Muhammad Alwi, Putu Karismawan, I Dewa Ketut Yudha S/Analisis Sektor Ekonomi …
ISSN (Print) : 1412‐7601
ISSN (Online) : 2654‐8712
Volume 7, No.1 Maret 2021 EKONOBIS
http://www.ekonobis.unram.ac.id
ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGGULAN SAAT INI
DAN DI MASA DEPAN DALAM UPAYA PENGURANGI
JUMLAH KEMISKINAN DI KABUPATEN LOMBOK
UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
suatu wilayah. Pada dasarnya sektor (2008, 89) bahwa sektor basis adalah
unggulan suatu daerah dapat memberikan sektor yang menjadi tulang punggung
kontribusi yang besar pada daerah, bukan perekonomian daerah karena mempunyai
hanya untuk daerah itu sendiri tetapi juga keuntungan kompetitif (Competitive
memenuhi kebutuhan daerah lain. Semua Advantage) yang cukup tinggi. Sedangkan
kegiatan lain bukan kegiatan basis sektor non basis adalah sektor‐sektor
termasuk kegiatan/sektor service atau lainnya yang kurang potensial tetapi
pelayanan, tetapi untuk tidak menciptakan berfungsi sebagai penunjang sektor basis
pengertian yang keliru tentang arti service atau service industries. Teknik LQ dapat
maka disebut juga sektor non basis atau dibedakan menjadi dua, yaitu SLQ (Static
bukan sektor unggulan (Tarigan, 2012). Location Quotient, SLQ) dan DLQ dinamis
Sektor unggulan adalah sektor yang (Dynamic Locationa Quotient).
mampu mendorong pertumbuhan atau Pengertian Kemiskinan dan Garis
perkembangan bagi sektor‐sektor lainnya, Kemiskinan
baik sektor yang mensuplai inputnya Secara etimologis, kemiskinan berasal dari
maupun sektor yang memamfaatkan kata ”miskin” yang artinya tidak berharta
outnya sebagaiinput dalam proses benda dan serba kekurangan. Definisi
produksi (Widodo, 2006). kemiskinan menurut beberapa ahli
Teori Ekonomi Basis memiliki perbedaan pandangan. Secara
Teori basis ekonomi merupakan faktor umum kemiskinan diartikan sebagai tidak
penentu utama pertumbuhan ekonomi adanya kenyamanan hidup dan tidak
suatu daerah adalah berhubungan terpenuhinya kebutuhan‐kebutuhan dasar
langsung dengan permintaan barang dan (Wirasasmita, dkk, 2002). Departemen
jasa luar daerah. Dalam teori basis Sosial dan Biro Pusat Statistik,
ekonomi (economic base) bahwa semua mendefinisikan kemiskinan dari perspektif
wilayah merupakan sebuah sistem sosio kebutuhan dasar. Kemiskinan sebagai
ekonomi yang terpadu. Teori inilah yang ketidakmampuan individu dalam
mendasari teknik Loqation Quotient, yaitu memenuhi kebutuhan dasar minimal
teknik yang membantu dalam menentukan untuk hidup layak (Nurhadi, 2007: 13).
kapasitas ekspor perekonomian daerah Lebih lanjut Nurhadi (2007: 13)
dan derajat keswasembadaan (self‐ menyebutkan kemiskinan merupakan
sufficiency) suatu sektor. Menurut Sjafrizal sebuah kondisi yang berada di bawah garis
Muhammad Alwi, Putu Karismawan, I Dewa Ketut Yudha S/Analisis Sektor Ekonomi …|71
nilai standar kebutuhan minimum, baik METODE PENELITIAN
untuk makanan dan non‐makanan yang Jenis Penelitian
disebut garis kemiskinan (povertyline) atau Jenis penelitian yang digunakan adalah
batas kemiskinan (povertytresshold). penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu
Garis kemiskinan adalah sejumlah rupiah metode dalam meneliti status kelompok
yang diperlukan oleh setiap individu untuk manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu
dapat membayar kebutuhan makanan system pemikiran ataupun suatu peristiwa
secara 2.100 kilo kalori per orang per hari pada masa sekarang guna membuat
dan kebutuhan non‐makanan yang terdiri diskripsi, gambaran atau lukisan secara
dari perumahan, pakaian, kesehatan, sistimatis, factual dan akurat mengenai
pendidikan, transportasi, serta aneka fakta‐fakta,sifat‐sifat dan hubungan antara
barang dan jasa lainnya. fenomena‐fenomena yang diselidiki,
Berkaitan dengan garis kemiskinan banyak (Nazir, 2011: 54).
