Anda di halaman 1dari 15

PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

NO.DOKUMEN : SUS/SOP/05 NO.PENERBITAN / REVISI : 4/0

TANGGAL BERLAKU : 01/10/2021


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
JUDUL :
BERBAHAYA DAN BERACUN
HALAMAN : 1 DARI 15

TAHAP P. JAWAB RINCIAN REFERENSI

Pimpinan 1. Memiliki dokumen lingkungan hidup (AMDAL,  Dokumen


Perusahaan UKL-UPL dan sejenisnya 1) yang telah disahkan Lingkungan Hidup
oleh instansi terkait.

Pimpinan 2. Melaksanakan kewajiban terkait dokumen


Perusahaan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, antara lain:
i. Melaksanakan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan secara rutin.
Kepatuhan

ii. Laporan pengelolaan dan pemantauan  Laporan


lingkungan mencakup seluruh parameter Pelaksanaan
kualitas lingkungan yang dicantumkan UKL/UPL atau
dalam Matriks UKL/UPL atau RKL/RPL, RKL/RPL
termasuk lokasi dan metodenya.
iii. Format laporan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan harus mengacu
kepada aturan terkait.
iv. Laporan pengelolaan dan pemantauan  Berita Acara Serah
lingkungan dilaporkan kepada instansi Terima
terkait secara berkala sesuai dengan
dokumen lingkungan hidup.

Pimpinan 1. Perusahaan harus berupaya menurunkan


Perusahaan jumlah limbah B3 dengan upaya-upaya sebagai
berikut:
i. Mengganti lampu TL dengan lampu LED
sehingga mengurangi limbah B3 berupa
Komitmen

lampu TL.
ii. Meningkatkan housekeeping sehingga
mengurangi limbah B3 berupa kain majun
bekas.
iii. Menerapkan pengendalian hama terpadu  SUS/SOP/03
sehingga mengurangi penggunaan
pestisida sekaligus mengurangi kemasan
pestisida.

Tim Manajemen 1. Secara umum, Limbah Bahan Berbahaya dan


Perusahaan Beracun (B3) yang dihasilkan oleh proses
Identifikasi

produksi di perkebunan kelapa sawit terdiri


dari:
i. Minyak pelumas bekas
ii. Lampu TL
iii. Aki / baterai bekas

1
SURAT PERNYATAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (SPPL) / DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH) / DOKUMEN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

NO.DOKUMEN : SUS/SOP/05 NO.PENERBITAN / REVISI : 4/0

TANGGAL BERLAKU : 01/10/2021


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
JUDUL :
BERBAHAYA DAN BERACUN
HALAMAN : 2 DARI 15

TAHAP P. JAWAB RINCIAN REFERENSI

iv. Kain majun bekas dan sejenisnya


(termasuk sarung tangan bekas)
v. Filter bekas
vi. Limbah dari laboratorium yang
mengandung B3
vii. Kemasan bekas B3 seperti kemasan bekas
pestisida, ember / jeregen bekas bahan
Identifikasi

kimia, kemasan bekas oli / pelumas, kaleng


cat / thiner
viii. Kemasan bekas tinta, misalnya cartridge
ix. Toner bekas
iv. Limbah medis yang dihasilkan poliklinik
v. Bahan kimia kadaluwarsa dari poliklinik
dan/atau laboratorium pabrik
vi. Dan limbah B3 yang lain sesuai dengan PP
No.101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah B3

Sustainability 1. Klasifikasi limbah B3 di perkebunan kelapa


Officer sawit mengikuti kode limbah sesuai Lampiran 1
– PP No.101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah B3, misalnya limbah B3 yang dihasilkan
oleh proses produksi di perkebunan kelapa
sawit memiliki kode limbah sebagai berikut: 2
i. Daftar Limbah B3 dari Sumber Tidak
Spesifik:

