Anda di halaman 1dari 2

Senandika

By. Mesi Afis -1 C

1. Salah alamat

Teruntuk Tuan yang terhormat , kau membuat diriku sangat pusing , kukira kau rumah dengan

alamat yang benar ternyata kau sebuah terminal yang menyesatkanku sampai lupa jalan pulang ,

lihat saja , akan kubuat kau tersesat seperti yang kurasa .Ya tersesat kembali ke alamat yang sama ,

masa lalumu yang suram .

2. Gula kopi yang salah

secangkir kopi hangat di tempat itu membuatku terpesona , tidak asik kuseduh sendiri maka aku

memutuskan bersamamu saja , tapi betapa menyesalnya diriku membawamu, seharusnya kau

kutinggal saja dibawah kasur , berkat dirimu aku merasakan betapa manisnya kopi yang kuseduh

yang katanya akan lebih manis dengan gula alami . ya ! Yang benar saja ! Dengan melihat dirimu .

Sungguh hari itu inginku keluarkan kata- kata manisku kepada pelayan yang telah mengganti gula

kopiku dengan senyum keponakanku . Sungguh miris …. Pelayan itu tidak tahu betapa muaknya

aku melihatmu setiap hari keponakanku .

3. Centang biru mati uang saku lenyap

Sungguh maksudku bukan begitu , aku adalah orang yang baik hati dan tidak sombong bahkan

sangat rajin menabung walaupun hasil yang tak tampak wujudnya . Betapa terharunya aku! ingin

berteriak kepada Jupiter saja. . Ah. Sial betul, centang yang harusnya abu-abu untuk program lulus

UTBK itu berakhir ditangan kakakku . Dia menganugrahiku gelar si sombong yang tak butuh

uang saku , baiklah terima nasib uang jajan semingguku telah lenyap . Sarangheo admin wattshap

UTBK yang selalu mengabariku seperti para buaya .


4. Kamu seperti drama Korea

aku mengabarimu seperti meteor yang mau jatuh kebumi, tapi kamu kepadaku seperti drama Korea

udah ending dighosting , mana pake season 2 , ujung-ujungnya gagal tayang . Mau sampai kapan

begitu kepadaku , ya sudah akanku buat dirimu sepeti itu juga , ya menunggu balasan dariku

sampai ayam betina bertelur .

5. Kamu nanya aku pulang kemana?

Aku bingung harus kemana , rumahku adalah rumah ibuku , tapi kampus juga rumahku bukan ?

Atau pulangkan saja semua uang itu , tidak bapak aku hanya bergurau saja . Sungguh rumah pulang

yang terbaik adalah rumah ibuku , aku tidak sudi juga menggotong kasur lemariku hanya untuk

kata slogan “kampusmu adalah rumahmu” . Atau mungkin rumahmu saja boleh ? Cukup .

Anda mungkin juga menyukai