1.Jenis I nform asi dan Wakt u Penyam paian 29
1.2.Sum ber I nform asi 29
1.3.Alur Mekanism e dan Penyam paian I nform asi 30
2. I nform asi Penilaian Kebut uhan Cepat 30
2.1.Jenis I nform asi dan Wakt u Penyam paian 30
2.2.Sum ber I nform asi 32
2.3.Alur Mekanism e dan Penyam paian I nform asi 32
3. I nform asi Perkem bangan Kej adian Bencana 33
3.1.Jenis I nform asi dan Wakt u Penyam paian 33
3.2.Sum ber I nform asi 34
3.3.Alur Mekanism e dan Penyam paian I nform asi 34
4. Pengelolaan Data 38
4.1. Pengum pulan Dat a 38
4.2. Pengolahan Data 38
4.3. Penyaj ian Dat a 39
4.4. Penyam paian 40
v
BAB I I I PELAYANAN KESEHATAN 41
1. Penatalaksanaan Korban Massal di Lapangan 41
1.1. Proses Penyiagaan 41
1.1.1. Penilaian Awal 42
1.1.2. Pelaporan ke Tingkat Pusat 42
1.1.3. Penyebaran I nform asi Pesan Siaga 42
1.2. I dent ifikasi Awal Lokasi Bencana 43
1.3. Tindakan Keselam at an 44
1.3.1. Tenaga Pelaksana 45
1.4. Langkah Pengam anan 45
1.5. Pos Kom ando 46
1.5.1.Tenaga Pelaksana 47
1.5.2.Met ode 47
1.6.Pencarian dan Penyelam atan 48
2. Perawat an di Lapangan 50
2.1. Triase 51
2.1.1. Triase di Tem pat 53
2.1.2. Triase Medik 53
2.1.3. Triase Evakuasi 53
2.2. Pert olongan Pertam a 54
2.3. Pos Medis Lanjut an 54
2.3.1. Organisasi Pos Medis Lanj utan 55
2.3.2. Luas Pos Medis Lanj ut an 58
2.3.3. Arus Pem indahan Korban 58
2.3.4. Tenaga Pelaksana Pos
Medis Lanj utan Standar 58
2.4. Pos Penat alaksanaan Evakuasi 63
3. Penerapan Rencana Penatalaksanaan Korban Bencana
Massal Rum ah Sakit 64
3.1. Penerim aan di Rum ah Sakit dan
Pengobat an 64
3.1.1. Proses penyiagaan 65
3.1.2. Mobilisasi 65
3.1.3. Pengosongan Fasilit as
Penerim a Korban 66
3.1.4. Perkiraan Kapasitas
Rum ah Sakit 66
3.2. Penerim aan Pasien 66
3.2.1. Lokasi 66
3.2.2. Tenaga Pelaksana 67
3.3. Hubungan dengan Pet ugas
Lapangan 67
vi
3.4. Tem pat Perawat an di Rum ah Sakit 67
3.4.1. Tem pat Perawatan Merah 67
3.4.2. Tem pat Perawatan Kuning 68
3.4.3. Tem pat Perawatan Hij au 68
3.4.4. Tem pat Korban dengan Hasil
Akhir/ Prognosis Jelek 69
3.4.5. Tem pat Korban Meninggal 69
3.5. Evakuasi Sekunder 69
ix
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
2. Gem pa bum i Nias, Sum at era Ut ara t erj adi pada awal
t ahun 2005 m engakibat kan 128 orang m eninggal, 25
orang hilang dan 1.987 orang luka- luka.
3. Gem pa bum i DI Yogyakart a dan Jawa Tengah t erj adi
t anggal 27 Mei 2006 m engakibat kan 5.778 orang
m eninggal, 26.013 orang luka di rawat inap dan
125.195 orang rawat j alan.
4. Gem pa bum i dan t sunam i t erj adi pada t angal 17 Juli
2006 di pant ai Selat an Jawa ( Pangandaran, Ciam is,
Tasikm alaya, Garut , Banj ar, Cilacap, Kebum en, Gunung
Kidul dan Tulung Agung) t elah m enelan korban
m eninggal dunia 684 orang, korban hilang sebanyak 82
orang dan korban dirawat inap sebanyak 477 orang dari
11.021 orang yang luka- luka.
5. Tanah longsor sam pai pert engahan t ahun 2006 t erj adi di
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam , Sum at era Barat ,
Sum at era Selat an, Jawa Barat , Jawa Tengah, Jawa
Tim ur, Bali dan Papua dengan j um lah korban 135 orang
m eninggal dunia.
6. Banj ir bandang sepert i yang t erj adi secara berunt un
pada pert engahan t ahun 2006 di Kab. Sinj ai ( Sulsel) ,
banj ir di Kab. Bolaang
7. Mongondow ( Sulut ) , Kot a Goront alo (Goront alo) Kab.
Tanah Bum bu dan Banj ar ( Kalsel) , Kab. Kat ingan
( Kalt eng) .
8. Gunung Merapi di Jawa Tengah sepanj ang t ahun 2006
m enunj ukkan peningkat an akt ivit as yang
m engakibat kan 4 orang m eninggal, 5.674 orang
pengungsian dengan perm asalahan kesehat annya.
9. Sej ak awal t ahun 1999 t elah t erj adi konflik vert ikal dan
konflik horizont al di I ndonesia yang dit andai dengan
t im bullnya kerusuhan sosial, m isalnya di Sam pit ,
Sam bas Kalim ant an Barat , Maluku, Aceh, Poso,
Sulawesi, Nusa Tenggara Tim ur, Papua dan berbagai
daerah lainnya yang berdam pak pada t erj adinya
pengungsian penduduk secara besar- besaran.
2
10. Ledakan bom Bali I dan I I sert a ledakan bom di wilayah
Jakart a m engakibat kan perm asalahan kesehat an yang
j uga berdam pak kepada aspek sosial, polit ik, ekonom i,
hukum dan budaya di I ndonesia.
10.Kegagalan t eknologi sepert i kasus Pet ro Widada Gresik.
11.Sem buran lum pur panas Sidoarj o Jawa Tim ur.
3
B. TUJUAN
Tuj uan Um um :
Mem berikan acuan bagi pet ugas kesehat an dalam
penanganan krisis kesehat an akibat bencana.
C. SASARAN
Seluruh pet ugas di j aj aran kesehat an, lem baga donor,
LSM/ NGO nasional dan int ernasional sert a pihak lain yang
bekerj a/ berkait an dalam penanganan krisis kesehat an
akibat bencana.
4
BAB II BAB I I
MANAJEMEN PENANGANAN KRISIS KESEHATAN
5
8. Dalam hal kej adian bencana yang m engakibat kan t idak
berj alannya fungsi pelayanan kesehat an set em pat ,
kendali operasional diam bil alih secara berj enj ang ke
t ingkat yang lebih t inggi.
9. Penyam paian inform asi yang berkait an dengan
penanggulangan kesehat an pada bencana dikeluar- kan
oleh Dinas Kesehat an set em pat selaku anggot a
Sat korlak/ Sat lak
10. Perlu dilakukan m onit oring dan evaluasi berkala yang
perlu diikut i oleh sem ua pihak yang t erlibat dalam
pelaksanaan penanggulangan kesehat an, sekaligus
m enginform asikan kegiat an m asing-m asing.
Tanggap Dar ur at
Kesiapsiagaan
Pencegahan
Pasca Bencana
6
Tahap-t ahap penanganan krisis dan m asalah kesehat an lain
m engikut i pendekat an t ahapan Sik lu s Pe n a n gan a n
Be n ca n a ( Disast er Managem ent Cycle) , yang dim ulai dari
wakt u sebelum t erj adinya bencana berupa kegiat an
pencegahan, m it igasi ( pelunakan/ pengurangan dam pak)
dan kesiapsiagaan. Pada saat t erj adinya bencana berupa
kegiat an t anggap darurat dan selanj ut nya pada saat set elah
t erj adinya bencana berupa kegiat an rehabilit asi dan
rekonst ruksi.
B. PENGORGANISASIAN
1. Tingkat Pusat
7
c. m enyam paikan inform asi kegiat an kepada m asyarakat ;
d. m elaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana
kepada Presiden set iap sebulan sekali dalam kondisi
norm al dan pada set iap saat dalam kondisi darurat
bencana;
e. m enggunakan dan m em pert anggungj awabkan
sum bangan/ bant uan nasional dan int ernasional;
f. m em pert anggungj awabkan penggunaan anggaran yang
dit erim a dari Anggaran Pendapat an dan Belanj a Negara;
g. m elaksanakan kewaj iban lain sesuai dengan Perat uran
Perundang-undangan; dan
h. m enyusun pedom an pem bent ukan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah.
8
Gambar 2. Struktur organisasi BNPB
KEPALA
BNPB
UNSUR
PENGARAH
INSPEKTORAT SEKRETARIAT
UTAMA UTAMA
DIREKTORAT DIREKTORAT
DIREKTORAT PEMULIHAN & DIREKTORAT
BANTUAN
PEMBERDAYAAN PENINGKATAN PERALATAN
DARURAT
MASYARAKAT FISIK
DIREKTORAT
PENANGANAN
PENGUNGSI
9
Gambar 3. Struktur organisasi dalam Departemen Kesehatan pada
penanggulangan bencana
Menkes
(Penanggung Jawab)
Sekjen
(Koordinator)
Pj
Pj.Pj.Eselon
.Eselon
EselonI
PPK
( Pe la k sa n a Koord in a si)
(Unsur teknis)
(Unsur teknis)
(Unsur teknis)
(Unsur teknis)
(Unsur teknis)
(Unsur teknis)
(Unsur teknis)
(Unsur teknis)
t eknis)
(Unsur
teknis)
10
Dalam operasional pem berian bant uan bagi daerah yang
m em erlukan, Depart em en Kesehat an m em bent uk 9
( sem bilan) Pusat Bant uan Regional Penanganan Krisis
Kesehat an yang berperan unt uk m em percepat dan
m endekat kan fungsi bant uan kesehat an dan m asing- m asing
dilengkapi dengan SDM Kesehat an t erlat ih dan sarana,
bahan, obat sert a perlengkapan kesehat an lainnya, yait u di:
11
9. Regional Sulawesi Selat an di Makasar, sebagai Posko
Wilayah Tim ur, dengan wilayah pelayanan Provinsi
Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Selat an, Provinsi
Sulawesi Tenggara, Provinsi Sulawesi Barat dan
Provinsi Maluku.
10. Sub Regional Papua di Jayapura, dengan wilayah
pelayanan Provinsi Papua dan Provinsi I rian Jaya
Barat .
2. Daerah
12
BPBD t erdiri dari Kepala, Unsur Pengarah Penanggulangan
Bencana dan Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana.
13
Dinas Kesehat an Provinsi dan Kabupat en/ Kot a sebagai salah
sat u anggot a Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana
m erupakan penanggungj awab dalam penanganan
kesehat an akibat bencana dibant u oleh unit t eknis
kesehat an yang ada di lingkup Provinsi dan Kabupat en
Kot a. Pelaksanaan t ugas penanganan kesehat an akibat
bencana di lingkungan Dinas Kesehat an dikoordinasi oleh
unit yang dit unj uk oleh Kepala Dinas Kesehat an dengan
surat keput usan.
14
C. MEKANISME PENGELOLAAN BANTUAN
15
Prinsip dasar dari pengelolaan obat dan perbekalan
kesehat an pada sit uasi bencana adalah harus cepat , t epat
dan sesuai kebut uhan. Oleh karena it u, dengan banyaknya
inst it usi kesehat an yang t erlibat perlu dilakukan koordinasi
dan pem bagian wewenang dan t anggung j awab.
16
Tabel 1. Koordinasi dan pembagian wewenang dan tanggung jawab
dalam pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan pada
penanggulangan bencana
17
Koordinasi obat dan perbekalan kesehat an yang berasal dari
pihak donor harus dikoordinasikan oleh:
18
5. Obat dan Perbekalan kesehat an sum bangan sebaiknya
m em enuhi at uran int ernasional pengirim an barang yait u
set iap obat dan perbekalan kesehat an yang dikirim
hendaknya disert ai dengan det ail isi kart on yang
m enyebut kan secara spesifik bent uk sediaan, j um lah,
nom or bat ch, t anggal kadaluarsa ( expire dat e) , volum e,
berat dan kondisi penyim panan yang khusus.
6. Pengeluaran obat dan perbekalan kesehat an dari
pelabuhan m endapat pem bebasan t arif paj ak apabila
ada rekom endasi dari Sekret ariat Negara ( Masuk dalam
kat egori bant uan t eknis) selanj ut nya dilakukan
pengurusan ke Depart em en Keuangan cq Dit j en Bea dan
Cukai. Dalam sit uasi bencana pengeluaran obat dan
perbekalan kesehat an dikoordinasikan oleh BNPB. Unt uk
Provinsi harus ada rekom endasi dari Dinas Kesehat an
Provinsi dan unt uk Kabupat en/ Kot a harus m endapat kan
rekom endasi Dinas Kesehat an Kab/ Kot a dan kant or Bea
cukai set em pat .
7. Biaya pengirim an dari negara donor, t ransport lokal,
pergudangan/ penyim panan yang baik, urusan be cukai
sebaiknya dibayar oleh negara pem beri
Alur perm int aan dan dist ribusi obat dan perbekalan
kesehat an pada saat t erj adinya bencana dapat dilihat di
Buku St andar Obat dan Perbekkes, Dit j en Bina Yanfar dan
Alkes (lihat Gam bar 5) .
19
penarikan. Langkah yang harus dilakukan oleh pet ugas
kesehat an, khususnya pengelola obat dan perbekalan
kesehat an set elah pasca bencana harus m elakukan
invent arisasi t erhadap obat dan perbekalan kesehat an yang
m asih t ersebar.
20
Gambar 5. Permintaan dan pendistribusian obat dan perbelkes saat
terjadi bencana
DEPKES
Dinkes
Provinsi
DINKES
KAB/KOTA
(UPOPPK)
Ket erangan :
21
Tabel 2. Jenis obat dan jenis penyakit sesuai dengan jenis bencana
Sulfaset am id t .m ,
Konj unct iv it is Chloram penicol, salep m at a,
( Bak t eri, v irus) Ok sit et rasik lin salep m at a
22
Tabel 2. (Lanjutan)
No Je n is Be n ca n a Je n is Pe n ya k it Oba t ya n g d ibu t u h k a n
2 Longsor Frak t ur t ulang, Kant ong m ay at , St ret cher/ t andu,
Luk a Mem ar, luk a spalk , k asa, elast ic perban, k asa
say at an dan elast is, alk ohol 7 0% , Pov .I odine
Hipok sia 10% , H2O2 Sol, Et hy l Chlorida
Spray , Jarum Jahit , Cat Gut
Chrom ic, Tabung Ok sigen
3. Gem pa/ Tsunam i Luk a Mem ar I dem
Luk a say at an I dem
I SPA I dem
Gast rit is I dem
Malaria Art esunat , Am odiak uin,
Prim ak uin
Asm a I dem
Peny ak it m at a I dem
Peny ak it k ulit I dem
4. Konflik / Huruhara Luk a m em ar I dem
Luk a say at I dem
Luk a bacok I dem
Pat ah t ulang I dem
Diare I dem
I SPA I dem
Gast rit is I dem
Peny ak it k ulit I dem
Cam pak Vak sin cam pak ( bila ada k asus
baru) , v it am in A
Hipert ensi Reserpin t ablet , HCT t ablet
Gangguan j iwa Diazepam 2 m g, 5 m g t ab,
Lum inal Tab 30 m g
5. Gunung Melet us I SPA I dem
Diare I dem
Konj unct iv it is I dem
Luk a bak ar Aquadest st eril, k asa st eril
40/ 40, Bet adin salep, Sofrat ule,
Abocat h, Cairan infus ( RL, NaCl)
Vit C Tab, Am ox y cilin/ Am picilin
t ab, Kapas, Handschoen,
Wingneedle, Alk ohol 70% .
23
2. Sumber Daya Manusia
2. 1. Ti m Reaksi Cepat
1. Pelayanan Medik
a. Dokt er Um um / BSB : 1 org
b. Dokt er Sp. Bedah : 1 org
c. Dokt er Sp. Anest esi : 1 org
d. Perawat Mahir
( Perawat bedah, gadar) : 2 org
e. Tenaga Disast er Vict im s
I dent ificat ion ( DVI ) : 1 org
f. Apot eker/ Ass. Apot eker : 1 org
g. Sopir Am bulans : 1 org
2. Surveilans Epidem iolog/ Sanit arian : 1 org
3. Pet ugas Kom unikasi : 1 org
24
2. 2. Ti m RHA
1. Dokt er Um um : 1 org
2. Epidem iolog : 1 org
3. Sanit arian : 1 org
1. Dokt er Um um
2. Apot eker dan Asist en Apot eker
3. Perawat ( D3/ S1 Keperawat an)
4. Perawat Mahir
5. Bidan ( D3 Kebidanan)
6. Sanit arian ( D3 kesling/ S1 Kesm as)
7. Ahli Gizi ( D3/ D4 Kesehat an/ S1 Kesm as)
8. Tenaga Surveilans ( D3/ D4 Kes/ S1 Kesm as)
9. Ent om olog ( D3/ D4 Kes/ S1 Kesm as/ S1 Biologi)
25
Kebut uhan t enaga bant uan kesehat an sesuai j enis bencana
dapat dilihat di Lam piran 1, sedangkan kebut uhan j um lah
m inim al SDM Kesehat an unt uk penanganan korban bencana
berdasarkan:
26
Gambar 6. Rumus kebutuhan tenaga di fasilitas rujukan/rumah sakit
( ∑ pasien/40) – ∑ dr umum di tempat
Kebut uhan dokter um um =
[ ( ∑ pasien dr bedah/5) / 5] - ∑ dr bedah di tempat
Kebut uhan dokter spesialis Bedah =
[ ( ∑ pasien dr bedah/15) / 5] - ∑ dr anestesi di tempat
Kebut uhan dokter spesialis anest esi =
1. Dist ribusi
Penanggung j awab dalam pendist ribusian SDM
kesehat an unt uk t ingkat Provinsi dan Kabupat en/ Kot a
adalah Dinas Kesehat an. Pada saat bencana, bant uan
kesehat an yang berasal dari dalam / luar negeri dit erim a
oleh kant or kesehat an pelabuhan (KKP) yang akan
didist ribusikan kepada inst ansi yang berwenang, dalam
hal ini Dinas Kesehat an.
