Anda di halaman 1dari 4

LABORATORIUM FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

KASUS PRAKTIKUM

“SISTEM SARAF OTONOM”

OLEH

NAMA : ATHAULLAH AKMAL FAWWAZ

NIM : N011211029

KELOMPOK : II (DUA)

GOLONGAN : JUMAT SIANG (C)

ASISTEN PJ : NURUL AFIA HASIR &


MUSDALIFAH

MAKASSAR

2023
KASUS

Di malam hari, tiba-tiba Pak Akmal yang berusia 50 tahun mengalami


kesulitan bernapas dan dada terasa berat. Selang beberapa menit kondisinya
semakin parah dan 3 hari terkahir pak Akmal mengalami batuk. Istri pak Akmal
yang panik dengan segera mengambil kotak obat yang berisi obat yang pernah
diresepkan ke Pak Akmal saat sakit yaitu epinefrin, indacaterol, dan salbutamol.
Akan tetapi, istri pak Akmal bingung menentukan obat yang akan diberikan ke
suaminya. Sehingga istri pak Akmal menghubungi anda sebagai apoteker.
Bantulah istri pak Akmal dengan menyelesaikan soal di bawah ini!
Berdasarkan uraian di atas

a. Jelaskan penyakit apakah yang diderita oleh pasien


Jawab:
Berdasarkan dari gejala yang dialami pak akmal, penyakit yang
diderita oleh pasien adalah Asma Bronkial. Asma bronkial merupakan
salah satu penyakit pernapasan yang terjadinya inflamasi kronik
saluran pernapasan dan menyebabkan terjadinya hiperaktivitas
bronkus yang ditandai dengan sesak nafas dan batuk disertai dahak
(Sulistini, dkk. 2021). Kriteria untuk mendiagnosis asma : (Yulianti, D.
2021)
- Biasanya lebih dari satu gejala
- Gejala yang bervariasi di setiap waktu
- Gejala memberat pada malam
- Gejala dipicu olahraga, tertawa, alergen, udara dingin
b. Obat apakah yang sebaiknya diresepkan kepada pak akmal terlebih
dahulu
Jawab:
Pengobatan asma dapat diklasifikasikan menjadi controllers atau
relievers. Controllers yaitu digunakan obat setiap hari dalam jangka
waktu yang panjang dengan pengawasan dokter, sedangkan relievers
yaitu digunakan obat dengan kerja cepat untuk mengatasi terjadinya
bronkokonstriksi dan meredakan gejalanya. Biasanya obat yang
digunakan pada pengobatan ini yaitu obat golongan 2-agonis yang
bekerja secara cepat yaitu salbutamol (Haryanti, S., dkk. 2016).

c. berikan penjelasan dan indikasi serta mekanisme obat yang dipilih?

Jawab:
Obat yang digunakan pada pengobatan ini yaitu obat golongan 2-
agonis yang bekerja secara cepat untuk mestimulasi terjadinya
bronkodilatasi. Dari pilihan obat diatas dapat digunakan obat Indacaterol
dan Salbutamol dikarenakan kedua obat tersebut masuk kedalam
golongan obat 2-agonis namun antara keduanya indacaterol memiliki
sistem long-acting yang berarti bekerja secara lama dan perlahan
sedangkan salbutamol masuk kedalam sistem short-acting, sehingga
salbutamol merupakan pilihan yang tepat sebagai sediaan tunggal untuk
mengatasi serangan asma, pencegahan bronkokontriksi dan pereda asma
(Haryanti, S., dkk. 2016). Interaksi atau efek samping yang didapatkan
oleh pasien dapat berupa terjadinya kenaikan maupun penurunan denyut
jantung dan hipokalemia (Kasrin, dkk. 2022).
d. Terapi nonfarmakologi apa yang dapat diberikan ke pak akmal?

Jawab:

Terapi nonfarmakologi yang dapat diberikan untuk penderita asma


seperti olahraga untuk peningkatan ketahanan tubuh dan kebugaran,
serta melatih otot pernapasan. Menghindari asap rokok, debu, dan polusi
yang dapat menjadi penyebab terjadinya peradangan saluran pernapasan
serta menjaga pola hidup sehat (Yulianti, D., 2021).
DAFTAR PUSTAKA

Haryanti, S., Ikawati, Z., Andayani, T. M., Mustofa. Hubungan Kepatuhan


Menggunakan Obat Inhaler 2-Agonis dan Kontrol Asma pada
Pasien Asma. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. 5(4): 238-248.
Kasrin, D., Pratiwi, L., & Rizkifani, S. 2022. Penggolongan Obat
Berdasarkan Peresepan Obat Asma di Instalasi Rawat Jalan RSUD
Dr Agoesdjam Ketapang. J Syifa Sciences and Clinical Research.
4(1): 179-189.
Sulistini, R., Aguscik., & Ulfa, M. 2021. Pemenuhan Bersihan Nafas
Dengan Batuk Efektif pada Asuhan Keperawatan Asma Bronkial.
Jurnal Keperawatan Merdeka (JKM). 1(2) : 246-252.
Yulianti, D., & Djajalaksana, S. 2021. Penatalaksanaan Asma Bronkial.
Malang : Universitas Brawijaya Press.

Anda mungkin juga menyukai