Anda di halaman 1dari 115

Kurikulum FK USU 2023

bukurancangan pengajaran

BLOK

Cardiovascular System

MEDICAL EDUCATION UNIT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2023

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023

PENYUSUN

Agustinus Sitepu
Arvitamuriany Triyanthi Lubis
Dina Arwina Dalimunthe
Haflin Soraya Hutagalung
Brema Suranta Pasaribu
Dewi Indah Sari Siregar
Eka Roina Megawati
Elvita Daulay
Ester Lantika Ronauli Silaen
Kamal Kharrazi Ilyas
Lidya Imelda Laksmi
Lita Feriyawati
Lokot Donna Lubis
Naomi Niari Dalimunthe
Nenni Dwi Aprianti Lubis
Putri Amelia
Rina Amelia
Rina Yunita
Siti Syarifah
Sry Suryani Widjaja
Yasmine Fitrina Siregar
Zaimah Tala

Dewi Indah Sari Siregar


Doaris Ingrid Marbun
Eka Roina MegawatiSry Suryani WijayaT. Bob Haykal

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga Buku Rancangan Pengajaran (BRP) Cardiovascular System ini dapat
diselesaikan. Buku ini disusun untuk memberikan informasi dan pedoman bagi
mahasiswa, staf pengajar, dan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Blok
Cardiovascular System.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memfasilitasi
penyusunan Buku Rancangan Pengajaran Modul Cardiovascular System ini,
terutama bagi tim penyusun modul yang telah bekerja keras sehingga buku ini dapat
diterbitkan. Dalam proses penyusunannya, kami sadar bahwa buku ini tidak luput
dari berbagai kekurangan dan keterbatasan. Kami memohon maaf jika terdapat
kesalahan dalam penulisan nama dan gelar narasumber, kalimat dan tata cara
penulisan. Segala kritik dan saran yang membangun kami terima dengan terbuka
agar dapat menyempurnakan buku ini.

Kami berharap buku ini bermanfaat dalam proses pendidikan dan pengajaran
sehingga mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di FK USU.

Medan, Januari 2023

Tim Penyusun

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 3

VISI DAN MISI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Visi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara


“Mewujudkan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara menjadi institusi
penyelenggara pendidikan kedokteran yang bermutu pada tahun 2024, menuju centre of
excellencekedokteran tropis dan onkologi pencegahan diAsia Tenggara dalam mendukung
visi Universitas Sumatera Utara menjadi lembaga pendidikan dengan bidang unggulan
kompetitif TALENTA”.

Misi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara


1. Meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, pelayanan, dan pengabdian masyarakat
dengan konsisten, efektif dan efisien, serta sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi kedokteran, dengan tata kelola organisasi (good faculty governance) dan
sistem penjaminan mutu yang baik.
2. Menghasilkan lulusan yang menjadi pelaku perubahan sebagai kekuatan modernisasi
dalam kehidupan masyarakat luas, yang memiliki kompetensi keilmuan, relevansi dan
daya saing yang kuat serta berperilaku kecendekiawanan yang professional dan beretika
dalam bingkai interprofessional education/collaboration (IPE/IPC).
3. Mewujudkan kepemimpinan publik melalui kebermanfaatan penelitian serta pengabdian
kepada masyarakat yang memberi dampak pada epidemiologi terutama penyakit-
penyakit tropis dan onkologi pencegahan, yang berorientasi produk dan pengembangan
keilmuan.
4. Mewujudkan fakultas yang mandiri dan profesional dalam pengelolaan dan
pengembangan institusi serta membangun kerja sama dengan institusi serta membangun
kerjasama dengan institusi lain yang berada di dalam maupun luar negeri terutama di
bidang kedokteran tropis dan onkologi pencegahan.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 4

VISI DAN MISI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN USU

Visi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran USU


“Mewujudkan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara menjadi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter yang bermutu pada tahun
2024, menuju centre of excellencekedokteran tropis dan onkologi pencegahan diAsia
Tenggara dalam mendukung visi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara menjadi
lembaga pendidikan dengan bidang unggulan kompetitif TALENTA”.

Misi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran USU:


1. Meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, pelayanan, dan pengabdian masyarakat
dengan konsisten, efektif dan efisien, serta sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi kedokteran, dengan tata Kelola organisasi (good faculty governance) dan
sistem penjaminan mutu yang baik.
2. Menghasilkan lulusan yang menjadi pelaku perubahan sebagai kekuatan modernisasi
dalam kehidupan masyarakat luas, yang memiliki kompetensi keilmuan, relevansi dan
daya saing yang kuat serta berperilaku kecendekiawanan yang professional dan beretika
dalam bingkai interprofessional education/collaboration (IPE/IPC).
3. Mewujudkan kepemimpinan publik melalui kebermanfaatan penelitian serta pengabdian
kepada masyarakat yang memberi dampak pada epidemiologi terutama penyakit-
penyakit tropis dan onkologi pencegahan, yang berorientasi produk dan pengembangan
keilmuan.
4. Mewujudkan fakultas yang mandiri dan profesional dalam pengelolaan dan
pengembangan institusi serta membangun kerja sama dengan institusi serta membangun
kerjasama dengan institusi lain yang berada di dalam maupun luar negeri terutama di
bidang kedokteran tropis dan onkologi pencegahan.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 5

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 6
II. PRASYARAT MAHASISWA.......................................................................... 7
III. TUJUAN ...................................................................................................... 7
IV. A. LINGKUP BAHASAN............................................................................... 10
IV. B. REFERENSI ............................................................................................ 35
V. METODA PENGAJARAN ............................................................................. 37
VI. SARANA DAN PRASARANA ...................................................................... 39
VII. EVALUASI MAHASISWA ........................................................................... 40
VIII. PENUNTUN PRAKTIKUM CARDIOVASCULAR SYSTEM-1 ..................... 42
IX. PENUNTUN PRAKTIKUM CARDIOVASCULAR SYSTEM-2 ....................... 74
X. MODUL KETERAMPILAN KLINIS ................................................................ 97

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 6

I. PENDAHULUAN

Dalam 15 tahun terakhir ini insidens penyakit kardiovaskular di Indonesia semakin


meningkat jumlahnya. Survey kesehatan rumah tangga (SKRT) pada tahun 1995
melaporkan penyakit ini menduduki rangking ketiga. Pada survey kesehatan rumah
tangga tahun 2000 penyakit ini menduduki rangking pertama sebagai penyebab
kematian di Indonesia. Penyakit kardiovaskular tidak hanya sebagai penyebab angka
kematian yang utama, tetapi juga sebagai penyebab angka kesakitan. Selain
peningkatan insidens terlihat kecenderungan perubahan pola penyakit kardiovaskular itu
sendiri. Pada tahun sebelumnya valvular heart disease yang disebabkan sekuele infeksi
streptokokus beta hemolitikus pada tenggorokan menempati peringkat pertama, saat ini
coronary heart disease menempati peringkat pertama. Juga terlihat kecenderungan
prevalensi penyakit jantung koroner meningkat pada usia yang semakin muda.

Kemajuan penatalaksanaan penyakit kardiovaskular mulai dari diagnostik, terapi medik,


terapi surgikal dan rehabilitasi menyebabkan jumlah penderita penyakit kardiovaskular
yang ditangani semakin baik yang meningkatkan harapan hidup penderita. Meskipun
demikian, hal ini tidak menyelesaikan masalah karena adakalanya meninggalkan
sekuele pada penderita sehingga mengurangi produktivitas kerja dan kualitas hidup.
Selain itu semuanya memerlukan biaya yang sangat besar, dan sumber daya manusia
yang terampil dalam penatalaksanaannya.

Tindakan pencegahan terhadap penyakit kardiovaskular perlu ditingkatkan karena selain


murah dan mudah, dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja, tetapi
memerlukan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia terhadap penyakit
kardiovaskular. Faktor risiko dari penyakit kardiovaskular perlu mendapat perhatian
khusus, karena risiko hari ini merupakan penyakit di masa yang akan datang. Selain
memfokuskan perhatian pada mereka yang telah menderita penyakit, kita juga perlu
memusatkan perhatian pada mereka yang belum menderita tetapi mempunyai resiko
untuk menderita penyakit. Karena sesungguhnya jumlah orang yang mempunyai risiko
jatuh sakit jauh lebih banyak daripada mereka yang telah menderita penyakit.

Blok sistem kardiovaskular ini mempunyai beban kredit sebesar 6 SKS, yang akan
dilaksanakan selama 6 (enam) minggu.

Tujuan umum blok ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan
dalam menegakkan diagnosa penyakit, pengobatan, menilai kesembuhan, menilai
prognosis, dan pencegahan penyakit-penyakit pada sistem kardiovaskular yang sering
dijumpai di layanan primer.

Referensi:
Survei Kesehatan Nasional tahun 2000

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 7

II. PRASYARAT MAHASISWA

Blok kardiovaskular ini merupakan salah satu blok Tahap II (Pathological Sciences)
dalam struktur kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa yang telah
melalui Tahap I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah mencapai keterampilan
generik yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dasar-dasar ilmu kedokteran.

III. TUJUAN

TUJUAN BLOK
Tujuan umum
Melalui blok kardiovaskular ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu:
1. Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran
4. Pengelolaan masalah kesehatan
5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek

Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan Blok Sistem Kardiovaskular ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya
mengelola pasien dengan masalah Sistem Kardiovaskular dengan mengintegrasikan
penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik
antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, dalam penanganan masalah
dermatologi.
2. Melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang
tepat serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual.
3. Menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien
dengan kelainan kulit dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik.
4. Memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan menafsirkan
hasilnya.
5. Melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah kulit
dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata
laksananya.
6. Mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut
masalah kulit dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan
pencegahan dan promosi kesehatan, serta surveilans dan pemantauan status
kesehatan pasien.
7. Peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan
pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang berkaitan
dengan gangguan Sistem Kardiovaskular.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 8

8. Mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan


masalah-masalah Sistem Kardiovaskular.

TUJUAN MAHASISWA

Sasaran pembelajaran terminal


Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan
epidemiologik penyakit Sistem Kardiovaskular, mahasiswa tahap II yang telah menjalani
blok Sistem Kardiovaskular mampu menafsirkan data tersebut dan menerapkannya
dalam langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan
rujukan, dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang
sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.

Sasaran pembelajaran penunjang


Setelah menyelesaikan blok Sistem Kardiovaskular, maka:
1. Apabila diberi data sekunder tentang kelainan Sistem Kardiovaskular, mahasiswa
mampu:
a. Merumuskan masalah kesehatan pasien.
b. Menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan jaringan
Sistem Kardiovaskular.
c. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik
dalam Sistem Kardiovaskular.
d. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit Sistem Kardiovaskular.
e. Menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan Sistem
Kardiovaskular (farmakodinamik dan farmakokinetik)
h. Menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan Sistem Kardiovaskular .
i. Menjelaskan prognosis suatu penyakit Sistem Kardiovaskular beserta alasan
yang mendasarinya.
j. Mencari informasi tentang lingkup dan materi Sistem Kardiovaskular melalui
sistem teknologi informasi (IT system).
l. Melakukan analisis etik tentang gangguan Sistem Kardiovaskular.
m. Menjelaskan komplikasi pada kelainan Sistem Kardiovaskular serta rencana
penanggulangannya.

2. Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan kelainan/penyakit Sistem


Kardiovaskular, mahasiswa mampu:
a. Melakukan anamnesis mengenai kelainan Sistem Kardiovaskular dengan
menerapkan kemampuan komunikasi efektif.
b. Melakukan pemeriksaan fisik Sistem Kardiovaskular.
c. Menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis
kelainan Sistem Kardiovaskular.
d. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan Sistem
Kardiovaskular.
e. Menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta
menjelaskan mekanisme yang mendasarinya.
f. Menyusun rencana tatalaksana masalah/penyakit Sistem Kardiovaskular secara
komprehensif (termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan rujukan).

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 9

3. Bila diberi data masalah kelainan/penyakit Sistem Kardiovaskular dalam suatu


komunitas, mahasiswa mampu:
a. Menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit Sistem Kardiovaskular dalam
masyarakat.
b. Menentukan faktor penyebab/risiko kelainan/penyakit Sistem Kardiovaskular dan
dapat menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/penyakit Sistem
Kardiovaskular yang didapat.
c. Membuat rencana pencegahan primer dan sekunder dan rencana rehabilitasi
kelainan/penyakit Sistem Kardiovaskular.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 10

IV.A LINGKUP BAHASAN

Sub Pokok Dep/ Kode


Pokok Bahasan Spesific Learning Objectives Waktu
Bahasan Narasumber tahapan
Pendahuluan Pemutaran film Memberikan gambaran umum MEU & TIM BLOK CVS-F1
mengenai blok cardiovascular system
melalui pemutaran film dan ceramah
CARDIOVASCULAR SYSTEM-1
Lingkup Bahasan: Peredaran Darah Manusia
1. Struktur sistem 1.1. Embriologi 1.1.1. Pembentukan tube (saluran) Anatomi: CVS1-K1 50’
kardiovaskular Kardiovascular jantung
1.1.2. Pembentukan loop (simpul) 1. dr. Lita
jantung: truncus arteriosus,
Feriyawati,
bulbus/conus cordis, ventricle,
atrium, sinus venosus M.Kes, SpPA
1.1.3. Pembentukan septum (sekat) 2. Dwi Rita
jantung : Septum pada atrium- Anggraini,
septum primum-septum M.Kes, SpPA
spurium-septum sekundum,
septum ventrikel, septum pada
trunkus dan konus, septum
atrioventricular canal
1.1.4. Pembentukan katup : bikuspid,
trikuspid, katup semilunar.
1.1.5. Perobahan anatomi sistem
sirkulasi janin menjadi sistem
sirkulasi normal
1.1.6. Letak jantung , ruang, sekat
dan katup-katup jantung dan
hubungannya dengan organ
lain didalam rongga toraks
1.2. Sistem sirkulasi 1.2.1. Sistem sirkulasi darah besar Anatomi : CVS1-K2 50’
darah, sistem dan sirkulasi kecil, serta 1. dr. Lita
pembuluh sistem arteri, sistem vena, Feriyawati,
M.Kes, SpPA
darah dan sistem limfatik dan hubungan
2. dr. Dwi Rita
sistem limfatik ketiganya Anggraini,
M.Kes, SpPA

1.3. Histologi 1.3.1. Menjelaskan struktur umum Histologi : CVS1-K3 50’


Sistem pembuluh darah (arteri, vena, 1. dr. Lokot Donna
kardiovaskular kapiler) dan pembuluh limfe Lubis,
1.3.2. Menjelaskan struktur histologi
M.Ked(PA),
jantung
1.3.3. Menjelaskan stuktur histologi SpPA
arteri besar, arteri sedang, 2. dr. Feby Yanti
arteri kecil dan arteriole Harahap,
1.3.4. Menjelaskan struktur histologi M.Ked(PA),
vena besar, vena sedang, vena SpPA
kecil dan venule
1.3.5. Menjelaskan struktur histologi
continue capillaries, fenestrated
capillaries dan sinusoid
1.3.6. Menjelaskan struktur histologi
sistem pembuluh limfe
2. Fungsi sistem 2.1. Fungsi sistem 2.1.1. Fungsi sistem kardiovaskular Fisiologi: CVS1-K4 50’
kardiovaskular kardiovaskular 1. Dr. dr. Yetty
2.2. Sirkulasi 2.2.1. Kerja sistem kardiovaskular Machrina,
sistemik dan dalam menjaga homeostasis M.Kes
pulmonal 2.2.2. Mekanisme sirkulasi darah 2. dr. Eka Roina
2.2.3. Perbedaan sirkulasi sistemik Megawati,
dan pulmonal M.Kes

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 11

2.3. Siklus jantung 2.3.1. Peristiwa Late Diastole, Atrial Fisiologi: CVS1-K5 50’
Systole, Ventricular Systole, 1. Dr. dr. Yetty
Early Diastole Machrina,
2.3.2. Durasi systole dan diastole M.Kes
2.3.3. Nadi arteri 2. dr. Eka Roina
2.3.4. Perubahan tekanan atrium dan Megawati,
jugular pulse M.Kes
2.3.5. Suara-suara jantung
2.3.6. Murmur
2.3.7. Ekokardiografi
2.4. Sumber dan 2.4.1. Komponen sistem konduksi Fisiologi: CVS1-K6 50’
penyebaran jantung 1. Dr. dr. Yetty
eksitasi 2.4.2. Sifat listrik otot jantung Machrina,
jantung 2.4.3. Potensial pacemaker M.Kes
2.4.4. Mekanisme penyebaran eksitasi 2. dr. Eka Roina
jantung Megawati,
2.5. Elektrokardio- 2.5.1. Fungsi EKG M.Kes
gram 2.5.2. Fungsi 12 lead EKG
2.5.3. Gambaran EKG normal
2.5.4. Vektor jantung
3. Penyakit 3.1. Penegakan 3.1.1. Anamnesis dalam Ilmu Kesehatan CVS1-K7 50’
Jantung diagnosis PJB menegakkan diagnosis PJB Anak:
Bawaan (PJB) 3.1.2. Pemeriksaan fisik dalam
1. Dr. dr. Tina C.L.
pada anak menegakkan diagnosis PJB
Tobing,
3.1.3. Skrining PJB pada bayi baru
M.Ked(Ped),
lahir
SpA(K)
2. dr. Rizky
Adriansyah,
M.Ked(Pped),
SpA(K)
3.2. PJB Asianotik 3.2.1. Atrial Septal Defek Ilmu Kesehatan CVS1-K8 50’
- Definisi ASD Anak:
- Gejala dan tanda klinis ASD 1. dr. Putri Amelia,
- Kelainan pada pemeriksaan M.Ked(Ped),
fisik ASD SpA(K)
- Kelainan darah, EKG, Foto 2. dr. Hafaz Zakky
toraks dan ekokardiografi
Abdillah,
- Kelainan pada kateterisasi dan
angiografi ASD M.Ked(Ped),
- Perjalanan penyakit ASD SpA(K)
seperti gagal jantung,
Eisenmenger / Penyakit
vaskular paru, endokarditis
dan hipertensi pulmonal pada
ASD
- Menjelaskan
penatalaksanaan umum,
penatalaksanan komplikasi
dan kondisi yang
berhubungan dengannya,
indikasi operasi dari ASD
- Menjelaskan prognosis ASD
3.2.2. Ventrikel Septal Defek (VSD)
- Definisi VSD
- Gejala dan tanda klinis VSD
- Kelainan pada pemeriksaan
fisik VSD
- Kelainan darah, EKG, Foto
toraks dan ekokardiografi
- Kelainan pada kateterisasi dan
angiografi VSD

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 12

- Perjalanan penyakit VSD


seperti gagal jantung,
Eisenmenger / Penyakit
vaskular paru, endokarditis
dan hipertensi pulmonal pada
VSD
- Menjelaskan
penatalaksanaan umum,
penatalaksanan komplikasi
dan kondisi yang
berhubungan dengannya,
indikasi operasi dari VSD
- Menjelaskan prognosis VSD
3.2.3. Patent Ductus arteriosus (PDA)
- Definisi PDA
- Gejala dan tanda klinis PDA
- Kelainan pada pemeriksaan
fisik PDA
- Kelainan darah, EKG, Foto
toraks dan ekokardiografi
- Kelainan pada kateterisasi dan
angiografi PDA
- Perjalanan penyakit PDA
seperti gagal jantung,
Eisenmenger / Penyakit
vaskular paru, endokarditis
dan hipertensi pulmonal pada
PDA
- Menjelaskan
penatalaksanaan umum,
penatalaksanan komplikasi
dan kondisi yang
berhubungan dengannya,
indikasi operasi dari PDA
- Menjelaskan prognosis PDA
3.2.4. Pulmonal Stenosis (PS)
- Definisi PS
- Gejala dan tanda klinis PS
- Kelainan pada pemeriksaan
fisik PS
- Kelainan darah, EKG, Foto
toraks dan ekokardiografi
- Kelainan pada kateterisasi dan
angiografi PS
- Perjalanan penyakit PS
- Menjelaskan penatalaksanaan
umum, penatalaksanan
komplikasi dan kondisi yang
berhubungan dengannya,
indikasi operasi dari PS
- Menjelaskan prognosis PS
3.3. PJB Sianotik 3.3.1. Tetralogy of Fallot (TOF) Ilmu Kesehatan CVS1-K9 50’
- Definisi TOF Anak:
- Gejala dan tanda klinis TOF 1. dr. Hafaz Zakky
- Kelainan pada pemeriksaan
Abdillah,
fisik TOF
- Kelainan darah, EKG, Foto M.Ked(Ped),
toraks dan ekokardiografi SpA(K)
- Kelainan pada kateterisasi dan 2. dr. Putri Amelia,
angiografi TOF M.Ked(Ped),
- Perjalanan penyakit TOF SpA(K)
seperti cyanotic spell dan
komplikasi lainnya
- Menjelaskan
penatalaksanaan
umum, penatalaksanan
komplikasi dan kondisi yang

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 13

berhubungan dengannya,
indikasi operasi dari TOF
- Menjelaskan prognosis TOF
4. 4.1. Peranan hukum 4.1.1. Menjelaskan hukum Fisiologi : CVS1-K10 50’
HukumHemodi hemodinamika hemodinamika 1. Dr. dr. Yetty
namika pada faal 4.1.2. Menjelaskan jenis pembuluh Machrina, M.Kes
susunan darah dan fungsinya 2. dr. Eka Roina
pembuluh 4.1.3. Menjelaskan aliran darah Megawati, M.Kes
darah 4.1.4. Menjelaskan tekanan darah
4.1.5. Menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi tahanan
tepi
4.1.6. Menjelaskan perubahan
tekanan darahpada belbagai
keadaan
4.1.7. Menjelaskan waktu edar
4.1.8. Menjelaskan denyut nadi
4.1.9. Menjelaskan tekanan
venaMenjelaskan faktor-
faktor yang mempengaruhi
tekanan darah vena sentralis
5. Patofisiologi 5.1. Patofisiologi 5.1.1. Patofisiologi Hipertensi Fisiologi : CVS1-K11 50’
Gangguan Hipertensi 1. Dr. dr. Yetty
Sistem Machrina, M.Kes
2. dr. Eka Roina
Kardiovaskular
Megawati, M.Kes
Jantung
6. Hipertensi 6.1. Hipertensi 6.1.1. Menjelaskan pengertian Penyakit Dalam : CVS1-K12 50’
(Essensial / tekanan darah, tekanan 1. dr. T. Realsyah,
Primer) darah sistolik/diastolik M.Ked (Cardio),
6.1.2. Menjelaskan definisi Sp.PD-KKV,
hipertensi dan hipertensi Sp.JP
primer 2. dr. Naomi Niari
6.1.3. Menjelaskan perkembangan Dalimunthe,
kriteria dan klasifikasi M.Ked(PD),
hipertensi dari masa ke masa SpPD-KKV
menurut guideline WHO,
ISH, JNC dan ESC/ESH
6.1.4. Menjelaskan kriteria dan
klasifikasi hipertensi terkini
menurut guideline JNC
8,AHA/ACC 2017 dan
ESC/ESH 2018
6.1.5. Menjelaskan kriteria dan
klasifikasi hipertensi menurut
konsensus penatalaksanaan
hipertensi menurut
Perhimpunan Dokter
Hipertensi Indonesia 2019
6.1.6. Menjelaskan Istilah
hipertensi usia lanjut
(elderly), hipertensi terisoler
(isolated systolic
hypertension), hipertensi
krisis (urgensi, emergensi),
hipertensi maligna, hipertensi
tak berkomplikasi,hipertensi
resisten dan hipertensi
refrakter