2. Mobilisasi
Mobilisasi SDM kesehat an dilakukan dalam rangka
pem enuhan kebut uhan SDM kesehat an pada saat dan
27
Langkah- langkah m obilisasi yang dilakukan:
1. Menyiagakan SDM kesehat an unt uk dit ugaskan ke
wilayah yang t erkena bencana
2. Menginform asikan kej adian bencana dan m em int a
bant uan m elalui:
28
1. Inf ormasi pada Awal Terj adinya Bencana
I nform asi yang dibut uhkan pada awal t erj adinya bencana
( Lihat Lam piran 3 dan 6 unt uk Form B- 1 dan Form B- 4)
disam paikan segera set elah kej adian awal diket ahui dan
dikonfirm asi kebenarannya, m eliput i:
29
I nform asi disam paikan m enggunakan:
1. Telepon
2. Faksim ili
3. Telepon seluler
4. I nt ernet
5. Radio kom unikasi
6. Telepon sat elit
I nform asi awal t ent ang krisis pada saat kej adian bencana
dari lokasi bencana langsung dikirim ke Dinas Kesehat an
Kabupat en/ Kot a at au Provinsi, m aupun ke Pusat
Penanggulangan Krisis Depart em en Kesehat an dengan
m enggunakan sarana kom unikasi yang paling
m em ungkinkan pada saat it u. I nform asi dapat disam paikan
oleh m asyarakat , unit pelayanan kesehat an dan lain- lain.
Unit penerim a inform asi harus m elakukan konfirm asi.
30
Gambar 7. Alur penyampaian dan konfirmasi informasi awal kejadian
bencana
Menteri
Kesehatan
Eselon I
Eselon II
PPK
Puskesmas/ Dinkes
Masyarakat Lokasi Provinsi
Bencana
Dinkes
Kab/Kota
Ket erangan:
______ Arus peny am paian inform asi
- - - - - - - - Arus k onfir m asi
31
kesehat an, ket ersediaan air bersih, sarana sanit asi dan
kesehat an lingkungan.
10. Akses ke lokasi bencana t erdiri dari m udah/ sukar,
wakt u t em puh dan t ransport asi yang dapat digunakan.
11. Kondisi sanit asi dan kesehat an lingkungan di lokasi
penam pungan pengungsi.
12. Kondisi logist ik dan sarana pendukung pelayanan
kesehat an.
13. Upaya penanggulangan yang t elah dilakukan.
14. Bant uan kesehat an yang diperlukan.
15. Rencana t indak lanj ut .
16. Tanggal, bulan dan t ahun laporan, t anda t angan
pelapor sert a diket ahui oleh Kepala Dinas Kesehat an.
I nform asi dikum pulkan oleh Tim Penilaian Kebut uhan Cepat
yang bersum ber dari:
1. Masyarakat
2. Sarana pelayanan kesehat an
3. Dinas Kesehat an Provinsi, Kabupat en/ Kot a
4. Lint as sekt or
32
Gambar 8. Alur penyampaian informasi penilaian kebutuhan cepat
penanggulangan krisis akibat bencana
1 Menteri Kesehatan
2 Sesjen Depkes
Dinkes
Provinsi
Dinkes
Kab/Kota
RSU
Puskesmas/ Setempat
Masyarakat Lokasi
Bencana
I nform asi perkem bangan kej adian bencana (lihat Form B-3
pada Lam piran 8) dikum pulkan set iap kali t erj adi
perkem bangan inform asi penanggulangan krisis akibat
bencana. I nform asi perkem bangan kej adian bencana
m eliput i:
1. Tanggal/ bulan/ t ahun kej adian.
2. Jenis bencana.
3. Lokasi bencana.
4. Wakt u kej adian bencana.
33
5. Jum lah korban keadaan t erakhir t erdiri dari m eninggal,
hilang, luka berat , luka ringan, pengungsi ( dibagi dalam
bayi, balit a, bum il, but eki, lansia) dan j um lah korban
yang diruj uk.
6. Upaya penanggulangan yang t elah dilakukan.
7. Bant uan segera yang diperlukan.
8. Rencana t indak lanj ut .
9. Tanggal, bulan dan t ahun laporan, t anda t angan pelapor
sert a diket ahui oleh Kepala Dinas Kesehat an.
3. 2. Sumber i nf or masi
1. Telepon
2. Faksim ili
3. Telepon seluler
4. I nt ernet
5. Radio kom unikasi
6. Telepon sat elit
I nform asi perkem bangan disam paikan secara berj enj ang
m ulai dari inst it usi kesehat an di lokasi bencana ke Dinas
Kesehat an Kabupat en/ Kot a, kem udian dit eruskan ke Dinas
Kesehat an Provinsi, dari Provinsi ke Depart em en Kesehat an
m elalui Pusat Penanggulangan Krisis dan dilaporkan ke
Ment eri Kesehat an.
34
▪ Menyam paikan inform asi pra bencana ke Dinas
1. Tingkat Puskesm as
▪ Dinas Kesehat an
inform asi awal bencana ke Dinas Kesehat an Provinsi.
Kabupat en/ Kot a m elakukan
penilaian kebut uhan pelayanan di lokasi bencana
Dinas Kesehat an Kabupat en/ Kot a m enyam - paikan
laporan hasil penilaian kebut uhan pelayanan ke
Dinas Kesehat an Provinsi dan m em beri respon ke
▪ Rum ah Sakit
Kesehat an Provinsi.
Kabupat en/ Kot a m enyam paikan
inform asi rujukan dan perkem bangannya ke Dinas
Kesehat an Kabupat en/ Kot a dan Rum ah Sakit
Provinsi bila diperlukan.
35
Gambar 9. Alur penyampaian informasi perkembangan
penanggulangan krisis akibat bencana
Menteri
Kesehatan
Eselon I
Eselon II
RSUP PPK
Nasional
RSU Dinkes
Kab/Kota Kab/Kota
Puskesmas/
Masyarakat
Lokasi Bencana
Keterangan :
Arus Penyampaian
Informasi
Arus Konfirmasi
36
▪ Dinas Kesehat an Provinsi m elakukan kaj ian t erhadap
laporan hasil penilaian kebut uhan pelayanan yang
▪
dilakukan oleh Dinas Kesehat an Kabupat en/ Kot a.
Dinas Kesehat an Provinsi m enyam paikan laporan
hasil kaj ian ke Pusat Penanggulangan Krisis
Depart em en Kesehat an dan m em beri respons ke
Dinas Kesehat an Kabupat en/ Kot a dan Rum ah Sakit
▪
Provinsi.
Rum ah Sakit Provinsi m enyam paikan inform asi
ruj ukan dan perkem bangannya ke Dinas Kesehat an
Provinsi dan Rum ah Sakit Rujukan Nasional bila
diperlukan.
m enyam paikan inform asi awal kej adian, hasil kaj ian
penilaian kebut uhan
pelayanan dan perkem bangannya ke Sekret aris
Jenderal Depart em en Kesehat an, Pej abat Eselon I
dan Eselon I I t erkait sert a t em busan ke Ment eri
37
4. Pengelolaan Dat a
4. 1. Pengumpul an Dat a
Peran inst it usi dalam pengum pulan dat a, ant ara lain:
38
2. Dinas Kesehat an Kabupat en/ Kot a m elakukan
pengolahan dat a dari Puskesm as dan Rum ah Sakit
m engenai m asalah kesehat an unt uk m elihat besaran
dan kecenderungan perm asalahan kesehat an,
kebut uhan sum ber daya unt uk pelayanan kesehat an dan
sanit asi dasar unt uk m erum uskan kebut uhan bant uan.
3. Dinas Kesehat an Provinsi m elakukan pengolahan dat a
dari Dinas Kesehat an Kabupat en/ Kot a dan Rum ah Sakit
Provinsi m engenai m asalah kesehat an unt uk m elihat
besaran dan kecenderungan perm asalahan kesehat an,
kebut uhan sum ber daya unt uk pelayanan kesehat an
unt uk m erum uskan kebut uhan bant uan.
4. Pusat Penanggulangan Krisis Depart em en Kesehat an
m elakukan pengolahan dat a dari Dinas Kesehat an
Provinsi m engenai m asalah kesehat an unt uk m elihat
besaran dan kecenderungan perm asalahan kesehat an,
kebut uhan sum ber daya unt uk pelayanan kesehat an dan
m erum uskan kebut uhan bant uan bersam a dengan unit
t erkait .
4. 3 . Penyaj i an Dat a
Beberapa hal yang perlu diperhat ikan dalam penyaj ian dat a,
ant ara lain:
39
4. 4. Penyampai an
1. Kurir
2. Radio Kom unikasi
3. Telepon
4. Faksim ili
5. E- m ail
6. SMS
40
BAB III
BAB I I I
PELAYANAN KESEHATAN
41
1. 1. 1. Peni l ai an Awal
Segera set elah pesan dit erim a, pusat kom unikasi akan
m engeluarkan pesan siaga, m em obilisasi sum ber daya yang
dibut uhkan dan m enyebarkan inform asi kepada t im at au
inst it usi dengan keahlian khusus dalam penanggulangan
bencana m assal. Pesan siaga selanjut nya harus dapat
disebarkan secara cepat dengan m enggunakan t at a cara
42
yang t elah dit et apkan sebelum nya ( lihat bagian Pengelolaan
dat a dan inform asi penanganan krisis) .
43
1. 3. Tindakan Keselamat an
44
1. 3. 1. Tenaga Pel aksana
1. 4. Langkah Pengamanan
45
1. 5. Pos Komando
Pos Kom ando m erupakan unit kont rol m ult isekt oral yang
dibent uk dengan t ujuan:
Pos Kom ando dit em pat kan diluar daerah pusat bencana,
berdekat an dengan pos m edis lanj ut an dan lokasi evakuasi
korban. Pos ini harus m udah dikenali dan dij angkau, dapat
m engakom odasi sem ua m et ode kom unikasi baik kom unikasi
radio m aupun visual.
46
1. 5. 1. Tenaga Pel aksana
Pet ugas- pet ugas yang bekerj a di Pos kom ando harus saling
m engenal sat u dengan lainnya, m enyadari peranan m asing-
m asing, dan t elah sering bert em u dalam pert em uan
reguler. Pert em uan reguler ini diadakan sebagai sarana
lat ihan koordinasi sum ber daya yang diperlukan, j uga unt uk
m endiskusikan t ent ang perubahan sum ber daya dan
prosedur sesuai perkem bangan wakt u. Pert em uan ini
sebaiknya diadakan secara t erat ur sekalipun t idak perlu
t erlam pau sering.
1. 5. 2. Met ode
47
ini, Pos Kom ando t urut berperan dalam m engem balikan
kegiat an rut in di Rum ah Sakit .
2. Secara t erat ur m engat ur rot asi t im penolong yang
bekerj a di bawah sit uasi yang berbahaya dengan t im
pendukung.
3. Mem ast ikan suplai peralat an dan sum ber daya m anusia
yang adekuat .
4. Mem ast ikan t ercukupinya kebut uhan t im penolong
( m akanan dan m inum an) .
5. Menyediakan inform asi bagi t im pendukung dan pet ugas
lainnya, sert a m edia m assa ( m elalui Hum as) .
6. Menent ukan saat unt uk m engakhiri operasi lapangan.
1. Melokalisasi korban.
2. Mem indahkan korban dari daerah berbahaya ke t em pat
pengum pulan/ penam pungan j ika diperlukan.
3. Mem eriksa st at us kesehat an korban (t riase di t em pat
kej adian) .
4. Mem beri pert olongan pert am a jika diperlukan.
5. Mem indahkan korban ke pos m edis lanj ut an j ika
diperlukan.
48
Gambar 10. Tempat penampungan
D a e r ah Pusa t
be nca na
D a e r ah D a e r ah D a e r ah
Ke r j a Ke r j a Ke r j a
Te m pa t pe na m pungan se m e nt ar a :
Pe r a w a t a n dila pangan
Di bawah sit uasi t ert ent u dim ana lokalisasi korban sulit
dilakukan ( sepert i korban yang t erj ebak dalam bangunan
runt uh) , pem bebasan korban akan m em but uhkan wakt u
yang lebih lam a. Jika kondisi korban m em buruk, pim pinan
t im SAR m elalui Pos Kom ando dapat m em int a bant uan
t enaga m edis lapangan dari t im m edis unt uk m elakukan
st abilisasi korban selam a proses pem bebasan dilakukan.
Tenaga m edis yang m elakukan prosedur ini harus sudah
dilat ih khusus unt uk it u, dan prosedur ini hanya boleh
dilakukan pada sit uasi- sit uasi yang sangat m endesak.
Jika daerah pusat bencana cukup luas m ungkin perlu unt uk
m em baginya m enj adi daerah- daerah yang lebih kecil dan
m enugaskan sat u t im SAR unt uk set iap daerah t ersebut .
Dalam sit uasi sepert i ini, at au j ika daerah pusat bencana
t idak am an bagi korban, t im SAR dapat m em buat suat u
t em pat penam pungan di dekat daerah pusat bencana
49
dim ana korban akan dikum pulkan sebelum pem indahan
selanj ut nya (Gam bar 10) .
Dalam keadaan dim ana dij um pai ket erbat asan sum ber
daya, ut am anya ket erbat asan daya t am pung dan
kem am puan perawat an, pem indahan korban ke Rum ah
Sakit dapat dit unda sem ent ara. Dengan ini harus dilakukan
perawat an di lapangan yang adekuat bagi korban dapat
lebih m ent oleransi penundaan ini. Jika diperlukan dapat
didirikan rum ah sakit lapangan ( Rum kit lap) . Dalam
m engoperasikan rum kit lap, diperlukan t enaga m edis,
param edic dan non m edis ( coordinat or, dokt er, dokt er
spesialis bedah, dokt er spesialis anast esi, t iga perawat
m ahir, radiolog, farm asis, ahli gizi, laboran, t eknisi m edis,
t eknisi non m edis, dan pem bant u um um ) .
50
2. 1. Tr iase
▪ Gangguan pernapasan
▪ Traum a kepala dengan pupil anisokor
▪ Perdarahan ekst ernal m assif
51
Sem ua korban dalam kat egori ini harus diberikan infus,
pengawasan ket at t erhadap kem ungkinan t im bulnya
kom plikasi, dan diberikan perawat an sesegera m ungkin.
▪ Frakt ur m inor
▪ Luka m inor, luka bakar m inor
▪ Korban dalam kat egori ini, set elah pem balut an luka
dan at au pem asangan bidai dapat dipindahkan pada
52
2. 1. 1. Tr i ase di Tempat
2. 1. 2. Tr i ase Medi k
2. 1. 3. Tr i ase Evakuasi
53
2. 2. Pert olongan Per t ama
54
analgesia, pem berian infus, fasiot om i, im obilisasi frakt ur,
pem balut an luka, pencucian luka bakar. Fungsi pos m edis
lanj ut an ini dapat disingkat m enj adi “ Th r ee ‘T’ r u le ” ( Tag,
Treat , Transfer) at au hukum t iga (label, rawat , evakuasi) .
55
Gambar 11. Pos pelayanan medis lanjutan dasar
Hit am Hij au
AREA
EVAKUASI
TRI ASE
TRI ASE
Merah Kuning
56
4. Tem pat perawat an Gawat Darurat yang berhubungan
dengan t em pat t riase Gawat Darurat , t em pat ini dibagi
N ON AKUT
Hit am Hij au
NON AKUT
AREA
EVAKUASI
TRI ASE
AKUT
Merah Kuning
AKUT
57
2. 3. 2. Luas Pos Medi s Lanj ut an
58
Tenaga pelaksana pos m edis lanjut an st andar dapat
dibedakan berdasarkan lokasi t em pat pem berian pelayanan,
baik it u t riase m aupun perawat an sepert i berikut .
▪ Tr ia se Ga w a t D ar u r a t
1. Tem pat Triase, t enaganya t erbagi sesuai:
▪ Tr ia se N on Ga w a t Da r u ra t
a. Pelaksana t riase adalah perawat yang
berpengalam an, Perawat at au Tenaga Medis
Gawat Darurat .
b. Dibant u oleh t enaga Pert olongan Pert am a.
c. Pet ugas adm inist rasi ( diam bil dari t enaga
Pert olongan Pert am a) .
▪ Te m pa t Per a w a ta n Ga w a t D a r ur a t
2. Tem pat perawat an, t enaganya t erbagi sesuai:
59
unt uk m enj am in suplai ke pos m edis lanj ut an,
m elakukan koordinasi dengan bagian lain dalam
pos m edis lanjut an, m engat ur pem buangan alat
dan bahan yang t elah dipakai dan kom unikasi
radio. I a j uga akan berfungsi sebagai m anaj er
bagi pos m edis lanj ut an t ersebut .
60
b. Daerah penem pat an korban yang t elah
m eninggal dunia ( korban yang diberi t anda
3. Lokasi Evakuasi
Dipim pin oleh seorang Perawat / t enaga m edis gawat
darurat berpengalam an yang m am pu:
a. Mem eriksa st abilit as korban
b. Mem eriksa peralat an yang dipasang pada korban
c. Monit oring korban sebelum dilakukan
pem indahan ke fasilit as lain
d. Supervisi pengangkut an korban
e. Menyediakan / m engat ur pengawalan
Pet ugas adm inist rasi
Penanggung j awab t ransport asi yang m erupakan
pet ugas senior dari Dinas Pem adam Kebakaran at au
Layanan Am bulans. Pet ugas ini berhubungan dengan
Kepala pos m edis lanj ut an dan pos kom ando.
61
d. Selim ut
e. Peralat an adm inist rasi
f. Sfigom anom et er, st et oskop, lam pu sent er,
sarung t angan
g. Peralat an m edis bencana alam , t erdiri dari:
Pe r a la t an r e su sit a si j a la n na pa s
- Oksigen t abung
- Peralat an int ubasi
- Peralat an t rakeost om i
- Peralat an drain t horaks
- Am bu bag
- Alat cricot hiroidect om y
Pe r a la t an r e su sit a si j a n tu n g
- I nfus set + cairan
- Obat - obat an unt uk penalaksanaan syok
- Alat fiksasi pada t raum a t horaks
( MASTrousers)
Pe r a la t an list r ik / pn eu m a t ic
- Penghisap lendir (suct ion)
- Lam pu khusus
- Defibrilat or
- Vent ilat or
- Bat erai at au generat or
62
▪ Tem pat Perawat an Non Gawat Darurat
a. Peralat an penerangan khusus
b. Alat m em balut / bidai
c. Peralat an adm inist rasi
d. Sfigm anom et er, st et oskop, lam pu sent er, sarung
t angan
▪ Lokasi Evakuasi
a. Alat penerangan
b. Tandu
c. Peralat an adm inist rasi
d. Sfigom anom et er, st et oskop, lam pu sent er,
sarung t angan
63
3. Penerapan Rencana Penat alaksanaan Kor ban
Bencana Massal Rumah Sakit
64
3. 1. 1. Pr oses Penyi agaan
3. 1. 2. Mobi l isasi
65
3. 1. 4. Per ki r aan Kapasi t as Rumah Saki t
3. 2. Penerimaan Pasien
3. 2. 1. Lokasi
66
t ersebut harus dit am pung t erlebih dahulu dalam sat u
ruangan sebelum dapat dilakukan t riase. Dalam sit uasi
sepert i ini daya t am pung Rum ah Sakit akan segera
t erlam paui.
