Meyyana Andriyani 170106045
Meyyana Andriyani 170106045
Oleh
Meyyana Andriyani
NIM
MATARAM
i
PROBLEMATIKA GURU DALAM MENGEMBANGKAN MEDIA
PEMBELAJARAN PADA MUATAN BAHASA INDONESIA DI MI NW
NURUL HARMAIN NARMADA TAHUN PELAJARAN
Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
Meyyana Andriyani
NIM
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iii
NOTA DINAS PEMBIMBING
Mataram, Januari
NIM :
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam siding sidang skripsi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap
agar skripsi ini dapat segera di-munaqasyah-kan.
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.
iv
PENGESAHAN
Dewan Penguji
( Ketua Sidang/Pemb. )
vi
MOTTO
vii
PERSEMBAHAN
. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, rahmat, hidayah, rezeki dan
. Kedua orangtuaku, umi dan bapak serta adik ku tersayang Yudia Lara
Duta Wati dan Halqi Ade Agus Sanjaya, terima kasih atas doa, motivasi,
. Bapak Dr. Muammar M.Pd dan Ahmad Khalakul Khairi, M.Ag, terima
segalanya.
viii
KATA PENGANTAR
dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW,
keluarga dan kepada seluruh sahabat dan shahabiah beliau yang turut
Penulis menyadari bahwa proses penyelesaikan skripsi ini tidak akan sukses
tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang ela membantu sebagai berikut.
ix
skripsi ini. Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat
pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. dan semoga
Narmada, _______________
Penulis,
Meyyana Andriyani
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii
NOTA DINAS PEMBIMBING..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................................... vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
ABSTRAK .................................................................................................... xv
BAB PENDAHULUAN ..............................................................................
A. Latar Belakang Masalah..................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
C. Tujuan dan Manfaat ........................................................................
D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian ...........................................
E. Telaah Pustaka ................................................................................
F. Kerangka Teori................................................................................
G. Metode Penelitian............................................................................
H. Sistematika Pembahasan .................................................................
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ................................................
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..............................................
. Sejarah Berdirinya MI NW Nurul Haramain ..............................
. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah.................................................
. Kondisi Geografis .......................................................................
. Keadaan Guru MI NW Nurul Haramain.....................................
. Keadaan Siswa MI NW Nurul Haramain ...................................
. Keadaan Sarana dan Prasarana ...................................................
B. Paparan Data dan Temuan ............................................................
. Problematika Guru dalam Mengembangkan Media
Pembelajaran pada Muatan Bahasa Indonesia .........................
. Kendala-Kendala Guru dalam Mengembangkan Media
Pembelajaran ............................................................................
. Solusi-Solusi Guru dalam Mengembangkan Media
Pembelajaran Pada Muatan Bahasa Indonesia .........................
xi
C. Upaya Guru dalam Mengembangkan Media Pembelajaran
Pada Muatan Bahasa Indonesia ................................................
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
PROBLEMATIKA GURU DALAM MENGEMBANGKAN MEDIA
PEMBELAJARAN PADA MUATAN BAHASA INDONESIA DI MI NW
NURUL HARAMAIN NARMADA TAHUN PELAJARAN
Oleh:
Meyyana Andriyani
NIM:
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rasa keingin tahuan peneliti terhadap
problematika guru dalam mengembangkan media pembelajaran di MI NW Nurul
Haramain. Focus yang dikaji dalam penelitian ini adalah ( ) bagaimanakah
problematika guru dalam mengembangkan media pembelajaran pada muatan
bahasa Indonesia ? ( ) apa saja kendala guru dalam mengembangkan media
pembelajaran pada muatan bahasa Indonesia? ( ) bagaimana solusi yang
dilakukan guru dalam mengembangkan media pembelajaran?.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Adapun prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan reduksi data (data reduction),
penyajian data (data display), penarikan kesimpulan (conclusion drawing).