indikator yang dapat dipergunakan baik Lokasi Penelitian
untuk skala internasional maupun Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten
nasional. Khusus di Indonesia batasan garis Lombok Utara yang dipilih dari 10
kemiskinan yang dapat dipergunakan kabupaten /Kota yang ada di Provinsi Nusa
seperti Sayogyo (1971) yang membedakan Tenggara Barat. Pemilihan lokasi penelitian
penduduk Miskin, Miskin Sekali dan Paling ini karena Kabupaten Lombok Utara
Miskin untuk penduduk pedesaan dan memiliki jumlah penduduk miskin dengan
perkotaan yang melihat tingkat persentase yang tersebesar dari jumlah
pengeluaran ekulivalen beras perorang per penduduknya dibandingkan dengan 9
tahun (kg) masing‐masing : Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa
Tabel 2. Kriteria Kemiskinan Perkotaan Tenggara Barat.
dan Pedesaan
Metode Pengumpulan Data
Desa Kota
Kriteria
(kg) (kg) Mengumpulan data dilakukan dalam
Miskin 480 320
penelitian ini adalah metode kasus (case
Miskin Sekali 360 240
Paling Miskin 270 180 study) yaitu penelitian tentang suatu
status subjek yang berkenaan dengan
suatu pase spesifik atau khas dari
keseluruhan personalitas di mana subjek
ini bisa terdiri dari kelompok, lembaga
|72 Muhammad Alwi, Putu Karismawan, I Dewa Ketut Yudha S/Analisis Sektor Ekonomi …
wilayah referensi. Sebaliknya jika DLQ > 1 pada beberapa waktu ke depanpum belum
bararti proporsi laju pertumbuhan sektor i berpotensi untuk menjadi sektor unggul.
terhadap PDRB daerah J lebih cepat Untuk menganalisis pengaruh
dibandingkan dengan proporsi laju Perutumbuhan Ekonomi terhadap jumlah
pertumbuhan sektor tersebut terhadap penduduk miskin dengan rumus regresi
PDRB wilayah. sederhana sebagai berikut:
Selanjutnya klasifikasi sektor berdasarkan Rumus dari dari analisis regresi linear
nilai LQ dan DLQ di Kabupaten Lombok sederhana adalah sebagai berikut:
Utara dapat dilakukan seperti pada tabel 3 Y’ = a + bX
berikut : Keterangan:
Tabel 3. Klasifikasi sektor berdasarkan Y = subyek dalam variabel dependen
nilai LQ dan DLQ pada setiap Kecamatan
(Jumlah penduduk miskin)
di Kabupaten Lombok Utara
KRITERIA LQ.> 1 LQ < 1 a = harga Y ketika harga X= 0 (harga
DLQ > 1 Sektor Sektor
konstan)
Unggulan andalan
DLQ < 1 Sektor Sektor b = angka arah atau koefisien regresi, yang
Prospektif tertinggal menunjukkan angka peningkatan ataupun
Keterangan :
penurunan variabel dependen yang
Berdasarkan matriks di atas dapat
didasarkan pada perubahan variabel
diketahui bahwa sektor unggulan dengan
independen. Bila (+) arah garis naik, dan
syarat DLQ > 1 dan LQ > 1, merupakan
bila (‐) maka arah garis turun.
sektor pada saat ini merupakan sektor
X = subyek pada variabel independen
unggulan dan tetap unggul pada beberapa
(Pertumbuhan Ekonomi)
tahun ke depan. Untuk sektor andalan
Secara teknik harga b merupakan tangent
dengan syarat DLQ > 1 dan LQ < 1
dari perbandingan antara panjang garis
merupakan sektor yang saat ini belum
variabel dependen, setelah persamaan
unggul tetapi dalam beberapa waktu ke
regresi ditemukan.