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 14

6.1.7. Mengerti konsekuensi Penyakit Dalam : CVS1-K13 50’


hipertensi pada sirkulasi 1. Dr. dr. Refli
terhadap organ target Hasan, SpPD-
hipertensi (Hypertension
KKV, Sp.JP(K)
Mediated Organ
Damaged=HMOD)). 2. dr. Rahmad
6.1.8. Mengetahui Isnanta, Sp.PD-
Penatalaksanaan hipertensi KKV
dengan intervensi pola hidup
6.1.9. Mengetahui pengobatan
meliputi batas tekanan darah
untuk inisiasi obat hipertensi,
target penurunan tekanan
darah dan obat tunggal atau
kombinasi
6.1.10. Mengetahui strategi
pemilihan golongan/dosis
obat hipertensi
6.2. Penyakit 6.2.1. Definsi (EKG, Chest X ray, Kardiologi : CVS1-K14 50’
Jantung Ekokardigrafi ) 1. Dr. dr. Refli
Hipertensi 6.2.2. Hipertrofi ventrikel kiri Hasan, SpPD-
(HHD) konsentrik dan eksentrik KKV
6.2.3. Konsekuensi terhadapmiokard 2. dr. Andi Khairul,
6.2.4. Pemilihan obat anti hipertensi Sp.JP
manfaat untuk regresi hipertrofi
6.3. Hipertensi 6.3.1. Menjelaskan definisi Penyakit Dalam : CVS1-K15 50’
sekunder hipertensi sekunder 1. dr. Zainal Safri,
6.3.2. Menjelaskan etiologi hipertensi SpPD, KKV,
sekunder FINASIM, SpJP
6.3.3. Menjelaskan cara (K)
menegakkan dan pemeriksaan
2. dr. Syafrizal
hipertensi sekunder
6.3.4. Menjelaskan terapi, komplikasi Nasution, SpPD-
dan prognosis hipertensi KGH
sekunder
6.3.5. Menjelaskan Hipertensi
Sekunder pada Penyakit Ginjal
Kronis
6.4. Farmakologi 6.4.1. Menjelaskan Farmakologi CVS1-K16 50’
obat-obat anti patofisiofarmakologi hipertensi 1. Prof. dr. Aznan
hipertensi 6.4.2. Menjelaskan penggolongan Lelo, PhD, SpFK
obat antihipertensi (gol nergik,
2. dr. Siti Syarifah,
vasodilator, ACE-I, ARB,
Calcium channel blocker) M.Biomed
6.4.3. Menjelaskan aspek farmakologi
obat-obat antihipertensi
(farmakokinetik,
farmakodinamik, efek yang
tidak diinginkan, indikasi,
kontraindikasi, efek yang tidak
diinginkan, dosis pemberian,
interaksi obat)
7. Kor 7.1. Kor pulmonale 7.1.1. Menjelaskan definisi kor Kardiologi : CVS1-K17 50’
Pulmonale akut pulmonal akut 1. dr. T. Winda A,
dan 7.1.2. Menjelaskan etiologi kor Sp.JP(K)
Hipertensi pulmonal akut 2. dr. Yasmine F.
pulmonal 7.1.3. Menjelaskan patofisiologi kor Siregar, Sp.JP
pulmonal akut
7.1.4. Menjelaskan gambaran klinis
kor pulmonal akut
7.1.5. Menegakkan diagnosis kor
pulmonal akut
7.1.6. Menjelaskan tatalaksana kor
pulmonal akut

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 15

7.1.7. Menjelaskan prognosis kor


pulmonal akut
7.2. Penyakit kor 7.2.1. Menjelaskan definisi kor
pulmonal pulmonal kronik
kronik 7.2.2. Menjelaskan etiologi kor
pulmonal kronik
7.2.3. Menjelaskan patofisiologi kor
pulmonal kronik
7.2.4. Menjelaskan gejala klinis kor
pulmonal kronik
7.2.5. Menegakkan diagnosis kor
pulmonal kronik
7.2.6. Menjelaskan hipertensi
pulmonal pada kor pulmonal
kronik
7.2.7. Menjelaskan tatalaksana kor
pulmonal kronik
7.2.8. Menjelaskan prognosis kor
pulmonal kronik
7.3. Penyakit 7.3.1. Menjelaskan definisi
hipertensi hipertensi pulmonal
pulmonal 7.3.2. Menjelaskan patologi
hipertensi pulmonal
7.3.3. Menjelaskan etiologi
hipertensi pulmonal
7.3.4. Menjelaskan patofisiologi
hipertensi pulmonal
7.3.5. Menjelaskan klasifikasi klinik
dan fungsional hipertensi
pulmonal
7.3.6. Menjelaskan gambaran klinis
hipertensi pulmonal
7.3.7. Menegakkan diagnosis
hipertensi pulmonal
7.3.8. Menjelaskan tatalaksana
hipertensi pulmonal
7.3.9. Menjelaskan prognosis
hipertensi pulmonal
Tema : Jantung Sebagai Pompa
8. Jantung 8.1. Cardiac 8.1.1. Metode pengukuran cardiac Fisiologi : CVS1-K18 50’
sebagai output output 1. Dr. dr. Yetty
pompa 8.1.2. Efek variasi keadaan terhadap Machrina,
cardiac output M.Kes
8.1.3. Faktor-faktor yang mengatur 2. dr. Eka Roina
cardiac output Megawati,
8.1.4. Hubungan tegangan terhadap M.Kes
panjang otot jantung
8.1.5. Faktor-faktor yang
mempengaruhi End Diastolic
Volume
8.1.6. Kontraktilitas myocardium
8.1.7. Pengaturan cardiac output
secara integrasi
8.1.8. Konsumsi oksigen oleh
jantung

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 16

9. Peran aktin 9.1. Menjelaskan 9.1.1. Memahami mengenai Biokimia : CVS1-K19 50’
dan myosin struktur dan sarkoplasma,sarkomer 1. dr. Rusdiana,
dalam otot gambaran sebagai satuan fungsi otot M.Kes
otot jantung 9.1.2. Memahami myofibril, thick/thin
jantung 2. Dr. dr. Sry
dan sarko filament
plasma Suryani Widjaja,
9.2. Menjelaskan 9.2.1. Mempelajari aktin dan myosin M.Kes
interaksi sebagai protein utama dari
myosin, aktin otot
dan ATP da 9.2.2. Menjelaskan interaksi myosin,
lam kontraksi aktin dan ATP dalam kontraksi
Aktin dan otot jantung
myosin 9.2.3. Mempelajari proses-proses
biokimia yang terjadi dalam 1
siklus kontraksi dan relaksasi
otot
9.3. Menginter- 9.3.1. Mempelajari fungsi troponin
pretasikan I,T,C
fungsi sistem 9.3.2. Mempelajari tropomiosin
troponin dan
tropomiosin
9.4. Menjelaskan 9.4.1. Mempelajari peranan kalsium
peranan ion dalam regulasi kontraksi otot
Kalsium dan 9.4.2. Mempelajari protein-protein
yang berperan dalam proses
kreatin
kontraksi otot jantung
posfat 9.4.3. Mempelajari mengenai nitric
dalalm Oksid
kontraksi 9.4.4. Memahami ATP sebagai
otot jantung sumber energy
9.4.5. Mempelajari keadaan aerobic
dan aerobik dan proses yang
terlibat di dalamnya
10. Hemodinamika 10.1. Fungsi 10.1.1. Fungsi endothelium, otot polos Fisiologi CVS1-K20 50’
pembuluh vascular, arteri & arteriol, 1. Dr. dr. Yetty
darah kapiler, limfatik, arteriovenous Machrina,
anastomosis, venul dan vena
M.Kes
10.1.2. Angiogenesis
2. dr. Eka Roina
10.1. Biofisik 10.1.1. Aliran, tekanan dan tahanan
Megawati,
fisiologi 10.1.2. Aliran laminar
M.Kes
sirkulasi 10.1.3. Shear stress dan aktivasi gen
10.1.4. Kecepatan rata-rata
10.1.5. Formula Poiseuille-Hagen
10.1.6. Viskositas dan tahanan
10.1.7. Critical closing pressure
10.1.8. Hukum Laplace
10.1.9. Tahanan dan kapasitas
pembuluh darah
11. Penyakit 11.1. Kardiomiopati 11.1.1. Menjelaskan definisi Kardiologi: CVS1-K21 50’
Miokardium kardiomiopati 1. dr. Yuke
11.1.2. Menjelaskan patologi dan Sarastri, Sp.JP
etiologi kardiomiopati
2. dr. Andi Khairul,
11.1.3. Menjelaskan gambaran klinis
dan pemeriksaan penunjang Sp.JP
kardiomiopati
11.1.4. Menjelaskan penatalaksanaan
dan prognosis kardiomiopati
11.2. Kardiomiopati 11.2.1. Menjelaskan definisi kardiomiopati
Dilatasi dilatasi
11.2.2. Menjelaskan patologi dan etiologi
kardiomiopati dilatasi
11.2.3. Menjelaskan gambaran klinis dan
pemeriksaan penunjang
kardiomiopati dilatasi
11.2.4. Menjelaskan penatalaksanaan dan
prognosis kardiomiopati dilatasi

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 17

11.3. Kardiomiopati 11.3.1. Menjelaskan definisi


Hipertrofi kardiomiopati hipertrofi
11.3.2. Menjelaskan patologi dan
etiologi kardiomiopati hipertrofi
11.3.3. Menjelaskan gambaran klinis
dan pemeriksaan penunjang
kardiomiopati hipertrofi
11.3.4. Menjelaskan penatalaksanaan
dan prognosis kardiomiopati
hipertrofi
11.4. Kardiomiopati 11.4.1. Menjelaskan definisi
restriktif kardiomiopati restriktif
11.4.2. Menjelaskan patologi dan
etiologi kardiomiopati restriktif
11.4.3. Menjelaskan gambaran klinis
dan pemeriksaan penunjang
kardiomiopati restriktif
11.4.4. Menjelaskan penatalaksanaan
dan prognosis kardiomiopati
restriktif
11.5. Peripartum 11.5.1. Menjelaskan definisi
Kardiomiopati peripartum kardiomiopati
11.5.2. Menjelaskan patologi dan
etiologi peripartum
kardiomiopati
11.5.3. Menjelaskan gambaran klinis
dan pemeriksaan penunjang
peripartum kardiomiopati
11.5.4. Menjelaskan penatalaksanaan
dan prognosis peripartum
kardiomiopati
11.6. Miokarditis 11.6.1. Menjelaskan etiologi Penyakit Dalam : CVS1-K22 50’
miokarditis 1. dr. Rahmad
11.6.2. Menjelaskan penjajakan Isnanta, SpPD-
etiologi
KKV
11.6.3. Menjelaskan patogenesis
Miokarditis 2. dr. Naomi Niari
11.6.4. Menjelaskan gambaran klinis Dalimunthe,
miokarditis M.Ked(PD),
11.6.5. Menjelaskan pemeriksaan SpPD-KKV
laboratorium miokarditis
11.6.6. Menjelaskan tatalaksana
Miokarditis
11.6.7. Menjelaskan penggunaan
obat- obatan pada
miokarditis
12. Pericarditis 12.1. Perikarditis 12.1.1. Menjelaskan berbagai jenis
akut Pericarditis akut
12.1.2. Memahami penyebab
Pericarditis akut
12.1.3. Menjelaskan patofisiologi
pericarditis akut
12.1.4. Memahami jenis pericarditis
akut
12.1.5. Memahami cara menegakkan
diagonis perikarditis akut
12.1.6. Menjelaskan mengatasi
tamponade jantung
12.1.7. Memahami penatalaksanaan
perikarditis akut dan
komplikasinya

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 18

12.2. Perikarditis 12.2.1. Menjelaskan berbagai jenis


konstriktiva Pericarditiskonstriktiva
12.2.2. Memahami penyebab
Pericarditiskonstriktiva
12.2.3. Menjelaskan patofisiologi
pericarditiskonstriktiva
12.2.4. Memahami jenis pericarditis
12.2.5. Memahami cara menegakkan
diagonis perikarditis
12.2.6. Menjelaskan mengatasi
tamponade
jantungkonstriktiva
12.2.7. Memahami penatalaksanaan
perikarditis konstriktiva dan
komplikasinya

13. Mekanisme 13.1. Pengaturan 13.1.1. Inervasi pembuluh darah Fisiologi : CVS1-K23 50’
regulasi sistem saraf 13.1.2. Inervasi jantung 1. Dr. dr. Yetty
sistem terhadap 13.1.3. Pengaturan sistem Machrina,
M.Kes
kardiovaskular sistemkardio kardiovaskular
2. dr. Eka Roina
vaskular 13.1.4. Pengaturan medulla terhadap Megawati,
sistem kardiovaskular M.Kes
13.1.5. Baroreceptor
13.1.6. Regangan atrium dan
reseptor cardiopulmonal
13.1.7. Valsava maneuver
13.1.8. Chemoreceptor
13.2. Regulasi 13.2.1. Autoregulasi
lokal 13.2.2. Metabolit vasodilator dan
vavokonstriksi lokal
13.3. Bahan- 13.3.1. Prostasiklin & Thromboxane
bahan yang A2, Nitric Oxide, Carbon
disekresi monoxide, Endothelin
Endothelium
13.4. Regulasi 13.4.1. Kinin, hormon-hormon
sistemik oleh natriuretic, vasokonstriktor
neurohumor sirkulasi
al
13.5. Patofisiologi 13.5.1. Patofisiologi gagal jantung kiri Fisiologi : CVS1-K24 50’
gagal dan gagal jantung kanan 1. Dr. dr. Yetty
jantung Machrina, M.Kes
2. dr. Eka Roina
Megawati, M.Kes
14. Gagal 14.1. Definisi 14.1.1. Menjelaskan Definisi Gagal Kardiologi : CVS1-K25 50’
Jantung akut Jantung akut 1. dr. Andika
(Acute Heart 14.2. Etiologi 14.2.1. Menjelaskan etiologi gagal Sitepu, SpJP(K)
Failure) jantung akut : 2. dr. Yuke Sarastri,
- Penyakit jantung Miokardium
Sp.JP
(Myocardial Disease)
- Penyakit jantung Katup
- Penyakit Jantung koroner
- Penyakit Jantung hipertensi
- Penyakit jantung bawaan
- Penyakit jantung tiroid
- Penyakit jantung anemia

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 19

14.3. Aspek klinis 14.3.1. Menjelaskan:


- Klasifikasi class
fungsional(NYHA)
- Gambaran klinis
- Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan penunjang
(EKG, radiologi,
Ekokardiografi,angiografi,
radio nuklir)
- Prognosis
14.4. Tata 14.4.1. Menjelaskan :
laksana  Pengobatan Farmakologis Gagal
Jantung akut dan khronis.
 Pengobatan non farmakologis
Gagal Jantung akut dan kronis
 Penggunaan obat diuretik
(furosemid, spironolakton), nitrat,
vasodilator (ACE I, ARB),
penghambat beta (bisoprolol,
carvedilol), kardiotonika
(digoksin).
14.5. Prognosis 14.5.1. Menjelaskan prediktor
prognosis
14.6. Farmakologi 14.6.1. Menjelaskan Farmakologi : CVS1-K26 50’
obat gagal patofisiofarmakologi gagal 1. Prof. dr. Aznan
jantung jantung Lelo, Ph.D,
14.6.2. Menjelaskan penggolongan Sp.FK
obat-obat gagal jantung (ACE- 2. dr.Tri
inhibitor, ARB, diuretik, Widyawati,
antagonis aldosteron, beta M.Biomed
blocker, vasodilator, glikosida,
inotropik)
14.6.3. Menjelaskan aspek
farmakologi obat gagal
jantung (diuretik, glikosida)

15. Gagal 15.1. Definisi 15.1.1. Menjelaskan definisi Gagal Kardiologi : CVS1-K27 50’
Jantung Jantung kronik 1. dr. Faisal Habib,
kronik 15.2. Etiologi 15.2.1. Menjelaskan etiologi dan Sp.JP (K)
(Chronic pencetus gagal jantung kronik 2. dr. Kamal K.
15.3. Aspek klinis 15.3.1. Menjelaskan :
Heart Failure) Ilyas, Sp.JP
- Klasifikasi classfungsional
(NYHA)
- Gambaran klinis
- Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan penunjang
(EKG, radiologi,
Ekokardiografi,angiografi,
radio nuklir)
- Prognosis
15.4. Tata 15.4.1. Menjelaskan:
laksana - Pengobatan Farmakologis
- Gagal Jantung khronis
- Pengobatan non farmakologis
Gagal Jantung kronis
- Penggunaan obat diuretik
(furosemid, spironolakton),
nitrat, vasodilator (ACE I , A II
antagonis), penghambat beta
(bisoprolol, carvedilol),
kardiotonika (digoksin)

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 20

15.5. Prognosis 15.5.1. Menjelaskan prediktor


prognosis gagal jantung
kronis

16. Modalitas 16.1. Menjelaskan 16.1.1. Pemeriksaan Foto Thoraks Radiologi : CVS1-K28 50’
radiologi pada Modalitas 16.1.2. Pemeriksaan CT scan thoraks 1. dr. Elvita R.
Kardiovaskuler yang 16.1.3. Pemeriksaan MRI thoraks Daulay,
digunakan M.Ked(Rad),
16.1.4. Pemeriksaan skintigrafi
pada SpRad(K)
pemeriksaan jantung 2. dr. Dedy Dwi
kardiovaskuler 16.1.5. Pemeriksaan angiografi Putra, SpRad
jantung
17. Diagnostic 17.1. Menjelaskan 17.1.1. Menjelaskan peran Kardiologi : CVS1-K29 50’
tools in peran alat pemeriksaan EKG dalam 1. Prof. dr. Harris
cardiovascular bantu menegakkan diagnosis Hasan, Sp.PD,
Sp.JP(K)
examination diagnostik penyakit jantung
2. dr. Nizam Z.
pada 17.1.2. Menjelaskan peran Akbar,
penyakit pemeriksaan foto toraks dalam Sp.JP(K)
jantung menegakkan diagnosis
penyakit jantung
17.1.3. Menjelaskan peran
pemeriksaan Treadmill dalam
menegakkan diagnosis
penyakit jantung
17.1.4. Menjelaskan peran
pemeriksaan Ekokardiografi
dalam menegakkan diagnosis
penyakit jantung
17.1.5. Menjelaskan peran
pemeriksaan kateterisasi
dalam menegakkan diagnosis
penyakit jantung
17.1.6. Menjelaskan peran
pemeriksaan holter dalam
menegakkan diagnosis
penyakit jantung
17.1.7. Menjelaskan peran
pemeriksaan thallium scaning
dalam menegakkan diagnosis
penyakit jantung
17.1.8. Menjelaskan peran
pemeriksaan thallium scaning
dan MSCT dalam
menegakkan diagnosis
penyakit jantung
17.1.9. Menjelaskan peran
pemeriksaan Tilt Table Test
dalam menegakkan diagnosis
penyakit jantung
Tema : Sistem hantaran jantung
18. Struktur 18.1. Anatomi 18.1.1. Sistem konduksi jantung Anatomi : CVS1-K30 50’
sistem Sistem 1. dr. Lita
kardiovaskular Kardiovaskular Feriyawati,
M.Kes, SpPA
2. dr. Dwi Rita
Anggraini,
M.Kes, SpPA
19. Aktivitas 19.1. Patofisiologi Kardiologi: CVS1-K31 50’
listrik jantung aritmia 19.1.1. Interpretasi EKG normal 1. dr. Hilfan Ade
19.1.2. Irama jantung normal Putra Lubis,
19.1.3. Pacemaker abnormal SpJP(K)
19.1.4. Eksitasi fokus ektopik 2. dr. Andi Khairul,
19.1.5. Reentri Sp.JP
19.1.6. Atrial aritmia

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 21

19.1.7. Ventrikular aritmia


19.1.8. Long QT syndrome
19.1.9. Percepatan konduksi AV
(Wolff- Parkinson-White
syndrome)
19.1.10. Efek perubahan komposisi
elektrolit darah
20. Pencitraan 20.1. Menjelaskan 20.1.1. Menjelaskan gambaran Radiologi : CVS1-K32 50’
radiologis Gambaran kardiovaskuler pada foto 1. dr. Elvita R.
pada Radiologis thoraks Daulay,
Pada 20.1.2. Menjelaskan gambaran M.Ked(Rad),
kardiovaskuler
Pemeriksaan kardiovaskuler pada CT scan SpRad(K)
Kardiovas- thoraks 2. dr. Dedy Dwi
kuler 20.1.3. Menjelaskan gambaran Putra, SpRad
kardiovaskuler pada MRI
thoraks
20.1.4. Menjelaskan gambaran
kardiovaskuler pada skintigrafi
jantung
20.1.5. Menjelaskan gambaran
kardiovaskuler pada angiografi
jantung
21. Aritmia dan 21.1. Electro- 21.1.1. Menjelaskan Mekanisme dari Kardiologi : CVS1-K33 50’
gangguan physiology aritmia 1. dr. Anggia C.
konduksi 21.1.2. Menjelaskan etiologi dan Lubis, SpJP(K)
faktor pencetus aritmia 2. dr. Faisal Habib,
21.1.3. Menjelaskan prinsip Sp.JP(K)
pengobatan aritmia
21.2. Klasifikasi 21.2.1. Menjelaskanklasifikasi aritmia
21.2.2. Menjelaskan gangguan
antaran
21.2.3. Menjelaskan bentuk aritmia
lainnya
21.3. Fibrilasi atrial 21.3.1. Menjelaskan definisi fibrilasi
(Atrial atrial
fibrillation- 21.3.2. Menjelaskan patofisiologi dan
AF)
konsekuensi hemodinamik
21.3.3. Menjelaskan tata laksana ritme
dan atau rate control
21.3.4. Menjelaskan prevensi stroke
21.4. Atrial Flutter 21.4.1. Menjelaskan definisi Atrial
Flutter
21.4.2. Menjelaskan patofisiologi dan
konsekuensi hemodinamik
21.4.3. Menjelaskan tata laksana ritme
dan atau rate control
21.4.4. Menjelaskan prevensi stroke
21.5. Supraventri- 21.5.1. Menjelaskan definisi
kular Supraventri-kular takikardi
takikardi 21.5.2. Menjelaskan patofisiologi dan
(SVT)
konsekuensi hemodinamik
21.5.3. Menjelaskan tata laksana ritme
dan atau rate control
21.6. Sick sinus 21.6.1. Menjelaskan definisi
syndrome Supraventri-kular takikardi
(bradi taki 21.6.2. Menjelaskan patofisiologi dan
aritmia)
konsekuensi hemodinamik
21.6.3. Menjelaskan tata laksana
21.7. Ekstrasistole 21.7.1. Menjelaskan definisi
(ventrikular ekstrasistole (ventrikular dan

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 22

dan supraventrikular)
supraventri- 21.7.2. Menjelaskan patofisiologi dan
kular) konsekuensi hemodinamik
21.7.3. Menjelaskan tata laksana
21.8. Ventrikular 21.8.1. Menjelaskan definisi Ventrikular Kardiologi : CVS1-K34 50’
Takikardi Takikardi 1. dr. Yolandi
21.8.2. Menjelaskan patofisiologi dan Sumadio,
konsekuensi hemodinamik Sp.JP(K)
21.8.3. Menjelaskan tata laksana 2. dr. Kamal K.
21.9. Ventrikuler 21.9.1. Menjelaskan definisi Ventrikuler Ilyas, Sp.JP
Fibrilasi Fibrilasi
21.9.2. Menjelaskan patofisiologi dan
konsekuensi hemodinamik
21.9.3. Menjelaskan tata laksana
21.10. Henti 21.10.1. Menjelaskan definisi henti
jantung jantung
21.10.2. Menjelaskan patofisiologi dan
konsekuensi hemodinamik
21.10.3. Menjelaskan tata laksana
21.11. Bundle 21.11.1. Menjelaskan klasifikasi RBBB
branch dan LBBB
block 21.11.2. Menjelaskan gambaran EKG
danpresentasi klinis
21.11.3. Menjelaskan tata laksana
21.12. AV Block 21.12.1. Menjelaskan mengenai Total
AV block
21.12.2. Menjelaskan gambaran EKG
dan presentasi klinis
21.12.3. Menjelaskan tatalaksana dan
penggunaan PPM (permanent
pace maker)-VVI

21.13. 21.13.1. Menjelaskan Farmakologi: CVS1-K35 50’


Farmakologi patofisiofarmakologi aritmia 1. dr. Sri Melinda
anti aritmia 21.13.2. Menjelaskan penggolongan Kaban, MKT
obat anti aritmia (kelas 2. Dr. dr. Yunita Sari
I,II,III,IV, dan V) Pane, MSi
21.13.3. Menjelaskan aspek
farmakologi obat antiaritmia
(farmakokinetik,
farmakodinamik, efek yang
tidak diinginkan, indikasi,
kontraindikasi, dosis
pemberian, interaksi obat)

CARDIOVASCULAR SYSTEM-2
Tema: Penyakit Jantung Bawaan pada Dewasa, Infeksi dan Penyakit Jantung Struktural
22. Penyakit 22.1. Atrial septal 22.1.1. Menjelaskan kelainan anatomi, Kardiologi: CVS2-K1 50’
Jantung defek pemeriksaan fisik, diagnosis, 1. Prof. dr. A. Afif
Bawaandan perjalan penyakit Siregar, SpA(K),
kelainan penatalaksanaan umum, SpJP(K)
katup pada penatalaksanan bedah dan non 2. dr. Ali Nafiah
orang dewasa bedah, komplikasi dan kondisi Nst, SpJP(K)
yang berhubungan ASD
22.1.2. Menjelaskan ASD dengan
kehamilan
danpenatalaksanaannya

