2. KOMPETENSI DASAR
Urutan tersebut disusun berdasarkan urutan langkah / tahap implementasi, mulai dari
Resik s/d Rajin. sehingga memang tidak bisa dibolik-balik. Kalau ditempat ada namanya
5K + S : (1) Ketertiban, (2) Kerapian, (3) Kebersihan, (4) Kelestarian, (5) Kedisiplinan, dan
ditambahkan (6) Safety (keselamatan)
***
Urutan 5R (5S) yang disebutkan memang benar, yaitu:
5R memang tidak dapat dibolak-balik karena itu sudah menjadi suatu urutan logis
yang harus dijalankan. Dimana hal pertama yang harus dilakukan adalah ringkas
bagaimana membuat area kerja menjadi ringkas dengan hanya menempatkan barang-
barang yang diperlukan saja. Setelah ringkas baru dirapikan dan dibersihkan. Tahap
selanjutnya baru melakukan perawatan dan pemerliharaan.
PDTO/ INFORMATION SHEETS / PENERAPAN 5 R DAN TAHAPANNYA / SMKS YASEMI KARANGRAYUNG Page 1 of 7
Satu hal yang penting yang harus diperhatikan adalah jangan berharap akan terjadi
bersih kalau belum ringkas. Demikian juga seterusnya. Sehingga pada intinya 5R harus
diterapkan step by step mulai dari R 1, setelah cukup baik baru ke R 2 dan seterusnya.
Kalau mengenai urutan 5 R, kita harus masih mencari kebenarannya dari sudut
pandang lain, misalnya :
mengapa R ke 4 (Rawat) dan 5 (Rajin) di letakkan paling belakang? : karena kedua hal
tersebut tidak dapat dilihat / tidak kelihatan, tapi justru yang paling penting karena basis
penerapan ini di Rajin nya (Disiplin). Kalau begitu kenapa tidak didepan? Dari
pengalaman penerapannya kami cari kebenaran yang duluan ditulis yang kelihatan
(Seeing is beliefing) sedangkan R1,2,3 sejalan dengan pemikiran sesuai urutan proses
dan berbasis efisien yang juga didasari Kaizen.
***
Dalam 5R ada 3 tahapan:
(1) 5R yang aktif ( persiapan )
(2) Pembudayaan 5R ( 5R yg efektif )
(3) 5R pencegahan ( penerapan 5R tingkat lanjut )
Urutan dari 5R sendiri adalah: (1) Ringkas (2) Rapi (3) Resik (4) Rawat (5) Rajin.
Dalam tahap I :
(1) Ringkas :
1.1. Membuang barang yang tidak diperlukan. Disini barang dikelompokkan menjadi 4 :
( barang rusak / dibuang, stok mati / dibuang, stok tidur / dipindahkan ke tempat
penyimpanan lain & bahan sisa ).
(2) Rapi:
PDTO/ INFORMATION SHEETS / PENERAPAN 5 R DAN TAHAPANNYA / SMKS YASEMI KARANGRAYUNG Page 2 of 7
2.1. Membenahi tempat penyimpanan.
2.2. Mengatur tata letak peralatan kerja.
(3) Resik:
3.1. Mengatur prosedur kebersihan harian, termasuk penanggung jawabnya.
(4) Rawat:
4.1. Mempertahankan dan menindaklanjuti dari ketiga langkah di atas.
4.2. Pemeriksaan ke lapangan.
(5) Rajin:
5.1. Pengendalian visual tempat kerja.
5.2. Menerima kritik & saran atas pelaksanaan 3 hal diatas
5.3. Pemasangan slogan – slogan.
5.4. Menuju terciptanya suatu KEBIASAAN yang rajin, dan pada akhirnya akan
menjadi BUDAYA
(1) Ringkas:
1.1. Mengendalikan tingkat persediaan barang.
(2) Rapi:
2.1. Memudahkan penggunaan dan pengembalian barang.
(3) Resik:
3.1. Membudayakan kebersihan & pemeriksaan minimal 5 menit setiap hari.
(4) Rawat:
4.1. Mempertahankan tempat kerja yang resik
(5) Rajin:
5.1. Mempertahankan rawat di perusahaan.
PDTO/ INFORMATION SHEETS / PENERAPAN 5 R DAN TAHAPANNYA / SMKS YASEMI KARANGRAYUNG Page 3 of 7
(5) Rajin pencegahan:
5.1. Mensistematika pelatihan.
Jadi, disini dapat disimpulkan bahwa tujuan dari masing - langkah adalah:
(1) Ringkas : biaya / cost.
(2) Rapi : proses & delivery.
(3) Resik : quality & safety.
(4) Rawat : sistem & standart.
(5) Rajin : budaya & sikap.