depan berpotensi unggul. Untuk sektor
Untuk membuat peta kemiskinan pada
prospektif dengan syarat LQ > 1 dan DLQ <
setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten
1 sektor yg pada saat ini unggul tetapi tidak
Lombok Utara digunakan Analisis Tabel
berpotensi unggul pada beberapa tahun ke
Distribusi Frekwensi
depan, sedangkan sektor tertinggal
dengan syarat LQ < 1 dan DLQ < 1
dinyatakan tidak unggul untuk saat ini dan
Muhammad Alwi, Putu Karismawan, I Dewa Ketut Yudha S/Analisis Sektor Ekonomi …|75
HASIL DAN PEMBAHASAN syarat DLQ > 1 dan LQ > 1, merupakan
Identifikasi Sektor Unggulan, Andalan, sektor pada saat ini merupakan sektor
Prospektif dan sektor Tertinggal unggulan dan tetap unggul pada beberapa
Penggabungan antara analisis SLQ tahun ke depan. Untuk sektor andalan
(Location Quetient Statis) dan DLQ dengan syarat DLQ > 1 dan LQ < 1
Location Quetient Dinamis) dalam merupakan sektor yang saat ini belum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unggul tetapi dalam beberapa waktu ke
sektor unggulan, sektor andalan, sektor depan berpotensi unggul. Untuk sektor
prospektif dan sektor tertinggal yang ada prospektif dengan syarat LQ > 1 dan DLQ <
di Kabupaten Lombok Utara dengan 1 sektor yg pada saat ini unggul tetapi tidak
kriteria : berpotensi unggul pada beberapa tahun ke
Tabel 4. Klasifikasi sektor berdasarkan depan, sedangkan sektor tertinggal
nilai LQ dan DLQ pada setiap Kecamatan
dengan syarat LQ < 1 dan DLQ < 1
di Kabupaten Lombok Utara
KRITERIA LQ.> 1 LQ < 1 dinyatakan tidak unggul untuk saat ini dan
DLQ > 1 Sektor Sektor
pada beberapa waktu ke depanpum belum
Unggulan andalan
DLQ < 1 Sektor Sektor berpotensi untuk menjadi sektor unggul.
Prospektif tertinggal Berdasarkan pada tabel 4 di atas dapat
Keterangan :
dibuat klasifikasi sektor unggulan, andalan,
Berdasarkan matriks di atas dapat
Prospektif dan sektor tertinggala adalah
diketahui bahwa sektor unggulan dengan
nampak pada tabel berikut :
Tabel 5. Sektor Ungggulan, Sektor Andalan, Sektor Prospektif dan Sektor Tertinggal
Kriteria SLQ > 1 SLQ < 1
DLQ > 1 Sektor Unggulan : Sektor Ekonomi Andalan :
Sektor : Petambangan dan galian
Pengadaan Listrik dan Gas Industri pengolahan
Pengadaan Air, Pemgolahan Jasakesehatan dan kegiatan sosial,
Sampah, Limbah, dan Daur Ulang
Kontruksi
Informasi dan komunikasi
Adm Pemerintahan, pertahanan
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
sosial
DLQ < 1 Sektor Ekonomi Propektif Sektor Ekonomi Teringgal:
Perdagangan besar dan eceran, Transportasi dan Pergudangan
Reparasi mobil dan motor Jasa Keuangan dan asuransi
|76 Muhammad Alwi, Putu Karismawan, I Dewa Ketut Yudha S/Analisis Sektor Ekonomi …
Penyediaan Akomodasi dan
Makanan
Jasa Perusahaan
Real estate
Jasa pendidikan
Jasa Lainnya
Sumber data: diolah dari tabel
Berdasarkan pada tabel di atas diketahui administratif terpisah dengan Kabupaten
ada 6 sektor ekonomi unggulan, 3 sektor Lombok Barat, mengerahkan seluruh
ekonomi andalan, 6 sektor ekonomi sumberdaya pembangunan untuk
propestif dan 2 sektor ekonomi tertinggal. mengejar ketertinggalan dengan
Dengan melihat kondisi sektor ekonomi kabupaten/kota lain di Provinsi Nusa
tersebut diatas, maka pemerintah dapat Tenggara Barat dan telah menunjukkan
membuat perencanaan dalam membuat hasil yang progresif. Ini terlihat dari
strategi pembangunan ekonomi baik pertumbuhan ekonomi yang dicapai
dengan kondisi daerah Kabupaten Lombok sampai tahun 2017. Bencana alam berupa
utara. Untuk dapat mendorong gempa bumi yang terjadi tahun 2018 yang
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka meluluh lantakkan hampir seluruh
diperlukan strategi pembangunan dengan prasarana ekonomi di Lombok Utara,
memprioritaskan pengembangan sektor sehingga kegiatan ekonomi diberbagai
unggulan. sektor stagnan. Ini terlhat pada angka
Pertumbuhan Ekonomi Dan Angka pertumbuhan ekonomi tahun 2018
Kemiskinan Di Kabupaten Lombok Utara mencapai ‐0,86%.