Kode Zat Kategori


Limbah Pencemar Bahaya
Klasifikasi

A102d Aki / baterai bekas 1

Limbah dari
A106d laboratorium yang 1
mengandung B3

B104d Kemasan bekas B3 2


Minyak pelumas
B105d 2
bekas
B107d Lampu TL 2

B109d Filter bekas 2

B110d Kain majun bekas 2

2
PP NO.101 TAHUN 2014 – PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

NO.DOKUMEN : SUS/SOP/05 NO.PENERBITAN / REVISI : 4/0

TANGGAL BERLAKU : 01/10/2021


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
JUDUL :
BERBAHAYA DAN BERACUN
HALAMAN : 3 DARI 15

TAHAP P. JAWAB RINCIAN REFERENSI

ii. Daftar Limbah B3 dari Sumber Spesifik


Umum:

Kode Zat Kategori


Limbah Pencemar Bahaya
Limbah klinis
memiliki
A337-1 1
karakteristik
infeksius
Klasifikasi

Produk farmasi
A337-2 kadaluwarsa (* dari 1
poliklinik)
Bahan kimia
kadaluwarsa (* dari
A338-1 1
laboratorium
pabrik)
Kemasan Bekas
B321-4 2
Tinta
B353-1 Toner bekas 2

Pimpinan 1. Sesuai dengan PP No.101 Tahun 2014 tentang


Perusahaan Pengelolaan Limbah B3, penyimpanan limbah
B3 wajib dilakukan oleh setiap orang yang
menghasilkan limbah B3.
i. Penyimpanan limbah B3 wajib dilengkapi  Izin Penyimpanan
dengan Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Sementara Limbah
kegiatan penyimpanan limbah B3. B3
 Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk
kegiatan penyimpanan limbah B3
Penyimpanan

berlaku selama 5 (lima) tahun dan


dapat diperpanjang.
 Permohonan perpanjangan Izin
Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
penyimpanan limbah B3 diajukan
secara tertulis kepada bupati / wali kota
paling lama 60 (enam puluh) hari
sebelum jangka waktu izin berakhir.
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

NO.DOKUMEN : SUS/SOP/05 NO.PENERBITAN / REVISI : 4/0

TANGGAL BERLAKU : 01/10/2021


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
JUDUL :
BERBAHAYA DAN BERACUN
HALAMAN : 4 DARI 15

TAHAP P. JAWAB RINCIAN REFERENSI

Tim Manajemen 2. Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah


Perusahaan B3 harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut 3:
i. Lokasi penyimpanan limbah B3 harus
bebas banjir dan tidak rawan bencana
alam.
ii. Fasilitas penyimpanan limbah B3 yang
sesuai dengan jumlah limbah B3,
karakteristik limbah B3, dan dilengkapi
dengan upaya pengendalian pencemaran
lingkungan hidup.
 Desain dan konstruksi yang mampu
melindungi limbah B3 dari hujan dan
sinar matahari
 Memiliki penerangan dan ventilasi
 Memiliki saluran drainase dan bak
penampung

iii. Peralatan penanggulangan keadaan


darurat paling sedikit meliputi:
Penyimpanan

 Alat pemadam api


 Alat penanggulangan keadaan darurat
lain yang sesuai

Kepala 3. Melakukan penyimpanan limbah B3 paling


Gudang lama:
i. 90 (sembilan puluh) hari sejak limbah B3
dihasilkan, untuk limbah B3 yang
dihasilkan sebesar 50kg (lima puluh
kilogram) per hari atau lebih
ii. 180 (seratus delapan puluh) hari sejak
limbah B3 dihasilkan, untuk limbah B3
yang dihasilkan kurang dari 50kg (lima
puluh kilogram) per hari untuk limbah B3
kategori 1
iii. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak
limbah B3 dihasilkan, untuk limbah B3
yang dihasilkan kurang dari 50kg (lima
puluh kilogram) per hari untuk limbah B3
kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan
sumber spesifik umum
iv. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak
limbah B3 dihasilkan, untuk limbah B3
kategori 2 dari sumber spesifik khusus

3
PERMEN LH NO.30 TAHUN 2009 – TATA LAKSANA PERIZINAN DAN PENGAWASAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
SERTA PENGAWASAN PEMULIHAN AKIBAT PENCEMARAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN OLEH PEMERINTAH DAERAH
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