***
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DITEMPAT KERJA DENGAN KONSEP 5R
Pada tanggal 2 dan 3 Maret 2006, PT. IGLAS (Persero) mengadakan In House
Training “Peningkatan Produktivitas Di Tempat Kerja Dengan Konsep 5R”. Selaku
pembicara adalah dari Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja (BPPTK)
Propinsi Jawa-Timur. In House Training ini diikuti oleh segenap Kepala Bagian dan
Kepala Seksi yang mewakili setiap unit di lingkungan PT. IGLAS (Persero).
Konsep 5R berasal dari Jepang yang sudah diterapkan oleh setiap perusahaan yaitu
Seiri, Seiton,Seiso, Seiketsu, Shitsuke.
1.Ringkas ; Memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak
diperlukan dari tempat kerja.
PDTO/ INFORMATION SHEETS / PENERAPAN 5 R DAN TAHAPANNYA / SMKS YASEMI KARANGRAYUNG Page 4 of 7
2.Rapi ; Merapikan barang yang diperlukan dengan teratur supaya mudah diambil
untuk digunakan.
1. Komitmen manajemen
2. 5 R harus dipahami oleh semua orang yang masuk di dalam lembaga/perusahaan
3. Partisipasi semua orang yang masuk di dalam lembaga/perusahaan
4. Patroli manajemen secara periodik / terjadwal
5. Audit 5R
Mengapa Perlu 5 R ?
Pertanyaan filosifis ini sering ditanyakan oleh setiap orang yang ada pada sebuah
manufaktur.
2. Sebagai salah satu konsep yang sesuai dengan prinsip belajar, dengan 5R kita belajar
untuk medeteksi masalah kemudian mencari cara untuk memecahkannya, langkah
PDTO/ INFORMATION SHEETS / PENERAPAN 5 R DAN TAHAPANNYA / SMKS YASEMI KARANGRAYUNG Page 5 of 7
selanjutnya yaitu melakukan tindakan pencegahan sehingga permasalahan tidak
terulang kembali.
3. Mampu membentuk sebuah team yang handal, hal ini disebabkan karena untuk
menerapkan 5R secara optimal kita memerlukan sebuah team yang akan berfungsi
sebagai organisator dari jalannya kegiatan 5R
Apa itu 5 R ?
Konsep 5R ini sesuai dengan namanya dijabarkan menjadi 5 kata yang diawali dengan R
(versi Indonesia) dan huruf S (versi Jepang) adalah sebagai berikut :
Ringkas = Seiri
Merupakan usaha pertama yang wajib dilakukan pada pelaksanaan konsep 5S / 5R,
dalam Seiri / Ringkas setiap orang berusaha memilahkan antara mana barang – barang
yang sudah tidak terpakai dengan barang – barang yang masih bisa digunakan, dengan
peringkasan ini diharapkan tidak ada barang dengan kondisi buruk tercampur dengan
barang yang masih dapat dipergunakan.
Rapi = Seiton
Langkah berikutnya dari konsep ini adalah suatu upaya penataan atas barang –
barang yang sudah dilakukan pemilahan.
Salah satu cara paling mudah dalam menerapkan langkah Seiton / Rapi ini adalah
dengan memberikan identitas pada setiap barang dan kemudian menatanya pada suatu
tempat yang mudah untuk dijangkau.
Resik = Seiso
Konsep ini mengajak setiap orang untuk melakukan pembersihan pada lokasi
kerjanya masing - masing.
Pembersihan yang dilakukan pada area produksi dan mesin produksi akan mengurangi
kemungkinan terjadinya kerusakan.Kondisi lingkungan kerja yang bersih akan
mempengaruhi kondisi Psikologis dari para pekerja.
Rawat = Seiketsu
Tujuan dari perawatan ini untuk menjaga kondisi atau memelihara kondisi yang
sudah ditata dengan baik tetap terjaga dengan optimal dan terjadi peningkatan atas
kondisi tersebut.
Salah satu langkahperawatan yang dilakukan adalah dengan melakukan langkah-
langkah maintenance/ perbaikan pada mesin sesuai standar perawatan yang telah
ditetapkan.
Rajin = Shitsuke
Tujuan dari rajin ini adalah terbentuknya pribadi-pribadi yang disiplin serta
tumbuhnya rasa kecintaan dan rasa ikut memiliki perusahaan dalam arti yang positirf.
Seperti halnya program perbaikan lain yang dilaksanakan di lingkungan perusahaan,
program 5R ini juga memiliki kemungkinan kegagalan yang biasanya disebabkan oleh
beberapa hal antaralain :
1. Kurangnya komitmen dari Top Management
2. Menganggap “sepele” atas kegiatan 5 R (produksi lebih penting daripada mengerjakan
PDTO/ INFORMATION SHEETS / PENERAPAN 5 R DAN TAHAPANNYA / SMKS YASEMI KARANGRAYUNG Page 6 of 7
5R)
3. Kurang memahami arti 5R
4. Kurangnya ‘ritual’ sebagai sarana pemberian penghargaan dan penciptaan budaya
malu.
PDTO/ INFORMATION SHEETS / PENERAPAN 5 R DAN TAHAPANNYA / SMKS YASEMI KARANGRAYUNG Page 7 of 7