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 23

22.2. Ventrikel 22.2.1. Menjelaskan kelainan anatomi,


septal defect pemeriksaan fisik, diagnosis,
perjalanan
penyakitpenatalaksanaan
umum, penatalaksanan bedah
dan non bedah, komplikasi dan
kondisi yang berhubungan VSD
22.2.2. Menjelaskan VSD dengan
kehamilan dan
penatalaksanaannya
22.3. Patent Ductus 22.3.1. Menjelaskan kelainan anatomi,
Arteriosus pemeriksaan fisik, diagnosis,
perjalanan penyakit
penatalaksanaan umum,
penatalaksanan bedah dan non
bedah, komplikasi dan kondisi
yang berhubungan PDA
22.3.2. Menjelaskan PDA dengan
kehamilan dan
penatalaksanaannya
22.4. Eisenmenger 22.4.1. Menjelaskan Eisenmenger
syndrome sebagai komplikasi PJB
22.4.2. Menjelaskan Eisenmenger
dengan kehamilan
22.5. Tetralogy of 22.5.1. Menjelaskan kelainan anatomi,
Fallot pemeriksaan fisik, diagnosis,
perjalanan penyakit
penatalaksanaan umum,
penatalaksanaan bedah dan
non bedah, komplikasi dan
kondisi yang berhubungan TOF
22.5.2. Menjelaskan TOF dengan
kehamilan dan
penatalaksanaannya
22.6.1. Menjelaskan penatalaksanaan
penderita PJB asianotik dengan
22.6. Kelainan kehamilan
Jantung 22.6.2. Menjelaskan penatalaksanaan
dengan penderita PJB sianotik dengan
kehamilan kehamilan
22.6.3. Menjelaskan penatalaksanaan
penderita Penyakit jantung
katup dengan kehamilan
23. Demam 23.1. Demam 23.1.1. Menjelaskan epidemiologi Kardiologi CVS2-K2 50’
Rematik dan Rematik infeksi streptokokkus dan 1. dr. Yasmine F.
Penyakit demam rematik Siregar, Sp.JP
Jantung 23.1.2. Menjelaskan patologi demam 2. dr. Kamal K.
Rematik rematik Ilyas, Sp.JP
23.1.3. Menjelaskanpatologi extra
kardiak
23.1.4. Menegakkan diagnosis
berdasarkan kriteria Jones
(manifestasi mayor dan
manifestasi minor)
23.1.5. Menjelaskan kelainan
laboratorium pada demam
rematik
23.1.6. Menegakkan diagnosis dan

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 24

diagnosis banding
23.1.7. Menjelaskanpengobatan
demam rematik dan
komplikasi
23.1.8. Menjelaskanpencegahan
primer dan sekunder
23.1.9. Menjelaskanpenatalaksanaan
dan prognosis
23.2. Penyakit 23.2.1. Menjelaskanperbedaan
Jantung demam rematik dengan
Rematik penyakit jantung rematik
23.2.2. Menjelaskankelainan katup
jantung pada demam rematik
23.2.3. Menegakkandiagnosis
penyakit jantung rematik
23.2.4. Menjelaskanpenatalaksanaan
penyakit jantung rematik
24. Penyakit 24.1. Katup Mitral 24.1.1. Mitral Stenosis Kardiologi: CVS2-K3 50’
Katup - Perjalanan penyakit, etiologi, 1. dr. Andre Pasha
Jantung patologi dan patofisiologi Ketaren,SpJP(K)
- Anamnesis dan pemeriksaan
2. dr. T. Winda
fisik pada mitral stenose
- Kelainan EKG, Ekokardiografi Ardhini,
dan angiografi SpJP(K)
- Kelainan radiologi
24.1.2. Mitral Regurgitasi
- Perjalanan penyakit,
etiologi,patologi dan patofisiologi
- Anamnesis
- Pemeriksaan fisik pada mitral
regurgitasi
- Kelainan EKG, Ekokardiografi
dan angiografi
- Kelainan radiologi
24.2.Katup Aorta 24.2.1. Aortic Stenosis
- Perjalanan penyakit,
etiologi,patologi dan patofisiologi
- Anamnesis
- Pemeriksaan fisik pada
Aortic stenosis
- Kelainan EKG, Ekokardiografi
dan angiografi
- Kelainan radiologi
24.2.2. Aortic Regurgitasi
- Perjalanan penyakit,
etiologi,patologi dan patofisiologi
- Anamnesis
- Pemeriksaan fisik pada
Aortic regurgitasi
- Kelainan EKG, Ekokardiografi
dan angiografi
- Kelainan radiologi
24.3. Katup 24.3.1. Trikuspid Stenosis
Trikuspid - Perjalanan penyakit, etiologi,
patologi dan patofisiologi
- Anamnesis
- Pemeriksaan fisik pada
Trikuspid stenosis
- Kelainan EKG, Ekokardiografi
dan angiografi
- Kelainan Radiologi
24.3.2. Trikuspid Regurgitasi
- Perjalanan penyakit, etiologi,
patologi dan patofisiologi

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 25

- Anamnesis
- Pemeriksaan fisik pada
Trikuspid regurgitasi
- Kelainan EKG, Ekokardiografi
dan angiografi
- Kelainan Radiologi
24.4.Katup 24.4.1. Pulmonal Stenosis
Pulmonal - Perjalanan penyakit, etiologi,
patologi dan patofisiologi
- Anamnesis
- Pemeriksaan fisik pada
Pulmonal stenosis
- Kelainan EKG, Ekokardiografi
dan angiografi
- Kelainan Radiologi
24.4.2. Pulmonal Regurgitasi
- Perjalanan penyakit,
etiologi,patologi dan patofisiologi
- Anamnesis
- Pemeriksaan fisik pada
Pulmonal regurgitasi
- Kelainan EKG, Ekokardiografi
dan angiografi
- Kelainan Radiologi
25. Mikro- 25.1. Staphylococus 25.1. Menjelaskan ciri-ciri bakteri Mikrobiologi CVS2-K4 50’
organisme aureus 25.2. Menjelaskan cara 1. dr. Tetty Aman
penyebab 25.2. Streptococcus pembiakandanpertumbuhan Nasution,
infeksi pada hemolyticus 25.3. Menjelaskan gejala-gejala yang M.Med.Sc
jantung 25.3. Streptococcus ditimbulkan 2. dr. Maria
pneumoniae 25.4. Menjelaskanterjadinya infeksi Magdalena
25.4. Enterobacte Streptococcus beta Simatupang,
riaceae Hemolyticus MKT
25.5. Enterovirus 25.5. Menjelaskantimbulnya sakit
(Coxsackie 25.6. Diagnosa laboratorium
virus grup A 25.7. Menjelaskanjenis dan cara
dan B) pengiriman spesimen Kultur
25.6. Candida dan serologi
25.7. Aspergillus 25.8. Menjelaskanmorfologi virus
25.9. Menjelaskangejala-gejala yang
ditimbulkan serta diagnosa lab
virus
25.10. Menjelaskanmorfologi jamur
25.11. Menjelaskangejala-gejala yang
ditimbulkan serta diagnosa lab
jamur
26. Penyakit / 26.1. Histopatologi 26.1.1. Menjelaskan patogenesis dan Patologi Anatomi : CVS2-K5 50’
kelainan jenis-jenis gambaran makroskopis / 1. Dr. dr. Lidya
pada organ penyakit / mikroskopis jenis-jenis Imelda Laksmi,
jantung kelainan pada penyakit jantung : M.Ked(PA),
organ jantung - Coronary Heart Disease SpPA
- Hypertensive Heart Disease 2. Dr. dr. Betty,
- Rheumatic Heart Disease M.Ked(PA),
- Congenital Heart Disease
SpPA(K)
- Bacterial Endocarditis
- Sifilitic Heart Disease
- Cor Pulmonale
- Another Heart Disease
26.2. Patogenesis 26.2.1. Menjelaskan patogenesis dan
Infeksi jantung gambaran mikroskopis
Endocarditis
26.3. Patogenesis 26.3.1. Menjelaskan patogenesis dan

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 26

penyakit/ gambaran mikroskopis


kelainan Hydropericardium dan
pericardium Hemopericardium
26.3.2. Menjelaskan patogenesis dan
gambaran mikroskopis
Pericarditis
26.3.3. Tuberculosis Pericarditis
26.3.4. Bacterial Pericarditis

Tema : Sistem Sirkulasi Koroner


27. Anatomi 27.1. Sistem 27.1.1. Menjelaskan sistem pembuluh Anatomi : CVS2-K6 50’
pembuluh pembuluh darah arteri koroner dan vena 1. dr. Lita
darah darah arteri jantung Feriyawati,
M.Kes, SpPA
koroner koroner dan
2. dr. Dwi Rita
vena jantung Anggraini,
M.Kes, SpPA
28. Penyakit 28.1. Histopatologi 28.1.1. Menjelaskan patogenesis Patologi Anatomi : CVS2-K7 50’
jantung ischemic dangambaran makroskopis / 1. Dr. dr. Betty,
iskemik Heart Disease mikroskopis penyakit ischemic M.Ked(PA),
heart disease SpPA(K)
2. Dr. dr.
Delyuzar,
M.Ked(PA),
SpPA(K)
29. Sirkulasi 29.1. Sirkulasi 29.1.1. Mekanisme sirkulasi koroner Fisiologi : CVS2-K8 50’
khusus koroner 29.1.2. Gradien tekanan dan aliran di 1. Dr. dr. Yetty
dalam pembuluh koroner Machrina,
29.1.3. Variasi aliran koroner M.Kes
29.1.4. Faktor kimiawi 2. dr. Eka Roina
29.1.5. Faktor neural Megawati,
29.2. Sirkulasi 29.2.1. Mekanisme sirkulasi serebral M.Kes
cerebral 29.2.2. Formasi dan absorpsi cairan
serebrospinal
29.2.3. Blood brain barrier
29.2.4. Aliran darah otak dan
regulasinya
29.2.5. Metabolisme otak dan
kebutuhan akan oksigen
29.3. Patofisiologi 29.3.1. Patofisiologi Acute Coronary
Acute Syndrome & Disfungsi Endotel
Coronary
Syndrome &
Disfungsi
Endotel
30. Penyakit 30.1. Pengertian 30.1.1. Metabolisme lipoprotein dan Kardiologi : CVS2-K9 50’
Jantung Aterosklerosis biosintesis, transport, ekskresi
Koroner dan regulasi kolesterol. 1. Dr. dr. Zulfikri
(PJK) 30.1.2. Mengetahui faktor risiko Mukhtar,
mayor dan minor PJK. SpJP(K)
30.2. Aliran darah 30.2.1. Pengertian hipoksia dan 2. dr. Andi
Koroner dan iskemi miokardium Khairul, Sp.JP
Iskemi 30.2.2. Faktor faktor yang
Miokard mempengaruhi suplaidan
konsumsi oksigen miokard
30.2.3. Regulasi aliran darah koroner
30.2.4. Mekanisme terbentuknya
sirkulasi kolateral dan
manfaatnya
30.2.5. Patogenesis dankonsekuensi
iskemi miokard

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 27

30.3. Angina 30.3.1. Definisi tipikal angina pektoris


Pektoris 30.3.2. Klasifikasi angina (Stabil, Tak
(Stabil) stabil, Prinzmetal, silent
ischemie, sindroma x
30.3.3. Alat bantu diagnosa seperti
EKG, Treadmill test,
Radionuklir, Holter monitor,
dan angiografi
30.3.4. Klasifikasi angina menurut
'CCS' Canadian Class Society
30.3.5. Obat anti-angina (nitrat, beta
blok , kalsium blok)
30.3.6. Obat anti-platelet (aspirin,
tiklopidin, klopidogrel,
silostazol,Glikoprotein IIb /
IIIa
30.3.7. Mengetahui tentang intervensi
non bedah (PCI , PTCA,
Stenting)
30.4. Sindroma 30.4.1. Memahami patogenesis Acute Kardiologi : CVS2-K10 50’
koroner akut Coronary Syndrome 1. dr. Cut Aryfa
(ACS) 30.4.2. Menjelaskan patogenesis dan Andra,
Sp.JP(K)
patologi Acute Coronary
2. dr. M. Yolandi
Syndrome Sumadio,
30.4.3. Menjelaskan berbagai faktor Sp.JP(K)
resiko
30.4.4. Memahami lingkup Acute
Coronary Syndrome
30.4.5. Menjelaskan Jenis jenis acute
coronary syndrome
30.4.6. Menjelaskan gambaran
masing masing gangguan
ACS
30.4.7. Memahami patogenesis
atherosclerosis
30.4.8. Menjelaskan patogenesis dan
patologi atherosclerosis
30.4.9. Menjelaskan gambaran
histopatologi pembuluh darah
koroner
30.5. Angina 30.5.1. Definisi dan klasifikasi
Pektoris tak 30.5.2. Patofisiologi dan presentasi
stabil klinis
30.5.3. Penemuan pada EKG,
Laboratorium (enzim jantung
standar-SGOT,LDH, CPK)
Enzim jantung spesifikCKMB,
trofonin T, Chest X-ray,
angiografi
30.5.4. Stratifikasi risiko dan
tatalaksana
30.5.5. Obat antikoagulan (heparin,
LMWH)
30.5.6. Intervensi non bedan (PCI,
PTCA, Stenting)
30.6. Non Q wave 30.6.1. Definisi
infark 30.6.2. Patofisiologi
30.6.3. Diagnosa
30.6.4. Tatalaksana

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 28

30.7. Infark 30.7.1. Definisi


miokard akut 30.7.2. Patofisologi pecahnya plak
(AMI) aterosklerosis
30.7.3. Kriteria WHO untuk infark
miokard akut (IMA)
30.7.4. Presentasi klinis,perubahan
EKG dan laboratorium.
30.7.5 Komplikasi yang mungkin timbul
(Killips class)
30.7.6. Tatalaksana, medikal (opiat
analgesik, nitrat, antiplatelets
agregasi, antikoagulan, trombolitik
30.7.7. Intervensi non bedah(Primary
PCI)
30.8. Farmakologi 30.8.1. Menjelaskan Farmakologi : CVS2-K11 50’
obat-obat anti patofisiofarmakologi 1. Prof. Dr. dr.
hiperlipidemia hiperlipidemia Rozaimah Z.
30.8.2. Menjelaskan penggolongan Hamid, MS,
obat antihiperlipidemia SpFK
(gol.fibrat,resin,HMG Co-A 2. Dr. rer. med.
reductase, asam nikotinat, dll) Dr. M. Ichwan,
30.8.3. Menjelaskan aspek farmakologi MSc
obat-obat antihiperlipidemia
(farmakokinetik,farmako-
dinamik, efek yang tidak
diinginkan, indikasi, kontra-
indikasi, efek yang tidak
diinginkan, dosis pemberian,
interaksi obat)
30.9. Farmakologi 30.9.1 Menjelaskan Farmakologi : CVS2-K12 50’
anti angina patofisiofarmakologi angina 1. dr. Sri
30.9.2 Menjelaskan penggolongan obat Melinda
antiangina (gol.nitrat, beta-
Kaban, MKT
blocker, Calcium channel
blocker) 2. dr. Tri
30.9.3 Menjelaskan aspek farmakologi Widyawati,
obat-obat antiangina (farmako- MSi,Ph.D
kinetik, farmakodinamik, efek
yang tidak diinginkan, indikasi,
kontraindikasi, efek yang tidak
diinginkan, dosis pemberian,
interaksi obat)
31. Cardiogenik 31.1. Memahami 31.1.1. Menjelaskan deskripsi dan Kardiologi: CVS2-K13 50’
shock kejadian patologi Cardiac Emergency 1. dr. Kamal K.
Cardiac 31.1.2. Menjelaskan jenis Cardiac Ilyas, SpJP
Emergency Emergency
2. dr. Yasmine
31.2. Memahami 31.2.1. Menjelaskan patogenesis dan
F. Siregar,
patogenesis gambaran klinis Cardiac
Cardiac emergencies Sp.JP
Emergency
31.3. Memahami 31.3.1. Menjelaskan causa dari shock
pathogenesis kardiogenik
Cardiogenic 31.3.2. Menjelaskan perubahan
shock hemodinamik Shock
Kardiogenik
31.3.3. Menjelaskan therapi shock
kardiogenik
32. Hyper- 32.1. Faktor-faktor 32.1.1. Memahami test-test Patologi Klinik: CVS2-K14 50’
coagulable platelet pemeriksaan : 1. Prof. dr. Adi
state pada 32.2. Faktor-faktor - Test Platelet Koesoema
kelainan- pembuluh - Test Vascular Aman, SpPK(K)
kelainan darah - Test Coagulation 2. dr. Dewi Indah
- Test Fibrinolysis
thrombo- 32.3. Faktor- faktor Sari Siregar,
32.1.2. Memahamipenggunaan
embolism pembekuan - Aggregometer MKed (Clin-
darah - Torniquet test & Bleeding time Path), Sp.PK

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 29

32.4. Faktor-faktor - Test berdasarkan Clotting time


Fibrinogen untuk pembekuan darah
- Test Fibrinolysis
32.1.3. Dapat menginterpretasikan
- Platelet aggregometer
- Torniquet test &Bleeding time
- Test pembekuan darah baik
clotting time assay atau
chromogenic assay
- Test Fibrinolysis
- Fibrin lysic
- Chromogenicassay
33. Anti 33.1. Test untuk 33.1.1. Memahami prinsip dari teknik
coagulant dan monitor instrumentasi
thrombolytic pemberian 33.1.2. Memahami penggunaan
agonis spt ADP, Serotonin,
therapy obat-obat anti
Adrenalin, Colagen.
(Fibrinolytic) platelet 33.1.3. Dapat mengerti, menginterpre-
tasikan hasil-hail pemeriksaan
tersebut spt pada test untuk:
- Platelet aggregasi
- Coagulation test
- Test Fibrinogen
33.2. Test untuk 33.2.1. Prothrombin time, Thrombo
monitor obat- test, Pemeriksaan fibrinogen
obat oral 33.2.2. Memahami dan
anticoagulant menginterpretasi INR
33.3. Test untuk 33.3.1. Monitor
monitor obat - Heparin
IV Heparin & - Low molekul weight heparin
turunan - Pentasacharide
33.3.2. Memahami pemeriksaan
APTT
33.4. Monitor
Thrombolytic
Therapy
33.5. Monitor obat 33.5.2. Stenting with drugs
yang 33.5.3. Memahami pemeriksaan
diberikan APTT
pada PTCA &
steinting
33.6. Monitor 33.6.2. Monitor
pemberian - Anti platelet
obat-obat - Quick Method atau APTT
pada CABG 33.6.3. Memahami pemeriksaan
APTT
33.7. Monitor obat- 33.7.2. APTT
obat pada 33.7.3. Memahami pemeriksaan
open heart APTT
surgery
34. Monitoring 34.1. Acute 34.1.1. Memahami kegunaan Patologi Klinik: CVS2-K15 50’
dari acute coronary pemeriksaan lab untuk A.M.I: 1. Prof. dr. Adi
coronary event - Memahami kegunaan Koesoema
event 31.1. Transient pemeriksaan Cardiac enzymus
Aman, SpPK(K)
Ischaemia + Isoenzymus
Attack (TIA) - Dapat mengerti dan 2. dr. Dewi Indah
31.2. Reversible menganjurkan pemeriksaan Sari Siregar,
Ischaemia CPK, LDH, SGOT, Troponin T MKed (Clin-
Neurological + Isoenzym, CK-MB, LDH 1/2 Path), Sp.PK
Deficit - Parameter lain
Ischaemic - Monitor keadaanhyper-
Stroke coagulable state dalam
mendukung TIA, RIND dan
Stroke

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 30

35. Pengenalan 35.1. Test-test 35.1.1. Mengenal prinpsip Patologi Klinik: CVS2-K16 50’
dari test-test laboratorium pemeriksaan dari komponen : 1. Prof. dr. Adi
laboratorium untuk - Antiphospholipid Koesoema
- Anticardiolipin
pada anti penegakkan Aman, SpPK(K)
- β2 Glycoprotein (β2 GPI)
phospholipids diagnosis 35.1.2. Test-test yang harus dikenal : 2. dr. Dewi Indah
syndrome antiphospho- - ELISA untuk Sari Siregar,
lipidsyndrome antiphospholipid syndrome MKed (Clin-
(Sapporoci- - ELISA untuk anticardiolipin Path), Sp.PK
teria) - ELISA untuk β2 GPI
35.1.3. Dapat menginterpretasikan
kombinasi-kombinasi test
untuk antiphospholipid
anticardiolipin β2 GPI,
Lupus Anticoagulant
36. Pengenalan 36.1. Mengenal 36.1.1. Pengenalan tentang Cascade
tentang trigger pembekuan darah dan
Disseminated terjadinya endothelial trauma
Intravascular DIC 36.1.2. Pengenalan peranan cytokine
Coagulation pada Cascade pembekuan
(DIC) dan darah
multiorgan 36.1.3. Mengenal dengan cepat
failure (MOF) apakah seorang pasien
berada pada keaadaan
tendensi untuk jatuh DIC
36.1.4. Mengenal kemungkinan
pasien jatuh DIC + MOF tanpa
perdarahan
36.1.5. Dapat segera mengenal
keadaan DIC
36.1.6. Dapat melayani konsultasi
pada sejawat disiplin lain akan
masalah DIC + MOF
36.1.7. Bila diperlukan dapat dlm
keadaan emergency
menghandle kasus DIC

Tema : Peredaran Darah Tepi


37. Hemodinamika 37.1. Sirkulasi 37.1.1. Kecepatan dan aliran darah Fisiologi CVS1-K17 50’
arteri dan 37.1.2. Tekanan arteri 1. Dr. dr. Yetty
arteriolar 37.1.3. Efek gravitasi Machrina,
37.1.4. Metode pengukuran tekanan M.Kes
darah 2. dr. Eka Roina
37.1.5. Metode askultasi M, M.Kes
37.1.6. Tekanan arteri normal
37.2. Sirkulasi 37.2.1. Tekanan dan aliran kapiler
kapiler 37.2.2. Equilibration dengan cairan
intersitisial
37.2.3. Kapiler aktif dan inaktif
37.3. Sirkulasi vena 37.3.1. Tekanan dan aliran vena
37.3.2. Thoracic pump
37.3.3. Efek denyut jantung
37.3.4. Muscle pump
37.3.5. Tekanan vena di kepala
37.3.6. Emboli udara
37.3.7. Pengukuran tekanan vena
37.4. Sirkulasi
Limfatik dan 37.4.1. Sirkulasi limfatik
volume cairan 37.4.2. Fungsi lain dari sistem limfatik
interstisial 37.4.3. Volume cairan interstisial

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 31

38. Penyakit 38.1. Penyakit 38.1.1. Menjelaskan epidemiologi Kardiologi : CVS2-K18 50’
pembuluh ArteriPenyakit dan etiologi 1. dr. Zainal Safri,
darah arteri, Burger's 38.1.2. Menjelaskanhubungan antara SpPD, KKV,
perokok berat dengan FINASIM, SpJP
vena dan
penyakit tersebut
limfe (K)
38.1.3. Menjelaskangene yang
berhubungan penyakit 2. dr. Teuku Bob
tersebut Haykal,
38.1.4. Menjelaskankelainan SpJP(K)
hiperkoagulasidan fungsi
endotel padapenyakit tersebut
38.1.5. Menjelaskantrombosis
inflamsi yang mempengaruhi
arteri dan vena
38.1.6. Menjelaskangambaran klinis
dan kriteria diagnostik
38.1.7. Menegakkan diagnosis
banding penyakit yang
menyerupai penyakit
Burger's
38.1.8. Menjelaskanprosedur terapi
konservatif dan operatif
38.2. Vaskulitis 38.2.1. Menjelaskanepidemiologi dan
Takayasu etiologi
38.2.2. Menjelaskanpatogenesis
vaskulitis takayasu
38.2.3. Menjelaskangejala dan tanda
klinis
38.2.4. Menjelaskankelainan yang
didapati pada pemeriksaan
arteriografi
38.2.5. Menjelaskanprosedur terapi
konservatif dan operatif
38.3. Tromboemboli 38.3.1. Menjelaskansumber emboli
Arterial spontan
38.3.2. Menjelaskanlokasi tersering
oklusi emboli
38.3.3. Menjelaskangejala dan tanda
klinis tromboemboli
38.3.4. Menjelaskanterapi
farmakologik dan
terapi operatif
38.4. Trombosis 38.4.1. Menjelaskanfase trombosis
arteriel dan tipe
Trombus
38.4.2. Menjelaskanstep, faktor yang
terlibat dan mekanisme
aktivasi platelet dan agregasi
platelet
38.4.3. Menjelaskanmekanisme dan
pathway koagulasi darah
38.4.4. Menjelaskanmekanisme
fibrinolisis
38.5. Aneurisma 38.5.1. Menjelaskandefinisi dan patologi
Aorta dan bentuk-bentuk aneurisma
38.5.2. Menjelaskanetiologi dan faktor
yang menyebabkan aneurisma
aorta
38.5.3. Menjelaskangejala klinis
aneurisma aorta
38.5.4. Menjelaskanpemeriksaan
penunjang untuk
menegakkandiagnosis aneurisma
aorta
38.5.5. Menjelaskanperjalanan penyakit
dankomplikasi
38.5.6. Menjelaskanpengobatan surgikal

