Anda di halaman 1dari 113

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

Oleh:
MUHAMMAD IKHFANSYAH FADILLAH
21010104

LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PETROLEUM BALONGAN
INDRAMAYU
2022
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

Oleh:
MUHAMMAD IKHFANSYAH FADILLAH
21010104

LABORATORIUM GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PETROLEUM BALONGAN
INDRAMAYU
2022

i
i
ABSTRAK

Batuan adalah bahan pembentuk kerak bumi. Batuan didefinisikan


sebagai semua bahan yang menyusun kerak bumi, dan merupakan suatu agregat
atau kumpulan mineral-mineral yang telah menghablur. Yang tidak termasuk
batuan adalah tanah dan bahan lepas lainnya yang merupakan hasil pelapukan
kimia ataupun mekanis serta proses erosi dari batuan.
Batuan Beku adalah Batuan yang berasal dari pembentukan
magma,dengan atau tanpa melalui proses kristalisasi, baik dibawah permukaan
(intrusif) ataupun diatas permukaan bumi (ekstrusif).
Batuan Sedimen adalah Batuan yang terbentuk dari hasil pengendapan
bahan-bahan rombakan baik secara kimiawi maupun fisik dari batuan yang ada
sebelumnya, setelah mengalami proses transportasi melalui media: angin, sungai,
gelombang dan lain sebagainya, kemudian terendapan disuatu tempat yang lazim
disebut sedimen klastik atau sedimen mekanis. Sedangkan hasil pengendapan
semua organis maupun proses kimiawi disebut batuan sedimen non klastik.
Batuan Metamorf adalah batuan rubahan dari proses metamorfosa,baik
itu metamorfosa termal (perubahan temperatur) maupun metamorfosa dinamo
(perubahan tekanan), ataupun metamorfosa dinamo-termal (perubahan temperatur
dan tekanan)pada batuan yang telah ada. Perubahan batuan tapa melalui fase cair
terlebih dahulu. Teksturnya hablur (kristalin).
Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga
dimensi,dan identifikasi jenis lahan.
Peta topoghrafi merupakan salah satu jenis peta yang mempunyai ciri
khusus yang ditandai dengan skala besar dan juga detail. Peta topoghrafi biasanya
menggunakan garis kontur dalam pemetaan moderen. Peta ini memiliki fungsi
memberikan informasi mengenai kontur tanah.

ii
ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Resmi

Praktikum Geologi Dasar

Oleh

MUHAMMAD IKHFANSYAH FADILLAH


NIM 21010104

Diajukan Guna Memenuhi Penilaian Mata Kuliah

Fisika Dasar Untuk Gelar Diploma III Pada

Program Studi Teknik Perminyaakan

Institut Teknologi Petroleum Balongan

Indramayu

Indramayu, Desember 2022


Disetujui oleh,
Dosen Mata Kuliah Geologi Dasar Dosen Mata Kuliah Geologi Dasar

Yudhi Durahman M.T. Warto Utomo, S.Si, M.Eng.


NIDN.0425039002 NIDN.0416118402

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Resmi

Praktikum Geologi Dasar

Oleh

MUHAMMAD IKHFANSYAH FADILLAH


NIM 21010104

Diajukan Guna Memenuhi Penilaian Mata Kuliah

Fisika Dasar Untuk Gelar Diploma III Pada

Program Studi Teknik Perminyaakan

Institut Teknologi Petroleum Balongan

Indramayu

Indramayu, Desember 2022


Disetujui oleh,
Dosen Mata Kuliah Geologi Dasar Dosen Mata Kuliah Geologi Dasar

Yudhi Durahman, M.T Warto Utomo, S.Si, M.Eng.


NIDN.0416118402

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Resmi

Praktikum Geologi Dasar

Oleh

MUHAMMAD IKHFANSYAH FADILLAH


NIM 21010104

Diajukan Guna Memenuhi Penilaian Mata Kuliah

Fisika Dasar Untuk Gelar Diploma III Pada

Program Studi Teknik Perminyaakan

Institut Teknologi Petroleum Balongan

Indramayu

Indramayu, Desember 2022


Disetujui oleh,

Laboran Praktikum Geologi Dasar

Taufiq Andika, S.T.

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Resmi

Praktikum Geologi Dasar

Oleh

MUHAMMAD IKHFANSYAH FADILLAH


NIM 21010104

Diajukan Guna Memenuhi Penilaian Mata Kuliah

Fisika Dasar Untuk Gelar Diploma III Pada

Program Studi Teknik Perminyaakan

Institut Teknologi Petroleum Balongan

Indramayu

Indramayu, Desember 2022


Disetujui oleh,

Penanggung Jawab Kelompok

Muhamad Daud Dziqrulloh

iv
LEMBAR PERSEMBAHAN

Saya persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan saya

kemudahan

dan ridho-Nya dalam menyelesaikan laporan ini.

Khususnya untuk kedua orangtua yang senantiasa memberi dukungan baik berupa

doa

maupun materi yang tak ternilai jumlahnya. Saya bertekad akan membalas setiap

jasa kedua orangtua saya dengan kesuksesan dan kebahagiaan.

Dosen Mata Kuliah Fisika Dasar dan asisten praktikum yang sabar, dan dengan

kelapangan mereka memberikan arahan dan bimbingannya kepada kami

yang belum tau atau bahkan tidak mengenal Geologi.

Teman-teman Teknik Perminyakan C 21, khususnya teman Kelompok 21 yang

telah bekerjasama dalam suka maupun duka selama praktikum.

Teman-teman bermain yang telah membantu dan meramaikan suasana serta

memberikan semangat kepada saya.

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

NAMA : Muhammad Ikhfansyah Fadillah


TEMPAT TANGGAL LAHIR : Samarinda, 1 Mei 2004
JENIS KELAMIN : Laki-laki
AGAMA : Islam
KEBANGSAAN : Indonesia
ALAMAT EMAIL : ikhfansyahfadillah@gmail.com
ALAMAT : Lingk. Sukamanah, RT 14 RW 5 Desa
Cipari Kec. Cigugur Kab. Kuningan
No HP : 082117874895
PENDIDIKAN
1. MI PUI CIPARI 20010 - 2016
2. MTSN 3 KUNINGAN 2016 - 2019
3. SMAN 1 KUNINGAN 2019 - 2022
4. Institut Teknologi Petroleum Balongan 2022 - Sekarang
Dengan ini saya mempertanggung jawabkan keabsahannya

Indramayu, Desember 2022


Hormat Saya,

Muhammad Ikhfansyah
Fadillah

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas


rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan “Laporan Resmi
Praktikum Geologu Dasar”, Shalawat dan salam tercurah limpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarganya.
Pembuatan laporan resmi ini memiliki tujuan umum dan khusus. Tujuan
umumnya bertujuan untuk Memenuhi tugas Mata Kuliah Geologi Dasar, Sebagai
syarat kelulusan yang diajukan kampus, Melatih Mahasiswa dalam kegiatan
praktikum, Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman para Mahasiswa
khususnya dalam bidang ilmu geologi baik itu secara teoritis maupun praktek,
Melatih untuk berargumen berdasarkan materi yang telah dipelajari, Menerapkan
Ilmu teoritis yang didapat saat perkuliahan, Memenuhi syarat kelulusan Mata
Kuliah Geologi Dasar , Mengetahui langkah-langkah praktikum secara sistematis,
Menambah wawasasan mahasiswa dalam tata cara pembuatan laporan praktikum
geologi dasar 1, Mengetahui Relasi Imu Geologi dengan Kehidupan sehari-hari.
Tujuan khususnya untuk mengetahui deskripsi batuan (beku, sedimen, metamorf)
dan topografi, mengetahui tekstur, struktur dan komposisi batuan, mengetahui
sifat, komposisi dan jenis batuan dan ciri peta yang baik.
Adapun isi dari Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar ini
menguraikan tentang Batuan Beku, Batuan Sedimen, Batuan Metamorf, dan
Topografi.
Penyusun menyadari bahwa Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun. Semoga laporan kunjungan geologi dasar ini
dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkannya.

Indramayu, Desember 2022

Muhammad Ikhfansyah Fadillah

iv
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena atas karunia dan rahmat Nya penyusun dapat menyelesakan Laporan
Resmi Praktikum Geologi Dasar.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penyusun untuk mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Kepada kedua Orang tua Yang Tiada Lebih Memberikan Seluruh Pengorbanan
dan kasih Sayangnya serta memberikan dorongan dan motivasi secara moral
maupun materil.
2. Bapak H. Nahnudin Islami, M.Si., Selaku Ketua Yayasan Bina Islami Dan
Institut Teknologi Petroleum Balongan.
3. Ibu Hj. Hanifah Handayani, M.T., Selaku Rektor Institut Teknologi Petroleum
Balongan.
4. Pak Winarto MT., selaku Ketua Program Studi Teknik Perminyakan
5. Bapak Warto Utomo, S.Si, M.Eng., selaku, Dosen Mata Kuliah Geologi
Dasar.
6. Ibu Rial Dwi Martasari, S.T., M.Si., selaku , Dosen Mata Kuliah Geologi
Dasar.
7. Bapak Taufiq Andika, S.T., selaku Laboran Laboratorium Geologi.
8. Muhamad Daud Dziqrulloh selaku Penanggung Jawab Kelompok (21)
Praktikum Geologi Dasa
9. Agus Regi Nugraha, selaku Asisten Praktikum Mata Kuliah Geologi Dasar.
10. Alifian Apriliansyah Arya Kusuma, selaku Asisten Praktikum Mata Kuliah
Geologi Dasar.
11. Ardinis Rizky Aditya, selaku Asisten Praktikum Mata Kuliah Geologi Dasar.
12. Davis Putra Ananda Setiawan, selaku Asisten Praktikum Mata Kuliah
Geologi Dasar.
13. Karlina Dewi, selaku Asisten Praktikum Mata Kuliah Geologi Dasar.
14. Muhamad Daud Dziqrulloh, selaku Asisten Praktikum Mata Kuliah Geologi
Dasar.

iv
15. Nunung Tri Ratman Santoso, selaku Asisten Praktikum Mata Kuliah Geologi
Dasar.
16. Rizky Prastio Adi, selaku Asisten Praktikum Mata Kuliah Geologi Dasar.
17. Sintya Ayu Wiratama, selaku Asisten Praktikum Mata Kuliah Geologi Dasar.
18. Udan Sopian, selaku Asisten Praktikum Mata Kuliah Geologi Dasar.
19. Teman-teman angkatan 21 yang telah banyak memberikan masukan dan
motivasi.
20. Semua pihak yang telah membantu, membimbing dan memberikan dorongan
baik secara moral dan materil.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini tentunya masih jauh dari


kesempurnaan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari rekan-rekan agar membuat laporan berikutnya
dapat lebih baik. Penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi rekan-rekan terutama penyusun pribadi.

Indramayu, Desember 2022

iv
Muhammad Ikhfansyah Fadillah
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL........................................................................................................... i
ABSTRAK....................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iii
ASISTEN PRAKTIKUM............................................................................... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN......................................................................... vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... vii
KATA PENGANTAR.................................................................................... viii
UCAPAN TERIMAKASIH........................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL........................................................................................... xv
DAFTAR GRAFIK......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Tujuan............................................................................................ 1
1.2.1 Tujuan Umum....................................................................... 1
1.2.2 Tujuan Khusus...................................................................... 2
1.3 Manfaat.......................................................................................... 3
1.3.1 Manfaat Umum..................................................................... 3
1.3.2 Manfaat Khusus.................................................................... 3
1.4 Ruang Lingkup............................................................................... 4
BAB II DASAR TEORI............................................................................... 5
2.1 Batuan Beku................................................................................... 5
2.2 Batuan Sedimen............................................................................. 11
2.3 Batuan Metamorf........................................................................... 15

iv
2.4 Topografi....................................................................................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 26
3.1 Metode Penelitian Langsung......................................................... 26
3.2 Metode Studi Literatur................................................................... 26
3.3 Metode Interview........................................................................... 26
BAB IV BATUAN BEKU............................................................................... 27
4.1 Tujuan............................................................................................ 27
4.2 Dasar Teori.................................................................................... 27
4.3 Alat dan Bahan............................................................................... 33
4.3.1 Alat....................................................................................... 33
4.3.2 Bahan.................................................................................... 33
4.4 Prosedur Percobaan........................................................................ 33
4.5 Hasil Pengamatan.......................................................................... 34
4.5.1 Batuan Pertama..................................................................... 34
4.5.2 Batuan Kedua....................................................................... 35
4.6 Analisa Percobaan.......................................................................... 36
4.8 Analisa Kesalahan.......................................................................... 36
4.7 Kesimpulan.................................................................................... 37
BAB V BATUAN SEDIMEN ....................................................................... 38
5.1 Tujuan............................................................................................ 38
5.2 DasarTeori..................................................................................... 38
5.3 Alat dan Bahan............................................................................... 44
5.3.1 Alat....................................................................................... 44
5.3.2 Bahan.................................................................................... 44
5.4 Prosedur Percobaan........................................................................ 44
5.5 Hasil Pengamatan.......................................................................... 45
5.5.1 Batuan Pertama..................................................................... 45
5.5.2 Batuan Kedua....................................................................... 46
5.6 Analisa Percobaan.......................................................................... 47
5.7 Analisa Kesalahan.......................................................................... 48
5.8 Kesimpulan.................................................................................... 48

iv
BAB VI BATUAN METAMORF.................................................................. 49
6.1 Tujuan............................................................................................ 49
6.2 Dasar Teori.................................................................................... 49
6.3 Alat dan Bahan............................................................................... 50
6.3.1 Alat....................................................................................... 57
6.3.2 Bahan.................................................................................... 57
6.4 Prosedur Percobaan........................................................................ 58
6.5 Hasil Pengamatan.......................................................................... 59
6.5.1 Batuan Pertama..................................................................... 59
6.5.2 Batuan Kedua....................................................................... 60
6.6 Analisa Percobaan.......................................................................... 61
6.7 Analisa Kesalahan.......................................................................... 61
6.8 Kesimpulan.................................................................................... 62
BAB VII TOPOGRAFI I & II....................................................................... 63
7.1 Tujuan............................................................................................ 63
7.2 Dasar teori...................................................................................... 63
7.3 Alat dan Bahan............................................................................... 72
7.3.1 Alat....................................................................................... 72
7.3.2 Bahan.................................................................................... 72
7.4 Prosedur Percobaan........................................................................ 72
7.5 Hasil Pengamatan.......................................................................... 73
7.6 Analisa Kesalahan.......................................................................... 74
7.7 Kesimpulan.................................................................................... 74
BAB VIII PENUTUP ..................................................................................... 76
8.1 Kesimpulan.................................................................................... 76
8.2 Saran ............................................................................................ 80
8.2.1 Akademi Minyak dan Gas Balongan.................................... 80
8.2.2 Asisten Praktikum................................................................ 80
8.2.3 Praktikan............................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bentuk Butir ................................................................................ 13


Gambar 2.2 Derajat Pembundaran................................................................... 14
Gambar 2.3 Derajar Pemilahan........................................................................ 15
Gambar 2.4 Batuan Asal.................................................................................. 18
Gambar 4.1 Proses Terbentuknya Batuan Beku.............................................. 28
Gambar 4.2 Batuan Beku Basalt...................................................................... 34
Gambar 4.3 Batuan Beku Gabro...................................................................... 35
Gambar 5.1 Proses Terbentuknya Batuan Sedimen......................................... 39
Gambar 5.2 Batuan Sedimen Pasir................................................................... 45
Gambar 5.3 Batuan Sedimen Konglomerat..................................................... 46
Gambar 6.1 Proses Terbentuknya Batuan Metamorf....................................... 50
Gambar 6.2 Siklus Batuan................................................................................ 51
Gambar 6.3 Struktur Schistosic........................................................................ 53
Gambar 6.4 Struktur Phylitic........................................................................... 53
Gambar 6.5 Struktur Schistosic........................................................................ 54
Gambar 6.6 Struktur Gneissic.......................................................................... 54
Gambar 6.7 Batuan Metamorf Kuarsit............................................................ 59
Gambar 6.8 Batuan Metamorf Gneiss.............................................................. 60
Gambar 7.1 Patahan......................................................................................... 70
Gambar 7.2 Patahan Naik................................................................................ 71
Gambar 7.3 Patahan Normal............................................................................ 71
Gambar 7.4 Patahan Mendatar......................................................................... 72

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Batuan Beku Andesit....................................................................... 34


Table 4.2 Batuan Beku Gabro.......................................................................... 35
Table 5.1 Batuan Sedimen Kalkarenit............................................................. 45
Table 5.2 Batuan Sedimen Gamping Merah.................................................... 46
Table 6.1 Batuan Metamorf Kuarsit................................................................ 59
Table 6.2 Batuan Metamorf Gneiss................................................................. 60

iv
DAFTAR GRAFIK

Grafik 7.1 Kurva Topografi..................................................................................54

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Laporan Percobaan 1 “Batuan Beku”


Laporan Percobaan 2 “Batuan Sedimen”
Laporan Percobaan 3 “Batuan Metamorf”
Laporan Percobaan 4 “Topografi 1 dan 2”
Fotokopi Kartu Prakti

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geologi berasal dari bahasa latin geo “bumi” dan logos
“ilmu”,yang mempelajari planet bumi sebagai objeknya termasuk material
pembentuknya,proses-proses yang mempengaruhi material bumi,produk
yang di hasilkan oleh bumi,serta sejarah dari planet itu termasuk makhluk
hidup yang pernah hidup sebelumnya. Adapun manfaat geologi bagi
kehidupan sehari hari meliputi manusia banyak mengetahui tentang awal
terjadinya planet bumi secara teoritis,sedangkan manfaat di adakannya
praktikum untuk lebih membuat mahasiswa mampu menentukan
struktur,tekstur dan komposisi dari berbagai macam jenis batuan yang ada di
bumi secara langsung dengan menguji dalam praktikum, dan mengapa harus
di adakan praktikum geologi, jawaban dari pertanyaan itu adalah untuk
mahasiswa lebih mengetahui tentang jenis batuan dan ilmu geologi itu
sendiri.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1. Memenuhi tugas Mata Kuliah Geologi Dasar.
2. Sebagai syarat kelulusan yang diajukan kampus.
3. Melatih Mahasiswa dalam kegiatan praktikum.
4. Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman para
Mahasiswa khususnya dalam bidang ilmu geologi baik itu secara
teoritis maupun praktek.