NO.DOKUMEN : SUS/SOP/05 NO.PENERBITAN / REVISI : 4/0

TANGGAL BERLAKU : 01/10/2021


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
JUDUL :
BERBAHAYA DAN BERACUN
HALAMAN : 5 DARI 15

TAHAP P. JAWAB RINCIAN REFERENSI

Tim Manajemen 4. Harus mempertimbangkan volume limbah B3


Perusahaan yang dihasilkan oleh setiap divisi dan jarak
pengiriman dari tempat timbulan dari setiap
divisi ke TPS Limbah B3.
i. Setiap tempat timbulan diperbolehkan  Surat Edaran
menyimpan limbah B3 paling lama 14 Perusahaan
(empat belas) hari dari sejak limbah B3
dihasilkan.
ii. Dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari,
limbah B3 di tempat timbunan wajib
disimpan di TPS Limbah B3.

Kepala 5. Penyimpanan kemasan limbah B3 harus dibuat


Gudang sistem blok, setiap blok terdiri dari 2 (dua) x 2
(dua) kemasan, sehingga dapat dilakukan
pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap
kemasan sehingga jika terjadi kebocoran atau
kerusakan dapat segera ditangani.
i. Lebar gang antar blok untuk lalu lintas
manusia minimal 60cm dan lebar gang
untuk lalu lintas kendaraan pengangkut
Penyimpanan

(forklift) disesuaikan dengan kelayakan


pengoperasiannya. 4

60 cm

Kepala 6. Membuat neraca untuk limbah B3 yang  Neraca Limbah B3


Gudang dihasilkan, dikelola lebih lanjut dan disimpan di
TPS Limbah B3.

Kepala 7. Kemasan limbah B3 yang disimpan di TPS  SMK3/SOP/07


Gudang Limbah B3 harus dilakukan pemeriksaan kondisi
kemasan sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu
sekali.

4
KEPKA BAPEDAL NO.1 TAHUN 1995 – TATA CARA DAN PERSYARATAN TEKNIS PENYIMPANAN DAN PENGUMPULAN LIMBAH B3
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

NO.DOKUMEN : SUS/SOP/05 NO.PENERBITAN / REVISI : 4/0

TANGGAL BERLAKU : 01/10/2021


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
JUDUL :
BERBAHAYA DAN BERACUN
HALAMAN : 6 DARI 15

TAHAP P. JAWAB RINCIAN REFERENSI

i. Apabila diketahui ada kemasan yang


mengalami kerusakan, misalnya karat atau
bocor, maka isi limbah B3 tersebut harus
Penyimpanan

segera dipindahkan ke dalam kemasan


yang baru.
ii. Apabila terdapat tetesan limbah, maka
tumpahan limbah tersebut harus segera
dibersihkan dan kemudian disimpan dalam
kemasan limbah B3.

Kepala 1. Pengemasan limbah B3 dilakukan dengan


Gudang menggunakan kemasan yang:
i. Terbuat dari bahan yang dapat mengemas
limbah B3 sesuai dengan karakteristik
limbah B3 yang akan disimpan
ii. Mampu menampung limbah B3 untuk
tetap berada dalam kemasan
iii. Memiliki penutup yang kuat untuk
mencegah terjadinya tumpahan saat
dilakukan penyimpanan, pemindahan atau
pengangkutan

Kepala 2. Limbah B3 yang dapat disimpan dalam satu


Gudang kemasan harus adalah:
i. Limbah B3 yang sama
Pengemasan

ii. Limbah B3 yang dapat disimpan bersama-


sama dengan limbah B3 lain yang memiliki
karakteristik yang sama
iii. Limbah B3 yang dapat disimpan bersama-
sama dengan limbah B3 lain yang memiliki
karakteristik yang cocok