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 32

38.6. Penyakit 38.6.1. Menjelaskandefinisi Penyakit


Raynaud's Raynaud's dan bedanya
(Raynaud's dengan fenomena Raynaud's
38.6.2. Menjelaskanetiologi dan faktor
Disease)
yang menyebabkan Penyakit
Raynaud's dan Fenomena
Raynaud's
38.6.3. Menjelaskangejala dan cara
menegakkan diagnosis
38.6.4. Menjelaskanpengobatan
medikal dan surgikal
38.7. Iskemiakronik 38.7.1. Menjelaskanfaktor resiko
ekstremitas 38.7.2. Menjelaskanperjalanan
bawah alamiah penyakit
38.7.3. Menjelaskanpemeriksaan fisik
38.7.4. Menjelaskanpenemuan pada
pemeriksaan ultrasonografi
dan arteriografi
38.7.5. Menjelaskanpengobatan
medikal dan surgikal
38.8. Subclavian 38.8.1. Menjelaskan definisi dan
steal patofisiologi Subclavian Steal
syndrome Syndrome
38.8.2. Menjelaskanklasifikasi dan
gejala dan tanda klinis
38.8.3. Menjelaskan pemeriksaan
penunjang radiologi, MRI, CT
Scan dan ultrasound
38.8.4. Menjelaskanpengobatan
surgikal dan intervensi
38.9. Penyakit 38.9.1. Menjelaskanpatofisiologi TVD Kardiologi: CVS2-K19 50’
Vena akut
Trombosis 38.9.2. Menjelaskangejala dan tanda 1. dr. Teuku Bob
TVD akut Haykal,
Vena Dalam
38.9.3. Menjelaskanpemeriksaanultra Sp.JP(K)
Akut (TVD sonografi danphlebografi 2. dr. Yasmine
Akut) 38.9.4. Menjelaskanpenggunaan F. Siregar,
antikoagulan Sp.JP
38.9.5. Menjelaskanpenggunaan
kompresi kaki secara
intermittendan bertahap
38.9.6. Menjelaskanskleroterapi vena
kaki superfisial
38.9.7. Menjelaskanterapi surgikal
38.10. Insufisiensi 38.10.1. Menjelaskanperjalanan alami
vena kronik penyakit seperti faktor resiko
dan patofisiologi
38.10.2. Menjelaskangejala dan tanda
38.10.3. Menjelaskanprosedur klinis
untukdiagnosis refluks vena
38.10.4. Menjelaskanpengobatan
medik
Penyakit Sistem 38.11.1. Menjelaskandrainase limfe
Limfe 38.11.2. Menjelaskanpatogenesis
38.11. Limfedema obstruksidanmekanisme
kompensasi pada
perkembangan limfedema
38.11.3. Menjelaskanklasifikasi etiologi
limfedema
38.11.4. Menjelaskangejala dan tanda
limfedema
38.11.5. Menjelaskankomplikasi
limfedema kaki
38.11.6. Menjelaskanlimfoskintigrafi
danlimfografi
38.11.7. Menjelaskanterapi farmakologi
dan terapi Fisik

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 33

38.11.8. Menjelaskanprosedur terapi


surgikal
38.12. Limfadenitis 38.12.1. Menjelaskandefinisi
dan limfadenitis dan limfangitis
limfangitis 38.12.2. Menjelaskanpatogenesis
limfadenitis dan limfangitis
38.12.3. Menjelaskankondisi yang
menyebabkan limfadenitis
limfangitis
38.12.4. Menjelaskangejala dan tanda
limfadenitis dan limfangitis
38.12.5. Menjelaskanprosedur terapi
39. Penyakit/ 39.1. Patogenesis 39.1.1. Menjelaskan patogenesis dan Patologi Anatomi : CVS2-K20 50’
kelainan penyakit/kelai gambaran mikroskopis 1. Dr. dr. Delyuzar
pembuluh nan pada kelainan kongenital pada MKed(PA),
darah pembuluh pembuluh darah arteri: SpPA(K)
darah arteri - Ascending Aorta Hypoplasia 2. Dr. dr. Lydia
- Aortic Arch Anomalies Imelda Laksmi,
- Aorta Coarctation MKed(PA),
- Patent Ductus Arteriosus Sp.PA
- Right Subclavian Artery
Posterior
- Aortic Arch on the right
- Double Aortic arch
39.1.2. Menjelaskan patogenesis dan
gambaran mikroskopis
kelainan degeneratif pada
pembuluh darah arteri
39.1.3. Atheroma
- Patogenesis terjadinya
atheroma
- Akibat yang ditimbulkan
- Faktor resiko
39.1.4. Arteriosclerosis
- Patogenesis arteriosclerosis
- Perbedaan dengan
atheroma
- Komplikasi arteriosclerosis
- Mikroskopis Monkeberg
sclerosis
- Mikroskopis Arterosclerosis
39.1.5. Menjelaskan patogenesis dan
gambaran mikroskopis
keradangan pada arteri
- Acute Infectious Arteritis
- Periarteritis Nodosa
- Syphylitic Arteritis
- Tuberculosis Arteritis
- Rheumatoid Arteritis
- Datia Cells Arteritis
39.1.6. Menjelaskan patogenesis dan
gambaran mikroskopis
Takayasu Disease
39.1.7. Menjelaskan patogenesis dan
gambaran mikroskopis
Peripheral Arterial Disease
- Arteriosclerosis Obliterans
- Raynaund Disease
- Scleroderma
- Buerger Disease
- Aneurysm

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 34

39.2. Patogenesis 39.2.1. Menjelaskan patogenesis dan


penyakit/kelai gambaran mikroskopis
nan pada inflamasi pada pembuluh
pembuluh darah vena :
darah vena Phlebitis
- Purulent Phlebitis
- Non purulent Phlebitis
39.2.2. Menjelaskan patogenesis dan
gambaran mikroskopis
obstruksi pada pembuluh
darah
39.3. Patogenesis 39.3.1. Menjelaskan patogenesis dan
tumor gambaran mikroskopis
pembuluh lymphedema
lymphe dan 39.3.2. Menjelaskan patogenesis dan
pembuluh gambaran mikroskopis tumor
darah jinak dan tumor ganas
pembuluh darah
- Hemangioma
- Cappilary Hemangioma
- Cavernosum Hemangioma
- Endothelioma Hemangioma
- Perycitoma Hemangioma
- Glomangioma
- Angiosarcoma (Kapossi
Sarcoma)
40. Efek anestesi Anestesiologi: CVS2-K21 50’
terhadap 1. dr. Ester L.
hemodinamik Silaen, Sp.An,
sistem KIC
kardiovaskul 2. dr. Heru
ar (Anestesi Kurniawan,
pada pasien SpAn, KAKV
CVS)
41. Bedah pada 41.1. Bedah 41.1.1. Sejarah Bedah jantung Bedah: CVS2-K22 50’
penyakit jantung 41.1.2. Open heart surgery 1. dr. Marshal,
kardiovaskular 41.1.3. Closed heart surgery SpB, SpBTKV
2. dr. Brema S.
41.1.4. Cardiac tamponad
Pasaribu,
SpBTKV
41.2. Bedah 41.2.1. Burger’s disease Bedah: CVS2-K23 50’
Vaskular 41.2.2. Raynaud disease / Phenomen 1. dr. Marshal,
41.2.3. Thromboembolectomy SpB, SpBTKV
2. dr. Brema S.
41.2.4. Surgery pada penyakit arteri
Pasaribu,
dan vena perifer SpBTKV
41.2.5. Surgery pada trauma vasculer
42. Nutrisi pada 42.1. Medical 42.1.1. MNT pada Atherosclerotic Gizi : CVS2-K24 50’
sistem Nutrition cardiovascular disease 1. dr. Zaimah Z.
kardiovaskular therapy pada 42.1.2. MNT pada hipertensi Tala, MS, SpGK
penyakit 2. dr. Meriza
kardiovasku- Martineta,
lar M.Gizi
43. Rehabilitasi 43.1. Latihan fisik 43.1.1. Prevensi pada penyakit Kardiologi : CVS2-K25 50’
pada kelainan pada penyakit kardiovaskular 1. dr. Abdul Halim
kardiovaskular kardiovaskuler 43.1.2. Latihan fisik pada penyakit R, SpJP(K)
2. dr. Yuke
kardiovaskular
Sarastri, SpJP

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 35

44. Forensik pada 44.1. Sudden death 44.1.1. Menjelaskan visum pada Forensik : CVS2-K26 50’
sistem kardio- (kematian penyakit kardiovaskular 1. dr. Agustinus
vaskular mendadak) 44.1.2. Menjelaskan dasar hukum Sitepu, M.Ked
(For), Sp.F
penyidik meminta visum
2. dr. Doaris Ingrid
44.1.3. Menjelaskan pemeriksaan Marbun,
tambahan/ penunjang M.Ked(For),
Sp.F

IV.B REFERENSI

Departemen Judul Buku Penulis Penerbit Tahun/Edisi


Ganong’s Review of Medical Barret KE Mc Graw Hill 2019/ 26th ed.
Physiology Batman SM Education
Brooks HL
Yuan J
FISIOLOGI Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Hall JE Elsevier 2019/Edisi 13.
Kedokteran

Human Physiology An Integrated Silverthorn DE Pearson 2019/8th ed.


Approach

Textbook of Biochemistry with


Devlin MT Willey Liss 2002/5th ed.
Clinical Correlations
BIOKIMIA Lange Medical
Murray RK, Granner
Harper’s Biochemistry Books, Mc Graw- 2003/26th ed.
DK, Mayes PA
Hill
J.B. Lippincott
Seventh Ed
Hand atlas of Human Anatomy Spatelhotz Company
ANATOMI

Grays Anatomi Grays 8th Edition


Abraham L.
Histology and Cell Biology: An
Kierszenbaum Elsevier 2016/4th ed.
Introduction to Pathology
Laura L. Tres
WB Saunders
Gartner LP Company,
Color Textbook of Histologi 2017/4th ed.
Hiatt JL Philadelphia,
HISTOLOGI Pennsylvania.
Di Fiore's Atlas of Histology with
Victor P. Eroschenko 2013/12th ed.
Functional Correlations
Anthony L Mescher Mcgraw-Hill
Junqueira's Basic Histology: Text
Luiz Carlos Uchôa Education, New 2016/14th ed.
and Atlas
Junqueira York
Jawetz, Melnick, and Lange Medical 2007
Medical Microbiology
Adelberg’s Book 24th ed
MIKRO-
BIOLOGI Endokarditis Infeksiosa dalam Dasar Lea & Febiger 5th ed
Shulmar, Pair, Sommer
Biologis dan Klinis Penyakit Infeksi Livingstone 11th ed

Neonatology: Management, Mc.Graw-Hill


Gomella TL,
Procuders, On-Call Problems, United States of 2004, 5th ed
Cunningham, Eyal FG
ILMU Disease, and Drugs America
KESEHATAN IDAI (UKK Perinatologi)
ANAK Buku Panduan Manajemen Masalah
dan Depkes RI.
Bayi Baru Lahir untuk Dokter, Bidan Jakarta 2003
Maternal&Neonatal
dan Perawat di rumah sakit
Heath

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 36

Departemen Judul Buku Penulis Penerbit Tahun/Edisi


Textbook of Endocrinology William Larsen 2005/10th ed
PATOLOGI
KLINIK Kathryn L.McCane, Sue
Pathophysiology 2006/5th ed
E.Huether
Kumar V.
PATOLOGI
Robbins Basic Pathology Abbas A.K. Elsevier 2018/10th ed
ANATOMI
Aster J.C.
2005
RADIOLOGI Radiologi Diagnostik Iwan Ekayuda FK-UI RSCM
Edisi 2
Krause and Mahan’s Food & The Raymond JL
St Louis: Elsevier 2021/15th ed.
Nutrition Care Process Morrow K
Krause’s Food
Mahan LK
Nutrition and The Nutrition Care St Louis: Elsevier 2017/14th ed.
Raymond JL
GIZI Process
Baltimore:
Modern nutrition in health and Lippincott
Ross, A. C 2014/11th ed.
disease Williams &
Wilkins;
Lange-Mc Graw
Basic & Clinical Pharmacology Bertram G. Katzung 2004
Hill
Principle of Pharmacology : The Lippincott
Golan David .E, et al
FARMAKO- Pathophysiologic Basis of Drug Williams & 2005
LOGI & Therapy Wilkins
TERAPEU-
TIK Lange-Mc Graw
Trevor A.J Hill
Katzung & Trevor’s Pharmacology :
Katzung B.G 2002/6th ed.
Examination & Board Review
Masters S.B

2006
Clinical Anesthesiology G. Edward Morgan
4th ed
Pharmacology & Physiology in 2006
Robert K. Stoelting
Anesthetic Practice 4th ed
ANESTESI Yao & Artusio's Anesthesiology
2003
Problem Oriented Patient Fun-Sun F. Yao
5thed
Management
A Practical Approach to Cardiac 2003
Frederick A. Hensley
Anesthesia 3rd ed
BEDAH Buku Ajar Bedah Sjamsu Hidajat FK-UI 2000
PENYAKIT Aru W.S,
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FK-UI 2007
DALAM Bambang S, et al
Pathophysiology of Heart Disease: A Wolters Kluwer
Collaborative Project of Medical Lily LS Health; 2015/6th ed
Students and Faculty
KARDIOLOGI Yoga Yuniadi
Dony Yugo Hermanto
Buku Ajar Kardiovaskular FK-UI 2017
Bambang Budi
Siswanto
Parikh’s Textbook of Medical
Parikh CK CBS
Jurisprudence and Toxicology
Unexpected and Sudden Death from Oxford University
FORENSIK Natural Causes in Smpson’s Knight Bernard Press, Inc. 1997
Forensic Medicine New York
Essential of Forensic Medicine and 1997
Narayan Reddy
Toxicology 16th ed

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 37

V. METODA PENGAJARAN

A. PEMUTARAN FILM

Pemutaran film bertujuan memberikan wawasan dan gambaran mengenai luasnya lingkup
Sistem Kardiovaskular dan membangkitkan minat mahasiswa untuk memahami blok ini.

B. KULIAH

Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materi-materi
yang berhubungan dengan Sistem Kardiovaskular, sehingga akan memudahkan
mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah tidak bertujuan untuk
memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian kepada mahasiswa diwajibkan
untuk membaca referensi yang dianjurkan.

C. PROBLEM BASE LEARNING (PBL)

Kegiatan belajar Problem Base Learning (PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali diskusi
untuk setiap pemicu (trigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri para pakar
dari setiap departemen terkait dengan blok Sistem Kardiovaskular.
Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 12-15
mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator bukan
narasumber, dan berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan tutorial.

Metode pembelajaran ini bertujuan untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam belajar
mandiri, menentukan materi pembelajaran, mencari informasi sesuai dengan
kebutuhannya, mengasah keterampilan berfikir kritis (critical thinking) melalui masalah yang
relevan dengan keadaan sebenarnya yang diberikan dalam pemicu, serta
mengkomunikasikannya secara efektif dalam diskusi maupun presentasi.

D. BELAJAR MANDIRI

Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik pada saat melaksanakan kegiatan belajar
mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan sebagai
berikut:
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena kuliah
pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan pertemuan tutorial
akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman konsep
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di
perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau informasi
dari sumber terpercaya di internet.
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.

E. PRAKTIKUM

Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi, Fisiologi, Patologi Anatomi, Histologi,


Farmakologi, dan laboratorium Komputer sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 38

10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok, yang akan dibimbing
oleh seorang staf pengajar.

Sebelum praktikum akan dilakukan quiz untuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam
melaksanakan praktikum.

Tujuan umum praktikum agar mahasiwa:


1. Meningkatkan pemahaman akan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan dan belajar
mandiri.
2. Menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan.
3. Menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk percobaan.
4. Membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain.
5. Menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada praktikum
sebagaimana adanya.

Kegiatan praktikum dalam blok Sistem Kardiovaskular terdiri dari:


Kode Jam Laboratorium
Tahapan
CARDIOVASCULAR SYSTEM-1
Literature Searching CRP4-K4 3 x 50’ Komputer
(CVS-Pr5)
Anatomi Jantung dan Sistem Pembuluh Darah CVS-Pr1 3 x 50’ Anatomi
Circulatory System CVS-Pr2 3 x 50’ Histologi
ECG & peripheral circulation CVS-Pr3 3 x 50’ Fisiologi
Efek β-Blocker pada Sistem Kardiovakuler CVS-Pr4 3 x 50’ Farmakologi
(pemutaran film)
CARDIOVASCULAR SYSTEM-2
Tekanan darah CVS-Pr1 3 x 50’ Fisiologi
Efek Propranolol pada Sistem Kardiovaskular CVS-Pr2 3 x 50’ Farmakologi
Anatomi Dinding Dada, Ruang Mediastinum, CVS-Pr3 3 x 50’ Anatomi
Vaskularisasi dan Inervasi
Perubahan Histopatologi pada Penyakit CVS-Pr4 3 x 50’ Patologi
Kardiovaskular Anatomi
Test untuk menilai kebugaran jantung paru CVS-Pr5 3 x 50’ Fisiologi
Kajian Analisa Resep Polifarmasi Obat yang CVS-Pr6 3 x 50’ Farmakologi
Digunakan pada Sistem Kardiovaskular

F. SKILLS LAB.

Skills lab dilaksanakan di Ruang Skills Lab FK USU, sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa
dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok (sesuai
kelompok praktikum selama ini), yang akan dibimbing oleh fasilitator.
Kegiatan Skills lab dalam Blok Sistem Kardiovaskular terdiri dari :

Uraian Kegiatan Kode Jam Ruangan


Tahapan
Anamnese Penyakit Yang Berhubungan dengan CVS-SL1 3 x 50’ Ruang skills lab
Sistem Kardiovaskuler dan Pemeriksaan Fisik
Jantung (Kardiovaskuler) Pada Orang Dewasa
dan Pemeriksaan Auskultasi Jantung
Prosedur Pemasangan EKG (Elektrokardiografi) CVS-SL2 3 x 50’ Ruang skills lab
dan Pembacaan EKG

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 39

VI. SARANA & PRASARANA

RUANG KULIAH
Kuliah dilaksanakan di Ruang Kuliah semester III

RUANG DISKUSI/TUTORIAL
Diskusi dilaksanakan dilaksanakan di ruang tutorial
No. Kelompok Diskusi Ruang Diskusi
KELAS A (Gedung Baru)
1. A1 Ruang Diskusi 1
2. A2 Ruang Diskusi 2
3. A3 Ruang Diskusi 3
4. A4 Ruang Diskusi 4
5. A5 Ruang Diskusi 5
6. A6 Ruang Diskusi 6
7. A7 Ruang Diskusi 7
8. A8 Ruang Diskusi 8
9. A9 Ruang Diskusi 9
10. A10 Ruang Diskusi 10
11. A11 Ruang Diskusi 11
12. A12 Ruang Diskusi 12
KELAS B (GEDUNG A. HAKIM)
13. B1 Ruang Diskusi 1
14. B2 Ruang Diskusi 2
15. B3 Ruang Diskusi 3
16. B4 Ruang Diskusi 4
17. B5 Ruang Diskusi 5
18. B6 Ruang Diskusi 6
19. B7 Ruang Diskusi 7
20. B8 Ruang Diskusi 8
21. B9 Ruang Diskusi 9
22. B10 Ruang Diskusi 10
23. B11 Ruang Diskusi 11
24. B12 Ruang Diskusi 12

Pleno Pakar dilaksanakan di ruang kuliah semester III

PRAKTIKUM

Praktikum dilaksanakan di laboratorium FK USU

SKILLS LAB.
Kegiatan skills lab. dilaksanakan di Ruang Skills Lab. FK USU

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 40

VIII. EVALUASI MAHASISWA


1. Blok Utama
Komponen evaluasi pembelajaran mahasiswa pada blok utama terdiri dari:
Ujian Mid term = 40%

Ujian Final term = 40%

Proses tutorial = 20%

Total = 100%

Ujian mid dan final term merupakan ujian tulis berbentuk pilihan berganda
(multiple choice questions) yang terdiri dari materi perkuliahan dan tutorial.
Proses tutorial dinilai oleh setiap fasilitator terhadap kinerja dan kompetensi yang
diperlihatkan oleh setiap mahasiswa selama proses tutorial berlangsung.

2. Blok Pendamping

Komponen evaluasi pembelajaran mahasiswa pada blok pendamping terdiri dari:


Ujian Tengah Semester = 50%

Ujian Akhir Semester = 50%

Total = 100%

Komposisi ini akan berubah apabila dosen yang bersangkutan memberikan tugas
dengan bobot maksimal 20%.

KETENTUAN UJIAN

Setiap mahasiswa harus mematuhi Buku Panduan Akademik. Ketentuan ujian untuk
Tahun Akademik 2011-2012 adalah sebagai berikut:
1. Kehadiran minimal kegiatan kuliah 80%, tutorial 80%, pleno pakar 80%, dan
praktikum 100%.
2. Apabila berhalangan hadir dalam proses kegiatan akademik tersebut,
mahasiswa harus menyerahkan surat pemberitahuan (izin atau keterangan sakit
dari dokter) kepada Divisi SDM Medical Eduation Unit (MEU) dan menyimpan
sendiri satu kopi sebagai arsip seandainya diperlukan sesewaktu.
3. Ketentuan bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran minimal tanpa
pemberitahuan:
A. Mahasiswa tetap dapat mengikuti ujian, namun seluruh nilai proses
tutorialnya akan dibatalkan atau dianggap nol.
B. Apabila gagal dalam ujian, maka ia tidak berhak mengikuti ujian remedial
pada semester berjalan.
C. Ujian remedial hanya dapat diikuti pada semester bersangkutan tahun
akademik berikutnya: remedial semester ganjil dilakukan pada semester
ganjil dan remedial semester genap pada semester genap tahun akademik
berikutnya.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 41

4. Ketentuan bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian pada jadwal


reguler:
A. Mahasiswa bersangkutan harus menyerahkan surat pemberitahuan (izin
atau keterangan sakit dari dokter) kepada Divisi Assessment MEU dan
menyimpan sendiri satu kopi surat tersebut sebagai arsip seandainya
diperlukan sesewaktu.
B. Mahasiswa pada poin A boleh mengikuti ujian pada jadwal remedial
semester berjalan.
C. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian tanpa keterangan akan diberi nilai NA
dan tidak berhak mengikuti ujian remedial pada semester berjalan.
D. Mahasiswa pada poin C hanya dapat mengikuti ujian remedial pada
semester bersangkutan tahun akademik berikutnya.
5. Ketentuan ujian remedial dan grand remedial:
A. Mahasiswa yang berhak mengikuti ujian remedial pada semester berjalan
adalah mahasiswa yang tidak lulus (nilai D dan E) yang kehadirannya pada
kegiatan akademik cukup, atau mahasiswa yang berhalangan mengikuti
ujian pada jadwal reguler dengan surat keterangan (izin atau sakit).
B. Mahasiswa yang lulus dengan nilai C dan C+ hanya boleh mengikuti ujian
remedial satu kali, yakni pada semester berikutnya atau pada saat grand
remedial.
C. Nilai maksimal yang diperoleh melalui ujian remedial adalah B.
D. Ujian grand remedial berlangsung pada semester ganjil.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 42

PENUNTUN PRAKTIKUM
CARDIOVASCULAR SYSTEM-1

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 43

TATA TERTIB
LABORATORIUM ANATOMI FK USU

1. Setiap mahasiswa wajib memakai baju praktikum dan tanda pengenal,


berpenampilan rapi dan sopan, serta menggunakan sepatu.
2. Hadir tepat waktu dan pulang tepat waktu.
3. Wajib membawa Atlas Anatomi.
4. Sebelum masuk praktikum, mahasiswa wajib mempelajari topik yang akan
dibicarakan.
5. Selama praktikum berlangsung diwajibkan menjaga ketertiban dan ketentraman.
6. Bagi yang tidak memenuhi aturan di atas akan diberikan sanksi sesuai ketentuan
yang berlaku di Departemen Anatomi FK USU.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 44

PRAKTIKUM ANATOMI 1 (CVS-Pr1)


JANTUNG & SIRKULASI DARAH
 Pelajarilah letak Pericardium dan lapisan-lapisannya, serta lanjutannya; apa
saja yang terdapat pada lapisan Pericardium.
 Pelajarilah ukuran, letak dan bentuk jantung, bagian Basis, Apex, Sulcus
coronarius dan lapisan yang melapisinya “Epicardium”.
 Pelajari muara dan cabang-cabang dari :
- A. Coronarius dexter dan A. Coronarius sinister, mana yang terbesar
- A. Coronaria Circumflexia
- sistem vena
- otot-otot jantung
- gambaran collateral, anastomose
- Sinus coronarius.
 Pelajari proyeksi jantung pada dinding dada depan, permukaan Aorta, A.
Pulmonalis, V. Pulmonalis dan dinding V. Pulmonalis.
 Pelajarilah dinding jantung pada keempat ruangan jantung (ventrikel dan
atrium/auriculum), seperti konsistensinya, tebalnya, besarnya, keadaan pada
saat diastole dan systole.
 Pelajarilah tempat-tempat dari :
- katup Tricuspid,
- katup Bicuspid/Mitralis
- Sinus coronarius
- Endocardium
- Musculus Papillaris
- Musculus Pectineus
- Sulcus terminalis
- Trabeculae carneae
- Chorda tendineae
- Ostium venosum
- Fossa ovale
- Ligamentum arteriosus Botalli
 Sino-arterial node dan Atrio-ventricular node; Atrio-ventricular bundle.
 Pelajari sistem aliran limfe jantung
 Perhatikan ukuran jantung (12,5 x 3,5 x 2,5 cm waktu berkontraksi)
 Pelajari pembuluh dan organ yang terlibat dalam sirkulasi pulmonal :
- Truncus Pulmonalis, A. Pulmonalis kiri dan kanan
- Valvula semilunaris pulmonalis
- V. Pulmonalis, perhatikan banyaknya cabang vena yang kembali ke
atrium kanan
 Pelajari pembuluh dan organ yang terlibat dalam sirkulasi sistemik :
- Aorta
- Valvula semilunaris aorticus
- A. Anonyma, cabang-cabangnya
- A. Carotis Communis kiri dan kanan, A. Carotis externa, A. Carotis
interna
- A. Subclavia kiri dan kanan, cabang-cabangnya :
 A. Axillaris
 Truncus Thyreocervicalis
 A. Vertebralis

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 45

 A. Thoracica suprema
 A. Thoracica interna
 A. Intercostalis suprema
- Aorta thoracalis, cabang-cabangnya :
 A. Intercostalis dorsalis dan anterior
 A. Phrenica superior
 A. Bronchialis, Oesophageal, Pericardial, Mediastinal
- Aorta abdominalis, cabang-cabangnya :
 A. Phrenica inferior
 Truncus Coeliacus
 A. Mesenterica Superior
 A. Mesenterica inferior
 A. Renalis kiri dan kanan
 A. Lumbales dorsalis
 A. Testicularis / Ovarica
 A. Sacralis media
 A. Iliaca communis, cabang-cabangnya : A. Iliaca externa dan
A. Iliaca interna
 A. Femoralis
- Vena-vena yang kembali ke jantung, perhatikan vena-vena yang
kembali melalui V. Porta, sistem V. Azygos

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 46

PENGUMUMAN
TATA TERTIB DI LAB. HISTOLOGI FK USU

1. Aturan Berpakaian :
 Wajib memakai jas praktikum dan tanda pengenal
 Berpenampilan rapi dan sopan. Bagi mahasiswi yang berambut panjang,
rambut harus diikat.
 Menggunakan sepatu. Tidak menggunakan pakaian kaos dan berbahan
jeans.