67
j um lah kam ar operasi yang t erbat as hal ini m ust ahil unt uk
dilakukan sehingga diperlukan t em pat khusus dim ana dapat
dilakukan perawat an yang m em adai bagi korban dengan
st at us “ m erah” . Tem pat perawat an ini disebut “ t em pat
perawat an m erah” yang dikelola oleh ahli anest esi dan
sebaiknya bert em pat di Unit Gawat Darurat yang t elah
dilengkapi dengan peralat an yang m em adai dan disiapkan
unt uk m enerim a penderit a gawat darurat .
68
3. 4. 4. Tempat Kor ban dengan Hasi l Akhi r / Pr ognosi s Jel ek
3. 5. Evakuasi Sekunder
69
Rum ah sakit darurat yang dilengkapi pet ugas dan m andiri,
dari pihak pem erint ah, m ilit er, palang m erah at au pihak
swast a didalam negeri at au dari negara t et angga yang
m em iliki kult ur dan bahasa yang sam a, dapat
dipert im bangkan penggunaannya dalam kasus yang ekst rim
t et api lihat m asalah yang pot ensial. Rum ah sakit
didaft arkan sesuai dengan lokasi geografiknya, dim ulai dari
yang t erdekat dengan lokasi bencana.
70
m em perburuk m asalah kesehat an yang akan t im bul.
Penanggulangan m asalah kesehat an di pengungsian
m erupakan kegiat an yang harus dilakukan secara
m enyeluruh dan t erpadu sert a t erkoordinasi baik secara
lint asprogram m aupun lint as- sekt or.
1 . Pe la ya n an pe n goba t an
Bila pola pengungsian t erkonsent rasi di barak- barak
at au t em pat -t em pat um um , pelayanan pengobat an
dilakukan di lokasi pengungsian dengan m em buat pos
pengobat an. Pelayanan pengobat an dilakukan di
Puskesm as bila fasilit as kesehat an t ersebut m asih
berfungsi dan pola pengungsianya t ersebar berada di
t enda- t enda kanan kiri rum ah pengungsi.
2 . Pe la ya n an im u n isa si
Bagi pengungsi khususnya anak- anak, dilakukan
vaksinasi cam pak t anpa m em andang st at us im unisasi
sebelum nya. Adapun kegiat an vaksinasi lainnya t et ap
dilakukan sesuai program unt uk m elindungi kelom pok-
kelom pok rent an dalam pengungsian.
3 . Pe la ya n an k e seh a t a n ibu da n a na k
71
▪
▪
Det eksi dini dan penanggulangan I MS dan HI V/ AI DS
Kesehat an reproduksi rem aj a
4 . Pe la ya n an gizi
Tuj uannya m eningkat kan st at us gizi bagi ibu ham il dan
balit a m elalui pem berian m akanan opt im al. Set elah
dilakukan ident ifikasi t erhadap kelom pok bum il dan
balit a, pet ugas kesehat an m enent ukan st rat egi
int ervensi berdasarkan analisis st at us gizi.Pada bayi
t idak diperkenan diberikan susu form ula, kecuali bayi
piat u, bayi t erpisah dari ibunya, ibu bayi dalam keadaan
sakit berat .
6 . Pe la ya n an k e seh a t a n j iw a
Pelayanan kesehat an j iwa di pos kesehat an diperlukan
bagi korban bencana, um um nya dim ulai pada hari ke- 2
set elah kej adian bencana. Bagi korban bencana yang
m em erlukan pert olongan pelayanan kesehat an j iwa
dapat dilayani di pos kesehat an unt uk kasus kej iwaan
ringan. Sedangkan unt uk kasus berat harus diruj uk ke
Rum ah Sakit t erdekat yang m elayani kesehat an j iwa.
72
7 . Pe la ya n an pr om osi k e se ha t a n
Kegiat an prom osi kesehat an bagi para pengungsi
diarahkan unt uk m em biasakan perilaku hidup bersih dan
▪ Kebersihan diri
sehat . Kegiat an ini m encakup:
▪ Pengolahan m akanan
▪ Pengolahan air m inum bersih dan am an
▪ Perawat an kesehat an ibu ham il ( pem eriksaan rut in,
im unisasi)
Kegiat an prom osi kesehat an dilakukan m elekat pada
kegiat an kesehat an lainnya.
▪ Pe la ya n an k e seh a t a n m asya r a k a t
1 . Pe la ya n an k e seh a t a n
▪ Ke se h a ta n r e produ k si
Kegiat an yang harus dilaksanakan m encakup:
a. Keluarga Berencana ( KB)
b. Kesehat an I bu dan Anak: pelayanan keham ilan,
persalinan, nifas dan pasca keguguran
c. Det eksi dini dan penanggulangan I MS dan
HI V/ AI DS
d. Kesehat an reproduksi rem aj a
▪ Ke se h a ta n j iw a
Bent uk kegiat an berupa penyuluhan, bim bingan dan
konseling yang dilakukan pada kelom pok besar ( > 20
orang) , kelom pok kecil (5- 20 orang) dan Konseling
perorangan.
73
4. 2. Pencegahan dan pem ber ant asan
penyakit m enular
▪ Va k sin a si
Sebagai priorit as pada sit uasi pengungsian, bagi
sem ua anak usia 6 bulan – 15 t ahun m enerim a
vaksin cam pak dan vit am in A dengan dosis yang
t epat .
▪ M a n a j e m e n k asu s
Sem ua anak yang t erkena penyakit m enular
selayaknya dirawat agar t erhindar dari risiko
penularan t erm asuk kem at ian.
▪ Su r ve ila ns
Dilakukan t erhadap beberapa penyakit m enular dan
bila m enem ukan kasus penyakit m enular, sem ua
pihak t erm asuk LSM kem anusiaan di pengungsian,
harus m elaporkan kepada Puskesm as dibawah
koordinasi Dinas Kesehat an Kabupat en sebagai
penanggung j awab pem ant auan dan pengendalian
74
4. 3. Menj ami n Pel ayanan Kesehat an Bagi
Pengungsi
75
bert uj uan unt uk m engident ifikasi penyakit m enular yang
perlu diwaspadai pada kej adian bencana dan pengungsian,
m elaksanakan langkah-langkah upaya pem berant asan
penyakit m enular, dan m elaksanakan upaya pencegahan
kej adian luar biasa ( KLB) penyakit m enular.
Penyakit Campak
Penyakit Diare
Penyakit Pnemonia
Penyakit Malaria
Penyakit Menular Lain Spesif ik Lokal
76
4. 4. 1. Pencegahan dan Penanggul angan Penyaki t Di ar e
Penyediaan air bersih yang cukup dan sanit asi lingkungan yang
memadai merupakan t indakan pencegahan penyakit diare,
sedangkan pencegahan kemat ian akibat diare dapat dilakukan
melalui penat alaksanaan kasus secara t epat dan kesiapsiagaan
akan kemungkinan t imbulnya KLB diare
77
Set iap penderit a diare yang m engalam i dehidrasi harus
diobat i dengan oralit . Seluruh pet ugas kesehat an harus
m em iliki ket eram pilan dalam m enyiapkan oralit dan
m em berikan dalam j um lah besar. Sesuai dengan deraj at
dehidrasinya, penderit a diberikan t erapi sebagai berikut :
▪
t anpa dehidrasi.
Rencana Terapi B: unt uk m engobat i penderit a diare
▪
dengan dehidrasi ringan/ sedang.
Rencana Terapi C: unt uk m engobat i penderit a
dengan dehidrasi berat .
▪
pengobat an ant ibiot ik.
Bila penderit a diare 14 hari at au lebih berart i
▪
m enderit a diare persist en dan perlu diobat i.
Bila penderit a panas ( > 38°C) dan berum ur > 2 bulan
▪
dapat diberikan obat penurun panas.
Bila didaerah t ersebut endem ik m alaria dan anak ada
riwayat panas sebelum nya dapat diberikan
pengobat an sesuai program m alaria. Ket erangan
lengkap t ent ang m asalah lain lihat pada gam bar
t at alaksana penderit a diare.
78
b. Per t ol ongan pender i t a Di ar e di r umah t angga dan t empat
pengungsi an
▪ Munt ah berulang-ulang
▪ Ada dem am
▪ Tidak bisa m inum dan m akan
▪ Kelihat an haus sekali
▪ Ada darah dalam t inj a
▪ Tidak m em baik sam pai 2 hari
79
d. Kesiapsiagaan t erhadap kemungkinan KLB
Klasifikasi penyakit I SPA pada anak usia 2 bulan sam pai < 5
t ahun dapat dilihat pada Tabel 3. Selain t iga klasifikasi
sam pai 5 t ahun yang perlu diperhat ikan, ant ara lain, t idak
t ersebut , t erdapat ‘t anda bahaya’ pada anak usia 2 bulan
80
Anak yang m em punyai salah sat u ‘t anda bahaya’, harus
segera diruj uk ke Puskesm as/ Rum ah Sakit secepat
m ungkin:
I SPA dapat diobat i dengan ant ibiot ika. Ant ibiot ika yang
dipakai unt uk pengobat an pnem onia adalah t ablet
kot rim oksasol dengan pem berian selam a 5 hari. Ant i- biot ika
yang dapat dipakai sebagai penggant i kot rim ok- sasol
adalah am pisilin, am oksilin, prokain penisilin.
81
Tabel 3. Klasifikasi penyakit ISPA pada anak usia 2 bulan sampai <5
tahun
Tak
ada t arik an Tak ada TDDK, dan
TAN D A Tarik an dinding dinding dada k e
Disert ai nafas cepat
Nafas cepat
dada bagian bawah dalam ( TDDK )
- 2 bl - 12 bl : 50
k e dalam :
- 1 t h – 5 t h : 40x - 1 t h – 5 t h: 40x
/ m enit
/ m enit / m enit
Obat i peny ak it
TI N D AKAN
Bila wheezing,
lebih cepat bila
82
Langkah- langkah pem berian ant ibiot ika, ant ara lain:
D OSI S AN TI BI OTI K KOTRI M OKSASOL
Berikan dosis pert am a ant ibiot ik di t em pat berobat
Tunj uk kepada ibu cara pem berian ant ibiot ik di rum ah 2
kali sehari selam a 5 hari
KOTRI MOKSASOL
USI A
2 Kali sehari selam a 5 hari Tablet Dewasa
( 80 m g Trim et oprin + 400 m g
Sulfam et oksasol )
2 bl - 6 bl ¼
6 bl - 3 t h ½
3 - 5 th 1
2. Cam purkan t ablet ant ibiot ika yang t elah digerus dengan
m akanan unt uk m em perm udah anak m enelannya. Bila
anak m inum ASI , m int alah ibu unt uk m encam purkan
puyer dengan ASI secukupnya pada m angkuk yang
bersih.
3. Persilahkan ibunya unt uk m encoba m em beri ant ibiot ika
t ersebut pada anaknya biasanya lebih m udah disuapi
oleh ibunya. Hal ini j uga m erupakan cara unt uk
m em ast ikan bahwa ibunya sudah bisa m em berikan
ant ibiot ika sebelum m eninggalkan Puskesm as. Bila anak
m em unt ahkan obat yang dim inum sebelum set engah
j am , ulangi pem berian ant ibiot ikanya.
83
Hal-hal yang perlu diperhat ikan dalam pem eriksaan ulang 2
hari kem udian pada anak dengan pneum onia yang diberi
ant ibiot ika, ant ara lain:
84
▪ Bersihkan hidung agar t idak m engganggu pem berian
m akanan
1 . Pe nce ga h an gigit a n n ya m u k
Beberapa cara pencegahan penularan m alaria ant ara
▪ Menggunakan Repelen
▪ Mem bakar Obat Nyam uk
▪ Pencegahan dengan obat ant i m alaria ( Profilaksis)
85
Pengobat an pencegahan m alaria diberikan kepada
▪ I bu Ham il
endem is m alaria
2 . Pe n ge lolaa n Lin gk un ga n
Pengelolaan lingkungan dapat m encegah, m engurangi
at au m enghilangkan t em pat perindukan vekt or, ant ara
lain:
▪
▪
Pengeringan
▪
Pengaliran
▪
Pem bersihan lum ut
Kegiat an ini dilakukan unt uk m encegah
perkem bangan larva nyam uk Anopheles sundaicus,
yang m erupakan vekt or ut am a m alaria di daerah
pant ai. Larva nyam uk ini suka hidup pada lum ut di
lagun-lagun daerah pant ai. Dengan pem bersihan
lum ut ini, m aka dapat m encegah perkem bangan
nyam uk An. sundaicus.
86
b. Penat al aksanaan kasus Mal aria
1 . An a m ne sa
▪ Keluhan ut am a, adanya:
Pada anam nesa sangat pent ing diperhat ikan, adalah:
Dem am
Menggigil
Berkeringat
Dapat disert ai oleh sakit kepala, m ual at au
m unt ah at au disert ai oleh gej ala khas daerah,
sepert i diare pada balit a dan nyeri ot ot at au
▪ Suhu 38º C
2 . Pe m e r ik sa a n fisik
3 . Pe n ga m bila n se dia an da r a h
Puskesm as Pem bant u dapat m elakukan pengam bilan
sediaan darah dan dikirim ke Puskesm as unt uk
pem eriksaan laborat orium .
87
▪ Secara klinis ( t anpa pem eriksaan laborat orium ) :
4 . D ia gn osa m a la r ia
darah) :
a. Malaria klinis ringan/ t anpa kom plikasi
Malaria Falciparum (Tropika) , disebabkan oleh
▪ D e m a m t ifoid
Dem am t erus m enerus 5 – 7 hari dengan keluhan
abdom inal ( diare, obst ipasi) lidah kot or, bradikardi
▪
relat if, roseola, leukopenia, lim fosit osis relat if.
D e m a m de n gue
Dem am lebih 5 hari, disert ai m anifest asi sakit
kepala, nyeri t ulang, perdarahan pada kulit ( pat ehai,
▪
purpura, hem at om ) .
I SPA ( in fe k si sa lu ra n pe r na pa sa n a ku t )
Penyakit yang disert ai dengan gej ala bat uk,
beringus, dan sakit m enelan.
88
▪ Pe n a t a la ksa n aa n m a la r ia be r a t a t a u de n ga n
6 . Pe n goba ta n m a la r ia k lin is ( lihat Lam piran 16)
k om plik a si
Terlihat m at a kuning.
dengan uria.
89
c. Pe m e r ik sa a n La bor a tor iu m
Tidak dilaksanakan di Pust u, pet ugas Pust u
m engam bil sediaan darah unt uk diperiksa di
Puskesm as.
d. D ia gn osa M a la r ia Ber a t
Dit em ukan Plam odium falciparum asexual
dengan salah sat u m anifest asi m alaria berat ,
t anpa penyakit lain yang t idak m enyebabkan
m anifest asi diat as.
Sepsis
lainnya.
Gagal ginj al
didukung hasil biakan m ikrobiologi.
Tin da k a n Um u m
f. Pe n goba ta n
90
Pe m be r ia n oba t a n t i- m a la r ia
Sebelum penderit a diruj uk ke Puskesm as
at au Rum ah Sakit bila m em ungkinkan
dilakukan pengobat an sebagai berikut : Kin a
H Cl 2 5 % ( 1 a m pu l be r isi 5 0 0 m l/ 2 cc)
Sebelum diruj uk, 1 am pul Kina HCl, dosis 10
m g/ kg BB dilarut kan dalam 500 m l dekt rose
5% diberikan selam a 8 j am diulang dengan
cairan yang sam a set iap 8 j am sam pai
penderit a sadar at au dapat m inum obat .
Apabila t idak dapat dilakukan infus, Kina HCL
dapat juga diberikan secara int ram uskuler
t iap 8 j am pada dosis yang sam a dengan
pem berian int ravena (infus) .
Tin da k a n k om plik a si or ga n u m u m
Apabila ada kej ang-kej ang, t indakan
Phenobarbit al ( lum inal) 100 m g int ram uskuler
1 kali at au Diazepam 10 – 20 m g
( int ram uskuler/ int ravenus) .
91
h. Ru j u k an Pen de r it a
Tin gk a t r u j u k a n
Sem ua penderit a m alaria berat diruj uk ke
Puskesm as at au RS Kabupat en/ Kot a
Apabila penderit a t idak bersedia dirujuk
ke Rum ah Sakit paling kurang m aupun
dirujuk ke Puskesm as rawat inap.
Ca r a m e r u j u k
Set iap m eruj uk penderit a harus
disert akan surat ruj ukan yang berisi
t ent ang diagnosa, riwayat penyakit ,
pem eriksaan yang t elah dilakukan dan
t indakan yang sudah diberikan.
Apabila dibuat preparat sediaan darah
m alaria harus diikut sert akan
92
Oleh karena it u pada saat bencana t indakan pencegahan
t erhadap penyakit cam pak ini dilakukan dengan
m elaksanakan im unisasi, dengan krit eria:
( sweeping) .
2. Jika cakupan im unisasi cam pak di desa bencana
m eragukan m aka dilaksanakan im unisasi t am bahan
m assal ( crash program ) pada set iap anak usia kurang
93
3. Jika dit erim a laporan adanya penderit a cam pak di luar
daerah bencana, t et api t erdapat kem udahan hubungan
( kem udahan penularan) dengan daerah bencana,
penduduk di desa t ersebut dan daerah bencana harus
diim unisasi m assal ( sweeping) sesuai krit eria im unisasi.
2 . Ta t a la k san a Ka sus
Bat asan Kasus Cam pak:
Menderit a sakit panas ( diraba at au diukur dengan
t erm om et er 39C)
Bercak kem erahan
Dengan salah sat u gej ala t am bahan: bat uk, pilek,
m at a m erah, diare
94
3 . La n gk a h - La n gk ah Ta t a la ksa n a
Vit am in A
t at alaksana I SPA
Oralit
95
c. Penyel i di kan dan Penanggul angan KLB Campak
96
4. Melaksanakan pengam at an (surveilans) ket at selam a
Kepala
dan pent ingnya pencegahan:
Wilayah: pengarahan penggerakkan
97
Tuj uan ut am a perbaikan dan pengawasan kualit as air
adalah unt uk m encegah t im bulnya risiko kesehat an aki- bat
penggunaan air yang t idak m em enuhi persyarat an.
1 . St a n da r m in im u m k e bu tu h a n a ir ber sih
Priorit as pada hari pert am a/ awal kej adian bencana
at au pengungsian kebut uhan air bersih yang harus
disediakan bagi pengungsi adalah 5 lit er/ orang/ hari.
Jum lah ini dim aksudkan hanya unt uk m em enuhi
kebut uhan m inim al, sepert i m asak, m akan dan
m inum .
H a r i I pe n gu n gsian : 5 lit e r / or g/ h ar i
98
2 . Su m be r a ir be rsih da n pe n golah a nn ya
Bila sum ber air bersih yang digunakan unt uk
pengungsi berasal dari sum ber air perm ukaan
( sungai, danau, laut , dan lain- lain) , sum ur gali,
sum ur bor, m at a air dan sebagainya, perlu segera
dilakukan pengam anan t erhadap sum ber- sum ber air
t ersebut dari kem ungkinan t erj adinya pence-m aran,
m isalnya dengan m elakukan pem agaran at aupun
pem asangan papan pengum um an dan dilakukan
perbaikan kualit asnya.