5. Melatih untuk berargumen berdasarkan materi yang telah dipelajari.


6. Menerapkan Ilmu teoritis yang didapat saat perkuliahan
7. Memenuhi syarat kelulusan Mata Kuliah Geologi Dasar.
8. Mengetahui langkah-langkah praktikum secara sistematis.

1
Menambah wawasasan mahasiswa dalam tata cara pembuatan laporan praktikum
geologi dasar.

1
2

9. Mengetahui Relasi Imu Geologi dengan Kehidupan sehari-hari.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui macam-macam Batuan Beku.

2. Mengetahui macam-macam struktur, warna dan tekstur Batuan


Beku.

3. Melatih kemampuan kita dalam membedakan antara batuan yang


satu dengan batuan yang lain.

4. Mengetahui sifat, komposisi dan jenis-jenis Batuan Beku, sedimen


dan metamorf.

5. Mengetahui jenis Batuan Beku.

6. Mengetahui bentuk Batuan Beku.

7. Mengetahui macam-macam Batuan Sedimen

8. Mengklasifikasikan jenis Batuan Sedimen berdasarkan kondisi fisik


batuan.

9. Mendeskripsikan batuan berdasarkan struktur, tekstur, komposisi


mineral Batuan Sedimen.

10. Mengetahui perbedaan Batuan Sedimen dengan Batuan Beku dan


Batuan Metamorf.

11. Mendeskripsikan bagaimana materi penyusun Batuan Sedimen.


12. Mengetahui macam-macam jenis Batuan Metamorf.
13. Mengetahui nama Batuan Metamorf berdasarkan kondisi fisik
batuan.

14. Mengetahui struktur, tekstur dan komposisi Batuan Metamorf.


15. Mengidentifikasi Batuan Metamorf secara fisik

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat Umum

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


3

1. Menuhinya tugas Mata Kuliah Geologi Dasar.

2. Mengetahui jenis batuan beserta dengan klasifikasinya.

3. Memenuhi nilai praktikum Mata Kuliah Geologi Dasar.

4. Mencapai salah satu syarat kelulusan di semester I ini.

5. Menggunakan sebagai bacaan atau referensi untuk adik-adik kelas


nantinya.
1.3.2 Manfaat Khusus

1. Menambah wawasan, khususnya dibidang ilmu geologi.

2. Mengetahui cara melakukan analisa batuan dengan baik dan benar.

3. Mengenal alat-alat geologi beserta kegunaannya.

4. Menganilasa Batuan Beku, Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf.

5. Mengetahui struktur dari Batuan Beku.

6. Mengetahui tekstur dari Batuan Beku.

7. Mengetahui komposisi dari Batuan Beku.

8. Mengetahui jenis-jenis Batuan Beku.

9. Mengetahui struktur dari Batuan Sedimen.

10. Mengetahui tekstur dari Batuan Sedimen.

11. Mengetahui komposisi dari Batuan Sedimen.


12. Mengetahui jenis-jenis dari Batuan Sedimen.
13. Mengetahui struktur dari Batuan Metamorf
14. Mengetahui tekstur dari Batuan Metamorf.
15. Mengetahui komposisi dari Batuan Metamorf.
16. Mengetahui jenis-jenis dari Batuan Metamorf.

1.4 Ruang Lingkup

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


4

Laporan ini berjudul “Laporan Resmi Praktikum Geologi”.


Praktikum dilakukan di Laboratorium Geologi Akamigas Balongan.
Percobaan yang dilaksanakan adalah pengamatan Batuan Beku pada
praktikum pertama, pengamatan Batuan Sedimen pada praktikum kedua,
pengamatan Batuan Metamorf pada praktikum ketiga dan pembacaan peta
topografi pada praktikum ke empat. Praktikum dilakukan dengan cara
pengamatan dan percobaan secara langsung. Praktikum Geologi
dilaksanakan oleh seluruh Mahasiswa Akamigas Balongan dari Program
Studi Teknik Perminyakan.
Pada BAB I membahas tentang Pendahuluan, BAB II membahas
tentang Dasar Teori, BAB III membahas tentang Metode Penelitian, BAB
IV membahas tentang Batuan Beku, BAB V membahas tentang Batuan
Sedimen, BAB VI membahas tentang Batuan Metamorf dan BAB VII
membahas tentang Pembacaan Peta Topografi dan bab VIII membahas
tentang Penutup. Praktikum dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ada.
Pelaksanaan praktikum dapat berlangsung dengan lancar karena atas
bantuan Asisten Praktikum dan teman-teman kelompok.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


5

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


BAB II
DASAR TEORI

2.1 Batuan Beku


Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api")
adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan
sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan
ekstrusif (vulkanik).
Janis batuan ini dapat kita jumpai pada daerah lereng pegunungan.
Batuan Beku sendiri merupakan batuan yang berasal dari hasil pembentukan
magma yang mempunyai tekstur hablur (kristalin). Pembentukan Batuan
Beku berasal dari pembekuan magma yang ada dibawah permukaan bumi
atau hasil pembekuan lava dipermukaan bumi. Magma merupakan cairan
kental yang berasal dari larutan silika dan terbentuk secara alamiah, yang
memiliki temperatur tinggi antara 1.500 °C sampai 2.500 °C dan bersifat
mudah bergerak dan terletak pada kerak bumi bagian bawah. Pada saat
magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan menuju permukaan
bumi, maka mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa ini disebut dengan
penghabluran.
Batuan Beku tersusun atas senyawa-senyawa kimia yang membentuk
mineral penyusun Batuan Beku. Salah satu klasifikasi Batuan Beku dari
kimia adalah dari senyawa oksidanya, sepreti Silikon oksida (SiO 2), Titan
oksida (TiO2), Aluminium oksida (AlO2), Besi II oksida (Fe2O3), Besi
oksida (FeO), Mangan oksida (MnO), Magnesium Oksida (MgO), Kalsium
oksida (CaO), Natrium oksida (Na2O), Kalium oksida (K2O), air (H2O+),
Fosfor peroksida (P2O5), dari persentase setiap senyawa kimia dapat
mencerminkan beberapa lingkungan pembentukan mineral.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022 5


6

Menurut para ahli seperti Turner dan Verhoogen (1960), F. F


Groun (1947), Takeda (1970), magma didefinisikan sebagai cairan silikat.
kental yang pijar terbentuk secara alamiah, bertemperatur tinggi antara
1.500–2.5000C dan bersifat mobile (dapat bergerak) serta terdapat pada
kerak bumi bagian bawah. Dalam magma tersebut terdapat beberapa bahan
yang larut, bersifat volatile (air, CO2, chlorine, fluorine, iron, sulphur, dan
lain-lain) yang merupakan penyebab mobilitas magma, dan non-volatile
(non-gas) yang merupakan pembentuk mineral yang lazim dijumpai dalam
Batuan Beku.
Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke
permukaan bumi, maka mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut
dikenal dengan peristiwa penghabluran. Berdasarkan penghabluran mineral-
mineral silikat (magma), oleh NL. Bowen disusun suatu seri yang dikenal
dengan Bowen’s Reaction Series.
Dalam mengidentifikasi Batuan Beku, sangat perlu sekali
mengetahui karakteristik Batuan Beku yang meliputi sifat fisik dan
komposisi mineral Batuan Beku. Dalam membicarakan masalah sifat fisik
Batuan Beku tidak akan lepas dari teksur, struktur, komposisi mineral,
klasifikasi Batuan Beku dan jenis-jenis Batuan Beku.
Analisa kimia batuan dapat dipergunakan untuk penentuan jenis
magma asal, pendugaan temperatur pembentukan magma, kedalaman
magma asal, dan banyak lagi kegunaan lainya. Dalam analisis kimia Batuan
Beku, diasumsikan bahwa batuan tersebut mempunyai komposisi kimia
yang sama dengan magma sebagai pembentukannya. Batuan Beku yang
telah mengalaimi ubahan atau pelapukan akan mempunyai komposisi kimia
yang berbeda. Karena itu batuan yang akan dianalisa harus batuan yang
sangat segar dan belum mengalami ubahan. Namun begitu sebagai catatan
pengelompokan yang didasarkan kepada susunan kimia batuan, jarang
dilakukan. Hal ini disebabkan disamping prosesnya lama dan mahal, karena
harus dilakukan melalui analisa kimiawi

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


7

Klasifikasi Batuan Beku Batuan beku dapat diklasifikasikan


berdasarkan cara terjadinya, kandungan SiO2, dan indeks warna. Dengan
demikian dapat ditentukan nama batuan yang berbeda-beda meskipun dalam
jenis batuan yang sama, menurut dasar klasifikasinya (Wikipedia Bahasa
Indonesia).
a. Klasifikasi berdasarkan cara terjadinya
Menurut Rosenbusch (1877-1976) batuan beku dibagi menjadi:
 Effusive rock, untuk batuan beku yang terbentuk di permukaan.
 Dike rock, untuk batuan beku yang terbentuk dekat permukaan.
 Deep seated rock, untuk batuan beku yang jauh di dalam bumi. Oleh
W.T. Huang (1962), jenis batuan ini disebut plutonik, sedang batuan
effusive disebut batuan vulkanik.
b. Klasifikasi berdasarkan kandungan SiO2
Menurut (C.L. Hugnes, 1962), yaitu:
 Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih dari 66%.
Contohnya adalah riolit.
 Batuan beku intermediate, apabila kandungan SiO2 antara 52% - 66%.
Contohnya adalah dasit.
 Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 antara 45% - 52%.
Contohnya adalah andesit.
 Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari 45%.
Contohnya adalah basalt.
c. Klasifikasi berdasarkan indeks warna
Menurut ( S.J. Shand, 1943), yaitu:
 Leucoctaris rock, apabila mengandung kurang dari 30% mineral
mafik.
 Mesococtik rock, apabila mengandung 30% - 60% mineral mafik.
 Melanocractik rock, apabila mengandung lebih dari 60% mineral
mafik.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


8

Tekstur didefinisikan sebagai keadaan atau hubungan yang erat antar


mineral-mineral sebagai bagian dari batuan dan antara mineral-mineral
dengan massa gelas yang membentuk massa dasar dari batuan.
Kristalinitas adalah derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada
waktu terbentuknya batuan tersebut. Kristalinitas dalam fungsinya
digunakan untuk menunjukkan berapa banyak yang berbentuk kristal dan
yang tidak berbentuk kristal, selain itu juga dapat mencerminkan kecepatan
pembekuan magma, Dalam pembentukannnya dikenal tiga kelas derajat
kristalisasi, yaitu:
 Holokristalin, yaitu batuan beku dimana semuanya tersusun oleh
kristal. Tekstur holokristalin adalah karakteristik batuan plutonik,
yaitu mikrokristalin yang telah membeku di dekat permukaan.
 Hipokristalin, yaitu apabila sebagian batuan terdiri dari massa gelas
dan sebagian lagi terdiri dari massa kristal.
 Holohialin, yaitu batuan beku yang semuanya tersusun dari massa
gelas. Tekstur holohialin banyak terbentuk sebagai lava (obsidian),
dike dan sill, atau sebagai fasies yang lebih kecil dari tubuh batuan.

Granularitas didefinisikan sebagai besar butir (ukuran) pada batuan


beku. Pada umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu:
a. Fanerik/fanerokristalin
Kristal-kristal jenis fanerik ini dapat dibedakan menjadi:
 Halus (fine), apabila ukuran diameter butir kurang dari 1 mm.
 Sedang (medium), apabila ukuran diameter butir antara 1 – 5 mm.
 Kasar (coarse), apabila ukuran diameter butir antara 5 – 30 mm.
 Sangat kasar (very coarse), apabila ukuran diameter butir lebih dari 3
mm
b. Afanitik
Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak dapat dibedakan dengan
mata biasa sehingga diperlukan bantuan mikroskop. Batuan dengan tekstur

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


9

afanitik dapat tersusun oleh kristal, gelas atau keduanya. Dalam analisis
mikroskopis dapat dibedakan:

 Mikrokristalin, apabila mineral-mineral pada batuan beku bisa diamati


dengan bantuan mikroskop dengan ukuran butiran sekitar 0,1 – 0,01
mm.
 Kriptokristalin, apabila mineral-mineral dalam batuan beku terlalu
kecil untuk diamati meskipun dengan bantuan mikroskop. Ukuran
butiran berkisar antara 0,01 – 0,002 mm.

Bentuk Kristal, Bentuk kristal adalah sifat dari suatu kristal dalam
batuan, jadi bukan sifat batuan secara keseluruhan. Ditinjau dari pandangan
dua dimensi dikenal tiga bentuk kristal, yaitu:
 Euhedral, apabila batas dari mineral adalah bentuk asli dari bidang
kristal.
 Subhedral, apabila sebagian dari batas kristalnya sudah tidak terlihat
lagi.
 Anhedral, apabila mineral sudah tidak mempunyai bidang kristal asli.
Ditinjau dari pandangan tiga dimensi, dikenal empat bentuk kristal,
yaitu:
 Equidimensional, apabila bentuk kristal ketiga dimensinya sama
panjang.
 Tabular, apabila bentuk kristal dua dimensi lebih panjang dari satu
dimensi yang lain.
 Prismitik, apabila bentuk kristal satu dimensi lebih panjang dari dua
dimensi yang lain.
 Irregular, apabila bentuk kristal tidak teratur.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


10

Hubungan antar kristal atau disebut juga relasi didefinisikan sebagai


hubungan antara kristal/mineral yang satu dengan yang lain dalam suatu
batuan. Secara garis besar, relasi dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Equigranular
Yaitu apabila secara relatif ukuran kristalnya yang membentuk
batuan berukuran sama besar. Berdasarkan keidealan kristal-kristalnya,
maka equigranular dibagi menjadi tiga, yaitu:
 Panidiomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-
mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang euhedral.
 Hipidiomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-
mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang subhedral.
 Allotriomorfik granular, yaitu apabila sebagian besar mineral-
mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang anhedral.
b. Inequigranular
Yaitu apabila ukuran butir kristalnya sebagai pembentuk batuan
tidak sama besar. Mineral yang besar disebut fenokris dan yang lain disebut
massa dasar atau matrik yang bisa berupa mineral atau gelas.
Struktur adalah kenampakan batuan secara makro yang meliputi
kedudukan lapisan yang jelas/umum dari lapisan batuan. Struktur batuan
beku sebagian besar hanya dapat dilihat dilapangan saja, misalnya:
 Pillow lava atau lava bantal, yaitu struktur paling khas dari batuan
vulkanik bawah laut, membentuk struktur seperti bantal.
 Joint struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar
yang tersusun secara teratur tegak lurus arah aliran. Sedangkan
struktur yang dapat dilihat pada contoh-contoh batuan (hand
speciment sample), yaitu:
 Masif, yaitu apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas
(tidak menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan
adanya fragmen lain yang tertanam dalam tubuh batuan beku.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


11

 Vesikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan


oleh keluarnya gas pada waktu pembekuan magma. Lubang-lubang
tersebut menunjukkan arah yang teratur.
 Skoria, yaitu struktur yang sama dengan struktur vesikuler tetapi
lubang-lubangnya besar dan menunjukkan arah yang tidak teratur.

