Anda di halaman 1dari 4

RUMAH SAKIT UMUM RAHMAD HIDAYAH

I
tllflrD
I r{r0lYln
I
I
Simpang Kayu Besar Jl Limau Manis Pasar XIII No. 6l
Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang
Telp i Fax (061) 7942950
II Email : rsu.rahmadhidayah@gmail.com
Kode RS : 1212171 Kode pos : 20362

PFR TITR NNTRF'KTURRTIM HS KITR HM NHIN'Y^H


Nomor:
iPer/IvIFKIDIR/RSRH IIX/2022
0I

TENTAI\[G
KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
DI RUMAH SAKIT RAIIMAD HIDAYAH

Menimbang : a. Bahwa manajemen resiko merupakan salah satu komponen penting dari
proses pengelolaan klinik, yang terdiri dari proses mengenal,
mengevaluasi, mengendalikan, meminimalkan risiko dalam suatu
organisasi secara menyeluruh.
b. Bahwa dalam upaya meningkatkan dan mempertalrankan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien, setiap rumah sakit wajib menetapkan manajemen
fasilitas dan keselamatan terutama pada proses utama yang kritikal, resiko
tinggi, cenderung bermasalah pada setiap bagian di rumah sakit.
c. Bahwa untuk kepentingan sebagaimana tercantum pada huruf (b)
diatas, maka perlu ditetapkan Kebijakan Manajemen Fasilitas dan
keselamatan di Rumah sakit.
Meugingat : 1. undang-undang Nomor : 36 tatrun 2009 tentang Kesehatan
Z. Undang-Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang Nomor : 01 tahun 1970 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
4. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor : 52 tahun 2018
tentang keselamatan dan kesehatan kerja di fasilitas pelayanan kesehatan.

MEMUTUSKAII
MENCTAPKAN : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT RAHMAD HIDAYAH
TENTANG MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
DIRUMAH SAKIT RAHMAD HIDAYAH
Pertama : Mengesahkan Kebijakan Manajemen Fasilitas dan keselamatan sebagaimana
terlampir dalam peraturan ini.
Kedua : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkanya peraturan ini dibebankan
kepada anggaran belanja Rumah Sakit Rahmad Hidayah

Ketiga ; Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
ternyataterdapat

Pada 01 September 2022

Tembusan Yth.:
l. KabagP3RS
2, KetuaTimAkeditasi
3. Arsip
Lampiran Peraturan Direktur RSU Rahmad Hidayah
Nomor 0I/Por/1,IFK/DIR {RSRH /lX/2022
Tanggal 0l September 2022