2. Aturan Kehadiran :
 Kehadiran tepat waktu
 Toleransi waktu 15 menit
 Kuis menjadi syarat kehadiran praktikum. Kuis akan dimulai di menit ke
15. Jika terlambat setelah 15 menit berarti yang bersangkutan dianggap
tidak hadir dan tidak bisa mengulang di jadwal yang lain. Mahasiswa yang
terlambat di atas 15 menit, baru akan mengulang di blok yang sama tahun
depannya.
 Mahasiswa wajib mengikuti praktikum 100% sebagai syarat untuk bisa
mengikuti ujian blok yang bersangkutan.

3. Aturan Penggantian Jadwal, hanya diperbolehkan dengan alasan :


 Mahasiswa yang bersangkutan sakit dan diharuskan melengkapi dengan
surat sakit dari dokter
 Orang tua kandung meninggal dunia
 Kegiatan resmi kemahasiswaan yang disertai dengan surat izin dari
Pembantu Dekan I FK USU
 Pengurusan visa bagi mahasiswa asing dan surat permohonan untuk izin
pengurusan visa sudah disampaikan minimal 1 minggu sebelum
pengurusan. Yang bersangkutan harus meyertakan berkas-berkas berupa
pengurusan visa, tiket dan boarding pass.
 Acara adat dan keagamaan dengan menyertakan berkas-berkas yang
diperlukan berupa undangan, tiket dan boarding pass.

Bila syarat di atas tidak terpenuhi, maka mahasiswa yang bersangkutan tidak
diizinkan mengganti jadwal dan dianggap tidak hadir untuk praktikum blok
tersebut.
4. Bila mengganti jadwal maka mahasiswa yang bersangkutan
berkewajiban untuk memberikan aplikasi praktikum dengan catatan :
 Aplikasi dipresentasikan di depan ruang praktikum
 Mempersiapkan diri dengan baik untuk presentasi aplikasi praktikum

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 47

 Jika aplikasi tidak dipresentasikan dengan baik, maka aplikasi harus


diulang. Pengulangan maksimal sebanyak 2x. Jika aplikasi tetap tidak
dipresentasikan dengan baik, maka praktikum dianggap batal.

5. Peralatan yang wajib dibawa saat praktikum :


 Bahan penuntun praktikum yang diunduh dari website FK USU dan
deskripsi lembar kerja sudah diisi sebelum masuk ke ruang praktikum.
 Pensil warna
 Atlas histologi
 Kain lap bahan flannel

6. Teknis pelaksanaan di ruang praktikum :


 Duduk di meja yang sudah ditentukan oleh pegawai Histologi (sesuai
dengan urutan daftar hadir)
 Periksa kelengkapan mikroskop dan slide histologi di meja masing-
masing.
 Setelah selesai, bersihkan meja dan kembalikan kondisi mikroskop dan
slide seperti kondisi semula.
 Tidak dibenarkan menggunakan HP dan gadget di ruang praktikum. Untuk
memfoto gambaran mikroskopis dari mikroskop boleh dilakukan dengan
kamera digital biasa.
 Bekerja dengan tertib dan tenang.

Demikianlah aturan ini kami buat, agar proses praktikum bisa berjalan optimal.

Hormat kami
Departemen Histologi

Ketua departemen, Sekretaris departemen,

dr. Alya Amila Fitrie, M.Kes, Sp.PA dr. Esther R.D. Sitorus, Sp.PA
NIP. 19761004 200112 2 002 NIP. 19711208 200312 2 001

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 48

PRAKTIKUM HISTOLOGI (CVS-Pr2)

PRAKTIKUM IX

SISTEM SIRKULASI
Hari & Tanggal praktikum
Kelompok praktikum
Nama/NIM

TUJUAN PRAKTIKUM:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur organ sistem sirkulasi kardiovaskular dan
limfatik vaskular secara umum dan pembagiannya
2. Mahasiswa mampu menganalisis perbedaan organ sistem sirkulasi kardiovaskular
dan limfatik vaskular
No. Materi Praktikum Kode Sediaan
1. Capillary and arteriole DS – 7
2. Venule and small vein DS – 7
3. Moderate and small artery, Small vein CV – 1
4. Large artery CV – 2
5. Heart CV – 3
6. Umbilical Cord CV – 4
7. Ductus thoracicus CV – 5

Gambar 1

Capillary and Arteriole


Esophagus (DS-7)
10 x 10 40 x 10

Keterangan Gambar
1. _______________________________ 5. _____________________________
2. _______________________________ 6. _____________________________
3. _______________________________ 7. _____________________________
4. _______________________________ 8. _____________________________

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 49

Deskripsi Gambar 1
No. Capillary Arteriole

Tunica
1.
intima

Tunica
2.
media

Tunica
3.
adventitia

Gambar 2

Venule and Small Vein


Esophagus (DS-7)
10 x 10 40 x 10

Keterangan Gambar
1. _______________________________ 4. _____________________________
2. _______________________________ 5. _____________________________
3. _______________________________ 6. _____________________________

Deskripsi Gambar 2
No. Venula Small Vein

1. Tunica intima

2. Tunica media

Tunica
3.
adventitia
4. Valve Ada / Tidak Ada Ada / Tidak Ada

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 50

Gambar 3

Moderate and small artery, Small vein (CV-1)


10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar
1. _______________________________ 4. _____________________________
2. _______________________________ 5. _____________________________
3. _______________________________ 6. _____________________________

Deskripsi Gambar 3

No. Moderate artery Small artery Small vein

Tunica
1.
intima

Tunica
2.
media

Tunica
3.
adventitia
4. Valve Ada/Tidak Ada Ada/Tidak Ada Ada/Tidak Ada

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 51

Gambar 4
Large Artery
Aorta (CV-2)

10 x 10 40 x 10

Keterangan Gambar
1. _______________________________ 4. ___________________________
2. _______________________________ 5. ___________________________
3. _______________________________ 6. ___________________________

Deskripsi Gambar 4

No. Deskripsi

1. Tunica intima

2. Tunica media

3. Tunica adventitia

4. Vasa vasorum

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 52

Gambar 5

Heart (CV-3)
4 x 10 10 x 10

Keterangan Gambar
1. _______________________________ 4. ___________________________
2. _______________________________ 5. ___________________________
3. _______________________________ 6. ___________________________

Deskripsi Gambar 5
No. Deskripsi
1. Endocard
2. Myocard
3. Pericard

4.
Purkinje fibre

Perbandingan ketebalan
5. myocard pada atrium
dan ventrikel

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 53

Gambar 6
Umbilical Cord (CV-4)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar
1. _______________________________ 4. ___________________________
2. _______________________________ 5. ___________________________
3. _______________________________ 6. ___________________________

Deskripsi gambar 6

No. Deskripsi

1. Tunica intima

2. Tunica media

3. Tunica adventitia

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 54

Gambar 7
Ductus Thoracicus (CV-5)

10 x 10 10 x 40

Keterangan Gambar
1. _______________________________ 4. ___________________________
2. _______________________________ 5. ___________________________
3. _______________________________ 6. ___________________________

Deskripsi Gambar 7

No. Perihal Deskripsi

1. Tunica intima

2. Tunica media

3. Tunica adventitia

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 55

PRAKTIKUM FISIOLOGI (CVS-Pr3)


ECG & Peripheral Circulation

Latar Belakang
Jantung adalah pompa ganda yang membuat darah dapat bersirkulasi ke seluruh tubuh
dan secara khusus, melalui kedua paru. Darah yang memasuki kedua ruang atrium
berada dalam tekanan rendah sedangkan ketika meninggalkan kedua ruang ventrikel
memiliki tekanan yang tinggi. Tingginya tekanan arterial memungkinkan aliran darah
melalui sistem sirkulasi.
Gambar 1 menunjukkan skema susunan jantung dan sistem sirkulasi manusia. Darah
yang kembali dari seluruh tubuh memasuki sisi kanan jantung dan kemudian dipompa
menuju kedua paru. Oksigen diambil dan karbon dioksida dibuang. Darah
teroksigenasi kembali pada sisi kiri jantung, yang kemudian dipompa kembali ke
seluruh tubuh.

Gambar 1. A schematic diagram of the


human heart and circulatory system.

Aktivitas Listrik Jantung


Kontraksi jantung tidak bergantung kepada stimulasi persarafan. Namun, inervasi saraf
parasympathetic (vagus) dan sympathetic dapat memodifikasi irama dasar jantung.
Dengan demikian, SSP dapat mempengaruhi irama jantung. Contohnya, suatu keadaan
yang disebut sinus arrhythmia; yaitu adanya efek dari aktivitas pernapasan terhadap
frekuensi denyut jantung (heart rate).
Suatu kumpulan sel otot khusus, yang disebut sinoatrial (SA) node berfungsi sebagai
pacemaker jantung (Gambar 2). Sel-sel ini secara teratur dan berirama (rhythmically)
menghasilkan potensial aksi yang disebarkan melalui serat otot atrium. Kontraksiyang
terjadi mendorong darah masuk ke ventrikel. Satu-satunya koneksi listrik antara atrium
dan ventrikel adalah melalui atrioventricular (AV) node. Potensial aksi menyebar
melalui AV node, sehingga kontraksi atrium berkontribusi terhadap pengisian ventrikel
(ventricular filling) yang kemudian melaui AV bundle dan Purkinje fibers secara cepat
meng-eksitasi kedua ventrikel.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 56

Gambar 2. Components of the human heart


involved in conduction.

Siklus jantug (cardiac cycle) terdiri dari kontraksi berturutan antara atrium dan
ventrikel. Keseluruhan aktivitas listrik pada sel-sel miokardial menghasilkan arus
listrik yag disebarkan ke seluruh cairan tubuh. Arus ini cukup besar sehingga dapat
dideteksi dengan menempatkan elektroda di permukaan kulit (Gambar 3).

Gambar 3. Standard method for


connecting the limb ECG electrodes.

Pola perubahan arus pada sebuah cardiac cycle yang regular adalah seperti pada
Gambar 4.

Gambar 4. One cardiac cycle,


showing the P wave, QRS complex
and T wave.

Potensial aksi yang direkam dari serat-serat atrium dan ventrikel berbeda dari saraf dan
otot skelet. Potensial aksi jantung terdiri dari 3 fase: 1) rapid depolarization, 2) plateau
depolarization (yang terlihat paling jelas pada serat ventrikel) dan 3) repolarization-
kembali ke resting membrane potential (Gambar 5).

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 57

Gambar 5. A typical ventricular muscle


action potential

Komponen ECG berkorelasi dengan aktivitas listrik di otot atrium dan ventrikel:
o Gelombang P disebabkan oleh atrial depolarization
o Gelombang QRS complex disebabkan oleh ventricular depolarization; atrial
repolarization bersamaan terjadinya, namun kontribusinya tidak signifikan.
o Gelombang T disebabkan oleh ventricular repolarization.

Sirkulasi Perifer
Sistem arterial berfungsi sebagai penyangga/penampung tekanan (pressure reservoir).
Darah meninggalkan arteri secara kontinu ke kapiler, namun hanya kembali (ke arteri,
dari jantung) secara intermiten. Ketika ventrikel berkontraksi selama systole; katup
semilunar terbuka dan darah mengalir ke sistem arterial. Pada saat ini, arteri teregang
dan tekanan darah meningkat. 'Systolic pressure', tekanan sistolik didefinisikan sebagai
tekanan tertinggi selama siklus jantung. Periode selama relaksasi ventrikel disebut
'diastole'. Selama diastole, sementara ventrikel terisi darah yang kembali dari vena
dalam rangka persiapan systole selanjutnya, darah tetap mengalir dari sistem arterial ke
kapiler. Aliran ini disebabkan adanya sifat elastic recoil di arteri besar. Sebagai
akibatnya, tekanan arteri menurun. Nilai terendah tekanan darah arteri, segera sebelum
kontraksi ventrikel mendorong darah ke arteri lagi, disebut 'diastolic pressure'. Puncak
gelombang tekanan systolic akan tampak di arteri perifer setelah gelombang QRS pada
ECG. Ini disebabkan oleh dibutuhkannya waktu untuk sampainya gelombang tekanan
systolic ke ekstremitas dan terukur oleh sensor yang ditempatkan. Dicrotic notch
(sebuah dataran- plateau- atau cekungan garis gelombang) dapat terlihat akibat
penutupan katup aortic.
Meskipun variasi tekanan darah arteri selama siklus jantung diredam oleh sifat
elastisitas arteri besar, darah tetap menghasilkan denyut aliran saat melalui arteries dan
arterioles.

The finger pulse transducer


Pada praktikum, akan digunakan sebuah finger pulse transducer. Alat inii dapat
menunjukkan kecepatan aliran darah ke jari. Software computer mengolah informasi
sehingga waktu denyutan dapat dihitung dan ditampilkan di panel LabTutor. Ini dapat
menunjukkan terjadinya perubahan volume denyut di jari selama perekaman.
Percobaan-percobaan yang dilakukan dapat menggambarkan pola aliran darah di arteri
kecil selama siklus jantung.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 58

Gambar 6. Distribution of blood


flow to the hand.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 59

Introduction [Page 1]
Jantung adalah pompa ganda yang mendorong darah ke seluruh tubuh dan melalui
kedua paru. Denyut jantung menyebabkan aliran darah yang berpola ritmik. Pada
praktikum ini, akan dilakukan pengukuran denyutan di jari (finger pulse) dan
mengkorelasikannya dengan ECG. Juga akan dilakukan palpasi berbagai arteri, dan
mengamati sirkulasi perifer serta efek dingin terhadapnya.

Learning Objectives
Dengan melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu untuk:
o Merekam ECG dan mengukur pulse (dalam keaddan istirahat)
o Menganalisa rekaman dan mengamati adanya variasi.
o Mempalpasi denyutan di arteri radialis, ulnaris dan brachialis
o Menunjukkan bahwa suplai arteri ke jari-jemari berasal dari kedua arteri radialis dan
ulnaris dengan adanya anastomoses
o Mengukur pengaruh dingin terhadap amplitude denyutan di jari.
Peralatan yang diperlukan:
1. Perangkat komputer Desktop, dengan software Lab Tutor
2. PowerLab ADInstrument
3. 5-lead Bio Amp dan kabel
4. Finger pulse transducer
5. Disposable ECG electrode (6 buah)
6. Alcohol swab dan abrasive gel/pad
7. Kain lap tangan

Prosedur [Page 2]
1. Hidupkan Komputer dan PowerLab.
2. Pasangkan Finger Pulse Transducer di jari tengah.
3. Sambungkan Finger Pulse Transducer ke Input 1 (Gambar 7)
4. Lepaskan jam/perhiasan dari lengan dan kaki.
5. Hubungkan kabel electroda lead ke Earth, dan CH1 NEG, dan POS di Bio Amp
(Gambar 8)
6. Sambungkan kabel Bio Amp ke Bio Amp input (Gambar 7)

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 60

Gambar 7
Standard Connection [Page 3]
Pasanglah elektroda positif di pergelangan tangan kiri, positif di pergelangan tangan
kanan, dan the ground di kaki kanan (Gambar 8A), dengan cara:
1. Gunakan pena untuk menandai tempat di mana elektroda akan dipasang. Bersihkan
kulit tersebut dengan alcohol swab dan abrasive gel. Hal ini untuk menurunkan
electrical resistance lapisan terluar kulit dan memperbaiki kontak listrik yang baik.
2. Tidak perlu menggunakan cream apabila menggunakan disposable electrodes (sudah
ada electrode gelnya).
3. Apabila, setelah mengamati perekaman pada percobaan pertama, tidak terlihat
sinyal yang bagus, cobalah alternative method (Gambar 8B)

A B

Gambar 8
Percobaan 1: ECG and Pulse [Page 4]

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 61

Tujuan: merekam ECG dan pulse saat istirahat, dan menganalisa berbagai aspek yang
menghubungkan keduanya.

Prosedur:
1. Praktikan harus dalam keadaan santai dan duduk setenang mungkin untuk
meminimalkan artefacts pada hasil rekaman.
2. Ketikkan nama Praktikan di Comment panel.
3. Klik Start, dan add comment.

4. Setelah 10 - 20 detik, klik Stop.

 Apabila ECG tidak terekam, periksa kembali apakah semua elektroda sudah
terpasang dengan benar.
 Apabila sinyal tidak teratur (noisy) dan tidak jelas, pastikan Praktikan dalam
keadaan tenagn tidak bergerak; atau pertimbangkan posisi alternative untuk
pemasangan elektroda sebagaimana ditunjukkan di alternative method.
5. Lepaskan lead ECG dari Praktikan.
6. Ulangi langkah 1-4 pada Praktikan lain.
Klik Autoscale apabila diperlukan sehingga dapat terlihat semua perekaman.
Analysis ECG and Pulse [Page 5]

1. Drag tanda Marker ke puncak QRS complex pada Channel 1.


2. Gerakkan kursor ke kanan, sehingga berada di titik awal pulse wave (channel 2)
yang mengikuti (sesudah) QRS complex tersebut.
3. Klik, untuk memunculkan nilai Δt di Value panel.
4. Drag nilai tersebut ke kolom Δt di table sebelahnya.
5. Scroll ke hasil perekaman Praktikan selanjutnya, dan ulangi langkah 1-4 untuk
setiap Praktikan.

Percobaan 2: The Pulse [Page 6]

Tujuan: mengukur pulse pada beberapa Praktikan untuk menentukan variasi antar
individu.

Prosedur:
1. Pasanglah Finger Pulse Transducer pada seorang Praktikan.
2. Ketik nama Praktikan pada Comment panel.
3. Klik Start.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 62

4. Klik Add dan lakukan perekaman selama 10 detik.


5. Klik Stop.
6. Ulangi langkah 1-5 untuk Praktikan lainnya.

Analysis: The Pulse [Page 7]

Gunakan Marker dan Waveform Cursor untuk menentukan amplitude dan interval
pulse. Heart rate (HR) dari setiap Praktikan akan dikalkulasi secara otomatis dan
ditampilkan di table.

Cara menilai amplitudo:


1. Drag Marker ke titik terendah waveform sebelum sebuah peak.
2. Pindahkan Cursor ke puncak, di sebalah kanan Marker, lalu klik.
3. Drag nilai yang tertera pada Pulse Value panel ke kolom Amplitudo pada tabel.

Cara menilai interval:


4. Drag Marker ke titik tertinggi.
5. Pindahkan Cursor ke puncak lain di sebelah kanan Marker, lalu klik.
6. Drag nilai yang tercantum pada Time Value panel ke kolom Interval pada tabel.
Kolom terakhir di table akan menunjukkan HR yang terkalkulasi dari nilai interval,
yaitu 60/ Δt.

Percobaan 3: Palpation of Arterial Pulses [Page 8]

Tujuan: mempelajari cara mempalpasi denyut arteri perifer.

Prosedur:
1. Palpasi denyut radialis, pada tempat yang ditunjukkan pada gambar. Gunakan 3 jari
(telunjuk, jari tengah, dan jari manis; index, middle and ring fingers) secara segaris
di arteri radialis.

 Jangan menggunakan ibu jari untuk mempalpasi; karena memiliki denyut yang
nyata, sehingga justru akan teraba denyutan pemeriksa daripada denyutan orang
yang diperiksa.
 Jangan menekan terlalu kuat; lakukan tekanan ringan hingga sedang saja.
 Ketika akan menentukan letak arteri, sebaiknya rabalah dengan lembut searah
proksimal-distal di area tersebut, daripada langsung memberi tekanan.
2. Cobalah mempalpasi denyut ulnaris. Pada umumnya, denyut tidak dapat dirasakan.
3. Palpasi denyut brachial di siku.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 63

Percobaan 4: Arterial Anastomoses [Page9]

Tujuan: untuk mendemonstrasikan bahwa suplai darah arterial ke jari-jemari berasal


dari arteri radialis dan ulnaris, dengan adanya anastomosis (koneksi antar pembuluh
darah) di tangan.

Prosedur:
1. Gunakan Finger Pulse Transducer di segmen distal jari tengah.
2. Klik Start.

3. Lalu, secara bergantian lakukan hal berikut pada arteri radialis dan ulnaris:
 Tekanlah arteri selama 5-10 detik dengan menggunakan ibu jari. Lalu lepaskan.
 Add sebuah comment dengan nama arteri tersebut ketika mulai dilakukan
penekanan, dan add comment "release" ketika tekanan dilepaskan.
4. Klik Stop dan amati data yang ditampilkan. Gelombang semestinya terlihat seperti
ini:

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 64

Analysis: Arterial Anastomoses [Page 10]

Raw data (perubahan nyata tekanan) ditampilkan di channel atas.


Channel bawah menampilkan amplitude denyut yang dikomputasi dari raw data.
Amati dengan seksama data tersebut, untuk melihat pengaruh tekanan masing-masing
arteri terhadap denyut di jari.

Exercise 5: The effect of cold [Page 11]

Tujuan: menganalisa pengaruh suhu dingin terhadap amplitude denyut di jari.