 Amigdaloidal, yaitu struktur dimana lubang-lubang gas telah terisi


oleh mineral-mineral sekunder, biasanya mineral silikat atau
karbonat.
 Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya
fragmen/pecahan batuan lain yang masuk dalam batuan yang
mengintrusi.
Pada umumnya batuan beku tanpa struktur (masif), sedangkan
struktur-struktur yang ada pada batuan beku dibentuk oleh kekar (joint) atau
rekahan (fracture) dan pembekuan magma, misalnya: columnar joint (kekar
tiang), dan sheeting joint (kekar berlembar).
Hubungan antara batuan beku dengan reservoir, menurut saya tidak
bisa langsung di katakana adanya hubungan tersebut,karena reservoir adalah
tersusun dari batuan sedimen.
2.2 Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil
pemadatan endapan yang berupa bahan lepas. Menurut ( Pettijohn, 1975 )
batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil
perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia
maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan
bumi yang kemudian mengalami pembatuan.
Volume batuan sedimen dan termasuk batuan metasedimen hanya
mengandung 5% yang diketahui di litosfera dengan ketebalan 10 mil di luar
tepian benua, dimana batuan beku metabeku mengandung 95%. Sementara
itu, kenampakan di permukaan bumi, batuan-batuan sedimen menempati
luas bumi sebesar 75%, sedangkan singkapa dari batuan beku sebesar 25%

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


12

saja. Ketebalan batuan sedimen antara 0 sampai 13 kilometer, hanya 2,2


kilometer ketebalan yang tersingkap dibagian benua. Bentuk yang besar
lainnya tidak terlihat, setiap singkapan memiliki ketebalan yang berbeda dan
singkapan umum yang terlihat ketebalannya hanya 1,8 kilometer. Ketebalan
yang dimiliki bervariasi dari yang lebih tipis dari 0,2 kilometer sampai lebih
dari 3 kilometer, sedangkan ketebalan rata-rata sekitar 1 kilometer
(Endarto, 2005 ).
Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas
dengan ketebalan antara beberapa centimeter sampai beberapa kilometer.
Juga ukuran butirnya dari sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa
proses yang penting lagi yang termasuk kedalam batuan sedimen.
Disbanding dengan batuan beku, batuan sedimen hanya merupakan tutupan
kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya 5% dari seluruh batuan-batuan
yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu lempung adalah 80%,
batupasir 5% dan batu gamping kira-kira 80% (Pettijohn, 1975).
Sedimen tidak hanya bersumber dari darat saja tetapi dapat juga dari
yang terakumulasi di tepi-tepi cekungan yang melengser kebawah akibat
gaya gravitasi. Meskipun secara teoritis dibawah permukaan air tidak terjadi
erosi, namun masih ada energy air, gelombang dan arus bawah permukaan
yang mengikis terumbu-terumbu karang di laut dan hasil kikisannya
terendapkan di sekitarnya.
Klasifikasi Batuan sedimen dapat di bagi menjadi beberapa bagian
meliputi :
a. Sedimen Klastik
Batuan  sedimen klastik terbentuk sebagai akibat pengendapan
kembali batuan rombakan asal, baik batuan beku, metamorf, ataupun betuan
sedimen yang lebih tua. Adapun fragmentasi batuan asal dimulai dari
pelapukan, baik mekanik maupun kimiawi, lalu tererosi, tertransportasi lalu
terendapkan pada sebuah cekungan pengendapan lalu mengalami proses
diagenesa yaitu proses perubahan-perubahan pada temperature rendah yang

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


13

meliputi kompaksi, sementasi, rekristalisasi, autogenesis, dan


metasomatisme.
b. Sedimen Non Klastik
Batuan sedimen non klastik terbentuk karena proses pengendapan
secara kimiawi dari larutan maupun hasil aktivitas organik dan umumnya
tersusu oleh authigenic minerals. Authigenic mineralsadalah mineral
yang terbentuk pada lingkungan sedimentasi. Misal : Gypsum, Anhydrite,
Kalsit, Halit.
 Batuan Sedimen Karbonat : Batuan karbonat adalah batuan sedimen
dengan komposisi yang domonan (lebih dari 50%) terdiri dari mineral-
mineral atau garam-garam karbonat, yang dalam praktek secara umum
meliputi batugamping dan dolomite.
Karbonat Klastik : Batugamping klastik adalah batugamping yang
terbentuk dari pengendapankembali detritus batugamping asal.  
Contoh:Kalsirudit,Kalkarenit,Kalsilutit
Bentuk Butir, Berdasar perbandingan diameter panjang (long) (l),
menengah (intermediate) (i) dan pendek (short) (s) maka terdapat empat
bentuk butir di dalam batuan sedimen, yaitu:
a. Oblate, bila l = i tetapi tidak sama dengan s.
b. Equant, bila l = i = s.
c. Bladed, bila l tidak sama dengan i tidak sama dengan s.
d. Apabila bentuk-bentuk teratur tersebut tidak dapat diamati, maka cukup
disebutkan bentuknya tidak teratur. Pada kenyataannya, bentuk butir
yang dapat diamati secara megaskopik adalah yang berukuran paling
kecil granule (kerikil, f ³ 2 mm).

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


14

Gambar 2.1 bentuk butir


(sumber : www.google.com)
Berdasarkan kebundaran atau keruncingan butir sedimen maka
Pettijohn, dkk., (1987) membagi kategori kebundaran menjadi enam
tingkatan ditunjukkan dengan pembulatan rendah dan tinggi, Keenam
kategori kebundaran tersebut yaitu:
a. Sangat meruncing (sangat menyudut) (very angular)
b. Meruncing (menyudut) (angular)
c. Meruncing (menyudut) tanggung (subangular)
d. Membundar (membulat) tanggung (subrounded)
e. Membundar (membulat (rounded), dan
f. Sangat membundar (membulat) (well-rounded).

Gambar 2.2 kategori kebundaran dan keruncingan butiran sedimen


(sumber : www.google.com)

Pemilahan adalah keseragaman dari ukuran besar butir penyusun


batuan sedimen, artinya bila semakin seragam ukurannya dan besar butirnya
maka pemilahan semakin baik.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


15

a. Pemilahan baik, bila ukuran butir di dalam batuan sedimen tersebut


seragam. Hal ini biasanya terjadi pada batuan sedimen dengan kemas
tertutup.
b. Pemilahan sedang, bila ukuran butir di dalam batuan sedimen terdapat
yang seragam maupun yang tidak seragam.
c. Pemilahan buruk, bila ukuran butir di dalam batuan sedimen sangat
beragam, dari halus hingga kasar. Hal ini biasanya terdapat pada batuan
sedimen dengan kemas terbuka.

Gambar 2.3 Pemilahan ukuran butir di dalam batuan sedimen.


(sumber : www.Google.com)

Adapun struktur batuan sedimen meliputi:


a. Struktur di dalam batuan (features within strata) :
 Struktur perlapisan (planar atau stratifikasi)
 Struktur perlapisan silang-siur (cross bedding / cross lamination).
 Struktur perlapisan pilihan (graded bedding)
b. Struktur permukaan (surface features) :
 Ripples (gelembur gelombang atau current ripple marks)
 Cetakan kaki binatang
 Cetakan jejak binatang melata
 Rekahan lumpur (mud cracks, polygonal cracks)
 Gumuk pasir (dunes, antidunes)
 Struktur erosi (erosional sedimentary structures)

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


16

Adapun hubungan antara batuan sedimen dengan reservoir adalah


sangat berhubungan, karena formasi dari reservoir kebanyakan terdiri dari
batuan sedimen.

2.3 Batuan Metamorf


Batuan metamorf (atau batuan malihan) adalah salah satu kelompok
utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe
batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut
metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai
panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrem akan mengalami
perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan
sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa
contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan
digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies
metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan
yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga
terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan
terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu
tinggi. Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi
akibat erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat
berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan
bumi.
Klasifikasi batuan metamorf dapat di bagi menjadi beberapa bagian
meliputi :
a. Batuan Metamorf Kontak
Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu
yang sangat tinggi (sebagai akibat dari aktivitas magma). Adanya suhu

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


17

yang sangat tinggi menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun


warna batuan. Contohnya batu kapur (gamping) menjadi marmer.

b. Batuan Metamorf Dinamo


Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya tekanan
yang tinggi (berasal dari tenaga endogen) dalam waktu yang lama.
Contohnya batu lumpur (mud stone) menjzdi batu tulis (slate). Batuan ini
banyak dijumpai di daerah patahan atau lipatan.

c. Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis


Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh gas-
gas yang ada pada magma. Contohnya kuarsa dengan gas fluorium berubah
menjadi topas (Wikipedia, 2013).
Batuan asal atau batuan induk baik berupa batuan beku, batuan
sedimen maupun batuan metamorf dan telah mengalami perubahan
mineralogi, tekstur serta struktur sebagai akibat adanya perubahan
temperatur (di atas proses diagenesa dan di bawah titik lebur; 200-350oC <
T < 650-800oC) dan tekanan yang tinggi (1 atm < P < 10.000 atm) disebut
batuan metamorf. Proses metamorfisme tersebut terjadi di dalam bumi pada
kedalaman lebih kurang 3 km – 20 km. Winkler (1989) menyatakan
bahwasannya proses-proses metamorfisme itu mengubah mineral-mineral
suatu batuan pada fase padat karena pengaruh atau respons terhadap kondisi
fisika dan kimia di dalam kerak bumi yang berbeda dengan kondisi
sebelumnya. Proses-proses tersebut tidak termasuk pelapukan dan
diagenesa.
Pembentukan Batuan Metamorf, Batuan beku dan sedimen dibentuk
akibat interaksi dari proses kimia, fisika, biologi dan kondisi-kondisinya di
dalam bumi serta di permukaannya. Bumi merupakan sistim yang dinamis,
sehingga pada saat pembentukannya, batuan-batuan mungkin mengalami
keadaan yang baru dari kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


18

yang luas di dalam tekstur dan mineraloginya. Perubahan-perubahan


tersebut terjadi pada tekanan dan temperatur di atas diagenesa dan di bawah
pelelehan, maka akan menunjukkan sebagai proses metamorfisme.
Suatu batuan mungkin mengalami beberapa perubahan lingkungan
sesuai dengan waktu, yang dapat menghasilkan batuan polimetamorfik.
Sifat-sifat yang mendasar dari perubahan metamorfik adalah batuan tersebut
terjadi selama batuan berada dalam kondisi padat. Perubahan komposisi di
dalam batuan kurang berarti pada tahap ini, perubahan tersebut adalah
isokimia yang terdiri dari distribusi ulang elemen-elemen lokal dan volatil
diantara mineral-mineral yang sangat reaktif. Pendekatan umum untuk
mengambarkan batas antara diagenesa dan metamorfisme adalah
menentukan batas terbawah dari metamorfisme sebagai kenampakan
pertama dari mineral yang tidak terbentuk secara normal di dalam sedimen-
sedimen permukaan, seperti epidot dan muskovit. Walaupun hal ini dapat
dihasilkan dalam batas yang lebih basah. Sebagai contoh, metamorfisme
shale yang menyebabkan reaksi kaolinit dengan konstituen lain untuk
menghasilkan muskovit. Bagaimanapun juga, eksperimen-eksperimen telah
menunjukkan bahwa reaksi ini tidak menempati pada temperatur tertentu
tetapi terjadi antara 200°C – 350°C yang tergantung pada pH dan
kandungan potasium dari material-material disekitarnya. Mineral-mineral
lain yang dipertimbangkan terbentuk pada awal metamorfisme adalah
laumonit, lawsonit, albit, paragonit atau piropilit. Masing-masing terbentuk
pada temperatur yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda, tetapi secara
umum terjadi kira-kira pada 150°C atau dikehendaki lebih tinggi. Di bawah
permukaan, temperatur di sekitarnya 150°C disertai oleh tekanan lithostatik
kira-kira 500 bar.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


19

Gambar 2.4 memperlihatkan batuan asal yang mengalami metamorfisme


(sumber: www.google.com)

Pembentukan batuan metamorf selain didasarkan pada tingkat


malihannya juga didasarkan pada penyebabnya. Berdasarkan penyebabnya
batuan metamorf dibagi menjadi tiga yaitu (1) Metamorfisme
kontak/termal,pengaruh T dominan; (2) Metamorfisme dinamo/
kataklastik/dislokasi/kinematik, pengaruh P dominan; dan (3) Metamorfisme
regional, terpengaruh P & T, serta daerah luas. Metamorfisme kontak terjadi
pada zona kontak atau sentuhan langsung dengan tubuh magma (intrusi)
dengan lebar antara 2 – 3 km (Gambar 2). Metamorfisme dislokasi terjadi
pada daerah sesar besar/ utama yaitu pada lokasi dimana masa batuan
tersebut mengalami penggerusan. Sedangkan metamorfisme regional terjadi
pada kulit bumi bagian dalam dan lebih intensif bilamana diikuti juga oleh
orogenesa (Gambar 3). penyebaran tubuh batuan metamorf ini luas sekali
mencapai ribuan kilometer.
Tekstur yang berkembang selama proses metamorfisme secara
tipikal penamaanya mengikuti kata-kata yang mempunyai akhiran -blastik.
Contohnya, batuan metamorf yang berkomposisi kristal-kristal berukuran
seragam disebut dengan granoblastik. Secara umum satu atau lebih mineral
yang hadir berbeda lebih besar dari rata-rata; kristal yang lebih besar
tersebut dinamakan porphiroblast. Porphiroblast, dalam pemeriksaan
sekilas, mungkin membingungkan dengan fenokris (pada batuan beku),
tetapi biasanya mereka dapat dibedakan dari sifat mineraloginya dan foliasi

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


20

alami yang umum dari matrik. Pengujian mikroskopik porphiroblast sering


menampakkan butiran-butiran dari material matrik, dalam hal ini
disebut poikiloblast. Poikiloblast biasanya dianggap terbentuk oleh
pertumbuhan kristal yang lebih besar disekeliling sisa-sisa mineral
terdahulu, tetapi kemungkinan poikiloblast dapat diakibatkan dengan cara
pertumbuhan sederhana pada laju yang lebih cepat daripada mineral-mineral
matriknya, dan yang melingkupinya. Termasuk material yang menunjukkan
(karena bentuknya, orientasi atau penyebarannya) arah kenampakkan mula-
mula dalam batuan (seperti skistosity atau perlapisan asal); dalam hal ini
porphiroblast atau poikiloblast dikatakan mempunyai tekstur helicitik.
Kadangkala batuan metamorf terdiri dari kumpulan butiran-butiran yang
berbentuk melensa atau elipsoida; bentuk dari kumpulan-kumpulan ini
disebut augen (German untuk “mata”), dan umumnya hasil dari kataklastik
(penghancuran, pembutiran, dan rotasi). Sisa kumpulan ini dihasilkan dalam
butiran matrik. Istilah umum untuk agregat adalah porphyroklast. Tekstur
batuan metamorf yang dicirikan dengan tekstur batuan asal sudah tidak
kelihatan lagi atau memperlihatkan kenampakan yang sama sekali baru.
Dalam penamaannya menggunakan akhiran kata –blastik.
a. Tekstur Porfiroblastik: sama dengan tekstur porfiritik (batuan beku),
hanya kristal besarnya disebut porfiroblast.
b. Tekstur Granoblastik: tekstur yang memperlihatkan butir-butir mineral
seragam.
c. Tekstur Lepidoblastik: tekstur yang memperlihatkan susunan mineral
saling sejajar dan berarah dengan bentuk mineral pipih.
d. Tekstur Nematoblastik: tekstur yang memperlihatkan adanya mineral-
mineral prismatik yang sejajar dan terarah.
e. Tekstur Idioblastik: tekstur yang memperlihatkan mineral-mineral
berbentuk euhedral.
f. Tekstur Xenoblastik: sama dengan tekstur idoblastik, namun mineralnya
berbentuk anhedral.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


21

Struktur Batuan Metamorf, Secara umum struktur yang dijumpai di


dalam batuan metamorf dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu struktur
foliasi dan struktur non foliasi. Struktur foliasi ditunjukkan oleh adanya
penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf, sedang struktur non
foliasi tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral-mineral penyusun
batuan metamorf.
a. Struktur Foliasi
 Struktur Skistose: struktur yang memperlihatkan penjajaran mineral
pipih (biotit, muskovit, felspar) lebih banyak dibanding mineral
butiran.
 Struktur Gneisik: struktur yang memperlihatkan penjajaran mineral
granular, jumlah mineral granular relatif lebih banyak dibanding
mineral pipih.
 Struktur Slatycleavage: sama dengan struktur skistose, kesan
kesejajaran mineraloginya sangat halus (dalam mineral lempung).
 Struktur Phylitic: sama dengan struktur slatycleavage, hanya mineral
dan kesejajarannya sudah mulai agak kasar
b. Struktur Non Foliasi
 Struktur Hornfelsik: struktur yang memperlihatkan butiran-butiran
mineral relatif seragam.
 Struktur Kataklastik: struktur yang memperlihatkan adanya
penghancuran terhadap batuan asal.
 Struktur Milonitik: struktur yang memperlihatkan liniasi oleh adanya
orientasi mineral yang berbentuk lentikuler dan butiran mineralnya
halus.
 Struktur Pilonitik: struktur yang memperlihatkan liniasi dari belahan
permukaan yang berbentuk paralel dan butiran mineralnya lebih kasar
dibanding struktur milonitik, malah mendekati tipe struktur filit.
 Struktur Flaser: sama struktur kataklastik, namun struktur batuan asal
berbentuk lensa yang tertanam pada masa dasar milonit.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


22

 Struktur Augen: sama struktur flaser, hanya lensa-lensanya terdiri dari


butir-butir felspar dalam masa dasar yang lebih halus.
 Struktur Granulose: sama dengan hornfelsik, hanya butirannya
mempunyai ukuran beragam.
 Struktur Liniasi: struktur yang memperlihatkan adanya mineral yang
berbentuk jarus atau fibrous.
Adapun hubungan antara batuan metamorf dengan reservoir adalah
tidak ada, karena batuan metamorf adalah batuan yang paling akhir
terbentuk sesudah batuan beku dan batuan sedimen.