Kepala 3. Pengisian limbah B3 dalam satu kemasan harus


Gudang mempertimbangkan karakteristik dan jenis
limbah, pengaruh pemuaian limbah,
pembentukan gas dan kenaikan tekanan selama
penyimpanan.
i. Untuk limbah B3 cair harus
dipertimbangkan ruangan untuk
pengembangan volume dan pembentukan
gas
ii. Untuk limbah B3 yang bersifat reaktif
sebaiknya tidak menyisakan ruang kosong
di dalamnya
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

NO.DOKUMEN : SUS/SOP/05 NO.PENERBITAN / REVISI : 4/0

TANGGAL BERLAKU : 01/10/2021


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
JUDUL :
BERBAHAYA DAN BERACUN
HALAMAN : 7 DARI 15

TAHAP P. JAWAB RINCIAN REFERENSI

iii. Untuk limbah B3 yang mudah meledak,


kemasan dirancang tahan akan kenaikan
tekanan dari dalam dan luar kemasan

Kepala 4. Kemasan yang mengandungi limbah B3 harus


Gudang senantiasa ditutup selama penyimpanan
kecuali saat menambah atau mengeluarkan
limbah B3 dari tempatnya.

Kepala 5. Kemasan bekas mengemas limbah B3 dapat


Gudang digunakan kembali untuk mengemas limbah B3
dengan karakteristik:
i. Sama dengan limbah B3 sebelumnya atau;
ii. Saling cocok dengan limbah B3 yang
dikemas sebelumnya
 Jika tidak cocok dengan limbah B3 yang
dikemas sebelumnya, maka kemasan
tersebut harus dicuci bersih terlebih
dahulu sebelum digunakan sebagai
kemasan limbah B3 yang baru.

Kepala 6. Kemasan yang telah dikosongkan apabila akan


Pengemasan

Gudang digunakan kembali dengan karakteristik yang


sama, maka harus disimpan di TPS Limbah B3
dan dipasang label “KOSONG”.

Kepala 7. Kemasan yang telah rusak, bocor atau berkarat


Gudang dan kemasan yang tidak digunakan kembali
sebagai kemasan limbah B3 dan harus
diperlakukan sebagai limbah B3.

Tim Manajemen 8. Secara umum, pengemasan limbah B3 di


Perusahaan perkebunan kelapa sawit dilakukan sebagai
berikut:
i. Minyak pelumas bekas:
 Dapat dikemas dalam kemasan bekas
oli / pelumas dengan volume 20L atau
200L.

ii. Limbah dari laboratorium yang


mengandung B3:
 Dapat dikemas dalam ember / jeregen
bekas bahan kimia yang cocok dengan
karakteristik limbah B3 yang akan
disimpan
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

NO.DOKUMEN : SUS/SOP/05 NO.PENERBITAN / REVISI : 4/0

TANGGAL BERLAKU : 01/10/2021


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
JUDUL :
BERBAHAYA DAN BERACUN
HALAMAN : 8 DARI 15

TAHAP P. JAWAB RINCIAN REFERENSI

iii. Limbah klinis memiliki karakteristik


infeksius:
 Dapat dikemas dalam tempat limbah
medis berwarna kuning. Dapat
diletakkan kantong plastik kuning di
dalamnya.

iv. Bahan kimia kadaluwarsa dari poliklinik:


 Dapat dikemas dalam tempat limbah
medis berwarna coklat.

v. Filter bekas:
Pengemasan

 Dapat dikemas dalam kemasan bekas


oli / pelumas yang bagian atasnya
terbuka.

vi. Aki / baterai bekas dan bahan kimia


kadaluwarsa dari laboratorium pabrik:
 Disimpan pada rak-rak yang telah
disediakan.

vii. Limbah B3 yang lain, misalnya kain majun


bekas, lampu TL, kemasan bekas tinta dan
toner bekas dapat dikemas dalam kemasan
(bukan kemasan bekas B3) yang bagian
atasnya terbuka dan disimpan masing-
masing dalam kemasan secara terpisah.

