(LAPORAN PRAKTIKUM)
Oleh
KELOMPOK 2A
LISTIYAN (20222010040)
M FAREL RAIHAN ADINI HAQI (20222010072)
MUHAMMAD DAVID (20222010077)
NUR RIZKY RAMADHAN (20222010055)
WIDIA MONALISA (20222010038)
FAKULTAS TEKNIK
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok : 2A
Fakultas : Teknik
Jurusan : Sipil
Mata Kuliah : Praktikum Mekanika Tanah II
Nilai :
Bandar Lampung, Juli 2022
Menyetujui,
Dosen Penanggung Jawab Asisten Lab
Mengetahui,
Kepala Laboratorium Teknik sipil
NO TANGGALKETERANGAN PARAF
Asisten
NO TANGGALKETERANGAN PARAF
Asisten
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
berbagai pihak.
i
4. Seluruh civitas akademik di lingkungan Fakultas Teknik
Praktikan
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………...……………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………... iii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………... iv
DAFTAR TABEL…………………………………….…………............. v
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………… 1
1.1. Latar Belakang ………………………………………………….. 1
1.2. Tujuan Percobaan………………………………………………... 4
1.3. Batasan Masalah…………………………………………….........4
1.4. Lokasi Penelitian…………………………………………....…… 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
Semua macam tanah ini secara umum terdiri dari tiga bahan
yaitu butiran tanahnya sendiri, air, dan udara yang terdapat dalam
ruang antara butir- butir tersebut (pori atau voids). Apabila tanah
sudah benar-benar kering maka tidak ada air sama sekali dalam
porinya, keadaan ini jarang ditemukan pada tanah yang masih
dalam keadaan asli di lapangan. Air dapat dihilangkan dari tanah
misalnya dengan memanaskan tanah di dalam Oven. Tanah yang
mengalami keadaan dimana pori tanah tidak mengandung udara
sama sekali dan pori tersebut terisi air, keadaan tersebut
dikatakan tanah jenuh air (fullysaturated).
1
Volume rongga pori (Void) yang besar menyebabakan
kemampatan yang besar.
Tanah secara garis besar terdiri dari tanah berbutir kasar (kerikil
dan pasir).Tanah lempung mempunyai nilai porositas yang besar
tetapi tidak permeabel karena rongganya berukuran sangat kecil.
Tanah lempung sendiri terdiri dari partikel mineral lempung yang
sangat aktif dan mudah dalam menyerap air. Tanah lempung
dengan plastisitas tinggi, kohesifitas yang besar berakibat fluktuasi
kembang susut yang relatif besar. Tanah tersebut sangat lengket
dan volumenya mengembang pada kondisi basah, sedangkan pada
kondisi kering tanah lempung mengalami retakan- retakan akibat
tegangan susut. Tanah lempung juga mempunyai volume pori yang
besar sehingga mempunyai berat isi dan sudut gesek yang kecil.
2
ketahui karakteristik fisis dan mekanis tanah tersebut yang akan
digunakan sebagai landasan yang memotivasi untuk meneliti kuat
dukung, potensi kembang susut, dan penurunan tanah tersebut
dengan variasi kapadatan 90%γ d maks,, 95% γ d maks, , dan γ
dmaks.