2.4 Topografi
Topografi secara ilmiah artinya adalah study tentang bentuk
permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit, dan asteroid. Dalam
pegertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk
permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadaap
lingkungan, dan bahkan kebudaayaan local. Topografi umumnya
menyuguhkan relief permukaan dan identifikasi jenis lahan.
Topografi berasal dari kata topos yang berarti tempat dan graphia
yang berarti tulisan. Objek dari topografi adalah mengenai posisi sebuah
bagian dan secara umum menunjuk pada koordinat secara horizontal seperti
garis lintang dan garis bujur, dan secara vertical yaitu ketinggian.
Mengidentifikasi jenis lahan juga termasuk bagian dari objek studi ini. Studi
topografi di lakukan dengan berbagai alas an, diantaranya perencanaan
militer dan eksplorasi geologi.
Adapun pengenalan peta topografi secara umum ialah gambaran
atau dimensi dari suatu objek yang di lihat dari atas yang ukurannya di
reduksi, ada beberapa cara penggambaran peta topografi :
a. Garis kontur, adalah garis yang menghubungkan titik titik ketinggian
yang ssama pada suatu permukaan bumi.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


23

b. Garis hachures, yaitu garis lurus yang di tarik dari titik titik ketinggian
tertinggi ke titik titik yang lebih rendah di sekitarnya (lereng curam
garisnya makin merapat)
c. Pewarnaan (tinting), daerah yang mempunyai relief tinggi warnanyya
makin gelapsebaliknya daerah relief rendah warnanya makin cerah
contohnya atlas.
d. Bayangan (shading), topografi curam di beri bayangan yang tebal,rapat,
serta pendek, sebaliknya daerah landai di beri garis bayangan tipis,
panjang dan renggang.
e. Kombinasi, dengan cara menggabungkan antara kontur dengan warna
dan lain lainnya.
Selain beberapa cara penggambaran peta topografi meliputi :
a. Relief, menggambarkan beda tinggi suatu tempat ke tempat lain di
suatu daerah missal bukit, dataran, pegunungan, lembah, lereng dan lain
sebagainya.
b. Pola aliran, pola aliran dapat di definisikan sebagai suatu kumpulan
jalan jalan pengairan di daerah suatu kawasan,tanpa memperhatikan
apakah jalan jalan pengaliran itu mempunyai sungai permanen atau
tidak. Pola aliran dapat di kelompokan ke dalam dasar yakni
 Derintik
 Parallel
 Trellis
 Rectangular
 Radial
 Annular
 Pola pengaliran multi
 Pola pengaliran concoted

Skala pada peta topografi di bagi 3 meliputi :


 Representative fraction scale (skala R.F)

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


24

 Grafik scale (skala grafik)


 Verbal scale (skala verbal)

Salah satu perlengkapan yang tidak kalah pentingadalah arah utara,


karena tiap peta dapat di gunakan dengan baik haruslah di ketahui arah
utaranya, ada 3 macam arah utara, diantaranya :
 Arah utara magnetic
 Gridh north
 True north

Pada peta topografi yang baik harus terdapat unsure atau keterangan
yang dapat di gunakan untuk berbagai kegiatan penelitian atau kemiliteran
yakni :
a. Skala
Merupakan perbandingan jarak horizontal yang sebenarnya dengan jarak
peta. Perlu di ketahui bahwa jarak yang di ukur pada peta adalah jarak
horizontal, ada 3 macam skala yang bisa di pakai pada peta topografi :
 Representative fraction scale (skala F.R)
Di tunjukan dengan pecahan, contoh 1:10000. Artinya 1 cm di p eta sama
dengan 10000 cm di lapangan atau sama dengan 100 m di lapangan,
kelemahan penggunaan skala ini yaitu jika peta mengalami pemuaian
maka skala tidak akan berlaku lagi.
 Grafik scale (skala grafik)
Yaitu perbandingan jarak horizontal sesungguhnya dengan jarak pada
peta yang di tunjukan dengan garis. Skala ini adalah paling baik
karena tidak terpengaruh oleh pemuaian maupun penciutan dari peta.
 Verba scale (skala verbal)
Dinyatakan pada ukuran panjang, contoh 1 cm = 10 km, skala ini
hamper sama dengan skala R.F.
b. Arah utara peta

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


25

Salah satu perlengkapan peta yang tidak kalaah pentingnya addalah arah
utara, karena tiap peta dapat di gunakan dengan baik haruslah di ketahui
arah utaranya. Arah utara ini berguna untuk menyesuaikan dengan antara
utara peta dendan arah utama jarum kompas, ada 3 macam arah utara
jarum kompas yaitu :
 Arah utara magnetic
 Gridh north
 True north
c. Legenda
Salah satu perlengkapan peta topografi banyak di gunakan tanda untuk
mewakili bermacam macam keadaan yang ada di lapangan dan biasanya
terletak di bawah peta.
d. Judul peta
Judul peta merupakan nama daerah yang tercakup di dalampeta dan
berguna untuk pencairan peta bila suatu waktu waktu di perlukan, sumber
pembagian nomor lembar peta tersebut di sebut quadrangle.
e. Converage diagram
Maksudnya peta tersebut di buat dengan cara atau metode yang
bagaimana, hal ini untuk dapat memperkirakan sampai sejauh mana
kebaikan atau ketelitian peta. Misalnya di buat berdasarkan foto udara
atau di buat berdasarkan pengukuran di lapangan.
f. Indeks administrasi
Pembagian daerah berdasarkan hokum addministrasi, hal ini penting
untuk memudahkan pengurusan izin untuk melakukan atau mengadakan
pengamatan pemetaan pengamatan.
g. Indeks adjoin sheet
Menunjukan kedudukan peta yang bersangkutan terhadap lembar lembar
peta di sekitarnya.
h. Edisi peta

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


26

Edisi peta di pakai untuk mengetahui mutu dari pada peta atau
mengetahui kapan peta tersebut di cetak atau di buat.

Adapun sifat sifat garis kontur pada peta topografi meliputi :


a. Garis kontur tidak akan berpotongan satu sama lain
b. Garis kontur tidak akan bertemu satu dengan garis kontur yang memiliki
ketinggian yang berbeda.
c. Garis kontur akan meregang jika landai dan rapat jika suram
d. Garis kontur yang memotong sungai yang meruncinfg kea rah hulu
e. Garis kontur di gambaarkan hingga batas tepi peta
f. Garis kontur setengan di gambarkan dengan garis putus putus

Ada beberapa cara untuk menentukan titik ketinggian dan jarak,


meliputi :
a. Pada indeks kontur langsung dapat di ketahui
b. Pada intermediate kontur di hitung dari indeks kontur dengan
memperhatikan interval kontur.
c. Pada intermediate kontur cara interpolasi
d. Titik triangulasi

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Dalam melaksanakan praktikum geologi dasar, Mahasiswa


diharapkan mampu mendeskripsikan batuan-batuan, yaitu batuan beku,
sedimen, metamorf dan dapat membedakan antara ketiga batuan tersebut.
Yang menjadi suatu keahlian dalam bidang perminyakan.
Untuk mendukung praktikum dan kajian yang akan dilakukan,
maka dapat dilakukan beberapa metode pelaksanaan, antara lain:
3.1 Metode Penelitian Langsung
Dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap batuan.
Berdasarkan penelitian itulah penulis mendapatkan data-data yang akan
menjadi sumber data dalam pembuatan laporan. Pelaksanaan praktikum
merupakan tahapan pengambilan data-data batuan melalui pencatatan dari
hasil objek batuan yang telah diteliti yaitu berupa jenis, struktur, tekstur,
komposisi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamort dalam
Pratikum Geologi Dasar.
3.2 Metode Studi Literatur
Merupakan data yang diperoleh dari buku-buku atau hand book,
media cetak seperti majalah atau koran yang membahas tentang batuan,
media elektronik dan internet sebagai bahan tambahan dalam penyusunan
laporan yang berkaitan dengantopik yang ditulis.
3.3 Metode Interview
Metode interview ini dilakukan praktikan dengan mengajukan
bberapa pertanyaan kepada Asisten Praktikum Geologi Dasar mengenai,
klasifikasi, sifat-sifat fisik, serta contoh-contoh batuan beku, batuan sedimen
dan batuan metamorf secara langsung selama praktikum dilaksanakan.
Setelah data-data yang ada dapat di konsultasikansecara langsung dariteman

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022 27


28

seangkatan, Asisten Praktikum Mata Kuliah Geologi Dasar, serta


Para Ahli Geologi.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

BAB IV
BATUAN BEKU

4.1 Tujuan
16. Mendeskripsikan pengertian batuan beku
17. Mengetahui proses terjadinya batuan beku
18. Mengetahui jenis-jenis batuan beku
19. Mengetahui sifat dan komposisi batuan beku
20. Mengetahui batuan beku
21. Batuan intrusif yaitu jenis batuan beku yang mengalami proses kristalisasi
magma di bawah permukaan bumi. Magma tersebut meleleh lalu menjadi
keras seperti batu. Sedangkan

22.batuan vulkanik atau ekstrusif ditemukan saat magma yang keluar menuju
atas permukaan bumi. Magma dari batuan ini berisiko meledak dahsyat di
atas atmosfer, kemudian terjatuh karena gravitasi dan menjadi batu di Bumi.

23.Berikut ini adalah gambar proses terbentuknya batuan beku:


24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32. Gambar 4.1

33.Proses terbentuknya Batuan Beku


34.(https://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_beku)

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

35.Ciri khusus batuan beku


36.1. Warna

37. Warna merupakan ciri paling mudah membedakan bermacam-macam


batuan. Batuan beku memiliki banyak warna yang disebabkan oleh
penyusun batuan ini. Komposisi dan pencampuran mineral merupakan
inti utama asal dari beragam warna yang muncul. Untuk batuan beku
memiliki warna dari hitam, abu-abu, sampai putih cerah.
4.2 Dasar Teori
Batuan beku  adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang
mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di
bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas
permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal
dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik
di mantel ataupun kerak bumi. Batuan beku juga disebut igneus dari Bahasa
Latin yang berarti "api".
Pada batuan beku dalam, magma yang membeku di bawah
permukaan bumi. Pendinginannya sangat lambat (dapat mencapai juataan
tahun), memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan sempurna
bentuknya menjadi tubuh batuan beku intrusif. Bentuk batuan beku
ditentukan oleh magma, magma tersebut dapat memnyusup melalui
rekahan-rekahan atau menerobos pada batuan-batuan sebelumnya.
Sedangkan pada batuan beku luar, magma mencapai permukaan buni, keluar
melalui rakahan atau lubang kepundan gunung berapisebagai erupsi,
mendingin dan cepat membeku menjadi batuan ekstrusif.
2. Tekstur
Batuan beku memiliki tekstur yan
g beragam juga. Seperti pada warna, tekstur batuan beku juga
bergantung pada kandungan komposisi mineralnya.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

ineral dan jenisnya memiliki hubungan erat dengan kristalinitas,


granularitas, dan bentuk kristal. Ketiganya dibahas lebih lengkap
pada poin selanjutnya.
3. Tingkat Kristalisasi (Kristalinitas)
Arti dari kristalinitas adalah derajat pada proses kristalisasi
suatu batuan beku pada saat proses pembentukan terjadi.
Fungsinya yaitu menjelaskan bentuk partikel penyusun batu yang
berbentuk kristal dan tidak. Kristanilitas juga berguna untuk
mendapat informasi mengenai kecepatan pembekuan magma agar
menjadi batuan beku. Kristalinitas memberikan pernyataan
berikut; apabila batuan beku mengalami perlambatan magma
yang ada, maka kristal kemungkinan besar berbentuk kasar.
Sebaliknya, jika magma mempercepat prosesnya dalam
pembuatan batuan beku, maka dapat disimpulkan bahwa kristal
pembentuknya dalam keadaan halus.Tingkat kristalisasi dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu :
 Holokristalin adalah penyusun batuan beku kesemuanya
berasal dari kristal. Batuan plutonik (intrusif) merupakan
tekstur dari tingkat kristalisasi ini. Batuan tersebut antara lain
mikrokristalin yang sudah membeku di dekat permukaan bumi.
 Hipokristalin yakni sebagian dari penyusun batuan
beku berasal dari massa gelas dan massa kristal. Keduanya
mendapatkan porsi masing-masing yang sama dan saling
melengkapi.
 Holohialin adalah susunan batuan beku dari massa gelas.
Kesemuanya bisa saja terbuat dari kaca atau gelas. Teksturnya
seperti lava (obsidian), sill and dike, dan fasies yang sedikit
lebih kecil dari batuan.
4. Visualisasi Granularitas

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

Granularitas adalah ukuran pada batuan beku. Sesuai dengan


pengamatan yang dilakukan dengan mata biasa dan melalui kaca
pembesar, ada dua jenis granularitas, yaitu :

 Fanerik atau bisa disebut dengan fanerokristalin. Granularitas


ini terbuat dari batuan beku yang bisa diamati penyusun
mineralnya. Bisa dalam bentuk kristal, ukuran butir, dan
hubungan yang terjadi antar butir. Besar kristal dari golongan
ini dapat diteliti menggunakan metode megaskopis dengan
mata telanjang. Kristal pada jenis fanerik ada beberapa macam,
yaitu halus (diameter butir maksimal 1 mm), sedang (ukurang
diameter butir 1-5 mm), kasar (diameter butir berukuran antara
5-30 mm), dan sangat kasar (diameter butir minimal berukuran
30 mm).
 Afanitik adalah batuan beku yang memiliki struktur butiran
sangat halus sehingga mineralnya tidak bisa diamati dengan
mata telanjang. Mikroskop dibutuhkan apabila penelitian
terhadap batuan afanitik dilakukan. Tekstur afanitik dalam
suatu batuan dapat disusun dari gelas, kristal, bahkan
keduanya. Ada tiga macam analisis mikroskopis afanitik, yaitu
mikrokristalin (mineral bisa diamati melalui mikroskop dengan
ukuran butir antara 0.1-0.01 mm), kriptokristalin (ukuran
batuan berkisar antara 0.01-0,002 mm), dan hyaline / glassy /
amrf yang mineralnya tersususn dari tekstur gelas.
5. Bentuk Kristal
Kristalisasi bukan sifat menyeluruh dari suatu batuan, hanya
sebagian kecil dari batuan tersebut. Ditemukan tiga bentuk kristal
apabila diamati dari pandangan dua dimensi yaitu, euhedral
(bentuk asli bidang kristal dan menjadi batas mineral), subhedral
(batas dari kristal sebagian sudah tidak terlihat), dan anhedral (

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

tidak adal kristal asli dalam batuan). Sedangkan dari tinjauan tiga
dimensi ada empat kristal, antara lain equidimensional (ketiga
dimensi kristal sama panjang), tabular (dua dimensi lebih panjang
dari lainya), prismitik (satu bentuk kristal lebih panjang dari tiga
lainya), dan irregular (kristal tidak memiliki bentuk yang teratur).
Struktur adalah kenampakan batuan secara makro yang meliputi
kedudukan lapisan yang jelas/umum dari lapisan batuan. Struktur
batuan beku sebagian besar hanya dapat dilihat dilapangan saja,
misalnya:
 Pillow lava atau lava bantal, yaitu struktur paling khas dari
batuan vulkanik bawah laut, membentuk struktur seperti bantal.
 Joint struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-
kekar yang tersusun secara teratur tegak lurus arah aliran.
Sedangkan struktur yang dapat dilihat pada contoh-contoh
batuan (hand speciment sample), yaitu:
 Masif, yaitu apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak
gas (tidak menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak
menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam tubuh
batuan beku.
 Vesikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang
disebabkan oleh keluarnya gas pada waktu pembekuan magma.
Lubang-lubang tersebut menunjukkan arah yang teratur.
 Skoria, yaitu struktur yang sama dengan struktur vesikuler tetapi
lubang-lubangnya besar dan menunjukkan arah yang tidak
teratur.
 Amigdaloidal, yaitu struktur di mana lubang-lubang gas telah
terisi oleh mineral-mineral sekunder, biasanya mineral silikat
atau karbonat.
 Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya
fragmen/pecahan batuan lain yang masuk dalam batuan yang

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

mengintrusi.
Pada umumnya batuan beku tanpa struktur (masif), sedangkan struktur-
struktur yang ada pada batuan beku dibentuk oleh kekar (joint) atau rekahan
(fracture) dan pembekuan magma, misalnya: colu mnar joint (kekar tiang),
dan sheeting joint (kekar berlembar).
Untuk menentukan komposisi mineral pada batuan beku, cukup
dengan mempergunakan indeks warna dari batuan kristal. Atas dasar warna,
mineral sebagai penyusun batuan beku dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:
 Mineral felsik, yaitu mineral yang berwarna terang, terutama
terdiri dari mineral kuarsa, feldspar, feldspatoid dan muskovit.
 Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap,
terutama biotit, piroksen, amfibol dan olivin.
Jenis batuan beku, diantaranya:
1. Batu Apung
Batu apung terbentuk dari pendinginan magma yang
bergelembung-gelembung gas. Ciri-ciri batu apung adalah warna
keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, beratnya ringan serta
terapung dalam air. Kegunaan batu apung antara lain dapat
digunakan untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, lalu juga
digunakan sebagai bahan pengisi (filler) dan isolator temperatur
tinggi di bidang industri.
2. Batu Obsidian
Batu obsidian terbentuk dari lava permukaan yang mendingin
dengan cepat. Ciri-ciri batu obsidian adalah berwarna hitam,
terlihat seperti kaca dan tidak ada kristal-kristal. Pada masa
purbakala, batu obsidian dapat digunakan untuk alat pemotong
atau
ujung tombak. Kini kegunaan batu obsidian bisa dijadikan
sebagai bahan kerajinan.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

3. Batu Granit
Batu granit terbentuk dari pendinginan magma yang terjadi
dengan lambat di bawah permukaan bumi. Ciri-ciri batu
granit terdiri atas kristal-kristal kasar, berwarna putih sampai abu-
abu, kadang-kadang jingga. Batuan ini banyak ditemukan di
daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di
dasar sungai. Kegunaan batu granit dapat digunakan
sebagai bahan bangunan.
4. Batu Basalt
Batu basalt terbentuk dari pendinginan lava yanng mengandung
gas tetapi gasnya telah menguap. Ciri-ciri batu basalt terdiri atas
kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau keabu-abuan dan
berlubang-lubang. Kegunaan batu basalt dapat digunakan sebagai
bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan atau sebagai
pondasi bangunan seperti gedung, jalan, jembatan dan
sebagainya.
Dalam dunia perminyakan, peran batuan beku adalah untuk
melengkapi jebakan, batuan penutup (caprock) harus menutupi
reservoir. Caprock merupakan semacam batuan penyegel yang
tidak mungkin dilauli fluida tanpa adanya caprock maka fluida
akan terus migrasi.