Dengan melakukan pengecekan keabsahan data melalui, perpanjangan
keikutsertaan atau pengamatan, ketekunan atau keajegan pengamatan,
trianggulasi. Sumber data dari hasil wawancara diperoleh melalui kepala
madrasah dan guru-guru kelas di MI NW Nurul Haramain.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa ( ) guru
menggunakan media pembelajaran jika memang alat media pembelajaran tersedia
dan sesuai dengan materi yang diajarkan. akan tetapi guru-guru masih kurang
dalam mengembangkan media pembelajaran tersebut ( ) kendala yang menjadi
penghalang guru dalam mengembangkan media pembelajaran tersebut adalah,
minimnya dana, keterbatasan waktu, kurangnya kreativitas guru dalam
mengembangkan media media pembelajaran, materi yang susah dicarikan alat
media pembelajaran ( ) solusi atau upaya yang dilakukan oleh guru dalam
menhadapi kendala tersebut dengan cara mencari informasi melalui internet
tentang bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran, dongeng,
permainan di dalam kelas, berdiskusi dengan guru lainnya dan mengikuti seminar-
seminar tentang bagaiamana cara mengembangkan media pembelajaran.
Indonesia.
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia pendidikan tidak terlepas dari peran seorang guru. Peran guru
sangat dibutuhkan dalam program pendidikan. Karena tanpa guru siapa yang
mudah.1
Tidak mudah menjadi guru yang baik, dikagumi dan dihormati oleh anak
dengan skil atau keahliannya. Dalam hal ini profesionalisme seorang guru
sangatlah penting, karena menjadi guru professional itu tidak segampang yang
kita bayangkan, tetapi perlu kerja keras untuk menjadikan pembelajaran itu
menjadi mototon setiap harinya, sehingga siswa cepat merasa bosan dan
1
Rulitawati, Husein Ritonga dan Hasibuan, Model Pengelolaan Kinerja Guru,
(Palembang : Tunas Gemilang Press, ), hlm. .
2
Moh. Noor, Guru Profesional dan Berkualitas, ( Semarang : Alprin, ), hlm. .
yang diajarkan. Sehingga guru akan terbantu dalam mengajar. Karena fungsi
emosional pesrta didik dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang
dalam dirinya.
dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan
sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik
untuk memahami dan merespon situasi local, regional, nasional, dan global.
pembelajaran bahasa Indonesia yaitu eja abjad. Sedangkan media yang tidak
3
MI NW Nurul Haramain Narmada, Observasi, September
kemampuan bercerita pada siswa. Media wayang kertas sebagai media untuk
materi yang sulit untuk dirancang dan dicarikan medianya, ( ) guru merasa
B. Rumusan Masalah
. Tujuan
4
Maharani, Wawancara, Oktober
b. Untuk mengetahui problematika guru dalam mengembangkan media
pembelajaran.
. Manfaat
a. Manfaat Teoritis
penelitian berikutnya.
b. Manfaat Praktis
. Ruang Lingkup
Pelajaran
. Setting Penelitian
E. Telaah Pustaka
pembelajaran.5
adalah pokok bahasan yang diajarkan dan kelas yang menjadi tempat
Malang dapat dikelompok ke dalam (a) media visual dan (b) multimedia
antara lain : (a) guru PKN SMA Negeri Malang mengalami problematika
5
Puspa Ristina Kusumawardani, Problematika Guru Dalam Pengembangan Media
Pembelajaran Geometri Berbasis IT di SMP, Tahun Pelajran .
mengalami problematika kurangnya waktu dalam membuat media
selain itu kondisi siswa yang belum mempunyai keinginan belajar yang
dalam membuat media pembelajaran IT seperti power point, (d) Guru juga
pembelajaran.
perbedaanya adalah pokok bahasan yang diajarkan dan kelas yang menjadi
Banda Aceh adalah usia yang lanjut, biaya media yang mahal yaitu
siswa yang terlalu besar pada kelas, tidak pernah diberikan pelatihan
bahasan yang diajarkan dan kelas yang menjadi tempat penelitian juga
berbeda.