Kepala 1. Kemasan limbah B3 wajib diberi label limbah B3


Gudang dan simbol limbah B3 yang sesuai dengan jenis
dan karakteristik limbah B3 5.
i. Label limbah B3 dipasang pada kemasan di
sebelah atas simbol limbah B3 dan harus
terlihat dengan jelas.
Pelabelan

5
PERMEN LH NO.14 TAHUN 2013 – SIMBOL & LABEL LIMBAH B3
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

NO.DOKUMEN : SUS/SOP/05 NO.PENERBITAN / REVISI : 4/0

TANGGAL BERLAKU : 01/10/2021


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
JUDUL :
BERBAHAYA DAN BERACUN
HALAMAN : 9 DARI 15

TAHAP P. JAWAB RINCIAN REFERENSI

ii. Pelabelan limbah B3 dilakukan sesuai


informasi:
 Penghasil
 Alamat penghasil
 Waktu pengemasan
 Jumlah
Pelabelan

 Karakteristik limbah B3
 Mudah meledak
 Mudah menyala
 Reaktif
 Beracun
 Infeksius
 Korosif
 Berbahaya terhadap lingkungan

Pimpinan 1. Sesuai PP No.101 Tahun 2014 tentang


Perusahaan Pengelolaan Limbah B3, pemanfaatan limbah
B3 dapat dilakukan dengan cara penggunaan
kembali (reuse), daur ulang (recycle), dan/atau
perolehan kembali (recovery).

Pimpinan 2. PERMEN LH No.02 Tahun 2008 tentang


Perusahaan Pemanfaatan Limbah B3, Pasal 5 berbunyi:
i. Pemanfaatan limbah B3 dalam satu
kesatuan sistem proses produksi utama
(reuse) dapat dilakukan oleh penghasil
pada lokasi kegiatannya, tidak
memerlukan izin.
 Tersedia Surat Rekomendasi tentang  Surat Rekomendasi
Pemanfaatan

pemanfaatan limbah B3 dari dinas tentang


terkait. Pemanfaatan
Limbah B3
Tim Manajemen 3. Secara umum, pemanfaatan limbah B3 di
Perusahaan perkebunan kelapa sawit dapat dilakukan
sebagai berikut:
i. Kemasan bekas oli / pelumas:
 Dimanfaatkan sebagai tempat
penampungan solar / oli
 Dimanfaatkan kembali sebagai tempat
tampungan tetesan oli
 Dimanfaatkan kembali sebagai wadah
penyimpanan minyak pelumas bekas di
tempat timbulan
 Dimanfaatkan kembali sebagai wadah
penyimpanan filter bekas dengan
bagian atasnya terbuka
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

NO.DOKUMEN : SUS/SOP/05 NO.PENERBITAN / REVISI : 4/0

TANGGAL BERLAKU : 01/10/2021


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
JUDUL :
BERBAHAYA DAN BERACUN
HALAMAN : 10 DARI 15

TAHAP P. JAWAB RINCIAN REFERENSI

 Dimanfaatkan kembali sebagai wadah


penyimpanan minyak pelumas bekas di
TPS Limbah B3

ii. Ember / jeregen bekas bahan kimia


(misalnya heksana, IPA, nalco, dll.):
 Dimanfaatkan sebagai tempat
penampungan bahan kimia sesuai
dengan fungsi awalnya
 Dimanfaatkan kembali sebagai wadah
penyimpanan limbah B3 laboratorium
yang sesuai dengan karakteristik limbah
B3 yang dikemas
 Dimanfaatkan kembali sebagai wadah
penyimpanan limbah B3 laboratorium
di TPS Limbah B3

iii. Kemasan bekas pestisida (20L):


 Dimanfaatkan untuk pencampuran
pestisida di lapangan
 Dimanfaatkan kembali sebagai wadah
penyimpanan pestisida di tempat
Pemanfaatan