4.3 Alat dan Bahan


4.3.1 Alat
 Alat tulis
 Penggaris
 Kamera
 Kaca pembesar (lup)
4.3.2 Bahan

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

 Batuan Beku Dasit


 Batuan Beku B

4.4 Prosedur Percobaan


1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
2. Amati jenis baatuan, warna batuan, struktur batuan, tekstur batuan
(derajat kristalisasi, granularitas, bentuk kristal, relasi), komposisi
batuan, dan nama batuan
3. Ambil foto dari batuan dan gambar pada buku pendahuluan
4. Catat hasil deskripsi pada buku pendahuluan
5. Ulangi Langkah 1 – 4 untuk batuan kedua

4.5 Hasil Pengamatan

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

4.5.1 Batuan Pertama


 Gambar :

Gambar 4.2

 Nomor Urut :1
 Nomor Batuan : 1.1
 Warna Batuan :
- Segar : Abu-abu
- Lapuk : Putih
 Jenis Batuan : Intermediate
 Struktur Batuan : Xenolitis
 Tekstur Batuan
- Derajat kristalisasi : Hipokristalin
- Granularitas : Fanerik
- Bentuk kristal : Subhedral
- Relasi : Inequiq
 Komposisi : Felsic
 Nama Batuan : Dasit

Tabel 4.1 Batuan Beku Dasit


4.5.2 Batuan Kedua

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

 Gambar :

Gambar 4.3

 Nomor Urut : 2
 Nomor Batuan : 1.3
 Warnabatuan :
- Segar : Hitam
- Lapuk : Hijau
 Jenisbatuan : Biasa
 Strukturbatuan : Masif
 Teksturbatuan
- Derajatkristalisasi : Hipokristalin
- Granularitas : Afanitik
- Bentukkristal : Anhedral
- Relasi : Inequiq
 Komposisi : Mafik
 NamaBatuan : Gabro

Tabel 4.2 Batuan Beku Gabro


4.6 Analisa Percobaan

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

Dari hasil pengamatan pada batuan beku yang saya lakukan


menghasilkan sebagai berikut :
Batuan Andesit yang telah di analisis berwarna segar yaitu hitam
dan ada yang lapuk berwarna coklat. Jenis batuan Andesit yaitu batuan
ekstrusif karena pembekuannya di permukaan bumi. Berstruktur massif
karena tidak adanya lubang disekitar batuan. Dalam teksturnya batuan basalt
termasuk kedalam hilokristalin karena Seluruhnya terdiri dari kristal. Dalam
granulitasnya termasuk kedalam jenis fanerik bisa dilihat secara langsung
fengan kasat mata dan bentuk kristalnya subhedral karena mempunyai batas
sempurna tapi tidak beratur. Dalam komposisi mineralnya termasuk
kedalam mineral mafik yaitu berwarna gelap.
Batu Gabro yang telah dianalisis berwarna segar yaitu abu-abu dan
ada yang lapuk berwarna hitam. Jenis batu gabro yaitu batuan ekstrusif
karena pembekuannya di permukaan bumi. Berstruktur massif karena tidak
adanya lubang disekitar batuan. Dalam teksturnya batuan gabro termasuk
kedalam hipokristalin karena teksturnya Sebagian kristal dan Sebagian
gelas. Dalam granulitasnya termasuk kedalam jenis fanerik karena bisa diliat
secara langsung dengan kasat mata. Dalam hubungan kristal termasuk
equigranular karena kristal npembentuk batuanbya berukuran sama besar
dan bentuknya termasuk bentuk kristal anhedral karena kristalnya tak
beraturan. Dalam komposisi mineralnya termasuk kedalam mineral mafik
yaitu berwarna gelap.

4.7 Analisa Kesalahan


Pada praktikum batuan beku terdapat beberapa kesalahan yaitu :
 Kurang memahami materi
 Belum bisa menggunakan LUP degan benar
 Belum bisa memanfaatkan waku dengan b

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

4.8 Kesimpulan
Pada praktikum geologi dasar tentang percobaan batuan beku dapat
diambil kesimpulan, yaitu:
1. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk karene pembekuan
magma dibawah permukaan bumi atau hasil pembekuan lava
yang ada di permukaan bumi.
2. Batuan beku ada batuan beku intrusif dan batuan beku
ekstrusif.
3. Struktur batuan beku ada yang masif, pillow lava, joint,
vesikuler, skoria, dan aliran.
4. Tekstur batuan beku meliputi derajat kristalisasi, ukuran butir,
bentuk kristal, dan keragaman bentuk butirnya.
5. Derajat kristalisasi batuan beku meliputi holokristalin,
holonyalin, dan hipokristalin.
6. Bentuk kristal batuan beku ada yang berjenis euhedral,
subhedral, dan anhedral.
7. Komposisi mineral pada batuan beku terdiri dari mineral felsik
(warna cerah) dan mineral mafik (warna gelap).
8. Tingkat kekerasan batuan beku obsidian berkisar antara 5
sampai 5,5 pada skala mohs.
9. Batuan obsidian sebagian besar terdiri dari SiO 2 biasanya 70%
atau lebih.
10. Batu obsidian terdiri dari beberapa warna diantaranya
hitam,biru,hijau,merah.
11. Batu obsidian bukanlah mineral murni tapi mirip mineral.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

BAB V
BATUAN SEDIMEN

5.1 Tujuan
1. Mengetahui macam-macam batuan sedimen
2. Mengetahui ciri-ciri batuan sedimen
3. Mengetahui mineral-mineral batuan sedimen
4. Mengetahui nama-nama batuan sedimen
5. Mengetahui struktur, tekstur dan komposisi batuan sedimen

5.2 Dasar Teori


Batuan sedimen atau sering disebut dengan sedimentary rocks
adalah batuan yang terbentuk dari aktivitas kimia dan mekanik yaitu
material asal yang mengalami proses pelapukan dan erosi yang kemudian
transportasi dan terendapkan sedimen selanjutnya mengalami proses
pembatuan atau litifikasi dari endapan-endapan tersebut.
Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di permukaan bumi berupa
Batuan Sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak
bumi. Ini berarti Batuan Sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi,
tetapi ketebalannya relatif tipis.
Menurut O'dunn & Sille (1986) batuan sedimen adalah batuan
yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen sebagai material lepas yang
terangkut lokasi pengendapan oleh air angin dan longsoran gravitasi gerakan
tanah atau tanah longsor batuan sedimen juga dapat terbentuk oleh
penguapan larutan kalsium karbonat silika garam dan material lain proses
pembentukan batuan sedimen diawali oleh pengikisan yang terjadi oleh

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

pengaruh air, es, angin, gravitasi, aktivitas makhluk hidup. Partikel yang
terkikis kemudian bergerak sesuai dengan media yang mengikutinya pada
suatu titik tertentu berhenti dan

berkumpul pada tempat tersebut selanjutnya partikel yang berkumpul mengalami


proses pengendapan atau disebut sedimentasi.

Gambar 5.1
Proses Terbentuknya Batuan Sedimen
(http://rinesaa.blogspot.com/2013/01/batuan-beku-sedimen-dan-metamorf.html)
Proses pelapukan yang terjadi dapat berupa pelapukan fisik
maupun kimia proses, erosi dan transportasi dilakukan oleh media air dan
angin, proses deposisi dapat terjadi jika energi transportasi sudah tidak
mampu mengangkut partikel tersebut dan mengendap di suatu tempat
dengan proses litrifikasi adalah proses perubahan mineral sedimen menjadi
bersifat lepas menjadi batuan sedimen kompak.
Struktur batuan sedimen, dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Struktur Batuan Sedimen Primer

Struktur yang terjadi akibat proses pengendapan


a. Laminasi / Pelapisan Sejajar – Laminasi batuan yang
mengalami penyusunan secara horizontal akan saling sejajar
yang satu dengan yang lainnya.
b. Riak Gelombang Sejajar – Bentuk permukaan batuan
secara berlapis dan bergelombang, hal tersebut disebabkan

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

adanya arus sedimentasi yang terjadi.


c. Cross Herringbone – Merupakan bentuk lapisan yang
seperti terpotong pada bagian atasnya oleh lapisan berikutnya,
atau
bentuknya seperti tulang ikan, biasanya terjadi karena pasang
surut air laut.
2.  Struktur Batuan Sedimen Sekunder
Merupakan struktur sedimen yang terbentuk sebelum dan
sesudah mengalami proses sedimentasi atau pengendapan.
Hal ini menunjukan keadaan dari lingkungan pada daerah
pengendapannya, misalnya seperti keadaan daerah dasar,
lereng, atau lingkungan organik, misalnya struktur fluete
cast dan load cast.

3. Struktur Batuan Sedimen Organik


Merupakan struktur yang terbentuk karena aktivitas
organisme, misalnya seperti ognaisme cacing, tumbuhan, dsb.
Contoh strukturnya: Tracks dan Burrows.
Jenis dari Batuan Sedimen terdiri dari banyak sekali dan tersebar
sangat luas dengan ketebalan antara beberapa centimeter sampai beberapa
kilometer. Juga ukuran butirnya dari sangat halus sampai sangat kasar dan
beberapa proses yang penting lagi yang termasuk kedalam Batuan
Sedimen.Batuan Sedimen hanya 5% dari seluruh batuan-batuan yang
terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu lempung adalah 80%,
batupasir 5% dan batu gamping kira-kira 80% (Pettijohn, 1975).
Batuan Sedimen tidak cuman berasal dari darat saja namun dapat
juga dari yang terakumulasi di tepi-tepi cekungan yang melengser kebawah
akibat gaya gravitasi. Meskipun secara teoritis dibawah permukaan air tidak
terjadi erosi, namun masih ada energy air, gelombang dan arus bawah
permukaan yang mengikis terumbu-terumbu karang di laut dan hasil
kikisannya terendapkan di sekitarnya.
Sifat-sifat utama yang dimiliki Batuan Sedimen

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

 Perlapisan (bedding, stratifikasi) yang menandakan adanya


proses sedimentasi.Hal ini berlaku untuk segala macam Batuan
Sedimen walaupun tidak selalu nyata dalam contoh”hand
speciment”.

 Klastik atau fragmen yang menandakan butiran-butirannya


pernah lepas, terutama pada golongan karbonat.
 Sifat jejak atau bekas zat hidup, seperti cangkang atau rumah
organisme (koral), terutama pada golongan karbonat.
 Jika bersifat hablur maka akan bersifat monomineralitik.
Contoh:Gypsum, kalsit, dolomit, halit dan sebagainya.
Sifat-sifat tersebut dapat dipakai untuk mengenal betuan sedimen.
Didalam pemerian Batuan Sedimen secara megaskropis faktor-faktor yang
perlu diperhatikan antara lain adalah:
 Komposisi mineral
 Tekstur
 Struktur
Berdasarkan Cara Terjadinya batuan sedimen dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu :
1. Batuan Sedimen Klastik
Batuan Sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali
dari batuan detritus atau pecahan batuan asal.Batuan asal bisa
terdiri dari Batuan Beku, sedimen atau metamorf. Didalam
pemerian Batuan Sedimen klastik yang bertekstur kasar
komposisi dibedakan menjadi tiga bagian:
 Komposisi
Seperti telah disebutkan diatas bahwa pada Batuan
Sedimen klastik bertekstur kasar pemerian komposisi
mineralnya dibedakan atas:

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

a. Fragmen adalah butiran pembentuk batuan yang


berukuran paling besar. Fragmen dapat berupa butiran
mineral, batuan, dan fosil.
b. Matrik adalah bagian dari butiran pembentuk batuan
yang berukuran lebih kecil dari fragmen. Biasamya
berkomposisi sama dengan fragmen.

c. Semen adalah bahan pengikat antara matrik dan fragmen.


Dalam Batuan Sedimen klastik dikenal ada tiga macam
semen, yaitu karbonat(kalsit, dolomit), silikat(kalsedon,
kuarsa), oksida besi (hematit, limonit).
2. Batuan Sedimen Non-Klastik
Batuan Sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau
bisa juga dari hasil kegiatan organisme (sedimentasi organis)
misalnya: reaksi yang dimaksud adalah kristalisasi langsung
atau reaksi organik (sedimentasi kimia). Contoh:Gypsum,
dolomit dan sebagainya.
3. Batuan Sedimen Organik
Batuan Sedimen yang dihasilkan oleh aktifitas organisme,
terdapat sisa organisme yang biasanya tetap tinggal
ditempatnya. Contoh dari Batuan Sediment macam ini
adalahgamping koral, diaotema dan lain-lain. Pada Batuan
Sedimen organik selalu terlihat struktur-struktur organismenya
dengan jelas, walaupun sering kali juga terdapat rekristalisasi.
4. Batuan Sedimen Kimia

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

Sebagian dari sedimen macam ini dihasilkan oleh proses


penguapan, terutama didaerah aride, contohnya adalah endapan
gypsum, garam dan lain-lain. Batuan Sedimen kimiawi
biasanya hanya terdiri dari satu macam susunan mineral saja,
yang jelas walaupun bersifat hablur tetapi kilapnya adalah non-
metalik. Pemerian Batuan Sedimen kimiawi meliputi warna,
komposisi mineral, kilap, ukuran butir dan mineral. Teksturnya
apakah kristalin, amorf, gelas, fibrous dan sebagainya.
Pembentukan Batuan Sedimen diendapkan melalui air, angin, gaya
berat/ es atau glasial yang mengalir membawa partikel-partikel dalam
bentuk suspense. Sedimen ini sering kali berasal dari proses pelapukan dan
erosi hasil penghancuran batuan menjadi partikel-partikel lepas. Partikel-
partikel ini
kemudian diangkut dari sumbernya ketempat pengendapanannya. Jenis
sedimen yang terangkut ketempat tergantung pada kondisi geologi yang ada
di daerah sumber sedimennya. Beberapa batuan sedimen, seperti batuan
evaporit, tersusun dari material yang berasal dimana sedimen diendapkan.
Batuan sedimen secara alami tidak hanya tergantung pada pasokan sedimen.
Tetapi juga pada lingkungan sedimen dimana sedimen itu terbentuk.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Sedimentasi :
1. Lingkungan sedimentasi / pengendapan
2. Cekungan sedimentasi
3. Pengaruh siklus Astronomi
4. Kecepatan Sedimentasi
5. Diagenesa
Jenis-Jenis Batuan Sedimen, diantaranya:
1. Batu Konglomerat
Batu yang terdiri dari material kerikil bulat, batu-batu dan pasir
yang terikat satu sama lain adalah batu konglomerat. Batu
konglomerat disusun dari bahan-bahan yang terlepas karena

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

pengaruh gaya berat batu. Kemudian bahan tersebut memadat


dan saling terikat dengan baik.
2. Batu Gamping
Batu dengan bentuk sedikit lunak dengan warna putih
bercampur abu-abu disebut dengan batu gamping. Batu ini
mampu membentuk gas karbondioksida jika mendapat sedikit
tetesan asam. Batu gamping tersusun dari cangkang binatang
lunak yang sudah mati, seperti kerang, siput, dan binatang laut.
Dalam dunia perminyakan, mempelajari batuan sedimen sangat
penting, karena dalam batuan sedimen merupakan tempat dimana minyak
itu berada. Batuan sedimen mengandung banyak bahan organik seperti sisa-
sisa hewan dan tumbuhan yang telah mengalami proses pematangan yang
sangat lama sampai menghasilkan minyak dan gas

