Anda di halaman 1dari 12

MODUL SKILL UROLOGI DIVERSI URIN

(KATETERISASI URETRA PRIA DAN WANITA,


KATETERISASI MANDIRI BERSIH BERKALA
DAN ASPIRASI SUPRAPUBIK)
(REVISI MODUL TAHUN 2019)

DEPARTEMEN UROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2020
Penulis / kontributor Modul

Dr. dr. Besut Daryanto Sp.B Sp.U(K)

dr. Paksi Satyagraha Sp. U(K)

dr. Pradana Nurhadi Sp. U

dr. Kurnia Penta Seputra Sp. U(K) dr.

Akmal Fawzi Yusril Umam

dr. Agung Aditya Indra

dr. Hikmat Satria

2
DESKRIPSI MODUL PEMASANGAN KATETER URETRA PADA PRIA DEWASA

Pemasangan kateter uretra pada pria adalah salah satu keterampilan


yang harus di kuasai oleh dokter umum baik indikasi kontraindikasi
Latar Belakang
maupun prosedur pemasangannya. Salah satu indikasi yang paling
banyak untuk pemasangan kateter uretra adalah retensi urin akut.
Setelah selesai mengikuti pembelajaran, peserta mampu melakukan
Tujuan Pembelajaran
keterampilan pemasangan kateter uretra pada pria
- Demonstrasi dengan model anatomik
Metoda Pembelajaran - Berlatih mandiri dengan model anatomik

- Set model anatomik pemasangan kateter uretra pria


- Kateter folley no 14fr atau 16fr
- Urobag
- Spuilt 10cc
- Water for injection
Alat Bantu - Jelly lidocaine
- Sarung tangan steril
- Pinset anatomis
- Kassa steril
- Povidone iodine 10 %
- Doek Lubang steril

Waktu 6 menit

- Dr. dr. Basuki B. Purnomo, Sp.U(K)


- Dr. dr. Besut Daryanto, Sp.B, Sp.U(K)
- dr. Kurnia Penta Seputra, Sp.U(K)

Daftar Instruktur - dr. Paksi Satyagraha, M.Kes, Sp.U (K)


- dr. Pradana Nurhadi, Sp.U
- dr. Taufiq Nur Budaya, Sp.U
- dr. Andri Kustono, Sp.U
- dr. Medianto, Sp.U

Evaluasi Check list

Thomas Tailly, MD, MSc, and John D. Denstedt, MD, FRCSC, FACS; Fundamentals
Referensi
of Urinary Tract Drainage; Cambell-Walsh Urology Eleventh Edition (2016)

3
KETERAMPILAN
PEMASANGAN KATETER URETRA PADA
PRIA
Nama :
NIM :
Kelompok :
Tanggal :
NILAI
JENIS KEGIATAN 0 1 2
1. Memberikan salam, memperkenalkan diri dan menjelaskan semua prosedur kateterisasi, serta
memberikan persetujuan tindak medik
2. Mempersilahkan pasien untuk tidur terlentang dan meluruskan kaki pada ruang tindakan.
3. Menyiapkan alat dan bahan untuk pemasangan kateter dan memastikan semua berfungsi baik
4. Memakai apron dan mencuci kedua tangan sesuai tekhnik cuci tangan WHO 2019
5. Memakai sarung tangan steril
6. Melakukan desinfeksi dengan gerakan melingkar dari luar ke dalam, mulai dari meatus urethra,
sekeliling penis, pubis, skrotum dan perineum dengan kasa yang dibasahi dengan povidone
iodine 10%. Memasang kain steril (duk lubang) sebagai pembatas lapangan tindakan. Jika
preputium belum sirkumsisi, retraksi preputium hingga proksimal, bersihkan glans penis dengan
povidone iodine.
7. Memberitahu pasien bahwa saluran kemihnya akan dimasukkan obat pelicin anastesi.
Memasukkan jelly lidocaine ke meatus uretra eksternus secara perlahan dan menahannya
selama minimal 10 menit.
8. Memegang penis dengan tangan kiri dan menarik penis pasien dengan posisi hingga hampir
ekstensi.
9. Memasukkan kateter secara perlahan (gently) dengan ujung kateter dipegang dengan pinset,
pangkal kateter dipegang antara jari keempat dan kelima, kateter dimasukkan ke uretra sampai
ujung percabangan kateter.
10. Jika terasa hambatan karena kontraksi otot sfingter eksterna. Meminta pasien lemas/rileks
hingga rasa nyeri berkurang.
11. Setelah kateter masuk sampai percabangan dan keluar urin, hubungkan kateter dengan urin bag.
12. Mengisi balon kateter sesuai ukuran yang tertera (10 cc menggunakan Aquadest atau WFI), dan
menarik kateter keluar untuk menilai kalau balon sudah terisi dan berfungsi sebagai fiksator
kateter, lepas duk lubang
13. Membersihkan gland penis dan mengembalikan preputium ke posisi semula. Kateter di fikasi
pada perut sebelah bawah atau paha sebelah atas
14 Melakukan Pencatatan : Inisial urine, warna urine, tanggal pemasangan, dan volume balon
kateter.
15. Memberi nasehat kepada pasien tentang pemakaian kateter, cara mengosongkan urobag, cara
merawat kateter dan rencana tindakan selanjutnya
JUMLAH NILAI

4
Keterangan: 0 = tidak dikerjakan Tutor,
1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar
2 = dikerjakan dengan benar

(………………………………………..)