3
Kebanyakan jenis tanah terdiri dari campuran beberapa jenis butiran
dan biasanya lebih dari dua rentang ukuran, namun partikel yang
berukuran lempung tidak selalu merupakan mineral lempung. Jika
mineral lempung terdapat pada suatu tanah, biasanya akan sangat
mempengaruhi sifat tanah tersebut meskipun persentasenya tidak
[terlalu besar. Hal ini tentunya juga akan mengganggu proses
konstruksi bangunan secara umum. Bila dilihat secara langsung
tampak bahwa suatu bangunan bisa berdiri kokoh di atas suatu
tanah, namun sebenarnya tanah tidak memiliki sifat yang baik jika
diberi beban seperti bangunan.Untuk membangun di atas tanah
tentunya perlu dipelajari terlebih dahulu sifat dari tanah
tersebut.Jarang sekali ada tanah asli tanpa dimodifikasi yang
langsung dapat menerima beban dengan baik atau dapat dibuat
bangunan di atasnya. Maka dari itu perlu diadakan penelitian dan
percobaan terhadap suatu sampel tanah agar tanah yang dikehendaki
mampu digunakan sebagai dasar penahan bangunan. Dengan kata
lain, dalam dunia Teknik Sipil tanah adalah hal penting untuk
dipelajari, karena bukan tak mungkin banyak masalah bahkan
bencana yang akan timbul sewaktu pengerjaan konstruksi akibat
dari pengelolaan tanah yang kurang baik. Pengujian dilakukan
dengan beberapa percobaan yang akan terlampir di ruang lingkup
praktikum. Ruang lingkup praktikum ini adalah sebagai berikut:
4
1.4 Lokasi Penelitian
5
BAB II
PEMBAHASAN
a. Tujuan Percobaan
b. Peralatan
6
\
Gambar.2.3 Pelat dasar yang berlubang.
7
C. Kalibrasi
d. Ganti pasir uji pada silinder kalibrasi dengan air yang diisi
sampai penuh, kemudian timbang ( W3).
8
d. Prosedur Percobaan
5. Siapkan botol atau silinder yang telah berisi pasir uji sebanyak ±
2/3 tinggi, kemudian timbang ( W8)
7. Setelah lubang dan kerucut penuh dengan pasir uji, tutup keran
kemudian angkat botol atau silinder tersebut dan timbang ( W9).
9
e. Perhitungan
a. Volume Lubang
e .Koreksi
10
f. Data Hasil Pengujian
11
Maka :
1245
¿
355,98
=3,497 gr/cm3
7717−1245−3796
¿
3,947
= 3,988 gr
α = W5 / W4
= 1739/ 3052
= 0.570
12
2.2 PERCOBAAN HAND BORING
a. Referensi:
b. Pendahuluan
c. Tujuan Percobaan
d. Peralatan Pendukung
13
e. Beberapa Jenis Alat Hand Boring dan kegiatan dilapangan
14
f. Tahapan Pelaksanaan
15
g. Data dan Pengolahan
16
sampel tanah yang berwarna hijau kebiruan.
3. Adanya kandungan material batu bata, semen, dan kerikil pada
tanah kedalaman 0.2 - 0.4 m dapat disebabkan karena tanah pada
kedalaman tersebut merupakan tanah timbunan.
h. Kesimpulan
i. Laporan HasilPenelitan
17
2.3 UJI BERAT ISI DAN KADAR AIR TANAH
A. Referensi:
B. Pendahuluan
Percobaan ini untuk mengukur berat dan kadar air alami tanah
dengan menggunakan uji ring gamma. Besaran-besaran lain yang
dapat diturunkan adalah angka pori (e), porositas (n), dan derajat
kejenuhan (Sr).
C. Tujuan Percobaan
D. Definisi Terkait
18
E. Peralatan Pendukung
a. Silinderring
b. Timbangan dengan ketelitian0,01g
c. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi
sampai (110 ±5)ºC
d. Desikator
e. Alat Dongkrak
f. Jangka Sorong
g. Pisau
19
TahapanPelaksanaan : - Masukan Sample kedalam Oven selama 24 jam
G. Kadar Air
a. Tujuan
b. Bahan
c. Peralatan
a. Kontainer
b. Timbangan
c. Oven
H. Prosedur Percobaan
Rumus Perhitungan:
21
1.
Berat isi tanah (Menggunakan Timbok)
Volume Cincin
= 85,8 x 100
7,947
= 1.079 x 100
(100+8,8)
= 0.992
22
Rumus
w2-w1
GV =
(w2-w1)+(w4-w3)
447,8-195,5
=
(447,8−195,5)+(683,4−847,0)
= 252,3
252,3-163,6
= 252,3
88,7
= 2,844 gr
23
b. Berat jenis tanah
Rumus :
w2-w1
GV =
(w2-w1)+(w4-w3)
446,5-193,2
=
(446,5−193,2)+(592,2−845,5)
253,3
=
253,2-253,3
253,3
= -0,1 = 2,533 gr
24
2.4 BATAS SUSUT DAN FAKTOR-FAKTOR SUSUT
TANAH (ASTM D 427-98)
A. MAKSUD :
B. ALAT :
1. Cawan porselen.
2. Spatel.
6. Gelas ukuran.
C. BENDA UJI :
25
butir-butir. Kemudian saring dengan saringan no. 40, maka
bagian yang lewat saringan digunakan sebagai benda uji.