5.3 Alat dan Bahan


4.3.3 Alat
 Alat tulis
 Penggaris
 Kamera
 Kaca pembesar (lup)
4.3.4 Bahan
 Air
 Batuan sedimen Kalkarenit
 Batuan sedimen Gamping Merah
 Larutan HCL
5.4 Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
2. Amati jenis baatuan, warna batuan, struktur batuan, tekstur batuan
(derajat kristalisasi, granularitas, bentuk kristal, relasi), komposisi

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

batuan, dan nama batuan


3. Ambil foto dari batuan dan gambar pada buku pendahuluan
4. Catat hasil deskripsi pada buku pendahuluan
5. Ulangi Langkah 1 – 4 untuk batuan kedua

5.5 Hasil Pengamatan


4.5.3 Batuan Pertama

 Gambar :

Tabel 5.1 Gambar 5.2


Batuan Sedimen Pasir
 Nomor urut :1
 Nomor Batuan : 1.3
 Warna batuan :
- Segar : Abu - abu
- Lapuk : Kuning Kecerahan
 Jenis batuan : Klastik
Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022
 Struktur batuan : Fosiliferous
 Tekstur batuan :
- Kemas : Terbuka
28

Tabel 4.3 Batuan Pasir

Tabel 4.3 Batuan Pasir

4.5.4 Batuan Kedua


 Gambar :

Tabel 5.2 Batuan Sedimen Konglomerat

Gambar 5.3
 Nomor urut :2
 Nomor Batuan : 2.1
 Warna batuan
- Segar : Merah gelap
- Lapuk : Hitam
 Jenis batuan : Non Klastik
 Praktikum
Laporan Resmi Struktur Geologi
batuan Dasar 2022 : Pisolitas
 Tekstur batuan
- Kemas : Tertutup
28

Tabel 4.4 Batuan Gamping Merah


5.6 Analisa Percobaan
Dari hasil pengamatan batuan sedimen yang saya amati
menghasilkan sebagai berikut :
Batu kalkarenit yang telah dianasilis berwarna segar yaitu abu - abu
dan ada yang lapuk berwarna putih. Jenis batuan kalkarenit yaitu batuan non
klastik karena terbentuk dari penguapan suatu pelarut. Berstuktur
fossiliferous karena dihasilkan oleh fosil-fosil yang masih utuh. kemasnya
terbuka karena antar butirannya tidak bersentuhan. Dalam ukuran butir
termasuk halus , dalam derajat pemilahan termasuk well sorted atau
pemilahan bagus. Porositas atau permeabilitas batu kalkarenit ini kurang
baik untuk mengalirkan fluida. Dalam komposisinya fragmen mafik, matrik
mafik dan semen karbonat.
Batu gamping adalah batuan sedimen yang utamanya tersusun oleh
kalsium karbonat . Batuan gamping kebanyakan merupakan batuan sedimen
organik yang terbentuk dari akumulasi cangkang ,karang,alga dan pecahan –
pecahan sisa organik . Batu gamping juga memiliki beberapa warna.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

Batuan gamping merah yang telah dianalisis berwarna segar yaitu


merah dan ada yang lapuk berwarna putih. Jenis batu gamping merah yaitu
batuan non klastik karena terbentuk dari penguapan suatu pelarut.
Berstruktur pisolitas karena terbentuk dari penguapan suatu pelarut. dalam
teksturnya batu gamping merah kemaasnya tertutup karena ukuran butir
saling bersentuhan. Dalam ukuran butir termasuk Granule. Dalam derajat
pemilahan termasuk very poorly sorted. Dalam derajat pembundaran batu
gamping merah termasuk very anguler atau sangat menyudut dalam
porositas. Dalam porositas dan permeabilitasnya batu gamping merah ini
kurang baik untuk mengeluarkan fluida. Dalam komposisinya fragmen
mafik, matrik felsic, semen karbonat

5.7 Analisa Kesalahan


Dalam percobaan kedua tentang batuan sedimen tidak terdapat
kesalahan., yaitu:
1. Praktikan kurang memahami materi
2. Praktikan mengeluarkan aquadest terlalu banyak
5.8 Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum geologi dasar tentang percobaan
Batuan Sedimen dapat diambil kesimpulan, yaitu:
1. Batuan Sedimen merupakan batuan yang terbentuk karena
proses diagnesis dari mineral lain yang sudah tersedimentasi.
2. Diagnesis adalah proses yang menyebabkan perubahan pada
Batuan Sedimen yang terpendamkan dan terlitifikasi.
3. Lithifikasi merupakan proses terubahnya material pembentuk
batuan yang bersifat lepas menjadi batuan kompak.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

4. Fragmen dapat berupa mineral, butiran, dan fosil.


5. Tekstur batuan sedimen ada masif, vesikuler, skoria dan
xenolity
6. Ciri utama dari batuan sedimen adalah memiliki pelapisan atau
berlapis lapis.
7. Dalam dunia perminyakan mempelajari batuan sedimen sangat
penting karena batuan sedimen merupakan batuan pembentuk
reservoir yang di dalam reservoir tersebut bisa terdapat minyak
dan gas bumi
8. Contoh batuan sedimen adalah batu konglomerat, batu breksi,
batu Gamping
9. Batuan sedimen memiliki struktur yang paling penting yaitu
struktur pelapisan.
10. Batuan Sedimen juga disebut sedymentry Rocks.

BAB VI
BATUAN METAMORF

6.1 Tujuan
1 Mengetahui macam-macam batuan metamorf.
2 Mengetahui kenampakan fisik batuan metamorf.
3 Mengetahui cara mengidentifikasi batuan metamorf.
4 Mengetahui cara mengamati komponen-komponen batuan metamorf.
6.2 Dasar teori
Batuan metamorf adalah salah satu keolompok batuan yang
merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah
ada sebelumnya, protolioth, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme,

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

yang berarti perubahan bentuk. Faktor yang menyebabkan perubahan


tersebut antara lain :
1. Temperature yang tinggi
2. Tekanan yang tinggi
3. Tekanan dan temperature
Batuan metamorf adalah batuan yang terjadi karena proses
perubahan dari batuan induk oleh suatu proses metamorfose. Batuan induk
atau batuan tersebut berasal daribatuan sedimen, batuan beku, atau batuan
metamorf itu sendiri. Proses metamorfose adalah proses dimana batuan asal
mengalami penambahan tekanan atau temperatur bisa juga oleh kenaikan
dari suhu atau temperature secara bersamaan.Proses metamorphose ini
berlangsung dari fase padat ke fase padat tanpa melaluin fase cair. Hal ini
sering disebut dengan proses isokimia dimana komposisi kimia batuan tidak
berubah yang berubah adalah susunan mineraloginya. Batuan beku dan
batuan sedimen di bentuk akibat interaksi dari proses kimia, fisika,
geologibdan kondisi-kondisinya didalam bumi serta di permukaannya. Bumi
merupakan sistem yang dinamis, sehingga pada saat pembentukannya,

batuan-batuan mungkin mengalami keadaan baru dari kondisi-


kondisi yang dapat menyebabkan perubahan yang luas, didalam tekstur dan
mineraloginya.
Menurut grovi (1931), perubahan dalam batuan metamorf dalama
hasil rekristalisasi . Hasil rekristalisasi itu akan terbentuk Kristal-kristal
baru, begitupula pada teksturnya. Menurut H.G.F winkler (1906),
metamorfose adalah proses yang mengubah suatu batuan pada fasa padat
karena pengaruh terhadap kondisi fisiska dan kimia dalam kerak bumi,
dimana kondisi tersebut berada dengan sebelumnya. Proses tersebut tidak
termasuk pelapukan dan diagnesa. Berikut ini gambar contoh proses
bentuknya batuan metamorf.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

Gambar 6.1 Proses Terbentuknya Batuan Metamorf


(Sumber:https//ilmugeografi.com)

Proses terbentuknya batuan metamorf karena adanya perubahan


yang disebabkan oleh proses metamorfosa. Proses metamorfosa adalah
sebuah proses pengubahan batuan akibat adanya perubahan tekanan,
temperatur dan adanya aktivitas kimia, baik fluida, ataupu gas, bahkan bisa
merupakan variasi dari ketiganya (tekanan, temperatur, dan aktivitas kimia).
Proses metamorfosa sendiri sebenarnya merupakan proses isokimia dimana
tidak adanya penambahan unsur-unsur kimia pada batuan yang mengalami
metamorfosa. Adapun temperatur yang berkisar biasanya antara 200 0C –
8000C, tanpa melalui fase cair
Contoh gambar siklus batuan sebagai berikut :

Gambar 6.2 Siklus Batuan


(Sumber:www.academia.edu)

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

Magma keluar dipermukaan bumi diantara lain melalui puncak


gunung berapi. Gunung ada didaratan ada pula di lautan. Magma yang
sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku
kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku maka bumi selama beribu-ribu
tahun lamanya dapat hancur teruarai selama terkena panas, hujan, serta
aktifitas tumbuhan atau hewan. Selanjutnya hancuran batuan tersebut
tersangkut oleh air, angin atau hewan ketempat lain untuk di endapan.
Hancuran batuan yang diendapan tersebut batuan sedimen atau beku dapat
berubah bentuk dalam waktu yang lama karena adanya perubahan
temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan
malihan atau batuan metamorf.
Tipe-tipe metamorfose berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya :
 Metamofose thermal, terjadi akibat pengaruh tekanan kuat dalam waktu
lama. Contohnya batu sabak.
 Metamorfose dynamo, terjadi akibat suhu yang tinggi karena ada
aktivitas magma. Contohnya batu marmer.
 Metamorfose regional, terjadi akibat tambahan tekanan dan kenaikan
temperatur. Contohnya batu skis.
 Metamorfose dinamis, terjadi didaerah pergesersan atau pererakan yang
dangkal ( misalnya zona patahan ), dimana tekanan lebih berperan
daripada panas yang timbul.
 Metamorfisme kataklastik, terjadi akibat sesar yang menyebabkan
terbentuknya zona hancuran, granulasi, breksi sesar (dangkal), milonit,
filonit kemudian diikuti oleh rekristalisasi.
 Metamorfisme Burial, terjadi akibat pembebanan, biasanya terjadi
dicekungan sedimentasi, perubahan mineralogi ditandai munculnya
xenolit.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

 Metamorfisme lantai samudra, terjadi akibat pembukaan lantai samudra


dipunggungan tengah samudra, tempat dimana lempeng (litosfer)
berbentuk.
Dalam hal pengklarifikasian jenis batuan metamorf, hal ini harus
kita perhatikan adalah :
1. Struktur
Secara umum struktur yang dijumpai didalam batuan metamorf
dikelompokan menjadi struktur foliasi dan non-foliasi.
 Foliasi
Struktur foliasi adalah sifat pelapisan berdaun (foliates=daun ),
dalam pelapisan berdaun. Penyusunan Kristal-kristal darai mineral
tumbuh memanjang, adapun jenis-jenis foliasi antara lain:
o Slaty cleavage
Merupakan struktur rolasi planar yang dijumpai sebagai bidang-
bidang belah pada batu sabak. Hal ini umumnya ditemukan pada
batuan metamorf berbutir sangat halus (mikrokristalin)

Ga
mbar 6.3 Struktur Schistosic dan Sketsa Pembentukan
Struktur
(sumber : buku panduan geoogi dasar)

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

o Phylitic
Struktur ini sama dengan struktur slaty cleavage, tetapi terlihat
rekristalisasi yang lebih besar dan mulia terlihat pemsahan
mineral pipih dengan mineral granualar (segregasi ) tapi belum
sempurna, batuannya disebebut phylite (pilite).

Gambar 6.4 Gambar Struktur Phylitic


(Sumber : buku panduan geologi dasar)
o Shistosic
Struktur ini terbentuk adanya susunan pararel mineral pipih,
prismatic atau lentikular (umumnya mika atau kllorit) yang
berukuran butir sedang sampai kasar. Batuan disebut schist
(sekis),
atau perulangan mineral pipih denganmineral eqigranular,
mineralnya pipih dan orientasinya tidak terputus-putus.

Ga
mbar 6.5 Struktur Schistosic dan Sketsa Pembentukan

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

Struktur
(Sumber : buku panduan geologi dasar)

o Gneissic/gnissose
Terbentuk oleh adanya perselingan lapisan penjajaran mineral
yang mepunyai bentuk bebeda, umumnya antara mineral-mineral
granular (feldspar dan kuarsa) dengan mineral-mineral tabular
atau prismatic (mineral ferromagnesium) penjajaran mineral ini
umumnya tidak menerus melainkan terputus-putus.

Gambar 6.6 Struktur Gneissic dan Sketsa Pembetukan


Struktur.
(Sumber : buku panduan geologi dasar)
 Non-foliasi
Adalah struktur yang dicirikan dengan tidak terdapatnya suatu
penjajaran mineral-minerak yang ada dalam batuan metamorf yaitu:
o Horfelsik : struktur yang tidak menunjukkan cleavage, merupakan
bmozaik yang terdiri dari mineral yang equidimensial, hasil dari
metamorfosis thermal.
o Kataklastik/filonitik : gejala dan kenampakan mirip milonitik,
tetapi sudah terjadi rekristalisasi dan menunjukkan kilap silki.
o Milonitik, sama seperti struktur katalistik, hanya saja butirannya
lebih halus dan dapat dibelah-belah seperti schistose. Struktur

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

milonitik ini dapat dipakai untuk ciri adanya sesar suatu daerah.
2. Tekstur
Tekstur pada batuan metamorf digolongkan menjadi :
 Kristaloblastik
Tekstur yang terjadi pada saat tumbuhnya mineral dalam susunan
padat (tekstur batuan asalnya tidak tampak lagi).
o Lepidoblastik
Tekstur batuan metamorf yang didominasi oleh mineral pipih
yang diperlihatkan orientasi seejajar seperti meineral-mineral
biolit, muscovite, dan sebagainya.
o Nematoblastik
Terdiri dari mineral-mineral pembentuk prismatic menjarum
(oicular, red like) yang memperlihatkan orientasi sejajar,
misalnya amphiboi, silimanit, pirokse dan lain-lain.
o Granoblastik
Tekstur padaa batuan metamorf yang terdiri dari mineral-mineral
yang berbentuk butiran-butiran sisi Kristal yang bergigi (sutured)
misalnya batu kwarsa, kalsit, granit dan lain-lain.
o Porfiroblastik
Tekstur pada batuan metamorf dimana suatu Kristal besar
(fenokris) tertanam pada masa dasar yang relative halus.
o Idioblaastik
Tekstur batuan metamorf dimana bentuk material-material
penyusunnya berbentuk euhedral.
o Xenoblastik
Tekstur batuan metamorf dimana bentuk mineral-mineral
penyusunnya berbentuk anhedral.
 Palimpsest (tekstur sisa)
o Blastoporfiritik : suatu tekstur sisa dari batuan asal yang
bertekstur pofiritik.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

o Blasto-optik : suatu tekstur sisa dari batuan asal yang bertekstur


opitik.
 Pengamatanpetrografi
o Porfiroblastik
Beberapa mineral yang ukurannya lebih besar dari mineral
lainnya.
o Poikiloblastik (sieve texture)
Tekstur porfiroblastik dengan porphyroblasts tampak melingkupi
bidang Kristal yang lebih kecil.
o Mortar texture
Fragmen mineral yang lebih besar terdapat pada massa dasar
material yang berasal dari Kristal yang sama.
o Decussate texture
Teksture kristaloblastik batuan polimireralik yang tiadak
menunjukan keterturan orientasi.
o Acaradial texture
Tekstur yang tampak seperti gula pasir.
3. Komposisi mineral
Pada hakikatnya komposisi mineral batuan metamorf dapat dibagi
menjadi daua yaitu :
 Mineral Stress.
Suatu mineral yang terbentuk dan stabil dalam kondisi tekanan dan
suhu, dimana mineral ini dapat berbentuk pipih/tabular, prismatik.
 Mineral Anti Stress.
Suatu mineral yang terbentuk bukan dalam kondisi tekanan, dimana
mineral ini biasanya berbentuk equidimensional.
Batuan metamorf berhubungan erat dengan dunia perminyakan,
pada saat ini batuan metamorf tersingkap dipermukaan bumi, hal tersebut
mepermudah geologis untuk menemukan atau melakukan pencarian sebuah
sumur minyak, selain itu juga tak jarang lapisan batuan metamorf yang

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

berongga tertutup oleh lapisan yang tidak berongga seperti lupur, garam,
atau kapur. Hal tersebut membentuk semacam kurungan bagi hidrokarbon
yang berkumpul dalam satu bagian didalamnya.Seiring dengan pergerakan
tektonik, lapisan batuan tersebut berubah menjadi lipatam-lipatan yang
menyebabkan hidrokarbon yang terperangkap kemudian bergerak kebawah
lapisan yang tidak berongga, dengan formasi gas dibagian paling atas,
minyak dam air mengendap. Batuan ini juga biasa mengalirkan fluida atau
minyak bumi melalui rekahan-rekahan yang terbentuk didalam permukaan
bumi. Batuan ini juga penanda dimana pengeboran harus dihentikan karena
batuan ini terletak jauh dibawah dan mendekati initi bumi.