5
DESKRIPSI MODUL PEMASANGAN KATETER URETRA PADA WANITA DEWASA

Pemasangan kateter uretra pada wanita adalah salah satu keterampilan


yang harus di kuasai oleh dokter umum baik indikasi kontraindikasi
Latar Belakang
maupun prosedur pemasangannya. Salah satu indikasi yang paling
banyak untuk pemasangan kateter uretra adalah retensi urin akut.
Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan keterampilan
Tujuan Pembelajaran
pemasangan kateter uretra pada wanita
- Demonstrasi dengan model anatomik
Metoda Pembelajaran - Berlatih mandiri dengan model anatomik

- Set model anatomik pemasangan kateter uretra wanita


- Kateter folley no 14fr atau 16fr
- Urobag
- Spuilt 10cc
- Water for injection
Alat Bantu - Jelly lidocaine
- Sarung tangan steril
- Pinset anatomis
- Kassa steril
- Doek Lubang steril
- Normal saline 0,9%

Waktu 6 menit

- Dr. dr. Basuki B. Purnomo, Sp.U(K)


- Dr. dr. Besut Daryanto, Sp.B, Sp.U(K)
- dr. Kurnia Penta Seputra, Sp.U(K)

Daftar Instruktur - dr. Paksi Satyagraha, M.Kes, Sp.U (K)


- dr. Pradana Nurhadi, Sp.U
- dr. Taufiq Nur Budaya, Sp.U
- dr. Andri Kustono, Sp.U
- dr. Medianto, Sp.U

Evaluasi Check list

Thomas Tailly, MD, MSc, and John D. Denstedt, MD, FRCSC, FACS;
Referensi Fundamentals of Urinary Tract Drainage; Cambell-Walsh Urology Eleventh
Edition (2016)

6
Jeong,I. Park, et al, (2010) Comparison of catheter-assocated urinary
tract infection rate by perineal aare Agents in intensive care units. Asian
Nursing Research, 4(3), 142-150

7
KETERAMPILAN
PEMASANGAN KATETER URETRA
PADA
Nama :
NIM :
Kelompok :
Tanggal :

NILAI
JENIS KEGIATAN 0 1 2
1. Memberikan salam, memperkenalkan diri dan menjelaskan semua prosedur kateterisasi, serta
memberikan persetujuan tindak medik
2. Mempersilahkan pasien untuk tidur terlentang dengan posisi lithotomi pada ruang tindakan.
3. Menyiapkan alat dan bahan untuk pemasangan kateter dan memastikan semua berfungsi baik
4. Memakai apron dan mencuci kedua tangan sesuai standard WHO 2019
5. Memakai sarung tangan steril
6. Membersihkan meatus urethra, sekeliling vagina, pubis, dan perineum dengan kasa yang dibasahi
dengan normal saline 0,9% dan memasang kain steril (duk lubang) sebagai pembatas lapangan
tindakan
7. Memberitahu pasien bahwa saluran kemihnya akan dimasukkan obat pelicin anastesi.
Memasukkan jelly lidocaine ke meatus uretra eksternus secara perlahan dan menahannya selama
minimal 10 menit.
8. Tangan kiri membuka labia hingga terlihat meatus urethra eksterna dengan jelas.
9. Memasukkan kateter dengan ujung kateter dipegang dengan pinset, pangkal kateter dipegang
antara jari keempat dan kelima, kateter dimasukkan sepanjang setengah panjang kateter ke
uretra sampai urine mengalir keluar
10. Menyambung kateter dengan saluran pembuangannya (urine bag).
11. Mengisi balon kateter sesuai ukuran yang tertera (10 cc menggunakan Aquadest atau WFI).
12. Menarik kateter keluar untuk menilai kalau balon sudah terisi dan berfungsi sebagai fiksasi
kateter, lepas duk lubang
13. Membersihkan labia dan Kateter di fikasi pada perut sebelah bawah atau paha sebelah atas
14 Melakukan Pencatatan : inisial urin, warna urine, tanggal pemasangan, dan volume balon kateter.
15. Memberi nasehat kepada pasien tentang pemakaian kateter, cara mengosongkan urobag, cara
merawat kateter dan rencana tindakan selanjutnya

JUMLAH NILAI

Tutor,
Keterangan: 0 = tidak dikerjakan
3 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar
4 = dikerjakan dengan benar

(………………………………………..)