penyimpanan pestisida

Tim Manajemen 4. Pemanfaatan limbah B3 yang dilaksanakan di  Surat Rekomendasi


Perusahaan perkebunan kelapa sawit harus mengacu pada tentang
Surat Rekomendasi tentang pemanfaatan Pemanfaatan
limbah B3 yang diterbitkan oleh dinas terkait. Limbah B3
i. Limbah B3 yang tidak dapat dimanfaatkan
kembali (yang tidak tertera dalam Surat
Rekomendasi) wajib dikelola sesuai
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Tim Manajemen 5. Sebelum dimanfaatkan kembali, kemasan bekas  Metode Bilas Tiga
Perusahaan oli / pelumas, ember / jeregen bekas bahan Kali Kemasan
kimia dan kemasan bekas pestisida wajib dibilas Bekas Pestisida
3 (tiga) kali. - SUS/SOP/05/L01
i. Hasil pembilasan kemasan bekas oli /
pelumas dikutip dan dikumpulkan dalam
TPS Limbah B3.
ii. Hasil pencucian ember / jeregen bekas
bahan kimia difungsikan kembali sesuai
dengan fungsi awal.
iii. Limbah bekas kemasan pestisida yang
terkumpul dituangkan ke dalam sprayer
untuk dimanfaatkan kembali di lapangan.
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

NO.DOKUMEN : SUS/SOP/05 NO.PENERBITAN / REVISI : 4/0

TANGGAL BERLAKU : 01/10/2021


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
JUDUL :
BERBAHAYA DAN BERACUN
HALAMAN : 11 DARI 15

TAHAP P. JAWAB RINCIAN REFERENSI

Kepala 6. Mencatat setiap limbah B3 yang disimpan,  Neraca Limbah B3


Pemanfaatan

Gudang dimanfaatkan, dikembalikan, diolah, ditimbun,  Formulir


diserahkan ke pihak ketiga, ekspor atau Pemanfaatan
perlakuan lainnya di Neraca Limbah B3. Kembali Kemasan
Bekas B3
- SUS/SOP/05/T01

Tim Manajemen 1. Pengangkutan limbah B3 hanya diperkenankan  Surat Perjanjian


Perusahaan jika penghasil telah melakukan kontrak kerja Kerjasama
sama dengan pemanfaat limbah B3, penimbun
limbah B3, pengolah limbah B3, dan/atau
pengumpul limbah B3. 6
i. Kegiatan pemanfaatan limbah B3,  Izin Pengelolaan
penimbunan limbah B3, pengolahan Limbah B3
limbah B3 dan pengumpulan limbah B3
wajib memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3
untuk kegiatan terkait.

Pengumpul 2. Kegiatan pengumpulan sebagaimana dimaksud


Limbah B3 pada ayat (1) huruf (i) hanya dapat diberikan
izin apabila: 6
i. Telah tersedia teknologi pemanfaatan
limbah B3; dan/atau
ii. Telah memiliki kontrak kerja sama dengan  Surat Perjanjian
Pengangkutan

pihak pengolah dan/atau penimbun limbah Kerjasama


B3.

Pengangkut 3. Kegiatan pengangkutan limbah B3 wajib  Rekomendasi


Limbah B3 memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Pengangkutan
kegiatan pengangkutan limbah B3 setelah Limbah B3
mendapat Rekomendasi Pengangkutan Limbah  Izin Pengelolaan
B3. 2 & 6 Limbah B3 untuk
Pengangkutan
Pengangkut 4. Alat angkut harus dilengkapi dengan GPS Limbah B3
Limbah B3 Tracking.7
i. Untuk alat angkut berupa angkutan jalan
umum, wajib terhubung dengan Sistem
Pelacakan Pengangkutan Limbah B3
(Silacak).

6
PERMEN LH NO.18 TAHUN 2009 – TATA CARA PERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
7
PERMEN LHK NO.P.4/MENLHK/SETJEN/KUM.1/1/2020 – PENGANGKUTAN LIMBAH B3
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

NO.DOKUMEN : SUS/SOP/05 NO.PENERBITAN / REVISI : 4/0

TANGGAL BERLAKU : 01/10/2021


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
JUDUL :
BERBAHAYA DAN BERACUN
HALAMAN : 12 DARI 15