KEBIJAKA}I MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN


RUMAH SAKIT RAHMAD HIDAYAH

A. Kebijakan Umum
Organisasi pelayanan berperan dalam upaya menyediakan fasilitas yang aman,
fungsional dan suportif bagi pasien, keluarganya, staf dan pengunjung. Untuk
mencapai tujuan ini fasilitas fisik, medis, peralatan lainny4dan sumber daya
manusianya harus dikelola secara efektif
B. Kebijakan Khusus
1. Program manajemen fasilitas dan keselamatan meliputi:
a. Kepemimpinan dan Perencanaan
Pimpinan rumah sakit mengimplementasikan manajemen fasilitas dan
keselamatan dalam program kerja rumah sakit yang menggambarkan proses
p€ngelolaan risiko yang dapat terjadi pada pasien, keluarg4 pengunjung dan
staff.
b. Keselamatan
Sejauh mana bangunan, wilayah dan peralatan rumah sakit tidak
menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf, dan pengunjung.
c. Keamanan
Perlindungan dari kerugian, kerusakan, gangguan atau akses atau penggunaan
oleh pihakyang tidak berwenang.
d. Pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun (83) dan limbah 83
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun berkerja sama dengan
pihak ke-3 yang mempunyai ijin pengangkutan dan pemusnahan limbah B3
e. Proteksi kebakaran (/ire safety)
Properti dan para penghuni dilindungi dari bahaya kebakaran dan asap.
f. Peralatan medis
Pemilihan, pemeliharaan dan penggunaan teknologi dengan cara yang aman
untuk mengurangi risiko
g. Sistem penunj mg (utilitas)
Pemeliharaan sistem listrik, air dan sistem p€nunjang lainnya dengan tujuan
unh* mengurangi risiko kegagalan operasional
ft. Penanggulangan Kedanratan dar, Berrcarra (emergensi)
Respon terhadap epidemic, bencana dan keadaan damrat direncanakan
dan dijalankan secara efektif.
i. Konstruksi dan renovasi
Risiko terhadap pasien, staff, dan pengunjung diidentifikasi dan dinilai selama
konstnrksi,renovasi, pembongkaran dan aktivitas pemeliharaan lainnya.
j. Pelatihan
Selunrh staff di rumah sakit dan para tenanU penyewa lahan dilatih dan
memiliki pengetahuan tentang K3, termasuk penanggulangan kebakaran.
2. Peninjauan dan pembaharuan program-program manajemen risiko
fasilitas danlingkungan sekurang-kurangnya setahun sekali.
3. Penunggu pasien, pengunjrrng (termasuk tamu), staf rumah sakit, pegawai
konhak dansemua orang yang bekerja di rumah sakit diberi identitas.
4. Asesmen risiko prakonstruksi, (Pre Construction Risk Asesmentl PCRA) pada
waktumerencanakan pembangunan/ kontruksi, pembongkaran atau renovasi
meliputi:
a. Kualitas udara
b. Pengendalian infeksi (ICRA)
c. utilitas
d. Kebisingan Getaran
e. Bahan berbahaya
f. Layanan darurat, sepe, ti respon terhadap kode
g. Bahaya lain yang mempengaruhi perawataq pengobatan, dan layanan
5. Inventarisasi, penanganan, penyimpanan dan penggunaan serta pengendalian/
pengawasan Bahan Berbahaya dan Beracun (83) dan limbaturya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
6. Rumah sakit mempunyai sistem penyimpanan dan pengolahan limbah
bahan berbahaya dan beracun cair dan padat yang benar sesuai dengan peraturan
perundang- undangan.
7. Managemen ketanggapan keadaan disaster dan bencana alam atau lainnya
yang memiliki potensi terjadi dimasyarakat dilakukan proses :
a. Menentukan jenis, kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahay4
ancaman dankejadian
b. Menentukan integritas struktural di lingkungan pelayanan pasien yang
ada danbila te{adi bencana
c. Menentukan peran rumah sakit dalam peristiwa/kejadian tersebut
d. Menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian
e. Mengelola sumber daya selama kejadian, termasuk sumber-sumber altemative
f. Mengelola kegiatan klinis selama kejadian, termasuk tempat pelayanan
altematifpada waktu kejadian .
g. Mengidentifikasi dan penetapan peran dan tanggung jawab staf selama kejadian
h, Mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggung jawab
pribadistaf dengan tanggung jawab rumah sakit untuk tetap menyediakan
pelayanan pasien.
8. RS merupakan kawasan tanpa rokok dan asap rokok sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
9. Sebagai kawasan tanpa rokok dan asap rokok, larangan merokok bagi
pasien, keluarg4pengunjung dan staf, termasuk larangan menjual rokok di
lingkungan rumah sakit
10. Untuk menjamin peralatan medis dapat digunakan dan layak pakai maka
rumah sakitperlu melakukan :
a. Melakukan inventarisasi peralatan medis yang meliputi peralatan medis
yang dimilikoleh RS
b. Melakukan pemeriksaan peralatan medis secara teratur
c. Melakukan uji fungsi peralatan medis sesuai penggunaan dan ketentuan pabrik
d. Melaksanakan pemeliharaan preventif dan kalibrasi
I I . RS memantau dan bertindak terhadap pemberitahuan mengenai peralatan medis
yang berbatraya, recalVpenarikan kembali, laporan insiden, masalah, dan
kegagalan pada peralatan medis.
12. RS memastikan semua sistem utilitas (sistem penunjang) berfungsi efisien
dan efektif yang meliputi pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan dari sistem
utilitas,
13. Pengelolaan sistem utilitas meliputi:
a. Ketersediaan air dan listrik 24 jam setiap hari dan dalam waktu tujuh
hari dalamseminggu secara terus menerus.
b. Membuat daftar inventaris komponen-komponen sistem
utilitas danmemetakanpendistribusiannyadanmelakukanupdate
secara berkala.
c. Pemeriksaan dan pemeliharaan serta perbaikan semua komponen utilitas
yang ada didaftar inventaris.
d. Jadwal pemeriksaan, testing, pemeliharaan semua sistem utilitas berdasar
kriteriaseperti rekomendasi dari pabrik, tingkat risiko dan pengalaman
rumah sakit.
e. Pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk membantu
pemadaman daruratsecara keseluruhan atau sebagian
f. Komponen listrik yang digunakan rumah sakit sesuai dengan
standar danperaturan perundang- undangan

14. RS melakukan pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan sistem utilitas


penting/utama secara berkala.
15. Rumah sakit menjamin tersedianya air bersih dan listrik sepanjang waktu serta
menyediakan sumber alternatif persediaan air dan tenaga listrik jika terjadi
terputusnya sistem, kontaminasi atau kegagalan, meliputi :
a. Mengidentifikasi peralatan, sistem, dan area yang memiliki risiko paling
tinggiterhadap Pasien dan staf
b. Menyediakan air bersih dan listrik 24 jam setiap hari dan 7 han seminggu.
c. Menguji ketersediaan dan kehandalan sumber tenaga listrik dan air bersih darurat
d.Mendokumentasikan hasil-hasil pengujian
16. pemeriksaan air bersih, air minum dan air limbah secara berkala sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, setiap I
tahun sekali dan hasil pemeriksaan
didokumentasikan.
lT.Data insiden/ kejadiar/kecelakaan dari setiap program manajemen risiko
fasilitas setiap 6 bulan dianalisa dan dilaporkankepada Direktur.

: Tanjung Morawa
Pada :01 September2022

dr. Pakpahan MKM

Anda mungkin juga menyukai