Bila sum ber air diperoleh dari PDAM at au sum ber lain
yang cukup j auh dengan t em pat pengung- sian,
harus dilakukan pengangkut an dengan m obil t angki
air.
Unt uk pengolahan dapat m enggunakan alat
penyuling air ( wat er purifier/ wat er t reat m ent plant ) .
Sum ur gali
a. Lant ai sum ur harus dibuat kedap air dan
dilengkapi dengan SPAL ( saluran pem buangan air
lim bah)
b. Bilam ana m ungkin dipasang pom pa unt uk
m enyalurkan air ke t angki t angki penam pungan
air
99
Sum ur Pom pa Tangan (SPT)
a. Lant ai sum ur harus dibuat kedap air dan
dilengkapi dengan SPAL ( saluran pem buangan air
lim bah)
b. Bila lokasinya agak j auh dari t em pat
penam pungan pengungsi harus disediakan alat
pengangkut sepert i gerobak air dan sebagainya
Mat a Air
a. Perlu dibuat bak penam pungan air unt uk
kem udian disalurkan dengan pom pa ke t angki air
b. Bebaskan area sekit ar m at a air dari kem ungkinan
pencem aran
4 . Ta n gk i pe na m pu n ga n a ir be rsih di t e m pa t
pe n gu n gsia n
100
4. 5. 1. Per bai kan dan Pengawasan Kual i t as Ai r Ber sih
Bilam ana air yang t ersedia t idak m em enuhi syarat , baik dari
segi fisik m aupun bakt eriologis dapat dilakukan upaya
perbaikan m ut u air seprt i berikut :
101
berada di at as endapan, at au gunakan selang
plast ik unt uk m endapat kan air bersih yang siap
digunakan
d. Bila akan digunakan unt uk air m inum agar t erlebih
dahulu direbus sam pai m endidih at au didesinfeksi
dengan aquat abs
Poly Alu m un iu m Ch lor ida ( PAC)
Lazim disebut penj ernih air cepat yait u polim er dari
garam alum unium chloride yang dipergunakan sebagai
koagulan dalam proses penj ernihan air sebagai
penggant i alum unium sulfat .
Kem asan PAC t erdiri dari:
Cara Penggunaan:
102
e. Bila akan digunakan sebagai air m inm agar t erlebih
dahulu direbus sam pai m endidih at au di desinfeksi
dengan aquat abs
2 . D e sinfe k si Air
Proses desinfeksi air dapat m enggunakan
Ka por it ( Ca ( OCl) 2 )
a. Air yang t elah dij ernihkan dengan t awas at au
PAC perlu dilakukan desinfeksi agar t idak
m engandung kum an pat ogen. Bahan desinfekt an
unt uk air yang um um digunakan adalah kaporit
( 70% klor akt if) .
b. Kaporit adalah bahan kim ia yang banyak
digunakan unt uk desinfeksi air karena m urah,
m udah didapat dan m udah dalam penggunaanya.
c. Banyaknya kaporit yang dibut uhkan unt uk
desinfeksi 100 lit er air unt uk 1 KK ( 5 orang)
dengan sisa klor 0,2 m g/ lit er adalah sebesar
71,43 m g/ hari ( 72 m g/ hari) .
103
4. 5. 3. Pengawasan Kual it as Air
1. Sisa klor
Pem eriksaan dilakukan beberapa kali sehari pada set iap
t ahapan dist ribusi unt uk air yang m elewat i pengolahan
2. Kekeruhan dan pH
Pem eriksaan dilakukan m ingguan at au bilam ana t erj adi
perubahan cuaca, m isalkan huj an.
3. Bakt eri E. coli t inj a
Pem eriksaan dilakukan m ingguan disaat KLB diare dan
periode em ergency dan pem eriksaan dilakukan bulanan
104
pada sit uasi yang sudah st abil dan pada periode paska
bencana.
1 ( sa t u) j a m ba n dipa k a i ole h 5 0 – 1 0 0 or g
1 ( sa t u) j a m ba n dipa k a i ole h 2 0 or an g
105
4. 5. 5. Sani t asi Pengel ol aan Sampah
1 . Pe n gu m pu lan Sa m pa h
Sam pah yang dihasilkan harus dit am pung pada
t em pat sam pah keluarga at au sekelom pok keluarga
Disarankan m enggunakan t em pat sam pah yang
dapat dit ut up dan m udah dipindahkan/ diangkat
unt uk m enghindari lalat sert a bau, unt uk it u dapat
digunakan pot ongan drum at au kant ung plast ik
sam pah ukuran 1 m x 0,6 m unt uk 1 – 3 keluarga
Penem pat an t em pat sam pah m aksim um 15 m et er
dari t em pat hunian
Sam pah dit em pat sam pah t ersebut m aksim um
3( t iga) hari harus sudah diangkut ke t em pat
pem buangan akhir at au t em pat pengum pulan
sem ent ara.
2 . Pe n ga n gku t a n Sa m pa h
Pengangkut an sam pah dapat dilakukan dengan gerobak
sam pah at au dengan t ruk pengangkut sam pah unt uk
diangkut ke t em pat pem buangan akhir.
3 . Pe m bu a n gan Akh ir Sa m pa h
Pem buangan akhir sam pah dapat dilakukan dengan
beberapa cara, sepert i pem bakaran, penim bunan dalam
lubang galian at au parit dengan ukuran dalam 2 m et er
lebar 1,5 m et er dan panj ang 1 m et er unt uk keperluan
200 orang. Perlu diperhat ikan bahwa lokasi pem buangan
akhir harus j auh dari t em pat hunian dan j arak m inim al
dari sum ber air 10 m et er.
106
4. 5. 6. Pengawasan dan Pengendal i an Vekt or
1 . Pe n ge lolaa n Lin gk un ga n
Menghilangkan t em pat perindukan vekt or sepert i
genangan air, t um pukan sam pah
Bersam a sam a pengungsi m elakukan :
a. Mem beri t ut up pada t em pat sam pah
b. Menim bun sam pah yang dapat m enj adi sarang
nyam uk
c. Mem buat saluran air lim bah
d. Menj aga kebersihan lingkungan
e. Mem bersihkan dan m enj aga kebersihan j am ban
2 . Pe n gen da lia n de n ga n ba ha n k im ia
Dilakukan dengan cara penyem prot an,
pengasapan/ pengkabut an diluar t enda pengungsi
dengan m enggunakan insekt isida
Penyem prot an dengan insekt isida sedapat m ungkin
dihindari dan hanya dilakukan unt uk m enurunkan
populasi vekt or secara drast is apabila dengan cara
lain t idak m em ungkinkan
Frekuensi penyem prot an, pengasapan/ peng- kabut an
sert a j enis insekt isida yang digunakan sesuai dengan
rekom endari dari Dinas Kesehat an set em pat .
107
4. 5. 7. Pengawasan dan Pengamanan Makanan dan Mi numan
108
Langkah- langkah surveilans penyakit di daerah bencana
m eliput i:
1. Pengum pulan dat a
Dat a kesakit an dan kem at ian
a. Dat a kesakit an yang dikum pulkan m eliput i j enis
penyakit yang diam at i berdasarkan kelom pok
usia ( lihat Lam piran 8 dan 10 unt uk form BA-3
dan BA-5)
b. Dat a kem at ian adalah set iap kem at ian
pengungsi, penyakit yang kem ungkinan m enj adi
penyebab kem at ian berdasarkan kelom pok usia
( lihat Lam piran 11 dan 12 unt uk form BA-6 dan
BA-7)
c. Dat a denom inat or ( jum lah korban bencana)
diperlukan unt uk m enghit ung pengukuran
epidem iologi, m isalnya angka insidensi, angka
kem at ian, dsb
Sum ber dat a
Dat a dikum pulkan m elalui laporan m asyarakat ,
pet ugas pos kesehat an, pet ugas Rum ah Sakit ,
koordinat or penanggulangan bencana set em pat .
Jenis form
a. Form BA-3: Regist er Harian Penyakit pada
Korban Bencana
b. Form BA- 4: Rekapit ulasi Harian Penyakit Korban
Bencana
c. Form BA-5: Laporan Mingguan Penyakit Korban
Bencana
d. Form BA- 6: Regist er Harian Kem at ian Korban
Bencana
e. Form BA-7: Laporan Mingguan Kem at ian Korban
Bencana
109
2. Pengolahan dan penyaj ian dat a
Dat a surveilans yang t erkum pul diolah unt uk
m enyaj ikan inform asi epidem iologi sesuai kebut uhan.
Penyaj ian dat a m eliput i deskripsi m aupun grafik dat a
kesakit an penyakit m enurut um ur dan dat a kem at ian
m enurut penyebabnya akibat bencana.
110
3. Pem buat an dan pengirim an laporan (form BA-5 dan BA-7).
Dalam kegiatan pengumpulan data kesakitan penyakit yang
ditujukan pada penyakit-penyakit yang mempunyai potensi
menim bulkan terjadinya wabah, dan masalah kesehatan
yang bisa mem berikan dam pak jangka panjang terhadap
kesehatan dan/ at au m em iliki fat alit as t inggi.
b. Kegiatan di Puskesmas
111
3. Pengolahan dat a kesakit an m enurut j enis penyakit ,
golongan usia dan t em pat t inggal per m inggu (form BA-
4) .
4. Pem buat an dan pengirim an laporan (form BA- 5 dan BA-
7) .
112
6. Pert em uan t im epidem iologi kabupat en/ kot a unt uk
m elakukan analisis dat a dan m erum uskan
rekom endasi rencana t indak lanjut Penyebar- luasan
inform asi.
e. Kegiatan di Provinsi
f. Keluaran
113
4. 6. 2. Sur vei l ans Fakt or Ri si ko
114
4. 7. 2. Pengumpul an Dat a Dasar Gizi
4. 7. 3. Penapisan
115
2. Alat unt uk ident ifikasi, pengum pulan dat a dasar,
116
4. 8. Penanganan Gizi Darurat
117
Pe m be r ia n M a k a na n pa da An a k 6 - 1 2 Bu la n
118
Gambar 13. Pola makanan bayi usia 0 – 24 bulan
Usia ASI M a k a n an M a k a n an M a k a n an
( bu la n ) Lu m a t Lu n a k Pa da t
0 – 6
6 – 9
9 – 12
12 – 24
119
8. Mem berikan penyuluhan pada t okoh m asyarakat ,
t okoh agam a dan keluarga yang dapat m endukung ibu
unt uk m enyusui
9. Menyediakan t em pat -t em pat unt uk m enyusui yang
m em adai at au kam ar lakt asi
10. Mengawasi sum bangan susu form ula sert a m enolak
sum bangan yang t idak m em iliki label, kem asan yang
rusak, bahasa yang t idak dipaham i pengguna, bat as
kedaluarsa (m inim al 6 bulan sebelum t anggal
kadaluarsa)
11. Jika ibu bayi t idak ada (m eninggal) , ibu sakit berat ,
at au ibu t idak dapat m enyusui lagi, m aka kepada bayi
diberikan alt ernat if lain yait u:
120
Apabila bayi t erpaksa diber ikan susu f or mula, gunakan cangkir / gelas,
j angan diber ikan dengan bot ol dan dot , kar ena:a) dalam bot ol dan dot
ser ing t er t inggal sisa susu bayi, b) sisa susu bayi menj adi t empat
yang subur bagi t umbuhnya kuman sehingga membuat bayi diar e,
bat uk dan demam, c) bagian dalam bot ol dan dot sangat sulit sekali
diber sihkan.
Susu f or mula t idak dianj urkan diber ikan kepada bayi kar ena:
- susu f or mula mudah t er kont aminasi
- pember ian susu f or mula yang t er lalu encer akan membuat bayi
kur ang gizi
- pember ian susu f or mula yang t er lalu kent al akan membuat bayi
kegemukan
2 . I de n t ifik a si Le n gk a p
I dent ifikasi lengkap biasanya dilakukan di t em pat
fasilit as kesehat an unt uk m enget ahui:
Apakah posisi ibu dan bayi saat m enyusui sudah
benar?
Apakah perlekat an bayi pada payudara ibu sudah
benar?
121
Apakah ibu percaya diri dalam m enyusui?
Apakah produksi ASI cukup dan lancar?
Apakah pem berian m akanan bayi dan anak badut a
sesuai um ur?
Keadaan gizi dan kesehat an bayi dan anak badut a?
122
Fase ini m aksim um sam pai dengan hari ke- 5, Fase ini
bert uj uan m em berikan m akanan kepada m asyarakat
agar t idak lapar. Sasarannya adalah seluruh pengungsi,
2 . Fa se k e du a ( fa se I I ) adalah:
▪
t em pat pengungsian.
Sudah ada gam baran keadaan um um pengungsi
( j um lah, golongan um ur, j enis kelam in, keadaan
lingkungan dan sebagainya) , sehingga perencanaan
▪
pem berian bahan m akanan sudah lebih t erinci.
Penyediaan bahan m akanan disesuaikan kebut uhan
kelom pok rawan.
▪ Merencanakan
st at us gizi.
kebut uhan pangan unt uk
123
m enerim a ransum senilai 2 .1 0 0 Kk a l, 4 0 gr a m
le m a k da n 5 0 gr a m pr ote in pe r h a r i.
a. Diusahakan m em berikan pangan sesuai dengan
kebiasaan dan ket ersediaan set em pat , m udah
diangkut , disim pan dan didist ribusikan.
b. Harus m em enuhi kebut uhan vit am in dan m ineral.
3 . Fa se k e t iga ( fa se I I I ) adalah:
Tahap ini dim ulai selam bat - lam bat nya pada hari ke- 20
di t em pat pengungsian. Kegiat an t ahap ini bert uj uan
unt uk m enanggulangi m asalah gizi m elalui int ervensi
sesuai t ingkat kedarurat an gizi.
surveilans.
124
▪ Melakukan m odifikasi/ perbaikan int ervensi sesuai
dengan perubahan t ingkat kedarurat an:
a. Jika prevalensi gizi kurang > 15% at au 10- 14,9%
dengan fakt or pem buruk, diberikan paket pangan
dengan st andar m inim al per orang per hari
( ransum ) , dan diberikan PMT darurat unt uk
balit a, ibu ham il, ibu m enet eki dan lansia; sert a
PMT t erapi bagi penderit a gizi buruk.
125
Gambar 14. Tahapan penanganan gizi darurat
Surveilans: Surveilans:
Penapisan Penapisan
Gizi Buruk Gizi Kurang
dan Gizi Buruk
126
4. 9. 1. Penanganan Gi zi Dar ur at pada Kel ompok Rawan
Dalam sit uasi darurat pem berian m akanan bayi dan badut a
perlu diperhat ikan:
127
▪ Bersifat sem ent ara sam pai ibu bisa m enyusui
kem bali, oleh karena it u relakt asi (m enyusui
kem bali) harus diupayakan sesegera m ungkin.
▪ Mem punyai label yang j elas t ent ang cara penyaj ian
dalam bahasa yang dim engert i oleh ibu, pengasuh
128
b. Makanan Anak Usia 2 - 5 Tahun
Suplem ent asi vit am in dan m ineral unt uk ibu ham il adalah
Fe 1 t ablet set iap hari. Khusus ibu nifas ( 0- 42 hari)
diberikan 2 kapsul vit am in A dosis 200.000 I U, yait u 1
kapsul pada hari pert am a, dan 1 kapsul pada hari
berikut nya ( selang wakt u m inim al 24 j am ) . Pem berian
vit am in dan m ineral dilakukan oleh pet ugas kesehat an.
129
vit am in dan m ineral cukup. Dalam sit uasi yang
m em ungkinkan usila dapat diberikan ble n de d food berupa
bubur at au biskuit .
130
dan dist res psikologik norm al, dengan m enghindari
sugest i adanya psikopat ologi yang luas dan
m enghindari ist ilah at au idiom yang m em bawa
▪
st igm a.
Mendorong dilakukannya cara coping m echanism
yang posit if yang sudah ada sebelum nya. I nform asi
it u harus m enekankan harapan t erj adinya pem ulihan
▪
alam iah.
Melat ih pet ugas kem anusiaan lain dan pem uka
m asyarakat ( m isalnya kepala desa, guru dll.) dalam
ket ram pilan int i perawat an psikologik ( sepert i
'pert olongan pert am a psikologik', dukungan
em osional, m enyediakan inform asi, penent eram an
yang sim pat ik, pengenalan m asalah kesehat an
m ent al ut am a) unt uk m eningkat kan pem aham an dan
dukungan m asyarakat dan unt uk m eruj uk orang ke
▪
puskesm as j ika diperlukan.
Melat ih dan m ensupervisi pet ugas pelayanan
kesehat an dasar dalam penget ahuan dan
ket ram pilan dasar kesehat an j iwa (m isalnya
pem berian m edikasi psikot ropik yang t epat ,
“ pert olongan pert am a psikologi” , konseling suport if,
bekerj a bersam a keluarga, m encegah bunuh diri,
penat alaksanaan keluhan som at ik yang t ak dapat
▪
dij elaskan, m asalah penggunaan zat dan ruj ukan) .
Menj am in kesinam bungan m edikasi pasien psikiat rik
yang m ungkin t idak m em punyai akses t erhadap
▪
m edikasi selam a fase kedarurat an akut .
Melat ih dan m ensupervisi pet ugas m asyarakat
( m isalnya pet ugas bant uan, konselor) unt uk
m em bant u pet ugas Pelayanan kesehat an dasar yang
beban kerj anya berat . Pet ugas m asyarakat dapat
t erdiri dari relawan, paraprofesional, at au
profesional, t ergant ung keadaan. Pet ugas
m asyarakat perlu dilat ih dan disupervisi dengan baik
dalam berbagai ket ram pilan int i: penilaian persepsi
individual, keluarga dan kelom pok t ent ang m asalah
yang dihadapi, pert olongan pert am a psikologik,
131
m enyediakan dukungan em osional, konseling
perkabungan ( grief counseling) , m anaj em en st res,
'konseling pem ecahan m asalah', m em obilisasi
sum ber daya keluarga dan m asyarakat sert a
▪
ruj ukan.
Bekerj a sam a dengan penyem buh t radisional
( t radit ional healers) jika m ungkin. Dalam beberapa
keadaan, dim ungkinkan kerj a sam a ant ara prakt isi
t radisional dan kedokt eran.
▪ Libat kan korban yang sehat dalam pekerj aan bant uan
m enj aga apa yang m ereka but uhkan
132
▪ Mot ivasi t okoh m asyarakat and t okoh kunci lainnya
unt uk m engaj ak m ereka dalam diskusi kelom pok dan
▪
berbagi t ent ang perasaan m ereka
▪
Jam in dist ribusi bant uan secara t epat
Sediakan layanan “ cara penyem buhan” yang dengan
orang dan m em perlihat kan sikap peduli t erhadap set iap
orang (m isalnya, kelem ahan at au m inorit as) dari
m asyarakat
5. 2. Reaksi Psi kol ogi s Masyar akat yang Ter kena Bencana
1 . Re a k si se ge r a ( da la m 2 4 j a m )
▪
▪
Tegang, cem as dan panik
▪
Kaget , linglung, syok, t idak percaya
▪
Gelisah, bingung
▪
Agit asi, m enangis, m enarik diri
Rasa bersalah pada korban yang selam at
Reaksi ini t am pak ham pir pada set iap orang di daerah
bencana dan ini dipert im bangkan sebagai Reaksi
Alam iah pada Sit uasi Abnorm al, TI DAK m em but uhkan
int ervensi psikologis khusus.
