Anda di halaman 1dari 13

JENIS DAN PERSENTASE PARASITOID TELUR HAMA PENGGULUNG

DAUN PISANG (Erionata thrax L.) (LEPIDOPTERA: HESPERIIDAE)

LAPORAN

OLEH :

ROTUA HOTMAULI SIMBOLON


180301187
AGROTEKNOLOGI
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
PENGENDALIAN HAYATI

PRAKTIKUM PENGENDALIAN HAYATI


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2023
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pisang merupakan merupakan salah satu tanaman yang mudah

dibudidayakan. Budidaya pisang, tidak akan lepas dengan permasalahan hama.

Salah satu hama utama yang menyerang tanaman pisang adalah ulat penggulung

daun pisang Erionata thrax L. (Lepidoptera: Hesperiidae).Kerusakan yang

ditimbulkan hama ini pada tanaman pisang bervariasi (Cock, 2015).

Salah satu hama yang menyerang tanaman pisang adalah Erionata thrax
L.. Hama ini menyerang bagian daun pisang dan dikenal sebagai ulat penggulung
daun pisang. Apabila dibiarkan, tanaman akan menjadi gundul dan hanya tampak
tulang daunnya. Serangan pertama hama penggulung daun pisang terjadi
diperkebunan pisang Hawaii pada bulan Agustus 1973. Saat ini hama tersebut
telah tersebar luas dan menyebabkan kerusakan serta kerugian yang cukup berarti
di Asia Tenggara terutama di Thailand, Malaysia, Philipina, Guam, India dan
Indonesia. ( Kalshoven, 2011).
Larva berwarna hijau muda dan ditutupi lapisan tepung berwarna
putih,dan panjangnya sekitar 7 cm. Telur berwarna kuning dan diletakkan oleh
serangga betina dewasa di bagian tepi permukaan bawah daun. Larva yang keluar
dari telur akan memotong lamina daun mulai dari pinggir dan menggulungnya.
Imago dewasa berwarna coklat, dan aktif pada sore dan pagi hari. Kerusakan
yang berat terutama terjadi pada musim kemarau. Pertanaman pisang di tempat
yang terlindungi dari angin kerusakannya akan semakin berat (Susiawan, 2016).
Ulat penggulung daun, E. thrax merupakan hama yang serangan dan
kepadatannya cukup tinggi. Kerusakan yang disebabkan serangan hama ini
bervariasi antara 34-47% dengan kepadatan populasi perpohon pisang 1,73-5,47
ekor. Dari pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa keberadaan hama
ulat penggulung daun pisang sangatlah penting sangat penting, hal ini
dikarenakan intensitas serangan hama tersebut akan sangat berpengaruh terhadap
hasil dari tanaman pisang yang akan didapatkan sehingga perlu dilakukan
penelitian tentang perhitungan intensitas serangan ulat penggulung daun pisang E.
thrax yang nantinya akan dapat ditentukan perlakuan yang tepat untuk
meminimalisir disebabkan oleh OPT tersebut. (Soemargono et al., 2019).
Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui persentase

parasitasi dan jenis parasitoid ulat pengulung daun pisang Erionata thrax L. di

kebun yang berlokasikan Durin Tunggal, Kec. Pancur Batu, Kabupaten Deli

Serdang, Sumatera Utara 

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan penulisan dari laporan ini adalah sebagai salah satu

syarat untuk memenuhi komponen penilaian pada Praktikum Pengendalian Hayati

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

Medan dan sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.


BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum

Adapun praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tanaman

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

dengan ketinggian ± 32 mdpl pada hari Senin, 06 Februari 2023 pada pukul 08.00

WIB sampai dengan selesai.

Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan adalah gunting untuk memotong kain kasa

dan daun pisang yang berlebihan, wadah plastik berbentuk silinder dengan

diameter 27 cm sebagai tempat pengamatan pupa dan tempat pupa hingga berubah

menjadi imago, botol vial sebagai tempat pengawetan basah imago atau parasitoid

Erionata thrax L., serta kamera untuk mendokumentasikan kegiatan dan hasil

praktikum, kain kasa sebagai penutup wadah plastik, karet untuk mengikat kain

tile pada wadah plastik, kertas dan alat tulis untuk mencatat hasil praktikum,

Adapaun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tisu sebagai

alas penempatan gulungan daun berisi pupa, alkohol sebagai bahan untuk

mengawetkan basah imago atau parasitoid Erionata thrax L., serta gulungan

daun pisang yang berisi pupa Erionata thrax L.