TAHAP P. JAWAB RINCIAN REFERENSI

Pengangkut 5. Kegiatan pengangkutan limbah B3 wajib


Limbah B3 mengacu pada peraturan perundang-undangan
pengangkutan yang berlaku sebagai berikut:
i. Ketentuan pengangkutan limbah B3 di
jalan:
 Keputusan Dirjen Perhubungan Darat
No.SK.725/AJ.302/DRJD/2004 tentang
Penyelenggaraan Pengangkutan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) Di Jalan
 Kegiatan pengangkutan limbah B3  Surat Persetujuan
wajib memiliki Surat Persetujuan Pengangkutan B3
Pengangkutan B3 dari Direktur
Jenderal Perhubungan Darat setelah
mendapat rekomendasi
pengangkutan bahan berbahaya dari
instansi yang berwenang.

ii. Ketentuan pengangkutan limbah B3


dengan kereta api:
 PERMENHUB No.PM. 52 Tahun 2016
tentang Perubahan Atas PERMENHUB
Pengangkutan

No.48 Tahun 2014 tentang Tata Cara


Pemuatan, Penyusunan, Pengangkutan,
dan Pembongkaran Barang Dengan
Kereta Api
 Pengangkutan limbah B3 harus  Izin Pengangkutan
dilengkapi dengan Izin Menteri Limbah B3
setelah mendapat rekomendasi dari
instansi yang berwenang.

iii. Ketentuan pengangkutan limbah B3


dengan kapal:
 PERMENHUB No.29 tahun 2014 tentang
Pencegahan Pencemaran Lingkungan
Maritim
 SE Dirjen Perhubungan Laut
No.UM.003/1/2/DK-15 tentang
Pengangkutan Limbah B3 bagi Kapal-
kapal Berbendera Indonesia
 Kegiatan pengangkutan limbah B3  Surat Persetujuan
wajib memiliki Surat Persetujuan Pengangkutan
Pengangkutan Limbah B3 dari Limbah B3
Direktur Jenderal Perhubungan Laut.
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

NO.DOKUMEN : SUS/SOP/05 NO.PENERBITAN / REVISI : 4/0

TANGGAL BERLAKU : 01/10/2021


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
JUDUL :
BERBAHAYA DAN BERACUN
HALAMAN : 13 DARI 15

TAHAP P. JAWAB RINCIAN REFERENSI

iv. Ketentuan pengangkutan B3 dengan


pesawat udara:
 PERMENHUB No.PM 90 tahun 2013
tentang Keselamatan Pengangkutan
Barang Berbahaya dengan Pesawat
Udara
 Barang berbahaya dilarang diangkut
dengan pesawat udara.
 Barang berbahaya dilarang diangkut
dengan pesawat udara dapat
dikecualikan, terhadap:
 Barang berbahaya yang sesuai
petunjuk teknis keselamatan
pengangkutan barang berbahaya
dengan pesawat udara; dan
 Barang berbahaya yang sesuai
petunjuk teknis keselamatan
pengangkutan barang berbahaya
dengan pesawat udara
dinyatakan dilarang dan binatang
yang terinfeksi, setelah
Pengangkutan

mendapatkan izin khusus.

Pengangkut 6. Pengangkutan Limbah B3 wajib disertai dengan


Limbah B3 Manifes Elektronik Pengangkutan Limbah B3
(Festronik). 7
i. Festronik diisi secara daring pada laman
http://festronik.menlhk.go.id.
ii. Penghasil limbah B3 dapat melakukan
pelacakan dokumen dengan melihat
secara online sampai dengan dokumen
telah dilaporkan.
 Festronik terlaporkan setelah dokumen
selesai diterima pihak pengumpul
limbah B3, pemanfaat limbah B3, atau
pengolah limbah B3.

iii. Tersedia tanda bukti manifes elektronik  Tanda Bukti


berupa printout. Manifes Elektronik

Pengangkut 7. Berita Acara Pengangkutan dan Surat  Berita Acara


Limbah B3 Keterangan Tidak Bermasalah Lingkungan harus Pengangkutan
tersedia oleh pengangkut limbah B3.  Surat Keterangan
Tidak Bermasalah
Lingkungan
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