2 . Re a k si t er j a di da la m h ar i sa m pa i m in ggu se t e la h
133
▪
▪
Menangis, rasa bersalah
▪
Kesedihan
▪
Reaksi posit if t erm asuk pikiran t erhadap m asa depan
Menerim a bencana sebagai suat u Takdir
▪
▪
Gelisah
▪
Perasaan panik
Kesedihan yang m endalam dan berlanj ut , pikiran
▪
pesim ist ik yang t idak realist ik
Tidak m elakukan akt ivit as keluar, isolasi, perilaku
▪
m enarik diri
Ansiet as at au kecem asan dengan m anifest asi gej ala
fiisk sepert i palpit asi, pusing, m ual, lelah, sakit
kepala
134
Copin g sk ills ya n g SEH AT, ant ara lain:
Kem am puan unt uk m enghadapi sendiri m asalah dengan
cepat
Tepat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiat an
Tepat m enggunakan bant uan
Tepat m engekpresikan em osi yang m enyakit kan
Toleransi t erhadap ket idak j elasan t anpa m em ilih
perilaku agresif
5. 3. Gangguan Jiwa
Sem ent ara it u, gangguan j iwa yang sering t am pak set elah
bencana, ant ara lain:
Reaksi st res akut
Kehilangan dan Berduka
Gangguan j iwa yang dapat diagnosis
a. Depresi ( vs kesedihan)
b. Gangguan cem as ( vs cem as)
c. Gangguan penyesuaian
d. Gangguan som at oform
Penyalahgunaan zat dan alkohol
Gangguan st res pasca t raum a ( Post -t raum at ic st ress
disorder ( PTSD))
Kam buh/ relaps gangguan j iwa yang sudah ada
Penyakit psikosom at ik
135
5. 4. Gangguan Depresi
136
5. 5. Gangguan Cemas
Terapi farm akologi unt uk gangguan cem as, ant ara lain:
Gangguan ansiet as m enyeluruh:
a. Diazepam 5 m g dua kali sehari pada kasus ringan
dan 3 kali 10 m g sehari pada kasus berat at au
b. Alprazolam 0,75 – 1,5 m g/ hari at au
c. Buspirone 30 – 60 m g/ hari
d. Propranolol 40 – 80 m g/ hari dibagi dua dosis
Gangguan Panik:
a. Fluoxet ine 20 – 40 m g/ hari at au
b. Alprazolam 1,5 – 6 m g/ hari dalam dua at au t iga
dosis at au
c. I m ipram ine 50 m g/ hari dalam dua dosis sam pai
m aksim um 150 – 250 m g/ hari
137
5. 6. Gangguan St res Pascat rauma
5. 8. Gangguan Penyesuaian
138
Tanda dan gej ala gangguan penyesuaian, ant ara lain:
Depresi
Menangis
Put us asa
Kecem asan yang berm anifest asi dengan palpit asi dan
hipervent ilasi
Gangguan m enant ang sepert i: m erusak, m engendari
ugal-ugalan, berkelahi (hak orang dilanggar at au acuh
t ak acuh)
Gangguan pada pekerj aan ( gangguan pada bidang
akadem ik yang dim anifest asikan pada kesulit an dalam
fungsi pekerj aan at au sekolah)
Menarik diri, m anifest asi dengan perilaku m enarik diri
dari lingkungan sosial , ini t idak khusus pada sem ua
orang
139
Prinsip um um penat alaksanaan gangguan som at oform ,
ant ara lain:
Gej ala yang t am pak pada psikot ik akut , ant ara lain:
Hallusinasi ( sensasi at au bayangan yang salah, m isalnya
m endengar suara-suara bila t idak ada sat upun orang
disekelilingnya)
Waham (ide at au keyakinan salah yang benar- benar
dipert ahankan pasien)
Gangguan proses pikir: pem bicaraan aneh dan assosiasi
Perilaku abnorm al sepert i m enarik diri dari lingkung- an
sosial, kecurigaan, m engancam .
140
6. PELAYANAN LOGISTIK DAN PERBEKALAN
KESEHATAN
141
Sebelum dilakukan perencanaan kebut uhan obat pada saat
bencana, m aka biasanya dilakukan t erlebih dahulu RHA
t erhadap sum ber daya yang t ersedia. Survei cepat
dilakukan dalam penilaian t erhadap:
Sum ber daya m anusia
Ket ersediaan dan m ut u obat
Kondisi gudang t em pat penyim panan
Sarana dan prasarana
Pendanaan
1 . Pe r en can a a n Ke bu t u h an
Bahan pert im bangan dalam perencanaan kebut uhan
adalah:
Jenis bencana
Berdasarkan prakiraan kej adian bencana yang sudah
t erj adi, diharapkan Kabupat en/ Kot a sudah
m em perkirakan jum lah dan j enis obat yang harus
direncanakan. Unt uk m em udahkan Dinas Kesehat an
Kabupat en/ Kot a dalam m erenca-nakan kebut uhan
obat dan perbekalan kesehat an, t elah dibuat kan
paket - paket sesuai kebut uhan berdasarkan bencana
yang ada. Rincian dapat dilihat dalam st andar
pengelolaan obat pada saat bencana ( Dit . OPPK).
Luas bencana dan j um lah korban
Berdasarkan t ingkat keparahan bencana, dilakukan
rapid assessm ent kebut uhan dan t idak dilakukan
t erlalu cepat unt uk m em ut uskan m em int a bant uan
j ika t idak perlu.
St ok obat yang dim iliki
Usahakan m enggunakan persediaan obat dan
perbekalan kesehat an dari st ok Unit Pelayanan
Kesehat an at au Dinas Kesehat an Kabupat en/ Kot a
yang ada, dan j ika kurang dapat m enggunakan st ok
dari Kabupat en/ Provinsi t erdekat .
142
2 . Pe n dist r ibusia n oba t da n per be k a la n k e se ha t a n k e
da e r a h be nca na
3 . Pe n ye dia an
143
Mencant um kan nam a generik
Bahasa yang dikenal
Bila m enerim a bant uan dari donor, biaya
pengirim an, gudang harus dit anggung oleh pihak
donor
6 . Pe nca t a t an da n pe la por an
Pencat at an dilokasi bencana berupa pencat at an
pem asukan dan pencat at an pengeluaran obat
Pencat at an dilokasi Posko Bencana Kab/ Kot a/ Provinsi
Menggunakan form at laporan penggunaan dan
laporan perm int aan obat ( LPLPO)
Wakt u pelaporan sesuai dengan kebut uhan harian,
m ingguan dan bulanan
144
Tat acara pem usnahan obat dan perbekalan
kesehat an m engacu kepada st andar yang dit erbit kan
oleh Dit BOPPK.
D ON OR PEN ERI MA
LSM/
PBB
SW ASTA
LSM/
SW ASTA M ASYARAKAT
( BEN CAN A)
145
BAB IV
IDENTIFIKASI KORBAN MATI PADA BENCANA BAB I V
SAAT KEJADIAN
1. Umum
146
Set iap inform asi yang disam paikan kepada m ass m edia
hendaknya m enj adi t anggung j awab Pej abat t ert inggi di
daerah t ersebut at au yang dit unj uk.
1. 3. Pengamanan TKP
147
1. 4. Penat aksanaan Kor ban Hi dup
148
b. Tahap IIA: Penanganan di Pusat Ident if ikasi ol eh Unit
Dat a Post Mort em
149
d. Tahap III: Penanganan Unit Pembanding Dat a
150
Sepat u
Kepem ilikan lainnya
2. Dat a m edis:
Warna kulit
Warna dan j enis ram but
Mat a
Cacat dan t at t o at au t anda- t anda khusus lainnya
Cat at an m edis/ perawat an pat ah t ulang/ operasi
Golongan darah.
Dat a Ant e Mort em Gigi Geligi adalah ket erangan t ert ulis,
cat at an, at au gam baran dalam kart u perawat an gigi at au
ket erangan dari keluarga at au orang yang t erdekat .
151
Pem buat an gigi t iruan, ort hodont i, dan lain- lain
Fot o Ront gen.
Sum ber dat a Ant e Mort em t ent ang kesehat an dan gigi,
diperoleh dari:
Klinik gigi rum ah sakit pem erint ah, TNI / Polri, dan
swast a.
Lem baga- lem baga pendidikan.
Prakt ik pribadi dokt er gigi.
152
2. 4. Dat a Post Mor t em Gi gi -Gel i gi
Urut an pem eriksaan gigi-geligi, ant ara lain:
Pem eriksaan dilaksanakan oleh dokt er gigi at au dokt er
gigi forensik.
Jenazah dilet akkan pada m ej a at au brankar.
Unt uk m em udahkan pem eriksaan j enazah, j enazah
diberi bant alan kayu pada punggung at assehingga
kepala j enazah m enengadah ke at as.
Pem eriksaan dilakukan m ulai dari bibir, pipi, dan bagian-
bagian lain yang dianggap perlu.
Apabila rahang kaku dapat diat asi secara buka paksa
dan bila dengan t angan t idak bisa m aka dapat
diergunakan T chissel yang diisikan pada regio 4765,
at au dilakukan pem ot ongan m uskulus m assest er dari
dalam sepanj ang t epi m andibula sesudah it u condyl
dilepaskan dari sendi.
Apabila m em ungkinkan, rahang bawah dapat dilepaskan
dan j aringan kulit / ot ot pada rahang at as dikupas ke at as
agar gigi t am pak j elas, kem udian dibersihkan.
Cat at kelainan-kelainan sesuai form ulir yang ada.
Lakukan ront gen gigi.
Bila perlu fot ront gen kepala j enazah.
Juga bula perlu dibuat cet akan gigi j enazah unt uk
analisis.
153
Met ode ilm iah
a. Sidik j ari
b. Medik: serologi
c. Odont ologi
d. Ant ropologi
e. Biologi.
154
Met ode ilm iah yang paling m ut akhir saat ini adalah DNA
Profiling (sidik j ari DNA) . Cara ini banyak m em punyai
keungulan t et api m em erlukan penget ahuan dan sarana
yang canggih dan m ahal. Dalam m elakukan ident ifikasi
selalu diusahakan cara- cara yang m udah dan t idak rum it .
Apabila dengan cara yang m udah t idak bisa, baru
m eningkat ke cara yang rum it . Selanj ut nya dalam
m elakukanident ifikasi t idak hanya m enggunakan sat u cara
saj a, segala cara yang m ungkin dilakukan harus diperiksa,
hal ini pent ing karena sem akin banyak kesam aan yang
dit em ukan sem akin akurat . I dent ifikasi t ersebut m inim al
harus m enggunakan 2 cara.
155
Mencari ciri-ciri yang m erupakan t anda khusus pada
korban t ersebut .
Di sini dicat at ciri-ciri yang diharapkan dapat
m enent ukan ident ifikasi seseorang secara lebih akurat
daripada sekedar m encari inform asi t ent ang usia/ j enis
kelam in. Ciri-ciri dem ikian, ant ara lain: t erdapat gigi
yang dibungkus logam , ada sejum lah gigi yang t anggal
at au pat ah, at au t erdapat lubang pada bagian depan
yang segera dapat dikenali oleh kenalan/ t em an
dekat / keluarga korban. Di sam ping ciri- ciri dem ikian,
j uga dapat dilakukan pencocokan ant ara t engkorak
korban dengan fot o korban pada m asa hidupnya.
Met ode yang digunakan dikenal sebagai m et ode
Superim posing unt uk m em banding- kan t engkorak
korban dengan fot o sem asa hidup.
156
Penat alaksanaan Teknik Superim posisi, ant ara lain:
1. Fot o korban sem asa hidup diperbesar sesuai ukuran
sebenarnya (life size) .
2. Tengkorak difot o dengan ukuran sebenarnya.
3. Garis luar dan m uka fot o digaris pada kert as
t ransparan dengan pat okan t it ik-t it ik t ert ent u.
4. Transparan dengan garis dan t it ik- t it ik t ersebut
dibuat dengan superim posisi ( t um pang, t indih- kan)
pada fot t engkorak ukuran sebenarnya. Lebih baik
m enggunakan t eknik-t eknik kaca t em bus dan cerm in
3 dim ensi.
Gigi
1. Prim er/ Ut am a :
Sidik j ari
DNA
Visual
2. Sekunder/ Pendukung:
Propert i
Medik.
157
Jenazah diserahkan kepada keluarga oleh pet ugas khusus
dari Tim I dent ifikasi berikut surat -surat yang diperlukan.
Pencat at an yang pent ing pada proses serah t erim a j enazah,
ant ara lain:
Tanggal/ j am .
Nom or regist rasi j enazah.
Diserahkan kepada siapa, alam at lengkap, hubungan
keluarga dengan korban.
Dibawa ke m ana/ akan dim akam kan di m ana.
158
BAB V
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
A. MONITORING
1. Kebij akan
159
Penanggung j awab kesehat an dalam penangangan
bencana di t ingkat Kabupat en/ Kot a adalah Kepala Dinas
Kesehat an Kabupat en/ Kot a.
Pelayanan kesehat an darurat unt uk korban bencana
( Pos Kesehat an 24 j am , m obile clinic, field hospit al)
Pelayanan kesehat an ruj ukan.
Set iap korban bencana m endapat kan pelayanan
kesehat an sesegera m ungkin secara m anusiawi dan
opt im al.
Penanganan korban di sarana pelayanan kesehat an
adalah grat is ( dij am in Pem erint ah) .
Obat dan logist ik kesehat an ( buffer st ock, persediaan
obat dan logist ik kesehat an di daerah t idak boleh
kosong, Pusat dapat m em berikan obat dan logist ik
kesehat an langsung ke daerah bencana, apabila
persedian obat dan logist ik kesehat an di daerah habis) .
Gizi ( PMT bubur susu/ biskuit ) dan t et ap m em berikan
ASI kepada bayi.
Kesehat an reproduksi.
Kesehat an j iwa.
Mobilisasi t enaga kesehat an sesuai dengan kebut uhan
pelayanan kesehat an.
Dalam m elaksanakan t ugasnya t enaga kesehat an harus
bebas dari ancam an bahaya dan m endapat kan
perlindungan dari organisasi profesi sesuai dengan
keahliannya.
Pem berian insent if dan pengurangan m asa t ugas bagi
t enaga kesehat an yang bekerj a di daerah bencana.
Mem obilisasi sum ber daya, t erm asuk yang ada di pusat -
pusat regional bila diperlukan.
Priorit as yang m engarah pada kebut uhan khusus pada
kelom pok yang rent an t erm asuk anak- anak,
perem puan, lansia, penyandang cacat dan pengungsi.
Koordinasi lint as program dan lint as sekt or unt uk
m enj am in sem ua priorit as kesehat an m asyarakat t elah
t ercakup.
160
2. Pengorganisasian
161
3. Pengelol aan Bant uan
3. 2. Kegi at an
3. 3. Fungsi
162
Fungsi pert anggungj awaban at as seluruh kegiat an
penerim aan dan penyaluran bant uan.
3. 4. For mul i r
Sist em inform asi yang ada dalam kegiat an pem ant auan dan
evaluasi, ant ara lain:
163
5. Gizi Darurat
6. Surveil ans
164
3. Petugas penanggung jawab
Tingkat provinsi: Koordinator Tim Surveilans Epidemilogi
Provinsi
Tingkat Kabupaten: Koordinat or Tim Surveilens
Epidemiologi Kabupaten/ Kota
Tingkat Puskesm as: Koordinat or Tim Surveilens
Epidemiologi Puskesm as
Tingkat Poskes: Koordinat or di m asing-masing poskes
I ndikat or
165
Tabel 5. Daftar indikator
Pe ncapa ia n
I ND I KATOR
( N ila i m inim a l)
M ASU KAN
PROSES
KELUARAN
166
8 Pelayanan Mobil Klinik
B. EVALUASI
167
BAB VI
BAB VI
PENUTUP
168
D AFTAR I STI LAH
169
Ba h a ya : Fakt or-fakt or yang dapat m engganggu dan
m engancam kehidupan m anusia.
170
Eva k u a si: Upaya unt uk m em indahkan korban dari lokasi
yang t ert im pa bencana ke wilayah yang lebih am an
unt uk m endapat kan pert olongan.
171
Ke da r u r a ta n : Kej adian t iba- t iba yang m em erlukan
t indakan segera karena dapat m enyebabkan
epidem i, bencana alam , at au t eknologi, kerusuhan
at au karena ulah m anusia lainnya. (WHO)
172
Manaj em en SDM kesehatan: Serangkaian kegiat an
perencanaan dan pendayagunaan tenaga yang bekerja
secara akt if di bidang kesehat an dalam m elakukan
upaya kesehat an.
Masalah gizi darurat: Keadaan gizi dim ana jum lah kurang
gizi pada sekelom pok m asyarakat pengungsi m eningkat
dan m engancam m em buruknya kehidupan
Obat bantuan: Obat -obat yang berasal dari sum ber dana
selain dari kabupat en/ kot a yang bersangkut an, baik
dari pemerint ah (pusat dan provinsi) m aupun pihak
swast a dan bantuan luar negeri.
173
Penghapusan/ pem usnahan obat: Serangkaian kegiat an
dalam rangka pem bebasan obat-obat an m ilik at au
kekayaan Negara dari t anggung jawab berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
174
Perbekalan kesehatan: Semua bahan selain obat dan
peralat an yang diperlukan untuk m enyelenggarakan
upaya kesehat an.
175
dalam wakt u yang t erbat as selam a at au segera set elah
suat u kedarurat an.
176
Sistem Peringatan Dini: Sist em (rangkaian proses)
pengum pulan dan analisis dat a sert a disem inasi
inform asi t ent ang keadaan darurat at au kedaruratan.
177
Tim Bantuan Kesehatan: Tim yang diberangkat kan
untuk m enangani masalah kesehat an berdasarkan
laporan Tim RHA.
178
D AFTAR PUSTAKA
179
Pusat Penanggulangan Krisis ( 2006) Draft Reference
Mat erial for Part icipant s PHEMAP 6 for t he
I nt ernat ional Training of Healt h Em ergency
Managem ent for Disast er. Jakart a, Depkes RI .
UNHCR and I t s NGO Part ners ( 1999) Prot ect ing Refugees: A
Field Guide for NGOs. Geneva, UNHCR.
The Sphere Proj ect (2004) Hum anit arian Chart er and
Minim um St andards in Disast er Response. Geneva,
The Sphere Proj ect .