F. Keragka Teori
a. Pengertian Guru
7
Soewarno, Kendala - Kendala yang Dihadapi Guru Dalam Memanfaatkan Media
Berbasis Komputer di SD Negeri Banda Aceh
sebagai pendidik professional pada jenjang pendidikan anak usia dini,
anak didik.10
lainnya dan bahwa guru adalah semua orang yang berwenang dan
b. Persyaratan Guru
8
Rulitawati, Husein Ritonga dan Hasibuan, Model Pengelolaan Kinerja Guru,
(Palembang Tunas Gemilang Press, ), hlm. .
9
Dewi Safitri, Menjadi Guru Profesional ( Riau : PT. Indragiri Dot Com, ),
h. .
10
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta
: PT Rineka Cipta, ), hlm. .
besar dari seluruh hidup dan kehidupannya mengabdi kepada Negara
dan bangsa guna mendidik anak didik menjadi manusia susila yang
dibawah ini :
c. Peranan Guru
siapa saja yang telah menerjunkan diri menjadi guru. Semua peranan
) Korektor
Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana nilai
yang baik dan mana nilai yang buruk. Kedua nilai yang berbeda
ini harus betul-betul dipahami dalam kehidupan di masyarakat.
) Inspirator
Sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham
yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Persoalan belajar
11
Syaiful Bahri Djamarah, Guru …, hlm .
adalah masalah utama anak didik. Guru harus dapat memberikan
petunjuk (ilham) bagaimana cara belajar yang baik.
) Informator
Sebagai informator, guru harus dapat memberikan
informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain
sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah
diprogramkan dalam kurikulum. Informasi yang baik dan efektif
diperlukan dari guru.
) Organisator
Sebagai organisator, adalah sisi lain dari peranan yang
diperlukan dari guru. Dalam bidang ini guru memiliki kegiatan
pengelolaan kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah,
menyusun kalender akademik dan sebagainya. Semua
diorganisasikan, sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisien
dalam belajar pada diri anak didik.
) Motivator
Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak
didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan
motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang
melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun
prestasinya di sekolah.
) Inisiator
Dalam peranannya sebagai inisiator, guru harus dapat
menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan
pengajaran. Proses interaksi edukatif yang ada sekarang harus
diperbaiki sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
di bidang pendidikan.
) Fasilitator
Sebagai fasilitator, guru hendaknya dapat menyediakan
fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatan belajar anak
didik.
) Pembimbing
Peranan guru yang tidak kalah pentingnya dari semua peran
yang disebutkan di atas, adalah sebagai pembimbing.
) Demonstrator
Dalam interkasi edukatif, tidak semua bahan pelajaran
dapat anak didik pahami. Apalagi anak didik yang memiliki
inteligensi yang sedang. Untuk bahan pelajaran yang sukar
dipahami anak didik, guru harus berusaha membantunnya, dengan
cara memperagakan apa yang diajarkan secara didaktis, sehingga
apa yang guru inginkan sejalan dengan pemahaman anak didik,
tidak terjadi kesalahan pengertian antara guru dan anak didik.
Tujuan pengajaran pun dapat tercapai dengan efektif dan efesien.
) Pengelola kelas
Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya dapat mengelola
kelas dengan baik, karena kelas adalah tempat berhimpun semua
anak didik dan guru dalam rangka menerima bahan pelajaran dari
guru
) Mediator
Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam
berbagai bentuk dan jenisnya, baik media nonmaterial maupun
materiil. Media berfungsi sebagai alat komunikasi guna
mengefektifkan proses interaksi edukatif.
) Supervisor
Sebagai supervisor, guru hendaknya dapat membantu,
memperbaiki, dan menilai secara kritis terhadap proses proses
pengajaran. Teknik-teknik supervisi guru kuasai dengan baik agar
dapat melakukan perbaikan terhadap situasi belajar mengajar
menjadi lebih baik.
) Evaluator
Sebagai evaluator, guru dituntut untuk menjadi seorang
evaluator yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang
menyentuh aspek ekstrinsik dan intrinsic.12
sikap dan perbuatan guru. Bils guru telah melakukan perbuatan asusila
dan amoral berarti guru telah melanggar kode etik guru. Sebab kode
etik guru ini sebagai salah satu ciri yang harus ada pada profesi guru
itu sendiri.
etik guru Indonesia sebagai hasil rumusan kongres PGRI XIII pada
12
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta :
PT Rineka Cipta, ), hlm. - .
tanggal sampai dengan November di Jakarta, terdiri dari
) Kompetensi Pedagogik
13
Ibid, Hlm. - .