NO.DOKUMEN : SUS/SOP/05 NO.PENERBITAN / REVISI : 4/0

TANGGAL BERLAKU : 01/10/2021


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
JUDUL :
BERBAHAYA DAN BERACUN
HALAMAN : 14 DARI 15

TAHAP P. JAWAB RINCIAN REFERENSI

Tim Manajemen 1. Apabila pihak pengumpul dan pengangkut


Ketidaktersediaan Pengumpul Limbah B3

Perusahaan Limbah B3 di lokasi kegiatan penghasil tidak


tersedia maka limbah B3 yang dihasilkan wajib
disimpan dalam TPS Limbah B3 sesuai dengan
peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Tim Manajemen 2. Jika pihak pengumpul dan pengangkut limbah


Perusahaan medis dari poliklinik (bahan kimia kadaluwarsa
dan limbah yang memiliki karakteristik
infeksius) tidak tersedia maka penghasil dapat
bekerja sama dengan fasilitas kesehatan seperti
(Puskesmas, Rumah Sakit) untuk melakukan
pemusnahan terhadap limbah tersebut,
maksimal 3 (tiga) bulan sekali.
i. Kerjasama ini dibuktikan dengan adanya  Surat Perjanjian
Surat Perjanjian Kerjasama dan berita Kerjasama
acara serah terima.  Berita Acara Serah
Terima

Sustainability 1. Menetapkan Rencana Pengelolaan Limbah B3  Rencana


Pengelolaan &

Officer untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan Pengelolaan


Pemantauan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan Limbah B3


untuk mengurangi dampak lingkungan. - SUS/SOP/05/T02
Tim Manajemen i. Melakukan tindakan pencegahan atau
Perusahaan tindakan perbaikan sesuai hasil
pengelolaan.

Penanggung 1. Pelaporan dapat dilakukan secara luring atau


Jawab daring.
yang Ditunjuk i. Melaporkan Neraca Limbah B3 dan  Berita Acara Serah
manifes pengiriman limbah B3 secara Terima
berkala setiap 3 (tiga) bulan dan/atau
sesuai arahan / rekomendasi dari dinas
terkait kepada Bupati/Walikota melalui
Dinas atau Badan Lingkungan Hidup
Pelaporan

Kabupaten/Kota, Gubernur melalui Dinas


atau Badan lingkungan Hidup Provinsi
secara manual (hardcopy).
ii. Pelaporan ke Menteri Lingkungan Hidup  Tanda Terima
dengan menggunakan sistem pelaporan Elektronik
elektronik SIMPEL (Sistem Informasi
Pelaporan Elektronik Lingkungan Hidup).
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

NO.DOKUMEN : SUS/SOP/05 NO.PENERBITAN / REVISI : 4/0

TANGGAL BERLAKU : 01/10/2021


PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
JUDUL :
BERBAHAYA DAN BERACUN
HALAMAN : 15 DARI 15

TAHAP P. JAWAB RINCIAN REFERENSI

 Sebagai alternatif, pelaporan juga dapat


disampaikan kepada Direktorat
Pelaporan

Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah


B3 dan Limbah Non B3 secara online
melalui Aplikasi Pelaporan Kinerja
Pengelolaan Limbah B3 Online (Siraja
Limbah Online).

Pimpinan 1. Meninjau dan memperbaharui praktek-praktek  SUS/SOP/27


Perusahaan pengelolaan, pemanfaatan dan pemantauan
jika terdapat perubahan dengan jenis limbah B3
yang dihasilkan.
Tinjauan

i. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan:


 Rencana Pengelolaan Limbah B3

ii. Tinjauan menajemen dilakukan secara


berkala (minimal 1 (satu) tahun sekali).
 Dokumen tinjauan manajemen harus  Dokumen Tinjauan
tersedia. Manajemen

DOKUMENTASI
1. Metode Bilas Tiga Kali Kemasan Bekas Pestisida – SUS/SOP/05/L01
2. Formulir Pemanfaatan Kembali Kemasan Bekas Bahan Berbahaya – SUS/SOP/05/T01
dan Beracun
3. Rencana Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun – SUS/SOP/05/T02

Anda mungkin juga menyukai