180
Keput usan Menkes RI No. 066/ Menkes/ SK/ I I / 2006.
Pedom an Manaj em en Sum ber Daya Manusia ( SDM)
Kesehat an dalam Penanggulangan Bencana. Jakart a,
Depkes RI .
181
Lampiran 1
Kebutuhan Tenaga Kesehatan sesuai Jenis Bencana
Je n is
No Je n is Te n a g a Kom pe t e n si Te n a ga Ju m la h
Be n ca n a
1 Gem pa Bum i Dokt er Bedah Um um & Or t hopedi Sesuai kebut uhan/
Spesialis rekom endasi t im RHA
Bedah Plast ik
Obgyn
Anest esi
Anak
Penyakit Dalam
Jiw a
DVI
Forensik
Dent al Forensik
D3 Peraw at Anaest esi dan per aw at m ahir Sesuai kebut uhan/
Mahir gaw at darurat ( em ergency rekom endasi t im RHA
nur sing) dasar dan lanj ut an ser t a
per aw at m ahir j iw a, OK/ I CU
Radiografer Ront gen Sesuai kebut uhan/
rekom endasi t im RHA
2 Banj ir Dokt er Bedah Um um & Or t hopedi Sesuai kebut uhan/
Bandang/ Spesialis rekom endasi t im RHA
Bedah Plast ik
Tanah
Longsor Obsgyn
Anaest esi
Anak
Penyakit Dalam
Pulm onologi
Kesehat an Jiw a
DVI
Forensik
Dent al Forensik
D3 Peraw at Anaest esi dan per aw at m ahir Sesuai kebut uhan/
Mahir gaw at darurat ( em ergency rekom endasi t im RHA
nur sing) dasar dan lanj ut an ser t a
per aw at m ahir j iw a, OK/ I CU
Radiografer Ront gent Sesuai kebut uhan/
rekom endasi t im RHA
3 Gunung Dokt er Bedah Um um Sesuai kebut uhan/
Melet us Spesialis rekom endasi t im RHA
Bedah Plast ik
Anaest esi dan ahli int ensive car e
182
Je n is
No Je n is Te n a g a Kom pe t e n si Te n a ga Ju m la h
Be n ca n a
Anak
Penyakit Dalam
Mat a
Kesehat an Jiw a
Forensik
Dent al Forensik
D3 Peraw at Anaest esi dan per aw at m ahir Sesuai kebut uhan/
Mahir gaw at darurat ( em ergency rekom endasi t im RHA
nur sing) dasar dan lanj ut an ser t a
per aw at m ahir j iw a, OK/ I CU
Radiografer Ront gent Sesuai kebut uhan/
rekom endasi t im RHA
4 Tsunam i Dokt er Bedah Um um & Or t hopedi Sesuai kebut uhan/
Spesialis rekom endasi t im RHA
Bedah Plast ik
Anaest esi
Anak
Penyakit Dalam
Pulm onologi
Kesehat an Jiw a
DVI
Forensik
Dent al Forensik
D3 Peraw at Anaest esi dan per aw at m ahir Sesuai kebut uhan/
Mahir gaw at darurat ( em ergency rekom endasi t im RHA
nur sing) dasar dan lanj ut an ser t a
per aw at m ahir j iw a, OK/ I CU
Radiografer Ront gent Sesuai kebut uhan/
rekom endasi t im RHA
5 Ledakan Dokt er Bedah Um um & Or t hopedi Sesuai kebut uhan/
Bom / Spesialis rekom endasi t im RHA
Bedah Plast ik
Kecelakaan
I ndust ri Anaest esi
Penyakit Dalam
Kesehat an Jiw a
DVI
Forensik
Dent al Forensik
D3 Peraw at Anaest esi dan per aw at m ahir Sesuai kebut uhan/
Mahir gaw at darurat ( em ergency rekom endasi t im RHA
nur sing) dasar dan lanj ut an ser t a
per aw at m ahir j iw a, OK/ I CU
183
Je n is
No Je n is Te n a g a Kom pe t e n si Te n a ga Ju m la h
Be n ca n a
Radiografer Ront gent Sesuai kebut uhan/
rekom endasi t im RHA
Sarj ana Ahli Kimia/ Toksikologi Sesuai kebut uhan/
Kim ia/ Teknik rekom endasi t im RHA
Lingkungan
6 Kerusuhan Dokt er Bedah Um um & Or t hopedi Sesuai kebut uhan/
Massal Spesialis rekom endasi t im RHA
Anaest esi
Penyakit Dalam
Psikiat er/ Psikologi
DVI
Forensik
Dll t enaga
D3 Peraw at Anaest esi dan per aw at m ahir Sesuai kebut uhan/
Mahir gaw at darurat ( em ergency rekom endasi t im RHA
nur sing) dasar dan lanj ut an ser t a
per aw at m ahir j iw a, OK/ I CU
Radiografer Ront gent Sesuai kebut uhan/
rekom endasi t im RHA
7 Kecelakaan Dokt er Bedah Um um & Or t hopedi Sesuai kebut uhan/
Transport asi Spesialis rekom endasi t im RHA
Bedah Plast ik
Anaest esi
Penyakit Dalam
DVI
Forensik
Dent al Forensik
D3 Peraw at Anaest esi dan per aw at m ahir Sesuai kebut uhan/
Mahir gaw at darurat ( em ergency rekom endasi t im RHA
nur sing) dasar dan lanj ut an ser t a
per aw at m ahir j iw a, OK/ I CU
Radiografer Ront gent Sesuai kebut uhan/
rekom endasi t im RHA
8 Kebakar an Dokt er Pulm onologi Sesuai kebut uhan/
Hut an Spesialis Penyakit Dalam rekom endasi t im RHA
184
Lampiran 2
Pengorganisasian Sistem Inform asi Bencana
Pe n gor ga n isa si a n
No Tin gk a t Sa ra n a da n
Orga n isa si Pe m bia y a a n Koordin a si
Penanggung j aw ab :
Pra sa ra n a
1. Pusat Mem anfaat k an Menggunak an Penyelenggar
Kepala Pusat sar ana anggar an aan sist em
Penanggulangan inform asi dan operasional inform asi
Krisis Depar t em en kom unikasi Pusat bencana
Kesehat an Pelaksana yang dim iliki Penanggulangan bekerj asam a
t ek nis : Unit Kerj a Pusat Krisis dengan lint as
yang dit unj uk oleh Penanggulang Depart em en program dan
Sekret aris Jender al an Krisis Kesehat an y ang lint as sekt or
Depart em en Depart em en ada dan at au t er m asuk
Kesehat an secara Kesehat an m enggunak an LSM dan
t er t ulis m elalui dan unit k erj a sum ber dana sekt or sw ast a
Keput usan Sek ret aris t er kait lain pot ensial
Jender al Depart em en
Tenaga pelakasa
Kesehat an
t ek nis: m inim al
set ingkat S- I y ang
m em iliki
kem am puan dalam
pengelolaan dat a
dan infor m asi
Pelaksana t eknis :
Kesehat an Provinsi inform asi dan operasional inform asi
kom unikasi Dinas Kesehat an bencana
Unit Kerj a yang yang dim iliki Provinsi yang bekerj asam a
dit unj uk secar a oleh Dinas ada dan at au dengan lint as
Tenaga pelakasa
t er t ulis. Kesehat an m enggunak an sekt or
Provinsi at au anggar an t er m asuk LSM
t ek nis : m inim al inst it usi lain penanggulangan dan sek t or
set ingkat S- I t er kait bencana y ang sw ast a
kem am puan dalam ada di pot ensial
pengelolaan dat a Pem erint ah
dan infor m asi Provinsi
Pelaksana t eknis :
Kabupat en/ Kot a kom unikasi Dinas Kesehat an bencana
yang dim iliki Kabupat en/ Kot a bekerj asam a
Unit Kerj a yang oleh Dinas yang ada dan dengan lint as
dit unj uk secar a Kesehat an at au sekt or
Tenaga pelakasa
t er t ulis Kabupat en/ Ko m enggunak an t er m asuk LSM
t a at au anggar an dan sek t or
t ek nis : m inim al inst it usi lain penanggulangan sw ast a
set ingkat D- I I I yang t er kait bencana y ang pot ensial
m em iliki ada di
185
Pe n gor ga n isa si a n
No Tin gk a t Sa ra n a da n
Orga n isa si Pe m bia y a a n Koordin a si
Pra sa ra n a
kem am puan dalam Pem erint ah
pengelolaan dat a Kabupat en/ Kot a
Penanggung j aw ab :
dan infor m asi
4. Pusk esm as Mem anfaat k an Menggunak an Penyelenggar a
Pelaksana t eknis :
Kepala Puskesm as sar ana anggar an an sist em
inform asi dan operasional inform asi
St af Puskesm as y ang kom unikasi Pusk esm as yang bencana
dit unj uk oleh Kepala yang dim iliki ada dan at au bekerj asam a
Pusk esm as secar a oleh m enggunak an dengan lint as
Tenaga pelakasa
t er t ulis Pusk esm as anggar an sekt or
at au inst it usi penanggulangan t er m asuk LSM
t ek nis : m inim al lain di t ingkat bencana y ang dan sek t or
set ingkat SMU yang kecam at an ada di sw ast a
m em iliki Pem erint ah pot ensial
kem am puan dalam Kabupat en/ Kot a
pengelolaan dat a set em pat
dan infor m asi
186
Lampiran 3
Form Pelaporan Awal Kejadian Bencana (FORM B-1)
187
F. FASI LI TAS UM UM
□ Baik
3. Keadaan j aringan list rik :
□ Terput us
□ Belum t ersedia/ belum ada
□ Cukup
2. Sum ber air bersih yang digunakan
□ Tidak cukup
188
I . BAN TUAN SEGERA YAN G D I PERLUKAN
1. ......... ....... ...... ....... ...... ....... ...... ...... ....... ...... .......
......... ....... ...... ....... ...... ....... ...... .....
2. ......... ....... ...... ....... ...... ....... ...... ...... ....... ...... .......
......... ....... ...... ....... ...... ....... ...... ......
3. ......... ....... ...... ....... ...... ....... ...... ...... ....... ...... .......
......... ....... ...... ....... ...... ....... ...... ......
4. dst
189
Lampiran 4
Form Kejadian Bencana (FORM B-2)
190
5. Pengungsi : ............ .. j iwa .......... . KK
Lokasi pengungsian : ............. ...... .......
Bayi
Jum lah kelom pok rent an pada pengungsi :
Balit a
: ........... j iwa
I bu Ham il
: ........... j iwa
I bu Menyusui
: ........... j iwa
Lansia
: ........... j iwa
: ........... j iwa
191
H . FASI LI TAS UM UM
□ Baik
3. Keadaan j aringan list rik :
□ Terput us
□ Belum t ersedia/ belum ada
192
J. KESI APAN LOGI STI K
□ Tidak ada □ □
3. Bahan Sanit asi
□ Tidak ada □ □
a. Kaporit : Kurang Cukup
□ Tidak ada □ □
b. PAC : Kurang Cukup
□ Tidak ada □ □
c. Aquat ab: Kurang Cukup
□ Tidak ada □ □
d. Kant ong sam pah: Kurang Cukup
e. Repellent lalat : Kurang Cukup
193
N . REN CAN A TI N D AK LAN JUT
1. ................... ...... ....... ...... ..
2. ................... ...... ....... ...... ..
3. ................... ...... ....... ...... ...
4. dst
Menget ahui,
Pet ugas yang m elaporkan Kepala Dinas Kesehat an
Kab/ Kot a ................ ....
NI P. NI P.
194
Lampiran 5
Form Pelaporan Perkem bangan Kejadian Bencana (FORM
B-3)
Bayi
Jum lah kelom pok rent an pada pengungsi :
Balit a
: ........... j iwa
I bu Ham il
: ........... j iwa
I bu Menyusui
: ........... j iwa
Lansia
: ........... j iwa
: ........... j iwa
195
B. PERKEMBAN GAN KON D I SI KESEHATAN
KORBAN
Jum lah
Um ur Sex
No. Diagnosa
0- 5 t h > 5 th Jum lah L P Jum lah
( 1) ( 2) ( 3) ( 4) ( 5) ( 6) ( 7) ( 8)
Jum lah
Um ur Sex
No. Diagnosa
0- 5 t h > 5 th Jum lah L P Jum lah
( 1) ( 2) ( 3) ( 4) ( 5) ( 6) ( 7) ( 8)
Jum lah
196
C. UPAYA PEN AN GGULAN GAN YAN G TELAH
D I LAKUKAN
1. ................ ....... ...... ....... ....
2. ................ ....... ...... ....... ....
3. ................ ....... ...... ....... .....
4. dst
NI P. NI P.
197
Lampiran 6
Form Pelaporan Kejadian Bencana Melalui Short Message
Service (SMS) (FORM B-4)
198
Lampiran 7
Form BA-2 Laporan Keadaan Logistik Program PP-PL
.............., .................
Kepala Dinas Kesehatan
Kab./ Kot a ..................
199
JUMLAH JUMLAH USULAN
JENI S LOGI STI K RUSAK BAI K KEBUTUHAN KETERANGAN
- ULV
- Swin g fog/ in fog
g. Pen yehat an
Lin gkun gan
- Kaporit
- PAC
- Aquatab
200
Lampiran 8
Form BA-3 Register Harian Penyakit Pada Korban Bencana
Poskes : .............. ..
Kecam at an : ............
Kab./ Kot a : .............. ..
Tanggal : .............. .. Bulan : ............
201
202
Lampiran 10
Form BA-5 Laporan Mingguan Penyakit Korban Bencana
........................, ....................
Koordinat or Poskes,
203
Lampiran 11
Form BA-6 Register Harian Kematian Korban Bencana
204
Lampiran 12
Form BA-7 Laporan Mingguan Kem atian Korban Bencana
………………………………..,……………………………
Koordinat or Poskes,
205
Lampiran 13
Checklist untuk Perencanaan Kunjungan Lapangan
Pe ser t a
Anggot a t eam harus:
t erdiri dari gabungan beberapa personel dengan
ket eram pilan yang berm acam -m acam bergabung dengan
perwakilan dari Kem ent erian Kesehat an, aparat pem erint ah
lainnya dan at au st af dari organisasi lainnya
206
▪
dan kebut uhan pribadi lainnya
▪
Alat kom unikasi
▪
Lapt op, print er j inj ing dan kert as
▪
Form ulir, penghapus, st apler dan selot ip
Jika bepergian m elalui j alan darat : air (unt uk m inum
▪
dan radiat or) , bensin, oli dan suku cadangan ut am a
Jika bepergian di daerah pelosok at au daerah yang
t idak am an: barang- barang survival
H a l- h a l ya n g h a r u s dik er j a k a n se t iba n ya di da e r a h
tujuan
▪ Part isipan
▪ Tuj uan at au ToR
▪ Orang- orang yang dihubungi
▪ Ringkasan t em uan/ pengam at an
a. Kondisi pelayanan dan fungsi kesehat an m asyarakat
b. St at us gizi
c. Keperluan dasar dan akibat nya bagi kesehat an apabila
t idak t erpenuhi
d. Masalah khusus pada anak- anak dan perem puan
e. St rukt ur dan kapasit as kom unit as dan pem erint ahan
set em pat
f. I nform asi m engenai inst it usi-inst it usi lain dan
lokasinya
207
▪ Kesim pulan dari ringkasan: t indak lanj ut yang
diperlukan
Buat lah salinan dari dokum en yang didapat kan di lapangan.
Jangan sekali- kali m em bawa dokum en aslinya.
208
Lampiran 14
Nilai Referensi untuk Keadaan Em ergensi
I n dik a t o r Su a t u Ke a da a n Em e rge n si
N ila i Ba t a sa n u n t u k Em e r ge n si Le bih da r i
St at us Kesehat an
Angk a Kem at ian Kasar per hari 1 x 10.000 penduduk
Angk a Kem at ian usia < 5 t ahun per hari 2 X 10.000 anak usia <5
t ahun
St at us Gizi
Malnut risi Ak ut ( BB/ TB at au LLA) u sia 10 – 15 % anak usia < 5 t ahun
< 5 t ahun
Angk a Pert um buhan usia < 5 t ahun 30% anak - anak y ang
dim onit or
Berat Badan Lahir Rendah ( < 2,5 k g) 7% dari lahir hidup
St a n da r st ru k t u r pe n du du k
Ke lom pok U m u r Ra t a - r a t a di Pe n du du k ( % )
0- 12 bulan 2,9
1- 4 t ahun 14
5- 9 t ahun 11,7
10- 14 t ahun 10,5
15- 19 t ahun 9,5
20- 55 t ahun 37,1
> 55 t ahun 7,5
I bu Ham il 3
Ya n g dibu t u h k a n sa a t e m e r ge n si
Air I n dik a t o r Ra t a - r a t a Ke bu t u h a n
Kuant it as
Hari k e 1 – 2 Lit er/ or ang/ hari 5
Hari berik ut ny a Lit er/ or ang/ hari 15 – 20
Pusk esm as dan RS Lit er/ or ang/ hari 50
Bagian Bedah dan Lit er/ or ang/ hari 100
Kebidanan
Dapur RS Lit er/ or ang/ hari 10
Kualit as 200
Fisik Jernih, t idak berbau, 100%
209
Ya n g dibu t u h k a n sa a t e m e r ge n si
Air I n dik a t o r Ra t a - r a t a Ke bu t u h a n
t idak berasa
Mik robiologis Jum lah E.Coli/ LPB < 10
Kim ia pH 6,8 – 7,5
Tangk i penam pungan
Jarak t angk i dari hunian Met er Minim um 30 m ,( m ax
500m )
Kran air Buah 6 - 8 buah k ran
Kapasit as Orang 250 orang/ k ran
Sa n it a si I n dik a t o r Ke bu t u h a n
I dealny a 1 WC/ k eluarga;
Jam ban Unit Hari k e 1 m inim al 1 WC
50- 100 orang, hari
selanj ut ny a 1 WC unt uk 20
orang ( Mak s 50 m et er dari
hunian, Min 30 m et er dari
sum ber air)
Sabun gram 250gr/ orang/ bulan
Tem pat Pem buangan Kant ong 1 Kant ong ( 1m x 0,6m )
Sam pah per 1- 3 k eluarga
Tem pat sam pah 50- 100 lt unt uk 25–50
orang/ hari
3 .5 Ru a n ga n untuk Ra t a - r a t a k e bu t u h a n
a k om oda si
Kebut uhan I ndiv idual 4m 2/ orang
( hany a di t em pat
pengungsian)
Kebut uhan Kolek t if, 30m 2/ orang
t erm asuk t em pat
pengungsian, sanit asi,
pelay anan, k egiat an
m asy arak at , gudang dan
ak ses
210
Lampiran 15
Penatalaksanaan Diare
A B C
1. LI HAT :
Keadaan um um Baik , sadar * Gelisah, rewel * Lesu at au t dk sadar
2. PERI KSA:
Turgor Kulit Kem bali * Kem bali * Kem bali sangat
cepat lam bat lam bat
211
Re nca n a Pe n goba t an D ia r e D i Ru m a h
▪
de h idr a si
Gunak an cairan ru m ah t angga y ang dianj urk an sepert i larut an oralit ,
m ak anan y ang cair ( sepert i sup, air t aj in) . Gunak an larut an oralit unt uk
anak sepert i dij elask an dalam dibawah.