Prosedur Percobaan

Adapun prosedur percobaan yang dilakukan dalam praktikum ini adalah

sebagai berikut:

1. Disiapkan wadah plastik dengan melapisi alasnya dengan tisu yang

berdiameter 20 cm
2. Dipotong kain kasa dengan gunting dan disesuaikan hingga dapat

menutup sempurna wadah plastic agar udara bias masuk kedalam wadah

3. Disiapkan karet yang cukup panjang dan kuat untuk mengikat kain kasa

pada wadah plastic agar ulat penggulung daun pisang tidak keluar

4. Diambil gulung daun pisang yang berisi pupa Erionata thrax L.

5. Dimasukkan gulungan daun pisang kedalam toples dengan posisi tegak

6. Diamati perubahan dan hasil akhir yang terjadi pada pupa,diamati pupa

hingga berubah menjadi parasitoid dan berubah menjadi imago

7. Didokumentasikan imago atau parasitoid yang keluar dari pupa dengan

kamera

8. Diawetkan imago atau parasitoid dengan memasukannya ke dalam botol

vial berisi alcohol

9. Dicatat jenis dan persentase parasitasi yang didapat kan dari lahan

perkebunan

10. Dibuat laporan praktikum


HASIL DAN PEMABAHASAN

Hasil

Tanaman Inang : Tanaman Pisang (Musa Sp.)


Jumlah Ulat : Erionata thrax L. (10 Ekor)
Lokasi Pengambilan : Durin Tunggal, Kec. Pancur Batu, Kabupaten Deli
Serdang, Sumatera Utara 
Tabel 1. Gambar Pupa, Imago dan Parasitoid
No Gambar Keterangan

1. Larva Penggulung Daun Pisang - 7 ulat penggulung daun

(Eironota thrax L.) pisang yang diambil dari

lapangan dengan ciri larva:

- Larva berwarna hijau yang

di tutupi oleh lapisan seperti

tepung berwarna putih.

- Panjang larva berukuran 4-

cm dengan ujung kepala

berwarna coklat dan hitam

pekat.

- Larva yang sudah menua dan

akan menjadi pupa akan

berwarna kekuningan dengan

panjang larva sekitar 4-5 cm

yang di lapisi lilin seperti

tepung berwarna putih.


2 Pupa (Erionata thrax L. ) - Larva yang berhasil berubah

menjadi pupa, dengan ciri-

ciri sebagai berikut:

Pupa berwarna kuning

cokelat dan tertutup lapisan

lilin berwarna putih seperti

pada larva

- Panjang pupa sampai 5 cm

dan memiliki proboscis

panjang yang mencapai

bagian ujung daun

- Daun pisang tempat ulat

menggulung berubah warna

menjadi coklat dan kering.

3 Ngengat (Erionata thrax L. ) - 6 pupa penggulung daun

pisang sudah berubahan

menjadi imago dengan ciri-

ciri sebagai berikut:

- Berwarna cokelat pada


bagian atas dan samping

sayap lebar terbentang.

- Pada sayap depan terdapat

bercak agak terang, berwarna

kuning, dantegak lurus

3 Pupa Terparasit - 1 Pupa berubah menjadi

parasitoid dengan ciri-ciri

sebagai berikut:

- Pupa menjadi berwarna

kehitaman

- Terdapat lubang pada bagian

tubuh pupa

- Lapisan lilin lebih sedikit

dibandingkan dengan pupa

lain

Ciri-ciri parasitoid

1. Warna tubuh berwarna kuning

2. Memiliki spot spot hitam pada

bagian pronotum, abdomen

dan tungkai belakang.

3. Ukuran tubuh yang besar

sekitar 10-14 mm

4. Memiliki antenna panjang

berwarna coklat kehitam


hitaman.

5. Ovipositor panjang berwana

hitam

Tabel 2. Data Persentasi parasitasi


No Hama Persentase

1 Imago Erionata thrax L. = Jumlah imago / seluruh larva × 100 %

= 7/10×100%

= 70 %

2 Pupa Erionata thrax L. = Jumlah imago / seluruh larva × 100 %

= 7/10×100%

= 70 %

3 Parasitoid = Jumlah imago / seluruh larva × 100 %

= 1/10×100%

= 10 %

Pembahasan

Pupa E. thrax ditemukan di dalam gulungan yang berukuran besar. Daun

yang menggulung sudah layu atau kuning kecoklatan (kering), dan rekatannya

lebih kuat dibandingkan dengan gulungan yang berisi larva. Pupa yang ditemukan

di lapngan ada yang berwarna kuning dan ada berwarna hitam kecoklatan, Pupa

yang berwarna kuning biasanya tidak terparasit dan apabila disentuh pupa akan

bergerak. Pupa yang tidak bergerak jika disentuh sudah pasti terparasit. Pada saat

pengamatan di ruangan terdapat musuh alami atau parasitoid yang menyerang

vase pupa yaitu Bracymeria lasus, tubuh dari pupa tersebut berlubang-lubang.
Jumlah parasitoid ditentukan dari segi ukuran pupa, berkisar antara 1-20

serangga, berdasarkan hasil praktikum di dapat kan bahwa pupa yang terparasit

ada sebanyak 1 pupa dengan jumlah parasitoid nya sebnayak 1 ekor. Gejala yang

muncul akibat serangan musuh alami dari spesies Xanthopimpla yaitu tubuh pupa

berwarna coklat dan tidak bergerak, apabila dibedah Xanthopimpla akan terlihat

dan tubuhnya masih menguncup. Hal ini sesuai dengan literature Hidayat (2013)

yang menyatakan bahwa banyak factor yang menyebabkan tinggi rendahnya

pupa terparasit diantara nya adalah Faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya

parasitoid adalah letak geografis yang membatasi penyebaran parasitoid tersebut.