Kabupaten Lombok Utara sejak ditetapkan
sebagai daerah otonom, dimana secara
Tabel 6. Pertumbuhan Ekonomi, Garis Kemiskinan, Penduduk Miskin di Kabupaten
Lombok Utara, Tahun 2012‐2018
Pertumbuhan Garis Kemiskinan Penduduk Miskin Penduduk Miskin
Tahun
ekonomi (%) (Rp/Kapita/ bulan) (X1000 jiwa) (%)
2012 4,08 315.276 73,48 35,97
2013 4,12 332.073 75,45 35,87
2014 4,08 347.150 72,19 34,27
2015 4,11 363.367 72,28 34,13
2016 4,59 387.265 71,02 33,21
2017 6,14 398.702 69,24 32,06
2018 ‐0,86 416.705 62,86 28,83
Muhammad Alwi, Putu Karismawan, I Dewa Ketut Yudha S/Analisis Sektor Ekonomi …|77
Berdasarkan pada table di atas dapat dibuat grafik di bawah ini:
Sumber: BPS Kabupaten Lombok Utara
Secara umum tampak pada grafik bahwa Seiring dengan keberhasilan dalam
ada korelasi dengan arah yang berlawanan memacu pertumbuhan ekonomi di
antara laju pertumbuhan ekonomi dengan Kabupaten Lombok Utara jumlah
jumlah penduduk miskin. Grafik garis penduduk miskin terus menurun, dari
pertumbuhan ekonomi dengan trend 86.340 jiwa (43,14%) tahun 2010 menjadi
meningkat di satu sisi dan di sisi lain grafik 69.240 jiwa (32,06%) tahun 2017.
garis jumlah penduduk miskin Hasil regresi menunjukkan hubungan yang
menunjukkan arah pergerakan denga berlawanan arah antara pertumbuhan
trend menurun. Secara teoritis terdapat ekonomi dan jumlah penduduk miskin
hubungan antara peningkatan dengan hasil regresi Y’= 65,87‐0,42X
pertumbuhan ekonomi dengan penurunan artinya bahwa setiap capaian peningkatan
angka kemiskinan. Peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 1% dapat
pertumbuhan ekonomi cerminan dalam menurunkan penduduk miskin sebesar 420
keberhasilan pembangunan ekonomi di jiwa. Hasil korelasi r=‐10 dan koefisien
berbagai sektor berdampak pada Determinasi sebar 1%, menunjukkan
peningkatan lapangan kerja dan bahwa penurunan jumlah penduduk
pendapatan dan bermuara pada miskin merupakan resultante dari berbagai
menurunnya jumlah penduduk miskin. faktor, antara lain stabilitas politik di
Kegiatan pembangunan di samping Kabupaten Lombok Utara, tingkat
memacu pertumbuhan ekonomi juga keamanan, kondisi perekonomian nasional
untuk menurunkan angka kemiskinan. dan global. Kondisi global sangat
|78 Muhammad Alwi, Putu Karismawan, I Dewa Ketut Yudha S/Analisis Sektor Ekonomi …
menentukan aktifitas kegiatan ekonomi di Data Peta Kemiskinan akan berguna untuk
Lombok Utara, mengingat sektor menentukan target secara tepat untuk
pariwisata dengan andalan tiga Gili, yaitu program bantuan sosial. Jika pemerintah
Gili Air, Terawangan dan Gili Meno, daerah, misalnya, ingin melaksanakan
merupakan sektor andalan dan sangat sebuah program terkait kemiskinan dan
ditentukan oleh faktor keamanan dan ketimpangan, informasi dari peta
kondisi perekonomian global. Bencana kemiskinan ini dapat digunakan sebagai
alam gempa bumi yang terjadi tahun 2018 basis lokasi kecamatan atau desa yang
dengan isu Tsunami yang sangat cepat diprioritaskan untuk mendapatkan
menyebar seiring dengan kemajuan program.
telekomunikasi, dimana informasi sangat Adapun data peta kemisikinan pada
cepat sampai di masyarakat dunia, sangat tingkat kecamatan dan Desa yang ada di
berpengaruh pada perekonomian Kabupaten Lombok Utara dapat dilihat
Kabupaten Lombok Utara, dimana sektor pada tabel berikut :
pariwisata terdampak, tamu baik domestik Tabel 7. Jumlah Penduduk Miskin Pada
Setiap Kecamatan Di Kabupaten Lombok
maupun mancanegara tidak ada yang
Utara
berani berkunjung ke tiga Gili. No Nama Jumlah
Kecamatan Penduduk
Gambar 1 Peta Kemiskinan di Kabupaten
miskin (Orang)
Lombok Utara
1 Tanjung 2594
2 Bayan 1585
3 Kayangan 1071
4 Gangga 507
5 Pemenang 495
Sumber : Diolah
Berdasarkan pada tabel di atas diketahu
bahwa jumlah penduduk miskin di
Kabupaten Lombok Utara adalah di
Kecamatan Tanjung jumlah penduduk
miskin sejumlah 2594 orang dan
Kecamatan Bayan menempat urutan
kedua dengan sejumlah penduduk miskin
1585.