( cat at an: j ik a anak y ang sak it berusia < 6 bulan dan belum m ak an
m ak anan padat , lebih baik diberi oralit dan air m at ang
▪
daripada m ak anan y ang cair ) .
Berik an larut an ini sebany ak anak m au. Berik an j um lah larut an oralit
▪
sepert i dibawah sebagai penunt un.
Terusk an pem berian larut an ini hingga diare berhent i.
▪
2 . Be ri a n a k m a k a n a n u n t u k m e n ce ga h k u ra n g giz i
▪
Terusk an ASI
Bila anak t idak m endapat ASI berik an susu y ang biasa diberik an. Unt uk
anak < dari 6 bulan dan belum m endapat m ak anan padat , dapat
▪
diberik an susu y ang dicairk an dengan air y ang sebanding selam a 2 hari
Bila anak 6 bulan at au lebih at au t elah m endapat k an m ak anan padat :
- Berik an bubur at au cam puran t epung lainny a, bila m ungk in dicam pur
dengan k acang- k acangan, say ur, daging at au ik an. Tam bahk an 1
at au 2 sendok t eh m iny ak say ur t anpa porsi.
- Berik an sari buah segar at au pisang halus unt uk m enam bah k alium
- Berik an m ak anan y ang segar. Masak dan halusk an at au t um buk
m ak anan dengan baik .
- Dorong anak unt uk m ak an, berik an m ak anan sedik it ny a 6 kali sehari
- Berik an m ak anan y ang sam a set elah diare berhent i dan berik an
m ak anan t am bahan set iap hari selam a 2 m inggu.
▪
da la m 3 h ar i a t a u m e nde r it a sebega i ber ik ut .
▪
Buang air besar cair sering sekali
▪
Muntah berulang-ulang
▪
Sangat haus sekali
▪
Makan at au m inum sedikit
▪
Dem am
Tinj a berdarah
212
AN AK H ARU S DI BERI ORALI T DI RUM AH BI LA:
▪
▪
Set elah m endapat Rencana Pengobat an B dan C
▪
Tidak dapat k em bali k epada pet ugas k esehat an bila diare m em buruk
Mem berik an oralit k epada sem ua anak y ang diare dengan dat ang kepet ugas
k esehat an m erupak an k ebij ak sanaan pem erint ah.
Ca r a M e n yia pk an Or a lit :
1) Cuci t angan pakai sabun.
2) Siapkan air 1 gelas ( 200 cc) yang sudah dim asak,
sam pai m endidih.
3) Masukkan 1 bungkus oralit kedalam gelas yang berisi air
m at ang.
4) Aduk sam pai larut .
5) Minum kan ke penderit a.
Ta k a r an M e m bu a t Ora lit
Usia 3 Ja m Se la n j u t n ya se t ia p k a li
Pe rt a m a m e n cre t
< 1 t ahun 1½ gelas ¼ - ½ gelas
1 – 4 t ahun 3 gelas ½ - 1 gelas
5 - 12 t ahun 6 gelas 1 - 1½ gelas
> 12 t ahun 12 gelas 1½ - 2 gelas
Jika anak akan diberi larut an oralit dirum ah, t unj ukkan
kepada ibu j um lah oralit yang diberikan set iap habis buang
air besar dan berikan oralit cukup unt uk 2 hari:
213
TUN JUKKAN KEPADA I BU CARA M EN CAM PUR ORALI T
▪
▪
Perkirakan kebut uhan oralit unt uk 2 hari
Berikan sesendok t he t iap 1-2 m enit unt uk anak
▪
dibawah um ur 2 t ahun
▪
Berikan beberapa t eguk dari gelas unt uk anak lebih t ua
Bila anak m unt ah, t unggulah 10 m enit . Kem udian
berikan cairan lebih sedikit ( m isalnya sesendok t iap 1- 2
▪
m enit ) .
Bila diare berlanj ut set elah bungkus oralit habis,
berit ahu ibu unt uk m em berikan cairan lain sepert i
dij elaskan dalam cara pert am a at au kem bali kepada
pet ugas kesehat an unt uk m endapat t am bahan oralit .
Un t u k M a sala h La in
( penderit a) :
o Usianya kurang dari 1 t ahun
o Sebelum nya pernah m enderit a dehidrasi
▪ Tidak m em baik.
o Masih ada darah dalam t inj a.
214
Ka pa n M u la i Dia re
▪ Anj urkan ibu unt uk m em bawa kem bali anaknya set elah
sehari.
5 hari:
a. Bila diare t idak berhent i, rujuk ke rum ah sakit
bulan.
Pe rh a t ik a n Ta n da Gizi Bu r uk
215
REN CAN A TERAPI B
UN TUK TERAPI DEH I D RASI RI N GAN / SEDAN G
▪
▪
Bila anak m enginginkan lebih banyak oralit , berikan.
▪
Buj uk ibu unt uk m eneruskan ASI .
Unt uk bayi usia kurang dari 6 bulan yang t idak
m endapat kan ASI , berikan j uga 100 – 200 m l air m asak
selam a m asa it u.
▪
▪
Tunj ukkan j um lah cairan yang harus diberikan.
Tunj ukkan cara m em berikannya sesendok t eh set iap 1- 2
m enit unt uk anak usia di bawah 2 t ahun, beberapa
▪
t eguk dari cangkir unt uk anak yang lebih t ua.
▪
Periksa dari wakt u ke wakt u jika ada m asalah.
Bila anak m unt ah, t unggu 10 m enit , kem udian t eruskan
pem berian oralit t et api lebih lam bat , m isalnya sesendok
▪
t iap 2-3 m enit .
Bila kelopak m at a anak bengkak, hent ikan pem berian
oral dan berikan air m asak at au ASI , beri oralit sesuai
Rencana Terapi A bila pem bengkakan t elah hilang.
216
SETELAH 3- 4 JAM, NI LAI KEMBALI ANAK DENGAN
MENGGUNAKAN BAGAN PENI LAI AN, KEMUDI AN PI LI H
RENCANA TERAPI A, B, ATAU C UNTUK MELANJUTKAN
TERAPI
▪
kem udian m engant uk dan t idur.
Bila t anda m enunjukkan dehidrasi ringan/ sedang, ulangi
Rencana Terapi B, t et api t awarkan m akanan, susu, dan
▪
sari buah sepert i Rencana Terapi A.
Bila t anda m enunj ukkan dehidrasi berat , gant i dengan
Rencana Terapi C.
▪
Terapi 3 j am di rum ah.
Berikan oralit unt uk rehidrasi selam a 2 hari lagi sepert i
▪
dij elaskan dalam Rencana Terapi A,
▪
Tunj ukkan cara m elarut kan oralit .
Jelaskan 3 cara dalam Rencana Terapi A unt uk
m engobat i anak di rum ah:
a. Mem berikan oralit at au cairan lain hingga diare
berhent i.
b. Mem berikan m akan anak sebagaim ana biasanya.
217
Pe rik sa Ada Tida kn ya D em am da n Uk u r Su hu
Tu bu h
218
Lampiran 16
Pengobatan Malaria
- - 3/ 4
Prim ak uin 1 1/ 2 2 2 - 3
1/ 4 1/ 2
Art esunat 1 2 3 4
2
1/ 4 1/ 2
Am odiak uin 1 2 3 4
1/ 4 1/ 2
Art esunat 1 2 3 4
3
1/ 4 1/ 2
Am odiak uin 1 2 3 4
219
Pengobat an efekt if apabila sam pai dengan hari ke- 28
set elah pem beran obat , dit em ukan keadaan sbb:
1. Klinis sem buh ( sej ak hari ke- 4)
2. Tidak dit em ukan parasit st adium aseksual sejak hari ke-7
220
Lampiran 17
Pengobatan ISPA
Ge j a la Klin is:
Gej ala Ut am a: de m a m da n ba t u k dise r t a i dengan du a
gej ala t am bahan sebagai berikut :
221
Pola Penghit ungan Jum lah Obat :
▪ I SPA:
B. DEWASA:
▪
50% x jum lah penduduk
PNEUMONI A:
Kebut uhan t ablet Am oxiclav 625 m g = 12 t ablet x
10% x jum lah penduduk
222
Lampiran 18
Pelayanan Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi
Mengadak an
m ensosialisasik an geom edik rawan geom edik rawan ev ak uasi
pedom an y ank es bencana & rencana bencana & rencana
Menerim a dan
bencana m ensosialisasik an m ensosialisasik an sum ber day a
Meny usun pet a pedom an pedom an
geom edik dan penanggulangan penanggulangan m enindak lanj ut i
Mengadak an Mengadak an
m engadak an bencana & pengungsi bencana & pengungsi inform asi peringat an
Mem bent uk t im
pelat ihan dini
swast a)
Koordinasi LS/ LP
m ek anism e k om unik asi
Ev aluasi dan
penerim aan bim bingan t ek nis
bant uan
Meny usun pet a bim bingan t ek nis
rawan bencana
Mem bent uk TRC
Upay a m it igasi dan
223
Upa y a Ke se h a t a n da la m Pe n a n ggu la n ga n Be n ca n a da n Pe n a n ga n a n Pe n gu n gsi
Pe r iode
Tin gk a t Pu sa t Tin gk a t Pro vin si Tin gk a t Ka b./ Kot a Tin gk a t Ke ca m a t a n
k esiapsiagaan
Monit oring &
ev aluasi
Sist em k om unik asi
dan inform asi
Koordinasi LS/ LP &
bim bingan t ek nis
lapangan & ruj uk an k asus bencana & k es. di lok asi
surv eilans
Perawat an dan
Sa a t prom k es & t ransport asi
Surv eilans,
k egiat an cam pak ev ak uasi k orban
Mengaj uk an
Mengak t ifk an k esehat an
pusdalops dan pengendalian v ek t or,
k oordinasi k ebut uhan obat dan pengawasan m ut u air
Mengirim k an t enaga
Mem anfaat k an peralat an lain & lingk .
pot ensi dan fasilit as
y ank es dan peralat an k e
lok asi bencana
224
Upa y a Ke se h a t a n da la m Pe n a n ggu la n ga n Be n ca n a da n Pe n a n ga n a n Pe n gu n gsi
Pe r iode
Tin gk a t Pu sa t Tin gk a t Pro vin si Tin gk a t Ka b./ Kot a Tin gk a t Ke ca m a t a n
Surv eilans, KL, & Mengirim t enaga ahli Pem berian y ank es
Ev aluasi dam pak Pem erik saan air
Koordinasi LP unt uk :
Pem ulihan k es
bencana bersih dan
Ruj uk an unt uk
pascapengungsian pascat raum a
ev aluasi, & analisis
dam pak bencana k onseling lanj ut
225
La m pir a n 1 9
Ke ce la k a an a t a u be nca na in du st r i a t a u k im ia
Ka r a k t e r ist ik
224
D a m pa k k h u su s pa da k e se h a t an
Ke bu t u h an Kh u sus Pe la yan a n Ke se h a t an
226
Paparan individu orang- orang yang ada di daerah
yang bersaangkut an respon pert am a, m asyarakat
di sekit ar (m elalui lingkungan dan m onit oring
personal / biologis berdasarkan sam pling, kuisioner
dan perwakilan) .
Dam pak kesehat an – pada awalnya dam pak akut
kem udian dam pak j angka panj ang ( dat a hasil
fungsional, fisik, angka kesakit an dan kem at ian)
Kapasit as pelayanan set em pat unt uk m erespon
secara sesuai personel yang berkualifikasi,
peralat an perlindungan, penangkal racun khusus,
kapasit as diagnosa, fasilit as yang bebas dari
bahaya pen yakit m enular, dll.
Ke bu t u h an sa a t in t e r ve n si/ r e spon s
227
sem ua j endela) , m em bat asi j ika air, t anah dan
persediaan m akanan t erkont am inasi
Evakuasi j ika dibut uhkan dan penyediaan
pelayanan pent ing di daerah evakuasi ( jika resiko
kesehat an akut )
Pencegahan at au penahanan kebakaraan ( dengan
m em buat parit at au m enyediakan t angki air)
Monit oring sum ber kont am inasi dan m edia yang
t erkont am inasi dim ana pelepasannya dapat
dikont rol
Upaya m em perbaiki lingkungan agar am an dan
bersih
228
Lampiran 20
Peta Rawan Bencana di Indonesia
229
Lampiran 21
Peta Wilayah Gem pa di Indonesia
230
Lampiran 22
Peta Gunung Berapi di Indonesia
231
Lampiran 23
Peta Tsunam i di Indonesia
232
Lampiran 24
Peta Wilayah Rawan Longsor di Indonesia
233
Lampiran 25
Peta Wilayah Rawan banjir di Indonesia
234
Lampiran 26
Peta Wilayah Rawan Konflik di Indonesia
N AD W e st & Ce nt r a l M a luk u, N or t h
( Se pa r a t i Ka lim a nt a n M a luk u,
Pa pua
( Se pa r a t i
Ja va , Sout h
Su la w e si, N TB
235
Lampiran 27
Jenis dan Karakteristik Bencana
▪ Relokasi m asyarakat
bangunan
▪ Daerah r aw an gem pa bum i pada ▪ Kew aspadaan m asy ar akat dan ▪ Kerusak kan luas t erhadap
m endadak/ t iba- t iba m obilisasi bant uan
um um ny a dapat diket ahui dan program pendidikan infrast rukt ur, pelay anan publik dan
▪ Dam pak ut am a t im bul akibat ▪ Biaya rehabilit asi dan rekonst ruk si
diident ifikasi sist em penunj ang k ehidupan
▪ Gunung berapi yang cendr ung ▪ Per at ur an/ Undang- undang hak ▪ Akses selam a let usan gunung berapi
ser t a korban m assal pelayanan m asyarakat
236
JEN I S PROGRAM AKSI YAN G H AL KH U SU S D ALAM
KARAKTERI STI K
BEN CAN A D I H ARAPKAN PEN AN GAN AN N YA
let usan gunung ber api dapat program evak uasi dilaksanakan.
m em pengar uhi bangunan dan st r uk t ur
▪
lainnya
Aliran lava dapat m engubur bangunan
dan ladang ser t a m enim bulkan
kebakaran dan t anah sekit ar t idak
▪
dapat digunak an.
Debu, dalam bent uk part ikel udara
dapat m em pengar uhi pesaw at t erbang
▪
akibat m asuknya debu k edalam m esin
Deposit debu t anah dapat
m enghancurk an ladang dan j uga
m em pengar uhi penggunaan t anah dan
▪
cadangan air ber sih.
Debu j uga dapat m enim bulkan
▪
m asalah pernapasan.
Aliran lum pur dapat t im bul akibat
▪ Per at ur an/ Undang- undang hak ▪ Masalah pem ulihan dapat m enj adi
Periode peringat an t ergant ung dari j ika peringat an t ersedia.
j ar ak dim ana t it ik aw al gelom bang
▪
ber asal. guna t anah ( t et api hal ini sangat sangat luas dan m ahal oleh kar ena
Dam pak di pinggir pant ai dapat di sulit unt uk dilaksanakan j ika r esiko ker usak an
t ingkat kan dengan pengur angan ny at a t sunam i yang dit erim a sangat
dari bat as norm al air sebelum j ar ang)
237
JEN I S PROGRAM AKSI YAN G H AL KH U SU S D ALAM
KARAKTERI STI K
BEN CAN A D I H ARAPKAN PEN AN GAN AN N YA
dat angny a gelom bang. Hal ini dapat ▪ Kew aspadaan m asy ar akat dan
dihit ung dari selopan keluar diikut i program pendidikan
dengan m unculny a gelom bang
t sunam i. Masyarakat dapat
t erper angkap karena ingin m enget ahui
fenom ena t ersebut dari ket inggian
yang kem udian di hant am oleh
▪
gelom bang y ang dat ang.
Gelom bang t sunam i dapat sangat
dest ruk t if, t inggi gelom bang dapat
▪
m encapai 30 m et er
Dam pak yang t er j adi dapat
m eny ebabkan banj ir, ladang, saw ah,
t anah, dan cadangan air bersih y ang
t er kont am inasi air asin, sert a
hancurny a bangunan, st r ukt ur dan
▪ ▪ Pengat ur an ef ekt if t anda- t anda ▪ Penilaian dam pak dan kebut uhan
t anam an di t epi pant ai.
Angin Puyuh Biasanya peringat an j angka panj ang,
▪
pem ant auan dari j arak j auh) periode peringat an ( m isal m engikut i dam pak ut am a bencana
Kecepat an kej adiannya t im bul m enam bah ket inggian bangunan, dan m asalah akses dan m obilisasi
▪
Cendrung t erj adi dalam pola m usim an.
Dam pak ut am a t im bul akibat t iupan bencana k e t em pat pengungsian hilangny a sum ber bant uan bencana
▪
m engikut i banj ir dan huj an lebat . m usim angin puy uh ( t er ut am a
Kerusak an dan at au kehancur an dari unt uk m engurangi resiko obyek bant uan pent ing unt uk
bangunan dan st rukt ur lain, j alan, yang bet er bangan) . m eny elam at kan j iw a, t erut am a
238
JEN I S PROGRAM AKSI YAN G H AL KH U SU S D ALAM
KARAKTERI STI K
BEN CAN A D I H ARAPKAN PEN AN GAN AN N YA
pelayanan ut am a, ladang/ saw ah dan ▪ Per at ur an/ Undang- undang pem berian m ak anan darur at ,
▪
korban j iw a dan cadangan k ehidupan bant uan kesehat an.
▪
dapat t erj adi. program pendidikan Pencarian dan peny elam at an ( SAR)
Rusak/ hancur ny a t em pat pelayanan
▪
ut am a m asyarakat
▪
Evak uasi
Rehabilit asi pert anian ( t erut am a
▪ Dam pak ny a dapat lam a, sebent ar at au ▪ Pengaw asan banir ( m isal dengan ▪
t anam an pangan)
Banj ir Kesulit an dalam akses dan
▪
t ergant ung j enis banj ir ( m isalnya Pencarian dan peny elam at an ( SAR)
▪
berk em bang lebih dari beberapa hari ( yang t im bul dari m asalah sanit asi)
▪
bandang dapat t anpa peringat an Hilangnya cadangan
program pendidikan
239
JEN I S PROGRAM AKSI YAN G H AL KH U SU S D ALAM
KARAKTERI STI K
BEN CAN A D I H ARAPKAN PEN AN GAN AN N YA
Tanah Longsor ▪ Periode peringat an dini dapat ▪ Per at ur an/ Undang- undang hak ▪ Kesulit an dalam akses dan
▪ Kecepat an kej adian biasany a cepat ▪ Rehabilit asi dan pem ulihan dapat
peringat an dalam j angk a panj ang. m asy ar ak at yang m enolak
▪ Kebanyakan w ilayah r ent an kebak ar an ▪ Pengkaj ian risiko yang akurat . ▪ Per t ahank an kew aspadaan dan
skala luas.