Kompetensi pedagogic yang harus dikuasai guru meliputi
b) Merancang pembelajaran
c) Melaksanakan pembelajaran
potensinya.
) Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian bagi guru merupakan kemampuan
personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, berakhlak mulia dan berwibawaa, dan dapat menjadi
teladan bagi siswa. Secara rinci, subkompetensi kepribadian terdiri
atas :
a) Kepribadian yang mantap dan stabil
) Kompetensi Sosial
dan
siswa.
) Kompetensi professional
14
Suyanto dan Jihad Asep, Menjadi Guru Profesional, ( Jakarta : Erlangga, ),
hlm. - .
15
Sumiharsono Rudy dan Hisbiyatul Hasanah, Media Pembelajaran, ( Jember : CV
Pustaka Abadi, ), hlm. - .
Dari penjelasan beberapa ahli di atas, dapat dipahami
dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau
16
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, ).
Hlm. - .
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat
dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan
dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain
memadatkan informasi.
Gambar atau lambing visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa,
17
Ibid, hlm. - .
. Media Visual
Media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber
ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan
kedalam bentuk-bentuk visual. Selain itu fungsi media visual juga
berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,
menggambarkan fakta yang mungkin dapat mudah untuk dicerna
dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual. Jenis-jenis media
visual, antara lain gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan, grafik,
kartun, poster, peta dan globe, papan planel, dan papan bulletin.
. Media Audio
Media audio adalah jenis media yang berhubungan dengan
indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan pada
lambang-lambang auditif. Jenis-jenis media audio, antara lain radio
dan alat perekam atau tape recorder.
. Media Proyeksi Diam
Jenis-jenis media proyeksi diam, antara lain adalah film
bingkai, film rangkai, OHP, Mikrofis. 18
e. Pengunaan media
yaitu siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respons siswa
informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana
18
Saifuddin, Pengelolaan Pembelajaran Teoritis danPraktis, (Yogyakarta :
Deepublish, ).hlm. .
Berikut ini akan diuraikan prinsip-prinsip penggunaan dan
penuntun, buku kerja atau latihan, dan lembaran lepas), media berbasis
visual (buku, charts, grafik, peta, figure atau gambar, transparansi, film
19
Ibid. hlm - .
20
Suryono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, ), hlm. .
21
Karwono dan Heni Mularsih, Belajar dan Pembelajaran, (Depok : PT Raja
Grafindo Persada, ), hlm. .
menerus memberikan sumbangan bagi pengembangan berbagai gaya
hidup.
22
Ibid, hlm. - .
23
Dimyati dan mudjiono, Belajar dan Pembelajaran ( Jakarta : Rineka Cipta, ),
hlm .
24
Hamalik Oemar, Proses Belajar Mengajar, ( Jakarta : Bumi Aksara, ), hlm.
siswa telah mengikuti kegiatan pembelajaran dan hasil yang diperoleh
tingkah laku yang terjadi pada siswa yang bersifat permanen sebagai
(huruf dan gambar), dan makna. Dari ketiga aspek ini dapat
25
Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, ( Bekasi :
Kencana Prenadamedia, ), hlm. - .
beda, masing-masing bunyi atau isyarat dan symbol atau gambar
objek atau konsep yang diwakili kumpulan kata atau kosakata itu
sebuah kamus.
jauh bahwa bahasa adalah alat untuk berinterkasi atau alat untuk
26
Zulela, Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
), hlm. .
menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat di simpulkan
27
ibid
28
Kemendiknas, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor Tahun
tentang Standar Isi, (Jakarta : Kemendiknas, ), h. - .
Sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP
) Mendengarkan
) Berbicara
) Membaca
) Menulis
pembelajaran menulis.
30
Sri Satata, Bahasa Indonesia, (Jakarta : Mitra Wacana Media, ), hlm. .