D. PELAKSANAAN :
a. Taruh contoh tanah pada cawan porselen dan aduk secara baik
sampai betul-betul merata dengan air destilasi secukupnya,
sehingga mengisi semua pori tanah dan jangan sampai ada
udara terperangkap didalamnya. Banyaknya air sedemikian
sehingga bila benda uji berupa tanah plastis air lebih 10 peren
dari batas cair, sedang bila benda uji berupa tanah kurang
plastis buatlah sehingga konsistensi tanah sedikit diatas batas
cair.
26
pukul-pukulkan, sehingga terisi penuh sampai tepi atas.
Tentukan berat basah dan berat kering tanah.Setelah cawan
terisi tanah segera timbang dan catat berat cawan berisi tanah
basah.Biarkan tanah emperature di udara sampai warnanya
berubah dari tua menjadi muda.
27
Tabel. 2.6 Sampel Tanah
No Sample tanah Air (ml) Hasil
2999,6
1 2527,5 150
3328,0
5 2501,7 500
28
Gambar 2.13 Alat Compact Gambar 2.14 Sample Extrude
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
29
berikut :
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
30
Erlangga, Jakarta.
Braja M. Das, 1994, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis),
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Das, B.M, 1998, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), Jilid I
dan II, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Fernandez, G.J.W., 2001, “Penelitian Karakteristik Tanah Ekspansif”, Studi
Kasus Kerusakan Jalan Raya Gilimanuk-Denpasar, Jurnal Teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Soedarmo G. D. dan S. J. E. Purnomo, 1997, Mekanika Tanah I, Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.
Hardiyatmo H.C, 1994, Mekanika Tanah 2, P.T. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Hardiyatmo H.C, 2002, Mekanika Tanah I, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Nugraha, 2007, Tinjauan Kuat Geser Lempung Dengan Stabilisasi Zeolit (Studi
Kasus Tanah Lempung Tanon Sragen), Tugas Akhir, S1 Teknik Sipil,
UMS.
Qodri, B.D.N, 2009, Pengaruh Parameter Kuat Geser Tanah Terhadap Nilai
California Bearing Ratio (CBR), Tugas Akhir, S1 Teknik Sipil, UMS.
Peck, Hanson, Thomburnr, 1993, Teknik Pondasi, Gajah Mada University Press
Yogyakarta.
Rafflaesia, H.J, 2007, Tinjauan Kuat Dukung, Potensi Kembang Susut dan
Penurunan Konsolidasi Tanah Lempung Tanon Sragen, Tugas Akhir S1
Teknik Sipil UMS.
Rifai, U.D, 2007, Tinjauan Kuat Dukung, Potensi Kembang Susut dan Penurunan
Konsolidasi Tanah Lempung Kalioso Karanganyar, Tugas Akhir S1
Teknik Sipil UMS.
Setyadi, D, 2010, Pengaruh Penambahan Tanah Gadong Pada Stabilitas Tanah
Lempung Tanon dan Semen (Studi Kasus Kerusakan Jalan Jono, Tanon,
Sragen), Tugas Akhir, S1 Teknik Sipil, UMS.
31
Suwarti, E, 2007, Pengaruh Ijuk Terhadap Parameter Kuat Geser Tanah (Studi
Kasus Tanah Lempung Simo Boyolali), Tugas Akhir Teknik Sipil UMS.
Terzaghi, K., 1996, Theoritical Soil Mechanics, P.T. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Wesley, L.D, 1977, Mekanika Tanah (cetak ke IV), Badan Penerbit Pekerjaan
Umum, Jakarta.
Widodo, S., 1995, “Mekanika Tanah II”, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Surakarta.
Wiryanta, 1996, Sedimentary Rock, Penerbit Erlangga, Jakarta.
32
Lampiran
33