6.3 Alat dan Bahan

6.3.1 Alat
 Alat tulis
 Penggaris
 Kamera
 Kaca pembesar (lup)
6.3.2 Bahan
 Batuan metamorf kuarsit
 Batuan metamorf gneiss

6.4 Prosedur percobaan

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Mengamati jenis batuan, warna batuan, struktur batuan, tekstur batuan
(derajat kristalisasi, granularitas, bentuk kristalisasi), komposisi batuan
dan nama batuan.
3. Mengambil foto dari setiap batuan dan gambar pada buku pedahuluan.
4. Mencatat hasil deskripsi batuan pada buku pendahuluan.
5. Mengulangi langkah 1-4 untuk batuan selanjutnya.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

6. Merapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.

6.5 Hasil pengamatan


6.5.1 Batuan pertama
 Gambar :

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

Gambar 6.7
 Nomor :1
 Nomor Batuan : 3.3
 Warna Batuan
- Segar : Hijau
- Lapuk : Coklat
 Jenis Batuan : Regional
 Struktur Batuan : Foliasi

TeksturBatuan : Granolepiblastik
 Komposisi : Anti stress
 Nama batuan : Batu Sepernitit

Tabel 6.1 Batuan Metamorf Serpenitit

6.5.2 Batuan kedua


 Gambar :

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

Gambar 6.8
 Nomor :2
 Nomor Batuan : 3.1
 Warna Batuan :
- Segar : Putih bening
- Lapuk : Kecoklatan
 Jenis Batuan : Regional
 Struktur Batuan : Non Foliasi
 TeksturBatuan : lepidoblastik
 Komposisi : stress
 Nama batuan : Batu Kuarsit

Tabel 6.1 Batuan Metamorf Kuarsit

6.6 Analisa percobaan

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

Dari hasil pengamatan batuan metamorf yang saya amati


menghasilkan sebagai berikut :
Batu kuarsit yang telah dianalisis berwarna segar yaitu putih dan
ada yang lapuk berwarna abu-abu. Jenis batuan kuarsit yaitu metamorfisme
thermal dan metamorfisme regional karena terbentuk batuannya terjadi
kenaikan tekanan dan temperatur. Berstruktur foliasi karena pelapisannya
berdaun dan kristalnya tumbuh memanjang. Dalam teksturnya batu kuarsit
terbentuk granoblastic karena mineral-mineral yang bulat dan tidak teratur.
Dalam komposisinya batu kuarsit terbentuk mineral stress karena mineral
yang terbentuk stabil pada kondisi tekanan dan suhu. Dimana mineral ini
dapat terbentuk pipih prismatik.
Batu gneiss adalah jenis batuan metamorf yang terbentuk pada saat
batuan sedimen atau batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam
mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi. Hamper dari semua jejak
asli batuan dan bentuk struktur lapisan menjadi hilang akibat dari mineral
mengalami proses migrasi.
Batu gneiss yang telah dianalisis berwarna segar yaitu abu-abu dan
ada yang lapuk berwarna putih. Jenis batu gneiss yaitu metamorfisme
regional karena terbentuk batuannya terjadi kenaikan tekanan dan
temperature. Berstruktur foliasi karena pelapisannya berdaun dan kristalnya
tumbuh memanjang. Dalam tekstur batu gneiss terbentuk grano-
lepidoblastik karena mineral-mineral yang bulat dan sedikit memanjang.
Dalam komposisi batu gneiss terbentuk mineral stress karena mineral yang
terbentuk stabil pada kondisi tekanan dan suhu, dimana berbentuk pipih.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

6.7 Analisa kesalahan


Dalam percobaan penelitian batuan metamorf ini kami melakukan
kesalahan yaitu :
 Praktikum tidak mengerti tata cara penggunaan mikroskop.
 Kurang teliti dalam meneliti batuan
6.8 Kesimpulan
Dari percobaan batuan metamorf yangtelah kami lakukan dpat
disimpulkan bahwa :
1. Batuan metamorf (atau batuhan malihan ) adalah salah satu kelompok
utama batuan yang merupakan hasil dari transformasi atau ubahan dari
suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolik, oleh suatu proses
yang disebut metamorfisme, yang berarti perubahan.
2. Batuan metamorf memiliki dua macam yaitu foliasi dan nonfoliasi.
3. Foliasi adalah sifat lapisan berdaun. Dalam perlapisan berdaun,
penyususnan kristal-kristal dari mineral tumbuh memanjang.
4. Nonfoliasi adalah struktur yang dibentuk oleh mineral-mineral
equideminsional, seringkali terjadi pada metamorfosa thermal.
5. Tipe-tipe batuan metamorfosa yaitu metamorfisme thermal, dinamis,
regional, kataklistik, burial, dan lantai samudra.
6. Tekstur pada batuan metamorf ada tiga tipe yaitu tekstur berdasarkan
bentuknya (lepidoblastik, nematoblastik, granoblastik, dan
granuloblastik), berdasarkan pengamatan petografi (porfiroblastik,
poikiloblastik, nortar texture, decussate texture).
7. Pada percobaan ini dibutuhkan alat dan bahan , alat yang digunakan
adalah bolpoin, kamrea, luv, penggaris, penghaps, pensil, pensil warna,
dan tip x.
8. Bahan yang digunakan adalah batuan metamorfisme batu sabak, gneiss,
marmer, sekis mika.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

9. Pada percobaan ini mengamati jenis batuan, warna batuan, struktur


batuan, tekstur batuan (derajat kristalisasi, granularitas, bentuk
kristalisasi), komposisi batuan dan nama batuan.
10. Hubungan batuan metamorf dengan dunia perminyakan, pada saat ini
batuan metamorf tersingkap dipermukaan bumi, untuk menemukan atau
melakukan pencarian sebuah sumur minyak.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

BAB VII
TOPOGRAFI I dan II

7.1 Tujuan
1. Mengetahui profil topografi
2. Mengetahui tentang peta topografi dan fungsinya
3. Mengetahui peta topografi dan garis kontur
4. Mengetahui elemen-elemen peta topografi
5. Mengetahui kelengkapan- kelengkapan peta topografi
7.2 Dasar Teori
Secara umum peta adalah gambaran atau dimensi dari suatu
objek yang dilihat dari atas yang ukurannya diedukasikan. Dengan
mengamati dan melihat peta akan memudahkan pengamatan langsung di
lapangan. Topografi berasal dari kata topos yaitu yang mempunyai arti
tempat dan graphia yang berarti tulisan. Dalam pengertian secara luas
yaitu topografi tidak hanya mengenal bentuk permukaan saja, tetapi juga
vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan. Topografi
umumnya terdapat relief permukaan, model tiga dimensi dan identifikasi
jenis lahan. Penggunaan kata topografi dimulai sejak zama Yunani kuno
dan berlanjut hingga Romawi kuno, sebagai detail dari suatu tempat.
Objek topografi adalah mengenal posisi suatu bagian dan secara umum
menunjukkan koordinat secara horizontal seperti garis lintang dan garis
bujur, dan secara vertical yaitu ketinggian. Mengidentifikasi jenis lahan
juga termasuk bagian dari objek studi ini. Studi topografi dilakukan

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

dengan berbagai alasan, diantaranya perencanaan militer dan eksplorasi


geologi untuk kebutuhan kontruksi sipil, pekerjaan umum dan proyeksi
reklamasi.
Topografi secara ilmiah artinya studi tentang bentuk permukaan
dan objek lain seperti planet, satelit alami. Dalam pengertian yang lebih
luasnya, topografi tak hanya mempelajari tentang bentuk permukaan saja,
tetapi juga vegetasi dan pengaruh terhadap lingkungan bahkan
kebudayaan
lokal. Bentuk topografi meliputi bukit, lembah, gunung, pantai,
aliran lava, dll.
Secara umum peta merupakan gambaran atau dimensi dari suatu
objek yang dilihat dari atas yang ukurannya direduksi. Dengan
mengamati dan melihat peta yang menggambarkan keadaan suatu akan
memudahkan pengamatn langsung dilapangan. Sedangkan hakekat
daripada peta topografi adalah peta yang menggambarkan suatu daerah
yang dilihat dari atas yang kurang lebih sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Ada beberapa cara menggambarkan peta topografi yaitu:
1. Garis kontur, adalah garis yang menghubungkan titik-titik ketinggian
yang sama pada suatu permukaan bumi.
2. Garis hachures yaitu garis lurus yang ditarik dari titik-titikyang lebih
rendah disekitarnya(lereng curam garisnya makin rapat)
3. Pewarnaan (tinting) daerah yang mempunya relief tinggi warnanya
makin gelap sebaliknya relief rendah warnanya makin cerah.
4. Bayangan (shading) topografi curam diberi bayangan yang tebal,
rapat dan pendek, sebaliknya daerah landai diberi garis bayangan
tipis, panjang dan renggang.
5. Kombinasi denga cara menggabungkan antara kontur denga warnna
dan lainnya.
a. Elemen peta topografi, meliputi:
 Relief

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

Menggambarkan beda tinggi suatu tempat ke tempat lain


di suatu daerah misal bukit, daratan,pegunungan, lembah,
lereng, dan lain sebagainya. Biasanya untuk peta topograf
berwarna digunakan warna coklat untuk daratran dan biru
unutk lautan, dengan variasi warna disesuaikan dengan
keadaan relief, derah relief, daereah berelief tinggi warna
semakin tua dan gelap.
Relief terjadi karena adanya resistensi antara batuan
terhadap proses erosi dan pelapukan, muga dipengaruhi gejala-

gejala asal dalam seperti perlipatan, patahan dan lain


sebagainya.
 Pola aliran
Pola aliran merupakan suatu kumpulan jalan-jalan aliran
didalam suatu kawasan, tanpa memperhatikan apakah jalan-
jalan pengaliran itu mempunyai sungai permanen atau tidak.
Pola aliran dikelompokkan menjadi:
o Dendritic, bentuk sungai berupa cabang-cabang pohon,
dimana cabang sungai berhubungan dengan induk sungai
membentuk sudut-sudut yang meruncing. Biasanya
terbentuk pada batuan yang homogenya dengan sedikit atau
tanpa pengendalian struktur.
o Paralel, pola aliran yang mempunyai arah relatif sejajar,
mencuram dapat pula pada daerah dengan morfologi yang
paralel dan memanjang. Pola ini mempunyai kecenderungan
berkembang kearah dendritik atau trellis.
o Trellis, menyerupai bentuk tangga, dimana sungai-sungai
sekunder (cabang sungai) membentuk sudut siku-siku
dengan sungai utama mencirikan daerah sungai pegununga
lipatan (antiklin dan sinklin) dan kekar.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

o Rectangular, pola aliran yang dibentuk oleh percabangan


sungai-sungai yang membentuk sudut siku-siku, lebih
banyak dikontrol oleh factor kekar-kekar yang saling
berpotongan dan juga sesar.
o Redial, pola ini dicirikan oleh suatu jaringan yang
memencar keluar dari satu titik pusat, biasanya mencirikan
daerah pegununga atau kubah.
o Annular, pola ini hampir sama dengan pola radial hanya
saja membedakan jika pada pola radial jaringan sungai
memancar keluar dari suatu titik sedangka pada pola
annular jaringa sungai berkumpul pada suatu daerah.
o Pola pengaliran multi basinal disebut juga sink hole, adalah,
pola pengaliran yang tidak sempurna, kadang tampak
kadang hilang yang disebut sebagai sungai bawah tanah,
pola ini berkembang pada daerah karst atau batu gamping.
o Pola pengaliran concorted adalah pola pengaliran yang arah
alirannya berbalik dari arah semula, pola ini terdapat pada
daerah patahan.
 Kebudayaan
Yaitu segala bentuk hasil budi daya manusia, misalnya
perkampungan, jalan, persawahan, dan sebagainya.
Kebudayaan sangat membantu geologi dalam penentuan
lokasi. Pada umumnya pada peta topografi relief akan
digambarkan dengan warna coklat, drainage dengan warna
biru, dan kebudayaan dengan warna hitam.
b. Kelengkapan Peta Topografi
Pada peta topografi yang baik harus terdapat unsur atau
keterangan yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan
penelitian dan kemiliteran yaitu:
 Skala

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

Merupakan perbandingan jarak horizontal yang


sebenarnya dengan jarak peta. Perlu diketahui bahwa jarak
yang diukur pada peta adalah jarak horizontal. Ada tiga skala
yang biasa dipakai pada peta.
o Refresentative Fraction Scale (Skala R.F) ditunjukkan
dengan pecahan, contoh 1:10000. Artinya 1 cm pada peta
sama dengan 10000 cm di lapangan atau sama denga 100 m
dilapangan, kelemahan penggunaan skala ini yaitu jika peta
mengalami pemuaian maka skala tidak berlaku lagi.
o Grafik Scale (Skala grafik) berbandingan jarak horizontal
sesungguhnya dengan jarak pada peta yang ditunjukkan
o dengan sepotong garis. Skala ini adalah oenting Karena
tidak terpengaruh oleh pemuaian dan penciutan dari peta.
o Verbal Scale ( skala verbal) dinyatakan dalam ukuran
panjang, contoh 1cm= 10 km skala ini hampir sama dengan
skala R.F
 Arah Utara Pada Peta
Salah satu perlengkapan peta yang tidak kalah pentingnya
adalah arah utara, karena tiap peta dapat digunakan dengan
baik haruslah diketahui arah utaranya. Arah utrara ini berguna
untuk penyesuaian dengan antara utara peta dengan arah utara
jarum kompas
 Legenda
 Peta topografi
Banyak digunakan tanda untuk mewakili bermacam-
macam keadaan yang ada dilapangan dan biasanya terletak
dibagian bawah peta.
 Judul Peta
Judul peta merupakan nama daerah yangh tercakup
didalam peta dan berguna untk pencarian peta bila suatu waktu

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

diperlukan. Sumber pembagian nomor lembar peta disebut


quadrangle.
 Converage Diagram
Maksudnya peta tersebut dibuat dengan cara atau metode
yang bagaimana, hal ini untuk memperkirakan sampai sejauh
mana kebaikan atau ketelitian peta. Misalnya dibuat
berdasrkan foto udara atau dibuat berdasarkan pengukuranndi
lapangan.
 Indeks Administrasi
Pembagian daerah berdasarkan hukum administrasi, hal
ini penting untuk memudahkan pengurusan iqin untuk
melakukan atau mengadakan penelitian pemetaan.
 Indeks Adjoing Sheet
Menunjukkan kedudukan peta yang bersangkutan terhadap
lembar peta disekitarnya.
 Edisi Peta
Edisi peta dapat dipakai untuk mengetahui mutu dari pada
peta atau mengetahui kapan peta tersebut dicetak dan dibuat.
c. Peta Topografi dan Garis Kontur
Untuk memahami peta kontur perlu dipelajari terlebih
dahulu tentang garis kontur. Beserta sifat-sifatnya yang antara
lain adalah sebagai berikut:
 Garis Kontur
Merupakan garis-garis yang menghubungkan titik-titik
yang mempunyai ketinggian yang sama yang diukur dari
suatubidang perbandingan. Bidang pembanding ini biasanya
diambil dari permukaan air laut rata-rata.
 Interval Kontur
Jarak vertikal antara garis kontur dengan garis yang
lainnya yang berurutan.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

 Indeks Kontur
Garis kontur yang dicetak tebal pada peta, yang mana
merupakan kelipatan tertentu dari beberapa garis kontur.
 Kontur Setengah
Garis kontur yang harga ketinggiannya adalah setengah
dari interval kontur. Biasanya digambar dengan garis putus-
putus.
d. Penentuan Interval Kontur
Untuk hal-hal yang umum dapat menggunakan rumus:
1
IK = xN
2000
IK= interval kontur
N= skala peta
e. Sifat-sifat Garis Kontur
 Garis kontur tidak akan berpotongan satu sama lain.
 Garis kontur tidak akan bertemu satu dengan garis kontur yang
memiliki ketinggian yang berbeda.
 Garis kontur akan merenggang jika landai dan merapat jika
curam.
 Garis kontur yang memotong sungai akan meruncing ke hulu.
 Garis kontur harus digambarkan hingga batas tepi peta.
 Garis kontur setengah digambarkan dengan garis putus-putus.
f. Penentuan Titik Ketinggian dan Jarak
Ada beberapa cara untuk menentukan titik ketinggian dan
jarak yakni:
 Pada indeks kontur langsung dapat diketahui.
 Pada intermediet kontur dihitung dari indeks kontur dengan
memperhatikan interval kontur.
 Pada intermediet kontur cara interpolasi.
 Titik triangulasi

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

Hubungan topografi dalam dunia perminyakan yaitu dapat


melihat aliran minyak, mengetahui formasi dan tempat minyak,
dan dapat mengetahui dimana posisi pengeboran.

Gambar 7.1 Patahan


( Sumber: www.google.com )
Patahan atau sesar (fault) adalah satu bentuk rekahan pada lapisan
batuan bumi yang menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif
terhadap
blok yang lain. Pergerakan bisa relatif turun, relatif naik, ataupun
bergerak relatif mendatar terhadap blok yg lain. Pergerakan yang tiba-
tiba dari suatu patahan atau sesar bisa mengakibatkan gempa bumi.

Beberapa istilah yang dipakai dalam analisis sesar antara lain: 


 Jurus sesar (strike of fault) adalah arah garis perpotongan
bidang sesar dengan bidang horisontal dan biasanya diukur
dari arah utara.
 Kemiringan sesar (dip of fault) adalah sudut yang dibentuk
antara bidang sesar dengan bidang horisontal, diukur tegak
lurus strike. 
 Net slip adalah pergeseran relatif suatu titik yang semula
berimpit pada bidang sesar akibat adanya sesar. 