31
Jauharoti Alfin, dkk. Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, ( Surabaya : LAPIS-
PGMI), hlm. .
) Fungsi media dalam pembelajaran mendengarkan atau
32
ibid
f. Memberikan analisis simbolik tentang hubungan bahasa tulis
a. Memotivasi siswa-siswi
(audio visual), media cetak, objek fisik nyata, dan media computer.
karya siswa-siswi.33
Indonesia
ini.
tidak tersedia.34
G. Metode Penelitian
33
Ibid., hlm.
34
Ibid.,hlm.
. Pendekatan Penelitian
. Kehadiran Peneliti
. Lokasi Penelitian
belakang.
Selain itu, sekolah ini adalah satu naungan dimana saya sekolah ketika
saya Aliah, dan sekolah ini dinilai bagus oleh masyarakat sekitar.
sangat ramah.
35
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, ), hlm. -
.
. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah terdi dari dua jenis yakni data
primer dan data sekunder. Yang dimaksud dengan primer tersebut adalah
data yang didapatkan langsung dari sumber utama untuk diamati dan
a. Data Primer
Nurmahani ( ) Masithoh.
b. Data Sekunder
pembelajaran seperti RPP dan silabus atau foto yang berkaitan dengan
a. Observasi
Nasution menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua
ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi. Observasi ini dapat digolongkan
menjadi empat, yaitu partisipasi pasif, partisipasi moderat,
observasi yang terus terang dan tersamar, dan observasi yang
lengkap.36
peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut
yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada
b. Wawancara
36
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, ), hlm. .
37
Ibid, hlm. .
38
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya Offset, ), hlm.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
c. Dokumentasi
dan autobiografi.
oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada.
39
Sugiyono,Metode…,hlm. .
Tetapi perlu dicermati bahwa tidak semua dokumen memiliki
Nasution menyatakan dalam buku sugiyono adalah analis telah mulai sejak
dan Huberman dalam buku sugiyono yaitu reduksi data (Data Reduction),
Drawing).40
yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak
40
Ibid, hlm. .
perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
diperlukan.
naratif.
41
Ibid, hlm. - .
42
Ibid, hlm. .
Langkah ke tiga dalam analis data kualitatif menurut Miles dan
43
Ibid, hlm. .
44
paradiigmanya sendiri. Untuk melakukan keabsahan data maka
pengaruh. Mencari apa yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak
dapat.
memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan kata lain,
44
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, ), hlm. .
45
Ibid, hlm. .
jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka
c. Triangulasi
sumber lainnya.
) Triangulasi Sumber
kualitatif.
) Triangulasi Metode
sama.
) Triangulasi Teori
Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba
berbagai pandangan.
H. Sistematika Pembahasan
Berdasarkan penelitian ini terdiri dari empat bab yaitu bab I, pendahuluan.
Bab II, Papara Data dan Temuan. Bab III Pembahasan. Bab IV, Penutup.
Bab Pendahuluan
Pada bab ini dijelaskan pentingnya dari penelitian yang telah dilakukan
dan bagaimana penjelasan masalah yang di angkat dalam penelitian ini dan
maka penelitian tersebut bisa dilakukan. Dan pada bab ini peneliti akan
46
Ibid, hlm - .
mendapatkan data. Kemudian data yang di dapatkan peneliti tersebut kemudia
Setelah data yang didapatkan dari bab II maka pada bab ini akan berkaitan
dengan data yang satu dengan yang lainnya. Pembahasan akan dijelaskan
pembelajaran.
Bab IV Penutup
Setelah semua data berhasil di reduksi maka pada bab ini aka dijelskan
kesimpulan hasil dari penelitian tersebut. Dan akan diuraikan juga saran-saran
Mutawalli M.Pd.I dan berdiri pada tahun dan mulai beroperasi juga
harus diasramakan.
a. Visi
b. Misi
c. Tujuan Madrasah
) Diperolehnya santri dan santriwati yang mampu menghafal Al-
Qur’an
efisien.
siswa).