Prosedur:
1. Klik Start.
2. Lakukan perekaman selama 10-20 detik, pada keadaan suhu ruang.
3. Klik Stop.
4. Add sebuah comment 'before cold' mendekati akhir perekaman awal ini.
5. Lepaskan Finger Pulse Transducer dari jari.
6. Rendamlah tangan si Praktikan di dalam baskom berisi air es selama 30 detik, atau
hingga Praktikan merasa mulai merasa tidak nyaman di tangannya.
Semakin lama waktu perendaman, semakin besar perbedaan yang akan dapat
diamati.
7. Keringkan tangan tersebut dan pasang kembali Finger Pulse Transducer.
8. Klik Start.
9. Add sebuah comment 'return to warmth' segera sesudah perekaman kembali
dilakukan.
10. Tetaplah merekam selama beberapa menit selama periode recovery ini ketika tangan
kembali hangat.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 65

11. Klik Stop.


Klik Autoscale apabila diperlukan agar seluruh perekaman dapat dilihat.

Analysis
1. Gunakan Marker dan waveform cursor, tentukan amplitude (di channel 2) setiap 30
detik sepanjang perekaman, mulai dari saat sesudah mengalami pendinginan.
2. Transfer setiap nilai yang tertera di Value panel ke dalam table yang tersedia.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 66

LEMBAR KERJA

Exercise 1: ECG and pulse at rest


Student’s name Δt (s)

Exercise 2: The Pulse


Pulse Rate Variability
Student’s name Amplitude Interval (s) Heart Rate (BPM)

Exercise 5: The effect of cold on the pulse


Pulse Amplitude
Time since immersion (s) Pulse amplitude

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 67

LEMBAR TUGAS

1. Jelaskan secara sistematis dan singkat, bagaimanakah proses terbentuknya


gelombang PQRS dan T yang terekam dengan ECG!

2. Mengapakah terdapat potensial ‘plateau’ pada sel otot jantung?

3. Mengapakah resting potensial pada sel pacemaker tidak pernah menunjukkan


baseline yang datar seperti pada sel otot skelet dan sel saraf?

4. Jelaskan secara sistematis dan singkat sirkulasi sistemik dan pulmonary yang
melibatkan jantung, paru, dan jaringan!

5. Selain di lengan, di bagian tubuh mana lagikah dapat dilakukan palpasi denyutan
arteri?

6. Anatomical sites, dimana denyut dapat dipalpasi juga merupakan tempat


dilakukannya 'pressure points' untuk mengurangi perdarahan (haemorrhage) sebagai
‘first-aid treatment’. Mengapa demikian?

Grup Praktikum / Tanggal

Nama & T.Tangan Praktikan

Nama & Paraf Pembimbing

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 68

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI (CVS-Pr4)


Praktikum: Efek Beta Blocker Terhadap Sistem Kardiovaskular

Latar belakang Agen beta blocker telah digunakan dalam jangka waktu yang lama
pada kasus-kasus kardiovaskular. Hingga saaat ini, penggunaan
beta blocker semakin berkembang tidak hanya pada kasus
hipertensi, penyakit jantung coroner, gagal jantung hingga kasus
kardiovaskular dengan penyakit penyerta seperti Diabetes Mellitus
dan gagal ginjal kronis. Agen beta-blocker dapat diklasifikasikan
menjadi beta blocker non selektif dan beta blocker selective.
Pemilihan agen beta blocker yang tepat tentu saja akan sangat
berguna untuk mengurangi angka kesakitan (morbidity rate) pada
kasus kardiovaskular. Pada praktikum ini, pemutaran video terkait
efek beta blocker terhadap sistem kardiovaskular akan disajikan.

Tujuan 1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait penggunaan


beta-blocker pada sistem kardiovaskular
2. Meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait klasifikasi beta
blocker
3. Meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait farmakokinetik
dan farmakodinamik beta-blocker
Materi praktikum :
Bahan: -

Alat : Praktikum akan dilakukan dengan metode diskusi dua arah.


Pemutaran video akan dilakukan pada praktikum ini.

Cara Kerja : 1. Pemutaran video terkait efek beta-blocker akan dilakukan pada
sesi pertama praktikum.
2. Pemberian pertanyaan terhadap mahasiswa terkait efek beta
blocker meliputi:
- Klasifikasi agen beta blocker
- Farmakokinetik agen beta blocker (pilih beberapa dari golongan
beta blocker non-selective dan selective)
-Farmakodinamik beta blocker terutama pada kasus hipertensi,
gagal jantung.
-Pertimbangan restriksi penggunaan beta-blocker pada kasus
penyakit paru obstruktif kronis dan asma bronkial
3. Beberapa kelompok yang dipilih secara acak akan
mempresentasikan hasil diskusinya.
4. Sesi diskusi berupa pertanyaan, pendapat dan masukan dari
mahasiswa lain
5. Sesi penutup berupa pengambilan kesimpulan dari hasil diskusi
pada praktikum ini.

Pelaporan Laporan praktikum dibuat oleh tiap kelompok praktikum.


Dikumpulkan paling lambat satu minggu setelah praktikum

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 69

PENUNTUN PRAKTIKUM
CARDIOVASCULAR SYSTEM-2

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 70

PRAKTIKUM FISIOLOGI (CVS2-Pr1)

Tekanan Darah

Tekanan darah arteri dapat ditentukan dengan mengukur tekanan yang harus
diberikan dari luar pada arteria brachialis, sehingga lumen arteri itu tertutup dan
pengaliran darah berhenti.
Sphygmomanometer terdiri dari sebuah manometer air raksa yang dihubungkan
dengan manchet karet yang dapat dipompa (lebarnya 12-13 cm). Manchet itu diikatkan
pada lengan atas. Sebuah pipa yang lain dihubungkan dari manchet itu ke satu pompa
karet untuk mengembangkan manchet tadi. Pompa karet itu juga dilengkapi dengan
skrup (membuka/menutup katup) untuk mengeluarkan udara yang ada didalam
manchet secara perlahan (lihat gambar dibawah).

Cara bekerja:
Ikatkan manchet sphygmomanometer itu pada lengan atas, kira-kira 2½ cm dari
lipatan siku. Ketika manchet dipompa, jaringan disekitar manchet akan tertekan,
demikian pula arteri brachialis yang terdapat di dalamnya. Tekanan yang diberikan
dapat dibaca pada manometer. Penutupan lumen arteri dapat ditentukan dengan 2 cara,
yaitu:

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 71

a. cara paplasi
b. cara auskultasi

Cara Paplasi
Paplasilah nadi arteri radialis. Naikkan tekanan dalam manchet pelan-pelan,
setiap kali pompa naikkan 10 mm Hg. Catatlah pada tekanan berapa nadi itu hilang.
Kemudian tekanan didalam manchet dikurangi (membuka katup), maka timbullah
denyutan nadi radialis kembali dan catatlah pada tekanan berapa timbulnya nadi
kembali. Kedua angka ini tidak pernah sama tetapi tidak jauh berbeda dengan tekanan
Systolis yang sebenarnya.

Cara Auskultasi
Palpasilah area di bawah fossa cubiti.Ujung stethoscope diletakkan pada tempat
dimana arteri dapat dipalpasi paling nyata .
Berikanlah tekanan pada manchet lebih tinggi dari tekanan systole, yaitu 180-200 mm
Hg, kemudian turunkanlah tekanan itu secara perlahan kira-kira 3 mm per detik. Pada
satu saat akan terdengarkah bunyi yang nyaring pada stethoscope, dan tekanan dimana
terdengar bunyi yang pertama itu adalah tekanan systolis.
Jika tekanan diturunkan terus maka bunyi suara itu akan kurang nyaring dan akan
bertambah kuat. Pada tekanan tertentu kuatnya suara itu akan berkurang dan menjadi
lemah (lembut) dan akhirnya hilang. Tekanan pada mana suara menjadi lemah
biasanya dinyatakan sebagai tekanan diastolis. Pada pemeriksaan intra arteri maka
tekanan pada mana hilangnya suara tadi adalah mendekati tekanan diastolis yang
sebenarnya. Catatlah angka-angka tadi sebagai berikut:
Suara pertama terdengar (tekana systolis), perubahan suara (tekanan diastolis I),
hilangnya suara (tekanan diastolis II); misalnya: 120/80/70.
Tekanan darah yang lazim dicatat adalah systolis 120, diastolis 80 (120/80). Beda
kedua tekanan itu disebut tekanan nadi (dalam hal ini 40), yaitu variasi tekanan yang
terjadi pada arterial systole selama siklus jantung.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 72

Perubahan tekanan darah dan tekanan nadi pada waktu kerja dan perubahan
sikap.
Percobaan 1: Istirahat.
Catatlah tekanan darah dan denyut nadi pada seorang praktikan yang telah
duduk beristirahat dengan tenang selama 5 menit, hingga diperoleh harga yang tetap.
Nadi dihitung setiap 30 detik.

Percobaan 2: Perubahan Sikap.


Seorang praktikan berbaring, lalu dengan cepat bangun dari tidurnya tadi dan
catatlah segera tekanan darah dan denyut nadi setiap 1 – 1½ menit selama 10 menit.
Segera setelah bangun dianggap 0 menit.
Jelaskan pendapat saudara tentang perubahan-perubahan diatas.

Percobaan 3: Akibat menahan napas.


Periksalah tekanan darah pada waktu duduk. Kemudian suruh praktikan
bernapas dalam dan menahan napas itu selama mungkin. Pada waktu ini periksalah
tekanan systole sebanyak mungkin. Setelah beristirahat beberapa saat, maka ulangi
percobaan itu dan catat pula pada tekanan diastole dan setelah istirahat sejenak maka
ulangi lagi percobaan itu dan hitung pula sekarang denyut nadi.
Bandingkanlah hasil yang didapat ini dengan hasil-hasil pada waktu duduk dan
berilah keterangan saudara.

Percobaan 4: Akibat aktifitas fisik.


Seorang praktikan diminta melakukan suatu aktivitas fisik. Ukurlah tekanan
darah dan denyut nadi istirahat. Kemudian melakukan kerja dengan naik turun pada
sebuah bangku yang tingginya 50 cm. Naik turun ini diatur dengan metronom yang
bergerak 120 kali permenit atau dengan komando setiap ½ detik: “satu” kaki kanan
diatas bangku, “dua” kaki kiri naik bangku, “tiga” kaki kiri turun, “empat” kaki kanan
turun. Ini dikerjakan dalam 3 menit dan setelah itu ia duduk dan ukurlah tekanan darah
setiap 1 menit hingga tekanan sewaktu istirahat dicapai.
(Jangan dilakukan pada orang yang sakit jantung).
Apakah yang menyebabkan perubahan tekanan darah akibat kerja?

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 73

Tujuan praktikum

1. Dapat memahami prinsip pengukuran tekanan darah dan faktor-faktor yang


mempengaruhi tekanan darah.
2. Dapat menyebutkan factor-faktor yang menentukan tekanan darah.
3. Menerangkan terjadinya Korotkov sound pada pangukuran tekanan darah dengan
mempergunakan sphygmomanometer.
4. Dapat mendemonstrasikan cara-cara mengukur tekanan darah dan denyut nadi
pada berbagai keadaan.
TIK : 1. Dapat mendemonstrasikan cara mempergunakan sphygmomanometer.
2. Dapat mendemonstrasikan dan mencatat hasil pengukuran tekanan darah
secara auskultasi dan paplasi dalam keadaan istirahat.
3. Dapat mendemonstrasikan dan mencatat pengukuran denyut nadi dalam
keadaan istirahat.
4. Dapat mendemonstrasikan/mencatat tekanan darah dan nadi pada perubahan
sikap (cepat bangun dari tidur) selama 15 menit.
5. Dapat mendemonstrasikan/mencatat tekanan systole sesering mungkin
sewaktu menahan nafas.
6. Dapat mendemonstrasikan/mencatat tekanan diastole sesering mungkin
sewaktu menahan napas.
7. Dapat mendemonstrasikan/mencatat denyut nadi sesering mungkin sewaktu
menahan napas.
8. Dapat mendemonstrasikan/mencatat tekanan darah dan nadi setelah 3 menit
beraktivitas fisik hingga kembali ke nilai sewaktu istirahat.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 74

Lembar Observasi.
Nama/NIM : ..........................................
Group/Meja : ..........................................
Tanggal : ..........................................
No. Hasil observasi Teori terkait /
Hasil yang
diharapkan
Pengukuran :
1. a. tekanan darah istirahat . . . . /. . . . . /. . . . .
b. denyut nadi istirahat . . . . . . . / menit
Kesimpulan: tekanan darah dan denyut nadi Ya / tidak
berada dalam batas normal

2. Tekanan darah pada perubahan sikap:


a. mula-mula lebih kecil/lebih besar/sama Ya / tidak
dengan waktu berbaring.
b. Sesudah beberapa menit kembali sama Ya / tidak
dengan waktu istirahat
3. a. akibat menahan napas;
tekanan systolis : 1 . 2. 3.
4. 5. 6. Ya / tidak
Kesimpulan: tekanan systolis meningkat
b. akibat menahan napas ;
tekanan diastolis : 1 . 2. 3.
4. 5. 6.
Kesimpulan: tekanan diastolis meningkat Ya / tidak
c. Denyut nadi: 1. 2. 3.
1. 5. 6. Ya / tidak
Kesimpulan : denyut nadi makin bertambah
4. Tekanan darah sehabis kerja 3 menit:
1. . . . . / . . . . . /. . . . . . .
2. . . . . ./ . . . . ./ . . . .
3. . . . ./. . . . . . / . . . . . . .

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 75

4. . . . . / . . . . . . / . . . .
5. . . . ./ . . . . . / . . . . . . Ya / tidak
Kesimpulan: tekanan darah meningkat akibat
kerja
Normal kembali setelah . . . . . . . .menit

Denyut nadi sehabis kerja :


1. . . . . . . . . . . ./ menit
3. . . . . . . . . . . / menit
4. . . . . . . . . . . / menit
5. . . . . . . . . . . / menit
Kesimpulan: denyut nadi meningkat akibat Ya / tidak
kerja
Normal kembali setelah . . . . . . . .menit

Grup Praktikum / Tanggal

Nama & T.Tangan Praktikan

Nama & Paraf Pembimbing

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 76

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI 2 (CVS2-Pr2)


Praktikum: Efek propranolol terhadap sistem kardiovaskular

Latar belakang Propranolol adalah agen beta blocker non selektif yang berikatan
dengan afinitas tinggi pada subtipe reseptor beta-1 dan beta-2,
tetapi memiliki afinitas yang lebih rendah pada subtipe beta-3.
Propranolol bekerja dengan cara menghambat kerja katekolamin
endogen, epinefrin dan norepinefrin, pada reseptor beta
adrenergik. Propranolol dan agen lainnya banyak digunakan pada
kasus hipertensi, angina, aritmia, gagal jantung. Propranolol juga
banyak digunakan pada kasus non kardiovaskular seperti
hipertiroidisme.
Pada praktikum kali ini, mahasiswa akan diberikan beberapa kasus
terkait penggunaan propranolol.
Tujuan Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang penggunaan
propranolol pada kasus kardiovaskular
Meningkatkan kemampuan berpikir kritis (critical thinking)
mahasiswa terkait interaksi propranolol dengan agen lain pada
kasus kardiovaskular
Materi praktikum :
Kasus Kasus 1

Laki-laki, 58 tahun, sesak bila beraktivitas, nocturia dan tensi


135/85 mmHg, nadi 112 x/menit. Dijumpai rhonchi basah basal.

1.Apa problema utama pada kasus ini?


2.Apa yang harus pertama sekali dilakukan?
3. Apa yang terjadi bila diberikan beta-blocker propranolol atau
atenolol?

Kasus 2
Laki-laki, 25 tahun, sesak, nyeri dada seperti ditikam, menjalar ke
lengan kiri dan tensi 135/85 mmHg, nadi 112 x/menit. Dijumpai
cyanose.

1.Apa problema utama pada kasus ini?


2.Apa yang harus pertama sekali dilakukan?
3.Apa yang terjadi bila diberikan beta-blocker propranolol atau
atenolol?

Kasus 3
Laki-laki, 88 tahun, sesak bila beraktivitas, nocturia dan tensi
195/85 mmHg, nadi 72 x/menit.

1.Apa problema utama pada kasus ini?


2.Apa yang harus pertama sekali dilakukan?
3. Apa yang terjadi bila diberikan beta-blocker propranolol atau
atenolol?

Kasus 4
Wanita, 26 thn. Selama ini hipertensi (155/95 mmHg) dan

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 77

terkontrol (135/85 mmHg) dengan captopril 3 x 12,5 mg. saat ini


hamil.

1.Apa problema utama pada kasus ini?


2.Apa yang harus pertama sekali dilakukan?
3.Apa yang terjadi bila diberikan beta-blocker propranolol atau
atenolol?
Cara Kerja : 1. Pembimbing praktikum akan memberikan materi pengantar
terkait propranolol
2. Mahasiswa diberikan waktu 15-30 menit untuk berdiskusi
dalam 1 kelompok dan menyiapkan materi presentasi terkait
jawaban untuk keempat kasus
3. Pembimbing praktikum akan memilih secara acak bagi
kelompok yang melakukan presentasi hasil diskusi
4. Sesi diskusi meliputi tanya jawab antara peserta
5. Sesi penutup berupa pengambilan kesimpulan dari pembimbing
praktikum

Pelaporan Laporan praktikum dibuat oleh tiap grup/meja praktikum untuk tiap
pengamatan. Buat grafik dosis-responnya.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 78

LABORATORIUM ANATOMI
PENUNTUN PELAKSANAAN PRAKTIKUM
BLOK CARDIOVASKULER
DI LABORATORIUM ANATOMI FK USU

PRAKTIKUM ANATOMI 1 (CVS2-Pr3)


DINDING THORAX & MEDIASTINUM

BATAS & BENTUK DADA :


 Pelajari bentuk dada, segmen atas dan segmen bawah; bagaimana
bentuknya; bentuk dada pada wanita.
 Pelajari tulang dan bentuk kerangka dinding dada serta bagian-bagian
sendi serta pergerakannya.
 Pelajari Appertura thoracis superior; bentuknya; yang membentuknya
(batas-batasnya); apa yang menutupinya; apa yang lewat disana.
 Pelajari Appertura thoracis inferior; bentuknya; yang membentuknya
(batas-batasnya); apa yang menutupinya; apa yang lewat disana; apa
yang membentuk Cupula dan kemana lanjutannya.

MEDIASTINUM :
 Pelajarilah tempat Mediastinum, jaringannya dan batas-batas
pembagiannya.
 Pelajarilah letak dan jalan :
- N. Phrenicus
- A. Carotis Communis kiri dan kanan
- A. dan V. Anonyma
- A. Dan V. Subclavia kiri dan kanan, perbedaannya
- Aorta Ascendens
- Bulbus aorticus
- Arcus aortae
- Aorta Descendens
- Aorta thoracalis
- V. Cava superior
- V. Azygos dan V. Hemi azygos
- Thymus
- A. Intercostalis
- Oesophagus
- N. Vagus
- Plexus N. Vagus.
 Trachea, Bifurcatio trachealis (pelajari Truncus sympathicus yang bukan
berada pada Medistinum). N. Cardiacii.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 79

PRAKTIKUM PATOLOGI ANATOMI (CVS2-Pr4)

PRAKTIKUM BLOK KARDIOVASKULAR


dr. H. Joko S. Lukito, Sp.PA
dr. Hj. T. Kemala Intan, Sp.PA

SISTEM VASKULAR
Lebih kurang 60% tubuh manusia terdiri dari cairan. Cairan ini terdiri dari 40%
cairan dalam sel (intra sel) dan cairan diluar sel (ekstrasel), berupa 15% cairan
interstisial dan 5% cairan plasma. Gangguan aliran darah atau keseimbangan
cairan mengakibatkan beberapa keadaan: edema, kongesti, perdarahan, syok
dan tiga keadaan yaitu trombosis, emboli dan infark. Trombosis, emboli dan
infark merupakan tiga keadaan yang terpenting yang dapat menyebabkan
infark miokardium, emboli paru, cerebrovaskuler accidents (stroke).
Penyakit vaskuler perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi arteri, vena
dan saluran limfe. Umunya penyakit vaskuler ini disebabkan adanya oklusi
pada saluran. Perbedaan fungsi keadaan klinis yang ditimbulkan oklusi pada
arteri berbeda dengan gambaran klinis yang diakibatkan adanya bendungan
pada vena atau saluran limfe pada arteri yang disertai iskemia sedangkan
pada vena atau limfatik disertai kongesti dan edema. Kelainan utama yang
sering dijumpai adalah arterosklerosis yang berarti pengerasan arteri.
Pengerasan arteri ini dapat ditandai atas 3 kelainan, yaitu:
1. Arterosklerosis
2. Monckeberg’s calcific sclerosis
3. Arteriosclerosis

TROMBUS PADA ARTERI


Penjelasan:
Thrombus adalah benda yang tersusun dari unsur-unsur darah yang terbentuk
dalam darah atau jantunga semasa hidup seseorang. Trombus itu merupakan
darah yang kering, bercak-bercak kelabu merah, rapuh dan melekat erat pada
dinding.
Perlu dibedakan dengan “post mortem clot” yang biasanya basah, lunak dan
tidak melekat. Urutan terjadinya trombus: keping darah melekat pada dinding,
fibrin terbentuk, sel darah merah dan lekosit melekat - keping darah melekat

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 80

dan terus bertambah. Dengan demikian terlihat lapisan-lapisan fibrin dan sel-
sel daerah Zhan.
Sediaan diambil dari sediaan darah otak pada kasus cerebrovaskular accident:
Seorang wamita 68 tahun bangun tidur terasa berat dalam pergerakan
anggota badan sebelah kiri, sehingga perlu pertolongan untuk dapat berjalan.
Kesadaran dan lain-lain normal.
Pertanyaan dan tugas:
1. Bagaimana prinsip terbentuknya trombus di dalam pembuluh darah? Coba
uraikan !
2. Bagaimana perjalanan penyakit trombus tersebut, coba jelaskan !
3. Gambarakan dan jelaskan kelainan yang saudara lihat pada sediaan saudara!
Apakah fungsi sel makrofag pada proses ini?

JANTUNG / SUSUNAN KARDIOVASKULAR


Kelainan Patologi susunan kardiovaskular dapat bersifat defek kongenital.
Coba sebut beberapa contoh dengan pejelasannya! Kelainan yang didapat
dapat bersifat sistemik (penyakit metabolik, defisinsi, radang) atau lokal
(tromboembolus, neoplasma). Dalam mempelajari Patologi kardiovaskular,
untuk dapat dengan cepat menghubungkan dengan sifat gejala kliniknya,
saudara harus secepatnya melandasi pemikiran-pemikiran saudara dengan
mengingat kembali:
Pertanyaan dan tugas:
1. Sifat khas/daya regenerasi sel /jaringan penyusunan:
Sebut mulai dari lapisan terdalam:
Jantung a Pembuluh darah: a
Jantung b Pembuluh darah: b
Jantung c Pembuluh darah: c
Jantung d Kapiler:

2. Topografinya, untuk dapat menyadari bahwa memang ada keistimewaan


tertentu, yang perlu mendapat perhatian khusus, misalnya:
a. Jantung terletak pada rongga…………………………………
Keuntungan / kerugian……………………………………………

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 81

b. Pembuluh darah di otak, berada dalam rongga yang tetap karena


dibatasi oleh:………………………………………………
Keuntungan / kerugian…………………………………………..
c. Pembuluh darah di paru yang mempunyai sistem
……………………………………………………………………………
Keuntungan
……………………………………………………………………….........
d. Sirkulasi darah hati yang dibatasi sel Kupfer, disebut: ………
Bermuara ke…………………………………………………………

3. Fungsi dalam keadaan manusia:


a. Jantung, terutama sistem ventrikelnya berfungsi sebagai:
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………..............................................
b. Katup bilik jantung/aorta pulmonalis fungsinya
………………………………………………………………………………………
……………………………………………….................................................
c. Fungsi pembuluh: arteri, vena dan limfe.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 82

PRAKTIKUM FISIOLOGI (CVS2-Pr5)

Test Untuk Menilai Kebugaran Jantung Paru

Fungsi sistem jantung paru dapat diketahui dengan pengukuran VO2max,


ataupun dengan pemantauan frekuensi nadi dan tekanan darah pada kecepatan kerja
submaksimal.
Latihan kerja bertahap (Graded exercise test, GXT) merupakan bentuk latihan
yang digunakan untuk menilai fungsi jantung paru (Cardiorespiratory Function, CRF).
Protokol GXT dapat submaksimal ataupun maksimal tergantung pilihan
penghentian test. Penentuan protokol GXT haruslah berdasarkan populasi yang diuji
(atlit, kondisi jantung pasien, anak-anak), tujuan tes (penilaian kebugaran jantung paru,
nilai VO2max, penyakit jantung koroner), dan biaya (perlengkapan dan personil).
Perbedaan jenis latihan ini penting diperhatikan, sebab latihan yang merupakan tahap
akhir bagi pasien dengan masalah jantung bisa jadi merupakan tahap pemanasan bagi
subjek atlit muda.
Uji kebugaran jantung paru biasanya dilakukan dengan treadmill, sepeda statis
atau naik turun bangku. Latihan ini bersifat berjenjang, dimana perubahan kecepatan
kerja terjadi setiap 2 atau 3 menit sampai subjek mencapai tujuan yang ditentukan
sebelumnya (yaitu target frekuensi nadi), atau ketika tanda atau gejala patologis
muncul. Variabel yang diukur selama latihan dapat berupa hanya frekuensi nadi dan
tekanan darah atau bahkan VO2max tergantung tujuan latihan, fasilitas, perlengkapan
dan personil yang terlibat.
Ada beberapa langkah yang harus dipersiapkan sebelum memulai latihan fisik
untuk menilai fungsi jantung paru, berupa:
1. menandatangani formulir persetujuan
2. skrining
3. nilai frekuensi nadi dan tekanan darah istirahat bahkan nilai kadar kolesterol
maupun EKG istirahat

Terdapat beberapa indikasi umum untuk menghentikan latihan pada individu dewasa
resiko rendah (latihan bersifat nondiagnostik dan dikerjakan tanpa melibatkan dokter
atau pemantauan EKG), sebagai berikut:
 munculnya angina atau gejala mirip angina
 tekanan darah sistolik berkurang >10mmHg atau tekanan darah sistolik tidak
meningkat sesuai dengan peningkatan intesitas latihan
 tekanan darah meningkat berlebihan: sistolik >250 mmHg atau diastolic >115
mmHg
 sesak nafas, wheezing, tungkai kram atau claudication
 tanda-tanda perfusi jelek seperti kepala hoyong, pusing, ataksia, pucat, sianosis,
mual, kulit dingin dan lembab
 denyut jantung gagal meningkat sesuai dengan peningkatan intensitas latihan

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 83

 perubahan irama jantung


 subjek minta berhenti
 gambaran fisk dan verbal berupa kelelahan berat
 kegagalan alat latihan

Exercise stress test with treadmill

1. Pilih salah seorang peserta praktikum sebagai subjek


2. Subjek tersebut diminta membuka kemeja dan melepas barang-barang pribadi
yang berbahan metal sebelum berbaring di atas tempat tidur
3. Pasang elektroda pada dinding dada dan pergelangan tangan-kaki yang
sebelumnya dipastikan bersih dan kering.