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

 Rake adalah sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike
slip (pergeseran horisontal searah jurus) pada bidang sesar. 

Jenis-Jenis Sesar, diantaranya yaitu:


1. Sesar naik
Merupakan pergeseran batuan kearah atas dari batuan asal.
Pada sesar naik sudut kemiringan lereng kecil bahkan cenderung
tegak. Pada proses kejadian sesar naik ini energi yang dibutuhkan
cukup besar sehingga pelapisan batuan dapat terangkat.

Gambar 7.2 Patahan Naik


(Sumber : www.google.com )
2. Sesar Normal
Merupakan pergeseran blok batuan kearah bawah yang
disebabkan oleh adanya gaya gravitasi. Sesar ini juga sering disebut
sesar ekstensi karen memanjangkan atau menipiskan kerak bumi.
Pada sesar turun ini sering kita lihat pada perlapisan batuan yang
nampak pada tebing yang mengalami sesar naik.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

Gambar 7.3 Patahan Normal


( sumber: www.google.com )
3. Sesar Mendatar
Merupakan sesar yang terbentuk secara mendatar, Pada sesar
ini lapisan batuan kiri bergerak berlawanan arah terhadap lapisan
batuan kanan atau sebaiknya. Jika gerak mengiri disebut sinitral
jika bergerak menganan disebut dekstral.

Gambar 7.4 Patahan mendatar


( sumber: www.google.com )
7.3 Alat dan Bahan
7.3.1 Alat
 Mistar
 Penghapus
 Pensil
 Pensil Warna
7.3.2 Bahan

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

 Kertas Milimeter Block


 Peta depth structure
7.4 Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mendengarkan arahan dari asisten praktikum.
3. Meletakkan kertas kalkir di atas peta kontur.
4. Menarik garis lurus yang membelah peta kontur pada Kertas Kalkir.
5. Memindahkan interval-interval kontur ke Kertas Kalkir.
6. Melipat Kertas Kalkir yang sudah ditandai dengan interval kontur.
7. Membuat garis koordinat pada Millimeter Book dengan skala 5.
8. Memindahkan interval peta kontur ke Millimeter Block dan memberi
tanda titik.
9. Menghubungkan titik-titik tersebut hingga peta kontur tadi menjadi
kenampakan antiklin pada Millimeter Block.
10. Merapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.
7.5 Hasil Pengamatan
Pada percobaan ini membahas tentang topografi dimana tujuannya
yaitu mengetahui peta topografi dan fungsinya, mengetahui elemen-
elemennya, kelengkapan, garis kontur dan profil topografi.
Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan dan objek lain.
Topografi umumnya menggunakan relief permukaan, model tiga dimensi,
dan identifikasi jenis lahan. Bentuk-bentuk topografi yaitu bukit, lembah,
gunung api, pantai, jurang, aliran lava. Peta topografi secara umum adalah
peta yang merupakangambaran suatu objek yang dilihat dari atas dengan
mengamati dan melihat peta akan memudahkanpengamatan langsung di
lapangan. Cara penggambaran topografi yaitu garis kontur, garis
Hachures, tinting, shading, dan kombinasi. Adapun bagian peta topografi
yaitu judul, arah peta, skala, garis kontur, legenda, indeks, dan converage
diagram.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu mistar, pensil, pulpen,


penghapus. Adapun bahannya yaitu alat peraga dan kompas. Sebelum
melakukan percobaan kita menyiapkan alat dan bahan, memperhatikan
asprak ketika menjelaskan, menanyakan apabia ada penjelasan yang kuran
jelas, setelah itu merapihkan kembali alat dan bahan.
Hasil pengamatan dari percobaan ini yaitu adanya struktur geologi
yaitu sesar. Sesar dibagi menjadi tiga yaitu :
 Sesar naik yaitu hangingwall bergerak naik terhadap footwall.
 Sesar turun yaitu hangingwall bergerak turun terhadap footwall.
 Sesar mendatar yaitu dibagi menjadi kiri dan kanan.
Selain sesar, kita juga mempelajari kompas. Kompas adalah alat
navigasi untuk menentukan arah berupa panah penunjukmagnetis yang
bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara kurat.
Ada tiga arah yaitu azimut, dip dan strike. Selain sesar dan kompas, ada
kontur. Kontur yaitu garis yang menentukan ketinggian suatu wilayah.
Adapun fungsinya yaitu untuk mengetahui profil tanah, menentukan rute,
menentukan luas dan kemungkinan dua titik dilahan yang saling terlihat.
Syaratnya yaitu tidak boleh berpotongan, tidak bercabang, dll. Adapun
kontur tanah dapat diidentifikasi menjadi :
 Merah menunjukkan batuan beku
 Kuning menunjukkan batuan pasir
 Ungu menunjukkan batuan metamorf
 Hijau menunjukkan batuan clay
7.6 Analisa Kesalahan
Pada percobaan ini, praktikan kurang menguasai materi
percobaan
7.7 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dialkukan dengan metri topografi ini
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

1. Peta topografi merupakan peta yang mengambarkan keadaan relief


suatu daerah.
2. Kontur renggang menggambarkan daerah yang relative datar,
sedangkan kontur rapat menggambarkan daerah yang yang terjal atau
curam.
3. Fungsi peta topografi adalah untuk melihat alairan fluida, dan
formasinya.
4. Peta topografi pada percobaan ini mencerminkan keberdaan antiklin.
5. Susunan fluida pada antiklin tersebut adalah, gas, oil dan water
6. Garis kontur, adalah garis yang menghubungkan titik-titik ketinggian
yang sama pada suatu permukaan bumi.
7. Garis hachures yaitu garis lurus yang ditarik dari titik-titikyang lebih
rendah disekitarnya(lereng curam garisnya makin rapat)
8. Pewarnaan (tinting) daerah yang mempunya relief tinggi warnanya
makin gelap sebaliknya relief rendah warnanya makin cerah.
9. Bayangan (shading) topografi curam diberi bayangan yang tebal, rapat
dan pendek, sebaliknya daerah landai diberi garis bayangan tipis,
panjang dan renggang.
10. Kombinasi denga cara menggabungkan antara kontur denga warnna
dan lainnya.
11. Cara menggambarkan peta kontur yaitu dengan cara garis kontur, garis
hachures, pewarnaan (tingting), bayangan (shading), dan kombinasi.
12. Kontur memiliki sifat yaitu berbentuk tertutup, tidak bercabang, tidak
berpotongan, menjrok kearah hulu jika melewti sungai, dan tidak
tergambar jika melewati bangunan.
13. Cara penentuan interval kontur yaitu dua titik ketinggiian yang
berbeda atau bedekatan, lalu menghitung ketinggian, kemudia
menghitug
14. jumlah kontur, dan yang terakhir membagi ketinggian dengan jumlah
kontur.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

15. Hubungan topografi dalam dunia perminyakan yaitu dapat melihat


aliran minyak, mengetahui formasi dan tempat minyak, dan dapat
mengetahui dimana posisi pengeboran.

BAB VIII

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

PENUTUP

8.1 Kesimpulan
Dari praktikum Geologi Dasar dengan materi Batuan Beku,
Batuan Sedimen, Batuan Metamorf dan Topografi ini dapat diambil
kesimpulan, yaitu :
1. Pengertian batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari
magma yang mendingin dan mengeras dengan atau tanpa proses
kritalisasi.
2. Batuan baik dibawah permukaan bumi sebagai intrusif (plutonik)
maupun dari luar permukaan bumi segabai batuan ekstrusif.
3. Jenis-jenis dari batuan beku terbagi menjadi tiga yaitu : Batuan beku
dalam, Batuan beku gang, dan Batuan beku luar.
4. Komposisi dari batuan beku terbagi menjadi dua mafik dan felsik,
yang berwarna cerah yaitu felsik dan yang berwarna gelap yaitu
mafik.
5. Prses terbentuknya batuan beku dari dalam permukaan bumi yaitu
dari magma yang keluar dari permukaan bumi yang mendingin dan
mengeras.
6. Bentuk dari batuan Kristal adalah sifat dari krstal dalam batuan jadi
bukan sifat batuan secara keselruhan.
7. Contoh dari batuan beku plutonik yaitu : gabro, granit, vulkanik
andesit dan lain-lain.
8. Pada saat magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan
kepemukaan bumi.
9. Klasifikasi batuan beku secara kimiawi di dasarkan atas persentase
kandungan SiO, atas dasar ini maka batuan beku dapat dibagi
menjadi:
 Batuan beku asam : 66% SiO
 Batuan beku intermediate : 52% - 66% SiO

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

 Batuan beku basa : 45% - 52% SiO


 Batuan beku ultra basa : 45%
10. Hubunagan Batuan Beku dengan dunia perminyakan dengan
penemuan potensi hidrokarbon dengan jumlah yang sangat besar
telah ditemukan dibatuan reservoir yang secara natural telah
mengalami keretakan atau patahan saat ini peristiwa penemuan
basement fractured yang berlaku sebagai bahan reservoir dalam
indrustri hidrokarbon telah diketahui sejak beberapa tahun yang lalu,
tetapi umumnya saat itu di golongkan non produktif reservoir, dan
telah gagal menarik para ekplorer sehingga dikategorikan sebagai
“potensi yang tidak ekonomis”.
11. Batuan Sediemen ( batuan endapan ) merupakan batuan yang terjadi
akibat lithifikasi dari hancuran batuan lain atau batuan yang terjadi
akibat pengendapan materi hasil erosi.
12. Batuan sedimen terbagi menjadi dua kelompok yaitu : batuan siklik
dan batuan non-siklik.
13. Proses terbentuknya karena adanya tekanan dari atas kemudian terjadi
pelapukan terjadi erosi dan mengendap.
14. Komposisi dalam batuan sedimen ada fragmen yang ukuran butirnya
lebih besar, matrik ukuran butirnya lebih kecil dari fragmen dan
semen yang mengikat fragmen dan matrik.
15. Faktor – faktor yang mempengaruhi adanya struktur pelapisan
adalah : Perbedaan warna, Perbedaan ukuran butir, Perbedaan
struktur sedimen, Perubahan komposisi mineral, dan Perubahan
macam batuan.
16. Patokan ukuran butir batuan sedimen dengan menggunakan skala
Wenwoth.
17. Sifat – sifat dan ciri utama dari batuan sedimen adalah : Adanya
bidang pelapisan yang menandakan adanya proses sedimentasi, Sifaat
klastik atau fragmen yang menandakan butiran – butiran pernah

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

lepas, Sifat jejak atau bekas – bekas zat hidup, dan Jika bersifat
habiur selalu pada golongan karbonat.
18. Batuan sediemntasi berguna bagi perminyakan terutama batuan
reservoir karena terakumulasinya minyak.
19. Kemas dibagi menjadi dua yaitu yang terbuka dan tertutup.
20. Derajat pemilahan memiliki tiga tingkatan yaitu : baik, sedang, dan
buruk.
21. Komposisi dari sedimen klastik Fragmen (grain) yaitu Ukurannya
besar dari pasir, Matrik yaitu ukurannya lebih kecil dari pasir, Semen
yaitu material halus yang menjadi pengikat.
22. Batuan metamorf (atau batuan malihan) adalah salah satu kelompok
utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari
suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya.
23. Jenis batuan metamorf dibedakan menjadi tiga yaitu metamorfisme
thermal, dinamis, dan regional.
24. Struktur batuan metamorf dibagi menjadi dua yaitu foliasi dan no-
foliasi.
25. Nama lain dari batuan metamorf adalah batuan malihan sebagai
batuan induk.
26. Batuan metamorf dalam dunia perminyakan bias menjadi Source
Rock.
27. Batuan marmer terbentuknya dari batuan gamping.
28. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya metamorfosa adalah
perubahan temperatur, tekanan, dan aktifitas kimia atau gas.
29. Peta topografi merupakan peta yang mengambarkan keadaan relief
suatu daerah.
30. Kontur renggang menggambarkan daerah yang relative datar,
sedangkan kontur rapat menggambarkan daerah yang yang terjal atau
curam.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

31. Fungsi peta topografi adalah untuk melihat alairan fluida, dan
formasinya.
32. Peta topografi pada percobaan ini mencerminkan keberdaan antiklin.
33. Susunan fluida pada antiklin tersebut adalah, gas, oil dan water
34. Letak koordinat X adalah 177325, 177330, 177335, 177340, 177345,
177350, 177355, 177360, 177365, 177370, dan 177380.

35. Letak koordinat Y adalah -1020, -1010, -1000, -990, -975, -955, dan -
950
36. Garis kontur, adalah garis yang menghubungkan titik-titik ketinggian
yang sama pada suatu permukaan bumi.
37. Garis hachures yaitu garis lurus yang ditarik dari titik-titikyang lebih
rendah disekitarnya(lereng curam garisnya makin rapat)
38. Pewarnaan (tinting) daerah yang mempunya relief tinggi warnanya
makin gelap sebaliknya relief rendah warnanya makin cerah.
39. Bayangan (shading) topografi curam diberi bayangan yang tebal, rapat
dan pendek, sebaliknya daerah landai diberi garis bayangan tipis,
panjang dan renggang.
40. Kombinasi denga cara menggabungkan antara kontur denga warnna
dan lainnya.
41. Cara menggambarkan peta kontur yaitu dengan cara garis kontur, garis
hachures, pewarnaan (tingting), bayangan (shading), dan kombinasi.
42. Kontur memiliki sifat yaitu berbentuk tertutup, tidak bercabang, tidak
berpotongan, menjrok kearah hulu jika melewti sungai, dan tidak
tergambar jika melewati bangunan.
43. Cara penentuan interval kontur yaitu dua titik ketinggiian yang
berbeda atau bedekatan, lalu menghitung ketinggian, kemudia
menghitug jumlah kontur, dan yang terakhir membagi ketinggian
dengan jumlah kontur.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

44. Hubungan topografi dalam dunia perminyakan yaitu dapat melihat


aliran minyak, mengetahui formasi dan tempat minyak, dan dapat
mengetahui dimana posisi pengeboran.

8.2 Saran
8.2.1 Saran untuk Institut Teknologi Petroleum Balongan
1. Menyediakan infrastruktur ruangan dan keperluan alat-alat
laboratotium yang lebih banyak dan baik, agar
mempermudah dan membantu dalam proses praktikum.
2. Merawat laboratorium agar bersih rapi dan nyaman untuk
dilaksanakannya praktikum.
3. Menambah lagi kelengkapan peralatan praktikum seperti
lup, batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf, skala
wenworth, dan hal lainnya yang mendukung penguasaan
materi geologi.
8.2.2 Saran Untuk Asisten Praktikum
1. Lebih membaur dengan praktikan agar praktikan lebih
menikmati praktikum yang sedang dilakukan.
2. Memberikan penjelasan dengan baik agar praktikan lebih
memahami materi.
3. Membimbing praktikan yang mengalami kesulitan.
4. Membimbing penggunaan alat yang baik dan benar.
5. Semua asisten praktikum dalam memberi arahan jangan ada
yang berbeda pendapat, agar tidak menambah kebingungan
praktikan.

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

6. Lebih menegakkan tata tertib yang telah disepakati, tanpa


pandang bulu.
7. Pengoreksian untuk hasil pengamatan jika terdapat
kesalahan kiranya dapat diberi tahu jawaban yang benar,
agar menjadi pelajaran dan tidak diulangi lagi kesalahan
tersebut.
8.2.3 Saran untuk Praktikan
1. Menghormati dan sopan kepada asisten praktikum
2. Menjaga sikap dan tingkah laku.
3. Tidak bercanda dan asik berbicara sendiri pada saat asisten
praktikum memberikan penjelasan tentang materi yang akan
di praktikumkan.
4. Datang tepat waktu di setiap praktikum maupun technical
meeting.
5. Tidak melanggar aturan yang telah diberlakukan dan
disepakati.
6. Merapihkan alat dan bahan yang digunakan selama
praktikum ke tempatnya semula.

DAFTAR PUSTAKA

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

Arief Rahman. Warto Utomo. Rial Dwi Matasari.2019.Modul Praktikum Geologi


Dasar.Indramayu.Institut
Teknologi Petroleum Balongan
Jagad.id.2019.Batuan Beku Pengertian Ciri Khusus Jenis dan Contoh.
Wilbione, Gisela Emanuela.2012.Laporan batuan Sedimen.
Ariany,Mitha.2012.BatuanMetamorf.
RomaDecade.2019.PetaTopografi
Mandew,Peter.2017.LaporanSesar

https://jagad.id/batuan-beku 4 Januari 2022


http://id.scribd.com/doc/156486418/laporan-batuan-sedimen# 4 Januari 2022
https://mithaariany.wordpress.com/2012/05/30/batuan-metamorf/amp/ 5 Januari
2022
https://www.romadecade.org/peta-topografi/# 6 Januari 2022
https://www.academia.edu/36696935/laporan-7-sesar.docx 6 januari 2022

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022


28

LAMPIRAN

Laporan Resmi Praktikum Geologi Dasar 2022

Anda mungkin juga menyukai