. Kondisi Geografis
jl. Tegal banyu desa lembuak, Narmada, Lombok Barat provinsi Nusa
47
MI NW Nurul Haramain, Dokumentasi, Desember
Tenggara Barat. Secara topografi Madrasah ini berada di dataran rendah
mengajar tidak akan berjalan dengan baik, karena tidak akan mungkin
siswa dapat belajar sendiri tanpa bimbingan dari seorang guru. Kesadaran
akan tanggung jawab sebagai guru yaitu pendidik dan pengajar sangat
dan kemampuan yang sangat bagus, baik dalam hal mengajar yaitu
bidang baik itu dalam bentuk dukungan materi, saran, masukan, ide, dan
besar sangat dijunjung tinggi.Hal ini terlihat dari Guru-Guru yang rajin
peraturan madrasah untuk datang tepat waktu dan tentunya pulang pada
48
Ibid
jam pulang Madrasah. Untuk memperlancar proses pembelajaran di MI
sebagai berikut49 :
Tabel
Nama-nama Guru MI NW Nurul Haramain
Kurniawati
49
Ibid
Kartini Wahyuni P Wali kelas
pertemuan kali dalam sehari yaitu mulai dari setelah shubuh, setalah
sekolah Anak juga dibiasakan untuk tetap sholat berjama’ah setiap waktu
anak-anak sejak dini dengan membuat stand membaca pada hari sabtu
dan tetap bisa bermain dengan teman temannya. Karakter anak-anak juga
anak, maka lahirlah dari mereka juga kebiasaan yang tanpa harus
diintruksikan terlebih dahulu oleh guru-guru mereka. Dan dari sekian
Tabel
Jumlah Siswa MI NW Nurul Haramain Narmada
Jumlah Siswa
II
III
IV
VI
Jumlah
a. Ruang Kelas
Tabel
Jumlah Ruang Kelas MI NW Nurul Haramain
b. Ruang Guru
c. Ruang Belajar
d. Ruang Perpustakaan
baca.
e. Musholla
g. Lapangan Olahraga
lapangan upacara.
h. Toilet / WC
Ada beberapa pembagian toilet di Madrasah, yaitu untuk siswa
putri, untuk siswa putra, untuk guru, dan toilet di kantor guru.
i. Bak sampah
aula, depan kantin, kamar mandi, dan ruang guru yang dapat
50
Ibid
membuat media pembelajaran, dan guru tidak ada waktu untuk membuat
”Ya, malas saya buat media Saya bukannya tidak tahu membuat media,
tapi itu sudah malas saja. Saya malah lebih memilih media yang sudah
ada Toh, juga menurut saya tinggal saya gunakan ” 51
”Saya itu menggunakan media yang ada saja Saya bisa saja membuat
media Tetapi, jujur saja, saya malas ” 52
51
Harmayana. Wawancara, November
52
Kartini. Wawancara, November
siswa akan merasa cepat bosan. Hal tersebut dijelaskan dalam
berikut :
53
Nanik , Wawancara, November
54
Masitoh , Wawancara, November
merasa bingung untuk mempergunakanya. Sehingga kemampuan siswa
media seperti alat peraga dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak
55
Harmayana, Wawancara, November .
bervariasi sehingga para siswa tidak bosan dan jenuh dalam menerima
materi pelajaran.
bahwa :
56
Nurjuniya , Wawancara, November .
c. Guru Sibuk
lain sebagainya
memaparkan bahwa :
media pembelajaran” 58
tersebut, kurangnya kreativitas dan jiwa seni guru dalam membuat dan
57
Masitioh, Wawancara, November .
58
Mutawalli, Wawancara, November .
mengembangkan media pembelajaran sehingga tidak begitu menarik
59
Maharani, Wawancara, November .
Solusi kedua dalam mengatasi beberapa kendala yang dialami
” Guru harus lebih kreatif dan menambah motivasi untuk diri sendiri
dalam membuat Media pembelajaran. Karena dengan adanya
motivasi dan dorongan dalam sendiri akan membantu untuk
menjadi yang lebih baik Agar menarik perhatian siswa. Sehingga
siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran dan
harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan” 61
60
Harmayana, Wawancara, November .