Dengan demikian jika pemerintah ingin
Sumber: BPS Kabupaten Lombok Utara melaksanakan program yang terkai
Muhammad Alwi, Putu Karismawan, I Dewa Ketut Yudha S/Analisis Sektor Ekonomi …|79
kemiskinan hendaknya di priotaskan Utara yang telah dibahas dalam bab IV
Kecamatan Tanjung. Desa yang terbanyak dapat simpulkan sebagai berikut :
penduduk miskin secara berut nampak 1. Berdasarkan Analisis SLQ dan DLQ
pada table 8 berikut : diketahui bahwa dari 17 sektor
Tabel 8 Jumlah Penduduk miskin di KLU ekonomi dalam PDRB kabupten
No Nama Jumlah Lokasi Lombok Utara terdapat 6 sektor
Desa Penduk Kecamatan
unggulan yaitu sektor Pengadaan
Miskin
(Jiwa ) Listrik dan Gas, sektor Pengadaan Air,
1
Sokong 932 Tanjung
Pengolahan Sampah,Limbah, dan Daur
2
Sigar 926 Tanjung
Penjalin Ulang, sektor Kontruksi, sektor
3 Sambik 541 Bayan Inormasi dan komunikasi, sektor Adm
Elen
4 Sesait 481 Kayangan Pemerintahan, pertahanan, Jaminan
5 Pemenang 391 Pemenang Sosial Wajib dan sektor Jasa Kesehatan
Barat
Sumber: Data Diolah dan Kegiatan sosial
adalah terdapat pada Desa Sokong dan antara pertumbuhan ekonomi dan
Desa Segar Penjalin dan setelah itu pada perkembangan jumlah penduduk
perhitungan yang telah dilakukan dengan dengan trend meningkat di satu sisi
penduduk miskin di Kabupaten Lombok bahwa jumlah penduduk miskin yang
terbanyak adalah pada Kecamtan
|80 Muhammad Alwi, Putu Karismawan, I Dewa Ketut Yudha S/Analisis Sektor Ekonomi …
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin, 1992, Ekonomi Pembangunan, STIE YKPN, Yogyakarta.
Azis, Iwan Jaya, 1994, Ilmu Ekonomi Regional dan Beberapa Aplikasinya di Indonesia, Lembaga
Penerbit, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Bendavid‐Val, Avrom, 1991, Regional and Local Economic Analysis for Practioners, Praeger
Publisher, Fourt Edition, New York and London.
Hoover, Edgar M., 1975, An Introduction to Regional Economics, Alfred A. Knopf, NewYork,
Second Edition.
Irmanelly dan Saleh A, 2013. Analisis Sektor Unggulan dan Hubungannya dengan ketenaga
kerjaan dan kemiskinan di Provinsi Jambi, Jurnal Development Volume 1 no1.
Kadariah, 1985, Ekonomi Perencanaan, Lembaga Penerbit, Fakultas Ekonomi
UniversitasIndonesia, Jakarta.).
Martono, Pan Budi, 2007,Perencanaan Pengembangan Ekonomi Masyarakat Kabupaten
GorutBadan Perencanaan Daerah Kabupaten Gorontalo. Limboto
Maulana Yusuf, 1999. Ekonomi dan Keuangan Indonesia (EKI) Volume XLVII No 2
Muhammad Alwi, Putu Karismawan, I Dewa Ketut Yudha S/Analisis Sektor Ekonomi …|81
Richardson, H., W., 1977. Dasar‐dasar Ilmu Ekonomi Regional, (terjemahan paul Sihotang),
Lembaga Penerbitan, FE‐UI, Jakarta.
Setiawan dan I Dewa Made Darma, 2012. Peranan Sektor Unggulan terahadap pertumbuhan
Ekonomi Daerah, Pendekatan Inputi Output Multiregional dan Interegional, Jawa
Timur, Bali dan NTB, Jurnal Sosial Ekonomi(S.I) Nov 2012 ISSN 2615‐6628.
Suryana, 2000. Ekonomi Pembangunan, Problema dan Pendekatan, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta.
Sjafrizal, 1997. Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Indonesia Bagian Barat, Prisma No 3
LP3SJakarta
................2008, Ekonomi Regional : Teori dan Aplikasi, Baduose Media, Padang
Tarigan, R. 2012. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Widodo, Tri 2006, Perencanaan Pembangunan Aplikasi Komputer Era Otonomi Daerah,
Yogyakarta