Anda di halaman 1dari 5

FUNDUS REFLEK

No. Item yang dinilai nilai


0 1 2
1 Basmalah
2 Melakukan informed consent
3 Tetes mata dengan mydriasil 2% dan tunggu sekitar 20 menit sampai pupil midriasis
4 Letakkan lampu pijar dibelakang penderita
5 Dengan menggunakan cermin lubang kumpulkan sinar pada lampu pijar dan arahkan cermin lubang pada pupil
penderita
6 Pemeriksa mengamati warna yang tampak pada pupil penderita dari lubang cermin
7 Menyempaikan hasil pemeriksaan
8 Hamdalah
+ : warna merah jingga terang
- : warna gelap/hitam

FOKAL ILLUMINATION

No Item yang dinilai nilai


. 0 1 2
1 Basmalah
2 Melakukan informed consent
3 Meletakkan lampu pijar disamping depan penderita
4 Memfokuskan sinar lampu pijar dengan lensa +20 D sampai terbentuk
filament pada bagian mata yang akan diperiksasegmen anterior bola mata
dan adneksa (suprasilia, palpebra, silia, konjungtiva, kornea, COA, iris pupil,
lensa)
5 Menyampaikan hasil pemeriksaan
6 Hamdalah
TES FLUORESEIN

 Tujuan :
Tes untuk mengetahui adanya kerusakan atau defek pada epitel kornea
 Dasar :
Zat warna fluoresein akan berubah berwarna hijau pada media alkali. Zat warna fluoresein bila menempel pada epitel kornea yang
defek akan memberikan warna hijau karena jaringan epitel rusak bersifat lebih basa
No Aspek keterampilan dan medis yang dilakukan

Pemeriksaan defek kornea*


1. Menyampaikan inform consent
2. Menetes mata yang akan diperiksa dengan floresin 2%
3. Membilas dengan aquabidest
4. Mengamati ada tidaknya warna kuning kehijauan pada kornea
5. Menyampaikan hasil pemeriksaan
Pemeriksaan ada tidaknya sumbatan saluran lakrimal**
1. Menyampaikan inform consent
2. Menetes mata yang akan diperiksa dengan floresin 2%
3. Menutup satu lubang hidung pada sisi bola mata yang telah ditetes dengan floresin
Meminta penderita untuk sisi
4. Melihat ada tidaknya bercak fluoresin pada kapas
5. Menyampaikan hasil pemeriksaan
 Nilai* :
Bila terdapat warna hijau pada kornea berarti terdapat defek pada epitel kornea.  +
 Zat warna fluoresin hanya akan diikat oleh sel – sel di bawah lapisan epitel terluar
 Akan tampak fluoresensi pada kasus keratitis superfisial, ulkus kornea, erosi kornea
 Tes fluoresin (-) pada keratitis profunda, sikatrik kornea

 Nilai** :
Bila terlihat zat warna fluoresein pada kertas tissue berarti system ekskresi lakrimal baik
Keratoskop Placido
 Tujuanà mengetahui permukaan & kelengkungan kornea.
 Cara pemeriksaan :
pemeriksa menghadap jendela pasien membelakangi jendela. Pemeriksa akan melihat refleksi dari garis-garis
konsentris pada kornea melalui lubang. Supaya lebih jelas, dimuka lubang ditambah lensa positif misal + 20 D.

 Kriteria
Kelainan-kelainan yang dapat dijumpai :
 Lingkaran kontinyu tetapi ada bagian yang tidak mengkilat (kabur) ; mrintis (bergerigi). Ini tanda edema
kornea.
 Lingkaran tidak kontinyu : defek epitel kornea; misal pada ulkus kornea, erosio, vulnus, fistula kornea.
 Lingkaran mengkilat, kontinyu, konsentris tetapi berkelok-kelok : ada sikatrik pada kornea
 Lingkaran mengkilat, kontinyu, oval dan tidak konsentris : astigmatisme.
PEMERIKSAAN TEKANAN INTRA OKULER (TIO)

No Aspek keterampilan dan medis yang dilakukan Nilai

0 1 2
1. Menyampaikan inform consent
2. Penderita disuruh melirik ke bawah tapi jangan memejamkan mata
Kedua telunjuk pemeriksa diletakkan pada kulitkelopak mata atas penderita
3. Jari-jari bersandar pada dahi penderita
Satu telunjuk mengimbangi tekanan sedangkan telunjuk lain menekan bola
4. Mata untuk merasakan ada tidaknya fluktuasi
5. Menyampaikan hasil pemeriksaan

- : dinding pipi

N : telapak tangan yang diregangkan, otot lengan

+ : jidat
Visus Perifer
 Metode konfrontasi
• Pemeriksa dan penderita duduk berhadapan
• Mata kanan penderita diperiksa dengan mata kiri pemeriksa
• Mata penderita diminta melihat mata pemeriksa, tidak boleh melirik
• Jari-jari pemeriksa digerakkan dari tepi ke tengah
• Penderita disuruh memberikan isyarat dengan perkataan apabila sudah melihat gerakan jari pemeriksa
• Lakukan di semua arah/penjuru

Anda mungkin juga menyukai