61
Maharani, Wawancara, November .
d. Guru harus bisa Memanajemen Waktu
selain itu guru juga terkadang tidak dapat membuat media pembelajaran
dikarenakan tidak adanya waktu luang dan lain sebagainya. Seperti yang
62
Kartini, Wawancara, November .
BAB III
PEMBAHASAN
Problematika berasal dari kata problem yang memiliki arti sesuatu yang
yang hendak disampaikan oleh guru kepada siswa untuk membantu pencapaian
unsur yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu harus sesuai dengan tujuan dan
bahan pengajaran, harus sesuai dengan kemampuan guru, harus sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik, harus sesuai dengan situasi dan kondisi,
63
Saprin Efendi, dkk, “Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD
Negeri Kecamatan Medan Tuntungan”, EDU RILIGIA, Vol. , No. , April - Juni ,
hlm.
64
Nunu, Mahnun, “MEDIA PEMBELAJARAN (Kajian terhadap Langkah-langkah
Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran)”, Jurnal Pemikiran Islam; Vol. ,
No. Januari-Juni , hlm.
dan yang terakhir harus memahami karakteristik media pembelajaran yang
digunakan.65
terjadi pada guru tersebut. Hal ini disadari oleh para guru di madrasah tersebut.
Guru tetap berusaha menjadi guru yang lebih baik dan menjadi guru yang
professional.
Malas adalah suatu kondisi seseorang tidak mau, segan, tidak suka,
sebagai suatu kebiasaan yang dibentuk oleh kondisi lingkungan dan orang
65
Septi Dwi Putri dan Desy Eka Citra, “Problematika Guru dalam Menggunakan
Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPS di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Kota
Bengkulu”, IJSSE: Indonesian Journal of Social Science Education, Vol. , No. , Januari ,
hlm. .
66
Mei Mita Bella dan Luluk Widya Ratna, “Perilaku Malas Belajar Mahasiswa di
Lingkungan Kampus Universitas Trunojoyo Madura”, Kompetensi, Vol , No , Oktober ,
hlm. .
bukan tidak beralasan. Para guru sama sekali tidak engggan membuat
67
Agus Makmur, “Efektifitas Penggunaan Metode Base Method dalam Meningkatkan
Kreativitas dan Motivasi Belajar Matematika Siswa SMPN Padangsidimpuan”, Jurnal
EduTech, Vol . No Maret , hlm.
monoton dan siswa akan merasa cepat bosan karena tidak menarik dan lain
sebagainya.
dalam rangka menyelesaikan tugasnya selama enam hari atau satu minggu
Selain itu, tidak adanya waktu luang para guru dikarenakan banyak
dan lain sebagainya tidak terurus. Terlebih guru yang yang sudah
kreatifitas, dan tidak adanya waktu luang seorang guru. Meskipun begitu
guru tetap berusaha untuk menjadi yang terbaik. Hal ini dibutuhkan agar
berikut:
disampaikan.
LCD, alat peraga dan sejenisnya demi menunjang hasil yang baik dalam
media pembelajaran.
. Guru Sibuk
68
Septi Dwi Putri dan Desy Eka Citra, “Problematika Guru…, hlm
bermacam-macam seperti adanya kegiatan diluar sekolah, kurangnya
berdasarkan selera sendiri. Oleh sebab itu, tidaklah heran jika guru
waktu.
C. Upaya Guru dalam Mengembangkan Media Pembelajaran pada Muatan
dan pengetahuan ini sangat diperlukan dalam pengajaran. Guru tidak cukup
yang berada di luar pelajaran, dalam hal ini guru harus pandai
dapat memberikan penjelasan dan analisi yang lebih mantap kepada murid.
menyebabkan pelajaran lebih menarik, tidak kaku dan lebih merangsang anak
belajar.
pengetahuan yang telah disampaikan itu. Selain dari itu ia juga berusaha agar
69
Ibid, hlm.