▪ Ancam an kebak ar an hut an cender ung ▪ Masalah k ebakaran sulit diat asi
hut an sudah dikenali dengan baik. kesiapsiagaan penduduk.
240
JEN I S PROGRAM AKSI YAN G H AL KH U SU S D ALAM
KARAKTERI STI K
BEN CAN A D I H ARAPKAN PEN AN GAN AN N YA
▪ Kebij akan pem ant auan kebakaran.
▪ Tindakan m it igasi m usim an ( m is. ,
Kej adian berlangsung cepat apabila t er ut am a j ika ancam annya ber sifat
▪
suhu udar a t inggi dan t iupan angin m endadak
▪
t iupan angin dan m em icu kebak ar an di m em ast ikan bahw a individu, yang t erancam .
t em pat lain. Hal it ulah yang disebut keluarga, dan m asy ar ak at bekerj a Penyam paian peringat an yang t epat
▪
sebagai "pem bent ukan t it ik api". sam a dalam pener apan t indak an w akt u dan, j ika perlu, keput usan
▪
Akibat ny a bisa sangat unt uk pencegahan dan m it igasi, unt uk ev akuasi.
m enghancurk an, t er ut am a hancur ny a dan khususny a m ereka Pem ulihan j angka panj ang m ungkin
bangunan, pohon, dan t er nak ( dan m em per t ahankan st andar m em akan w akt u lam a akibat
▪
nyaw a m anusia apabila kesiapsiagaan y ang adek uat besarny a k er usakan lingkungan.
▪
pem adam anny a t idak m em adai) . selam a m usim y ang berisiko t inggi. Tindakan ev akuasi baik keluar dari
Pem ulihan lingkungan akibat w ilayah kebak ar an at au ke t em pat
kebakaran m ungkin m em ak an w akt u yang lebih am an di lingkungan
▪
beberapa t ahun. sekit ar.
evak uasi penduduk m ungkin sulit
dilakukan dan berbahay a apabila di
▪ ▪ Ada beber apa solusi cepat dan ▪ Per syarat an r espons ( m is. , progr am
dekat t it ik ut am a k ebakaran.
Kekeringan Wilayah r ent an kekeringan biasany a
▪
sudah dikenali dengan baik. m udah t erhadap m asalah pem berian m ak anan) m ungkin
▪
Masa k ekeringan dapat lebih panj ang. kekeringan t indak an sangat banyak dan panj ang
Wilayah y ang t erkena m ungkin sangat penanggulangan y ang ef ek t if sehingga m elibat kan kom it m en
241
JEN I S PROGRAM AKSI YAN G H AL KH U SU S D ALAM
KARAKTERI STI K
BEN CAN A D I H ARAPKAN PEN AN GAN AN N YA
▪ Per syarat an logist ik m ungkin
▪
pangan berkepanj angan at au it u ker ap sulit dan sensit if.
242
JEN I S PROGRAM AKSI YAN G H AL KH U SU S D ALAM
KARAKTERI STI K
BEN CAN A D I H ARAPKAN PEN AN GAN AN N YA
Epidem i/ ▪ Epide t erkait bencana pada um um ny a ▪ Rencana sekunder bidang m edis ▪ Hilangnya sum ber daya m edis dan
Kej adian Luar t erj adi akibat t ergangguny a kondisi dan kesehat an yang efek t if dalam kesehat an ( m is. , klinik, persediaan
Biasa t em pat t inggal set elah m unculny a keselur uhan rencana m edis) selam a dam pak bencana
▪ Tipe peny akit m encakup: hepat it is; ▪ Pem ant auan pascabencana secar a ▪ I nt egr asi bant uan m edis dan
vekt or ( m is. , nyam uk ) pascabencana. penj ernih air) .
t ifoid; dift eri; m alaria; kolera; seksam a t erhadap aspek kesehat an dari luar ( int ernasional)
▪ Biasanya sifat nya sangat par ah ( m is. , ▪ Pem eriksaan fisik yang baik. ▪ Sifat kecelakaan y ang t iba- t iba
▪ Penyusunan kebij ak an t ek nologi
Kecelakaan
ledakan indust ri, kecelakaan pesaw at , dapat m enim bulkan m asalah reaksi
▪ Punya dam pak y ang luas at aupun ▪ St andar/ prosedur m anaj em en dan ▪ Masalah r espons m ungkin ber at ,
kebakaran besar, t abrakan k eret a api) . yang baik. dan w ak t u t anggap.
t erbat as ( m is. , kecelakaan pesaw at keselam at an int er nal yang baik, luas, dan sulit ( m is. , penyelam at an
udara m ungkin hany a m em engar uhi t er m asuk rencana ev akuasi dan t er hadap gedung yang runt uh, at au
243
JEN I S PROGRAM AKSI YAN G H AL KH U SU S D ALAM
KARAKTERI STI K
BEN CAN A D I H ARAPKAN PEN AN GAN AN N YA
▪ Dalam beberapa kondisi, ident ifikasi
▪ Rencana m anaj em en bencana yang
peringat an w alau m ungkin t erdapat kedarurat an publik.
peringat an y ang lebih lam a t ent ang korban m ungkin sulit .
efek bahan kim ia at au t um pahan efek t if sehingga r espons yang
▪ Laj u aw al kej adian biasany a cepat . ▪ Pelat ihan penanganan efek bahay a
m inyak. t er koordinasi dapat t erw uj ud.
▪
kekerasan) pem erint ah t er hadap unsur dengan oper asi "t ipe m ilit er" y ang
Pola ker usuhan m assal sulit diprediksi pengganggu diperlukan unt uk m enangani
sehingga peringat an yang efek t if j uga ker usuhan m assal.
▪
sulit diw uj udkan.
Dalam banyak kasus ker usuhan,
t er ut am a t erorism e, pem icuny a
m em iliki inisiat if sendiri sehingga
m em per um it t ugas pihak penegak
huk um .
244
Lampiran 28
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
245
4. Advanced Pediat ric Life Support (APLS) oleh I DAI
dan dikem bangkan Basic Pediat ric Life Support
( BPLS) , Pre Hospit al Pediat ric Life Support ( PHPLS) ,
Pediat ric Em ergency Transport ( PET) & Neonat al
Em ergency Transport ( NET) dan BLS.
5. Basic Life Support dikem bangkan oleh AGD 118.
6. Medical First Responder ( MFR) oleh AGD 118, dari
USAI D.
7. Collapsed St ruct ure Search & Rescue ( CSSR) oleh
AGD 118 dari USAI D.
8. Disast er Managem ent ( MI MMS, HEI CS) unt uk
I ncident Com m ander di lapangan oleh AGD 118.
9. Hospit al Preparedness for Em ergencies & Disast ers
( HOPE) khusus bagi m anaj em en RS diselengga-
rakan oleh I KABI bekerj a sam a dengan PERSI .
Kursus HOPE diadakan oleh I ndonesia, Filipina,
I ndia, dan Nepal dengan bant uan dari USAI D karena
MI MMS (I nggris, Eropa) , sedangkan Hospit al Em er-
gency I ncident Com m and Syst em / HEI CS ( Am erika
Serikat ) t idak akan dapat berfungsi di I ndonesia
m aupun di negara berkem bang lainnya karena
infrast rukt urnya belum ada. Karena it u pelaksanaan
kursus HOPE dit ekankan pada pem bent ukan
infrast rukt urnya yait u Sist em Penanggulangan
Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang dicanangkan
oleh para inst rukt ur ATLS dalam pert em uannya di
Surabaya 1997. Selain SPGDT, m anaj em en RS
diberi penget ahuan dan kem am puan unt uk m enilai
risk assessm ent & risk m anagem ent unt uk m em -
persiapkan RS-nya dan kalau t erj adi bencana
( gem pa dan t sunam i, banj ir, gunung m elet us,
longsor kebakaran, dll.) apakah RS-nya akan
m engalam i st ruct ural collapse dan bagaim ana cara
m e- reinforce-nya. Juga unt uk m enilai set elah kej a-
dian apakah perlu evakuasi RS at au t idak. Selain it u
j uga dilat ih unt uk m em buat sisast er plan, sehingga
siap m enghadapi day To day em ergencies, bencana
dan korban m assal. Juga cara m elaksanakan m ana-
gem ent support & m edical support supaya t idak
246
t erj adi funct ional collapse dari RS m aupun di pra-
RS. Menegakkan som m and & cont rol t erut am a
dalam fase pra- RS karena ant ara Polisi ( Securit y) ,
Dinas Kebakaran ( Rescue) , dan AGD 118 t idak ada
horizont al cont rol.
10. Perawat di UGD dapat diberi pelat ihan BTLS, BCLS,
BNLS, BPLS, dan Disast er Managem ent m aka
m ereka akan m endapat sert ifikat Em ergency Nurse
dari PPNI .
11. Dokt er Um um di UGD dengan pelat ihan ATLS, ACLs,
ANLS, APLS dan Disast er m anagem ent akan
m endapat sert ifikat Em ergency Physician dari Per-
him punan Dokt er Em ergensi I ndonesia ( PDEI –I DI ) .
Dengan dem ikian m ereka akan m am pu m enang-
gulangi Day t o Day Em ergencies, Bencana & Korban
Massal. Keunt ungan pola pelat ihan ini adalah dapat
dilaksanakan dalam wakt u singkat bila ada sponsor
dan dapat j uga dicicil bila t idak ada sponsor.
12. Brigade Siaga Bencana ( BSB) . Para dokt er um um
anggot a BSB sebaiknya dilat ih sebagai Em ergency
Physician. Dengan dem ikian dalam keadaan sehari-
hari m ereka dapat bekerj a di UGD sebagai
Em ergency Physician, dan j uga dilat ih sebagai
m anaj er UGD diluar j am kerj a dengan t anggung
j awab UGD berj alan lancar, t idak ada pasien yang
t erlant ar, dan t idak ada kekurangan alat kesehat an
m aupun obat . I ni dilakukan dengan Dat a collect ion,
Dat a Analysis, Decision, Evaluat ion. Dalam keadaan
bencana dan korban m assal m ereka akan bekerj a
sebagai m anagem ent support dengan m elakukan
dat a collect ion, dat a analysis, decision & evaluat ion
m engenai jum lah pasien, j enis penyakit dan vek-
t ornya, logist ik m edik m aupun nonm edik, personel
m edik dan nonm edik, penginapan, dapur, dll.
Sem ent ara it u, m edical support dilakukan para
spesialis dengan para pesert a program pendidikan
dokt er spesialis ( PPDS) dari set iap pusat pendidikan
dokt er spesialis.
247
Dengan pelat ihan t ersebut , selesai m asa t ugas di
BSB, m ereka dapat m elanj ut kan st udi spesialisasi
karena sudah m em punyai sem ua sert ifikat yang
dibut uhkan dan kalau m elam ar pekerj aan pun akan
m endapat pekerj aan yang layak. Dokt er yang akan
bekerj a di Puskesm as j uga dilat ih sepert i di at as
sehingga dapat m elayani m asyarakat dengan baik
dem ikian juga kalau t erj adi bencana/ korban m assal
m ereka t ahu apa yang harus dilakukan. I ni j uga
m erupakan bonus bagi m asa depan m ereka yang
sudah m engabdi kepada m asyarakat . Dem ikian j uga
bagi perawat dan dokt er um um di Puskesm as
13. Bagi para ahli bedah um um m aupun bedah lainnya
dengan m engikut i pelat ihan ATLS, BSS, DSTC, Peri
Op CC, dan Disast er Managem ent , dan m enj adi
inst rukt ur dalam sem ua kursus t ersebut , m ereka
dapat m enj adi konsult an t raum a karena m enguasai
ilm u t raum at ologi dan m em iliki pengalam an sebagai
ahli bedah um um m aupun ahli bedah yang lain.
Selain it u, m ereka juga m am pu m elakukan dam age
cont rol surgery—Perioperat ive Crit ical Care dan
m enj adi I ncident Com m ander bila t erj adi bencana-
korban m assal.
14. Param edik. Di I ndonesia kit a m enganut nurse para-
m edic yait u dasarnya adalah perawat D3. Di luar
negeri biasanya m ereka dididik dari orang awam
selam a 3 t ahun on t he j ob t raining. Di pusat pen-
didikan Param edik AGD 118 Jakart a ( sat u-sat unya
di I ndonesia) , pendidikan dilaksanakan dalam 2
sem est er:
Akper/ Bidan Nurse Param edic.
Ket eram pilan Dasar Param edik (I nduct ion
Program , BLS, MFR, CSSR, Defensive Driving.
Set ara dengan em ergency Medical Technician
Basic (EMT Basic) / Param edik I
Em ergency Nurse (BTLS, BCLS, BNLS, BPLS &
Disast er Managem ent
Magang di UGD, OK (I nt ubasi di bawah
pengawasan Anest esi) , I CU, I CCU, Perinat ologi,
248
luka bakar, St roke Cent er, Obgyn, Psikiat ri dll.
Set ara dengan EMT I nt erm ediat e/ Param edik I I
Dispat cher.
PHTLS, PHCLS, PHNLS, PHPLS/ PET & NET,
Disast er Managem ent ( ilm unya) .
Kesehat an Kerj a.
Sert ifikat dari FKUI (Set ara dengan D4) Set ara dengan
EMT Param edic/ Param edik I I I . Mereka dapat bekerj a
m enanggulangi GADAR sehari-hari m aupun bencana/
korban m assal pada fase pra- rum ah sakit dengan:
1. AGD 118 t ipe Basic ( Tindakan & alat Airway, Breat h-
ing, Circulat ion, Disabilit y & Exposure t idak invasif) ,
2. AGD 118 t ipe Param edik (Tindakan & alat + obat
Airway, Breat hing, Circulat ion, Disabilit y & Exposure
I nvasif) dan
3. AGD 118 sepeda m ot or, di j alan raya, j alan t ol,
rum ah, kant or, gedung um um , hot el, pabrik,
t am bang, dll. Sem ent ara it u, bila t erj adi funct ional
collapse sepert i di NAD, m ereka dapat m engam bil alih
pekerj aan perawat sehingga RS dapat berfungsi
kem bali
Ta r ge t:
Kot a Kot a/ Desa Siaga I nt ernasional
( Safe Com m unit y)
Kabupat en
Provinsi/ Nasional
YO YO 24 – 48 Hrs
Local Capacit y Building ( 33 Provinsi)
M on it or :
1. Sem ua RS harus punya Disast er Plan yang dapat
dim asukan ke dalam akredit asi RS set iap 3 t ahun
dan m elakukan lat ihan bencana fase Pra RS
m aupun fase RS m inim um sat u t ahun sekali.
2. Set iap desa/ kot a, kom unit as, kabupat en, dan
Provinsi harus m em iliki Disast er Plan dan
m elakukan lat ihan bencana & korban m assal sat u
t ahun sekali.
3. Response Tim e ( wakt u t anggap) AGDT 118 di
bawah 10 m enit dalam keadaan sehari-hari m aupun
bencana & korban m assal dengan kerj asam a
dengan unsur Securit y & Rescue.
4. Angka m ort alit as dan m orbidit as GADAR sehari- hari
m aupun bencana dan korban m assal akan t urun.
250
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu:
(Para-
(BLS) (BLS+, medik/MF HOPE
MFR, R, CSSR) Emerg Nurse
CSSR
Emerg Physician
Awam SpB (K) Trauma
Rehabilitasi
Akses
113- Telepon
Rescue GADAR:
AGD 118 110-security
118 - 118 -
Puskesmas
DISASTER
The Right Patient To The Right Hospital By The Right Ambulance At The Right Time
FASE PRA RS FASE UGD - RS
251
1. Pelat ihan sebaiknya dim ulai dengan HOPE, karena
para direkt ur RS m erupakan Agent of Change.
I KABI t elah m elat ih ATLS lebih dari 15.000 dokt er,
Perki t elah m elat ih lebih 6.000 dokt er ACLS dan
AGD 118 t elah m elat ih lebih 10.000 perawat BTLS
& BCLS, t et api belum ada perubahan kualit as
penanggulangan GADAR, bencana dan korban
m assal, karena yang punya UGD dan am bulans
adalah para direkt ur RS. Dengan keyakinan para
direkt ur akan kewajibannya dalam penanggu-
langan GADAR, bencana & korban m assal, m aka
akan t erbent uk SAFE COMMUNI TY dan SPGDT/
AGDT 118. AGDT 118 harus bert ahap berubah
m enj adi BLUD AGD 118, sehingga Pem da dapat
m engem bangkannya bersam a dengan Yayasan
AGD 118 yang akan m enj aga st andard kom unikasi
yang sam a seluruh I ndonesia, st andard SOP,
St andar alkes, St andard Am bulans, Pendidikan
Orang awam (BLS) , Polisi, Dinas kebakaran,
Pram uka–PMI , Em ergency Nurse, Em ergency
Physician ( PDEI ) .
2. Pelat ihan Em ergency Nurse & Physician, BLS
( Awam ) , BLS ( + ) / MFR (unt uk awam khusus:
Polisi, Dinas Kebakaran, Tram t ib, Sat pam ,
Hansip) , MFR ( set ara dengan EMT Basic–
Param edik I / Sekolah Param edik di AGD 118
Jakart a dan sim ulasi bencana dapat dilakukan
secara sim ult an dalam 14 hari.
3. AGDT 118 akan selalu kesukaran dana dan bila
direkt ur RS digant i belum t ent u set uj u dengan
AGDT 118. Karena it u sebaiknya AGDT 118
dikem bangkan m enj adi Yayasan AGD 118 lokal
dengan pendiri; Gubernur / Pem da, I KABI , PERSI ,
Polisi, Dinas Kebakaran, ASKES, Jam sost ek dan
Jasa Raharj a. I ni akan m erupakan wadah bagi
pendiri unt uk duduk bersam a m engem bangkan
SAFE COMMUNI TY m enyelesaikan m asalah yang
dihadapi. Selain it u Gubernur/ Pem da dapat m em -
beli sarana AGD 118 dan dapat dihibahkan ke
Pedom an Teknis Penanggulangan Krisis Kesehat an Akibat Bencana
Yayasan AGD 118 Lokal. Dem ikian j uga
sum bangan am bulans dari ASKES, Jam sost ek dan
Jasa Raharj a dapat dikoordinasi lebih baik
pem anfaat annya. Karena undang-undang yayasan
yang baru t idak m em ungkinkan hal t ersebut ,
harus berbent uk BLUD AGD 118 di set iap daerah.
4. Asist en Bedah & Ahli bedah yang sudah t am at di
daerah j uga harus dilat ih dalam : ATLS, BSS,
DSTC, Peri Op Crit ical Care dan Disast er
m anagem ent sehingga m ereka m am pu m enj adi
I ncident Com m ander dan m enanggulangi korban
bencana dengan baik sepert i yang t elah dilakukan
para Ahli Bedah di Bom Bali I & I I , Jogyakart a dan
Aceh.