Adapun elektroda yang dipasang cukup 10 tapi menggambarkan 12 lead EKG.


Ke-10 elektroda tersebut dipasang sebagai berikut:
V1 ; sela iga 4 garis sternalis kanan
V2 ; sela iga 4 garis stenalis kiri
V3 ; antara V2 dan V4
V4 ; sela iga 5 garis midklavikularis kiri
V5 ; sela iga 5 garis aksilaris anterior kiri
V6 ; sela iga 5 garis midaksilaris kiri
RA ; di bawah klavikula kanan
LA ; di bawah klavikula kiri
RL ; di hipokondrium kanan
LL ; di hipokondrium kiri
Note: pemasangan elektroda dapat diobservasi pada layar monitor;
menampilkan gambaran berwarna hijau (yang berarti sinyal bagus diterima
mesin), kuning (berarti sinyal kurang kuat tapi masih dapat dibaca mesin), atau
merah (berarti elektroda terlepas).
4. Periksalah tekanan darah subjek pada saat berbaring, BP cuff (blood pressure
cuff) tetap terpasang untuk pengukuran tekanan darah selama tes berlangsung.
5. Pada komputer, mulailah operasi program dengan memilih New Test
6. Memasukkan data pasien dengan memilih New Patient
a. Ketik Patient’s last name kemudian tekan tab dan ketik first name
b. Patient ID harus diisi, tidak boleh sama dengan subjek lainnya
c. Date of birth, Gender, Race, height dan weight juga harus diisi
d. Setelah semua data pasien diisi tekan Accept
7. Pada layar monitor akan tampil Test information window yang berisikan:
a. Protocol yang diinginkan, pilih.
b. Max predicted HR
c. Target HR
d. Tekanan Darah
e. Obat-obatan yang digunakan
Perlu diinformasikan kepada subjek agar memberitahu petugas jika tidak
mampu melanjutkan test atau dapat menekan tombol merah (STOP
TREADMILL) untuk memberhentikan putaran dari belt treadmill.
Setelah diisi semua kemudian klik OK.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 84

8. Terdapat 3 tahapan pada stress test yaitu Pretest, Exercise dan Recovery (Post
test)
a. Pretest terdiri atas:
i. Supine; subjek masih dalam posisi berbaring dan kemudian direkam
ECG 12 channel sebagai acuan untuk melakukan stress test. Agar
diperhatikan gambaran gelombang EKG yang muncul.
Klik pretest untuk ke step selanjutnya.
ii. Standing; Pasien dalam kondisi berdiri.
Klik pretest untuk ke step selanjutnya.
iii. Hyperventilation; Pasien diminta untuk berdiri di atas treadmill
dengan posisi kaki di tepi ban kemudian ambil nafas dan buang
kurang lebih 10 kali kemudian rekam ECG 12 channel
iv. Tekan Start Treadmill. Instruksikan subjek untuk mulai berjalan di
belt track. Kemudian apabila subjek sudah siap untuk melakukan
exercise tekan tombol PHASE untuk masuk ke menu EXERCISE.
Diinformasikan kepada pasien agar ketika berjalan di atas belt tract
tetap dengan posisi tegak dan kepala menghadap ke depan.

b. Exercise
Pada phase EXERCISE, treadmill akan naik secara bertahap dan akan
bertambah kecepatannya setiap 3 menit. Sebelumnya akan diminta BP
setiap 2 menit untuk diisikan pada kolom yang akan muncul.
Hasil ECG dapat di print out.
Tekan Recovery apabila target heart rate sudah tercapai atau subjek
tidak mampu lagi melanjutkan stress test.

c. Recovery
Treadmill akan turun secara bertahap sampai dengan posisi semula.
Tunggu beberapa menit sesuai dengan prosedur recovery yang sudah
diatur.
Isi BP, ECG 12 channel akan terekam sesuai dengan waktu yang sudah
diatur.
Tekan Test End untuk memproses hasil akhir dari stress test. Pilih
alasan kenapa tes diakhiri.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 85

The Bruce Protocol Formula for Estimating VO2 Max


 For Men VO2 max = 14.8 - (1.379 x T) + (0.451 x T²) - (0.012 x T³)
 For Women VO2 max = 4.38 x T - 3.9
 T = Total time on the treadmill measured as a fraction of a minute (ie: A test time of
9 minutes 30 seconds would be written as T=9.5).
Value guidelines:
VO2 Max Norms for Men - Measured in ml/kg/min

Age Very Poor Poor Fair Good Excellent Superior

13-19 <35.0 35.0-38.3 38.4-45.1 45.2-50.9 51.0-55.9 >55.9

20-29 <33.0 33.0-36.4 36.5-42.4 42.5-46.4 46.5-52.4 >52.4

30-39 <31.5 31.5-35.4 35.5-40.9 41.0-44.9 45.0-49.4 >49.4

40-49 <30.2 30.2-33.5 33.6-38.9 39.0-43.7 43.8-48.0 >48.0

50-59 <26.1 26.1-30.9 31.0-35.7 35.8-40.9 41.0-45.3 >45.3

60+ <20.5 20.5-26.0 26.1-32.2 32.3-36.4 36.5-44.2 >44.2

VO2 Max values for Women as measured in ml/kg/min

Age Very Poor Poor Fair Good Excellent Superior

13-19 <25.0 25.0-30.9 31.0-34.9 35.0-38.9 39.0-41.9 >41.9

20-29 <23.6 23.6-28.9 29.0-32.9 33.0-36.9 37.0-41.0 >41.0

30-39 <22.8 22.8-26.9 27.0-31.4 31.5-35.6 35.7-40.0 >40.0

40-49 <21.0 21.0-24.4 24.5-28.9 29.0-32.8 32.9-36.9 >36.9

50-59 <20.2 20.2-22.7 22.8-26.9 27.0-31.4 31.5-35.7 >35.7

60+ <17.5 17.5-20.1 20.2-24.4 24.5-30.2 30.3-31.4 >31.4

Referensi:
1. Powers SC, Howley ET. Exercise Physiology. Theory and Application to Fitness and Performance.
Sixth Edition. New York. McGraw-Hill International Edition. 2007. p.299-316.
2. Wilmore JH and Costill DL. (2005) Physiology of Sport and Exercise: 3rd Edition. Champaign, IL: Human Kinetics.
3. Vivian H. Heyward, Advance Fitness Assessment & Exercise Prescription, 3rd Edition, The Cooper Institute for Aerobics Research, Dallas TX, 1998

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 86

Physical Fitness (Harvard Step Test)


Harvard step test merupakan suatu tes kesanggupan badan dinamis/fungsional.
Syarat-syarat test kesanggupan badan dinamis yang baik menurut Harvard adalah
sebagai berikut:
1. Test harus memberikan pembebanan kepada berbagai golongan otot yang
besar,sedemikiansehingga kesanggupan seseorang lebih dibatasi oleh
kemampuan susunan kardiovaskuler dan pernafasan, daripada kelelahan otot-
otot itu sendiri.
2. Test itu harus sedemikian berat, sehingga tidak lebih daripada 66%orang yang
di test dapat menyelesaikan test itu.
3. Test itu harus yang dapat dikerjakan dengan baik tanpa memerlukan suatu
keterampilan yang luar biasa.

Alat-alat yang dipergunakan pada percobaan ini:


1. bangku 19 inci
2. 2 buah stopwatch untuk menghitung lama masa kerja dan saat penghitungan
nadi sesudah kerja.
3. metronom untuk mengatur irama kerja.

Perincian penyelenggaraan test Harvard sebagai berikut:


1. Praktikan dengan hanya menggunakan baju kaos dan celana sport tanpa sepatu,
disuruh berdiri dengan tenang tetapi dengan penuh perhatian di depan bangku
yang akan digunakan.
2. Sebuah metronom yang sebelumnya telah dicek ketelitiannya, memberi irama
dengan kecepatan 120 kali/menit.
3. Pada saat tanda “mulai” diberikan (stopwatch I dihidupkan), praktikan
menempatkan salah satu kakinya (terserah kaki yang mana, kaki kanan atau
kaki kiri) diatas bangku tepat pada suatu detikan metronom yang sekaligus
merupakan tanda permulaan test. Pada detikan metronom kedua praktikan
menempatkan kedua kakinya penuh diatas bangku sehingga praktikan berdiri
tegak diatas bangku. Pada detikan ketiga, praktikan turun dan menurunkan dulu
kakinya yang pertama kali naik tadi. Pada detikan keempat, kakinya yang

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 87

kedua diturunkan pula, sehingga praktikan sekarang berdiri lagi tegak diatas
lantai. Siklus ini terus menerus diulangi selama mungkin tetapi tidak lebih dari
5 menit.
4. Praktikan menaiki bangku harus tetap dalam sikap tegak dan tidak
diperkenankan membungkuk.
5. Praktikan harus mengikuti irama detikan metronom dengan tepat bilamana
tampak ada tanda-tanda akan keluar dari irama, maka peringatan diberikan
supaya kembali mengikuti irama dengan baik.
6. Apabila ternyata sikap/irama tetap salah selama 10-15 detik, walaupun telah
berkali-kali deberikan peringatan dan anjuran, maka test harus dihentikan dan
lama masa kerja dicatat.
7. Guna mencegah terjadinya kelelahan pada satu tungkai, kepada praktikan
diberikan izin untuk sekali-sekali mengubah langkahnya, dalam arti kata kalau
mula-mula naik dengan kaki kanan, boleh mengubah dengan mulai naik dengan
kaki kiri, akan tetapi pengubahan langkah semacam ini tidak boleh terlalu
sering dilakukan.
8. Selanjutnya setiap waktu kepada praktikan dianjurkan agar meneruskan kerja
selama mungkin, sedapat-dapatnya sampai 5 menit.
9. Pada saat tes dihentikan, kedua stopwatch ditekan. Penghentian stopwatch I
akan menunjukkan waktu lama masa kerja naik turun bangku, sedangkan
penekanan stopwatch II merupakan tanda permulaan masa pemulihan dan
sekaligus menentukan saat menghitung nadi.
10. Nadi dihitung pada arteri radialis dipergelangan tangan dari 1 – 1½ menit, 2 –
2½ menit, dan 3 – 3 ½ menit (sejak tes berhenti).
11. Indeks kesanggupan badan dihitung dengan cara lambat atau cara cepat.
12. Tiap-tiap test didahului oleh suatu test percobaan guna memberikan
kesempatan kepada praktikan untuk membiasakan diri naik turun bangku dan
mengikuti irama metronom. Test percobaan ini hanya dilakukan sebentar saja.
Setelah tidak merasa lelah sama sekali barulah test yang sesungguhnya dimulai.
13. Suhu kamar harus berada diantara 23° - 35°C.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 88

Cara menghitung indeks kesanggupan badan:


A. Pada perhitungan cara lambat, maka indeks kesanggupan badan (IKB) dihitung
dengan rumus:

I.K.B = Lama naik turun (dalam detik) x 100


2 x jumlah ketiga harga nadi tiap 30 dtk

Penilaian cara lambat:


< 55 : kesanggupan kurang
55 – 64 : Kesanggupan sedang
65 – 79 : kesanggupan cukup
80 – 89 : kesanggupan baik
> 90 : kesanggupan sangat baik
B. Perhitungan dengan cara cepat, maka indeks kesanggupan badan dapat
ditentukan dengan rumus:
I K B = Lama naik turun nadi (dalam detik) x 100
5 x frekuensi nadi 30 dtk (pertama)
< 55 : kesanggupan kurang
55 – 80 : Kesanggupan sedang
> 80 : Kesanggupan baik.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 89

Lembar Observasi.
Physical Fitness (Harvard Step Test)
Nama / NIM : ..........................................
Group/Meja : ..........................................
Tanggal : ..........................................
No. Hasil observasi Teori terkait
1. Praktikan untuk Harvard Step Test :
- Nama :
- Gender :
- B.B :
- T.B :
- Umur :
- Indeks Massa Tubuh :
- Kebiasaan olahraga :

2. Denyut nadi istirahat : ...................... x/menit


3. Nadi sesudah di test:
a. dari 1 – 1½ menit : ...................... x/menit
b. dari 2 – 2½ menit : ...................... x/menit
c. dari 3 – 3½ menit : ...................... x/menit

4. Lama melakukan test : menit


...........................
5. Kesanggupan badannya dengan
penilaian cara lambat : .................
6. Kesanggupan badannya dengan
penilaian cara cepat : ....................

Tanda tangan Pembimbing Penilaian

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 90

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI (CVS2-Pr6)


Praktikum: Kajian analisa resep polifarmasi system kardiovaskular

Latar belakang Polifarmasi merupakan penggunaan enam obat atau lebih oleh
seseorang secara bersamaan. Polifarmasi berhubungan dengan
efek samping serta beresiko timbulnya kaskade peresepan.
Kaskade peresepan merupakan salah satu bentuk kesalahan yang
berdampak pada terjadi polifarmasi. Kaskade peresepan adalah
peracikan obat tambahan yang diberikan pada pasien untuk
mengatasi efek samping yang diakibatkan oleh obat lain. Kaskade
peresepan dimulai ketika efek samping suatu obat diartikan
sebagai suatu gejala klinis yang baru, sehingga diberikan obat baru
lagi yang kemungkinan dapat menimbulkan efek samping lainnya.
Adanya polifarmasi pada peresepan obat dapat meningkatkan
resiko terjadinya interaksi obat yang bersifat sinergisme atau justru
antagonisme.
Pada praktikum ini, mahasiswa akan diberikan contoh kasus
dengan peresepan polifarmasi pada system kardiovaskular.
Tujuan 1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang berbagai
golongan obat yang digunakan pada kasus kardiovaskular
2. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis (critical thinking)
mahasiswa terkait interaksi obat pada peresepan polifarmasi
kasus kardiovaskular
Materi praktikum :
Kasus Kasus

Seorang laki-laki, usia 74 tahun dibawa ke praktek dokter dengan


keluhan sakit kepala. Sakit kepala dialami pasien kurang lebih satu
minggu ini. Keluhan disertai dengan dada terasa panas. Pada
pemeriksaan tanda vital dan fisik dijumpai:

TD= 150/90 mmHg, HR: 95x/menit, RR: 20x/I, T: afebris, krepitasi


pada kedua lutut.
Pasien juga mengeluhkan tidak BAB sejak 5 hari yang lalu serta
sulit tidur.
Riwayat penyakit terdahulu: Hipertensi, DM
Riwayat alergi obat: -

Dokter lalu memberikan resep yang tdd dari obat dibawah ini:
- Syr Laxadine 3 x CI
- Tab.Famocid 20 mg 3 x 1 tab
- Tab.Carvedilol 12,5 mg 2x 1 tab
- Tab. Furosemide 40 mg 2 x 1
- Tab.Atorvastatin 20 mg, 1 x 1 tab
- Tab.Metformin 500 mg 2 x 1 tab
- Tab ibuprofen 400 mg, 2 x1 tab

Pertanyaan:
1. Buatlah penulisan resep untuk obat-obat diatas
2. Analisa interaksi obat yang terjadi, baik interaksi farmakokinetik
maupun farmakodinamik
3. Rasionalkah peresepan polifarmasi diatas, jelaskan alasan anda!

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 91

Cara Kerja : 1. Pembimbing praktikum akan memberikan materi pengantar


terkait polifarmasi obat
2. Mahasiswa diberikan waktu 15-30 menit untuk berdiskusi
dalam 1 kelompok dan menyiapkan materi presentasi terkait
jawaban untuk kasus diatas
3. Pembimbing praktikum akan memilih secara acak bagi
kelompok yang melakukan presentasi hasil diskusi
4. Sesi diskusi meliputi tanya jawab antara peserta
5. Sesi penutup berupa pengambilan kesimpulan dari pembimbing
praktikum
Pelaporan Laporan praktikum dibuat oleh tiap grup/meja praktikum untuk tiap
pengamatan.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 92

MODUL KETERAMPILAN KLINIS

BLOK SISTEM KARDIOVASKULER

EDITOR

Abdul Halim Raynaldo


Adi Muradi Muhar
Bambang Prayugo
Deny Rifsal Siregar
Dwi Rita Anggraini
M. Pahala Harahap
Oke Rina Rahmayani
Sri Amelia
Yudha Sudewo
Yuke Sarastri

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 93

MODUL KETERAMPILAN KLINIK BLOK SISTEM KARDIOVASKULER

I. PENDAHULUAN
Sesuai dengan pemetaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi FK USU, kegiatan
Clinical Sklills Lab untuk mahasiswa semester IV dilaksanakan pada blok Sistem
Kardiovaskuler. Mahasiswa semester IV akan diajarkan 2 jenis ketrampilan klinis pada
blok Sistem Kardiovaskuler.
Salah satu keterampilan klinik yang menjadi kompetensi seorang dokter sesuai
dengan Standar Kompotensi Dokter Indonesia adalah keterampilan klinik yang akan
diajarkan pada blok Sistem Kardiovaskuler ini. Adapun keterampilan klinik tersebut
adalah :
1. Anamnesis Penyakit Sistem Kardiovaskuler, Pemeriksaan Fisik Jantung dan
Auskultasi Jantung pada Orang Dewasa
2. Prosedur Pemasangan Elektrokardiografi (EKG) dan Pembacaan EKG

II. TUJUAN KEGIATAN

II.1. TUJUAN UMUM


Setelah mengikuti kegiatan skills lab pada blok Sistem Kardiovaskulerini,
mahasiswa dapat meningkatkan keterampilan dalam Anamnesis Penyakit Sistem
Kardiovaskuler, Pemeriksaan Fisik Jantung dan Auskultasi Jantung pada Orang
Dewasaserta Prosedur Pemasangan Elektrokardiografi (EKG) dan Pembacaan
EKG.

II.2. TUJUAN KHUSUS


2.2.1. Mahasiswa mampu melakukan Anamnesis Penyakit Sistem Kardiovaskuler,
Pemeriksaan Fisik Jantung dan Auskultasi Jantung pada Orang Dewasa
2.2.2. Mahasiswa mampu melakukan Prosedur Pemasangan Elektrokardiografi
(EKG) dan Pembacaan EKG.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 94

SL.IV. CVS. 1
KETERAMPILAN KLINIK ANAMNESIS PENYAKIT SISTEM
KARDIOVASKULER, PEMERIKSAAN FISIKJANTUNG DAN AUSKULTASI
JANTUNG

I. PENDAHULUAN
Seorang dokter harus mampu mengelaborasi keterangan penderita yang paling
signifikan untuk ditetapkan sebagai keluhan utama. Ada beberapa pertanyaaan yang
harus diingat pada komunikasi dokter dan pasien dalam mengelaborasi keluhan
penderita agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, kemampuan
melakukan pemeriksaan fisik merupakan dasar untuk mendiagnosis keluhan dari
pasien. Pertanyaan pada sistem kardiovaskular tersebut meliputi:

KELUHAN UTAMA PADA PENYAKIT JANTUNG YANG


PERLUDITANYAKAN:
A. DEWASA :
1. Dispnea
2. Nyeri dada atau chest discomfort
3. Sianosis
4. Sinkop (syncope)
5. Palpitasi
6. Edema
7. Batuk
8. Hemoptisis

B. BAYI DAN ANAK :


I. Riwayat kehamilan dan kelahiran :
1. Infeksi Ibu
2. Pemakaian obat-obatan, alkohol dan merokok
3. Penyakit / kondisi Ibu
4. Berat badan lahir
II. Riwayat pasca lahir :
1. Kenaikan berat badan dan perkembangan serta pola makan
2. Sianosis, serangan sianosis (cyanotic spells) dan squatting
3. Takipnea dan dispnea
4. Edema dan edema pada kelopak mata
5. ISPA berulang
6. Toleransi exercise
7. Bising jantung
8. Nyeri dada
9. Palpitasi
10. Nyeri sendi
11. Gejala neurologi
III. Riwayat Keluarga

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 95

TATA CARA PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG PADA ORANG DEWASA


1. Observasi :
Memperhatikan pasien saat masuk ruang periksa, cara berjalan, penampilan
wajah, penampilan fisik.
2. Inspeksi : Memperhatikan mulai dari kepala, leher, toraks, abdomen,ekstremitas

3. Palpasi mulai dari leher, suprasternal, toraks, abdomen, ekstremitas (nadi,


edema)

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 96

- meraba nadi di keempat ekstremitas : arteri radialis dan arteri dorsalis pedis
atau di pangkal paha
- meraba nadi leher : di sebelah kanan dan kiri
- toraks : meletakkan kedua telapak tangan di dinding dada depan dan belakang
sambil menyuruh pasien menyebut angka 77
- Menetapkan lokasi ictus cordis dan menentukan intensitas, dan regularitas
- abdomen : palpasi di seluruh regio abdomen, apakah ada pembesaran hati dan
limfa
- ekstremitas : menilai apakah ada pembengkakan (oedem) pre tibial dengan
menekan daerah yang membengkak (pitting oedem)

4. Perkusi dinding toraks dan jantung


- Menentukan batas jantung paru
- Menentukan kondisi perkusi paru Perkusi toraks, jantung, abdomen

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 97

5. Auskultasi jantung dan paru


Auskultasi jantung secara sistematis dan paru dengan cara meletakkanstetoskop
di tempat yang standar untuk auskultasi jantung :
- Mitral : linea midklavikularis sinistra dan intercostal IV
- Trikuspid : linea parasternal sinistra di intercostalis IV
- Pulmonal : linea parasternal sinistra dan intercostalis II
- Aorta : linea parasternal dextra dan intercostal II

6. Mengukur tekanan darah dengan spyghmomanometer


7. Mencatat hasil pemeriksaan fisik secara baik dan benar

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 98

TATA CARA MELAKUKAN AUSKULTASI JANTUNG DAN PARU SECARA


SISTEMATIS

1. Cara meletakkan stetoskop pada telinga (bagian lengkung ke arah depan)


Pada dinding dada sesuai dengan tempat suara katup jantung :
a. Mitral : linea midklavikularis dan intercostal IV
b. Trikuspid : linea parasternal sinistra di intercostalis IV
c. Pulmonal : linea parasternal sinistra dan intercostalis II
d. Aorta : linea parasternal dextra dan intercostal II
2. Menghitung denyut jantung dalam semenit
3. Menentukan regularitas suara jantung : teratur atau tidak
4. Mendiskripsi suara jantung pertama dan kedua sesuai dengan lokasistetoskop :Suara
jantung pertama dan kedua di lokasi katub mitral dan trikuspid
5. Mendiskripsi suara jantung tambahan, derajat bising dan penjalaran : murmur(skala
Levine), irama Gallop
6. Membuat laporan tertulis dari hasil auskultasi

II. TUJUAN KEGIATAN


II.1. TUJUAN UMUM
Setelah latihan ini diharapkan mahasiswadapat melakukan komunikasidokter-pasien /
keluarga pasien(history taking) mengenai penyakit yang berhubungandengan
sistem kardiovaskuler dengan baik dan benar serta melakukan pemeriksaan
fisik kardiovaskular yang baik dan sistemtis.