8
DESKRIPSI MODUL ASPIRASI SUPRAPUBIK

Aspirasi suprapubik adalah tindskan emergensi yang dilakukan pada


kasus pasien dengan retensi urine dan gagal dilakukan pemasangan
Latar Belakang kateter uretra, tujuannya adalah mengurangi jumlah volume urin pada
kandung kemih supaya mengurangi kesakitan pada pasien sebelum
dilakukan rujukan ke ahli urologi
Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan keterampilan
Tujuan Pembelajaran
aspirasi suprapubik
- Demo dengan video
Metoda Pembelajaran - Demonstrasi dengan model anatomik
- Berlatih mandiri dengan model anatomik

- Set model anatomik kateter uretra


- Sarung tangan steril
- Pinset Anatomis + sirurgis
- Kassa steril
- Povidone iodine 10%
Alat Bantu - Doek Lubang steril
- Spuilt 3 cc
- Lidocaine HCl 2%
- Spuilt 20 cc atau 50 cc
- jarum infus 14 atau 16 gauge
- plester

Waktu 10 menit

- Dr. dr. Basuki B. Purnomo, Sp.U(K)


- Dr. dr. Besut Daryanto, Sp.B, Sp.U(K)
- dr. Kurnia Penta Seputra, Sp.U(K)

Daftar Instruktur - dr. Paksi Satyagraha, M.Kes, Sp.U (K)


- dr. Pradana Nurhadi, Sp.U
- dr. Taufiq Nur Budaya, Sp.U
- dr. Andri Kustono, Sp.U
- dr. Medianto, Sp.U

Evaluasi Check list


Wein A.J, et al. Infections and Inflammation : Suprapubic Aspiration. Campbell-Walsh Urology Eleventh

Referensi Edition. Elsevier Publisher. 2016;III:250.


Newman CG, O’Neill P, Parker A. Pyuria in infancy, and the role of suprapubic aspiration of urine in diagnosis
of infection of urinary tract. Br Med J 1967;2:277–9.

9
KETERAMPILAN
ASPIRASI
SUPRAPUBIK
Nama :
NIM :
Kelompok :
Tanggal :

NILAI
JENIS KEGIATAN 0 1 2
1. Memberikan Salam, Memperkenalkan diri, menjelaskan semua prosedur
aspirasi suprapubik pada pasien dan meminta persetujuan tindak medik
2. Mempersilahkan pasien untuk tidur terlentang dan meluruskan kaki pada ruang privat.
3. Menyiapkan alat dan bahan untuk aspirasi suprapubik dan memastikan semua
berfungsi baik
4. Memakai apron plastik dan mencuci kedua tangan sesuai kaidah WHO 2019
5. Memakai sarung tangan steril
6. Membersihkan perut bagian bawah, dengan batas 2 cm diatas umbilikus, batas lateral
SIAS dan batas bawah 3 cm dibawah simfisis pubis dengan kasa yang dibasahi dengan
povidone iodine 10%.
7. Pastikan kandung kemih teridentifikasi (terpalpasi) dengan jelas.
8. Memasang kain steril (duk lubang) sebagai pembatas lapangan tindakan
9. Palpasi simfisis pubis dan lakukan anestesi 2 cm di atas simfisis pubis dengan injeksi
lidocaine 2% pada daerah yang akan dilakukan aspirasi
10. Siapkan Jarum infus ukuran besar no 14 atau 16 gauge
11. Masukkan jarum infus tersebut pada perut bagian bawah, midline, dua jari (2 cm)
diatas simfisis pubis tegak lurus kearah caudal, sampai keluar urine.
12. Jika setelah memasukan jarum masih tidak ada urin yang keluar, maka tarik keluar
perlahan jarum hingga ujung jarum berada di jaringan subkutan, lalu ganti arah sekitar
10° ke arah yang berbeda hingga urin keluar. Lakukan maksimal 3 kali
13. Sambungkan infus ke spuilt 20 cc atau 50 cc, aspirasi urine sebanyak yang bisa
diaspirasi.
14. Setelah urine sudah tidak bisa diaspirasi, lepaskan infus, tutup dengan kassa dan
plester di bekas tusukan jarum
15. Membuat laporan pelaksanaan prosedur tindakan
16. Segera rujuk ke ahli urologi

JUMLAH NILAI

1
Keterangan: 0 = tidak dikerjakan
Tutor,
1 = dikerjakan tetapi kurang sesuai/benar
2 = dikerjakan dengan benar

1
Jumlah nilai
Nilai akhir =-----------------------------x 100 =
32

Anda mungkin juga menyukai