Jumlah parasitoid yang melimpah dapat disebabkan karena parasitoid tersebut

sudah menyebar ke daerah yang lain. Selain itu, disebabkan oleh jumlah makanan

yang terpenuhi bagi kelangsungan hidup parasitoid tersebut.

Imago E. thrax adalah kupu-kupu berwarna coklat dengan bintik kuning

pada kedua sayapnya. Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan didapat bahwa

pupa yang berubah menjadi imago sebanyak 4 pupa, dengan ciri ciri yaitu

berwarna coklat dan terdapat bintik kuning. Hal ini sesuai dengan literature

kalshoven (2018) yang menyatakan bahwa Panjang rentangan sayapnya kira-kira

7.5 cm. Imago menghisap madu atau nektar bunga pisang. Imago aktif pada sore

hari dan pagi hari. Siklus hidup E. thrax di Bogor 5 – 6 minggu.

Pupa E. thrax terdiri dari dua warna apabila pupa berwarna kekuningan

kemungkinan pupa akan berubah menjadi imago, namun apabila pupa berwarna

kehitaman dan tidak bergerak saat disentuh dengan adanya lubang disekitar tubuh

hal ini menandakan bahwa pupa tersebut kemungkinan terserang oleh parasitoid,

dari hasil praktikum yang dilakukan ditemukan bahwa terdapat pupa sebanyak 5
pupa dengan ciri ciri pupa berwarna kekuningan dan masih banyak nya lapisan

lilin disekitar tubuh dari pupa.


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Jenis parasitoid yang dapat menyerang ulat penggulung daun pisang

Erionata thrax L. adalah Brachymeria lasus, dengan ciri abdomen

berwarna hitam dan anthena pendek serta tidak membesar di ujung

2. Imago Erionata thrax L. yang sehat memiliki tubuh berwarna cokelat pada

bagian atas dengan sayap depan memiliki tiga bercak kuning agak terang

3. Pupa Erionata thrax L. yang terserang parasitoid Brachymeria lasus

memiliki ciri berupa perubahan warna menjadi hitam, keras, dan tidak

bergerak apabila disentuh serta memiliki lubang ketika parasitoid telah

keluar dari pupa

4. Persentase pupa ulat penggulung daun Erionata thrax L. yang terparasit

Brachymeria lasus di kebun yang berlokasi Durin Tunggal, Kec. Pancur

Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara  sebanyak 10 %

Saran

Adapun saran yang bisa penulis berikan adalah supaya dilakukan

perbanyakan parasitoid yang berfungsi untuk menekan perkembangan dari hama

Erionata thrax L. Pada tanaman pisang di daerah Durin Tunggal, Kec. Pancur

Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 


DAFTAR PUSTAKA

Cok JN. 2015. Population dynamic, within-field and within-plant distribution of


the banana skipper (Erionata thrax) Lepidoptera: Hesperiidae and its
parasitoids in Penang, Malaysa. PhD thesis submitted to the school of
Biological Sciences, Scienses University of Malaysa 199p.

Hidayat, L Dkk. 2013. Kemelimpahan Dan Keragaman Jenis Parasitoid Hama


Penggulung Daun Pisang Erionata thrax L. Di Kabupaten Lampung
Selatan. Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Kalshoven LGE. 2018. The Pest Of Crops In Indonesia. Laan PA van der,
penerjemah. Jakarta: Ichtiar Baruvan Hoeve. Terjemahan dari: De Plagen
van de Cultuurgewassen in Infonesie

Soemargono, E. dan N. Yuliarti. 2019. Distribusi dan Kelimpahan Parasiotid


Telur, Telenomus spp di Sumatera Barat: Status dan Potensinya Sebagai
Agens Pengendali Hayati. Padang. J. Entomol. Indon. 3(2):104-113.

Susiawan, E. dan N. Yuliarti. 2016. Distribusi dan Kelimpahan Parasiotid Telur,


Telenomus spp di Sumatera Barat: Status dan Potensinya Sebagai Agens
Pengendali Hayati. Padang. J. Entomol. Indon. 3(2):104-113.

Waterhouse DF, Birribi D, David V. 1989. Economic benefits to Papua New


Guinea and Australia from Biological control of banana skipper (Erionata
thrax). CSIRO of Entomology, Australia, 36pp.

Anda mungkin juga menyukai