II.2. TUJUAN KHUSUS


Mahasiswa mampu :
1. Menerapkanteknik komunikasi dokter-pasien (history taking) dan
berperilaku yang sesuai dengan sosio-budaya.
2. Menemukan keluhan utama dan keluhan tambahan.
3. Menelusuri keluhan utama dan hubungannya dengan penampilan klinis
yang terdapat pada pasien.
4. Mendapatkan riwayat penyakit yang berhubungan kondisi sosial
ekonomi, gizi, pekerjaan, aktifitas sehari-hari.
5. Mencatat dan meyimpulkan history taking yang diperoleh dari pasien
serta menjelaskan tindakan selanjutnya.
6. Mampu melakukan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi pada
a. Dinding dada
b. Jantung
c. Abdomen
d. Ekstremitas
7. Mampu membedakan hasil pemeriksaan fisik normal dan abnormal
termasuk pada auskultasi jantung
8. Mampu mencatat dan menyimpulkan hasil pemeriksaan fisik
9. Mampu membuat diagnosis utama serta diagnosis banding serta
merencanakan pemeriksaan penunjang lainnya.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 99

III. RUJUKAN
1. Chalmers J et al, WHO-ISH Hypertension Guidelines Commite. World
Health Organization-International Society of Hypertension Guidelines for
the Management of Hypertension. J Hypertens :1999, 17:151-185
2. Chung, K, Edward, Quick Reference to Cardiovascular disease, third
edition, William and Wilkins ;1987
3. Fyler, Donald C, Kardiologi Anak Nadas, edisi terjemahan, Gadjah Mada
University : Yogyakarta ; 1996
4. Isselbacher, et al, Harrison’s principles of internal medicine, 12 th ed, Mc
Graw Hill Inc : New York ; 1991
5. Rilianto, L, dkk.Buku Ajar Kardiologi, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia: Jakarta ;1996
6. Sastroasmoro,S, Buku Ajar Kardiologi Anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia
: Jakarta ; 1994
7. Suparman, Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FK UI : Jakarta ; 1994

IV. PERALATAN DAN BAHAN


1. Audiovisual, kaset suara jantung
2. Pensil / pulpen
3. Formulir history takingdan rekam medik
4. Pasien Simulasi
5. Tempat tidur
6. Stetoskop dan sphygmomanometer

V. SKENARIO KASUS
1. Kasus : Rasa sakit didada sebelah kiri
Seorang laki-laki, usia 45 tahun, perawakan gemuk, pekerjaan supir bis kota, datang
ke poliklinik puskesmas sendirian dengan keluhan rasa sakit didada sebelah kiri
sejak 3 hari yang lalu.

Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien yang berhubungan dengan keluhannya


dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya sesuai dengan formulir
anamnesis. Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab dari
keluhannya

2. Kasus : Sesak nafas sewaktu melakukan aktifitas olahraga


Seorang anak laki-laki, usia 12 tahun, murid SMP kelas 1, mengeluh mudah capek
saat melakukan kegiatan olahraga disekolahnya. Sewaktu usia 8 tahun ia pernah
dirawat di rumah sakit karena sakit tenggorokan, demam dan sakit pada sendi

Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien yang berhubungan dengan keluhannya


dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya sesuai dengan formulir
anamnesis. Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebab dari
keluhannya.

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 100

3. Kasus : Jantung berdebar-debar


Seorang ibu, usia 30 tahun, hamil 4 bulan, datang ke puskesmas, diantar suaminya
dengan keluhan jantung berdebar-debar. Saat usia 3 tahun ia pernah dirawat di
rumah sakit karena diare dan dikatakan menderita bocor jantung

Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien dan keluarga pasien yang berhubungan


dengan keluhannya dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya
sesuai dengan formulir anamnesis. Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang
menjadi penyebab dari keluhannya

4. Kasus : Sesak nafas dan kaki bengkak


Seorang ibu, usia 60 tahun, diantar keluarganya, masuk UGD RS HAM dengan
keluhan sesak nafas disertai kaki bengkak. Sesak nafas terjadi sejak 10 hari
sebelumnya dan diikuti kaki bengkak.

Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien dan keluarga pasien yang berhubungan


dengan keluhannya dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya
sesuai dengan formulir anamnesis. Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang
menjadi penyebab dari keluhannya

5. Kasus : pingsan saat upacara penaikan bendera di sekolah


Seorang guru laki usia 47 tahun dibawa ke UGD RS PM diantar guru dan murid-
muridnya karena pingsan saat mengikuti upacara penaikan bendera disekolah.
Sebelum pingsan guru ini mengeluh dada kirinya terasa nyeri disertai berkeringat
dingin.

Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien dan keluarga pasien yang berhubungan


dengan keluhannya dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya
sesuai dengan formulir anamnesis. Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang
menjadi penyebab dari keluhannya

6. Kasus : Sakit kepala disertai muntah-muntah


Seorang laki-laki usia 59 tahun diantar isterinya ke praktek seorang dokter dengan
keluhan sakit kepala yang hebat disertai muntah-muntah. Menurut isterinya selama
ini suaminya menderita hipertensi.

Tugas : lakukan komunikasi dokter-pasien dan keluarga pasien yang berhubungan


dengan keluhannya dan faktor penyebab yang berhubungan dengan keluhannya
sesuai dengan formulir anamnesis. Tuliskankan kemungkinan-kemungkinan yang
menjadi penyebab dari keluhannya

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 101

VI. TEKNIK PELAKSANAAN


A. PERKENALAN
1.Sapa pasien dan perkenalkan diri dengan ramah dan sopan.
2.Posisikan pasien yang benar sesuai dengan kondisinya
-Kondisi pasien berjalan sendiri
-Pasien di kursi roda/dipapah
-Pasien diantar dengan tempat tidur sorong
3. Tanyakan identitas pasien

B. MENANYAKAN KELUHAN UTAMA


1. Tanyakan keluhan utama pasien
2. Telusuri / telaah keluhan utama lebih dalam :
- Sejak kapan mulainya?
- Dimana lokasinya ?
- Berapa lamanya ?
- Bagaimana rasanya?
- Apa yang memperberatnya, seperti : aktivitas ?
- Penyebaran/penjalarannya ?
- Terutama / waktu dirasakan pada saat kapan timbulnya ?
3. Hubungkan keluhan utama dengan penampilan klinis.

C. MENANYAKAN KELUHAN TAMBAHAN


1. Telusuri /telaah keluhan penyerta, riwayat penyakit terdahulu, riwayat
pengobatan dan
pemakaian pemakaian obat. (Pada anak harus ditanyakan mengenai riwayat
kehamilan, riwayat kelahiran, proses tumbuh kembang dan penyakit yang
diderita)
2. Telusuri / telaah kondisi sosial ekonomi, gizi, pekerjaan dan aktifitas sehari-hari.

D.MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK


1. Observasi pasien saat masuk ruang pemeriksaan (dapat dilakukan bersamaan
dengan wawancara pasien)
2. Posisikan pasien sesuai dengan kondisinya pada saat pemeriksaan
3. Pemeriksa mengambil posisi secara benar :
a. jika pasien berbaring, pemeriksa berada di sebelah kanan pasien.
b. Jika pasien duduk, pemeriksa berada di sebelah kanan depan pasien
4. Inspeksi pasien secara sistematis dan telusuri kelainan yang ada dari kepala
sampai kaki :
- Kepala :mata (konjungtiva, arcus senilis, ikterus, exophtalmus, xanthelesma,
- Bibir : biru
- Leher :adanya struma, melihat apakah TVJ (tekanan vena jugularis) meningkat
- Ekstremitas : apakah ada biru, clubbing finger (jari tabuh)
5. Palpasi pasien dengan :
- raba nadi di keempat ekstremitas : arteri radialis dan arteri dorsalis pedis atau di
pangkal paha
- raba nadi leher : di sebelah kanan dan kiri
- toraks : letakkan kedua telapak tangan di dinding dada depan dan belakang sambil
menyuruh pasien menyebut angka 77

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 102

- tetapkan lokasi ictus cordis dan tentukan intensitas dan regularitas


- abdomen : raba seluruh regio abdomen, apakah ada pembesaran hati dan limfa
- ekstremitas : nilai apakah ada pembengkakan (oedem) pre tibial dengan menekan
daerah yang membengkak (pitting oedem)
6. Perkusi dinding toraks dan jantung
- tentukan batas jantung paru
- tentukan kondisi perkusi paru
7. Auskultasi jantung dan paru dengan cara meletakkan stetoskop di tempat yang
standar untuk auskultasi jantung :
- Mitral : linea midklavikularis dan intercostal IV
- Trikuspid : linea parasternal sinistra di intercostalis IV
- Pulmonal : linea parasternal sinistra dan intercostalis II
- Aorta : linea parasternal dextra dan intercostal II
8. Lakukan pengukuran tekanan darah
9. Catat hasil pemeriksaan kardiovaskuler pada rekam medik
10. Buat diagnosis utama / diagnosis banding berdasarkan keluhan utama dan
pemeriksaan kardiovaskuler yang dilakukan

E. DOKUMENTASI
1. Catat hal-hal yang penting dari komunikasi
2. Simpulkan hasil komunikasi
3. Jelaskan tindakan selanjutnya

VII.LEMBAR ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN PENYAKIT SISTEM


KARDIOVASKULAR

PENGAMATAN
LANGKAH/TUGAS
Ya Tidak
A. PERKENALAN
1. Menyapa dan memperkenalkan diri dengan pasien / keluarga
pasien

2. Memosisikan pasien yang benar sesuai dengan kondisinya


- Pasien berjalan sendiri
- Pasien di kursi roda/dipapah
- Pasien diantar dengan tempat tidur sorong

3. Menanyakan identitas pasien

B. MENANYAKAN KELUHAN UTAMA


1. Menanyakan keluhan utama pasien

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 103

2. Menelusuri / menelaah keluhan utama lebih dalam :

- Sejak kapan mulainya?


- Dimana lokasinya ?
- Berapa lamanya ?
- Bagaimana rasanya?
- Apa yang memperberatnya, seperti : aktivitas ?
- Penyebaran/penjalarannya ?
- Terutama / waktu dirasakan pada saat kapan timbulnya ?
3. Menghubungkan keluhan utama dengan penampilan klinis
C. MENANYAKAN KELUHAN TAMBAHAN
1. Menelusuri /menelaah keluhan penyerta, riwayat penyakit terdahulu,
riwayat pengobatan dan pemakaian pemakaian obat.
(Pada anak harus ditanyakan mengenai riwayat kehamilan, riwayat
kelahiran, proses tumbuh kembang dan penyakit yang diderita)

2. Menelusuri / menelaah kondisi sosial ekonomi, gizi, pekerjaan dan


aktifitas sehari-hari.

D. INSPEKSI
1. Kepala : mata (konjungtiva, arcus senilis, ikterus, exophtalmus,
xanthelesma,
2. Bibir : biru
3. Leher : adanya struma, melihat apakah TVJ (tekanan vena
jugularis) meningkat
4. Ekstremitas : apakah ada biru, clubbing finger (jari tabuh)
E. PALPASI
1. Meraba nadi di keempat ekstremitas : arteri radialis dan arteri
dorsalis pedis atau di pangkal paha
2. Meraba nadi leher : di sebelah kanan dan kiri
3. toraks : meletakkan kedua telapak tangan di dinding dada depan
dan belakang sambil menyuruh pasien menyebut angka 77 (blok
respirasi ?)
4. Menetapkan lokasi ictus cordis dan menentukan intensitas, dan
regularitas
5. Meraba abdomen di seluruh regio abdomen, apakah ada
pembesaran hati dan limfa
6. Meraba ekstremitas: menilai apakah ada pembengkakan (oedem)
pre tibial dengan menekan daerah yang membengkak (pitting
oedem)
F. PERKUSI
Perkusi dinding toraks dan jantung

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 104

1 Menentukan batas jantung paru


2 Menentukan kondisi perkusi paru
G. AUSKULTASI
Dengan cara meletakkan stetoskop di tempat yang standar:
1. Mitral : linea midklavikularis dan intercostal IV

2. Trikuspid : linea parasternal sinistra di intercostalis IV

3. Pulmonal : linea parasternal sinistra dan intercostalis II

4. Aorta : linea parasternal dextra dan intercostal II

H. MELAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH LAKUKAN PENGUKURAN


TEKANAN DARAH
I. DOKUMENTASI
1 Mencatat hasil pemeriksaan kardiovaskuler pada rekam medik
2. Membuat diagnosis / diagnosis banding berdasarkan keluhan utama
dan pemeriksaan kardiovaskuler yang dilakukan

3. Menjelaskan anjuran selanjutnya

Note : Ya = Mahasiswa melakukan


Tidak = Mahasiswa tidak melakukan

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 105

REKAM MEDIK

I. IDENTITAS PENDERITA
1. N a m a :
(pria/wanita)
3. Umur / Tanggal lahir :
4. Alamat :
5. Agama :
6. Pekerjaan :

II. HISTORY TAKING :


a) Keluhan Utama :
b) Telaah :

c) Keluhan tambahan / penyerta :

d) Riwayat penyakit terdahulu :

e) Riwayat pengobatan dan pemakaian obat :

III. PEMERIKSAAN FISIK :

Sensorium : Keadaan umum : Keadaan Penyakit :


Keadaan gizi : Tekanan darah : Nadi :
Suhu : Edema : Ikterus :

1. Kepala :

2. Leher :

3. Toraks :
 Inspeksi :
 Palpasi :
 Perkusi :
 Auskultasi :
a) Jantung :
b) Paru :

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 106

4. Abdomen :
 Inspeksi :
 Palpasi :
 Perkusi :
 Auskultasi :

5. Ekstremitas :

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG :


A. Laboratorium
1) Darah :
2) Urine :
3) Faeces :
4) Lain-lain :

B. Foto toraks :

C. EKG:

D. Lain-lain :

V. DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING :

VI. TERAPI :

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 107

SL.IV. CVS. 2
KETERAMPILAN KLINIK
PROSEDUR PEMASANGAN DAN PEMBACAAN ELEKTROKARDIOGRAFI
(EKG)

I. PENDAHULUAN

PROSEDUR PEMASANGAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

1. Observasi alat EKG:


Sebelum melakukan pemasangan EKG, harus lebih dahulu kita tahu mengenaialat
EKG,
prinsip kerja alat, penggunaan tombol yang terdapat pada alat EKG, cara mengganti
kertas,
cara menggunakankan alat (dalam hal ini dijelaskanoleh narasumber dan instruktur).
2. Pemasangan kabel dari alat EKG ke sumber listrik, pemasangan kabel darialat EKG
ke pasien
3. Cara penempatan lead ditubuh pasien,
Untuk ekstremiti lead dan chest lead sebelum dilekatkan harus diberi jelly EKG
(disesuaikan
dengan masing-masing alat yang digunakan)

a. Extremity lead (Sandapan ekstremitas) :


Putih = RA = Right Arm (dilengan kanan)
Hijau = RL = Right Leg (dikaki kanan)
Hitam = LA = Left Arm (dilengan kiri)
Merah = LL = Left Leg (dikaki kiri)

b. Chest lead = precordial lead (Sandapan dada) :


V1 = merah (disela iga 4 pinggir kanan sternum)
V2 = kuning (disela iga 4 pinggir kiri sternum)
V3 = hijau (diantara V2 dengan V4)

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 108

V4 = biru (disela iga 5 garis mid klavikuler kiri)


V5 = orange (sejajar V4 digaris aksilaris anterior kiri)
V6 = violet (sejajar V5 digaris mid aksilaris)

4. Cara perekaman EKG (Standardkecepatan 25 mm/sec dan Voltase 10 mm1 mV)


5. Mencatat hasil pemeriksaan EKG dan pemberian simbol rekaman secara baik dan
benar

PEMBACAAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 109

II. TUJUAN KEGIATAN

II.1. TUJUAN UMUM


Setelah latihan ini mahasiswamampu melakukan prosedur pemasangan EKG
secara mandiri dengan baik dan benarserta mampu melakukan pembacaan
EKG yang normal dan abnormal dengan benar

II.2. TUJUAN KHUSUS


Mahasiswa mampu :
1. Melakukan pemasangan EKG
2. Mengoperasikan alat EKG
3. Menempatkan lead EKG
4. Melakukan perekaman EKG
5. Menilai hasil rekaman EKG
6. Mengetahui cara melakukan pembacaan EKG yang normal secara
sistematis dengan benar
7. Mengetahui cara melakukan pembacaan EKG yang abnormal secara
sistematis dengan benar
8. Menelusuri keluhan fisik dan hubungannya dengan gambaran EKG yang
didapatinya
9. Membuat laporan pembacaan EKG dengan benar
10. Membuat diagnosis dan diagnosis banding sehubungan dengan kelainan
EKG yang didapatinya

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 110

III. RUJUKAN
1. Chung, K, Edward.Quick Reference to Cardiovascular disease, third
edition : William and Wilkins ; 1987
2. Fyler, Donald C,Kardiologi Anak Nadas, Edisi terjemahan, Gadjah Mada
University Press : Yogyakarta ; 1996
3. Goldman.Electrocardiography ; 2002
4. Ganong, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC:
Jakarta ; 1999
5. Isselbacher, et al, Harrison’sPrinciples of Internal Medicine, 12 th ed, Mc
Graw Hill Inc : New York ; 1991
6. Rilantono, L, dkk, Buku Ajar Kardiologi, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia : Jakarta ; 1996
7. Sastroasmoro,S, Buku Ajar Kardiologi Anak, Ikatan Dokter Anak Indonesia
: Jakarta ; 1994
8. Suparman, Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FK UI :Jakarta ; 1994

IV. PERALATAN DAN BAHAN


1.Audiovisual
2.Pasien simulasi
3.Tempat tidur pasien
4. Pensil / pulpen
5. Perangkat elektrokardiografi
6. Audiovisual dan contoh-contoh slide EKG
7. Pensil/pulpen
8 Formulir pembacaan EKG
9. Contoh hasil rekaman EKG normal dan abnormal

V. TEKNIK PELAKSANAAN

PEMASANGAN ELEKROKARDIOGRAFI (EKG)


1.Persiapkan perangkat EKG dan hubungkan dengan sumber listrik.
2. Posisikan pasien sesuai dengan kondisinya :
- Lepaskan pakaian bagian atas
- Lepaskan perhiasan yang melekat ditubuh
3. Pasangkan danletakkan lead EKG:
- Extremity lead (sandapan ekstremitas) yang benar :
 Putih = RA = Right Arm (dilengan kanan)
 Hijau = RL = Right Leg (dikaki kanan)
 Hitam = LA = Left Arm (dilengan kiri)
 Merah = LL = Left Leg (dikaki kiri)
- Chest lead = Precordial lead (Sandapan dada) yang benar :
 V1 = merah (disela iga 4 pinggir kanansternum)
 V2 = kuning (disela iga 4 pinggir kiri sternum)
 V3 = hijau (diantara V2 dengan V4)
 V4 = biru (disela iga 5 garis mid klavikulerkiri)
 V5 = orange (sejajar V4 digaris aksilaris anterior kiri)
 V6 = violet (sejajar V5 digaris mid aksilaris)

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 111

4. Lakukan perekaman EKG dengan benar (Standard kecepatan 25 mm/sec dan


Voltase 10 mm 1 mV)
5. Pilih hasil rekaman EKG yang benar dan beri penamaan.

PEMBACAAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)


1. Tentukan Irama
2. Tentukan jumlah gelombang P
3. Tentukan jumlah gelombang QRS
4. Tentukan Gelombang P
5. Tentukan Durasi Interval PR
6. Tentukan Durasi QRS kompleks
7. Tentukan Aksis gelombang P
8. Tentukan Aksis gelombang QRS
9. Tentukan Konfigurasi QRS kompleks
10. Tentukan Segmen ST
11. Tentukan Durasi QT
12. Tentukan Gelombang T
13. Tentukan Gelombang U
14. Simpulkan hasil pembacaan EKG

VI. SKENARIO KASUS

Kasus : Seorang laki-laki, usia 18 tahun, baru diterima sebagai mahasiswa FK-
USU, melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesma USU dan dilakukan
pemeriksaan EKG.

Tugas :Lakukan pembacaanEKG. Tuliskan hasilnya pada formulir pembacaan


EKG. Tuliskankan kesimpulan pembacaan EKG dan kemungkinan-kemungkinan
diagnosis dan diagnosis banding sehubungan dengan kelainan EKG yang didapat.

VII. LEMBAR PENGAMATAN PROSEDUR PEMASANGAN EKG

PENGAMATAN
No LANGKAH/TUGAS
Ya Tidak
I. PERSIAPAN ALAT DAN PERKENALAN
1. Mempersiapan peralatan EKG dan menghubungkannya dengan
sumber listrik
2. Memperkenalkan diri
3. Menginformasikan tindakan dan meminta persetujuan
II. PEMASANGAN EKG
1. Memposisikan pasien sesuai dengan kondisinya :
- melepaskan pakaian bagian atas
- melepaskan perhiasan yang melekat ditubuh

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 112

2. Memasang extremity lead (sandapan ekstremitas)


- Putih = RA = Right Arm (dilengan kanan)
- Hijau = RL = Right Leg (dikaki kanan)
- Hitam = LA = Left Arm (dilengan kiri)
- Merah = LL = Left Leg (dikaki kiri)
3. Memasang Chest lead = Precordial lead (Sandapan dada)
-V1 = merah (disela iga 4 pinggir kanansternum)
-V2 = kuning (disela iga 4 pinggir kiri sternum)
- V3 = hijau (diantara V2 dengan V4)
- V4 = biru (disela iga 5 garis mid klavikulerkiri)
- V5 = orange (sejajar V4 digaris aksilarisanterior kiri)
-V6 = violet (sejajar V5 digaris mid aksilaris)
3. Melakukan perekaman EKG dengan benar (Standarkecepatan 25
mm/sec dan Voltase 10 mm 1 mV)
4. Memilih hasil rekaman EKG yang benar dan beri penamaannya
III. DOKUMENTASI
1. Mencatat nama, tanggal, jenis kelamin, umur dalam hasil
rekaman EKG
2. Menjelaskan tindakan selanjutnya

Notes : Ya = Mahasiswa melakukan


Tidak = Mahasiswa tidak melakukan

VIII. LEMBAR PENGAMATAN PEMBACAAN ELEKTROKARDIOGRAFI

PENGAMATAN
No. LANGKAH /TUGAS
Ya Tidak

I. TEKNIK PELAKSANAAN

1. Menentukan Irama
2. Menentukan jumlah gelombang P
3. Menentukan jumlah gelombang QRS
4. Menentukan Gelombang P
5. Menentukan Durasi Interval PR
6. Menentukan Durasi QRS kompleks
7. Menentukan Aksis gelombang P
8. Menentukan Aksis gelombang QRS
9. Menentukan Konfigurasi QRS kompleks
10. Menentukan Segmen ST
11. Menentukan Durasi QT
12. Menentukan Gelombang T
13. Menentukan Gelombang U

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 113

14. Menyimpulkan hasil pembacaan EKG

II. DOKUMENTASI

1. Mencatat hasil pada formulir rekam medik pembacaan EKG.

2. Membuat diagnosis /diagnosis banding berdasarkan hasil hasil


pembacaan EKG
3. Menjelaskan anjuran selanjutnya

Notes : Ya = Mahasiswa melakukan


Tidak = Mahasiswa tidak melakukan

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System
Kurikulum FK USU 2023 114

Lampiran 1

FORMULIR REKAM MEDIK PEMBACAAN EKG

1. Identitas penderita : (harap diisi)

Nama : ……………………………
Umur : …………………………..
Jenis Kelamin : (lk/pr)
Tanggal pemeriksaan :………………….pukul………….

2. Hasil Pembacaan EKG

No Bentuk yang mesti dibaca


1 Irama
2 Rate gelombang P
3 Rate gelombang QRS
4 Gelombang P
5 Durasi Interval PR
6 Durasi QRS kompleks
7 Aksis gelombang P
8 Aksis gelombang QRS
9 Konfigurasi QRS kompleks
10 Segmen ST
11 Durasi QT
12 Gelombang T
13 Gelombang U
14 Kesimpulan / Diagnosis

Penyakit lain yang dapat menjadi penyebab :


1.

2.

3.

Nama mahasiswa Nama Instruktur

( ) ( )

Buku Panduan Mahasiswa


Cardiovascular System

Anda mungkin juga menyukai