Untuk mencapai tujuan-tujuan itu maka guru perlu memahami sedalam-
dengan baik metode dan teknik mengajar. Harus dipahami bahwa pembimbing
diterapkan oleh guru lainnya dalam mengatasi kendala tersebut antara lain
sebagai berikut:
dapat membentuk sikap rajin dan menghindari sifat malas bagi guru untuk
maupun secara tatap muka. Disamping itu, untuk menambah wawasan atau
70
Ibid, hlm. - .
pengetahuan serta pemahaman guru terhadap media pembelajaran, maka
dapat dilakukan dengan cara spontan dan dalam waktu yang singkat,
guru lainnya.71
yang tidak terorganisasi, tidak jelas, tidak konsisten, serta tidak ada tujuan.
71
Rahmiati, “Analisis Kendala Internal Mahasiswa dalam Menulis Karya Ilmiah”, Al-
Daulah, Vol. , No. , Desember , hlm. .
Dalam memanajemen waktu terdapat lima hal yang tidak boleh
ditinggalkan yaitu:
kebiasaan
waktu.72
72
Diana Dwi Nurhidayati, “Peningkatan Pemahaman Manajemen Waktu Melalui
Bimbingan Kelompok dengan Teknik Problem Solving pada Siswa”, PSIKOPEDAGOGIA, Vol. ,
No. , Tahun , hlm. .
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa:
dan jiwa seni, guru sibuk dan kurangnya waktu luang untuk membuat media
. Solusi yang bisa dilakukan oleh guru untuk mengatasi problematika yang
B. Saran
. Guru
dan seperti apa yang harus dilakukan sehingga penelitian ini menambah
pengetahuan pula.
. Madrasah
pembelajaran tersebut.
. Peneliti
Lampiran .
Lampiran .
Nama : Mutawalli
No PERTANYAAN KETERANGAN
Media apa sajakah yang pernah Untuk hal ini bisa langsung
pembelajaran?
mengembangkan media
mengembangkan materi
No PERTANYAAN JAWABAN
bapak/ibu ajarkan ?
dikelas
kami menggunakanya.
. Apakah problem Bapak/Ibu dalam Ya, malas saya buat media.
gunakan.
pengembangan media
mengembangkan sesuatu
termasuk media
pembelajaran. Guru-guru di
dilingkungan swasta.
. Menurut Bapak/Ibu bagaima upaya kita tetap cari cara yang lain
diri sendiri.
Lampiran .
Nama : kartini
No PERTANYAAN JAWABAN
belajar mengajar?
waktu.
. Menurut Bapak/Ibu bagaima upaya Solusi yang saya lakukan
menggunakan media
membuat media.
Lampiran .
Nama : nanik
No PERTANYAAN JAWABAN
bapak/ibu ajarkan ?
mengajar di kelas ?
dalam pembelajaran.
kurang.
. Menurut Bapak/Ibu bagaima upaya Guru harus lebih kreatif.
Lampiran .
Nama : Masitoh
No PERTANYAAN JAWABAN
. Berapa jumlah siswa di kelas yang siswa
bapak/ibu ajarkan ?
mengajar di kelas ?
mempemudah proses
dikatakan media
mempersulit dalam
dikatakan media
pembelajaran.
. Apakah Bapak/Ibu menggunakan Mengguanakan jika tersedia
belajar mengajar?
kurang
. Menurut Bapak/Ibu bagaima upaya Upaya dalam mengatasi
menggunakan media.
Kemudian sumber-sumber
tersebut.
Lampiran .
Nama : Nurjuniya
bapak/ibu ajarkan ?
mengajar di kelas ?
pembelajaran agar
lebih menarik.
ada.
diterapkan dan
pembelajaran.
Lampiran .
Nama : Maharani
bapak/ibu ajarkan ?
materi pembelajaran
belajar mengajar?
menarik
Dewi Safitri, Menjadi Guru Profesional, Riau : PT. Indragiri Dot Com,
PGMI,
Grafindo Persada,
Rosdakarya Offset,
Group,
Palembang : Tunas
Deepublish,
Rosdakarya,
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak didik Dalam Interaksi Edukatif,
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,
CV Pustaka Abadi,
: Kencana Prenadamedia,